BAB III METODE PENELITIAN. bahwa Kabupaten Kendal merupakan salah satu kabupaten yang memiliki

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS HASIL USAHA TERNAK SAPI DESA SRIGADING. seperti (kandang, peralatan, bibit, perawatan, pakan, pengobatan, dan tenaga

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Desa : Kelompok : I. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama : Umur :...tahun 3. Alamat Tempat Tinggal :......

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis. Mula-mula

ANALISIS POTENSI KERBAU KALANG DI KECAMATAN MUARA WIS, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA, KALIMANTAN TIMUR

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. merupakan metode yang digunakan dalam penelitian dengan cara pengamatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memenuhi kebutuhan manusia. Untuk meningkatkan produktivitas ternak

METODE PENELITIAN. bersifat kuantitatif/statistik (Arikunto, 2010). Pada penelitian ini, data yang

V. PROFIL PETERNAK SAPI DESA SRIGADING. responden memberikan gambaran secara umum tentang keadaan dan latar

VII. ANALISIS PENDAPATAN

BAB III MATERI METODE. Analisis pendapatan pada usaha peternakan kambing diperlukan untuk

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pola kemitraan ayam broiler adalah sebagai suatu kerjasama yang

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor,

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. wilayah di Kecamatan Ungaran Barat dalam usaha pengembangan agribisnis sapi

Intisari. Kajian Analisis Usaha Ternak Kambing di Desa Lubangsampang Kec. Butuh Kabupaten Purworejo. Zulfanita

I. PENDAHULUAN. sedikit berbukit. Kecamatan Tanjung Bintang merupakan daerah yang sebagian

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KEDELAI

METODE PENELITIAN. status suatu gejala yang ada. Data dikumpulkan disusun, dijelaskan dan kemudian

PENDAHULUAN. potensi besar dalam memenuhi kebutuhan protein hewani bagi manusia, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN ANTARA LAMA BETERNAK DENGAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN DAN PRODUKTIVITAS KAMBING JAWARANDU DI KABUPATEN KENDAL SKRIPSI. Oleh : ARUM PRASTIWI

II. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

METODE PENELITIAN. merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi

METODE PENELITIAN. Komparatif Usaha Tambak Udang Pada Musim Hujan Dan Kemarau Di Desa

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Usahatani tembakau sendiri merupakan salah satu usahatani yang memiliki

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional dipergunakan sebagai standar dan ukuran

Ditulis oleh Mukarom Salasa Jumat, 03 September :04 - Update Terakhir Sabtu, 18 September :09

Budidaya Sapi Potong Berbasis Agroekosistem Perkebunan Kelapa Sawit ANALISIS USAHA Seperti telah dikemukakan pada bab pendahuluan, usaha peternakan sa

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

I. PENDAHULUAN. Sumber :

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

pengembangan KERBAU KALANG SUHARDI, S.Pt.,MP Plasmanutfah Kalimantan Timur

BAB II TINJUAN PUSTAKA. Kambing merupakan ternak kecil pemakan rumput yang dapat dibedakan. menjadi tiga yaitu : potong, perah dan penghasil bulu.

BAB III METODE PENELITIAN. Rumah tangga petani di Kecamatan Bandungan sebagian besar bergantung

Revenue Analysis Of Cattle Farmer In Sub District Patebon Kendal Regency

TERNAK KAMBING 1. PENDAHULUAN 2. BIBIT

ANALISIS EKONOMI PENGGEMUKAN KAMBING KACANG BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL. Oleh : M. Jakfar dan Irwan* ABSTRAK

Bab XIII STUDI KELAYAKAN

III. METODE PENELITIAN. penerimaan yang diperoleh petani kedelai, pendapatan dan keuntungan yang

III. METODE PENELITIAN. mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan

III. METODE KERJA 1. Lokasi dan Waktu 2. Pengumpulan data

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C USAHATANI JAHE ( Zingiber officinale ) (Suatu Kasus di Desa Kertajaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis)

I. PENDAHULUAN. bermata pencaharian sebagai petani. Tercatat bahwa dari 38,29 juta orang

I. PENDAHULUAN. kontribusi positif terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat besar dan beragam, mulai dari sumberdaya yang dapat diperbaharui

RINGKASAN EKSEKUTIF DASLINA

III. METODE PENELITIAN. probiotik maupun non probiotik oleh peternak, dimulai dari pembesaran bibit

III. METODE PENELITIAN. Tanaman kehutanan adalah tanaman yang tumbuh di hutan yang berumur

METODE PENELITIAN. ini yang dianalisis adalah biaya, benefit, serta kelayakan usahatani lada putih yang

HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PERBEDAAN BIAYA, PENDAPATAN DAN RENTABILITAS PADA AGROINDUSTRI TEMPE ANTARA PENGGUNAAN MODAL SENDIRI DENGAN MODAL PINJAMAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung

TERNAK KELINCI. Jenis kelinci budidaya

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. Indonesia masih sangat jarang. Secara umum, ada beberapa rumpun domba yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III MATERI DAN METODE. sangat baik, karena produk yang dihasilkan mempunyai nilai gizi yang tinggi yang

METODE PENELITIAN. yang dikeluarkan selama produksi, input-input yang digunakan, dan benefit

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan metode survey melalui pengamatan langsung di

STRUKTUR ONGKOS USAHA PETERNAKAN JAWA TENGAH TAHUN 2014

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Rakyat (KUR) di Desa Ciporeat, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung.

Nomor : Nama pewancara : Tanggal : KUESIONER PETERNAK SAPI BALI DI DESA PA RAPPUNGANTA KABUPATEN TAKALAR, SULAWESEI SELATAN

ANALISIS BIAYA PRODUKSI PENGOLAHAN PAKAN DARI LIMBAH PERKEBUNAN DAN LIMBAH AGROINDUSTRI DI KECAMATAN KERINCI KANAN KABUPATEN SIAK

III. METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER DENGAN POLA KEMITRAAN DI KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

SURYA AGRITAMA Volume I Nomor 2 September 2012 ABSTRAK

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III MATERI DAN METODE. Daging ayam merupakan salah satu produk hasil ternak yang diminati

METODE PENELITIAN. menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian atau mencakup. yang berhubungan dengan tujuan penelitian.

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

MANAJEMEN PEMELIHARAAN DAN PRODUKTIVITAS KAMBING KACANG DI KABUPATEN KARANGANYAR JAWA TENGAH SKRIPSI. Oleh : BTARA PRAMU AJI

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang

PENDAHULUAN. Keberhasilan usaha ternak sapi bergantung pada tiga unsur yaitu bibit, pakan, dan

III. METODE PENELITIAN. Semua konsep dan defenisi operasional ini mencakup pengertian yang

VII. PEMECAHAN OPTIMAL MODEL INTEGRASI TANAMAN TERNAK

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan daging sapi setiap tahun selalu meningkat, sementara itu pemenuhan

ANALISIS FEASIBILITAS USAHA TERNAK ITIK MOJOSARI ALABIO

EVALUASI FINANSIAL USAHA TERNAK KAMBING PERANAKAN ETTAWA PADA KELOMPOK PETERNAK DI KECAMATAN KALIGESING KABUPATEN PURWOREJO

PENDAPATAN TENAGA KERJA KELUARGA PADA USAHA TERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian kelayak usahatani dengan

Faktor-faktor yang Mempengaruhi lingkungan Usaha Peternakan. Faktor Lingkungan Makro. Faktor Lingkungan Mikro

IV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

KAJIAN KEPUSTAKAAN. Ternak perah merupakan ternak yang mempunyai fungsi sebagai penghasil

BAB II KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. (2012) penelitian deskriptif adalah metode pencarian fakta dengan interpretasi

III KERANGKA PEMIKIRAN

TATA NIAGA SALAK PONDOH (Salacca edulis reinw) DI KECAMATAN PAGEDONGAN BANJARNEGARA ABSTRAK

Transkripsi:

15 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Kendal, dengan pertimbangan bahwa Kabupaten Kendal merupakan salah satu kabupaten yang memiliki populasi kambing Jawarandu yang tinggi di Jawa Tengah dengan populasi sebanyak 74.226 ekor pada tahun 2012. Penelitian dilaksanakan pada kecamatan yang mempunyai populasi kambing yang tinggi, yaitu Kecamatan Singorojo (13.318 ekor), Limbangan (5.520 ekor) dan Patebon (2.451 ekor). Penelitian dilaksanakan dari awal bulan Oktober 2013 sampai akhir bulan Maret 2014. 3.1. Metode dan Lokasi Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei, yaitu pengambilan sampel dari suatu populasi di 3 (tiga) kecamatan di Kabupaten Kendal. Pengumpul data dilakukan dengan metode wawancara dan pengamatan langsung di lapangan. Wawancara dilakukan dengan batuan kuesioner (lihat Lampiran 1.). pengamatan langsung dilaksanakan untuk mengetahui bobot badan dan kondisi ternak. Penimbangan bobot badan ternak dilakukan dengan timbangan berkapasitas 50 kg dan ketelitian 0,01 kg. Metode penentuan kecamatan dengan metode purpossive sampling berdasarkan tingkat populasi kambing Jawarandu tertinggi di Kabupaten Kendal melalui data sensus ternak tahun 2012 yang ada di Dinas Peternakan Kabupaten Kendal. Tiga kecamatan yang terpilih dengan tingkat populasi tertinggi adalah

16 Kecamatan Singorojo, Kecamatan Limbangan dan Kecamatan Patebon. Tiga kecamatan diatas mampu mewakili persebaran ternak di Kabupaten Kendal karena lokasi yang merata, yaitu dari daerah kaki gunung, yaitu Kecamatan Singorojo dan Kecamatan Limbangan, dan dataran rendah, yaitu Kecamatan Patebon. 3.2. Pemilihan Responden Pemilihan responden dilakukan secara incidental random sampling, yaitu semua peternak yang kebetulan ditemui, dengan kriteria sesuai dengan yang ditetapkan. Kriteria peternak yang dijadikan responden adalah sudah berternak minimal selama 1 tahun, sudah pernah melakukan penjualan maupun pembelian ternak kambing sebelumnya, dapat menjabarkan silsilah ternak yang dimilikinya dan dapat menjabarkan secara lengkap pengeluaran dan penerimaan dari peternakan yang dimilikinya selama 1 tahun terakhir ini. Penelitian ini melibatkan 98 peternak sebagai responden. Responden yang terpilih kemudian dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu : Kelompok 1, dengan kepemilikan 2 5 ekor kambing sebanyak 34 peternak. Kelompok 2, dengan kepemilikan 6 9 ekor kambing sebanyak 42 peternak. Kelompok 3, dengan kepemilikan 10 ekor kambing sebanyak 22 peternak. 3.3. Variabel yang Diamati Data yang diambil meliputi data primer dan sekunder, meliputi jumlah ternak yang dimiliki, jumlah biaya pembeliah ternak selama 1 tahun, jumlah hasil penjualan ternak selama 1 tahun (Rp.), biaya produksi meliputi biaya pencarian pakan, penyusutan dan perbaikan kandang selama 1 tahun, pencegahan dan

17 pengendalian penyakit dan produktivitas ternak kambing. Biaya pakan dihitung dari lama peternak mencari pakan berupa rumput dan ramban berupa dedaunan yang dikalikan dengan Upah Minimum Kabupaten (UMK) Kabupaten Kendal 2014 yaitu Rp. 1.206.000,-/bulan yang dibagi 25 hari kerja dan 8 jam kerja/hari sehingga diperoleh UMR per jamnya sebesar Rp. 6.030,-. Hasil tersebut kemudian dikalikan lama tiap peternak mencari pakan untuk ternaknya dikali 365 hari selama setahun sehingga diperoleh biaya pencarian pakan/peternak setiap tahunnya. Perhitungan biaya pencarian pakan ini dilakukan karena peternak tidak pernah mengeluarkan biaya untuk pakan ternak, dan semua peternak rakyat kambing Jawarandu di Kabupaten Kendal hanya memberikan rumput dan ramban yang diperolehnya dari kebun dan tidak menggunakan bahan pakan konsentrat dalam pemberian pakan kambingnya. 3.3. Analisis Data Data hasil penelitian dianalisis secara statistik sederhana dan disajikan dalam bentuk deskriptif dengan membandingkan antara hasil perhitungan data dengan pustaka yang ada. Data yang didapat berupa total modal, total biaya produksi dan total penerimaan. Selanjutnya dihitung nilai pendapatan berupa ROE untuk dibandingkan dengan tingkat suku bunga deposit bank yang berlaku. Perbandingan nilai diatas dimaksudkan untuk mengatahui kelayakan usaha peternakan kambing Jawarandu di Kabupaten Kendal. Rumus perhitungan ROE adalah sebagai berikut : 100

18 pendapatan diperoleh dengan rumus sebagai berikut : Pendapatan = Penerimaan Biaya Produksi Keterangan: a. Jika ROE > tingkat suku bunga deposit bank yang berlaku maka usaha ternak kambing Jawarandu menguntungkan dan layak untuk dilakukan. b. Jika ROE < tingkat suku bunga deposit bank yang berlaku maka usaha ternak kambing Jawarandu tidak menguntungkan dan tidak layak untuk dilakukan. 3.4. Batasan Pengertian dan Konsep Pengukuran Penelitian ini menggunakan batasan pengertian serta konsep pengukuran sebagai berikut : 1. Usaha ternak kambing adalah suatu pembudidayaan ternak kambing yang dilakukan petani peternak sabagai usaha utama sampingan maupun mata pencaharian utama. 2. Tatalaksana pemeliharaan ternak meliputi pengadaan bibit, keadaan kandang, tatalaksana pemberian pakan, pengendalian penyakit, tata laksana perkawinan dan penanganan pasca panen. 3. Aspek teknis usaha ternak kambing adalah kondisi fisik/teknis, bibit yang cocok dengan areal usaha, jumlah kepemilikan ternak, ketersediaan pakan, biaya pencarian pakan dan pemasaran. 4. Jumlah kepemilikan ternak adalah banyaknya ternak yang dimiliki pada waktu penelitian dilakukan yang terdiri dari cempe jantan dan betina, kambing dara, pejantan dan indukan.

19 5. Biaya pencarian pakan adalah waktu yang dibutuhkan oleh peternak untuk mencari pakan berupa dedaunan dan rumput lapangan dilahan sendiri maupun hutan di sekitar desa setempat. 6. Biaya pencarian pakan dihitung dari waktu peternak mencari pakan berupa rumput dan ramban berupa dedaunan yang dikalikan dengan Upah Minimum Kabupaten (UMK) Kabupaten Kendal 2014 yaitu Rp. 1.206.000,-/bulan yang dibagi 25 hari kerja dan 8 jam kerja/hari sehingga diperoleh UMK per jamnya sebesar Rp. 6.030,-. Hasil tersebut kemudian dikalikan lama tiap peternak mencari pakan untuk ternaknya dikali 365 hari selama setahun sehingga diperoleh biaya pencarian pakan/peternak setiap tahunnya. 7. Luas pengusahaan lahan usahatani ternak adalah luas lahan yang dimiliki dan diusahakan untuk kegiatan usahatani ternak kambing seperti kandang, tegalan, pekarangan dalam satuan meter persegi. 8. Hasil penjualan ternak kambing tunai adalah kisaran penerimaan yang diperoleh dari hasil penjualan ternak kambing dalam satuan rupiah per tahun. 9. Pengeluaran usaha ternak kambing yang diperhitungkan terdiri dari modal dan biaya produksi selama setahun, satuan pengukurannya rupiah per tahun. 10. Modal usaha ternak kambing terdiri dari nilai ternak awal dan nilai kandang awal yang dikeluarkan tepat satu tahun sebelum penelitian dilakukan 11. Nilai ternak awal adalah nilai ternak yang sudah dimiliki selama minimal satu tahun dikurangi dengan nilai tambah ternak tersebut dalam satu tahun terakhir dalam satuan rupiah.

20 12. Nilai kandang awal adalah nilai kandang beserta peralatannya tepat pada waktu satu tahun sebelum penelitian dilakukan dengan harga bahan baku bangunan disamakan dengan harga pada saat penelitian dilakukan, dalam satuan rupiah. 13. Biaya produksi usaha ternak kambing yang diperhitungkan terdiri dari biaya tetap dan biaya variable dalam satuan rupiah per tahun. 14. Biaya penyusutan kandang terdiri dari biaya penyusutan kandang itu sendiri ditambah dengan biaya penyusutan peralatan kandang. 15. Biaya perbaikan kandang adalah biaya yang dikeluarkan untuk memperbaiki kandang ternak kambing, dalam satuan rupiah per tahun. 16. Biaya obat adalah biaya pembelian obat-obatan untuk kambing maupun biaya pengobatan yang dilakukan tenaga khusus ternak atau mantra yang dipanggil, dalam satuan rupiah per tahun. 17. Penerimaan usaha ternak kambing adalah hasil penjualan kotoran, penjualan ternak kambing ditambah pertambahan nilai ternak yang dimiliki pada saat penelitian yang berasal dari pertambahan berat badan dan jumlah anak yang dilahirkan, satuan pengukurannya rupiah per tahun. 18. Laba atau keuntungan usaha ternak kambing adalah selisih antara total penerimaan dengan total pengeluaran selama satu tahun, dalam satuan rupiah per tahun. 19. Evaluasi usaha ternak kambing dilakukan dengan menganalisis 2 aspek, yaitu aspek teknis dan aspek financial.