JURNAL LANGKAH KEPOLISIAN DALAM PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA PENIPUAN PERDAGANGAN ONLINE. Diajukan Oleh : DANING WIKU ANJARWI NPM :

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai langkah

KAJIAN TERHADAP TINDAK PIDANA PENIPUAN MELALUI JUAL-BELI ONLINE

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. internet lebih di kenal dengan e-commerce. Perdagangan elektronik atau e-dagang (ecommerce)

BAB I PENDAHULUAN. sadar bahwa mereka selalu mengandalkan komputer disetiap pekerjaan serta tugastugas

Cyber Crime : Sebuah Evolusi Kejahatan Jenis kejahatan konvensional : Kejahatan kerah biru (blue collar crime) Pencurian, penipuan, pembunuhan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. tindakan cyber bullying dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945 amandemen ke-iii. Dalam Negara

KRIMINALISASI TERHADAP PERBUATAN SPAMMING MELALUI MEDIA SOSIAL DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TETANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

JURNAL PENELITIAN HUKUM / SKRIPSI UPAYA POLISI RESORT (POLRES) SLEMAN DALAM MENCEGAH DAN MENANGGULANGI PRAKTEK JUDI SEPAK BOLA ONLINE

Kejahatan Mayantara (Cybercrime)

JURNAL KOORDINASI PENYIDIK POLRI DAN PENUNTUT UMUM DALAM PENGENDALIAN TINDAK PIDANA KORUPSI DI WILAYAH HUKUM PENGADILAN NEGERI KLATEN.

N. Tri Suswanto Saptadi. Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Atma Jaya Makassar. 3/19/2015 nts/epk/ti-uajm 2

CYBER LAW & CYBER CRIME

CYBERCRIME & CYBERLAW

Definisi Cybercrime. Disusun untuk memenuhi tugas ke I, MK. Kejahatan Komputer (Dosen Pengampu : Yudi Prayudi, S.Si, M.Kom)

JURNAL UPAYA YANG DI LAKUKAN OLEH POLISI DALAM MENANGANI PRAKTEK PENIPUAN MELALUI MEDIA KOMUNIKASI DALAM BENTUK SMS

SKRIPSI KOORDINASI PENYIDIK POLRI DAN PENUNTUT UMUM DALAM PENGENDALIAN TINDAK PIDANA KORUPSI DI WILAYAH HUKUM PENGADILAN NEGERI KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. telah mengakibatkan beragamnya pula aneka jasa-jasa (features) sebagai

Cybercrime merupakan bentuk-bentuk kejahatan yang timbul karena pemanfaatan teknologi internet. cybercrime dapat didefinisikan sebagai perbuatan

BAB I PENDAHULUAN. melalui kebijakan hukum pidana tidak merupakan satu-satunya cara yang. sebagai salah satu dari sarana kontrol masyarakat (sosial).

cybercrime Kriminalitas dunia maya ( cybercrime

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI TINDAK PIDANA CYBER CRIME (MAYANTARA)

Pelanggaran Hak Cipta

PENULISAN HUKUM/SKRIPSI UPAYA YANG DI LAKUKAN OLEH POLISI DALAM MENANGANI PRAKTEK PENIPUAN MELALUI MEDIA KOMUNIKASI DALAM BENTUK SMS

BAB I PENDAHULUAN. moderen demi menunjang dan mempermudah kehidupannya.

2.1 Pengertian Online Shop

BAB I PENDAHULUAN. tinggi tingkat budaya dan semakin modern suatu bangsa, maka semakin

SANKSI PIDANA SEBAGAI UPAYA PENANGGULANGAN HUMAN TRAFFICKING DI DUNIA MAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berkenaan dengan pembangunan teknologi,dewasa ini seperti

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan yang penting bagi sebuah kemajuan bangsa.seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan masyarakat di Indonesia perjudian masih menjadi

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi dari tahun ke tahun semakin cepat. Hal yang paling

JURNAL UPAYA KEPOLISIAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DALAM MENANGGULANGI TINDAK PIDANA YANG DILAKUKAN OLEH GENG MOTOR

JURNAL ILMIAH KENDALA POLDA DIY DALAM MENGUNGKAP TINDAK PIDANA PENIPUAN MELALUI INTERNET DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PENULISAN HUKUM / SKRIPSI TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PEMBUKTIAN CYBER CRIME DALAM PERSPEKTIF HUKUM POSITIF DI INDONESIA

[ Cybercrime ] Presentasi Kelompok VI Mata Kuliah Etika Profesi STMIK El-Rahma Yogyakarta

UPAYA MENANGGULANGI INVESTASI BODONG DI INTERNET

ABSTRAK. Dewi Karina Crietie Alvin ( )

TINJAUAN HUKUM PIDANA TERHADAP CARDING SEBAGAI SALAH SATU BENTUK CYBERCRIME

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Teknologi informasi saat ini semakin berkembang dan berdampak

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi (IPTEK) saat ini, berpengaruh besar dalam perubahan

I. PENDAHULUAN. (interconnection networking), yaitu suatu koneksi antar jaringan komputer.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia di kenal sebagai salah satu negara yang padat penduduknya.

BAB I PENDAHULUAN. informasi baik dalam bentuk hardware dan software. Dengan adanya sarana

Penulisan Hukum (Skripsi)

PENGERTIAN CYBER CRIME

BAB I PENDAHULUAN. informasi dan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi.

oleh perdagangan secara konvensional. 1

BAB I PENDAHULUAN. saja di negara-negara maju tapi juga di negara-negara berkembang

JURNAL UPAYA KEPOLISIAN DAERAH (POLDA) DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DALAM MENANGGULANGI TINDAK PIDANA PERJUDIAN MELALUI INTERNET

RechtsVinding Online. serta penawaran dan pembayaran bisa dilakukan melalui online. Emas dipilih untuk investasi dengan tujuan untuk

BAB III PENUTUP. 1. Kendala Polda DIY dalam penanganan tindak pidana penipuan : pidana penipuan melalui internet dan minimnya perangkat hukum.

Seminar Nasional IT Ethics, Regulation & Cyber Law III

BAB I PENDAHULUAN. media dan komunikasi misalkan komputer,handphone, facebook, instagram,

PENEGAKAN HUKUM KEJAHATAN DUNIA MAYA (CYBERCRIME) YANG DILAKUKAN ANAK DI BAWAH UMUR

JURNAL STRATEGI KEPOLISIAN DALAM MENANGGULANGI PENIPUAN YANG DILAKUKAN MELALUI ONLINE SHOP

PENULISAN HUKUM / SKRIPSI

BAB III PENUTUP. Berdasarkan penelitian yang dibuat maka penulis dapat memberikan kesimpulan

P10 Kejahatan Komputer. A. Sidiq P. Universitas Mercu Buana Yogyakarta

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum penulis menguraikan hasil penelitian dan pembahasan, dan untuk menjawab

WEWENANG KEPOLISIAN DALAM PROSES PENYIDIKAN TINDAK PIDANA KORUPSI DI POLDA BALI

PANANGGULANGAN KEJAHATAN MAYANTARA (CYBER CRIME) DALAM PERSPEKTIF HUKUM PIDANA (STUDI DI DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KEPOLISIAN DAERAH SUMATERA UTARA)

BAB II KEJAHATAN PEMBOBOLAN WEBSITE SEBAGAI BENTUK KEJAHATAN DI BIDANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

BAB I PENDAHULUAN. Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan. tidak luput dari perkembangan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. informasi dapat diakses kapan saja dan dimana saja, sehingga penyebaran. informasi dapat berjalan cepat dan tidak mengenal jarak.

Penyalahgunaaan TIK serta Dampaknya

2011, No Menetapkan : Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4168); 2. Undang-Undang No

PENULISAN HUKUM / SKRIPSI PENANGGULANGAN KEJAHATAN PENYEDOTAN PULSA DENGAN SARANA HUKUM PIDANA

Oleh: R.Caesalino Wahyu Putra IGN.Parikesit Widiatedja Bagian Hukum Pidana, Fakultas Hukum, Universitas Udayana

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP SAKSI DAN/ ATAU SAKSI KORBAN TRANSNATIONAL CRIME DALAM PROSES PENEGAKAN HUKUM PIDANA

BAB I PENDAHULAN. Pesatnya perkembangan teknologi informasi pada akhir-akhir ini. akibatnya banyak pihak-pihak yang merasa dirugikan.

Pertemuan 11. Pembahasan. 1. Pengertian Cyber law 2. Ruang Lingkup Cyber Law 3. Perangkat hukum Cyber law

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang pesat. Berbagai informasi telah dapat disajikan dengan canggih

SKRIPSI UPAYA POLDA DIY DALAM MENANGGULANGI KEJAHATAN PERDAGANGAN ANAK

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PELANGGARAN PRIVASI KONSUMEN DALAM BERTRANSAKSI ONLINE

Pembahasan : 1. Definisi Cybercrime 2. Karakteristik Cybercrime 3. Bentuk-Bentuk Cybercrime

PERANAN INTEROGASI OLEH PENYIDIK TERHADAP TERSANGKA DALAM KASUS TINDAK PIDANA PENCURIAN. (Studi pada Polsekta Medan Baru) SKRIPSI

TRANSPARENCY, Jurnal Hukum Ekonomi, Juni 2013 Volume II Nomor 1

JURNAL PENEGAKAN HUKUM OLEH POLRI TERHADAP TINDAK PIDANA PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN KEKERASAN DI KABUPATEN SLEMAN

BAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan mengatur tata tertib dalam kehidupan masyarakat.

PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM KEGIATAN TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN UKDW. satunya adalah handphone. Pada jaman sekarang, handphone menjadi salah

Makalah Kejahatan E-Commerce "Kasus Penipuan Online" Nama : Indra Gunawan BAB I PENDAHULUAN

KOMPUTER DAN MASYARAKAT. Mia Fitriawati S.Kom

BAB I PENDAHULUAN. perbuatan menyimpang yang ada dalam kehidupan masyarakat. maraknya peredaran narkotika di Indonesia.

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA RUMAH SAKIT SWASTA YANG MEMPERSULIT PENERIMAAN PASIEN

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus termasuk derajat kesehatannya. dengan mengusahakan ketersediaan narkotika dan obat-obatan jenis tertentu

NASKAH AKADEMIK PELAKSANAAN PERKAP NO. 14 TAHUN 2012 TENTANG MANAJEMEN PENYIDIKAN TINDAK PIDANA DALAM PROSES PENYIDIKAN PERKARA PIDANA

NASKAH PUBLIKASI KEKUTAN PEMBUKTIAN BUKTI ELEKTRONIK DALAM PERSIDANGAN PIDANA UMUM

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, dapat

CONTOH KASUS CYBER CRIME (KEJAHATAN DI DUNIA MAYA)

UPAYA POLISI DALAM MEMBERIKAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KORBAN KEKERASAN OLEH SUPORTER SEPAK BOLA DI DIY

KEKUATAN HUKUM PEMBUKTIAN PIDANA MELALUI MEDIA ELEKTRONIK BERDASARKAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM ACARA PIDANA (KUHAP)

Prosiding Ilmu Hukum ISSN: X

BAB I PENDAHULUAN. semua kalangan masyarakat. Internat dapat menjadi sarana informasi,

PERAN POLRI DALAM MENANGGULANGI PREMANISME DI KARANGANYAR SKRIPSI

SKRIPSI TINJAUAN YURIDIS PENGGUNAAN UNDANG-UNDANG DARURAT NOMOR 12 TAHUN 1951 TERHADAP KEPEMILIKAN MAINAN AIRSOFT GUN DI WILAYAH SLEMAN

BAB I PENDAHULUAN. dunia menjadi suatu masyarakat global (global society). Selanjutnya, global

Riva Lovianita Lumbantoruan ABSTRAK

Transkripsi:

JURNAL LANGKAH KEPOLISIAN DALAM PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA PENIPUAN PERDAGANGAN ONLINE Diajukan Oleh : DANING WIKU ANJARWI NPM : 100510322 Program Studi Program Kekhususan : Ilmu Hukum : Peradilan dan Penyelesaian Sengketa UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA FAKULTAS HUKUM 2015

HALAMAN PERSETUJUAN JURNAL LANGKAH KEPOLISIAN DALAM PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA PENIPUAN PERDAGANGAN ONLINE Diajukan Oleh : DANING WIKU ANJARWI NPM : 100510322 Program Studi Program Kekhususan : Ilmu Hukum : Peradilan dan Penyelesaian Telah Disetujui Sengketa Dosen Pembimbing Tanggal : 26 JANUARI 2015 CH. Medi Suharyono,SH.M.Hum Tanda Tangan:... Mengesahkan Dekan Fakultas Hukum Universitas Atmajaya Yogyakarta Dr. G. Sri Nurhartanto, S.H., LL.M

I. Judul : Langkah Kepolisian Dalam Penanggulangan Tindak Pidana Penipuan Perdagangan Online. II. Nama : Daning Wiku Anjarwi, CH. Medi Suharyono, S.H., M.Hum III. Program Studi : Ilmu Hukum, Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta IV. Abstract The title of this thesis is "Step In Combating Crime Police Fraud Online Trading". With the formulation of the problem as follows: How the modus operandi of fraud cases through the online and whether there is trouble for the police in dealing with criminal fraud online. This research is a normative legal research studies that focus on the provisions of the applicable legislation. Source of data in this study consisted of secondary data and primary data. Online fraud regulated in Law Number 11 Year 2008 on Information and Electronic Transactions. The conclusion that the mode used online fraud perpetrators use the offer price is much cheaper than the market price which will make the victims are tempted by the low price. People are expected to be cautious in buying or selling through via online. The police need to be improved performance to cope with cases of fraud online trading either preventive, preemptive, and respresive. Keywords: Police, Prevention, Fraud, Trading Online

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komputer, telekomunikasi dan informasi telah berkembang sangat pesat pada era sekarang ini. Meningkatnya pengetahuan masyarakat dan rasa ingin tahu yang sangat besar serta maraknya fasilitas yang ada membuat masyarakat dapat dengan mudah mengakses internet melalui handphone, ipad, tablet, dan lain sebagainya. Melalui internet transaksi perdagangan dapat dilakukan dengan mudah, cepat dan efisien. Perdagangan atau transaksi melalui internet lebih di kenal dengan e-commerce. Perdagangan elektronik atau e-dagang (e-commerce) adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. 1 Kemajuan teknologi pada era sekarang ini selain memberi manfaat juga dapat menimbulkan dampak negatif bagi penggunanya. Timbulnya suatu tindak pidana baru yang memiliki karakteristik yang berbeda dengan tindak pidana konvensional. Kejahatan internet yang sering dilakukan adalah perdagangan online atau disebut online shop dengan cara menjual barang dagangan melalui media internet. Perdagangan online atau online shop bisa terjadi dimana saja, kapan saja, dan oleh siapa saja, Sehingga membuat orang tertarik akan bisnis perdagangan online atau online shop yang sekarang lebih diminati. Namun dengan adanya hal ini banyak pedagang online yang berlaku tidak jujur, banyak 1 http://file.upi.edu/direktori/fpmipa/prodi._ilmu_komputer/wahyudin/integrasi_ecommerce.pdf pada hari selasa tanggal 2 september 2014

oknum-oknum yang mengaku pedagang online dengan menawarkan barang dagangannya dengan harga murah tetapi oknum tersebut adalah penipu. Hal ini dapat merugikan orang lain maka dari itu peran kepolisian sangat penting untuk mengantisipasi agar tidak timbul korban-korban penipuan yang lainnya. Berdasarkan uraian diatas maka penulis menguraikan judul : Langkah Kepolisian Dalam Penanggulangan Tindak Pidana Penipuan Perdagangan Online. B. Rumusan Masalah berikut: Berdasarkan latar belakang masalah, maka di rumuskan masalah sebagai 1. Bagaimanakah modus operandi kasus penipuan melalui perdagangan online? 2. Apakah ada kesulitan bagi polisi dalam menanggulangi tindak pidana penipuan perdagangan online? C. Metodologi Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian hukum yang digunakan adalah jenis penelitian hokum normatif yang berfokus pada ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Penelitian ini merupakan usaha untuk menemukan apakah hukum yang diterapkan sesuai untuk menyesuaikan perkara atau masalah tertentu. Penelitian normatif ini memerlukan sumber data sekunder sebagai sumber data utama dan data primer sebagai penunjang.

BAB II : LANGKAH KEPOLISIAN DALAM PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA PENIPUAN PERDAGANGAN ONLINE A. Tinjauan Umum Tentang Kepolisian 1. Pengertian Kepolisian Polisi adalah suatu pranata umum sipil yang mengatur tata tertib (orde) dan hukum. Kadangkala pranata ini bersifat militaristis, seperti di Indonesia sebelum Polri dilepas dari ABRI. Polisi dalam lingkungan pengadilan bertugas sebagai penyidik. Dalam tugasnya dia mencari barang bukti, keterangan-keterangan dari berbagai sumber, baik keterangan saksi-saksi maupun keterangan saksi ahli. 2 2. Tugas dan wewenang kepolisian Tugas pokok Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah: a) memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat; b) menegakan hukum, dan c) memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat. B. Tinjuan Tentang Cyber Crime 1. Perkembangan Cyber Crime di Indonesia dan Kejahatannya Perkembangan teknologi informasi yang terjadi pada hampir setiap negara sudah merupakan cirri global yang mengakibatkan hilangnya batas-batas negara. Negara yang sudah mempunyai infrastruktur jaringan informasi yang lebih memadai tentu telah menikmati hasil 2 http://id.wikipedia.org/wiki/polisi pada tanggal 21 september 2014, pukul 15:45

pengembangan teknologi informasinya, negara yang sedang berkembang dalam pengembangannya akan merasakan kecenderungan timbulnya neo-kolonialisme. Hal tersebut menunjukan adanya pergesaran paradigma dimana jaringan infoemasi merupakan infrastruktur bagi perkembangan suatu negara. Tanpa penguasaan dan pemahaman akan teknologi informasi ini, tantangan globalisasi akan menyebabkan ketergantungan yang tinggi terhadap pihak lain dan hilangnya kesempatan untuk bersaing karena minimnya pemanfaatan teknologi informasi. 2. Pengertian Cyber Crime Cyber crime didefinisikan sebagai kejahatan komputer. Bebepara sarjana menggunakan istilah computer misuse, computer abuse, computer fraud, computer-related crime, computer-assisted crime, atau computer crime. Namun, para sarjana pada waktu itu pada umumnya lebih menerima pemakaian istilah computer crime karena dianggap lebih luas dan biasa dipergunakan dalam hubungan internasional. 3 3. Bentuk-bentuk Cyber Crime a) Berdasarkan jenis aktifitas 1) Unauthorized acces to computer system and service 2) Illegal contents 3) Data forgery 3 Budi Suhariyanto,S.H.,M.H. Tindak Pidana Teknologi Informasi (cybercrime), Jakarta PT. RajaGrafindo Persada 2013 hlm 9.

1) Cyber espionage 2) Cyber sabotage and extortion 3) Offense against intellectual property 4) Infrengments of privacy b) Berdasarkan Motif Kegiatan 1) Cybercrime sebagai tindak murni kriminal Kejahatan yang murni merupakan tindak kriminal, kejahatan yang dilakukan karena motif kriminalitas. 2) Cybercrime sebagai kejahatan abu-abu Pada jenis kejahatan di internet yang masuk dalam wilayah abu-abu, cukup sulit menentukan apakah itu merupakan tindak criminal atau bukan mengingat motif kegiatannya terkadang bukan untuk kejahatan. c) Berdasarkan Sasaran Kejahatan Berdasarakan sasaran kejahatan, cybercrime dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori seperti berikut : 1) Cybercrime yang menyerang individu (Against Person) 2) Cybercrime menyerang hak milik (Againts Property) 3) Cybercrime menyerang pemerintah (Againts Government) 4. Akibat Kejahatan Cyber Crime Adapun akibat atau dampak kejahatan cybercrime terdapat keamanan negara yang dapat disorot dari beberapa aspek, antara lain: 1. Kurangnya kepercayaan dunia terhadap Indonesia

2. Berpotensi menghancurkan Negara 3. Keresahan masyarakat pengguna jaringan komputer 4. Dampak cybercrime terhadap keamanan dan kelangsungan dalam negari 5. Penanggulangan Kejahatan Cybercrime Kebijakan atau upaya penanggulangan kejahatan pada hakikatnya meupakan bagian integral dari upaya perlindungan masyarakat (social defence) dan upaya mencapai kesejahateraan masyarakat (social welfare). Upaya penanganan cyber crime membutuhkan keseriusan semua pihak mengingat teknologi informasi khususnya internet telah dijadikan sebagai sarana untuk membangun masyarakat yang berbudaya informasi. C. Penipuan Perdagangan Online 1. Pengertian Perdagangan Online Menurut Didit Agus Irwantoko, belanja online (online shop) merupakan proses pembelian barang/jasa oleh konsumen ke penjual realtime, tanpa pelayan, dan melalui internet. Toko virtual ini mengubah paradigma proses membeli barang/jasa dibatasi oleh tembok, pengecer, atau mall. Maksudnya, tak perlu harus bertemu penjual/pembeli secara langsung, tak perlu menemukan wujud pasar secara fisik, namun hanya dengan menghadap layar monitor komputer, dengan koneksi internet tersambung, kita dapat melakukan transaksi

jual/beli secara cepat dan nyaman. 4 Perdagangan online juga dikenal dan digambarkan sebagain perdagangan elektronik. 2. Jenis-jenis Perdagangan Online Adapun jenis-jenis bisnis online sebagai berikut: a) Affiliate Marketing / Reseller b) PPC (Pay Per Click) c) PTR (Paid To Review) d) Membuat produk sendiri e) Sistem keanggotaan berbayar f) Toko Online / Online Store g) Forex Online Trading 3. Pengertian Penipuan Perdagangan Online Penipuan adalah sebuah kebohongan yang dibuat untuk keuntungan pribadi tetapi merugikan orang lain, meskipun ia memliki arti hukum lebih dalam, detail jelasnya bervariasi di berbagai wilayah hukum. Dari pengertian diatas penipuan dapat di gambarkan sebagai tindak penipuan yang memiliki beberapa bentuk, baik berupa perkataan bohong atau berupa perbuatan yang dengan maksud untuk mencari keuntungan sendiri dari orang lain. 4. Ciri-ciri Penipuan Perdagangan Online a) Website yang digunakan tampak kurang professional 4 http://febbysylvia.wordpress.com/2013/12/16/184/ pada hari Jumat tanggal 7 november 2014 pukul 10:06 WIB

b) Penjualnya tidak mau melakukan Cash On Delivery (COD) c) Alamat tempat usaha mencurigakan d) Harga barang jauh dibawah harga pasar/ harga yang ditawarkan sangat murah e) Produknya tidak jelas f) Tidak ada foto pemiliknya g) Tidak ada nomor telepon lokal 5. Modus Operandi Pelaku Kejahatan Penipuan Perdagangan Online a) Pelaku berlaku sebagai penjual produk dengan memasarkan atau menawarkan produknya, seperti barang-barang elektronik pada website atau situs jual beli online. b) Pelaku berlaku sebagai pembeli, dengan membeli barang yang ditawarkan pada situs online dan pembayarannya dilakukan dengan menggunakan nomor credit card orang lain. c) Penipuan melalui internet ini ada juga yang dilakukan dengan cara mengiming-imingi korban dengan hadiah yang menggiurkan. d) Didalam suatu website diperkenalkan sebuah perusahaan yang telah mempunyai nama dan kegiatan bisnis yang dilakukan. Berbagai penjelasan yang masuk akal dan keuntungan besar yang dijanjikan bagi investor, membuat pembacanya tertarik dan menginvestasikan uangnya di perusahaan tersebut. D. Langkah Kepolisian Dalam Penanggulangan Tindak Pidana Penipuan Perdagangan Online

Langkah yang dilakukan oleh Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta dalam mencegah dan meindaklanjuti tindak kejahatan penipuan perdagangan online adalah dengan melakukan tindakan preemtif, preventif dan respresif. 1. Tindakan Pre-emtif Tindakan pre-emtif adalah pelaksanaan kegiatan kepolisian dengan melakukan kegiatan edukatif untuk menghilangkan faktor peluang dan pendorong kejahatan penipuan perdagangan online sedini mungkin. 2. Tindakan Preventif Tindakan preventif adalah pelaksanaan kegiatan kepolisian untuk memperkecil ruang gerak dan kesempatan terhadap terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat. 3. Tindakan Respresif Tindakan respresif yang dilakukan polisi dalam menangani kasus penipuan perdagangan online berawal dari : a) Adanya laporan b) Mencatat saksi c) Penyelidikan d) Penyidikan e) Melakukan penangkapan pelaku kejahatan E. Kendala Yang Dihadapi Kepolisian Dalam Menanggulangi Tindak Penipuan Perdagangan Online

Dalam menanggulangi tindakan penipuan perdagangan online yang sering terjadi, Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami kendala, yaitu sebagai berikut: 1. Sulitnya pencarian pelaku 2. Keterbatasan sarana dan prasarana 3. Keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) 4. Undang-Undang/peraturan yang mendasari tindak pidana yang ditangani BAB III : PENUTUP 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai langkah Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta dalam menanggulangi tindak penipuan perdagangan online dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut: 1. Modus operandi kasus penipuan melalui perdagangan online adalah dengan cara : a) Pelaku berlaku sebagai penjual dengan menawarkan produknya dengan harga yang jauh lebih murah dari harga pasaran, yang nantinya akan menbuat para korbanya tergiur akan harga murah tersebut. b) Pelaku juga berakting sebagai pembeli, dengan cara berpura-pura membeli barang yang ditawarkan pada suatu situs online dan

pembayarannya dilakukan dengan menggunakan nomor credit card orang lain. c) Pelaku juga mengiming-imingi korbannya dengan hadiah yang menggiurkan agar korbanya mentransferkan uangnya dalam jumlah besar ke rekening korban dengan menjanjikan korban akan mendapatkan imbalan. d) Pelaku juga membuat suatu website yang memperkenalkan sebuah perusahaan yang mempunyai nama dan berbagai kegiatan bisnis yang dilakukan dengan menjanjikan keuntungan besar yang membuat pembacanya tertarik dan ingin menginvestasikan uangnya di perusahaan tersebut. 2. Kesulitan polisi dalam menanggulangi tindak pidana penipuan perdagangan online adalah sulitnya melacak keberadaan pelaku dikarenakan dalam kasus penipuan perdagangan online bisa siapa saja dan dimana saja orang dapat melakukannya, keterbatasan sarana dan prasarana yaitu salah satunya adanya keterbatasan dana, keterbatasan sumber daya manusia (SDM) dimana hampir semua kasus kejahatan yang memiliki undang-undang khusus dilimpahkan pada bagian reskrimsus sehingga menyebabkan kurangnya tenaga penyidik dalam menangani kasus cyber, dan sulitnya polisi dalam menentukan undangundang atau peraturan yang mendasari tindak pidana yang ditangani.

2. Saran 1. Pihak kepolisian perlu meningkatkan kinerjanya dlam melakukan terhadap tindak pernipuan perdagangan online baik secara preventif, pre-emtif, dan respresif yang di dukung dengan pemberdayaan sumber daya manusia terutama kepada personel kepolisian untuk diberikan pembekalan mengenai ilmu cyber yang didukung dengan sarana prasarana yang memadai dibidang teknologi agar dapat secara tegas menangani kasus cybercrime terutama dalam kasus penipuan perdagangan online yang marak terjadi. 2. Masyarakat diharapkan untuk berhati-hati dalam melakukan transaksi jual beli terutama dalam jual beli melalui via internet atau online, dan jangan mudah tertipu dengan barang murah yang harganya jauh dari pasaran. Banyak pedagang online yang menawarkan berbagai barang elektronik dengan harga yang sangat murah, maka dari itu diharapkan masyarakat tidak mudah tergiur dengan hal tersebut karena sangat sulit bagi pihak kepolisian untuk mengungkap adanya kasus penipuan perdagangan online. DAFTAR PUSTAKA BUKU : Budi Suhariyanto,S.H.,M.H. 2013, Tindak Pidana Teknologi Informasi (cybercrime), PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta. Peraturan Perundang-undangan :

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (Wetbook van Strafrecht, Staatsblad 1915 No 73) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Skripsi : Donddy Dahoklory, Upaya yang diakukan oleh Polisi dalam menangani praktek penipuan melalui media komunikasi dalam bentuk sms, Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta Website : http://file.upi.edu/direktori/fpmipa/prodi._ilmu_komputer/wahyudi N/Integrasi_e-commerce.pdf pada hari selasa tanggal 2 september 2014 http://id.wikipedia.org/wiki/polisi pada tanggal 21 september 2014, pukul 15:45 http://febbysylvia.wordpress.com/2013/12/16/184/ pada hari Jumat tanggal 7 november 2014 pukul 10:06 WIB