MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MURID DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI IMPROVING STUDENT LEARNING OUTCOMES USING DISCUSSION

dokumen-dokumen yang mirip
Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Melalui Metode Diskusi Pada Bidang Studi PKn Di Kelas V SD Inpres 2 Tada

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER

Nur Indah Sari* STKIP Pembangunan Indonesia, Makassar. Received 15 th May 2016 / Accepted 11 th July 2016 ABSTRAK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBACA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE SISWA KELAS IV SDN 10 PADANG DAREK KABUPATEN SOLOK SELATAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia di suatu negara,

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE ICM UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh. USWATUN HURIYAH Asmaul Khair Hj. Yulina H.

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang sangat penting. Guru tidak hanya dituntut untuk memiliki

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER

Yuanis et al., Penerapan Model Quantum Learning...

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DALAM PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V DENGAN MEDIA GRAFIS KARTU DI SDN 01 LASUNG BATU PAUH DUO KABUPATEN SOLOK SELATAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION MATA PELAJARAN PKN SD KOTA TEBING TINGGI

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI USAHA MEMPERTAHANKAN REPUBLIK INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

PERAN METODE DISKUSI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER MAHASISWA PGSD FKIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENERAPAN MODEL ASSURE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 AMBALRESMI TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V-A PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 01 KOTO BALINGKA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN REMEDIAL INCREASE OF LEARNING ENGLISH THROUGH APPLICATION REMEDIAL TEACHING

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL BERTUKAR PASANGAN DI SDN 02 ULAK KARANG SELATAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMATIK MODE PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SISWA KELAS II SD NEGERI TEBING TINGGI

Keywords: STAD, Social Skill, Civic Education

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI LISTENING BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IX.E SMP NEGERI I BAJENG

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 11 RAMBAH HILIR

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan rumusan masalah maka penelitian ini menggunakan metode

Agung Listiadi dan Friska Imelda Sitorus Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. Pendidikan dilakukan secara terencana dalam mewujudkan proses pembelajaran agar

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA MATERI ASAM DAN BASA DENGAN MENGGUNAKAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) PADA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 5 MAKASSAR

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI ROTATING TRIO EXCHANGE JURNAL. Oleh ALDONA MEYLINA MANALU MUNCARNO DARSONO

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN PENGGUNAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS Fitri Fajar SMA Negeri 1 Makassar

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TERPADU

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENINGKATAN HASIL BELAJAR K3LH MELALUI PEMBERIAN KUIS PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 MARE KABUPATEN BONE

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI IPA DI KELAS VI SD BK TANAPOBUNTI.

Idawati Mahanurani 1, Toto Bara Setiawan 2, Ervin Oktavianingtyas 3

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha sadar dan terencana untuk memanusiakan

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

kemajuan. Begitu pula sebaliknya, jika Pendidikan merupakan kebutuhan PENDAHULUAN pendidikan berkualitas buruk, bisa

ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah

PENERAPAN GUIDED INQUIRY

Yusra Guru Matematika SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan

Fandi Ahmad* STKIP Pembangunan Indonesia, Makassar. Received 15 th May 2016 / Accepted 11 th July 2016 ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pendidikan.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT

INTENSITAS BIMBINGAN ORANG TUA DAN PEMAHAMAN TENTANG KEDISIPLINAN PENGARUHNYA TERHADAP KETAATAN SISWA

PENERAPAN STRATEGI DELIVERY

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Hal ini tertuang dalam Undang- undang Pendidikan

Pendahuluan. Windarto et al., Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif. 1

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran PKn Melalui Metode Kooperatif Tipe Stad Pada Kelas V SDN Inpres Toropot

Pendahuluan. Keywords: Mastery Learning, Student Activities, Result Of Learning

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING DI KELAS V SD NEGERI 50 PADANG TONGGA

BAB I PENDAHULUAN. perubahan. Pada era globalisasi, dituntut suatu mutu lulusan yang disiapkan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan suatu bangsa guna

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuanita, 2013

IMPLEMENTASI STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MUNGGU TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IV SD TEBING TINGGI

Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DENGAN MODEL GUIDED TEACHING DI SD NEGERI 23 TAMPUNIK PESISIR SELATAN

Key Word : Students Math Achievement, Realistic Mathematics Education, Cooperative Learning Model of STAD, Classroom Action Research.

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK PADA SISWA KELAS II SDN 02 V KOTO KAMPUNG DALAM KAB

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL INKUIRI DI SDN 04 KAMPUNG OLO PADANG

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS II SD

MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 18 BUNGO PASANG PADANG

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SLARANG 05 TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD. 1 Mahasiswa PGSD FKIP UNS 2,3 Dosen PGSD FKIP UNS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENERAPAN METODE PERMAINAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS V SD N 2 JATINEGORO TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJARAN IPS TEMA SEJARAH PERADABAN INDONESIA PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI 1 SRUWENG

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ASPEK SIKAP PADA MATA PELAJARAN PKn DI SMP NEGERI 24 BULUKUMBA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PPKN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IX.1 SMP N 4 PASAMAN. Sudirman 1) 1 SMP N 4 Pasaman

APLIKASI METODE DISKUSI DAN TUGAS DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMPN 2 PEKALONGAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012.

UPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATAPELAJARAN DASAR-DASAR ELEKTRONIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

p-issn : e-issn :

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN SISWA SEKOLAH DASAR

Transkripsi:

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MURID DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI IMPROVING STUDENT LEARNING OUTCOMES USING DISCUSSION Muhktar M SD Inpres Bukkangraki Kab. Gowa Muhktarm90@gmail.com Abstract The purpose of this research is to increase the students learning outcomes by using discussion method. The subject in this research is student of class V SD Inpres Bukkangraki. This research is a classroom action research that consist of three cycle. The result of this research shown that using discussion method can increase the students learning outcomes at Civics study aboutrespect and obey the decision as a class V SD Inpres Bukkangraki, which is characterized by an increase in learning outcomes of each cycle. Key Word: Discussion Method, Improving, Learning outcomes. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar murid dengan menggunakan metode diskusi. Subjek dari penelitian ini adalah murid kelas V SD Inpres Bukkangraki. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari tiga siklus. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan metode diskusi dapat meningkatkan hasil belajar murid pada mata pelajaran PKn tentang menghargai dan menaati keputusan bersama kelas V SD Inpres Bukkangraki, yang ditandai dengan adanya peningkatan hasil belajar dari tiap siklus. Kata Kunci : Peningkatan, Metode Diskusi, Hasil belajar. PENDAHULUAN Proses pendidikan di sekolah dasar merupakan landasan paling mendasar untuk terselenggaranya kegiatan belajar mengajar pada jenjang yang lebih tinggi yaitu pendidikan menengah dan jenjang pendidikan tinggi. Ini berarti berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami murid pada jenjang pendidikan sekolah dasar. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Butir (1), dimana dijelaskan bahwa: tujuan pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan membentuk watak dan membentuk peradaban bangsa yang lebih bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab [1]. Pelaksanaan proses pendidikan di sekolah dasar terdiri dari beberapa mata pelajaran salah satunya adalah mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Proses pembelajaran pendidikan kewarganegaraan disingkat PKn adalah salah satu bidang studi wajib yang dipelajari peserta didik mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Pendidikan kewarganegaraan (PKn) adalah mata pelajaran yang berisi budi pekerti, niali-nilai, ketaatan, persamaan hak dan kewajiban serta tata krama khusus pada sekolah dasar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dipelajari mulai dari kelas satu sampai dengan kelas VI [2]. Program mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) pada dasarnya adalah untuk membantu mengembangkan pendidikan proses pembelajaran dalam Halaman [237]

meningkatkan moral murid di sekolah. Agar memperolah moral yang diharapkan dari setiap moral di sekolah, tingkah laku anak Sekolah sering membuat kesal gurunya, misalnya: tidak menghargai guru dan temantemannya, serta tidak mau berdisiplin dengan apa yang telah disepakatinya, baik itu dalam mematuhi aturan yang dibuat oleh sekolah maupun aturan keluarga, hal ini disebabkan kebanyakan murid tidak memahami konsep pembelajaran secara benar dan aplikasi konsep tersebut didalam masyarakat. Salah satu kajian yang tercantum dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), yang terdapat di Sekolah Dasar kelas V, dalam hal ini mengenai peningkatan hasil belajar. Dapat diwujudkan dengan penelaahan konsep PKn yang benar yaitu tentang menghargai dan menaati keputusan bersama, baik dalam bentuk sikap maupun konsep-konsep yang benar sehingga dapat berimplikasi pada hasil pembelajaran, karena mata pelajaran PKn masih sangat luas dan memerlukan banyak pengembangan konsep. Sehingga dengan penggunaan metode yang tepat dapat memudahkan pembelajaran yang diterapkan. Pada observasi awal yang dilakukan oleh peneliti pada bulan November 2013, di kelas V SD Inpres Bukkangraki Kabupaten Gowa, peneliti melakukan observasi, wawancara dan tes langsung kepada guru dan murid di SD tersebut. Dari observasi awal pembelajaran PKn yang dilaksanakan di dalam kelas, peneliti memperoleh informasi sebagai berikut : (1) guru dalam mengajarkan konsep pada mata pelajaran PKn pada murid kurang melibatkan murid secara aktif dalam interaksi belajar mengajar sehingga murid kurang termotivasi dalam belajar, (2) guru dalam melaksanakan proses pembelajaran kebanyakan ceramah saja, tanpa membimbing murid bagaimana berdiskusi dan bertukar pikiran dalam memecahkan masalah yang dihadapi, (3) guru kurang membimbing murid dalam mengembangkan dan mengenal secara utuh konsep-konsep dalam mata pelajaran PKn, sehingga dengan bimbingan guru tersebut murid dapat mengkonstruksi pemikirannya untuk menemukan konsep-konsep pada mata pelajaran PKn lebih kompleks dan mudah dipahami, (4) guru dapat mengajarkan PKn namun tidak memberikan keterhubungan antara materi dengan fenomena yang ada dilingkungan sekitar murid. Untuk mendukung informasi tersebut diatas peneliti mencocokkan dengan dokumen nilai, ternyata tampak bahwa pada umumnya murid kurang memahami konsep tersebut, hal ini terlihat dari ketidakmampuan murid dalam menjabarkan secara kompleks mengenai konsep yang benar, jadi untuk mengatasi masalah tentang pemahaman konsep dalam mata pelajaran PKn maka dipandang perlu untuk memilih metode dan bagaimana proses pelaksanaan metode tersebut dalam pembelajaran, sehingga dapat ditelaah dengan baik oleh guru maupun murid, karena terkadang dalam proses menyelesaikan suatu masalah diperlukan komunikasi dua arah agar permasalahan lebih mudah dipecahkan dan dapat diterima oleh semua pihak, baik guru maupun merid melalui cara pengajaran metode yang baik. Berdasarkan hasil temuan, bahwa penjabaran konsep yang kurang baik akan berimplikasi pada rendahnya peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran PKn. Itu dibuktikan dengan 20% murid memperolah ketuntasan belajar dalam nilai ujian mid semester atau 30 orang murid hanya 6 orang yang mendapatkan nilai 7 dengan nilai ratarata kelas 59% artinya masih sangat kurang apalagi bila dibandingkan dengan standar ketuntasan peneliti yaitu 80% murid mendapatkan nilai 70. Jadi, jika masalah tersebut tidak diatasi dengan metode dan tindakan yang tepat maka akan berdampak buruk bagi murid. Diskusi adalah pertemuan yang dilakukan dua orang atau lebih yang didalam pertemuan itu membahas sebuah masalah yang kemudian diputuskan bersama. Referensi [3] menyatakan diskusi adalah percakapan ilmiah yang responsif, berisikan Halaman [238]

pertukaran pendapat yang dijalin dengan pertanyaan-pertanyaan problematis pemunculan ide-ide, dan pengajuan ide-ide ataupun pendapat dilakukan oleh beberapa orang yang tergabung dalam kelompok itu yang diarahkan untuk memperoleh pemecahan masalah, dan untuk mencari kebenarannya. Sejalan dengan pendapat diatas, Referensi [4] berpendapat bahwa: metode diskusi merupakan metode pembelajaran yang menghadapkan para murid pada suatu permasalahan. Tujuan utama metode ini adalah untuk memecahkan masalah suatu permasalahan, memberi jawaban pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan murid, serta untuk membuat keputusan. METODE PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Inpres Bukkangraki, Kabupaten Gowa dengan subjek penelitian adalah murid kelas V sebanyak 40 orang. Pengumpulan data dilakukan melalui tes untuk memperoleh informasi tentang kemampuan murid dalam pembelajaran konsep menghargai dan menaati keputusan bersama. Untuk memperoleh informasi tambahan, maka dilakukan wawancara untuk menggali kesulitan para murid dalam proses pembelajaran konsep, menghargai dan menaati keputusan bersama yang mungkin sulit diperoleh dari hasil pekerjaan murid maupun melalui observasi. Data hasil penelitian kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif baik hasil observasi maupun hasil tes HASIL PENELITIAN Berdasarkan data, diperoleh bahwa tingkat penguasaan murid terhadap materi rata-rata 60% atau meningkat 1.34% dari hasil tes awal yang diambil dari sekolah dimana penguasaan murid terhadap materi rata-rata hanya 59%. Hal ini menunjukkan pembelajaran pada siklus I belum berhasil dan harus dilanjutkan pada siklus II. Pada tindakan siklus II kegiatan guru mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil observasi yaitu dimana kekurangan pada siklus I sudah diperbaiki pada siklus II, guru memberikan keleluasaan kepada murid dalam memimpin jalannya diskusi, guru sudah mampu membagi kelompok dengan baik, namun yang terjadi pokok bahasan yang ingin dicapai tidak fokus karena murid dalam memimpin jalannya diskusi kurang tegas mengarahkan materi diskusi. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dikemukakan diatas mengakibatkan hasil belajar murid dalam mencapai target yang telah ditetapkan sebelumnya sehingga perlu adanya perbaikan pembelajaran selanjutnya. Berdasarkan hasil tes yang dilakukan pada siklus II, diperoleh data bahwa tingkat penguasaan murid terhadap materi rata-rata 66% atau meningkat 6% dari hasil tes siklus I dimana penguasaan murid terhadap materi rata-rata 60% Hasil menunjukkan bahwa dari 16 murid yang mampu memahami konsep menghargai dan menaati keputusan bersama pada sub pokok bahasan tata tertib dengan menggunakan metode diskusi dengan persentase 53%, murid yang berkategori cukup 14 orang dengan persentase 47%. Nilai tersebut memperlihatkan adanya peningkatan hasil belajar murid dibandingkan dengan siklus I. Dari hasil observasi terhadap aktivitas guru pada siklus II kemampuan guru dalam mengajarkan materi menghargai dan menaati keputusan bersama pada sub pokok bahasan tata tertib sekolah dengan menggunakan metode diskusi berkategori tinggi. Hal ini terlihat dari terpenuhinya indikator-indikator kinerja yang ada dalam lembar observasi guru. Jika dipersentasekan secara keseluruhan bahwa indikator yang berhasil dicapai guru berkategori tinggi yaitu 10 (83%) dari 12 indikator. Sementara lembar observasi yang ditujukan kepada murid juga menunjukkan pencapaian indikator dengan kategori baik yaitu 9 (75%) dari 11 indikator. Pembelajaran konsep menghargai dan menaati keputusan bersama pada sub pokok bahasan tata tertib sekolah dan tata tertib kelas dengan menggunakan Halaman [239]

metode diskusi pada siklus II ini mengalami keberhasilan dan mencapai kualifikasi baik (B). Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran siklus II belum mencapai target yang telah ditetapkan yakni 80% murid mendapatkan nilai 70. Oleh sebab itu, pembelajaran harus dilanjutkan ke siklus III. Pada pelaksanaan siklus III yang berdasarkan dari hasil observasi siklus III kegiatan murid dan guru sudah optimal yaitu sudah sesuai dengan langkah pembelajaran yang telah direncanakan sehingga kegiatan dapat terlaksana dengan baik. Dimana dalam pembelajaran siklus III menunjukkan adanya perubahan yang lebih baik dari yang sebelumnya karena semua langkah-langkah pembelajaran sudah sesuai dengan metode diskusi, yang mana apabila metode pembelajaran ini diterapkan dengan tepat maka akan terjadi perubahan baik dari segi proses maupun dari segi hasil pembelajaran. Hal ini karena kekurangan pada siklus II sudah dapat dibenahi dengan baik yakni guru dan murid sudah dapat bersinergi dengan baik didalam berdiskusi sehingga hasil pembelajaran memperoleh hasil yang signifikan. Berdasarkan hasil formatif yang dilaksanakan pada siklus III, diperoleh data bahwa tingkat penguasaan murid rata-rata 82,33% atau meningkat 16% dari hasil tes formatif pada siklus II dimana penguasaan materinya rata-rata 66,33% Adapun hasil yang diperoleh murid pada siklus III adalah 100% atau 30 orang memperoleh nilai 70, hal ini dilihat dari murid yang berkategoti sangat mampu berjumlah 17 orang dengan persentase 56,66%, sedangkan murid yang berkategori mampu sebanyak 12 orang dengan persentase 40% dan disertai dengan tercapainya seluruh indikator dalam observasi guru dan murid. Berdasarkan argumentasi salah satu pakar tentang keberhasilan metode diskusi yang disajikan dan dilengkapi keberhasilan data proses serta data hasil diatas, maka pembelajaran pada siklus III ini telah tercapai dengan indikator yang ditetapkan yakni 80% murid mendapatkan nilai 70 maka dapat disimpulkan bahwa penerapan metode diskusi pada konsep menghargai dan menaati keputusan bersama pada dua sub pokok bahasan tata tertib sekolah dan tata tertib kelas di kelas V SD Inpres Bukkangraki Kabupaten Gowa memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap peningkatan hasil belajar PKn. SIMPULAN Berdasarkan rumusan masalah, penyajian dan pembahasan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode diskusi dalam meningkatkan hasil belajar murid pata mata pelajaran PKn tentang menghargai dan menaati keputusan bersama kelas V SD Inpres Bukkangraki, dilaksanakan melalui proses pembelajaran pada pokok bahasan yaitu tata tertib sekolah dan tata tertib kelas, yang kemudian dibagi menjadi tiga tahap kegiatan, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Dan pada kegiatan inti setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun, yaitu tahap persiapan, tahap pembagian kelompok yang heterogen dan pembagian tugas untuk setiap kelompok, tahap pelaksanaan diskusi, tahap menanggapi dan tahap pengambilan keputusan bersama, berdasarkan proses pembelajaran maka peneliti menyimpulkan bahwa metode diskusi pada mata pelajaran PKn tentang menghargai dan nenaati keputusan bersama dilaksanakan dengan tahap-tahap yang telah dikemukakan diatas maka hasil belajar murid akan meningkat. DAFTAR PUSTAKA [1] Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Penerbit Cerlang. [2] Samira. 2008. Peranan Pembelajaran PKn dalam Meningkatkan Moral Murid di Sekolah Dasar. Makassar: Universitas Negeri Makassar. Halaman [240]

[3] Sagala, Syaiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: PT Alfabeta. [4] Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group [5] Zarkasi, Firdaus. 2009. Belajar Cepat dengan Diskusi. Surabaya: Indah Surabaya. Halaman [241]