BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Arikunto (2006: 26) mengemukakan metode penelitian adalah cara yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan fakta-fakta yang ada, walaupun kadang-kadang diberikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:3) secara umum metode penelitian diartikan sebagai

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lokasi penelitian ini tentunya mengacu pada judul yang diangkat, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. melaksanakan penelitian karena akan sangat berguna dalam memperoleh

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Cipatat dan Kecamatan Padalarang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan Rumusan masalah serta kajian pustaka maka penulis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode survey dan analisis

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode survey. Menurut Tika

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian memerlukan suatu metode untuk memudahkan penulisan untuk

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian yang berjudul mobilitas penduduk di Kecamatan Bungbulang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung,

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Menurut Arikunto (2006:151) metode penelitian adalah cara yang

perkampungan Setu Babakan dengan jumlah penduduk 2564 jiwa dan jumlah KK 743

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian dengan baik dan benar. Surachman (1990: 7) mengemukakan bahwa

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif digunakan karena dalam

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sukabumi. Kecamatan Cisaat terdiri dari 13 Desa, meliputi Desa Nagrak, Desa

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Menurut Arikunto (2006:26) Metode Penelitian adalah cara yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian adalah sebuah cara yang digunakan untuk mencari data,

METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian adalah ilmu yang memperbincangkan metode-metode

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lokasi dari penelitian ini terletak di Kecamatan Rancaekek Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Pabundu Tika, 2005:12). Desain penelitian bertujuan untuk memberi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lokasi penelitian ini berada di Kecamatan Dayeuhkolot, yang merupakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian memerlukan suatu metode untuk memudahkan penulis untuk

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. : Kecamatan Pameungpeuk dan Kecamatan Baleendah. : Kecamatan Kutawaringin dan Kecamatan Soreang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berhasil tidaknya suatu penelitian. Arikunto (2006: 26) mengemukakan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut The Liong Gie dalam Sumaatmadja (1988:75), Metode yaitu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan oleh seorang peneliti untuk

BAB III METODELOGI PENELITIAN. digunakan dalam penelitian untuk memperoleh tujuan penelitian. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian ilmiah diperlukan adanya metode penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tujuan yang diharapkan. Metode penelitian sebagai pengamatan yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian Daya Dukung Cihampelas Sebagai

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis respon pedagang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berdasarkan rumusan masalah, bagain ketiga berisikan tentang apa dan siapa saja

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lokasi penelitian ini berada di Kecamatan Dayeuhkolot yang merupakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tujuan dalam penelitian dengan baik dan benar. Menurut Masyhuri dan Zainuddin

METODE PENELITIAN. sekarang, yang dilakukan dengan langkah-langkah pengumpulan, klasifikasi, dan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung. Secara astronomis kampus Unversitas Pendidikan Indonesi (UPI)

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Menurut Sumaatmadja yang dikutip dari The Liang Gie ( ) suatu

III. METODE PENELITIAN. menyangkut masalah cara kerja untuk memahami obyek yang menjadi sasaran yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Keberadaan metode penelitian sangat penting artinya dalam suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Menurut Tika (2005:4) metode deskriptif adalah metode yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. suatu cara kerja untuk memahami objek yang menjadi sasaran penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Cipatat yang secara administratif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Arikunto (2002:135) menyatakan bahwa metode penelitian merupakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian dengan baik dan benar, metode penelitian juga merupakan suatu cara

BAB III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN. (1999:63), adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif. Tika

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. memperoleh data penelitian. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian memerlukan suatu metode untuk memudahkan peneliti untuk

III. METODE PENELITIAN. untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan-keadaan nyata sekarang. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian sebagai suatu cara untuk memperoleh pengetahuan atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini maka tidak akan berjalan sesuai keinginan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENEITIAN

III. METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Arikunto (2006: 26) mengemukakan metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam menggunakan data penelitiannya. Selanjutnya menurut Surakhmad (2004: 139) menjelaskan bahwa metode adalah cara utama yang digunakan untuk mencapai tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis atau penelitian dengan menggunakan teknik serta alat tertentu. Metode penelitian ini ditentukan apabila konsep telah ditentukan dan ditegaskan. Metode penelitian yang akan digunakan tergantung dari permasalahan dan tujuan penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Surakhmad (2004:139) menungkapkan: metode penyelidikan deskriptif tertuju pada pemecahan masalah ada pada masa sekarang. Karena banyak sekali ragam penyelidikan demikian, metode penyelidikikan deskriptif lebih merupakan istilah umum untuk mencakup berbagai teknik deskriptif. Pada umumnya persamaan sifat dari segala bentuk penyelidikan deskriptif ini ialah untuk menuturkan dan menafsirkan data yang ada, misalnya tentang situasi yang dialami, suatu hubungan, kegiatan, pandangan, sikap yang Nampak, atau tentang satu proses yang sedang berlangsung pengaruh yang bekerja, kelainan yang sedang muncul, kecendrungan yang Nampak, pertentangan yang meruncing, dan sebagainya. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode menggambarkan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai faktafakta, sifat-sifat, dan hubungan antara fenomena yang ada di daerah penelitian. 33

34 Alat pengumpul data yang cocok dalam metode deskriptif adalah wawancara sedangkan tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah mulai dari pengumpulan data yang sederhana yang bersifat deskriptif, evaluasi atau prediksi. Pada penelitian ini metode deskriptif yang digunakan lebih menjelaskan suatu gejala digambarkan apa adanya pada saat penelitian dilakukan tanpa pengujian hipotesis. B. Variabel Penelitian Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Pada hakikatnya, setiap variabel adalah suatu konsep, yaitu konsep yang bersifat khusus yang mengandung variasi nilai. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah variabel tunggal. Menurut Hadari Nawawi dan H,.M Martini Hadari (1992 : 45) variabel tunggal adalah variabel yang hanya mengungkapkan variabel unutk dideskripsikan unsur atau faktor-faktor didalam setiap gejala yang termasuk variabel tersebut, penelitian seperti ini disebut variabel tunggal. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel adalah berbagai macam faktor yang berkaitan dan memiliki pengaruh terhadap pengelolaan kawasan hutan lindung di desa Mandalamekar, faktor faktor tersebut adalah sebagai berikut : 1. Partisipasi masyarakat desa Mandalamekar terhadap usaha pengelolaan kawasan hutan yang meliputi bentuk-bentuk partisipasi seperti partisipasi buahpikiran/ide, tenaga, harta benda, keterampilan dan sosial dan faktor yang mempengaruhi partisipasi lainya.

35 2. Tingkat intensitas partisipasi masyarakat desa Mandalamekar dalam pengelolaan kawasan hutan lindung meliputi tinggi, sedang dan rendah partisipasi dalam pengelolaanya. 3. Tingkat ekonomi, tingkat pendidikan, mata pencaharian, dan pengetahuan masyarakat tentang konservasi yang mempengaruhi dalam pengelolaan kawasan hutan lindung di desa Mandalamekar. Seluruh aspek variabel diatas memiliki keterkaitan terhadap kegiatan masyarakat dalam pengelolaan kawasan hutan lindung yang ada di desa Mandalamekar. Dengan menganalisis setiap variabel tersebut akan menghasilkan rumusan mengenai pengelolaan kawasan hutan lindung yang ada di desa Mandalamekar. C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Menurut Pabundu (2005: 24) menyatakan bahwa: populasi adalah himpunan individu atau objek yang banyaknya terbatas atau tidak terbatas. Sedangkan menurut Husaini (2009: 42) Populasi ialah semua nilai baik hasil perhitungan maupun pengukuran, baik kuantitatif maupun kualitatif, dari pada karakteristik tertentu mengenai sekelompok objek yang lengkap dan jelas. Populasi dalam penelitian ini terdiri dari: a. Populasi wilayah, seluruh wilayah Desa Mandalamekar Kecamatan Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya. b. Populasi manusia, seluruh penduduk Desa Mandalamekar Kecamatan Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya.

36 No Nama Dusun Tabel 3.1 Data Kependudukan Desa Mandalamekar Lakilaki jumlah Penduduk Perempuan Laki-laki + Perempuan Jumlah Kepala Keluarga (KK) 1 Cinunjang 604 466 1070 281 2 Mekarjaya 550 484 1034 286 3 Cinangsi 256 244 500 147 4 Mekarsari 333 302 635 177 Jumlah 1743 1496 3239 891 Sumber: Monografi Desa Mandalamekar, 2012 2. Sampel Menurut Pabundu (2005: 24) sampel adalah sebagian dari objek atau individu-individu yang mewakili suatu populasi. Sedangkan menurut Sumaatmadja (1988: 12) mengenai sampel tidak jauh bebeda, dimana sampel merupakan bagian dari populasi (cuplikan, contoh) yang mewakili populasi yang bersangkutan. Mengenai besarnya sampel menurut Pabundu (2005: 25) sampai saat ini belum ada ketentuan yang jelas tentang batas minimal besarnya sampel yang dapat diambil dan dapat mewakili suatu populasi yang akan di teliti. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari: a. Sampel wilayah, penentuan sampel wilayah dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling purposive. Sugiyono (2002:61) menyatakan teknik sampling purpose adalah teknik penentuan sampel

37 dengan pertimbangan tertentu. Sampel wilayah pada penelitian ini adalah kawasan hutan lindung desa Mandalamekar.

38 aksidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data Dari data penduduk pada Tabel 2.1 diketahui jumlah penduduk 3239 dan jumlah kepala keluarga 891 Kepala Keluarga (KK) kemudian untuk menentukan jumlah sampel penelitian menggunakan rumus menurut Dixon dan B.Leach dalam Tika (2005: 25). Sebagai berikut: Menentukan persentase karakteristik (p) jumla kepala keluraga p = x100 jumla penduduk Menentukan variabilitas (v) V = P(100 P) Menentukan jumlah sampel (n) 2 Z. V n = C Keteranagan: n = jumlah sampel Z = convidence level atau tingkat kepercayaan 95% dilihat dalam table z hasilnya (1,96) V = variabel yang diperoleh dengan rumus diatas C = convidence limit atau batas kepercayaan (10) Dengan Perhitungan jumlah sampel, sebagai berikut : p = jumla kepala keluraga x100 jumla penduduk

39 891 p = 3239 x100 = 27,5 % dibulatkan menjadi 27% V = P(100 P) V = 27(100 27) V = 1971 = 44,39 dibulatkan menjadi 44% n = 1,96x44 10 2 n = 74,37 dibulatkan menjadi 74 Jadi, pengambilan sampel di daerah penelitian berjumlah 74 penduduk atau kepala keluarga. D. Alat dan Bahan 1. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Alat ukur lapangan. b. Perangkat computer. c. Pedoman wawancara dan pedomen observasi. d. Alat tulis. e. Kamera, digunakan untuk mendokumentasikan objek penelitian di lapangan seperti foto-foto ketika survei lapangan, fenomena kenampakan di lapangan, serta data lain yang emndukung penelitian. f. Global Positioning System (GPS), digunakan sebagai alat untuk memudahkan penentuan letak atau objek yang akan diukur yaitu letak sumur galian atau bor yang akan dijadikan sampel. 2. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Peta rupabumi 25.000 lembar 1308-134 Cibalong dan Peta rupabumi 25.000 lembar 1308-143 Cikatomas

40 b. Peta kawasan hutan lindung Kecamatan Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya. E. Teknik Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data yang akurat dan aktual dalam penelitian, maka digunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1. Observasi Lapangan Observasi yaitu pengamatan dan pencatatan secara sistematik tentang fenomena-fenomena yang akan di teliti. Dalam penelitian ini observasi digunakan untuk melihat kawasan hutan lindung yang ada di daerah penelitian tepatnya di Desa Mandalamekar Kecamatan Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya. Tehnik ini dilakukan dengan menggunakan pedoman observasi (checklist) yang berisi objek atau fenomena yang diamati mengenai kawasan hutan lindung dan fenomena tersebut agar memperoleh data fisik objek kajian. Alat observasi yang digunakan di lapangan antara lain kompas, kamera dan pedoman wawancara, pedoman observasi serta angket. Dari observasi lapangan didapatkan data primer diantaranya luas hutan lindung yang di kelolaa masyarakat Desa Mandalameka, peta kawasan hutan lindung. 2. Wawancara Wawancara dilakukan untuk mendapat informasi dengan cara bertanya langsung kepada responden dengan menggunakan pedoman wawancara/daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden. Teknik wawancara ini dilakukan dengan cara peneliti datang langsung ke lapangan,

41 kemudian mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat pada pedoman wawancara kepada penduduk yang dijadikan responden atau instansi yang terkait dengan pengelolaan hutan berbasis masyarakat seperti aparat desa dan instansi pemerintah yang terkait dengan pengelolaan hutan berbasis masyarakat. Tujuanya untuk mendeskripsikan konsep, bentuk dan intensitas partisipasi masyarakat dalam pengelolaan hutan di desa Mandalamekar. 3. Studi Literatur Tehnik ini bertujuan untuk mengumpulkan data yang diperoleh dari berbagai sumber literature seperti artikel, majalah, Koran, buku-buku yang berkaitan dengan pengelolaan hutan berbasis masyarakat yang relevan dengan objek penelitian. Data yang di butuhkan adalah berkaita dengan profil desa, hutan lindung dan materi mengenai pengelolaan hutan lindung di desa Mandalamekar. 4. Studi Dokumentasi Studi dokumentasi dalam pengumpulan data dilakukan untuk mengumpulkan data berupa dokumen-dokumen yang berhubungan dengan penelitian seperti surat kabar, majalah, buku, instansi terkait, dan lain lain. Data yang dimaksud berupa data fisik dan sosial seperti kodisi kehidupan masyarakat setempat, data kondisi lingkungan di kawasan lindung dan lain sebagainya. F. Teknik Pengolahan Data Pengelolaan data dalam penelitian ini meliputi:

42 1. Pemeriksaan Data Data yang telah terkumpul diperiksa kembali kelengkapanya agar ketika menganalisis tidak tersendat karena kekurangan data. Selain itu pemeriksaan data dapat memudahkan pengelolaan dan analisis data yang sudah terkumpul. 2. Pengelompokan Data Setelah data selesai diperiksa data dikelompokan sesuai dengan klasifikasinya, memudahkan untuk proses pengelolaan data. 3. Penyajian Data Dari hasil pengelompokan data yang telah dilakukan sebelumnya, data dapat disajikan dalam bentuk table, grafik dan peta. G. Teknik Analisis Data Untuk menganalisi data data yang terkumpul yang kemudian telah diolah maka digunakan beberapa teknik analisis data, yaitu dengan menggunakan teknik analisis kualitatif, yaitu mengolah dan menginterpretasikan data verbal yang bersifat kualitatif. Dalam penelitian ini teknis analisis data yang digunakan yaitu dengan statistik deksriptif untuk mengidentifikasi kawasan hutan lindung yang ada di daerah penelitian tepatnya di Desa Mandalamekar Kecamatan Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya, dengan rumus presentase sebagai berikut : Dimana : P = f X 100% N P = Nilai Presentase F = Frequensi munculnya data N = Jumlah data keseluruhan

43 Keterangan klasifikasi : 0 % = Tidak ada 1 24 % = Sebagian kecil 25 49 % = Kurang dari setengahnya 50 74 % = Setengahnya 75 99 % = Lebih dari setengahnya 100 % = Sebagian Besar Wawancara yang diberikan kepada responden, berupa pernyataan mengenai partisipasi masyarakat dalam pengelolaan kawasan hutan lindung di desa Mandalamekar. Setiap pertanyaan yang diajukan, responden hanya perlu menjawab satu dari pilihan jawaban yang tersedia. Butir-butir pertanyaan yang diajukan mengacu pada tolak ukur yang telah ditetapkan sebelumnya. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Mengenai skala likert. Mengenai skalalikert, Sugiono (2009:134) menyatakan skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Pada skala likert, jawaban responden dari masing-masing pertanyaan diberi skor seperti pada Tabel 2.3. Tabel 3.2 Alternatif Jawaban Responden dan Skor Penelitian Pilihan Skor Masing-masing Pilihan Selalu 5 Sering 4 Kadang-kadang 3 Hampir Tidak Pernah 2 Tidak Pernah 1 Sumber: Sugiono, 2009 Setiap pertanyaan akan memiliki nilai maksimun sebesar 370, skor ini diperoleh dari hasil kali 74 sampel dengan skor soal tertinggi yaitu 5. Nilai

44 maksimun 370 tersebut dijadikan tolak ukur untuk menentukan kategori tingkat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan kawasaan hutan lindung pada setiap pertanyaan.untuk lebih jelasnya, kategori tingkat pertisipasi setiap soal dilihat pada Tabel 2.4. Tabel 3.3 Kategori Tingkat Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Kawasan Hutan Lindung Skor Tingkat Partisipasi Sumber: Hasil Perhitungan, 2012 Kategori 248-370 Pertisipasi Tinggi 124-247 Pertisipasi Sedang 1-123 Partisipasi Rendah