Bandung 15 Agustus 2016 Kepada yth Ibu Melanie Martini -Mareel Direktur IFI Bandung Di jalan Purnawarman no 32, Bandung

dokumen-dokumen yang mirip
KONFERENSI NASIONAL MINYAK ATSIRI 2008 Industri Minyak Atsiri yang Berkelanjutan : Peluang dan Tantangan

- 1 - PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

2015, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Le

INVESTASI SOSIAL MELALUI BINA CINTA ALAM

INDONESIA NEW URBAN ACTION

BAB 1 PENDAHULUAN. juta jiwa. Sedangkan luasnya mencapai 662,33 km 2. Sehingga kepadatan

BAB I PENDAHULUAN. Kesepakatan global yang dituangkan dalam Millenium Development Goals

Rapat Persiapan Peringatan Hari Habitat Dunia 2013

PENDAHULUAN. Latar Belakang

Perkembangan m-krpl Di Kabupaten Dompu Dan Dukungan Penyuluh Pertanian Lapangan

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pun semakin berkembang seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi.

Lampiran : 1 Berkas Hal : Undangan Mandiri Young Technopreneur 2013

Sambutan Presiden RI pada Pembukaan Pekan Raya Jakarta ke-43, 10 Juni 2010 Kamis, 10 Juni 2010

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

VIII. REKOMENDASI KEBIJAKAN

GUBERNUR SUMATERA BARAT

PANDUAN BANTUAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TAHUN ANGGARAN 2017

Sekretariat : BAPPEDA KOTA BOGOR, Lantai 3 Jl. Kapten Muslihat No Bogor

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Usaha sektor peternakan merupakan bidang usaha yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Dewasa ini, masyarakat sebagai konsumen utama produk hasil

M-KRPL MENGHIAS RUMAH DENGAN SAYURAN DAN UMBI- UMBIAN, SEHAT DAN MENGUNTUNGKAN

BAB I PENDAHULUAN. Pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia di samping kebutuhan

Latar belakang : Tujuan dan Sasaran :

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Manfaat Ruang Lingkup Penelitian... 9

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

Oleh : Sekretaris Badan Ketahanan Pangan

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI KOTA KEDIRI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

PENDAHULUAN Latar Belakang

HARI HABITAT DUNIA 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI BALI

SEMINAR INTERNASIONAL, SEMINAR NASIONAL, DAN SIMPOSIUM DIES NATALIS UB KE-53 (11-12 Februari 2016)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) KABUPATEN LUWU TIMUR

sangatlah mudah karena danau atau sungai yang di setiap desa masih terdapat banyak ikan dan menjadi sumber mata pencaharian masyarakat.

Oleh : Kasubdit Wilayah II Direktorat Penataan Bangunan dan LIngkungan. Disampaikan dalam Workshop Persiapan Penanganan Kumuh PNPM Mandiri Perkotaan

BAB I PENDAHULUAN. Beras merupakan salah satu padian paling penting di dunia untuk konsumsi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

Lingkup program/kegiatan KKP untuk meningkatkan ketahanan pangan rumahtangga berbasis sumberdaya lokal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Outline Presentasi. PRB dan API dalam Draft Sasaran Pembangunan Berkelanjutan Pasca 2015 dan HFA II. Proses Penyusunan SDGs. Proses Penyusunan SDGs

Terwujudnya birokrasi sehat, masyarakat kuat dan lingkungan bersahabat demi tercapainya Kabupaten Sampang yang Bermartabat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Makanan jajanan sekolah merupakan masalah yang perlu menjadi perhatian

SEMINAR NASIONAL MIPA 2012 dan WORKSHOP INSTRUMEN LABORATORIUM TERPADU FMIPA

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Makanan jajanan (street food) sudah menjadi bagian yang. pedesaan. Salah satu alasan tingginya tingkat kesukaan pada makanan adalah

masyarakat lokal serta aspek pembelajaran dan pendidikan. : Mengenai pertanian atau tanah pertanian. Pengembangan Kampung Baratan Boyolali Sebagai

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III ANALISIS. Komunitas belajar dalam Tugas Akhir ini dapat didefinisikan melalui beberapa referensi yang telah dibahas pada Bab II.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. DESKRIPSI KEGIATAN

Pelaksanaan Green Jobs di Indonesia

Press Release HacJAK 2017 Pemanfaatan Data Ruang Publik untuk Jakarta yang Lebih Adil dan Inklusif

PROGRAM DAN KEGIATAN BIDANG KONSUMSI DAN PENGANEKARAGAMAN PANGAN TAHUN 2017

Prosiding SNaPP2012:Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN Siti Sujatini, 2 Harry Susilo

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

Sayembara Design Pasar Desa Sumberejo Demak

Menyelamatkan Daerah Aliran Sungai (DAS): Saatnya Bertindak Sekarang

URUSAN WAJIB KETAHANAN PANGAN KONDISI UMUM

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. Ekologi Pertanian ~ 1

Kerangka Acuan Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Upaya mewujudkan pembangunan pertanian tidak terlepas dari berbagai macam

VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

Mendorong Petani Kecil untuk Move Up atau Move Out dari Sektor Pertanian

I. Latar Belakang. Panduan Pelaksanaan

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Proses experiential learning yang dilakukan oleh anggota KWT dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berakhir pada usia 19 tahun (Proverawati, 2010) Remaja adalah kelompok yang

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. mewujudkan ketahanan pangan, penciptaan lapangan kerja,

1 Survey melalui kuesioner pola kegiatan belajar di Perpustakaan dan Kota Depok, 2013 via Google Drive

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian yang berhasil dapat diartikan jika terjadi pertumbuhan

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BUPATI KUDUS. PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 Tahun 2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. dihuni oleh 220 juta jiwa yang similar dengan kira-kira 1,1 milyar liter stok darah

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 106 TAHUN 2017 TENTANG KAWASAN SAINS DAN TEKNOLOGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

1/12 COLABORATIVE MANAGEMENT UNTUK KAWASAN EKOSISTEM ESENSIAL DI KABUPATEN PEMALANG

BAB I. Keluaran yang diharapkan dari pengelolaan pelatihan masyarakat adalah sebagai berikut:

RAPAT KOORDINASI PELAKSANAAN PROGRAM SLUM ALLEVIATION

TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA KKNM-PPMD INTEGRATIF UNIVERSITAS PADJADJARAN PERIODE JUNI-JULI 2011

BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI SUMATERA BARAT TAHUN Disampaikan pada : Pertemuan Sinkronisasi Kegiatan dengan Kabupaten/Kota

BUDIDAYA SAYURAN. Paramita Cahyaningrum Kuswandi Program Pengabdian Masyarakat Jur. Pend. Biologi FMIPA UNY 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Karena

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HASIL PENELITIAN ANALISIS PERKEMBANGAN AKTIVITAS KOMERSIL GALALA DI JALAN LINTAS HALMAHERA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. kegiatan pertanian yang mendominasi perekonomian masyarakat desa, dimana

PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN PERKOTAAN MELALUI PENGEMBANGAN RUANG TERBUKA HIJAU TERINTEGRASI IPAL KOMUNAL

Makalah Kunci. Peningkatan Kesetaraan Pembangunan Antara Kawasan Perdesaan dan Perkotaan Melalui Pembangunan Kota-Kota Sekunder.

I PENDAHULUAN Latar Belakang

Transkripsi:

Bandung 15 Agustus 2016 Kepada yth Ibu Melanie Martini -Mareel Direktur IFI Bandung Di jalan Purnawarman no 32, Bandung Dengan Hormat, Menindak lanjuti diskusi persiapan Science week pada tanggal 9 Agustus 2017 yang lalu, bersama ini kami sampaikan hal - hal sabagai berikut ; 1. Kami mengucapkan terimakasih atas kesempatan berpartisipasi yang diberikan. 2. Yayasan Tunas Nusa berminat untuk berkolaborasi pada kegiatan pesta science antara 4-18 november 2014 termasuk pada kegiatan: a. Pameran di sekretariat IFI dengan fokus pendalaman temuan kota Bandung melalui pemetaan makanan pilihan warga Bandung dan korelasi nya dengan karateristik kota menggunakan metooda riset 8 kota yang telah dikembangkan. Termasuk kegiatan pendukung sesuai tema misalnya memfasilitasi rencana menyelenggarakan pasar sehat bersama komunitas 1000 kebun di acara pembukaan. Keterlibatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan hasil riset di Kota Bandung dan secara interaktif mengajak warga untuk melengkapi informasinya. b. Pameran - workshop keliling di sekolah sekolah dengan fokus hidup mandiri dan bertanggung jawab melalui makanan sehat versi Kebonbelajar; workshop dari biji ke piring kita dan kegiatan pemetaan interaktif jejaring makanan pilihan anak anak sekolah. Keterlibatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan hasil kajian dan mengembangkan jejaring aksi hidup sehat dan bertanggung jawab. c. Seminar di kampus dengan fokus paparan: food resiliensi untuk keluarga muda di peri urban dengan kegiatan pameran konsep riset dan pengumpulan data. Keterlibatan ini bertujuan untuk menguji dan mematangkan konsep laboratorium hidup kedua kami: Co-Living Peri Urban Sustainability Terlampir kami sampaikan abstrak kegiatan yang kami usulkan, persiapan yang akan dilakukan dan dukungan yang kami butuhkan dari panitia. Demikian tindak lanjut yang disampaikan, selanjutnya kami minta masukan serta penjelasan teknis dan jadwal masing masing kegiatan untuk menjadi bahan pertimbangan dan persiapan yang akan kami lakukan. Atas kerjasamanya diucapkan terimakasih. Ramalis Sobandi Ph.D Yayasan Tunas Nusa Indonesia

Kegiatan a. Makanan pilihan warga dan dinamika kota Bandung, bersama menelisik dan mencintai kota kita Ketika dinamika kota ditelaah sehingga secara bertahap ditemukan DNAnya seperti kita menemukan DNA mahluk hidup, maka pilihan makanan oleh warga menjadi salah satu karater unik yang mencerminkan dan sekaligus mempengaruhi dinamika kota dan kehidupan warganya. Pameran interkatif, workshop dan pemutaran film sebagai keikut sertaan team riset 8 kota Yayasan Tunas Nusa pada pesta science yang diselenggarakan oleh IFI, Bandung antara 4 18 November 2016. Materi yang dipamerkan terdiri dari 3 panel, panel pertama adalah temuan dinamika sejarah dan fisik kota Bandung dari riset 8 kota yang telah dilengkapi dengan perjalanan pangan, panel kedua adalah penjelasan rinci makanan yang berkembang di Kota Bandung serta penjelasan bahan, nutrisi, pengolahan dan karateristik lainnya, panel ke 3 adalah panel interaktif dengan pengunjung yang pada akhirnya menghasilkan peta sebaran pilihan pangan. (pengunjung diminta menetapkan lokasi tempat tinggalnya dengan pilihan makanan rumah jajajan yang menjadi favoritnya) Melengkapi pameran ini, bersama dengan komunitas 1000 kebun, akan diselenggarakan pasar sehat yang menampilkan peserta dengan komoditas makanan minuman sehat, bahan alat benih biji tanaman pangan sehat lengkap dengan workshop mengolah tanah tanpa pupuk kimia dan pestisida, penyemaian biji, penanaman bibit, pengolahan makanan-minuman sehat. Film tentang kota Bandung dan pilihan makanan anak anak akan melengkapi talkshow yang menggabungkan pesan yang dipamerkan dan upaya masyarakat madani menyediakan pangan dan gaya hidup sehat di Kota Bandung. Substansi yang dipamerkan akan menjadi tanggung jawab team riset8 kota Indonesia, demikian juga dengan konsep pasar sehat, film dan materi talkshow. Dukungan dari IFI berupa pencetakan panel, penyediaan tenda dan perlengkapan pasar sehat, serta pelaksanaan talkshow termasuk mendatangkan ahli yang diperlukan.

Kegiatan b. Pameran - Workshop keliling di sekolah dengan fokus hidup mandiri dan bertanggung jawab melalui makanan sehat versi kebonbelajar; dari biji ke piring kita dan kegiatan pemetaan interaktif jejaring makanan pilihan anak anak sekolah. Keterlibatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan hasil kajian dan mengembangkan jejaring aksi hidup sehat dan bertanggung jawab di sekolah-sekolah. Kesadaran dalam memilih makanan yang baik bagi tubuh belum menjadi prioritas pada masyarakat. Anak-anak tidak dibekali dengan pengetahuan yang cukup mengenai perjalanan makanan. Pengetahuan ini merupakan awal penting dari kesadaran memulai aksi hidup sehat dan bertanggung jawab kepada lingkungan. Untuk dapat mensosialisasikan hasil kajian, akan diadakan pameran interaktif keliling. Pameran memiliki materi yang terdiri dari 3 banner. Banner pertama adalah mengenai pengetahuan tentang makanan yang ada di sekitar kita, termasuk bahan, cara pengolahan, nutrisi, dan manfaat/bahaya makanan bagi tubuh. Banner kedua memuat tentang cara terkumpulnya makanan sampai dari biji sampai kepada piring kita. Beberapa piring berisi menu yang memiliki nutrisi yang cukup dan menu makanan sehari-hari serta darimana asal makanan tersebut. Sementara banner terakhir memuat peta interaktif untuk anak-anak sekolah tentang jejaring makanan pilihan Melengkapi pameran ini, akan diselenggarakan workshop yang akan diadakan 2 sesi yaitu sesi tidak berbayar dan sesi berbayar, untuk sesi tidak berbayar materi yang disampaikan adalah pembuatan pupuk organic (bokashi) dan untuk sesi berbayar dikenakan biaya sebesar Rp.50.000,- dengan materi membuat salad bowl (menanam tanaman dalam pot) dan juga membuat salad / juice sehat yang enak. Dalam rangkaian workshop tersebut anak-anak akan diperkenalkan tanaman dalam bentuk asli buah/sayur yang dipakai agar anak-anak mengetahui asal dan alasan memakan bahan makanan tersebut. Untuk acara workshop tersebut diadakan pada tanggal yang ditentukan dengan mengadakan pendaftaran sebelumnya. Banner interaktif akan difoto setiap akhir pameran di masing-masing sekolah untuk menjadi data mengenai jejaring makanan pilihan yang sekarang terjadi di kota Bandung pada kalangan anak sekolah. Substansi yang dipamerkan akan menjadi tanggung jawab team riset8 kota Indonesia, demikian juga materi workshop. Dukungan dari IFI berupa pencetakan banner, distribusi materi serta penjaga pameran, ruangan untuk workshop dan perlengkapan workshop. Jl.Jati Jl.Jati Indah Indah V no no 7 Bandung, Bandung, 40275, 40275, sobandiramalis@gmail.com, sobandiramalis@gmail.com, @FB: @FB: Indonesia Indonesia eight-cities eight-cities research research

Kegiatan c Resiliensi pangan untuk keluarga muda di kawasan peri-urban Indonesia merupakan negara terpadat keempat di dunia dengan jumlah penduduk di tahun 2015 sebesar 254,9 juta jiwa. Pertambahan penduduk tersebut lebih terasa lagi di perkotaan yang tercatat mencapai 51,4% total di tahun 2015, dan urbanisasi diperkirakan akan terus meningkat sehingga ditahun 2025 mencapai 68% dari jumlah penduduk total. Temuan riset 8kota di Indonesia untuk kota Bandung, menunjukan bahwa karena tekanan urbanisasi dan karakteristik kota dalam waktu singkat akan menghadapi persoalaan kelangkaan pangan dan air bersih. Kota tepi (peri-urban) menghadapi persoalan yang lebih berat dipicu oleh transformasi fungsi lahan, dan penghidupan secara pesat yang jauh melebihi kapasitas adaptasinya. Pada sisi lain wilayah tepi kota ini berpotensi menahan kecepatan perubahan dan menyangga kebutuhan wilayah. Analisa perkembangan kependudukan Indonesia menunjukan bahwa sekitar tahun 2020-2030, jumlah penduduk berusia produktif adalah 3 kali lipat usia non produktif yang lazim disebut phenomena bonus demografi, dengan syarat penduduk berusia produktif tersebut sehat, memiliki kapasitas dan memiliki kemandirian finansial. Keluarga muda kemudian dipilih sebagai subyek penelitian karena dianggap menjadi unit kunci dalam pembentukan masyakat produktif di masa yang akan datang. Pada seminar pangan ini, team peneliti Co-living Peri Urban akan memfokuskan diri pada bagian rancangan riset tentang resiliensi pangan. Riset lintas keilmuan (interdisiplinary) ini digagas sebagai upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan bagi keluarga muda masyarakat peri-urban, dengan tujuan membangun sebuah sistem ekologi yang harmonis dalam lahan terbatas. Subyek penelitian adalah 4 keluarga muda dengan maksimum 2 anak sampai dengan remaja dan satu unit (maksimum 2 orang) team riset tamu yang menetap dalam satu siklus tanam. Penelitian mencakup elemen rancangan fisik: kebun (landed,pot,roof-top, vertikal dan greenhouse), Bangunan (5 unit hunian, ruang kerja bertani- mengolah pangan meneliti; tempat belajar - hidup bersamadalam konsep co-living) pada lahan seluas 165m2 dan infrastruktur ramah lingkungan (pengolahan limbah, kemandirian air bersih dan energi) Sosial: harmonis dalam unit 21m2, co-living (berbagi tanggung jawab dan menghormati privacy) menjadi agen perubahan bagi kawasan peri-urban; ekonomi : keterukuran investasi benefit ditingkat rumah tangga dan komunal; pola pengaturan kecukupan biaya ditingkat KK dan komunal. Paparan paper pada seminar difokuskan pada kecukupan pangan dan gizi yang dapat dipenuhi dari lahan terbatas dengan pengaturan pola, media dna jenis tanam serta teknologi pengolahan untuk memenuhi kebutuhan seluruh subyek. Studi Ini diharapkan dapat menjelaskan dua unsur pokok ketahanan pangan yaitu ketersediaan pangan dan aksesibilitas masyarakat terhadap bahan pangan. Melengkapi paparan paper pada seminar, team penelitian akan melakukan pameran interaktif sehinga secara paralel menguji konsep dan mendapatkan umpan balik dari lingkungan akademisi dan kelompok masyarakat muda tentang pola konsumsi, bahan pangan sehari- hari, termasuk jajanan dan cemilan.

Substansi paper dan pameran akan menjadi tanggung jawab team riset Peri-Urban Co Living, Yayasan Tunas Nusa. Dukungan pameran termasuk, pencetakan panel, brosur dan questioner serta mendatangkan ahli yang diperlukan diharapkan dapat didukung oleh IFI.