BAB III METODE PENELITIAN. sepakbola di SMK Negeri 1 Jumo Kabupaten Temanggung. Metode yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu

TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMK NEGERI 1 JUMO KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam suatu penelitian membutuhkan suatu metode yang sesuai untuk

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu usaha yang dapat digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif yaitu mengenai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskritif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

untuk mengetahui hubungan antara kelincahan dan kekuatan power tahun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi Variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam setiap penelitian diperlukan suatu metode. Penggunaan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Muhammadiyah 2 Pekanbaru. Sedangkan waktu penelitian dilakukan pada. tanggal 23 Agustus sampai 15 September 2014.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dikategorikan sebagai jenis penelitian kuantitatif karena data

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi Dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2016 tanggal 18 20

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2008 : 2), Metode Penelitian pada dasarnya

III. METODE PENELITIAN. Suatu penelitian akan dapat berhasil dan sesuai dengan adanya prosedur

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa

Oleh : Watak Putra Wijaya Kusuma, Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dirumuskan, maka jenis penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Ghony rancangan penelitian adalah strategi suatu penelitian,

TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA PADA SISWA SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) FITA PEROL KU TAHUN KECAMATAN GANTUNG KABUPATEN BELITUNG TIMUR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. apapun tetapi hanya mengungkapkan fakta-fakta yang ada di sekolah.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. aturan-aturan, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Rusli Lutan (2007:199) menjelaskan mengenai metode korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu, artinya penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. merumuskan masalah sampai dengan menarik kesimpulan (Purwanto,

BAB III METODE PENELITIAN. variabel. Secara khusus rancangan penelitian ini menggunakan hubungan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional, yakni penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan peneliti adalah penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang akan digunakan dalam proses penelitiannya, sebab metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. metode korelasional. Dijelaskan oleh Arikunto (1998) penelitian korelasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. semata-mata bertujuan mengetahui keadaan objek atau peristiwa tanpa suatu

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdiri dari variabel independen yaitu pemberian reward dan variabel

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Masih dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. metode yang menekankan analisis pada data-data numerikal (angka)

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 32 Agar bisa mendapatkan data

BAB III METODE PENELITIAN. Kebermaknaan Hidup sebagai variabel tunggal. hidup, dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah survei dengan teknik tes dan pengkuran.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PROFIL KONDISI FISIK DAN TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMA NEGERI 1 GODEAN TAHUN 2015

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian agar peneliti memperoleh data yang tepat dan sesuai dengan

METODOLOGI PENELITIAN. sendiri (Suharsimi Arikunto, 1998:131). Berdasarkan tujuan dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penerapan metode penelitian, yang digunakan adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi lokasi penelitian adalah Sekolah Menengah Atas Negeri 2

Keterangan : = Sampel = Populasi e = Nilai Kritis / batas ketelitian 5 %

BAB III METODE PENELITIAN. dibuat secara sistematis dan logis, sehingga dapat dijadikan pedoman yang

BAB III METODE PENELITIAN. pertimbangan bahwa persoalan-persoalan yang diteliti ada dilokasi ini. Selain dari

III. METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Hal ini sesuai

BAB III METODE PENELITIAN. data-data numeral atau angka-angka. Menurut Arikunto (2004) bahwa penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti. Angka-angka yang terkumpul sebagai hasil penelitian kemudian

BAB III METODE PENELITIAN

TINGKAT KETERAMPILAN TEKNIK DASAR FUTSAL SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER FUTSAL DI SEKOLAH DASAR NEGERI GEBANG RAYA 1 TANGERANG TAHUN 2016

III. METODE PENELITIAN. secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan tertentu. Jenis penelitian ini

Kelurahan Bendan Duwur terdapat 40 pertanyaan yang masing-masing. pertanyaan memiliki empat alternatif jawaban, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: 1. Variabel terikat (Y): Motivasi Kerja Karyawan

BAB III METODE PENELITIAN

TINGKAT KETERAMPILAN DASAR SEPAKBOLA SISWA ANGGOTA TIM SEPAKBOLA SMA NEGERI 1 SEWON BANTUL YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

III. METODE PENELITIAN. jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ini hanya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan teknik tes

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah SMK GOTONG ROYONG

BAB III METODE PENELITIAN. yang hati hati, teratur dan terus menerus, sedangkan untuk mengetahui bagaimana

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif yang menghasilkan gambaran tentang profil kemampuan

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tentunya disesuaikan dengan permasalahan yang telah dirumuskan pada penelitian

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan satu variabel tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lainnya. Dalam penelitian ini hanya menggambarkan seberapa jauh tingkat keterampilan dasar bermain sepakbola siswa peserta ekstrakurikuler sepakbola di SMK Negeri 1 Jumo Kabupaten Temanggung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai dengan teknik pengumpulan datannya menggunakan tes dan pengukuran. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah Tingkat Keterampilan Dasar Bermain Sepakbola Siswa Peserta Ekstrakulikuler Sepakbola di SMK Negeri 1 Jumo Kabupaten Temanggung. Keterampilan adalah derajat keberhasilan yang konsisten dalam mencapai tujuan secara efisien dan efektif. Dengan demikian bahwa keterampilan adalah derajat keberhasilan yang konsisten dalam mencapai tujuan secara efisien dan efektif yang dilakukan oleh siswa peserta ekstrakurikuler sepakbola SMK Negeri 1 Jumo dalam melakukan serangkaian tes dari butir-butir teknik dasar dalam sepakbola seperti: passing, dribbling zig-zag, stopping, dribbling cepat. Keseluruhan komponen keterampilan dasar bermain sepakbola siswa peserta ekstrakurikuler sepakbola di SMK Negeri 1 Jumo tersebut diukur dengan David Lee Test (Australia Soccer Federation, 1984: 18). Sedangkan batas operasionalnya adalah angka atau nilai yang diperoleh siswa setelah melakukan tes dengan 52

memasukan hasil tes dan mengelompokkan ke dalam norma yang telah ditentukan, waktu dicatat dalam satuan detik. C. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Jumo, pengambilan data dilaksanakan di lapangan sepakbola Desa Gedongsari, Kecamatan Jumo, Kabupaten Temanggung. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan pada hari Senin tanggal 6 Mei 2013 sampai dengan selesai, apabila data yang didapatkan belum lengkap, maka waktu penelitian akan ditambah. D. Populasi dan Subjek Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 173), populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sepakbola di SMK Negeri 1 Jumo, yang berjumlah 30 siswa putra. Kemudian data tersebut diambil saat siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. E. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data 1. Instrumen Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 149), instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan pada waktu penelitian dengan mengunakan suatu metode. Manfaat dari instrumen penelitian ini mempermudah peneliti dalam mengumpulkan data dan hasilnya lebih baik, 53

dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah David Lee Test (Australia Soccer Federation, 1984: 18), dalam instrumen David Lee Test merupakan rangkaian dari butir-butir teknik dasar sepakbola seperti passing, dribbling zig-zag, stopping dan dribbling cepat. 2. Uji Validitas Suharsimi Arikunto (2006: 168), mengemukakan pengertian validitas adalah ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuai instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid apabila benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam proses penelitian, pernyataan yang dinilai absah itu dianggap benar atau teruji bila pernyataan tersebut telah melakukan pembuktian atau serangkaian pembuktian. Sedangkan Saifudin Azwar (1986: 5), menyatakan bahwa: Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukuranya. Suatu tes atau instrumen pengukuran dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukuranya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukan pengukuran tersebut. Sementara itu Anas Sudijono (1998: 177), menyatakan bahwa tes sebagai alat pengukuran dapat dikatakan telah memiliki validitas bandingan apabila tes tersebut dalam kurun waktu yang sama dengan 54

secara tepat telah mampu menunjukkan adanya hubungan yang searah, antara tes pertama dengan tes berikutnya. Hasil uji validitas instrumen tes David Lee (Australia Soccer Federation, 1984: 18), dalam penelitian ini akan di uji cobakan siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sepakbola di SMA Negeri 1 Candiroto. Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas dalam penelitian yang diperoleh dengan menggunakan tes David Lee, hasil tes tahap 1, tes tahap 2 dan hasil tes terbaik dari siswa yang mengikuti ekstrakurikuler sepakbola di SMA Negeri 1 Candiroto berjumlah 15 siswa. Adapun data hasil tes terbaik diperoleh berdasarkan data tes tahap 1 dan tes tahap 2. Hasil uji validitas dengan menggunakan rumus korelasi product moment disajikan sebagai berikut: Tabel 1. Hasil Uji Validitas Item Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan Tes 1 0,969 0,3 Valid Tes 2 0,963 0,3 Valid Hasil tes terbaik 0,998 0,3 Valid Sumber: Data Primer 2013 Hasil uji validitas di atas menunjukkan bahwa dari semua tahapan tes dinyatakan valid semua, hal ini dikarenakan semua nilai r hitung lebih besar dari r tabel. Data selengkapnya dapat dilihat dilampiran halaman 91. 3. Uji Reliabilitas Reliabilitas Instrumen sebagaian alat ukur diperlukan pula di samping validitasnya. Reliabilitas atau keterandalan suatu instrumen 55

sebagai alat ukur dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana kebenaran alat ukur tersebut cocok digunakan sebagai alat ukur untuk mengukur sesuatu. Saifuddin Azwar (1986: 6), menyatakan bahwa: Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reability yang mempunyai asal kata rely dan ability. Pengukuran yang mempunyai realibilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang mempunyai reliable (reliable). Walaupun reliabilitas mempunyai nama lain seperti kepercayaan, keterandalan, keajengan, kesetabilan, kosistensi, dan sebagainya, namun ide pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana suatu hasil pengukuran dapat dipercaya. Hasil uji reliabilitas instrumen tes David Lee (Australia Soccer Federation, 1984: 18), dalam penelitian ini akan di uji cobakan siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sepakbola di SMA Negeri 1 Candiroto. Hasil uji reliabilitas pada penelitian ini disajikan sebagai berikut: Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas Nilai Cronbach Alpha Keterangan 0,989 Reliabel Sumber : Data Primer 2013 Berdasarkan perhitungan hasil uji reliabilitas siswa yang mengikuti ekstrakurikuler sepakbola di SMA Negeri 1 Candirito berjumlah 15 siswa, menunjukkan bahwa tes sebagai alat pengumpulan data dinyatakan reliabel karena mempunyai nilai Cronbach Alpha > 0.60. Data selengkapnya dapat dilihat dilampiran halaman 91. 56

4. Teknik Pengumpulan Data Untuk mengukur tingkat keterampilan dasar bermain sepakbola siswa peserta ekstrakulikuler sepakbola di SMK Negeri 1 Jumo Kabupaten Temanggung. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan metode survai dengan teknik tes dan pengukuran. a. Pelaksanaan penelitian tersebut dilaksanakan pada hari Senin tanggal 6 Mei 2013 sampai dengan selesai. b. Sarana dan prasarana yang digunakan dalam David Lee Test sebagai berikut: 1) Lapangan sepakbola Desa Gedongsari, Kecamatan Jumo. 2) Bola ukuran 5 = 7 buah bola sepak 3) Pancang 1,5 meter dan torong = 12 buah 4) Stopwatch. 5) Peluit. 6) Pulpen dan kertas untuk penilaian. 7) Kapur untuk mewarnai garis lapangan. 8) Meteran untuk mengukur lapangan. c. Pada saat pengambilan data, tes tersebut dibantu oleh 2 orang. d. Sebelum pelaksanaan tes dalam penelitian ini sebagai berikut: 1) Datang ke sekolah meminta ijin membawa testi/siswa ke lapangan untuk melakukan tes David Lee. 2) Testi/siswa disarankan menggunakan sepatu sepakbola. 57

3) Testi/siswa dibariskan dan diberikan pengarahan cara melakukan tes David Lee tersebut. 4) Sebelum melakukan tes testi/siswa melakukan pemanasan terlebih dahulu selama 10-15 menit. 5) Testi/siswa disuruh mencoba terlebih dahulu tes David Lee 6) Testi/siswa setelah mencoba kemudian melakukan tes David Lee e. Pelaksanaan tes David Lee Testor: Yan Adi Pencatat waktu: Septyanto dan Abi Woto Testor memberikan aba-aba siap, testi/siswa bersiap dibelakang garis start berdiri. Testor memberikan aba-aba dengan meniup peluit, dilanjutkan dengan menekan dengan tombol start stopwatch, testi/siswa melakukan tes David Lee, yaitu testi/siswa melakukan teknik menggiring bola melewati 8 tiang yang berjarak 2 meter, kemudian bola yang digiring testi/siswa dihentikan di posisi A. Testi/siswa berlari menuju bola yang disiapkan untuk melakukan teknik menendang bola ke arah sasaran, yaitu berupa gawang yang berukuran lebar 2 meter. Setelah melakukan teknik menendang kemudian kembali lagi mengambil bola yang di posisi A, testi/siswa menggiring bola secepatcepatnya menuju garis finish. Ketika testi/siswa melewati garis finish, testor menghentikan waktu pada stopwatch. Waktu yang tertera pada stopwatch kemudian dicatat oleh pencatat waktu. Tes David Lee dilakukan 2 kali percobaan. 58

berikut: Adapun gambar lapangan dalam David Lee Test ini adalah sebagai 1 meter 20 meter 8 pancang & Berjarak 2 meter 2 meter 9 meter 6 bola 3,5 meter Gambar 27. The David Lee Soccer Circuit Test (Teknik Dengan Bola) (Australia Soccer Federation, 1984: 18) F. Teknik Analisis Data Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk memberikan gambaran realitas yang ada tentang Tingkat Keterampilan Dasar Bermain Sepakbola Siswa Peserta Ekstrakurikuler Sepakbola di SMK Negeri 1 Jumo. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif. Statistik ini ditujukan untuk mengumpulkan data, menyajikan data, dan menentukan nilai. Selanjutnya dapat dilakukan pemaknaan sebagai pembahasan atas permasalahan yang diajukan dengan mengacu pada standar kemampuan dasar sepakbola yang sudah ditentukan. Hasil penelitian dituangkan dalam 5 kategori, yaitu baik sekali, baik, sedang, kurang, kurang sekali. Menurut Anas Sudijono (2009: 174) pengkategorian berdasarkan Mean dan Standar Deviasi adalah sebagai berikut: 59

Selanjutnya karena ini merupakan data invers maka makna kategori akan terbalik seperti berikut: Tabel 3. Kategori Keterampilan Dasar Bermain Sepakbola No Rumus Interval Kategori 1. X < (M 1,5 SD) Baik Sekali 2. (M 1,5 SD) < X < (M 0,5 SD) Baik 3. (M 0,5 SD) < X < (M + 0,5 SD) Sedang 4. (M + 0,5 SD) < X < (M + 1,5 SD) Kurang 5. X > (M + 1,5 SD) Kurang Sekali Sumber: Anas Sudijono (2009: 175) Keterangan: X = Skor M = Mean Hitung SD = Standar Deviasi Hitung Sumber: Anas Sudijono (2009: 175) Setelah diketahui Tingkat Keterampilan Dasar Bermain Sepakbola Siswa Peserta Ekstrakurikuler Sepakbola di SMK Negeri 1 Jumo, yang termasuk kategori baik sekali, baik, sedang, kurang, kurang sekali, maka akan dapat ditentukan berapa besar persentase. Cara menghitung persen dengan rumus yaitu: Persentase hasil (%) P = Keterangan: x 100% f = frekuensi yang sedang dicari persentasenya n = jumlah frekuensi/banyak subjek penilaian P = angka persentase Sumber: Anas Sudjono (2009: 43) 60