AKIBAT PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA DAN KEKUATAN HUKUM SERTIFIKAT JAMINAN FIDUSIA YANG DITERBITKAN OLEH KANTOR PENDAFTARAN FIDUSIA

dokumen-dokumen yang mirip
AKIBAT HUKUM TERHADAP OBYEK JAMINAN FIDUSIA YANG SUDAH DIALIHKAN SEBELUM JAMINAN FIDUSIA DIDAFTARKAN

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KREDITUR PENERIMA

BAB I PENDAHULUAN. merupakan jaminan perorangan. Jaminan kebendaan memberikan hak. benda yang memiliki hubungan langsung dengan benda-benda itu, dapat

BAB I PENDAHULUAN. keduanya diperlukan intermediary yang akan bertindak selaku kreditur yang

AKIBAT HUKUM PENDAFTARAN OBJEK JAMINAN FIDUSIA DI DALAM PERJANJIAN KREDIT

PENGATURAN PENGALIHAN JAMINAN FIDUSIA DI INDONESIA

BAB II SEGI HUKUM MENGENAI JAMINAN FIDUSIA

KEKUATAN EKSEKUTORIAL SERTIFIKAT JAMINAN FIDUSIA BERDASAR UNDANG UNDANG NOMOR 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN FIDUSIA

BAB III KEABSAHAN JAMINAN SERTIFIKAT TANAH DALAM PERJANJIAN PINJAM MEMINJAM DI SLEMAN. A. Bentuk Jaminan Sertifikat Tanah Dalam Perjanjian Pinjam

PENGATURAN JANGKA WAKTU PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA DI INDONESIA

TINJAUAN TENTANG KEKUATAN EKSEKUTORIAL SERTIFIKAT HAK TANGGUNGAN APABILA ADA PERLAWANAN DARI DEBITUR WANPRESTASI

KEWENANGAN PELAKSANAAN EKSEKUSI OLEH KREDITUR TERHADAP JAMINAN FIDUSIA DALAM HAL DEBITUR WANPRESTASI

Imma Indra Dewi Windajani

SUBROGASI SEBAGAI UPAYA HUKUM TERHADAP PENYELAMATAN BENDA JAMINAN MILIK PIHAK KETIGA DALAM HAL DEBITUR WANPRESTASI

PROSES PEMBEBANAN HAK TANGGUNGAN PADA SERTIFIKAT HAK MILIK DALAM PERIKATAN JAMINAN KREDIT

AKIBAT HUKUM TERHADAP PERJANJIAN HUTANG-PIUTANG YANG DIBUAT OLEH NOTARIS DENGAN JAMINAN FIDUSIA YANG TIDAK DIDAFTARKAN

BATASAN RUMAH SUSUN YANG DIJADIKAN AGUNAN PADA BANK. J. Andy Hartanto Universitas Narotama, Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. salah satu perjanjian accsoir yang ada dalam suatu perjanjian kredit.

TINJAUAN YURIDIS EKSEKUSI DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN FIDUSIA YANG TIDAK DIDAFTARKAN

BAB V PEMBAHASAN. Kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Tulungagung. sebagai barang yang digunakan untuk menjamin jumlah nilai pembiayaan

Bab 1 PENDAHULUAN. merupakan suatu usaha untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, salah satu

Hak Paten Sebagai Objek Jaminan Kebendaan

EKSEKUSI HAK TANGGUNGAN BERDASARKAN TITLE EKSEKUTORIAL DALAM SERTIFIKAT HAK TANGGUNGAN

TANGGUNG JAWAB DEBITUR TERHADAP MUSNAHNYA OBJEK JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN KREDIT. Oleh : Ida Bagus Gde Surya Pradnyana I Nengah Suharta

RISALAH LELANG SEBAGAI AKTA OTENTIK PENGGANTI AKTA JUAL BELI DALAM LELANG

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sangat penting dan memegang peranan penting dalam kehidupan manusia

EKSEKUSI KREDIT MACET TERHADAP HAK TANGGUNGAN

DAMPAK PELAKSANAAN EKSEKUSI TERHADAP OBYEK JAMINAN FIDUSIA BERDASARKAN PASAL 29 UNDANG UNDANG NOMOR 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN FIDUSIA

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KREDITUR DALAM HAL BENDA JAMINAN BERALIH

EKSEKUSI OBJEK JAMINAN FIDUSIA

BAB II TINJAUAN YURIDIS TERHADAP HIPOTIK DAN HAK TANGGUNGAN. Hipotik berasal dari kata hypotheek dari Hukum Romawi yaitu hypotheca yaitu suatu jaminan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan hidupnya. Dalam memenuhi segala kebutuhan hidup, akal dan pikiran. Ia memerlukan tangan ataupun bantuan dari pihak lain.

PELAKSANAAN PENGIKATAN JAMINAN FIDUSIA DALAM KREDIT PERBANKAN

KEPASTIAN HUKUM BAGI KREDITUR DALAM SISTEM PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA SECARA ELEKTRONIK PUTU EVI KOMALA DEWI NPM :

PERBEDAAN ANTARA GADAI DAN FIDUSIA

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP AKIBAT HUKUM JAMINAN FIDUSIA YANG BELUM DI DAFTARKAN TERHADAP PEMINJAMAN KREDIT PADA BANK

UPAYA YANG DAPAT DITEMPUH OLEH KREDITOR APABILA OBJEK JAMINAN FIDUSIA YANG AKAN DILELANG DIKUASAI OLEH PIHAK KETIGA

BAB II LAHIRNYA HAK KEBENDAAN PADA HAK TANGGUNGAN SEBAGAI OBYEK JAMINAN DALAM PERJANJIAN KREDIT

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut pihak-pihak sebaiknya dituangkan dalam suatu surat yang memiliki

TINJAUAN YURIDIS OBJEK JAMINAN FIDUSIA YANG DIRAMPAS OLEH NEGARA OLEH: YUSLINDA LESTARI D1A FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MATARAM.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai orang perseorangan dan badan hukum 3, dibutuhkan penyediaan dana yang. mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur.

Kedudukan Hukum Pemegang Hak Tanggungan Dalam Hal Terjadinya Kepailitan Suatu Perseroan Terbatas Menurut Perundang-Undangan Di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyalurkan kredit secara lancar kepada masyarakat. Mengingat

DIPONEGORO LAW REVIEW Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016 Website :

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam suatu perjanjian kredit memerlukan adanya suatu jaminan. Namun

BAB I PENDAHULUAN. bertahap, pada hakikatnya merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KREDITUR DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN

3 Lihat UU No. 4 Tahun 1996 (UUHT) Pasal 20 ayat (1) 4 Sudarsono, Kamus Hukum, Rineka Cipta, Jakarta, 2007, hal. 339

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HAK TANGGUNGAN SEBAGAI HAK JAMINAN. A. Dasar Hukum Pengertian Hak Tanggungan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah perkembangan kehidupan, manusia pada zaman apapun

PERMOHONAN EKSEKUSI KEPADA PENGADILAN NEGERI BERKAITAN DENGAN PERJANJIAN FIDUSIA TERHADAP JAMINAN YANG DIGELAPKAN

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI JAMINAN FIDUSIA. Jaminan Fidusia telah digunakan di Indonesia sudah sejak masa

Mengenai Hak Tanggungan. Sebagai Satu-Satunya Lembaga Hak Jaminan atas Tanah

BAB I PENDAHULUAN. Jaminan atau agunan yang diajukan atau yang diberikan oleh debitur

SAHAM PERSEROAN TERBATAS SEBAGAI OBJEK JAMINAN GADAI

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya peningkatan pendapatan perkapita masyarakat dan. meningkatnya kemajuan tersebut, maka semakin di perlukan berbagai

BAB II KETENTUAN-KETENTUAN HUKUM YANG MENYANGKUT JAMINAN FIDUSIA. artinya, apabila jaminan dengan hak tanggungan sebagaimana diterangkan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan secara terus menerus dan berkesinambungan, yaitu pembangunan di

KEABSAHAN PENDAFTARAN FIDUSIA KENDARAAN BERMOTOR SECARA ONLINE OLEH PT. FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE GROUP (PT. FIFGROUP)

HAK TANGGUNGAN TANAH & BANGUNAN SEBAGAI JAMINAN PELUNASAN UTANG

BAB I PENDAHULUAN. segala kebutuhannya tersebut, bank mempunyai fungsi yang beragam dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perjanjian merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan

Lex Privatum, Vol. IV/No. 1/Jan/2016

Oleh : Made Bagus Galih Adi Pradana I Wayan Wiryawan Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana

BAB I PENDAHULUAN. nasional yang merupakan salah satu upaya untuk mencapai masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. law, zakerheidsstelling, atau zakerheidsrechten 1. Lembaga jaminan diperlukan. kegiatan-kegiatan dalam proyek pembangunan 2.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, kegiatan ini memegang peranan penting bagi kehidupan bank. umum di Indonesia khususnya dan di negara lain pada umumnya.

KEDUDUKAN KREDITUR PEMEGANG HAK TANGGUNGAN DALAM HAL DEBITUR WANPRESTASI

HAK MILIK ATAS RUMAH SEBAGAI JAMINAN FIDUSIA

HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL SEBAGAI JAMINAN FIDUSIA

KETENTUAN PENANGGUHAN EKSEKUSI HAK TANGGUNGAN OLEH KREDITUR SEPARATIS AKIBAT ADANYA PUTUSAN PAILIT. Oleh :

Hak Tanggungan. Oleh: Agus S. Primasta 2

BAB I PENDAHULUAN. utama sekaligus menentukan maju mundurnya bank yang bersangkutan

ASPEK HUKUM PERJANJIAN SEWA BELI. Oleh A.A Putu Krisna Putra I Ketut Mertha Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang semakin berkembang di Indonesia juga. Dalam rangka memelihara dan meneruskan pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Dalam. rangka upaya peningkatan pembangunan nasional yang bertitik berat

BAB I PENDAHULUAN. terutama oleh instansi-instansi yang menurut Undang-Undang mempunyai

IMPLEMENTASI PERJANJIAN KREDIT YANG DIBUAT SECARA DI BAWAH TANGAN PADA BPR DI KECAMATAN KUTA UTARA KABUPATEN BADUNG

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI HUKUM JAMINAN KREDIT. Istilah hukum jaminan berasal dari terjemahan zakerheidesstelling,

Lex Privatum Vol. V/No. 4/Jun/2017

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HAK TANGGUNGAN. A. Pemberian Hak Tanggungan dan Ruang Lingkupnya

BAB I PENDAHULUAN. hukum membutuhkan modal untuk memulai usahanya. Modal yang diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Pinjam meminjam merupakan salah satu bagian dari perjanjian pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Manusia dalam kehidupannya sehari-hari memiliki kebutuhankebutuhan

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 168, (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3889)

BAB I PENDAHULUAN. adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi suatu alat bukti, maka tulisan tersebut dinamakan akta (acte) 1.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional, salah satu usaha untuk mewujudkan masyarakat

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KREDITOR YANG BERITIKAD BAIK AKIBAT PEMBATALAN HAK TANGGUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana dari masyarakat secara efektif dan efisien. Salah satu

PENYELESAIAN KREDIT MACET DENGAN JAMINAN FIDUSIA AKIBAT DEBITUR WANPRESTASI

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap orang yang hidup di dunia dalam memenuhi

STATUS HUKUM MEMORANDUM OF UNDERSTANDING

Lex Privatum, Vol. IV/No. 2/Feb/2016

Jurnal Repertorium, ISSN: , Volume II No. 2 Juli - Desember 2015

PERALIHAN DAN HAPUSNYA HAK DAN TANGGUNGAN ATAS TANAH

El Zahra Aulia Faradita, Suharnoko. Fakultas Hukum, Universitas Indonesia, Kampus UI Depok,

BAB II TINJAUAN MENGENAI PENGATURAN PENGEMBALIAN PIUTANG DENGAN JAMINAN FIDUSIA. A. Ketentuan Hukum Jaminan menurut KUHPerdata dan KUH Dagang

BAB I PENDAHULUAN. Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini terlihat dalam pembukaan Undang-

Lex Administratum, Vol. IV/No. 4/Apr/2016. PROSES PEMBERIAN HAK TANGGUNGAN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN Oleh : Naomi Meriam Walewangko 2

Transkripsi:

AKIBAT PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA DAN KEKUATAN HUKUM SERTIFIKAT JAMINAN FIDUSIA YANG DITERBITKAN OLEH KANTOR PENDAFTARAN FIDUSIA Oleh : Ni Putu Cintya Virgyanti Ni Nengah Adi Yaryani Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK Adanya peralihan hak atas kepemilikan benda yang dijadikan objek jaminan fidusia secara yuridis bukan dibuktikan dengan pembuatan akta oleh para pihak melainkan pendaftaran objek jaminan fidusia pada Kantor Pendaftaran Fidusia oleh penerima fidusia. Sebagai tanda bukti pendaftaran, penerima fidusia menerima Sertifikat Jaminan Fidusia. Keistimewaan dari Serifikat Jaminan Fidusia ini menjadikan penerima fidusia dapat secara langsung melakukan eksekusi terhadap benda yang dijaminkan dengan fidusia apabila pemberi fidusia cedera janji. Dengan menggunakan metode normatif, makalah ini akan memberikan penjelasan dan pemahaman mengenai akibat adanya pendaftaran jaminan fidusia yang kemudian dilanjutkan dengan kekuatan hukum yang dimiliki Sertifikat Jaminan Fidusia yang diterbitkan oleh Kantor Pendaftaran Fidusia. Adanya pendaftaran jaminan fidusia mengakibatkan lahirnya jaminan fidusia sehingga dapat memberikan jaminan kepastian bagi kreditur-kreditur lainnya dan melindungi penerima fidusia dari pihak ketiga. Selain itu, diterbitkannya Sertifikat Jaminan Fidusia sebagai kelanjutan dari proses pendaftaran jaminan fidusia mempunyai kekuatan eksekutorial yang sama dengan putusan pengadilan yang telah mempunyai hukum tetap. Kata Kunci : Sertifikat, Jaminan Fidusia, Kekuatan Hukum, Pendaftaran ABSTRACT Transfer of ownership over property which is considered as object of fiduciary shall not be juridically proven by parties act, but by registration of object of fiduciary warrant in Fiduciary Registration Office by the applicant. As prove of registration, the applicant shall receive Fiduciary Warrant Certificate. Certificate shall act as means of execution by those who vest the rights directly towards the warranted object in the circumstances of breach of contract. By applying normative legal research, this paper shall illustrate the legal consequences of fiduciary warrant registration which later be legally approved by the certificate issued by the Fiduciary Registration Office. Registration shall ensure the legal certainty for creditors and protecting the applicant from the third party. Besides, the issuance of certificate shall also serve as continuation of process which entails executorial power which is equally binding compared to that of judgments of court. Keywords: Certificate, Fiduciary Warrant, Legal Validity, Registration 1

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaminan fidusia merupakan hak jaminan yang bersifat kebendaan (zakelijk zekerheid). Sebagai hak kebendaan (yang memberikan jaminan), dengan sendirinya sifat dan ciri-ciri hak kebendaan juga melekat pada jaminan fidusia. 1 Untuk melindungi kepentingannya, para pihak biasanya akan membuat akta sebagai bukti kesepakatan bahwa benda yang dijaminkan fidusia berfungsi sebagai pelunasan utang. Namun lahirnya fidusia bukan ditentukan berdasarkan tanggal pembuatan akta jaminan fidusia. Berdasarkan Pasal 11 Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia (UU No. 49 Tahun 1999), benda yang dijadikan objek jaminan fidusia wajib didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Fidusia untuk memenuhi asas publisitas. Asas publisitas merupakan asas hak kebendaan dimana benda yang dibebankan jaminan fidusia harus diumumkan melalui pendaftaran. Setelah dilakukan pendaftaran, penerima fidusia menerima Sertifikat Jaminan Fidusia. Sertifikat Jaminan Fidusia dapat dikatakan sangat istimewa dan mempunyai pembuktian yang kuat. Dengan menggunakan Sertifikat Jaminan Fidusia inilah, penerima fidusia dapat melakukan eksekusi terhadap benda jaminan fidusia ketika pemberi fidusia cedera janji. 1.2 Tujuan Tujuan dari makalah ini adalah untuk menjelaskan dan memahami mengenai akibat adanya pendaftaran jaminan fidusia dan kekuatan hukum dari diterbitkannya Sertifikat Jaminan Fidusia oleh Kantor Pendaftaran Fidusia. II. ISI MAKALAH 2.1 Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah berdasarkan penelitian hukum normatif dengan menganalisa peraturan perundangundangan yang menjadi hukum positif di Indonesia dan berbagai literatur yang berkaitan dengan pendaftaran dan Sertifikat Jaminan Fidusia. 1 Rachmadi Usman, 2009, Hukum Jaminan Keperdataan, Sinar Grafika, Jakarta, Hal. 162 2

2.2 Hasil dan Pembahasan 2.2.1 Akibat Pendaftaran Jaminan Fidusia yang Dilakukan Pada Kantor Pendaftaran Fidusia Untuk memenuhi asas publisitas maka penerima fidusia, kuasa atau wakilnya wajib mendaftarkan benda yang dibebani dengan jaminan fidusia pada Kantor Pendaftaran Fidusia. Kantor Pendaftaran Fidusia berada dalam lingkup tugas Departemen Kehakiman yang bukan merupakan institusi yang mandiri atau unit pelaksana teknis. Proses pendaftaran jaminan fidusia diatur dalam Pasal 11 jo Pasal 18 UU No. 49 Tahun 1999 dan secara khusus dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2000 Tentang Tata Cara Pendaftaran Jaminan Fidusia dan Biaya Pembuatan Akta Jaminan Fidusia (PP No. 86 Tahun 2000), yang meliputi permohonan pendaftaran, pencatatan dalam Buku Daftar Fidusia serta penerbitan Sertifikat Jaminan Fidusia. Pencatatan jaminan fidusia ke dalam Buku Daftar Fidusia dilakukan pada tanggal yang sama dengan tanggal penerimaan permohonan jaminan fidusia. Tanggal pencatatan jaminan fidusia dalam Buku Daftar Fidusia dianggap sebagai saat lahirnya jaminan fidusia, bukan pada saat terjadi pembebanan fidusia dengan dibuatnya Akta Jaminan Fidusia dihadapan notaris. 2 Oleh karena saat pendaftaran fidusia dikatakan sebagai saat lahirnya jaminan fidusia sebagai hak kebendaan maka pada saat itu juga penerima fidusia telah mempunyai hak atas kepemilikan benda yang dibebankan dengan jaminan fidusia secara yuridis. Pendaftaran jaminan fidusia memberikan jaminan kepastian terhadap kreditur-kreditur lainnya mengenai benda yang telah dibebankan jaminan fidusia dan memberikan hak yang didahulukan (preferent) bagi penerima fidusia terhadap kreditur-kreditur lainnya dalam mengambil pelunasan piutangnya atas hasil esekusi. Jaminan kepastian yang dimaksud adalah untuk menghindari pemberi fidusia menfidusiakan objek jaminan fidusia yang sama 2 (dua) kali secara berturut-turut kepada kreditur-kreditur lainnya dan untuk melindungi penerima fidusia sebagai pemegang jaminan fidusia terhadap pihak ketiga yang mengoper atau menerima benda fidusia tersebut dalam gadai. 2 Ibid, Hal. 212 3

2.2.2 Kekuatan Hukum Sertifikat Jaminan Fidusia yang Diterbitkan Oleh Kantor Pendaftaran Fidusia Sertifikat fidusia timbul sebagai akibat pendaftaran fidusia. 3 Sertifikat Jaminan Fidusia merupakan salinan dari Buku Daftar Fidusia yang memuat catatan tentang hal-hal yang berkaitan dengan pernyataan pendaftaran jaminan fidusia. Sebagai tindak lanjut atas proses pendaftaran jaminan fidusia, Kantor Pendaftaran Fidusia sesuai dengan kewenangannya sebagaimana yang disebutkan dalam Pasal 14 ayat (1) UU No.49 Tahun 1999 menerbitkan dan menyerahkan Sertifikat Jaminan Fidusia. Oleh karena dikeluarkan dan diterbitkan oleh instansi yang sah dan berwenang, maka Sertifikat Jaminan Fidusia mempunyai kekuatan pembuktian yang kuat sebagai akta autentik. Pada Sertifikat Jaminan Fidusia dicantumkan irah-irah dengan kata-kata DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Dengan adanya irah-irah tersebut, Sertifikat Jaminan Fidusia mempunyai kekuatan esekutorial yang sama dengan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap (inkrah) dan telah secara tegas pula disebutkan dalam Pasal 15 ayat (2) UU No.49 Tahun 1999. Ini berarti, bahwa pemegang Sertifikat Jaminan Fidusia berkedudukan sama seperti orang yang telah memegang putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, sehingga pemegang Sertifikat Jaminan Fidusia mempunyai wewenang untuk melakukan eksekusi terhadap objek Jaminan Fidusia. 4 Kekuatan esekutorial dalam Sertifikat Jaminan Fidusia merupakan dasar untuk melakukan eksekusi baik berupa penyitaan maupun lelang sita tanpa perantaraan hakim. Eksekusi jaminan fidusia dengan pelaksanaan title eksekutorial dilakukan apabila pemberi fidusia sebagai debitur cedera janji atau wanprestasi yaitu tidak memenuhi prestasinya tepat waktu setelah diberikan somasi. Yang dimaksud dengan eksekusi jaminan fidusia adalah penyitaan dan penjualan benda yang 3 Gatot Supramono, 2009, Perbankan dan Masalah Kredit, PT Rineka Cipta, Jakarta, Hal.243 4 Rachmadi Usman, opcit, Hal.215 4

menjadi objek jaminan fidusia. 5 Untuk itu pemberi fidusia tidak dapat menolak dan wajib menyerahkan benda yang dijadikan objek jaminan fidusia tersebut. III. KESIMPULAN Kantor Pendaftaran Fidusia merupakan satu-satunya instansi yang sah dan berwenang dalam menerima pendaftaran jaminan fidusia dan menerbitkan Sertifikat Jaminan Fidusia sesuai dengan ketentuan UU No.49 Tahun1999. Pendaftaran jaminan fidusia dikatakan sebagai saat lahirnya jaminan fidusia sehingga memberikan jaminan kepastian bagi penerima fidusia dan memberikan hak yang didahulukan (preferent) pada penerima fidusia terhadap kreditur-kreditur lainnya. Adanya Sertifikat Jaminan Fidusia sebagai akibat pendaftaran fidusia mempunyai kekuatan pembuktian yang kuat sebagai akta autentik dan mempunyai kekuatan eksekutorial yang sama dengan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap. Dengan kekuatan esekutorial tersebut, penerima fidusia sebagai pemegang Sertifikat Jaminan Fidusia dapat melakukan eksekusi terhadap benda yang dijadikan objek jaminan fidusia apabila pemberi fidusia cidera janji tanpa perantaraan hakim. DAFTAR PUSTAKA Gatot Supramono, 2009, Perbankan dan Masalah Kredit, PT Rineka Cipta, Jakarta H. Salim HS, 2004, Perkembangan Hukum Jaminan di Indonesia, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta Rachmadi Usman, 2009, Hukum Jaminan Keperdataan, Sinar Grafika, Jakarta Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2000 Tentang Tata Cara Pendaftaran Jaminan Fidusia dan Biaya Pembuatan Akta Jaminan Fidusia Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia Jakarta, Hal. 90 5 H. Salim HS, 2004, Perkembangan Hukum Jaminan di Indonesia, PT RajaGrafindo Persada, 5