PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP HASIL TOLAK PELURU. (Jurnal) Oleh YANDRI NAULI

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KLASIKAL DENGAN INDIVIDU TERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP. (Jurnal) Oleh I PUTU WISNU OCTAVERNANDA

I. PENDAHULUAN. gerak dasar atletik berdasarkan konsep gerak yang benar serta nilai-nilai yang

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL TOLAK PELURU GAYA ORTHODOX SISWA PUTRA KELAS XI ILMU ILMU SOSIAL 5 SMA N 2 TUALANG

PENGARUH ALAT BANTU TERHADAP GERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA MELENTING. (Jurnal Skripsi) Oleh YULI SUPRIHATIN

III. METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan tujuan penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk

PENGARUH LATIHAN SIRKUIT TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI SISWA PUTRI. Jurnal. Oleh. Ramandhani Ardi Pratiwi

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI JURNAL. Oleh RULIYADI S

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai prestasi yang maksimal, banyak. Harsono (2000:4) mengemukakan bahwa: Apabila kondisi fisik atlet dalam

KONTRIBUSI POWER LENGAN, KEKUATAN TUNGKAI DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL ROLL BELAKANG. Jurnal. Oleh ENO IRDIANTO

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI 30 METER DENGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH. Jurnal. Oleh. Meki Vahlevi

PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA PUTRA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara tertentu yang digunakan untuk

PERBANDINGAN MODEL PENDEKATAN TAKTIS DAN TEKNIS TERHADAP KETEPATAN HASIL PUKULAN BOLA KASTI JURNAL. Oleh AHMAD HERWANTO

PENGARUH LONCAT KATAK DAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH. Jurnal. Oleh JODIEKA PERMADI

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang cukup besar dalam membina

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebelum eksperimen (pre test) pada kelompok siswa SMA Negeri 1 Gorontalo yang telah

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II STKIP-PGRI PONTIANAK

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN BOLA TENIS TERHADAP HASIL BELAJAR TOLAK PELURU GAYA ORTODOKS DI SMP

PENERAPAN MEDIA BENDA SEBENARNYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI DASAR MENJELASKAN CARA PENGGUNAAN ALAT UKUR MEKANIK PRESISI

PENGARUH LATIHAN HOLLOW SPRINT TERHADAP HASIL LARI SPRINT 50 METER PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 KOTA JAMBI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengukuran diperoleh data kemampuan lompat jauh gaya jongkok

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan psikis yanglebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan

PENGARUH NAIK TURUN BANGKU DAN TANGGA TERHADAP KETERAMPILAN RENANG GAYA BEBAS. (Jurnal) Oleh I GEDE GUNAWAN

S K R I P S I OLEH : Reza Dwi Pradana NIM:

PENGARUH METODE LATIHAN PLYOMETRIC

KONTRIBUSI KELENTUKAN, KEKUATAN, PANJANG LENGAN DAN TUNGKAI TERHADAP HASIL BELAJAR KAYANG. (Jurnal Skripsi) Oleh SATRIA WIJAYA

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP PENINGKATAN HASIL LOMPAT JANGKIT. Jurnal. Oleh NIA RAHMAWATI

III. METODE PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (2006 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu penelitian

BAB I PENDAHULUAN. melakukan olahraga pada pagi maupun sore hari, serta banyaknya club

I.PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani kelas VII Sekolah Menegah Pertama (SMP). Untuk aspek

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN VARIASI MENOLAK BOLA TERHADAP HASIL TOLAK PELURU PADA SISWA PUTRA SMA N 1 MUARA BUNGO SKRIPSI

PENGARUH LONCAT KATAK TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH SISWA PUTRA SMA NEGERI 4 SINGKAWANG ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: ELFRY APRIENDY NIM.

SKRIPSI. Oleh: DWI EKO PURNOMO NPM

PENGARUH GAYA STRADLE TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN DWI HURIGI PADA BELADIRI TAEKWONDO JURNAL. Oleh ZIKO FAJAR RAMADHAN

PENGARUH LATIHAN TEMBAKAN JARAK BERTAHAP DAN JARAK BERPINDAH TERHADAP HASIL TEMBAKAN BEBAS. Jurnal TOMMI CHINTYO GELLI

KONTRIBUSI KEKUATAN TUNGKAI, KEKUATAN PERUT, KEKUATAN LENGAN DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP SIKAP LILIN. Jurnal. Oleh.

BAB I PENDAHULUAN. yang dinamis dan harmonis, yaitu jalan, lari, lompat dan lempar. Atletik juga

Yan Indra Siregar. Abstrak

terbentuknya perkumpulan-perkumpulan PENDAHULUAN bola atletik dari usia pemula/ dini sampai Atletik merupakan induk dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Atletik merupakan kegiatan jasmani yang terdiri dari gerakan-gerakan yang dinamis dan

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN PANJANG LENGAN TERHADAP PRESTASI LEMPAR CAKRAM PADA SISWA KELAS X SMAN 3 PRAYA TAHUN PELAJARAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. tujuan dengan sebaik mungkin dari usaha penelitian itu sendiri (Surachmad,

PENGARUH LATIHAN VARIASI SPEED LADDER DRILL TERHADAP HASIL LARI SPRINT 60 METER PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 6 KOTA JAMBI

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI TERHADAP KCEPATAN TENDANGAN PENALTI JURNAL. Oleh SINGGIH PRADITO

PERBANDINGAN METODE BAGIAN DENGAN METODE KESELURUHAN TERHADAP FOREHAND DRIVE TENIS MEJA. Jurnal. Oleh ADITYA WIGUNA

PENGARUH LATIHAN MERAIH BOLA DI GANTUNG TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK ARTIKEL PENELITIAN OLEH NATALIA NIM F

PENGARUH PERBEDAAN LATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH BOLA VOLI. Slamet Riyadi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan FKIP UNS Surakarta

ARTIKEL ILMIAH OLEH SYAKRINATUN PUJIARTO A1D408013

PERBANDINGAN PEMBELAJARAN PERORANGAN DAN KELOMPOK TERHADAP GERAK RENANG GAYA DADA. Jurnal. Oleh OKVIAN ERI ANGGRADINTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan tempat dalam penelitian akan dilaksanakan pada : Jl. Raya Lembang No. 357 Kab. Bandung Barat.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KELOMPOK DAN BERPASANGAN TERHADAP GERAK DASAR SEPAKSILA PERAIMAINAN SEPAKTAKRAW JURNAL. Oleh.

BAB I PENDAHULUAN. yang terpendam tanpa dapat kita lihat dan rasakan hasilnya. Menindak lanjuti. mahluk yang butuh berinteraksi dengan lingkungannya.

HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN SAMPING (CECHUITUI) PADA ATLET WUSHU KATEGORI SANSHOU FIK UNP

KONTRIBUSI POWER OTOT LENGAN, POWER OTOT TUNGKAI DAN PANJANG LENTANG LENGAN TERHADAP HASIL LEMPAR LEMBING

PENGARUH LATIHAN SKIPIING TERHADAP KEMAMPUAN LARI 60 METER PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 DAMPELAS. Maspar Addriana Bulu Baan Muh.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pelaksanan eksperimen pada pada kelompok siswa putri kelas VIII SMP N 3 Gorontalo yang

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP PRESTASI LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER ATLETIK DI SMP NEGERI 1 TANJUNGSARI GUNUNGKIDUL

III. METODELOGI PENELITIAN. Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yaitu : Untuk mengetahui pengaruh

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KELOMPOK DAN BERPASANGAN TERHADAP KETERAMPILAN GERAK DASAR SERVIS SEPAKTAKRAW. Jurnal. Oleh AGUS YUDIANSYAH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERKELOMPOK DAN BERPASANGAN TERHADAP KEMAMPUAN GERAK DASAR CHEST PASS

BAB I PENDAHULUAN. Proses latihan merupakan faktor yang sangat mempengaruhi dalam

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK.

III. METODOLOGI PENELITIAN. dihadapi. Menurut Arikunto (1998 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu

METODE PENELITIAN. yang hidup dan berguna bagi masyarakat, maupun bagi peneliti sendiri.

SKRIPSI. Oleh: SUGIYARNO NPM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Competitor, Nomor 2 Tahun 4, Juni 2012

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN BERPASANGAN DAN BERKELOMPOK TERHADAP KETERAMPILAN OLAHRAGA SENAM. Jurnal. Oleh RICKY PUTRA ALIT

I. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara tertentu yang digunakan untuk meneliti suatu

PENDEKATAN TAKTIS UNTUK MENINGKAT KEMAMPUAN SHOOTING KE GAWANG PADA CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA JURNAL. Oleh GATOT WIDYA ANGGARA

PENGARUH LATIHAN PUSH UP TERHADAP PRESTASI TOLAK PELURU PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 5 TAKENGON. Zikrurrahmat 1 dan Teguh Prihatin 2.

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP JAUH LOMPATAN PADA OLAHRAGA ATLETIK NOMOR LOMPAT JAUH SISWA KELAS X SMK PGRI WLINGI KAB.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.)

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

PROFIL KONDISI FISIK MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN TAHUN ANGKATAN 2014 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

oleh; Utun Cahyaman T; 1 H. Budi Indrawan, M.Pd.; 2 H. Gumilar Mulya, M.Pd.; 3 dan

HUBUNGAN KECEPATAN LARI 60 METER DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA PUTRA KELAS XI JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 2 SMAN 11 PEKANBARU

Oleh YOPI ANGGA SETIA Dibawah bimbingan : H. Abdul Narlan, M.Pd. dan H. Gumilar Mulya, M.Pd.

PENGARUH METODE LATIHAN TEKNIK DISTRIBUSI TERHADAP KETERAMPILAN DRIBBLING ZIG ZAG PERMAINAN FUTSAL

THE EFFECT OF ABDOMNAL STRENGHT AND ARM MUSCLE STRENGHT IN THE ABILITY OF SHOT-PUT STYLE SIDEWAYS IN CLASS IX SMP NEGERI 3 KEDIRI ACADEMIC YEAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN TINGGI BADAN, BERAT BADAN, VO2MAX

2015 PENGARUH LATIHAN BARBELL LUNGES D AN D UMBELL ONE-ARM SHOULD ERS PRESS TERHAD AP HASIL TOLAK PELURU

PERBANDINGAN PENGARUH ANTARA LATIHAN BOX JUMP SINGLE LEG DENGAN DOUBLE LEG TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. olahraga atletik maka atletik terbagi dalam 4 nomor pokok, yaitu: nomor lari,

PENGARUH KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KETEPATAN SERVICE ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA SMP PGRI 1 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI

KONTRIBUSI POWER TUNGKAI,LENGAN, DAN KELENTUKAN TOGOK DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS. Jurnal. Oleh OKTRI MAHARANI

PELATIHAN PLYOMETRIC BROAD JUMP

PENGARUH LATIHAN LONCAT NAIK TURUN BANGKU TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA TAHUN

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESES PENELITIAN. dilemparkan lurus ke belakang sehingga tubuh kelihatan lurus seperti sikap tubuh

BAB III METODE PENELITIAN

PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN JUMP SHOOT. (Jurnal) Oleh REDIE SETIAWAN

KONTRIBUSI PANJANG LENGAN, PANJANG TUNGKAI, KEKUATAN LENGAN DAN KEKUATAN TUNGKAI DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS 50 METER. Jurnal.

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat, baik jasmani maupun rohani dan merupakan dasar pembentukan

Transkripsi:

PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP HASIL TOLAK PELURU (Jurnal) Oleh YANDRI NAULI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 03

ABSTRACT THE EFFECT OF MUSCLE ARMS STRENGTH TRAINING TOWARDS SHOTPUT RESULT BY YANDRI NAULI Mentor : Drs. Suranto, M. Kes Drs. Akor Sitepu, M. Pd This research aims to find out how much the muscle arms strength training influences the shotput result in O brein style towards the students of grade VIII.B in SMP Negeri 5 Bandar Lampung. The research method applied was experimental research. The subject of research was students of grade VIII.B in SMP Negeri 5 Bandar Lampung with 3 students, in details 4 males and 8 females. The data collecting technique used was the shotput test result. While the data analysis used was using different t-test and influence t-test. The research result shown: in the pre test the data gained t count value = 0,66 < t table,697, from this result it was shown that in the pre test there was no significant difference between the experimental and control classes. In the final test from the experimental class the data gained was t count = 6,897 > t table =,753 on the level 0,05 and the trusted level 95% from those result it was shown that there was significant influence after being given treatment. Otherwise the value gained in the control group was t count =,366 < t table =,753 and because there was no treatment given hence there was no significant influence towards the control group. The conclusion of this research that there is significant influence on the muscle arms strength training to the shotput result in O brein style towards the students of grade VIII.B in SMP Negeri 5 Bandar Lampung. Keywords : Training, Strength, Muscle Arms

ABSTRAK PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP HASIL TOLAK PELURU OLEH YANDRI NAULI Pembimbing : Drs. Suranto, M. Kes Drs. Akor Sitepu, M. Pd Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh latihan kekuatan otot lengan terhadap hasil tolak peluru gaya O brein terhadap siswa kelas VIII.B di SMP Negeri 5 Bandar Lampung. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Dengan subjek penelitian adalah siswa kelas VIII.B yang berjumlah 3 siswa, dengan jumlah 4 laki-laki dan 8 perempuan. Teknik pengumpulan data menggunakan tes hasil tolak peluru. Sedangkan teknik analisis data menggunakan uji-t perbedaan dan uji-t pengaruh. Hasil penelitian menunjukkan: pada tes awal didapat nilai t hitung = 0,66 < t tabel =,697 dari hasil ini menunjukkan bahwa pada tes awal tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. pada tes akhir dari kelompok eksperimen didapat nilai t hitung = 6,897 > t tabel =,753 pada taraf 0,05 dan taraf kepercayaan 95% dari hasil tersebut menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan pada kelompok eksperimen setelah diberi perlakuan. Sedangkan pada kelompok kontrol diperoleh nilai t hitung =,366 < t tabel =,753 karena tidak adanya latihan yang diberikan maka tidak ada pengaruh yang berarti pada kelompok kontrol. Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya pengaruh yang signifikan antara latihan kekuatan otot lengan terhadap hasil tolak peluru gaya O brein pada siswa kelas VIII.B SMP Negeri 5 Bandar lampung. Kata Kunci : Latihan, Kekuatan, Otot lengan

I. Pendahuluan A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani kelas VIII Sekolah Menengah Pertama (SMP), untuk aspek keterampilan dasar olahraga termasuk di antaranya mempraktikkan gerak dasar atletik berdasarkan konsep gerak yang benar serta nilainilai yang terkandung di dalamnya. Ini berarti siswa harus mampu mempraktikkan gerak dasar salah satu nomor atletik secara benar. Atletik terdiri dari nomor jalan, lari, lempar, dan lompat. Nomor-nomor pada atletik tersebut memerlukan teknik dan gerakan yang benar dan tepat, sehingga gaya yang digunakan dapat dilakukan secara aman, efisien, dan efektif. Demikian halnya pada nomor tolak peluru, lempar lembing, lempar cakram, lontar martil, semua ini diperlukan teknik yang benar dan keserasian antara tahap persiapan, tahap gelincir, tahap pelepasan, dan tahap pemulihan. Pada cabang olahraga atletik khususnya nomor tolak peluru teknik linier adalah suatu gerakan menolak alat dengan berat tertentu yang terbuat dari logam yang dilakukan dengan awalan atau sikap badan pada waktu akan menolakan peluru membelakangi arah tolakan. Tolak peluru gaya O brein didalamnya mengandung unsur - unsur gerak yang kompleks yang dimulai dari tahap persiapan, tahap gelincir, tahap pelepasan, dan tahap pemulihan. Tahap gerak tersebut harus dilakukan dalam suatu gerakan yang harmonis dari seluruh anggota tubuh, sehingga dapat menghasilkan suatu lemparan yang efektif. Melalui Pendidikan Jasmani diharapkan siswa dapat memperoleh berbagai pengalaman untuk mengungkapkan kesan pribadi yang menyenangkan, kreatif, inovatif, terampil, meningkatkan dan memelihara kesegaran jasmani serta pemahaman terhadap gerak. Pada saat peneliti melakukan proses pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan di SMP Negeri 5 Bandar Lampung peneliti melihat hal-hal yang menyebabkan rendahnya kemampuan siswa kelas VIII.B dalam melakukan tolakan. Adapun hal-hal yang menyebabkan rendahnya kemampuan siswa dalam melakukan tolakan tersebut adalah sebagai berikut: kurangnya pengetahuan siswa dalam melakukan tolakan yang benar, masih kurangnya kekuatan lengan siswa pada saat melakukan tolakan, sulitnya penguasaan gerak dasar terutama pada gerak dasar menolak peluru, hal ini dapat di lihat pada saat siswa melakukan gerakan tolak

peluru gaya O brein, mulai dari sikap awal, siswa memiliki kendala karena tidak kuatnya siswa saat memegang peluru sehingga gerakannya menjadi tidak benar, pada sikap awal memegang peluru sampai pada saat pelepasan peluru siswa masih belum bisa menerapkan gerak dasar menolak peluru yang benar, sehingga tolakan yang dihasilkan tidak maksimal. Berdasarkan hasil pengamatan penulis di SMP Negeri 5 Bandar Lampung pada saat mengajar tolak peluru. Banyak diantara siswa tersebut melakukan penyesuaian gerak akibat posisi awalan dan cara memegang peluru pada saat akan menolak peluru tidak sesuai dengan tehnik yang benar. Penyesuain gerak yang mereka lakukan dalam belajar gerak menolak peluru yaitu peluru sering dibawa terlalu kebelakang untuk menambah momentum lemparan, menolak peluru dari samping badan tidak mengarah ke atas. Akibat dari penyesuaian gerak yang dilakukan hasil tolakan tidak mencapai sasaran yang di inginkan. Penyesuaian gerak yang terus menerus dilakukan dan tidak cepat dikoreksi dapat menyebabkan kebiasaan buruk yang sulit untuk diperbaiki. Siswa belajar gerak dasar menolak dan melatih kekuatan otot lengan dengan menambah latihan menggunakan beban, dengan tujuan untuk mengurangi hambatan dalam belajar gerak dasar menolak. Karena dengan latihan gerak dasar yang benar mulai dari awalan, memegang peluru, posisi peluru diatas bahu, dan pelepasan peluru. karena banyak siswa dalam melakukan tolakan tidak mencapai titik terjauh yang di inginkan hal ini disebabkan sikap awalan yang tidak benar dan kurangnya kekuatan otot lengan siswa dalam melakukan tolakan. Dan dengan terus melatih kekuatan otot lengan masalah yang terjadi pada siswa terhadap kekuatan otot lengan menjadi teratasi. Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk meneliti salah satu bentuk latihan untuk melatih kekuatan otot lengan karena melakukan tolakan dalam tolak peluru memerlukan gerakan yang komplek meliputi gerakan tungkai, tubuh dan lengan yang kuat, termasuk di dalamnya pandangan, keseimbangan, posisi tangan, pengaturan siku, irama tolakan, dan pelaksanaannya. Agar dapat terkoordinasi dengan baik, hal ini memerlukan waktu latihan yang cukup lama untuk menguasainya, dalam mempelajari keterampilan gerak perlu memperhatikan beberapa aspek dalam berlatih, antara lain dengan cara menganalisa koordinasi gerakan saat melakukan tolakan. Dengan latihan

kekuatan otot lengan dapat berpengaruh pada kecakapan melakukan tolakan pada tolak peluru gaya O brein dengan subjek penelitian siswa kelas VIII.B SMP N 5 Bandar lampung Tahun Ajaran 0/0. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:. Rendahnya kemampuan gerakan menolak peluru gaya O brein oleh siswa SMP Negeri 5 Bandar Lampung.. Masih kurangnya kekuatan lengan menolak pada siswa untuk melakukan tolakan pada tolak peluru gaya O brein oleh siswa kelas VIII.B SMP Negeri 5 Bandar Lampung. 3. Rendahnya hasil tolakan pada siswa kelas VIII.B SMP Negeri 5 Bandar Lampung. C. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimanakah pengaruh latihan kekuatan otot lengan terhadap hasil tolak peluru gaya O brein siswa kelas VIII B SMP Negeri 5 Bandar Lampung? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan di atas, maka penelitian ini bertujuan : Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh latihan kekuatan otot lengan terhadap hasil tolak peluru gaya O brein pada siswa kelas VIII.B SMP Negeri 5 Bandar Lampung E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini dapat berguna sebagai wawasan dan masukan bagi:. Bagi guru Pendidikan Jasmani, Sebagai bahan pertimbangan dalam mengajar bahwa banyak alternatif model pembelajaran yang dapat digunakan dalam berbagai pembelajaran keterampilan gerak pada cabang olahraga lainya.. Bagi para siswa dengan penelitian ini diharapkan adanya peningkatan kemampuan tolakan dalam tolak peluru. 3. Bagi peneliti lain sebagai bahan referensi penelitian terutama yang berhubungan dengan gerak melempar. F. Ruang Lingkup Penelitian Agar tidak terjadi Salah penafsiran, maka perlu adanya batasan ruang lingkup penelitian sebagai berikut :. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII.B SMP Negeri 5 Bandar Lampung.. Objek yang diteliti adalah pengaruh latihan beban otot lengan terhadap hasil tolakan tolak peluru. 3. Tempat penelitian ini adalah SMP Negeri 5 Bandar Lampung.

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tolak Peluru Tolak peluru merupakan salah satu jenis keterampilan menolakkan benda berupa peluru sejauh mungkin. Tujuan tolak peluru adalah untuk mencapai jarak tolakan yang sejauh-jauhnya, sesuai dengan namanya tolak bukan lempar, tetapi ditolak atau didorong dengan satu tangan bermula diletakan dipangkal bahu. Untuk menolak diperlukan tenaga yang besar, ini berarti siswa yang postur tubuhnya tinggi dan besar akan akan mempunyai peluang lebuh besar untuk menjadi juara. Akan tetapi tidak semua murid yang berpostur tubuh tinggi dan besar, akan dapat menolak peluru dengan baik. Yang terpenting adalah kemampuan unsur ketangkasan dan ketepatan waktu, kecepatan melempar di samping kekuatan Muhajir (007: 56). Secara teknis, tolak peluru berbeda dengan nomor lempar lainnya. Olahraga ini menguji kekuatan siswa untuk menolakkan peluru sejauh mungkin. Disebut tolak peluru karena siswa harus mendorong, bukan melempar, objek berbentuk peluru dengan satu tangan saja. Peluru terbuat dari bola besi. Selain kekuatan tangan, kecepatan gerakan dan koordinasi tubuh sangat penting untuk menciptakan daya yang maksimal saat mendorong/ menolak peluru. Menurut Jonath et.al. (988:46), teknik atau gaya orthodoks disebut juga teknik Fuchs,yaitu menolak peluru lepas ke samping setelah loncatan datar. Gaya ini lebih sering hanya dilakukan para pemula atau yang melakukan aktivitas tolak peluru untuk tujuan rekreasi saja. Sedangkan gaya membelakangi disebut teknik O Brien, karena dipopulerkan oleh si penemu sendiri, Parry O Brien yang berasal dari Amerika, pada tahun 953. Teknik O Brien ada yang menyebut dengan teknik atau gaya tolak punggung, karena pada posisi awalnya punggung si pelaku menghadap ke arah sasaran. Karena itulah, teknik menolak dengan awalan menyamping jarang dipakai lagi. Teknik menolak dengan awalan membelakangi dipopulerkan oleh Parry O brein dari Amerika Serikat, seorang peraih medali emas Olimpiade 950. Kini, teknik tolakan tersebut dekenal dengan Gaya O brein. Pada waktu tingkat prestasi yang dicapai dengan kombinasi ini telah diraih, maka event itu mengalami stagnasi berpuluhpuluh tahun, meskipun beberapa percobaan tehnik telah dilakukan. Sampai atlet Parry O brein mengembangkan tehnik gaya belakang. Dan dengan tehnik gaya belakang ini O brein

memecahkan rekor tolak peluru yaitu 8,8 meter pada tahun 954. Sejak itu para atlet mulai memperbaiki tehnik tolak peluru lebih jauh, bahkan menjadi semakin kuat dan meningkatkan kecepatan dan ketangkasan mereka. Dalam tehnik tolak peluru gaya belakang ada beberapa tahap gerakan yang harus dilalui, tahap gerakan tersebut terdiri dari : () sikap awal memegang peluru; () gerakan awalan; (3) gerakan memutar; (4) gerakan menolak peluru; (5) sikap akhir. Kelima tahapan gerakan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : Gambar. Lapangan Tolak Peluru secara sistematis, kontinyu di mana beban dan intensitas latihan makin hari makin bertambah, yang pada akhirnya memberikan rangsangan secara menyeluruh terhadap tubuh dan bertujuan untuk meningkatkan fisik dan mental secara bersama-sama. D. Kekuatan Kekuatan merupakan kemampuan dasar kondisi fisik, tanpa kekuatan seseorang tidak akan bisa berlari cepat, melompat, mendorong, menarik, menahan, memukul, mengangkat dan lain sebagainya. E. Pengertian Kekuatan Otot Kekuatan otot adalah kemampuan otot atau sekelompok otot untuk melakukan kontraksi maksimal guna membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan/beban. F. Otot Lengan B. Hasil Belajar Hasil belajar adalah suatu hasil yang didapat dari pengajaran yang tertuang dalam bentuk angka dalam raport dan ijazah. C. Latihan Latihan adalah kegiatan sistematis yang dilakukan secara berulang-ulang. Tujuannya ialah untuk mendapatkan gerakan ototamatis. Menurut Harsono (988: 33), Latihan adalah proses kerja yang dilakukan Gambar 7. Otot Lengan. G. Latihan Kekuatan Otot Lengan Jenis latihan yang digunakan adalah latihan yang menggunakan beban tubuh seperti push up, triceps dip dan jalan gerobak H. Kerangka Pikir Kerangka pikir adalah konsep yang memerlukan abstraksi dan hasil pemikiran atau kerangka

acuan yang pada dasarnya berdimensi sosial yang dianggap relevan dengan peneliti. I. Hipotesis Maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Latihan kekuatan otot lengan untuk meningkatkan hasil tolak peluru gaya O brein pada siswa kelas VIII.B SMP Negeri 5 Bandar Lampung. Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara latihan kekuatan otot lengan terhadap hasil tolak peluru gaya O brein pada siswa kelas VIII.B SMP Negeri 5 Bandar Lampung. III. Metodologi penelitian A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan, dan percobaan secara alamiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta-fakta atau prinsip-prinsip baru yang bertujuan untuk mendapatkan pengertian baru dan menaikan tingkat ilmu serta teknologi. B. Variabel Penelitian Adapun variabel yang diteliti adalah :. Variabel Bebas ( X ) yaitu latihan kekuatan otot lengan.. Variabel terikat ( Y ) yaitu hasil tolakan tolak peluru. C. Populasi dan Sampel Penelitian Dalam penelitian ini seorang peneliti akan mengambil populasi yaitu seluruh siswa kelas VIII.B yang berjumlah sebanyak 3 siswa, dengan jumlah 4 laki laki dan 8 perempuan. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti dari 6 kelas dipilih kelas VIII.B sebagai sampel karena memiliki nilai terendah diantara kelas lain. D. Pelaksanaan Penelitian. Tahap Persiapan. Tahap Pelaksanaan 3. Tahap Pengambilan Data E. Instrumen Penelitian Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengukur pelaksanaan penelitian.. Unsur yang diukur.. Alat yang digunakan F. Teknik Analisis Data Data yang dianalisis adalah data dari hasil tes awal dan akhir. Menghitung hasil tes awal dan akhir dengan menggunakan teknik analisis data uji t. Adapun syarat dalam menggunakan uji t adalah.. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh informasi apakah kedua kelompok sampel memiliki varians yang homogen atau tidak. Menurut Sudjana (005:50) untuk pengujian homgogenitas

digunakan rumus sebagai berikut: Varians Terbesar F Varians Terkecil. Uji Normalitas Uji normalitas adalah uji untuk melihat apakah data penelitian yang diperoleh mempunyai distribusi atau sebaran normal atau tidak. Z i x i X SD Keterangan : SD : Simpangan baku Z : Skor baku x : Row skor X : Rata-rata 3. Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis maka diperlukan perhitungan uji t. Hasil uji t akan dikonsultasikan dengan tabel t. Jika t h itung lebih besar dari t tabel maka hipotesis diterima. Namun jika t hitung lebih kecil dari t tabel maka hipotesis ditolak. X X t hitung = S gab n n S gab ( n ). S ( n n n Keterangan : X : Rerata kelompok eksperimen A ). S X : Rerata kelompok eksperimen B S : Simpangan baku kelompok eksperimen S : Simpangan baku kelompok eksperimen B n : Jumlah sampel kelompok eksperimen A n : Jumlah sampel kelompok eksperimen B 4. Uji Pengaruh Untuk menguji pengaruh latihan kekuatan otot lengan terhadap hasil tolak peluru, maka digunakan rumus uji pengaruh sebagai berikut : t hitung = B Sb n Keterangan : B = Rata-rata dan selisih beda Sb = Simpangan baku n = Jumlah sampel IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian. Deskripsi Data Hasil Penelitian Deskripsi data dimaksudkan untuk memperoleh gambaran tentang penyebaran data. Jenis data yang digambarkan dapat berupa jumlah, nilai rata-rata, nilai standar deviasi dan varians dari hasil tes dan pengukuran tolak peluru. Jenis data tersebut digunakan untuk menganalisa normalitas, homogenitas, dan uji pengaruh. A

. Analisis Data a. Uji Normalitas Uji Normalitas data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan uji liliefors dengan kriteria uji jika nilai L hitung < L tabel, maka data tersebut berdistribusi normal. Berdasarkan hasil tes tolak peluru gaya O Brein pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol dengan taraf signifikan 0,05 dan taraf kepercayaan 95% memiliki nilai L hitung yang lebih kecil daripada L tabel, Sehinga dapat disimpulkan bahwa distribusi data untuk semua variabel adalah normal b. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk melihat apakah kedua kelompok memiliki varians yang sama. Untuk mengetahui variabel mana saja yang memiliki varians yang sama maka uji yang dilakukan adalah dengan cara membandingkan varians terbesar dan varians terkecil dari masing-masing kelompok sehingga diperoleh nilai F hitung dengan kriteria uji jika nilai F hitung < F tabel maka kedua data bersifat homogen atau berasal dari varians yang sama. c. Pengujian Hipotesis. Uji t Perbedaan Dengan pengujian jika -t tabel t hitung + t tabel maka H 0 diterima H a ditolak. Maka berdasarkan hasil perhitungan penelitian didapat nilai t hitung = 0,66 < t tabel =,697 artinya pada tes awal tidak ada perbedaan hasil tolak peluru yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.. Uji t Pengaruh Dari hasil perhitungan pada kelompok eksperimen diperoleh nilai t hitung = 6,896 jika dibandingkan dengan nilai t tabel =,753 maka nilai t hitung > t tabel. Ini berarti ada pengaruh yang signifikan. Pada kelompok eksperimen terjadi peningkatan hasil tolak peluru setelah diberi perlakuan berupa latihan kekuatan otot lengan. Sedangkan hasil perhitungan untuk kelompok kontrol diperoleh nilai t hitung =,366 jika dibandingkan nilai t tabel =,753 maka nilai t hitung < t tabel. Ini artinya tidak adanya latihan yang diberikan pada kelompok kontrol, maka tidak adanya pengaruh yang berarti juga terhadap peningkatan hasil tolak peluru pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 5 Bandar Lampung tahun ajaran 00/0.

B. Pembahasan Hasil penelitian setelah diberi perlakuan selama tiga bulan menunjukkan bahwa latihan yang menggunakan beban tubuh seperti push up, triceps dip dan jalan gerobak jelas meningkatkan hasil tolakan siswa. Latihan beban dengan teknik yang tepat dan terkendali, bisa meningkatkan kekuatan untuk semua gerakan sendi dan meningkatkan kekuatan dan fleksibilitas otot, serta mengurangi kemungkinan terjadinya cedera. V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analasis dan pembahasan dari hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa : Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti maka dapat disimpulkan bahwa dengan latihan kekuatan otot lengan dapat mempengaruhi hasil tolakan pada tolak peluru gaya O brein B. Saran Penulis menyarankan untuk dijadikan bahan masukan bagi :. Untuk sekolah diharapkan dapat melengkapi sarana dan prasarana untuk menunjang proses pembelajaran agar dapat tercapai tujuan yang diinginkan.. Untuk guru pendidikan jasmani bahwa dengan latihan kekuatan otot lengan dapat menjadi bahan acuan dalam upaya meningkatkan hasil tolakan tolak peluru pada siswa. 3. Pada Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FKIP Unila diharapkan dapat dijadikan acuan untuk mengembangkan Pendidikan Jasmani terutama yang berkaitan dengan pembelajaran tolak peluru. 4. Bagi siswa kelas VIII.B SMP Negeri 5 Bandar Lampung agar dapat meningkatkan hasil belajar Penjaskesnya. 5. Bagi peneliti lain agar dapat dijadikan bahan referensi penelitian sejenis. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 99. Prosedur Penelitian; Edisi Revisi. PT Rineka Cipta Jakarta. Ballesteros, Jose Manuel. 993. Pedoman Dasar Melatih Atletik. Alih bahasa Program Pendidikan dan Sistem Sertifikasi, Pelatihan Atletik PASI. Jakarta. Harsono. 004. Perencanaan Program Latihan Edisi Kedua. Bandung. Husin, Sudirman. 999. Pengaruh Pelatihan Daya Ledak Otot Tungkai Bawah Terhadap Prestasi Olahraga. Makalah, Surabaya. Margono, S. 007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta. Priyono Dwi. 986. Suatu Tinjauan Teoritis Mengenai Teknik Tolak Peluru Teknik O brein Dengan Teknik Rotasi, Makalah. Bandung.