PERENCANAAN PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR MINUM SUMBER MATA AIR UMBULAN DI WILAYAH PELAYANAN OFFTAKE BUDURAN, KABUPATEN SIDOARJO

dokumen-dokumen yang mirip
EVALUASI DAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR MINUM KOTA MOJOKERTO

Analisis Perencanaan dan Pengembangan Jaringan Distribusi Air Bersih di PDAM Tulungagung

Analisis dan Rencana Pengembangan Jaringan Distribusi Air Bersih Unit Cabang Timur PDAM Kabupaten Klaten

PERENCANAAN PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR MINUM KOTA BANGKALAN

PERENCANAAN PENGEMBANGAN SISTEM GRESIK WILAYAH KOTA. Choiriyah Hastuningtiyas Handoko Dosen Pembimbing : Ir. Hari Wiko Indarjanto, MEng.

Perencanaan Pengembangan Sistem Distribusi Instalasi Pengolahan Air (IPA) Kedunguling Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur

Peningkatan Pelayanan Penyediaan Air Minum Kota Blitar

Gambar 5.1 Pengukuran Sumber Mata Air Pendeman 1

Peningkatan Pelayanan Penyediaan Air Minum Kota Blitar

STUDI PERENCANAAN PIPA TRANSMISI DALAM PEMANFAATAN SUMBER MATA AIR UMBULAN UNTUK KOTA SURABAYA

V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 TATA LETAK JARINGAN PIPA

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... iii. DAFTAR ISI iv. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR NOTASI... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pengembangan Sistem Distribusi Air Minum Kota Probolinggo

BAB II LANDASAN TEORI. pelayanannya dapat menggunakan Sambungan Rumah (SR), Sambungan Halaman

Oleh : Made Bayu Yudha Prawira ( ) Dosen Pembimbing: Ir. Hari Wiko Indarjanto, M.Eng

PERENCANAAN PENINGKATAN PELAYANAN AIR BERSIH DI KECAMATAN TANJUNGPANADN KEBUPATEN BELITUNG

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB IV PENENTUAN KEBUTUHAN AIR MINUM DI WILAYAH PERENCANAAN

INFOMATEK Volume 19 Nomor 2 Desember 2017

PERENCANAAN JARINGAN AIR BERSIH DESA KIMA BAJO KECAMATAN WORI

BAB VI PERHITUNGAN RINCI PERENCANAAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH

PERENCANAAN PENGEMBANGAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI PDAM IKK DURENAN KABUPATEN TRENGGALEK

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

TUGAS AKHIR UG 1307 PERENCANAAN PENGEMBANGAN SUBZONA 105 DISTRIBUSI ZONA 1 PDAM KOTA SURABAYA

BAB VII PERHITUNGAN RINCI PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH UTAMA KOTA NIAMEY

PENGEMBANGAN SISTIM PELAYANAN AIR BERSIH

BAB IV DASAR PERENCANAAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH

4.1. PENGUMPULAN DATA

BAB III. METODE PENELITIAN

PERENCANAAN PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH KOTA KENDARI PROPINSI SULAWESI TENGGARA (INTAKE POHARA)

TUGAS AKHIR. Disusun oleh : ARIF SETIAWAN NIM I PROGRAM STUDI DIII TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

Analisis Sistem Penyediaan Air Bersih di PDAM Tirta Silau Piasa, Kisaran Barat, Asahan, Sumatra Utara

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA

LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN JARINGAN PIPA UTAMA PDAM KABUPATEN KENDAL

PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA TANDENGAN, KECAMATAN ERIS, KABUPATEN MINAHASA

BAB V ANALISIS HASIL SIMULASI HIDROLIS JARINGAN DISTRIBUSI PDAM BADAKSINGA

Jurnal Geodesi Undip Oktober 2013

Oleh : Lutvi Novianto *) dan Indah Nurhayati **) Abstrak

BAB III METODOLOGI PENGERJAAN

STUDI PERENCANAAN DISTRIBUSI AIR BERSIH DI KECAMATAN NGUNUT KABUPATEN TULUNGAGUNG ABSTRAK

PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DESA LOBONG, DESA MUNTOI, DAN DESA INUAI KECAMATAN PASSI BARAT KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

PERENCANAAN SUBSURFACE FLOW CONSTRUCTED WETLAND PADA PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI AIR KEMASAN (STUDI KASUS : INDUSTRI AIR KEMASAN XYZ)

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Tabel IV.1 Guna Lahan Perumahan Dan Proyeksi Jumlah Penduduk

DESAIN SISTEM JARINGAN DAN DISTRIBUSI AIR BERSIH PEDESAAN (STUDI KASUS DESA WAREMBUNGAN)

PENGARUH PENAMBAHAN DEBIT KEBUTUHAN PADA ZONA PELAYANAN AIR BERSIH DI PDAM TIRTA MEULABOH

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR

pekerjaan yang sistematis mulai dari awal sampai selesainya pekerjaan, sehingga

PEMANFAATAN DAN PENGEMBANGAN SISTIM DISTRIBUSI AIR BERSIH KOTA WEDA KABUPATEN HALMAHERA TENGAH

Kata Kunci : IPA Penet, Daerah Layanan, Jaringan Distribusi Utama, Suplesi dan software WaterNet

BAB 1 Pendahuluan. Secara umum air yang terdapat di alam yang dapat dikonsumsi oleh manusia bersumber dari:

PEDOMAN STANDAR HARGA SATUAN INVESTASI SPAM

PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI KAWASAN PERUMAHAN GRIYA PEMULA (WELONG ABADI) KECAMATAN PALDUA MANADO

PERENCANAAN PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH KELURAHAN KAYAWU KOTA TOMOHON

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi manusia, sehingga

BAB 9 BOQ DAN RAB 9.1 BOQ SPAL

STRATEGI PENINGKATAN PELAYANAN PDAM KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN GUNA PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BERSIH MASYARAKAT KOTA SO E

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA RANOLAMBOT KECAMATAN KAWANGKOAN BARAT KABUPATEN MINAHASA

LAPORAN TUGAS AKHIR. PERENCANAAN PEMENUHAN AIR BAKU DI KECAMATAN GUNEM KABUPATEN REMBANG ( Design Of Raw Water Supply In Gunem District, Rembang )

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DI KECAMATAN TANGGULANGIN, KABUPATEN SIDOARJO, JAWA TIMUR

BAB IV KONDISI EKSISTING JARINGAN DISTRIBUSI PDAM KOTA BANDUNG

Perencanaan Zona Air Minum Prima (ZAMP) PDAM Kota Malang di Kecamatan Sukun

TUGAS KELOMPOK PREDIKSI KEBUTUHAN DOMESTIK AIR BERSIH DI SUATU KLASTER PERUMAHAN/SUATU DAERAH BAHAN PRESENTASI DISUSUN OLEH :... NIM :...

ANALISIS SISTEM JARINGAN PIPA TRANSMISI AIR BAKU KECAMATAN BUNGA RAYA KABUPATEN SIAK Zara Suriza 1), Manyuk Fauzi 2), Siswanto 2)

PERENCANAAN PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH IKK ALALAK

BAB II LANDASAN TEORI. ketersediaan air dengan tingkat pemenuhan yang dapat ditelorir di daerah yang

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Cara Menentukan Diameter Pipa

BAB III PENENTUAN KEBUTUHAN AIR MINUM

PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA WUWUK BARAT, KECAMATAN TARERAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 8 TAHUN 2016 SERI E.6 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

SUMBER AIR BAKU. Kapasitas Kapasitas Tahun Pembuatan. Kondisi (l/det) (l/det)

EVALUASI DAN RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH DI KECAMATAN KOTA WAINGAPU KABUPATEN SUMBA TIMUR

ANALISA SISTEM PEMIPAAN PENYEDIAAN AIR BERSIH PADA KECAMATAN MEDAN SUNGGAL KOTA MEDAN DAN KEBUTUHANNYA PADA TAHUN 2064 TUGAS AKHIR

PENGEMBANGAN SISTEM PELAYANAN AIR BERSIH DI KELURAHAN GURABUNGA KOTA TIDORE KEPULAUAN

SONNY SAPUTRA PEMBIMBING Ir Didik Bambang S.MT

STUDI KEBUTUHAN AIR PERKOTAAN BANJARMASIN SEBAGAI IBUKOTA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN ABSTRAK

ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH (PDAM) KABUPATEN REJANG LEBONG PROVINSI BENGKULU UNTUK 10 TAHUN KE DEPAN

PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA DUMOGA II KECAMATAN DUMOGA TIMUR KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia. Manusia

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

PENGELOLAAN SISTEM PIPA TRANSMISI DAN DISTRIBUSI PDAM DUA SUDARA KOTA BITUNG UNTUK MELANJUTKAN PELAYANAN

DAFTAR ANALISA BIAYA KONSTRUKSI

PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI KECAMATAN POSO KOTA SULAWESI TENGAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BILL OF QUANTITY ( BOQ)

BAB V PERENCANAAN SISTEM DISTRIBUSI AIR MINUM

Teknik Pengairan Universitas Brawijaya-Malang, Jawa Timur, Indonesia Jalan MT. Haryono 167 Malang 65145, Indonesia

Tabel 4.12: Total Kebutuhan Air Bersih pada Level Basement Dua Tabel 4.13: Perhitungan Jenis dan Jumlah Alat Plambing pada Level Basement

Kata kunci: Pengembangan sistem distribusi, prediksi kebutuhan, efisiensi

LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMENUHAN AIR BAKU DI KABUPATEN KENDAL

BAB V DETAIL DESAIN. Metode Aritmatik

Transkripsi:

PERENCANAAN PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR MINUM SUMBER MATA AIR UMBULAN DI WILAYAH PELAYANAN OFFTAKE BUDURAN, KABUPATEN SIDOARJO QAEDI RASIS 3308 100 012 DOSEN PEMBIMBING: Ir. BOWO DJOKO MARSONO., M.Eng

LATAR BELAKANG Meningkatnya jumlah penduduk di Kabupaten Sidoarjo yang berujung pada peningkatan kebutuhan air Pelayanan PDAM Delta Tirta Sidoarjo yang Mata air Umbulan yang memiliki kualitas, kuantitas dan kontinuitas yang baik Diperlukannya perencanaan pengembangan sarana distribusi air minum untuk tiap offtake Umbulan

RUMUSAN MASALAH Berdasarkan dari latar belakang permasalahan didapatkan suatu rumusan masalah, yaitu: Bagaimana pengembangan jaringan distribusi air minum untuk memenuhi kebutuhan di kecamatan Buduran dengan pemanfaatan sumber air umbulan sebagai air baku? Bagaimana sistem pengaliran yang sesuai dengan sistem distribusi air minum di Wilayah Pelayanan Offtake Buduran? Bagaimana memetakan daerah yang menerima air mata Umbulan, air dari Instalasi Pengolahan Air dan air campuran dari air mata Umbulan dan air dari Instalasi Pengolahan Air?

TUJUAN PERENCANAAN Tujuan penyusunan tugas akhir mengenai Perencanaan Pengembangan Sistem Distribusi Air Minum dari sumber mata air umbulan untuk kecamatan Buduran kabupaten Sidoarjo ini adalah: Membuat pengembangan jaringan distribusi air minum untuk memenuhi kebutuhan di kecamatan Buduran dengan pemanfaatan sumber air umbulan sebagai sumber air Menentukan sistem pengaliran yang sesuai untuk wilayah pelayanan offtake Buduran Memetakan daerah yang menerima air mata Umbulan, air dari Instalasi Pengolahan Air dan air campuran dari air mata Umbulan dan air dari Instalasi Pengolahan Air

RUANG LINGKUP Ruang lingkup dalam tugas akhir mengenai perencanaan pengembangan sistem distribusi air minum sumber mata air umbulan di wilayah pelayanan offtake buduran kabupaten sidoarjo `ini adalah sebagai berikut: Wilayah perencanaan Wilayah perencanaan adalah kecamatan Buduran, yang meliputi Kelurahan Damarsi, Dukuh Tengah, Banjarsari, Wadungasih, Sidomulyo, Prasung, Siwalan Panji, Buduran, Sukorejo, Sidokepung, Sidokerto, Banjar Kemanrtren. Perencanaan pengembangan sistem distribusi air minum di kecamatan Buduran ini dilakukan untuk 10 tahun mendatang, dengan 2 tahapan perencanaan yakni untuk tahun 2015 dan 2022 Pengumpulan data-data sekunder Perencanaan teknis Model jaringan distribusi dengan menggunakan software aplikasi program epanet versi 2.0. Rencana Anggaran Biaya (RAB)

MANFAAT PERENCANAAN Manfaat dari tugas akhir mengenai Perencanaan Pengembangan Sistem Distribusi Air Minum dari Sumber Mata Air Umbulan untuk Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo Memberikan alternatif pemecahan masalah kepada PDAM Kabupaten Sidoarjo mengenai peningkatan pelayanan dalam sistem distribusi air minum Memberikan alternatif pemecahan masalah kepada PDAM Kabupaten Sidoarjo mengenai rencana pengembangan jaringan sistem distribusi air minum di masa yang akan datang Merencanakan rencana investasi untuk daerah pengembangan jaringan distribusi air minum untuk Kecamatan Buduran.

Gambaran Umum Wilayah Perencanaan Kabupaten Sidoarjo adalah Kabupaten yang dihimpit dua sungai, sehingga terkenal dengan kota Delta. Kabupaten Sidoarjo terletak antara 112,5-112,9 BT dan 7,3-7,5 LS. Luas wilayah kabupaten sidoarjo adalah 71.424,25 Ha. Sekitar 40,81% luasan terletak di ketinggian 3-10 meter diatas permukaan laut berada di bagian tengah Kabupaten Sidoarjo.

Cont d Menurut Studi Sistem Distribusi PDAM Kabupaten/Kota Penerima Air Umbulan tahun anggaran 2009, sumber air yang digunakan untuk kebutuhan air di Kabupaten Sidoarjo berasal dari 3 sumber air, salah satunya ialah Mata Air Umbulan. Jumlah pelanggan PDAM Sidoarjo sampai september 2009 adalah 83.171 sambungan domestik dan sambungan non domestik sekitar 511.875 jiwa. Total produksi sampai September 2009 adalah 956,1 Liter per detik yang diproduksi di 8 instalasi pengolahan yang beroprasi saat ini.

Mata Air Umbulan Mata Air Umbulan terletak di Desa Umbulan, Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan, tepatnya kurang lebih 66 km arah tenggara Kota Surabaya, diperkirakan merupakan mata air terbesar di Jawa Timur. Mata air ini terletak di ketinggiaann 27 m diatas permukaan laut. Pemunculan mata air cukup banyak di wilayah Umbulan dan sekitarnya dengan debit yang bervariasi antara 10 liter per detik hingga kurang lebih sebesar 5000 liter per detik. Kualitas air dari Mata Air Umbulan ini memenuhi syarat sebagai air minum dan bebas dari bahan berbahaya atau meracuni, sehingga tidak memerlukan pengolahan bahkan dapt langsung dialirkan sebagai air siap minum dengan pengolahan yang sederhana.

METODOLOGI PERENCANAAN LATAR BELAKANG Air dan penyediaannya yang memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari manusia Meningkatnya jumlah penduduk yang juga meningkatkan kebutuhan air Prosentase pelayanan air minum untuk Kabupaten Sidoarjo yang masih tergolong rendah Potensi Mata Air Umbulan sebagai sumber air minum yang memiliki kualitas yang baik. IDE TUGAS AKHIR Perencanaan Pengembangan Sistem Distribusi Air Minum dari Sumber Mata Air Umbulan di Wilayah Pelayanan Offtake Buduran Kabupaten Sidoarjo RUMUSAN MASALAH Bagaimana pengembangan jaringan distribusi air minum untuk memenuhi kebutuhan di wilayah pelayanan offtake Buduran dengan pemanfaatan sumber air Umbulan? Bagaimana sistem pengaliran yang sesuai dengan sistem distribusi air minum di Wilayah pelayanan offtake Buduran? Daerah mana saja yang akan menerima distribusi air minum dari instalasi pengolah air PDAM, air Umbulan, maupun percampuran kedua sumber tersebut? A

Cont d A TUJUAN PERENCANAAN Membuat pengembangan jaringan distribusi air minum untuk memenuhi kebutuhan di Wilayah pelayanan offtake Buduran dengan pemanfaatan sumber air Umbulan sebagai air baku. Menentukan sistem pengaliran yang sesuai dengan sistem distribusi air minum di Wilayah pelayanan offtake Buduran Memetakan daerah pelayanan yang menerima suplai air minum dari IPA PDAM Delta Tirta, air Umbulan murni, maupun percampuran dari kedua sumber tersebut. PENGUMPULAN DATA SEKUNDER Peta administratif, Peta RTRW, Peta jalan Kabupaten Sidoarjo, Peta jaringan pipa distribusi eksisting, Data produksi Air,Data laporan trahunan,data fluktuasi pemakaian air Data kependudukan, Data fasilitas umum, Data sumber air baku, Data perpipaan. PENGUMPULAN DATA PRIMER Tracking GPS, Pengukuran Elevasi, Survey Lokasi Indistri ANALISA DATA B

Cont d B Analisa Data Elevasi Analisa data lokasi industri Analisa Data Jarak Proyeksi Penduduk Proyeksi Fasilitas Rekapitulasi kebutuhan air industri Perhitungan Kebutuhan Air Domestik Perhitungan Kebutuhan Air non-domestik Pembagian Blok Pelayanan dan Perhitungan Kebutuah Air per Blok Pembuatan Jaringan Pipa Menggunakan EPANET 2.0 C

PROYEKSI PENDUDUK Dalam perencanaan pengembangan distribusi air minum dengan sumber umbulan ini direncanakan hingga tahun 2022, hal ini dikarenakan umur minimal perncanaan yang minimal 10 tahun perencanaan. No Kelurahan Penduduk 2006 2007 2008 2009 2010 1 Entalsewu 4518 4846 5267 5954 5359 2 Pagerwojo 8567 9086 10271 10548 10559 3 Sidokerto 5598 6240 8074 8245 8258 4 Buduran 4556 4688 5026 5157 5158 5 Siwalanpanji 4604 4868 6921 6980 8323 6 Sidomulyo 1630 1468 1557 1607 1750 7 Prasung 3622 4013 4124 4242 4835 r {n( 2 y ) n( xy) ( y)( x) ( 2 y) }{n( 2 x ) ( 2 x) Persamaan 1 digunakan untung menentukan nilai r untuk masing-masing metode proyeksi...(1) 8 Sawohan 3562 3476 3069 3095 3097 9 Damarsi 4030 4238 4500 4577 4577 10 Dukuhtengah 2954 3142 3135 3504 3538 11 Banjarsari 2404 2195 2210 2270 2271 12 Wadungasih 4313 4452 4882 4922 5612 13 Banjarkemantren 7216 6674 6566 6612 6657 14 Sukorejo 2968 2965 4285 4307 4824 15 Sidokepung 5627 6156 7316 7578 9691 Jumlah 66169 68507 77203 79598 84509 Jumlah penduduk kecamatan buduran 2006-2010

Metode Aritmatika Tahun Jumlah Penduduk X X 2 Y Y 2 X.Y 2006 66169 0 0 0 0 0 2007 68507 1 1 2338 5466244 2338 2008 77203 2 4 8696 75620416 17392 2009 79598 3 9 2395 5736025 7185 2010 84509 4 16 4911 24117921 19644 JUMLAH 10 30 18340 110940606 46559 X adalah nomor data dan Y adalah selisih jumlah penduduk. Dengan menggunakan persamaan 1 diperoleh nilai r untuk metode aritmatik adalah 0,4727.

Metode Geometrik Tahun Jumlah Penduduk X X 2 Y Y 2 X.Y 2006 66169 1 1 11.09997 123.209275 11.09997 2007 68507 2 4 11.13469 123.981348 22.26938 2008 77203 3 9 11.25419 126.656873 33.76258 2009 79598 4 16 11.28474 127.345453 45.13898 2010 84509 5 25 11.34461 128.700251 56.72307 JUMLAH 15 55 56.11821 629.893201 168.994 X adalah nomor data dan Y adalah ln dari jumlah penduduk. Dengan menggunakan persamaan 1 diperoleh nilai r untuk metode aritmatik adalah 0,980611.

Metode Least Square Tahun Jumlah Penduduk X X 2 Y Y 2 X.Y 2006 66169 1 1 66169 4378336561 66169 2007 68507 2 4 68507 4693209049 137014 2008 77203 3 9 77203 5960303209 231609 2009 79598 4 16 79598 6335841604 318392 2010 84509 5 25 84509 7141771081 422545 JUMLAH 15 55 375986 2.8509E+10 1175729 X adalah nomor data dan Y adalah jumlah penduduk. Dengan menggunakan persamaan 1 diperoleh nilai r untuk metode aritmatik adalah 0,9825.

Penentuan Metode Proyeksi Dari hasil perhitungan koefisien korelasi diketahui bahwa nilai korelasi (r) yang mendekati 1 adalah nilai korelasi dari metode least square. Sehingga dihitung nilai a dan b untuk melakukan proyeksi penduduk a = b = Y. X 2 X. Y n. X 2 X 2 (2) n. X.Y X. Y n. X 2 X 2...(3) Dari persamaan tersebut diperoleh nilai a adalah 60865,9 dan nilai b adalah 4777,1. Sehingga kemudian dilakukan perhitungan proyeksi penduduk dengan persamaan 4. Y = a + bx (4)

Tahun a b x Pn 2006 1 66169 2007 2 68507 2008 3 77203 2009 4 79598 2010 5 84509 2011 6 89529 2012 7 94306 2013 8 99083 2014 9 103860 2015 10 108637 60865.9 2016 11 113414 4777.1 2017 12 118191 2018 13 122968 2019 14 127745 2020 15 132522 2021 16 137300 2022 17 142077 Cont d Dari hasil proyeksi penduduk tersebut, kemudian didistribusikan untuk masingmasing kelurahan menggunakan perbandingan jumlah penduduk kelurahan dan jumlah penduduk kecamatan baik jumlah penduduk awal dan jumlah penduduk tahun proyeksi. Persamaan yang digunakan dapat dilihat pada persamaan 5 y = kelurahan awal kecamatan terproyeksi.. (5) kecamatan awal

Proyeksi penduduk per kelurahan No Kelurahan Penduduk 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 1 Entalsewu 5980 6283 6586 6889 7192 7495 7798 8101 8404 8707 9010 2 Pagerwojo 11783 12380 12977 13574 14171 14767 15364 15961 16558 17155 17752 3 Sidokerto 9215 9682 10149 10616 11083 11549 12016 12483 12950 13417 13883 4 Buduran 5756 6048 6339 6631 6922 7214 7505 7797 8088 8380 8672 5 Siwalanpanji 9288 9758 10229 10699 11170 11640 12111 12581 13052 13522 13993 6 Sidomulyo 1953 2052 2151 2250 2349 2447 2546 2645 2744 2843 2942 7 Prasung 5395 5669 5942 6215 6489 6762 7035 7309 7582 7855 8129 8 Sawohan 3456 3631 3806 3981 4156 4331 4506 4681 4857 5032 5207 9 Damarsi 5108 5366 5625 5884 6142 6401 6660 6919 7177 7436 7695 10 Dukuhtengah 3948 4148 4348 4548 4748 4948 5148 5348 5548 5748 5948 11 Banjarsari 2534 2663 2791 2919 3048 3176 3305 3433 3561 3690 3818 12 Wadungasih 6263 6580 6897 7214 7531 7849 8166 8483 8800 9118 9435 13 Banjarkemantren 7429 7805 8181 8558 8934 9310 9687 10063 10439 10815 11192 14 Sukorejo 5383 5656 5929 6201 6474 6747 7019 7292 7565 7837 8110 15 Sidokepung 10814 11362 11910 12458 13006 13553 14101 14649 15197 15745 16293

Proyeksi Fasilitas Seiring pertumbuhan jumlah penduduk dari tahun ke tahun yang semakin meningkat, maka jumlah fasilitas yang diperlukan pun meningkat. Dari hasil proyeksi jumalh fasilitas hingga tahun 2022 ini nantinya diharapakan dapat dihitung jumlah kebutuhan air bersih non domestic hingga pada akhir tahun perencanaan yaitu tahun 2022.untuk melakukan Perhitungan proyeksi faslitas digunakan persamaan 6 Pn Po = Fn Fo.. (6) Dimana: Pn Po Fn Fo = jumlah penduduk pada tahun proyeksi (jiwa) = jumlah penduduk pada awal tahun proyeksi (jiwa) = jumlah fasilitas pada tahun proyeksi (unit) = jumlah fasilitas pada awal tahun proyeksi (unit)

Hasil Proyeksi Faslitas 2022 No Kelurahan Fasilitas Pendidikan Fasilitas Ibadah TK SD SLTP SMA Masjid Musholla 1 Sidokerto 7 2 0 0 3 22 2 Buduran 8 2 0 0 2 15 3 Siwalanpanji 3 18 2 12 5 29 4 Sidomulyo 2 2 0 0 2 3 5 Prasung 5 2 0 0 7 13 6 Damarsi 3 2 2 0 3 24 7 Dukuhtengah 3 2 0 0 3 15 8 Banjarsari 5 2 2 2 3 13 9 Wadungasih 3 3 2 0 5 22 10 Banjarkemantren 5 3 0 0 5 30 11 Sukorejo 2 2 0 0 2 13

Penentuan Wilayah Pelayanan NO Kelurahan Prosentase Pelayanan (%) 1 Entalsewu 0.0 2 Sidokerto 0.0 3 Buduran 74.5 4 Siwalanpanji 21.1 5 Sidomulyo 6.5 6 Prasung 27.8 7 Damarsi 81.6 8 Dukuhtengah 0.0 9 Banjarsari 0.0 10 Wadungasih 0.0 11 Banjarkemantren 0.0 12 Sukorejo 0.0 13 Sidokepung 0.0 Dari keadaan eksisting tersebut kemudian dilakukan perkiraan terkait prosentase pelayanan PDAM Delta Tirta Sidoarjo pada masa mendatang, yakni untuk tahun 2015 dan 2022. Perkiraan tersebut dilakukan dengan pertimbangan arah pengembangan pemukiman, kepadatan penduduk, tren pertambahan pelanggan per tahun, lokasi dari sumber air, dan prosentase pelayanan eksisting.

Cont d NO KELURAHAN JUMLAH PENDUDUK KEPADATAN Prosentase Pelayanan 2015 2022 2015 2022 2015 2022 1 Entalsewu 6889 9010 52 68 35 55 2 Sidokerto 10616 13883 62 81 20 40 3 Buduran 6631 8672 62 81 80 85 4 Siwalanpanji 10699 13993 47 61 45 75 5 Sidomulyo 2250 2942 40 52 35 60 6 Prasung 6215 8129 9 11 40 65 7 Damarsi 5884 7695 12 16 82 85 8 Dukuhtengah 4548 5948 28 36 25 50 9 Banjarsari 2919 3818 23 30 25 45 10 Wadungasih 7214 9435 57 74 35 52 11 Banjarkemantren 8558 11192 42 55 35 60 12 Sukorejo 6201 8110 64 84 35 65 13 Sidokepung 12458 16293 45 59 30 45

Kebutuhan Air Domestik Dari hasil perhitungan terhadap kebutuhan air per orang per hari di Kecamatan Buduran, diperoleh, untuk 1 orang diperlukan air sebanyak 128 liter per harinya. Perhitungan tersebut didasarkan pada pemakaian perbulan dari pelanggan PDAM yang berdomisili di Kecamatan Sidoarjo. Kebutuhan air domestik dilakukan dengan mengkalikan jumlah SR, yang diperoleh dengan asumsi jumlah orang per SR, dengan unit konsumsi air tiap orang per harinya. Hasil tersebut kemudian dikonversikan menjadi satuan liter per detik. Jumlah penduduk : 9010 jiwa Prosentase pelayanan: 55% Jumlah penduduk terlayani : 55% 9010 = 4955 jiwa Jumlah penduduk per SR: 4,77 Jumlah SR: 3604 = 1039 SR 4,77 Unit konsumsi: 128 L/orang.hari Pemakaian rata-rata: 4955 128 86400 = 7,341 L/s

Kebutuhan air domestik 2015 No Jumlah Penduduk Jumlah Jumlah Unit Pemakaian Penduduk per penduduk Prosentase sambungan konsusmsi rata-rata Kelurahan Terlayani sambungan Pelayanan Jiwa Jiwa Jiwa/SR Unit Liter/ Orang/ hari L/s 1 Entalsewu 6889 35 2411 4,77 505 128 3,572 2 Sidokerto 8258 20 1652 4,77 346 128 2,447 3 Buduran 5158 80 4126 4,77 865 128 6,113 4 Siwalanpanji 8323 45 3745 4,77 785 128 5,549 5 Sidomulyo 1750 35 613 4,77 128 128 0,907 6 Prasung 4835 40 1934 4,77 405 128 2,865 7 Damarsi 4577 82 3753 4,77 787 128 5,560 8 Dukuhtengah 3538 25 885 4,77 185 128 1,310 9 Banjarsari 2271 25 568 4,77 119 128 0,841 10 Wadungasih 5612 35 1964 4,77 412 128 2,910 11 Banjarkemantren 6657 35 2330 4,77 488 128 3,452 12 Sukorejo 4824 35 1688 4,77 354 128 2,501 13 Sidokepung 9691 30 2907 4,77 609 128 4,307 Total 38,763

Kebutuhan air domestik 2022 No Kelurahan Jumlah Penduduk Jumlah Jumlah Unit Pemakaian Penduduk per penduduk Prosentase sambungan konsusmsi rata-rata Terlayani sambungan Pelayanan Liter/ Orang/ Jiwa Jiwa Jiwa/SR Unit L/s hari 1 Entalsewu 9010 55 4955 4,77 1039 128 7,341 2 Sidokerto 13883 40 5553 4,77 1164 128 8,227 3 Buduran 8672 85 7371 4,77 1545 128 10,920 4 Siwalanpanji 13993 75 10494 4,77 2200 128 15,547 5 Sidomulyo 2942 60 1765 4,77 370 128 2,615 6 Prasung 8129 65 5284 4,77 1108 128 7,828 7 Damarsi 7695 85 6541 4,77 1371 128 9,690 8 Dukuhtengah 5948 50 2974 4,77 623 128 4,406 9 Banjarsari 3818 45 1718 4,77 360 128 2,545 10 Wadungasih 9435 52 4906 4,77 1029 128 7,268 11 Banjarkemantren 11192 60 6715 4,77 1408 128 9,948 12 Sukorejo 8110 65 5272 4,77 1105 128 7,810 13 Sidokepung 16293 45 7332 4,77 1537 128 10,862

Kebutuhan air non-domestik Pada perencanaan ini dilakukan perhitungan kebutuhan air terhadap fasilitas pendidikan dan fasilitas ibadah. Hal ini dikarenakan sifat kedua fasilitas tersebut cepat berkembang tiap tahunnya. Unit pemakaian per fasilitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Fasilitas Pendidikan Masjid Mushola Unit pemakaian 10 L/org/hari 2000 L/hari.unit 1000L/hari.unit Contoh perhitungan untuk fasilitas Masjid di kelurahan Entalsewu tahun 2015 Jumlah Masjid tahun 2015: 3 unit Unit pemakaian: 2000L/unit.hari Kebutuhan air: 3 2000 86400 = 0,060 L/s

Kebutuhan air non-domestik 2015 Kebutuhan Air (L/s) No Kelurahan Fasilitas Pendidikan Fasilitas Ibadah TK SD SLTP SMA Masjid Musholla TOTAL 1 Entalsewu 0.029 0.059 0.00 0.000 0.060 0.223 0.370 2 Sidokerto 0.051 0.083 0.00 0.000 0.060 0.193 0.387 3 Buduran 0.044 0.102 0.00 0.000 0.030 0.134 0.310 4 Siwalanpanji 0.046 0.931 0.11 1.106 0.089 0.253 2.534 5 Sidomulyo 0.011 0.026 0.00 0.000 0.030 0.030 0.097 6 Prasung 0.028 0.014 0.00 0.000 0.119 0.119 0.280 7 Damarsi 0.022 0.036 0.06 0.000 0.060 0.208 0.382 8 Dukuhtengah 0.014 0.016 0.00 0.000 0.060 0.134 0.224 9 Banjarsari 0.023 0.017 0.02 0.014 0.060 0.119 0.255 10 Wadungasih 0.026 0.102 0.13 0.000 0.089 0.193 0.537 11 Banjarkemantren 0.028 0.101 0.00 0.000 0.089 0.268 0.487 12 Sukorejo 0.012 0.059 0.00 0.000 0.030 0.119 0.220 13 Sidokepung 0.038 0.121 0.11 0.000 0.179 0.387 0.836

Kebutuhan air non-domestik 2022 No Kelurahan Fasilitas Pendidikan Fasilitas Ibadah TK SD SLTP SMA Masjid Musholla TOTAL 1 Entalsewu 0.038 0.077 0.00 0.000 0.078 0.292 0.484 2 Sidokerto 0.256 0.108 0.00 0.000 0.078 0.253 0.695 3 Buduran 0.057 0.134 0.00 0.000 0.039 0.175 0.405 4 Siwalanpanji 0.061 1.218 0.14 1.447 0.117 0.331 3.314 5 Sidomulyo 0.014 0.034 0.00 0.000 0.039 0.039 0.126 6 Prasung 0.036 0.018 0.00 0.000 0.156 0.156 0.366 7 Damarsi 0.015 0.094 0.07 0.000 0.117 0.058 0.357 8 Dukuhtengah 0.018 0.021 0.00 0.000 0.078 0.175 0.292 9 Banjarsari 0.030 0.022 0.03 0.019 0.078 0.156 0.333 10 Wadungasih 0.034 0.133 0.17 0.000 0.117 0.253 0.703 11 Banjarkemantren 0.037 0.133 0.00 0.000 0.117 0.350 0.636 12 Sukorejo 0.016 0.077 0.00 0.000 0.039 0.156 0.288 13 Sidokepung 0.050 0.158 0.15 0.000 0.234 0.506 1.094 TOTAL 8.609

Kebutuhan Air Industri Kebutuhan air untuk industri didasarkan pada survey yang dilakukan PDAM Delta Tirta Sidoarjo pada tahun 2011 No Nama Perusahaan/Industri Bidang Industri Kebutuhan Air (M³/Bulan ) Kebutuhan Air 1 PT. Romi Violeta Mebel 450 0,1736 2 PT. Victory Rattanindo Mebel 7 0,0027 3 PT. Muntjul Diamond Karoseri 150 0,0579 4 PT. Aman Griya Mebel 600 0,2315 5 PT. Bian Niaga Batuan Marmer 50 0,0193 6 PT. Nagamas Sakti Perkasa Cold Storage / Udang 300 0,1157 7 PT. Omega Plastics Plastik 24 0,0093 8 PT. Java Prima Industri Tinta 60 0,0231 9 PT. Mitra Agung Sembada Tangki Baja 5 0,0019 10 PT. Mo-Ah Tech Mega Jaya Abadi Indonesia Distr. Lem & Busi 35 0,0135 11 Gudang Bulog Logistik Beras 50 0,0193 12 PT. Hisamitsu Pharma Indonesia Farmasi 800 0,3086 13 PT. Propan Raya Cat 4 0,0015 14 PT. Bernofarm Farmasi 300 0,1157 (L/S ) Total 1,0938

Kebocoran & Kebutuhan air total Kebocoran yang terjadi di PDAM Delta Tirta Sidoarjo hingga tahun 2010 adalah sekitar 35%. Hal ini masih diusahakan PDAM untuk menurunkan tingkat kehilangan air. Direncanakan oleh PDAM, tingkat kehilangan air tahun 2022 adalah sebesar 22,5%. Contoh perhitungan kebocoran untuk kelurahan Entalsewu tahun 2015 Kebutuhan domestik: 3,572 L/s Kebutuhan non domestik: 0,344 L/s Prosentase kebocoran: 25% Kebocoran: = (Domestik + nondomestik) 25% = 3,572 + 0,344 25% = 0,9791 L/s Kebutuhan air total = 3,572+0,344+0,9791 = 4,395 L/s

Cont d 2015 No Kelurahan Non-Domestik Kebocoran Total Domesik (L/s) (L/s) (L/s) (L/s) 1 Entalsewu 3,572 0,344 0,9791 4,895 2 Sidokerto 2,447 0,368 0,7038 3,519 3 Buduran 6,113 0,291 1,6011 8,005 4 Siwalanpanji 5,549 2,515 2,0159 10,080 5 Sidomulyo 0,907 0,104 0,2529 1,264 6 Prasung 2,865 0,309 0,7936 3,968 7 Damarsi 5,560 0,359 1,4799 7,400 8 Dukuhtengah 1,310 0,220 0,3826 1,913 9 Banjarsari 0,841 0,255 0,2740 1,370 10 Wadungasih 2,910 0,534 0,8609 4,305 11 Banjarkemantren 3,452 0,464 0,9790 4,895 12 Sukorejo 2,501 0,205 0,6766 3,383 13 Sidokepung 4,307 0,829 1,2840 6,420

Cont d No 2022 Kelurahan Non-Domestik Domesik (L/s) Kebocoran (L/s) Total (L/s) (L/s) 1 Entalsewu 7,34 0,669 1,602 9,612 2 Sidokerto 8,23 0,861 1,818 10,905 3 Buduran 10,92 0,512 2,286 13,718 4 Siwalanpanji 15,55 3,537 3,817 22,902 5 Sidomulyo 2,62 0,165 0,556 3,337 6 Prasung 7,83 0,521 1,670 10,019 7 Damarsi 9,69 0,444 2,027 12,161 8 Dukuhtengah 4,41 0,419 0,965 5,790 9 Banjarsari 2,55 0,450 0,599 3,594 10 Wadungasih 7,27 0,888 1,631 9,787 11 Banjarkemantren 9,95 0,870 2,164 12,982 12 Sukorejo 7,81 0,385 1,639 9,834 13 Sidokepung 10,86 1,347 2,442 14,650

Pembagian Blok Pelayanan Hal hal yang perlu diperhatikan dalam menetukan blok pelayanan adalah : Kepadatan penduduk desa / kelurahan Jaringan jalan raya, sungai dan rel kereta api Tata guna lahan desa / kelurahan Batas wilyah masing masing desa / kelurahan

BLOK/ Blok Kelurahan CABANG % Cont d Banjarkemantren 70 I Sukorejo 30 Sidokepung 50 II Sidokepung 50 Sukorejo 40 III Entalsewu 100 Sidokerto 30 IV Sidokerto 60 Sidokerto 10 V Sukorejo 40 Buduran 10 Banjarkemantren 20 VI Wadungasih 50 Prasung 5 Banjarkemantren 10 VII Wadungasih 50 Sidomulyo 50 Buduran 90 VIII Sidomulyo 50 Siwalanpanji 80 Contoh perhitungan kebutuhan air untuk Blok I Kelurahan terlayani blok I: Banjarkemantren = 70% Sukorejo = 30% Sidokepung = 50% Persentase merupakan persentase terlayani oleh blok terhadap kebutuhan air kelurahan tersebut. Kebutuhan air untuk tiap kelurahan: kelurahan Banjarkemantren = 9.717 L/s kelurahan Sukorejo = 8,275 L/s kelurahan Sidokepung = 14,346 L/s Kebutuhan air tiap kelurahan kemudian dikalikan dengan prosentase terlayani blok. kelurahan Banjarkemantren = 9.717 x 70% = 6,802 L/s kelurahan Sukorejo = 8,275 x 30% = 2,483 L/s kelurahan Sidokepung = 14,346 x 50% = 7,173 L/s Untuk blok I terdapat industri dengan kebutuhan air 0,169 L/s Dari keseluruhan kebutuhan air, jadi kebutuhan air untuk blok I adalah sebesar 16,627 L/s

Cont d Total BLOK/ Kebutuhan Kebutuhan air per desa kebutuhan air per blok Kebutuhan CABANG Industri air tiap blok Blok Kelurahan (L/detik) (L/detik) % Non (L/detik) (L/detik) Domestik Domestik Kebocoran Domestik Non Kebocoran Domestik Banjarkemantren 70 9,948 0,870 2,164 6,964 0,609 1,515 I Sukorejo 30 7,810 0,385 1,639 2,343 0,115 0,492 0,169 19,532 Sidokepung 50 10,862 1,347 2,442 5,431 0,673 1,221 II Sidokepung 50 10,862 1,347 2,442 5,431 0,673 1,221 Sukorejo 40 7,810 0,385 1,639 3,124 0,154 0,656 0 11,258 III Entalsewu 100 7,341 0,669 1,602 7,341 0,669 1,602 Sidokerto 30 8,227 0,861 1,818 2,468 0,258 0,545 0,4850 13,369 IV Sidokerto 60 8,227 0,861 1,818 4,936 0,516 1,091 0 6,543 Sidokerto 10 8,227 0,861 1,818 0,823 0,086 0,182 V Sukorejo 40 7,810 0,385 1,639 3,124 0,154 0,656 0,0135 6,409 Buduran 10 10,920 0,512 2,286 1,092 0,051 0,229 Banjarkemantren 20 9,948 0,870 2,164 1,990 0,174 0,433 VI Wadungasih 50 7,268 0,888 1,631 3,634 0,444 0,816 0,4259 8,42 Prasung 5 7,828 0,521 1,670 0,391 0,026 0,083 Banjarkemantren 10 9,948 0,870 2,164 0,995 0,087 0,216 VII Wadungasih 50 7,268 0,888 1,631 3,634 0,444 0,816 0 9,085 Sidomulyo 50 2,615 2,615 0,556 1,308 1,308 0,278 Buduran 90 10,920 0,512 2,286 9,828 0,461 2,058 VIII Sidomulyo 50 2,615 2,615 0,556 1,308 1,308 0,278 0 33,561 Siwalanpanji 80 15,547 3,537 3,817 12,438 2,830 3,054 Banjarsari 100 2,545 2,545 0,599 2,545 2,545 0,599 IX Prasung 95 7,828 0,521 1,670 7,436 0,495 1,586 0 16,185 Dukuhtengah 10 4,406 4,406 0,965 0,441 0,441 0,096 Cb I Dukuhtengah 90 4,406 4,406 0,965 3,965 3,965 0,868 Damarsi 100 9,690 0,444 2,027 9,690 0,444 2,027 0 20,960 CbII Siwalanpanji 20 15,547 3,537 3,817 3,109 0,707 0,763 0 4,580 Qrata2 149,900 Qpeak 224,8496952 Qmin 37,4749492

Penentuan Dimensi Pipa dan Analisa EPANET 2.0 No Uraian Notasi Kriteria 1 Debit perencanaan Q.puncak Kebutuhan air jam puncak Q peak= F peak x Q rata-rata 2 Faktor jam puncak F.puncak 1,15-3 3 Kecepatan aliran dalam pipa a) Kecepatan minimum V.min 0,3-0,6 m/detik b) Kecepatan maksimum - Pipa PVC atau ACP V.max 3,0-4,5 m/detik - Pipa baja atau DCIP V.max 6,0 m/detik 4 Tekanan air dalam pipa a) Tekanan minimum H.min (0,5-1,0) atm, pada titik jangkauan pelayanan terjauh b) Tekanan maksimum - Pipa PVC atau ACP H.max 6-8 atm - Pipa baja atau DCIP H.max 10 atm - Pipa PE 100 H.max 12,4 MPa - Pipa PE 80 H.max 9,0 Mpa

Trial 1

Cont d Analisa trial 1 menggunakan pompa dengan debit 150 liter per detik dan head 34 meter seperti yang terlihat pada gambar 5.12. Pada analisa EPANET 2.0 trial 1 tersebut, didapat bahwa beberapa pipa mengalami nilai headloss yang sangat besar. Pipa yang memiliki headloss besar diantaranya adalah PE44 (35,82 m/km), PE43 (25,84 m/km), PE42 (19,86 m.km), PE35 (49,08 m/km), PE31 (36,49 m/km), PE34 (59,11 m/km)..kecepatan aliran yang memiliki kecepatan kurang dari 0,3 meter per detik dapat menyebabkan timbulnya endapan pada pipa dan tidak dapat terdorong oleh arus air dalam pipa sehingga dapat mengganggu aliran dalam pipa. Pipa yang memiliki kecepatan kurang dari 0,3 m/s adalah PE7, PE8 dan PE19 dengan masing-masing kecepatan 0,19 m/s, 0,19 m/s dan 0,25 m/s.

Cont d Untuk sisa pada pipa terjauh (J54) memiliki nilai 6 meter. Hal tersebut tidak memenuhi kriteria perencanaan untuk head pada pipa terjauh, yakni 10 meter. Namun jika headloss pada pipa yang meiliki headloss besar dapat dikurangi, maka dapat dimungkinkan head pada pipa terjauh dapat menjadi lebih besar. Untuk merealisasikan hal tersebut maka dilakukan trial 2 dimana akan dilakukan pararel untuk beberapa pipa yang memiliki headloss tinggi sehingga nilai headloss dapat dikurangi, pemakaian energi dapat efisien dan head pada pipa terjauh dapat bertambah. Pembuatan pipa pararel lebih dipilih untuk dilakukan karena pipa eksisting yang terpasang hingga sekarang masih dapat dikatakan baru

Trial 2

Cont d Pada analisa EPANET 2.0 trial 2 didapati bahwa pipa yang mengalami headloss tinggi seperti pada trial 1 menjadi berkurang. Hal ini dimungkinkan karena pipa dengan diameter yang dirasa kecil pada jaringan eksisting dipararelkan. Pipa yang dipararelkan antara lain adalah PE42, PE43, PE35, PE34,PE32 dan PE31. Pipa tersebut dipararelkan dengan alasan memiliki headloss yang cukup besar dan merupakan pipa eksisting dari PDAM Delta Tirta Kabupaten Sidoarjo. Untuk pipa PE34 misalnya pada trial 1 m memiliki headloss hingga 59,11 m/km dan pada trial 2 headloss pipa PE34 berkurang menjadi 14,78 m/km. Hal tersebut berarti bahwa pipa PE34 memiliki headloss 3,75 meter. Berkurangnya headloss tentunya akan berpengaruh pada head dan pressure (sisa tekan). Sisa tekan pada titik terjuh pada trial 1 adalah sebesar 6,46 m sedangkan pada trial 2 adalah 33 meter. Artinya sisa tekan menjadi lebih baik ketika pipa eksisting dengan headloss besar dipararelkan.

Cont d Perbandingan headloss trial 1 dan 2 Unit Headloss Pipa (m/km) Trial 1 Trial 2 PE42 19,86 7,56 PE43 25,84 8,83 PE35 49,08 15,04 PE34 59,11 14,78 PE32 10,31 0,78 PE31 36,49 5,79 Namun pada trial 2 ini masih terdapat beberapa pipa yang memiliki kecepatan aliran dibawah kriteria perencanaan, yakni dibawah 0,3 m/s. Tidak dipenuhinya kriteria ini dapat menyebabkan timbulnya endapat klorin pada pipa yang tidak dapat terdorong yang kemudian dapat mengganggu aliran pada pipa. Pipa yang tidak terpenuhi kriteria kecepatan aliran adalah pada pipa Pipa PE7, PE8, P24 PB20 PB25,PB38, PB37, PE32 PB58. Pipa PE8 dan PE7 merupakan pipa eksisting dari PDAM Delta Tirta Siodarjo yang karena ukurannya tidak seragam denngan pipa sekitarnya yang menyebabkan kecepatan aliran pada pipa tidak memnuhi kriteria perencanaan. Sedangkan pipa PB58 merupakan pipa cabang yang terletak pada kelurahan Siwalan Panji. Kecapatan aliran pada pipa PB58 adalah 0,27 m/s dan kecepatanyang diasumsikan masih berada pada ambang yang aman untuk aliran air pada pipa bertekanan.

Trial 3

Cont d Dari analisa rencana jaringan trial 3 ini dilakukan penggantian dimater pipa eksisting dengan diameter baru, hal ini dikarenakan diameter pipa eksisting dirasa kurang efektif untuk mengalirkan air. Pembesaran diameter dimaksudkan untuk menurunkan headloss pada pipa sehingga pompa dapar bekerja lebih efisien. Sedangkan pipa eksisting yang mengalamai pengecilan pipa dimaksudkan untuk memperbesar velocity aliran pada pipa. Namun pada penggantian diameter pipa ini masih belum dapat memenuhi kriteria perencanaan dalam hal kecepatan pipa yakni diatas 0,3 m/s. Hal yang sama terjadi pada trial 2, terkait belum terpenuhinya kecepatan aliran pipa. Dari analisa ketiga alternatif sistem pengaliran untuk pengembangan jaringan air minum untuk pelayanan offtake Buduran ini direncanakan menggunakan hasil analisa trial 2, yakni yang menggunakan pararel pipa. Pemilihan dipilih karena pada trial 3, penggantian diameter pipa, pipa eksisting yang telah terpasang masih dipasang pada 2009, jadi terlalu dini untuk melakukan penggantian pipa. Hal ini menyebabkan. Hal ini menyebabkan biaya investasi untuk mengganti pipa menjadi lebih tidak efektif jika dibandingkan dengan pararel pipa.

Penentuan Kapasitas dan Dimensi Reservoir Kapasitas resrvoir ditentukan oleh fluktuasi pemakaian air. Perhitungan kapasitas reservoir ini akan dilakukan dengan metode analisis. Proses suplly yang dilakukan adalah sebesar 100% dan dengan jam operasioan pompa 24 jam, sehingga : % Supply = 100% 24 = 4,17 % Setelah diperoleh data kebutuhan air sesuai fluktuasi pemakaian air di konsumen selanjutnya dapat dilakukan perhitungan volume atau kapasitas reservoir.

Jam Fluktuasi pemakaian Pemakaian Selisih Supply Air ke- air Air Positif Negatif 0-1 0,75 4,167 3,125 1,042-1-2 0,72 4,167 3,000 1,167-2-3 0,83 4,167 3,459 0,708-3-4 0,89 4,167 3,709 0,458-4-5 1,07 4,167 4,459 - -0,292 5-6 1,50 4,167 6,251 - -2,084 6-7 1,10 4,167 4,584 - -0,417 7-8 1,15 4,167 4,792 - -0,625 8-9 1,05 4,167 4,375 - -0,208 9-10 1,03 4,167 4,292 - -0,125 10-11 1,03 4,167 4,292 - -0,125 11-12 0,93 4,167 3,875 0,292-12-13 0,95 4,167 3,959 0,208-13-14 0,95 4,167 3,959 0,208-14-15 0,99 4,167 4,125 0,042-15-16 1,03 4,167 4,292 - -0,125 16-17 1,06 4,167 4,417 - -0,250 17-18 1,30 4,167 5,417 - -1,250 18-19 1,03 4,167 4,292 - -0,125 19-20 1,01 4,167 4,209 - -0,042 20-21 0,98 4,167 4,084 0,083-21-22 0,97 4,167 4,042 0,125-22-23 0,88 4,167 3,667 0,500 - Cont d (+)+ ( ) V reservoir = xq 2 rata rata x86400 5,67 + 5,69 V reservoir = x0,1x86400 2 V reservoir = 489,64 m 3 Perhitungan dimensi reservoir adalah sebagai berikut : Direncanakan : tinggi reservoir =5m (dimaksudkan agar penggalian yang dilakukan tidak terlalu dalam dan meningkatkan biaya investasi) P : L =1 P = L, maka : A = L 2 Sehingga, A = Volume / tinggi L 2 = 489,64 / 5 L 2 = 97,928 m 2 L = 9,89m 10 m, P =10 m

POMPA Berdasarkan hasil analisa EPANET diketahui bahwa pompa yang diperlukan agar kriteria perencanaan dapat terpenuhi adalah pompa dengan head 30 meter dan kapasitas 100 liter per detik.

Nilai Head dan debit pompa yang diperolah dari hasil analisa epanet tersebut selanjutnya diplotkan ke dalam grafik karakteristik pompa untuk mengetahui jenis pompa yang akan digunakan. Pada perencanaan ini akan digunakan 3 buah pompa yaitu 2 pompa operasional dan 1 pompa cadangan

Jembatan Pipa Contoh perhitungan untuk jembatan pipa 1 (JP-1). Diameter Pipa Luar = 400 mm = 0,4 m Diameter Pipa dalam = 361,8 mm = 0,3618 m Panjang Bentangan Sungai = 15 m = 1500 cm Volume Pipa =.r 2 x L = 3,14 x 0,2 2 x 15 = 1,88 m 3 Volume Pipa Dalam =.r 2 x L = 3,14 x 0,3168 x 15 = 1,54 m 3 Berat Jenis Pipa = 1390 kg/m 3 Berat Jenis Air = 1000 kg/m 3 Berat Pipa = (Volume pipa-volume pipa dalam) x Berat jenis pipa = (1,88-1,54) x 1390 = 467,3 kg Berat Air = Volume pipa dalam x berat jenis air ` = 1,54 x 1000 = 1541,339 kg Beban total = 467,3 kg + 1541,339 kg = 2017,6 kg y= L/360 = 1500/360 = 4,17 cm y max = 5 (2017,6/1500) (15004 ) = 0,9 cm 384 200000 49000

Sehingga Ymax<Y, maka dapat dikatakan tidak terjadi lendutan pada baja, sehingga dari nilai nilai I diperoleh baja WF yang digunakan adalah WF 400x400x15x15.. Jembatan Pipa Panjang Panjang Volume Berat Diameter pipa Volume Berat Diameter pipa luar bentangan bentangan pipa Jenis dalam pipa luar jenis air sungai sungai dalam pipa mm m mm m m cm m 3 m 3 kg/m 3 kg/m 3 Berat Pipa Berat Beban y y max Jenis baja Berat air Beban total cm cm JP-1 400 0,4 361,8 0,3618 15 1500 1,88 1,54 1390 1000 476,3 1541,339 2017,6 4,17 0,90 WF 400x400x15x15 JP-2 140 0,14 126,6 0,1266 7,5 750 0,12 0,09 1390 1000 29,2 94,36226 123,6 2,08 0,21 WF 150x150x7x10 JP-3 355 0,355 321,2 0,3212 5 500 0,49 0,40 1390 1000 124,7 404,9401 529,6 1,39 0,03 WF 350x350x19x19 JP-4 200 0,2 180,8 0,1808 11 1100 0,35 0,28 1390 1000 87,8 282,2664 370,0 3,06 0,68 WF 200x200x8x12 JP-5 160 0,16 144,6 0,1446 9,5 950 0,19 0,16 1390 1000 48,6 155,9301 204,6 2,64 0,40 WF 175x175x7,5x11 JP-6 315 0,315 285 0,285 9 900 0,70 0,57 1390 1000 176,8 573,8546 750,6 2,50 0,13 WF 350x350x13x13 JP-7 315 0,315 285 0,285 5 500 0,39 0,32 1390 1000 98,2 318,8081 417,0 1,39 0,01 WF 350x350x13x13

BOQ DAN RAB PERPIPAAN No Diameter Panjang Satuan Volume Pipa Pipa Panjang (Unit) Harga Satuan Harga 1 ø110 1125 6 188 83200 Rp15.600.000,00 2 ø140 316 6 53 144150 Rp7.591.900,00 3 ø160 3442 6 574 189320 Rp108.606.573,33 4 ø200 2251 6 375 241190 Rp90.486.448,33 5 ø225 4497 6 750 271830 Rp203.736.585,00 6 ø250 434 6 72 434190 Rp31.406.410,00 7 ø280 4355 6 726 541900 Rp393.329.083,33 8 ø315 2984 6 497 702130 Rp349.192.653,33 9 ø355 3503 6 584 710630 Rp414.889.481,67 10 ø400 400 6 67 801900 Rp53.460.000,00 11 ø500 5 6 1 841700 Rp701.416,67 Rp1.668.299.135,00

AKSESORIS Material Spec Jumlah Harga Satuan Harga Gibolt Joint ø110 3 275000 Rp825.000 ø140 27 321900 Rp8.691.300 ø160 71 431900 Rp30.664.900 ø200 11 782100 Rp8.603.100 ø225 20 900000 Rp18.000.000 PVC ø250 3 1025000 Rp3.075.000 ø280 8 1080000 Rp8.640.000 ø315 7 1110000 Rp7.770.000 ø355 7 1275000 Rp8.925.000 ø400 3 1400000 Rp4.200.000 ø500 Gate Valve 2 1550000 Rp3.100.000 ø110 3 2850000 Rp8.550.000 ø140 27 2970000 Rp80.190.000 ø160 71 3190000 Rp226.490.00 0 ø200 11 3310000 Rp36.410.000 CI ø225 20 3600000 Rp72.000.000 ø250 3 3750000 Rp11.250.000 ø280 8 3750000 Rp30.000.000 ø315 7 3800000 Rp26.600.000 ø355 7 4050000 Rp28.350.000 ø400 3 4100000 Rp12.300.000 Material Spec Jumlah Harga Satuan Harga Tee All Flange ø140x140x 140 10 152500 Rp1.525.000 ø160x160x 160 33 187900 Rp6.200.700 ø200x200x 200 7 211900 Rp1.483.300 ø225x225x 225 7 261300 Rp1.829.100 ø250x250x PVC 250 2 289100 Rp578.200 ø280x280x 280 2 311700 Rp623.400 ø315x315x 315 1 330300 Rp330.300 ø355x355x 355 0 360370 Rp0 ø400x400x 400 1 410300 Rp410.300 ø500x500x

Material Spec Jumlah Harga Satuan Harga Material Spec Jumlah Harga Satuan Harga Reducer / Increaser Bend 45 ø140-160 5 23100 Rp115.500 ø140 1 109000 Rp109.000 PVC ø160-200 12 41400 Rp496.800 ø200-225 6 62250 Rp373.500 ø225-250 11 69100 Rp760.100 ø250-280 2 77400 Rp154.800 ø280-315 5 89200 Rp446.000 ø315-355 2 98200 Rp196.400 ø355-400 3 110300 Rp330.900 ø400-500 2 124300 Rp248.600 Bend 90 ø140 10 109000 Rp1.090.000 ø160 24 129400 Rp3.105.600 ø200 2 139400 Rp278.800 ø225 4 144200 Rp576.800 PVC CI ø160 3 129400 Rp388.200 ø200 1 139400 Rp139.400 ø225 4 144200 Rp576.800 ø250 1 153100 Rp153.100 ø280 3 166900 Rp500.700 ø315 10 176600 Rp1.766.000 ø355 0 199000 Rp0 ø400 0 224100 Rp0 ø500 0 247800 Rp0 Meter Air ø110 3 2300000 Rp6.900.000 ø140 5 2450000 Rp12.250.000 ø160 11 2750000 Rp30.250.000 ø200 1 2900000 Rp2.900.000 PVC ø250 0 153100 Rp0 ø280 2 166900 Rp333.800 ø315 1 176600 Rp176.600 ø355 6 199000 Rp1.194.000 ø400 4 224100 Rp896.400 ø500 1 247800 Rp247.800 CI ø225 1 3000000 Rp3.000.000 Flange With Thrust ø110 3 2300000 Rp6.900.000 ø140 4 2419000 Rp9.676.000 ø160 11 2653000 Rp29.183.000 ø200 1 2870000 Rp2.870.000 ø225 1 2911000 Rp2.911.000

GALIAN TANAH Volume Harga Harga Volume Harga Harga Volume Ongkos Ongkos Diameter L Galian Tanah Galian Tanah/m' Galian Tanah Total Urugan Pasir Urugan Pasir/m' Urugan Pasir Total Urugan tanah kembali/ m Urugan tanah kembali/m Tanah Buang/m' (mm) (m) (m3) (Rp) (Rp) (m3) (Rp) (Rp) (m3) (Rp) (Rp) 110 1125 0,638 20250 Rp14.534.438 0,2592 105436 Rp30.745.234 0,4125 6730 Rp3.123.140,63 140 316 0,655 20250 Rp4.188.146 0,2719 105436 Rp9.060.295 0,4125 6730 Rp877.255,50 200 225 250 280 315 355 400 500 3442 0,813 20250 Rp56.631.656 0,3523 105436 Rp127.860.217 0,4875 6730 Rp11.292.771,75 2251 0,893 20250 Rp40.682.604 0,3933 105436 Rp93.346.736 0,525 6730 Rp7.953.345,75 4497 0,975 20250 Rp88.787.644 0,4361 105436 Rp206.786.005 0,5625 6730 Rp17.023.955,63 434 1,064 20250 Rp9.350.964 0,4829 105436 Rp22.099.205 0,6 6730 Rp1.752.492,00 4355 1,160 20250 Rp102.320.997 0,5338 105436 Rp245.119.832 0,6375 6730 Rp18.684.583,13 2984 1,194 20250 Rp72.163.751 0,5494 105436 Rp172.847.242 0,6375 6730 Rp12.802.479,00 3503 1,378 20250 Rp97.713.996 0,6473 105436 Rp239.066.982 0,7125 6730 Rp16.797.322,88 400 1,550 20250 Rp12.555.000 0,7245 105436 Rp30.555.237 0,75 6730 Rp2.019.000,00

CONT D Volume Ongkos Ongkos Pembuangan tanah galian Pembuangan tanah galian/m' Pembuangan tanah galian Total biaya (m3) (Rp) (Rp) 0,226 8850 Rp2.245.134 Rp50.647.946,97 0,242 8850 Rp676.777 Rp14.802.473,22 0,325 8850 Rp9.900.053 Rp205.684.697,48 0,368 8850 Rp7.321.096 Rp149.303.782,43 0,413 8850 Rp16.416.861 Rp329.014.465,42 0,464 8850 Rp1.782.178 Rp34.984.838,87 0,523 8850 Rp20.147.700 Rp386.273.112,13 0,557 8850 Rp14.702.877 Rp272.516.348,68 0,665 8850 Rp20.616.031 Rp374.194.331,40 0,800 8850 Rp2.832.000 Rp47.961.236,88 Total Rp1.865.383.233,47

Beban kerja untuk penggalian tanah No. Analisa volum satua harga Jumlah e n satuan (Rp) (Rp) 1. 1 m 3 galian untuk tanah biasa sedalam 0-1 m Pekerja 0,75 oh 25000 18750 Mando r 0,025 oh 60000 1500 2. 1 m 3 urugan tanah kembali Pekerja 0,25 oh 25000 6250 Mando r 0,008 oh 60000 480 3. 1 m 3 urugan pasir dengan pasir urug Bahan : Pasir urug 1,2 m 3 81113 97335,6 Upah : Pekerja 0,3 oh 25000 7500 Mando r 0,01 oh 60000 600 4. 1 m 3 pembuangan tanah sejauh 150 m Pekerja 0,33 oh 25000 8250 Mando r 0,01 oh 60000 600 Total (Rp) 20250 6730 97335, 6 8100 8850

Reservoir No. Uraian Pekerjaan material harga satua Jumla Harga Total Biaya Total satuan n h (Rp) (Rp) (Rp) A Pekerjaan Galian 1 Galian tanah Tanah m3 250 25000 6250000 2 Urugan Pasir Pasir m3 100 81113 8111300 3 Pekerjaan Urugan Pasir m3 100 25000 2500000 Rp20.611.300 4 Pembuangan Tanah Tanah m3 150 25000 3750000 B Pekerjaan Lantai 1 Beton lantai kerja Beton 1:3:5 m3 5 375000 1875000 2 Pekerjaan Lantai Kerja m3 5 91900 459500 3 Beton lantai reservoir Beton 1:3:5 m3 25 375000 9375000 4 Pekerjaan Lanati Reservoir m3 25 91900 2297500 C Pekerjaan Dinding 1 Bahan beton dinding Beton 1:3:5 m3 66 375000 24750000 2 Pekerjaan Beton Dinding m3 66 91900 6065400 D Pekerjaan Atap 1 Bahan beton atap Beton 1:3:5 m3 30 375000 11250000 2 Pekerjaan Beton Atap m3 30 91900 2757000 Total Rp14.007.000 Rp30.815.400 Rp14.007.000 Rp79.440.700

NO URAIAN PEKERJAAN SATUAN VOLUME HARGA SATUAN JUMLAH HARGA 1 PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI Galian tanah pondasi m3 90 37113,72 Rp3.340.234,80 Penimbunan tanah kembali m3 81 14021,23 Rp1.135.719,31 Lapisan pasir tebal 10 cm m3 9 56010,58 Rp504.095,22 Lantai kerja 1:3:5 m3 5 401547,4 Rp2.007.736,83 2 PEKERJAAN BETON Lantai Rabat Beton 1:2:3 m3 5 401547,4 Rp2.007.736,83 Pasir Urug m3 9 36400 Rp327.600,00 3 PEKERJAAN ATAP BETON Atap Beton 1:2:3 m3 27 401547,4 Rp10.841.778,86 4 PEKERJAAN DINDING Pasangan bata merah 1 : 4 m2 21,6 104857,8 Rp2.264.928,05 5 PEKERJAAN PINTU Pintu Panel 2 pintu m2 2,8 34542 Rp96.717,60 Jalusi uk. 0,8 x 3 m2 1 367150 Rp367.150,00 JUMLAH DIBULATKAN Rp22.893.697,48 Rp22.893.000,00

Thrust block BOQ Thrust block 45 ND Diameter A1 A2 H Vol. Beton Vol. Vol. Pipa mm m m2 m2 m Seluruh Beton 110 0,11 0,16 0,022 0,1 0,0381 0,0009 0,0371 140 0,14 0,25 0,028 0,2 0,0685 0,0015 0,0670 160 0,16 0,25 0,032 0,2 0,0688 0,0020 0,0668 200 0,2 0,49 0,04 0,4 0,1687 0,0031 0,1656 225 0,225 0,56 0,045 0,5 0,2129 0,0040 0,2090 250 0,25 0,81 0,05 0,6 0,3343 0,0049 0,3294 280 0,28 0,81 0,056 0,6 0,3356 0,0062 0,3295 315 0,315 1 0,063 0,6 0,4134 0,0078 0,4056 355 0,355 1,44 0,071 0,8 0,6937 0,0099 0,6838 400 0,4 1,96 0,08 0,8 0,9426 0,0126 0,9300 500 0,5 2,56 0,1 1,2 1,6022 0,0196 1,5826

RAB Thrust block 45 ND mm Vol Beton Jumlah Vol. beton total Harga Satuan Harga Total 110 0,0371 0 0 26580 Rp0,00 140 0,0670 1 0,067 26580 Rp1.780,81 160 0,0668 3 0,200 26580 Rp5.326,21 200 0,1656 1 0,166 26580 Rp4.401,06 225 0,2090 4 0,836 26580 Rp22.217,17 250 0,3294 1 0,329 26580 Rp8.756,03 280 0,3295 3 0,988 26580 Rp26.270,91 315 0,4056 10 4,056 26580 Rp107.809,71 355 0,6838 0 0 26580 Rp0,00 400 0,9300 0 0 26580 Rp0,00 500 1,5826 0 0 26580 Rp0,00 Jumlah Rp176.561,90

BOQ Thrust block 90 ND Diameter A1 A2 H Vol. Beton Vol. Vol. Pipa mm m m2 m2 m Seluruh Beton 110 0,11 0,2 0,0275 0,05 0,0538 0,0012 0,0526 140 0,14 0,3 0,035 0,15 0,0918 0,0019 0,0898 160 0,16 0,49 0,04 0,35 0,1844 0,0025 0,1819 200 0,2 0,665 0,05 0,35 0,2498 0,0039 0,2459 225 0,225 0,76 0,05625 0,45 0,3127 0,0050 0,3077 250 0,25 1,44 0,0625 0,55 0,6369 0,0061 0,6308 280 0,28 1,69 0,07 0,55 0,7477 0,0077 0,7400 315 0,315 1,96 0,07875 0,55 0,8681 0,0097 0,8584 355 0,355 2,56 0,08875 0,75 1,3151 0,0124 1,3027 400 0,4 3,6 0,1 0,75 1,8574 0,0157 1,8417 500 0,5 6,16 0,125 1,2 4,2912 0,0245 4,2666

RAB Thrust block 90 ND mm Vol Beton Jumlah Vol. beton total Harga Satuan Harga Total 110 0,0526 0 0 26580 Rp0,00 140 0,0898 10 0,898 26580 Rp23.877,42 160 0,1819 24 4,365 26580 Rp116.016,06 200 0,2459 2 0,492 26580 Rp13.070,48 225 0,3077 4 1,231 26580 Rp32.719,35 250 0,6308 0 0,000 26580 Rp0,00 280 0,7400 2 1,480 26580 Rp39.340,49 315 0,8584 1 0,858 26580 Rp22.816,33 355 1,3027 6 7,8163575 26580 Rp207.758,78 400 1,8417 4 7,3668 26580 Rp195.809,54 500 4,2666 0 0 26580 Rp0,00 Jumlah Rp651.408,45

BOQ Thrust block Tee ND Diameter A1 A2 H Vol. Beton Vol. Vol. Pipa mm m m2 m2 m Seluruh Beton 110 0,11 0,16 0,022 0,15 0,0411 0,0009 0,0402 140 0,14 0,25 0,035 0,25 0,0863 0,0019 0,0843 160 0,16 0,36 0,04 0,3 0,1300 0,0025 0,1275 200 0,2 0,64 0,06 0,5 0,3089 0,0047 0,3042 225 0,225 0,81 0,0675 0,45 0,3751 0,0060 0,3691 250 0,25 1 0,0875 0,5 0,5325 0,0086 0,5239 280 0,28 1 0,112 0,6 0,6249 0,0123 0,6126 315 0,315 1,21 0,126 0,55 0,7332 0,0156 0,7176 355 0,355 1,44 0,1597 0,65 1,0061 0,0223 0,9838 400 0,4 1,56 0,18 0,7 1,1264 0,0283 1,0981 500 0,5 1,96 0,25 1,4 2,1234 0,0491 2,0743

RAB Thrust block Tee ND mm Vol Beton Jumlah Vol. beton total Harga Satuan Harga Total 110 0,0402 0 0 26580 Rp0,00 140 0,0843 10 0,843 26580 Rp22.415,75 160 0,1275 34 4,335 26580 Rp115.232,19 200 0,3042 7 2,129 26580 Rp56.599,90 225 0,3691 7 2,584 26580 Rp68.677,04 250 0,5239 2 1,048 26580 Rp27.852,66 280 0,6126 2 1,225 26580 Rp32.565,82 315 0,7176 1 0,718 26580 Rp19.074,24 355 0,9838 0 0 26580 Rp0,00 400 1,0981 1 1,098138 26580 Rp29.188,51 500 2,0743 0 0 26580 Rp0,00 Jumlah Rp371.606,11

POMPA Jenis Pompa Jumlah Harga Satuan Total POMPA GRUNDFOS HS-125X100X381 4 Rp55.995.181 Rp223.980.724

REKAPITULASI INVESTASI Perpipaan Aksesoris Galian Reservoir Rumah Pompa Thrust Block Pompa TOTAL Rp1.668.299.135 Rp778.510.200 Rp1.865.383.233 Rp79.440.700 Rp22.893.000 Rp1.199.576 Rp223.980.724 Rp4.639.706.569

Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa perencanaan pengembangan jaringan distribusi untuk pelayanan offtake Buduran didapatkan kesimpulan sebagai berikut: Kelurahan yang dilayani oleh offtake Buduran adalah Kelurahan Entalsewu, Sidokerto, Buduran, Siwalan Panji, Sidomulyo, Prasung, Damarsi, Dukuhtengah, Banjarsari, Wadungasih, Banjarkemantren, Sukorejo, Sidokepung. Kebutuhan air untuk daerah pelayanan offtake Buduran adalah 196,87 Liter per detik. Rencana sistem jaringan untuk pelayanan offtake Buduran meliputi 8 sistem loop dan 2 pipa cabang. Kecepatan aliran terendah adalah 0,13 m/s dan tertinggi adalah 1,68. Sisa tekan pada semua titik pelayanan mememnuhi kriteria yakni diatas 10 m. Berdasarkan hasil analisa diperoleh trial 2 yakni pararel pipa lebih efisien secara sistem pengeliran maupun teknis. Sistem pengaliran yang digunakan untuk perencanaan pengembangan jaringan distribusi air minum untuk offtake Buduran ini menggunakan sistem pemompaan dengan spesifikasi pompa Grundfoss HS tipe 125x100x381 dengan kapasitas 50 liter per detik dan head 30 m. Investasi yang diperlukan untuk pembangunan jaringan sistem distribusi pelayanan offtake Buduran adalah sebesar Rp4.639.706.569.

Saran Berdasarkan hasil analisa perencanaan pengembangan jaringan distribusi untuk pelayanan offtake Buduran didapatkan saran sebagai berikut: Pipa eksisting yang memiliki headloss besar diperlukan pemasangan pipa pararel Untuk perencanaan selanjutnya, sebaiknya PDAM Delta Tirta Sidoarjo memiliki data-data yang lebih lengkap terkait dengan pengembangan jaringan distribusi air minum. Alternatif pengaturan tekanan selain dengan pemasangan pipa pararel, pergantian diameter pipa, dapat juga dilakukan dengan pengaturan katup. Daerah dengan tekanan yang kecil dapat dipasang booster, sementara daerah dengan tekanan tinggi dapat dipasang valve pengurang pressure. Perencanaan thrust block sebaiknya disesuaikan dengan rencana pengembangan jalan sehingga dapat ditentukan kekuatan thrust block sesuai dengan posisinya dari jalan. Untuk mengantisipasi peningkatan jumlah pelayanan maka diperlukan pemasangan pipa pararel untuj daerah yang mengalamu peningkatan jumlah pelayanan dari jumlah pelayanan perencanaan