BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Film berperan sebagai komunikasi bahasa. Film mengungkapkan

dokumen-dokumen yang mirip
UNGKAPAN KATA SERU DALAM BAHASA INDONESIA PADA FILM KUNGFU PANDA

BAB I PENDAHULUAN. secara eksternal, yakni bagaimana satuan kebahasaan digunakan dalam

BAB I. dalam dialog komik membuat pembaca secara langsung mampu. mengintepretasikan gambaran perasaan yang sedang di alami tokoh.

BAB I PENDAHULUAN. tulisan atau bisa disebut dengan bahasa tulis.

BAB I PENDAHULUAN. mengekspresikan tulisanya baik lisan maupun tulisan dengan memanfaatkan

ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL NEGERI PARA BEDEBAH KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia sehari-hari (Djojosuroto, 2000:3). Persoalan yang menyangkut

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian informasi baik secara lisan maupun tertulis.

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra tidak lahir dalam situasi kekosongan budaya, budaya tidak hanya. konvensi atau tradisi yang mengelilinginya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. cerita rakyat buatan Indonesia, masyarakat juga dibanjiri oleh cerita-cerita dari

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Mereka saling berinteraksi dengan orang di sekitarnya maupun

BAB I PENDAHULUAN. untuk melukiskan bentuk suara atau bunyi. Dunia komik, onomatope. penting demi mengekspresikan aneka ragam bunyi.

STIKOM SURABAYA BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Banyaknya masyarakat miskin di Indonesia menjadikan Indonesia negara

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Saat ini, media komunikasi berkembang secara menonjol

BAB I. Imajinasi yang diciptakan berasal dari diri sendiri dan lingkungan sekitar

BAB I PENDAHULUAN. sastra sangat dipengaruhi oleh bahasa dan aspek-aspek lain. Oleh karena

realita dan fiksi. Kita hidup dalam keduanya. Sastra memberikan kesempatan dengan mengemukakan tikaian dan emosi lewat lakuan dan dialog (Sudjiman,

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, mulai dari sarana untuk menyampaikan informasi, memberi perintah, meminta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

UNGKAPAN KATA SERU DALAM BAHASA INDONESIA PADA DIALOG KOMIK SERIAL NARUTO. Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Simpulan. asing, kata sapaan khas atau nama diri, dan kata vulgar. Kata konotatif digunakan

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan karya sastra banyak mengangkat kisah tentang kehidupan sosial,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, terutama media televisi yang selalu menayangkan berbagai acara seperti,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan perkembangan manusia dan peradabannya, dalam hal ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. gambar. Dengan kata lain, komik adalah sebuah cerita bergambar.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hanya dilakukan oleh manusia (Chaer, 2007:239). pihak pendengar atau pembaca (Chaer, 2009:189).

BAB I PENDAHULUAN. 2008:73). Pada jaman dahulu dongeng disampaikan secara lisan sebelum

BAB II PENINGKATAN KEMAMPUAN BERMAIN PERAN MELALUI METODE KETERAMPILAN PROSES. Drama di teater adalah salah satu bentuk karya sastra, bedanya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan karya seni kreatif yang menjadikan manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. kedalam bentuk film bukanlah hal baru lagi di Indonesia. membantu dalam menggagas sebuah cerita yang akan disajikan dalam film.

BAB I PENDAHULUAN. saat ini, banyak sekali bermunculan karya-karya sastra yang nilai keindahannya

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi atau berinteraksi.

BAB I PENDAHULUAN. pendapat dari seorang penutur kepada mitra tutur. mengemukakan pendapat, yang perlu diperhatikan bukan hanya kebahasaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Film merupakan media komunikasi massa yang kini banyak dipilih untuk

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Karya sastra adalah fenomena kemanusiaan yang kompleks, ibarat

Naskah Publikasi Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dengan aspek yang lain dalam seluruh proses belajar mengajar yang dialami

BAB I PENDAHULUAN. dipahami anak. Sastra anak secara emosional psikologis dapat ditanggapi dan

TINJAUAN PRAGMATIK TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM SCRIP ADA APA DENGAN CINTA? KARYA RUDI SOEDJARWO

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan sikap positif terhadap bahasa Indonesia yang berfungsi sebagai. berbicara, membaca, dan menulis. Keempat aspek yang

BAB I PENDAHULUAN. hampir semua nilai dan norma dalam kehidupan manusia. Karya sastra tersebut harus

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil pekerjaan kreatif manusia. Karya sastra

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Cerita fiksi merupakan suatu ciptaan imajinatif dari seorang pengarang

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan anak untuk optimalisasi bagi perkembangannya.

BAB I PENDAHULUAN. demikian, maka jelas bahwa komunikasi massa sifatnya satu arah. 1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENANAMAN NILAI PATRIOTISME (Analisis Isi Film Merdeka atau Mati Soerabaia 45 Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan)

Skripsi. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I Program Studi Pendidikan Biologi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ide, dan perasaan seorang pengarang. Daya imajinasi inilah yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Bahasa Indonesia mencakup empat keterampilan berbahasa,

BAB I PENDAHULUAN. suatu masyarakat untuk bekerja sama, berkomunikasi dan mengidentifikasi diri.

BAB I PENDAHULUAN. bagian internal dari sistem tatanan kehidupan sosial manusia dan

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengetahuan masyarakat. Sekarang ini, media memiliki andil yang. budaya yang bijak untuk mengubah prilaku masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. semua peristiwa itu aktivitas menyimak terjadi. Dalam mengikuti pendidikan. peristiwa ini keterampilan menyimak mutlak diperlukan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. karya sastra. Di zaman modern seperti sekarang ini, karya sastra sudah berkembang

I. PENDAHULUAN. bahan kajian bahasa Indonesia diarahkan kepada penguasaan empat keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa serta agar pemerintah mengusahakan dan. mengembangkan diri sebagai manusia Indonesia seutuhnya.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. salah satu wujud karya seni yang bermedium bahasa. Menurut Goldmann (1977:

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan karena seorang penulis itu memiliki kepekaan terhadap hal-hal

BAB 2 DATA DAN ANALISIS Perang Wanara dan Raksasa. satu ksatria yang sangat ditakuti oleh lawannya.

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang yang dituangkan melalui kata-kata yang indah sehingga. berbentuk tulisan dan karya sastra berbentuk lisan.

BAB I PENDAHULUAN. informasi menjadi semakin canggih. Salah satu perkembangan media informasi

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Sarjana S-1

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. empat aspek, yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latara Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut terciptanya

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra di Indonesia banyak mengalami perkembangan. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pengarang mengamati realitas. Pernyataan ini pernah

BAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Drama hadir atas proses yang panjang dan tidak hanya terhenti sebagai

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkaitan erat dengan berbagai aspek kehidupan. Menurut Undang-Undang No. 33 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. seni. Hal ini disebabkan seni dalam sastra berwujud bacaan atau teks sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Peranan bahasa sangat penting dalam kegiatan komunikasi di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan cerminan, gambaran atau refleksi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dalam aktivitas tersebut terdapat banyak penerapan komponen pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. bagi kehidupan, karena dapat memberi kesadaran kepada pembaca tentang

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan salah satu negara yang terkenal akan ragam

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Film berperan sebagai komunikasi bahasa. Film mengungkapkan maksudnya melalui gambar-gambar yang disajikan, menyampaikan pesan pada penonton berhubungan dengannya. Film merupakan bentuk komunikasi antara pembuat dan penonton. Rencana yang matang untuk mengemas isi film. Rencana lakon tersebut yang kemudian disebut dengan skenario. Film mempunyai multifungsi, selain sebagai bentuk hiburan sekaligus juga merupakan media komunikasi untuk menyampaikan pesan dari pengarang kepada pemirsanya, dari sebuah film pengarang dapat memunculkan nilainilai moral yang dapat dipetik dan sangat berguna sebagai sarana untuk menyebarkan dan menumbuhkan kesadaran sosial. Film terlahir dan terinspirasi dari fenomena-fenomena sosial yang terjadi dan menjadi pembicaraan di lingkungan sosial yang sebenarnya, artinya film sangat efektif digunakan untuk penerangan dan pendidikan, sebab kemasannya yang menarik menjadikan orang tidak jenuh menonton dan menyaring isinya. Film Kungfu Panda merupakan film yang menginspirasi orang-orang dalam memotivasi kehidupannya. Film Kungfu Panda mengisahkan seekor Panda yang mempunyai keinginan sangat kuat menjadi pendekar hebat. Pada awalnya semua orang mencemooh dirinya tetapi semangatnya yang membara tidak membuat dia pantang menyerah. Berlatih secara terus menerus 1

2 membuat dia menjadi pendekar yang tak terkalahkan. Panda ditakdirkan sebagai pendekar yang sangat diharapkan oleh semua penduduk di desa, karena musuh besar yaitu Tailung akan segera datang menuntut balas kepada Master Shifu yang merupakan guru kungfu Panda. Semangat yang besar dan keahliannya akhirnya dia berhasil mengalahkan musuh yang sangat ditakuti oleh semua penduduk. Kisahnya tidak putus sampai di sini, pada seri yang berikutnya lebih seru dan menantang. Panda yang pantang menyerah dapat membunuh semua musuhnya, hingga akhirnya dia menjadi pendekar yang tak tertandingi. Cerita dalam film berbeda dengan cerita-cerita pada karya seni lainnya. Cerita tersebut dikemas dalam sebuah wacana. Wacana dalam film menggunakan unsur dialog yang dikemas dalam sebuah skenario. Dialog dalam skenario ini yang memberikan efek imajinasi penonton. Ungkapan perasaan para tokoh terdapat pada dialog yang berupa kata seru. Kata seru tersebut terdapat dalam dialog yang berupa kata, frase, kalimat maupun wacana. Kata seru tersebut mengandung perasaan tokoh, misalnya menyatakan rasa heran, sakit, marah, sedih, kecewa, kaget, jijik, gembira, ingin tahu, perintah, ancaman, kesal, dan teknik bertarung. Kata seru yang terdapat didalam dialog film Kungfu Panda ditemukan dalam bentuk kata seru sebagai teriakan yang lepas atau berdiri sendiri, yang merupakan ungkapan perasaan batin tokoh pada film, yaitu pada kata po!, kata seru tersebut ungkapan perasaan tokoh yang merupakan penyeru biasa. Buka pintu! merupakan bentuk kata seru yang berupa perintah. Kata seru

3 yang diungkapkan sebagai perasaan para tokoh yang mendalami karakter tersebut memudahkan pembaca untuk memahami cerita dalam film tersebut. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti ini memilih judul Ungkapan Kata Seru Dalam Bahasa Indonesia Pada Film Kungfu Panda. Teks yang digunakan di dalam film berbentuk dialog, menceritakan dialog antara tokoh satu dengan yang lain ketika bertarung. Kata yang digunakan dalam dialog film berupa kata seru. Menurut pendapat Chaer dipahami dari pengertiannya bahwa kata seru merupakan kata-kata yang digunakan untuk mengungkapkan perasaan batin, misalnya karena kaget, terharu, kagum, marah atau sedih (2005 : 193 ). Penggunaan kata seru didalam dialog film membuat pembaca secara langsung mampu mengintepretasikan gambaran perasaan yang sedang dialami tokoh, Eksistensinya penggunaan kata seru di dalam bahasa Indonesia digunakan untuk komunikasi sehari-hari dalam kehidupan nyata, hal tersebut tidak terlepas dari fungsi kata seru yang digunakan untuk mengungkapkan perasaan batin seperti marah, kaget, kecewa, sedih, senang, dan sebagainya. B. Perumusan Masalah Perumusan masalah yang ada dalam penelitian ini adalah 1. Bagaimana bentuk ungkapan kata seru yang terdapat dalam film Kungfu Panda? 2. Bagaimana struktur ungkapan kata seru dalam film Kungfu Panda? 3. Bagaimana fungsi ungkapan kata seru dalam film Kungfu panda?

4 C. Tujuan Penelitian Ada tiga tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini. Tiga tujuan penelitian ini adalah 1. Mendeskripsikan bentuk ungkapan kata seru yang terdapat Panda dalam film Kungfu Panda. 2. Mendeskripsikan struktur ungkapan kata seru dalam film kungfu Panda. 3. Mendeskripsikan fungsi ungkapan kata seru dalam film Kungfu Panda. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah. 1. ManfaatPraktis a. Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan atau referensi bagi mahasiswa yang akan mengadakan penelitian sejenis, b. Penelitian ini dapat dijadikan salah satu alternatif contoh bahan ajar yang akan diberikan kepada siswa oleh guru, dan c. Penelitian ini dapat memberikan wawasan kepada pembaca mengenaikata seru. 2. ManfaatTeoretis a. Merupakan sumbangan pemikiran bagi pengembangan analisis kata seru dan film, b. Menambah pengetahuan mahasiswa yang lain jika akan melakukan penelitian yang sejenis, dan

5 c. Mengembangkan ilmu pengetahuan terutama bahasa di bidang kajian film. E. SistematikaPenulisan Adapun sistematika penulisan skripsi sebagai berikut. Bab I pendahuluan berisikan, latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II landasan teori berisikan, kajian teori, kajian penelitian yang relevan, dan kerangka penelitian. Bab III metode penelitian berisikan, tempat dan waktu penelitian, jenis dan strategi penelitian, subjek dan objek penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, keabsahan data, dan teknik analisis data. Bab IV hasil penelitian berisikan, deskripsi singkat, hasil penelitian, dan pembahasan. Bab V penutup berisikan, simpulan dan saran.