SEMNAS ENTREPRENEURSHIP Juni 2014 Hal:

dokumen-dokumen yang mirip
Kata Kunci: model pembelajaran, team assisted individualization, teams game tournament, hasil belajar.

1) Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret 2) Dosen Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret

Surakarta, Indonesia ABSTRAK

*keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA

Universitas Sebelas Maret Surakarta. *Korespondensi, telp: , ABSTRAK

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN TGT (Team Games Tournament) YANG DILENGKAPI DENGAN MEDIA POWER POINT DAN DESTINASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF KOMBINASI STAD DAN TGT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII DI MTS USB SAGULUNG BATAM

BAB I PENDAHULUAN. yang diterapkan supaya hasil belajar siswa semakin meningkat.

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOLABORASI ANTAR TGT DAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI

Keperluan korespondensi, HP : ,

STUDI PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TGT DENGAN MODEL DISKUSI DALAM KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA

Kata kunci: metode kooperatif tipe TGT, media pembelajaran kartu domino, hasil belajar geografi

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Team Assisted Individualization terhadap Minat Belajar Biologi Siswa pada Materi Pteridophyta di SMAN 39 Jakarta

Charlina Ribut Dwi Anggraini

OLEH RIZKI AMALLIA A1C110035

STUDI TENTANG PERBEDAAN HASIL BELAJAR CHASIS DAN PEMINDAH TENAGA ANTARA YANG DIAJAR DENGAN MENGGUNAKAN TEAM GAMES TOURNAMENT

BAB I PENDAHULUAN. proses pendidikan pada umumnya yang bertujuan membawa anak didik atau

I. PENDAHULUAN. Pada kurikulum biologi SMP materi sistem gerak yang dipelajari di kelas VIII,

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT(TEAMS GAMES TOURNAMENT) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. hlm Teacher centered merupakan sebuah pendekatan yang menggunakan pola komunikasi

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

Syahriani S.Pd.,M.Pd Dosen Non PNS Jurusan Biologi Fakultas Tarbiyah dan keguruan UIN Alauddin Makassar. Abstrak

Rika Hajizah Purba 1, Ach. Fatchan 2, Singgih Susilo

Iklilul Millah, Parlan, Dedek Sukarianingsih Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) tanggung jawab, kejujuran, persaingan sehat dan keterlibatan belajar.

Kata Kunci : Hasil Belajar Sosiologi, Metode Group Investigation (GI), Metode Team Game Tournament (TGT)

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAME TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA ULAR TANGGA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI POKOK BAHASAN GERAK PADA TUMBUHAN

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALLING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 MALANG

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) MENGGUNAKAN SOFTWARE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN TAI DAN TSTS MATERI GEOMETRI SMP

PENERAPAN MODEL TEAM GAME TOURNAMENT

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan pengalamannya kepada siswa pada setiap mata pelajaran.

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity),

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Scaffolding 4 (1) (2015) Scaffolding.

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

DWIJACENDEKIA Jurnal Riset Pedagogik

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran

Dahrul Aman Harahap Dosen Tetap Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau Kepulauan Batam

I. PENDAHULUAN. dikarenakan dalam pembelajaran sejarah di berbagai sekolah lebih menekankan

Rahayu Siti Fatonah, Purwati Kuswarini Suprapto, Romy Faisal Mustofa

I. PENDAHULUAN. pendidikan. Proses pendidikan dipandang sebagai aktivitas yang dapat

Wahyu Nugraha Putra, Sujono; Perbedaan Hasil Belajar Menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan,

KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DITINJAU DARI KREATIVITAS MAHASISWA

ISSN Heri Sutarno Pendidikan Ilmu Komputer FPMIPA UPI

Devi Nur Afriliani H. Endang Surahman Suharsono

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Wistyan Okky Saputra dan Dr. Mukhamad Murdiono, M. Pd. Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Jurnal Pendidikan dan Teknologi Informasi Vo. 4, No. 1, April 2017, Hal ISSN : Copyright 2017 by LPPM UPI YPTK Padang

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan dirinya menuju masyarakat global adalah kemampuan

PENGOPTIMALAN LOCUS OF CONTROL INTERNAL SISWA PADA PROSES PEMBELAJARAN MATERI STATISTIKA KELAS XI IPA

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik agar peserta didik mendapatkan pengalaman belajar dari kegiatan

STUDI KOMPARASI PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DENGAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

KEEFEKTIFAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DAN JIGSAW DITINJAU DARI KECERDASAN INTERPERSONAL SISWA KELAS X TKR SMK YPT PURWOREJO

SKRIPSI. OLEH: Siska Agustiana Dewi NPM:

Oleh : Yeyen Suryani dan Sintia Dewiana. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. hakikatnya manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan UPI (2009:171) mengemukakan

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF

Nurazizah *), Rahima **), Dewi Estetikasari **)

HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA MENGGUNAKAN MODEL TEAMS ASSISTED INDIVIDUALIZATION DAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT 1. Oleh

*Keperluan Korespondensi, telp: ,

Wendri, Penerapan Model Pembelajaran Teams Games Tournament Berbantu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PERBANDINGAN PEMBELAJARAN NUMBER HEAD TOGETHER DENGAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION BERPENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Penerapan Model Pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Materi Minyak Bumi

*Keperluan Korespondensi, telp: ,

BAB I PENDAHULUAN. faktor yang mendukung perkembangan tersebut adalah pendidikan. pembelajaran, sumber-sumber belajar dan lain sebagainya.

JURNAL. Oleh: INTAN WINDA SAKHMA Dibimbing oleh : 1. ABDUL AZIZ HUNAIFI, S.S., M.A 2. Dr. SUBARDI AGAN, M.Pd

THE APPLICATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL OF TEAMS GAME TOURNAMENT TYPE ON ECOSYSTEM CONCEPT AT THE SEVENTH OF SMP N 2 CIBALONG

Kata kunci: Aktivitas, Hasil belajar Matematika, dan Kooperatif Tipe Team Game Tournament (TGT) PENDAHULUAN

Erlisa Pertiwi, Syahril Bardin, Masitah Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Mulawarman

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung. Pendidik dituntut mampu menguasai berbagai metode

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN

SKRISPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Program Studi PGSD OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. siswa. Siswa yang belajar akan mengalami perubahan baik dalam pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Berdasarkan UU No. 20/2003 tentang sistem pendidikan nasional,

KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DAN KONVENSIONAL DITINJAU DARI DISIPLIN BELAJAR MAHASISWA

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

Syifa ur Rokhmah. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Malang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan kehidupan masyarakat dalam suatu negara sangat dipengaruhi

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT BERBASIS KOMPUTER PADA SISWA SMP KELAS VIII

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. metode Deep Dialogue dibandingkan menggunakan metode Group

PENERAPAN TEORI MOTIVASI KOMPETENSI MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA MATERI LISTRIK DINAMIS

SIMBIOSA, 3 (2) : DESEMBER, 2014 ISSN Cetak

Furry Aprianingsih, Elsje Theodore Maasawet, Herliani Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Mulawarman Samarinda

ABSTRAK. Kata Kunci : Metode Ceramah, Metode Team Game Tournament (TGT), dan Prestasi Belajar.

KOMPARASI KEEFEKTIFAN MODEL KOOPERATIF TIPE TAI DAN TIPE TGT DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT

Transkripsi:

P R O S I D I N G ISBN:978-602-8047-99-9 SEMNAS ENTREPRENEURSHIP Juni 2014 Hal:111-120 PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA KONSEP FOTOSINTESIS Vandalita Maria Magdalena Rambitan 1), Yunita Dwi Kusumawati 2) 1), 2) FKIP Universitas Mulawarman vandalitammr@ymail.com Abstrak-Penelitian untuk mengetahui perbedaan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dan Teams Game Tournament (TGT) terhadap hasil belajar Biologi pada konsep Fotosintesis sudah dilakukan di kelas VIII SMPN 6 Samarinda. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment) dengan rancangan only posttest control group. Populasi penelitian terdiri dari 10 kelas yaitu kelas VIII 1 sampai dengan kelas VIII 10, sedangkan kelas yang dijadikan sampel adalah kelas VIII 1 dan VIII 4 sebagai kelas eksperimen, serta kelas VIII 2 sebagai kontrol. Sampel ditentukan berdasarkan purposive sampling, masing-masing 30 siswa untuk kelas eksperimen TGT (VIII 1), kelas eksperimen TAI (VIII 4) dan kelas kontrol. Data hasil penelitian dianalisis secara statistik menggunakan uji Anakova dibantu dengan SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata perbedaan hasil belajar diperoleh nilai FHitung sebesar 48,24 sedangkan FTabel sebesar 2,70 pada taraf signifikan 0,05, dengan demikian disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dan Teams Game Tournament (TGT) terhadap hasil belajar Biologi pada konsep Fotosintesis. Kata Kunci : TAI, TGT, Hasil Belajar PENDAHULUAN Pendidikan berkualitas merupakan hal penting yang mendasari kualitas manusia Indonesia. Perubahan kurikulum pendidikan di Indonesia yang selalu terjadi dalam jangka waktu yang cepat selama 30 tahun terakhir merupakan wujud upaya dari pemerintah dan sistem pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan (Supriyadi, 2005). Pembelajaran di dalam kelas merupakan bagian yang penting dalam proses pendidikan. Di mana pendidik memiliki peran yang sangat besar dalam mengorganisasikan kelas sebagai bagian dari proses pembelajaran dan peserta didik sebagai subyek yang sedang

112 Pros Sem Nas Entrepreneurship. Hal:111-120 belajar. Kemampuan pendidik dalam mengemas suatu rancangan pembelajaran yang bermutu tentu dimulai dari persiapan belajar yang matang. Menurut Kuswana dalam Mariati (2011), salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh guru adalah memilih dan menentukan model yang tepat dalam proses mengajar. Kenyataan dan fakta di lapangan memperlihatkan bahwa terjadi permasalahan antara lain: (1) rendahnya aktivitas dalam pembelajaran, (2) masih kurang memuaskan dan belum meratanya hasil belajar siswa, (3) pembelajaran masih terpusat pada guru, (4) model yang digunakan guru belum bervariasi, (5) pembelajaran yang dilaksanakan cenderung monoton, dan kurang membangkitkan minat belajar siswa. Untuk itu diperlukan adanya berbagai variasi dalam kegiatan pembelajaran, termasuk dibutuhkan model pembelajaran yang konstruktif dan tidak menjemukan. Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilakukan dengan cara guru menerapkan berbagai strategi dan model pembelajaran yang efektif, kontekstual, dan bermakna. Salah satu model pembelajaran yang dikembangkan sesuai hal tersebut adalah model pembelajaran kooperatif. Hal ini sesuai dengan teori Vygotsky dalam Handayani (2010), menyatakan bahwa fungsi mental yang lebih tinggi akan muncul dalam percakapan atau kerjasama antar individu. Implikasi dari teori ini adalah pembelajaran kooperatif, dimana pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan pencapaian prestasi para siswa, juga akibat-akibat positif lainnya yang dapat mengembangkan hubungan antar kelompok, penerimaan terhadap teman sekelas yang lemah dalam bidang akademik, dan meningkatkan rasa harga diri (Slavin, 2010). Pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai macam model pengajaran di mana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran, termasuk pelajaran Biologi, khususnya pada konsep Fotosintesis. Beberapa pembelajaran kooperatif yang dapat diadaptasikan pada sebagian besar mata pelajaran, termasuk Biologi dan tingkat kelas adalah model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) dan Teams Game Tournament (TGT). TAI merupakan salah satu tipe pembelajaran

Vandalita dkk Pendidikan dan Pembelajaran 113 kooperatif yang aplikatif terhadap skala tingkat kelas, mata pelajaran, serta karakteristik sekolah dan kelas yang luas (Slavin, 2010). Model pembelajaran TGT merupakan model pembelajaran dimana seorang pendidik bisa menerapkan beberapa metode pembelajaran dalam satu rencana pembelajaran, misalnya pada saat penyajian materi pendidik menerapkan metode ceramah, pada saat belajar kelompok pendidik menerapkan metode diskusi, dan pada saat turnamen bisa diterapkan model permainan atau sejenis perlombaan tertentu. Dengan penerapan berbagai macam model pembelajaran, pengalaman belajar yang diperoleh peserta didik semakin banyak. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam TGT memungkinkan peserta didik belajar lebih rileks, disamping menumbuhkan tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat, dan keterlibatan belajar. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Perbedaan Model Pembelajaran Team Assited Individualization (TAI) dan Teams Game Tournament (TGT) Terhadap Hasil Belajar Biologi Pada Konsep Fotosintesis. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah ada perbedaan model pembelajaran Team Assited Individualization (TAI) dan Teams Game Tournament (TGT) terhadap hasil belajar Biologi pada konsep Fotosintesis? Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan model pembelajaran Team Assited Individualization (TAI) dan Teams Game Tournament (TGT) terhadap hasil belajar Biologi pada konsep Fotosintesis. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan quasiexperiment research atau eksperimen semu yakni jenis penelitian yang menggunakan seluruh subjek dalam kelompok belajar (intact group) untuk diberi perlakuan (treatment), bukan menggunakan subjek yang diambil secara acak. Menurut Sugiyono (2010), metode penelitian quasi eksperimen, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2013 sampai dengan bulan Juni 2013 di SMP Negeri 6 Samarinda.

114 Pros Sem Nas Entrepreneurship. Hal:111-120 Variabel dan Definisi Operasional Penelitian Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Team Asissted Individualization (TAI) dan Teams Game Tournament (TGT). Variabel terikat adalah hasil belajar biologi pada konsep Fotosintesis di kelas VIII SMPN 6 Samarinda. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 6 Samarinda, sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah sebagian siswa dari kelas VIII 1, VIII 2 dan VIII 4, di setiap kelas diambil 30 siswa dengan menggunakan kriteria kehadiran siswa dan nilai rata-rata tertinggi dan terendah siswa, sehingga total sampel sebanyak 90 siswa. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian menggunakan tes hasil belajar untuk mengukur seberapa besar kemampuan pemahaman konsep pembelajaran biologi siswa terhadap materi Fotosintesis yang telah dipelajari. Teknik Pengumpulan Data Data dikumpulkan melalui posttest yang diberikan kepada siswa setelah selesai proses belajar mengajar. Tujuannya untuk mengetahui kemampuan/pengetahuan siswa setelah diterapkan model TAI dan TGT. Test akhir (posttest) berupa soal-soal uraian yang dikerjakan secara individu yang terdiri dari 5 soal uraian (Sugiyono, 2011). Teknik Analisa Data Analisis data penelitian dilakukan melalui analisis kovarian (Anakova), dengan variabel (X) sebagai kovarian adalah nilai rata-rata ulangan harian siswa pada materi sebelumnya dan variabel (Y) yaitu hasil belajar siswa yang berupa nilai rata-rata posttest setelah menggunakan model pembelajaran TAI dan TGT dalam proses belajar mengajar (Sudjana, 2002). Analisis data lebih lanjut setelah Anakova dilakukan melalui uji Dunnett, dimana uji ini digunakan untuk membandingkan dua kelompok eksperimen yaitu kelas TAI dan TGT terhadap kelas kontrol. Cara pengujian dibantu dengan aplikasi SPSS versi 20.0 Rancangan Penelitian Penelitian dirancang dengan menggunakan quasi experiment model Only Postest Control Group Design.

Vandalita dkk Pendidikan dan Pembelajaran 115 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata hasil posttest siswa kelas VIII 1 (TAI) sebesar 88,98, dan kelas VIII 2 (kontrol) sebesar 78,48 dan kelas VIII 4 (TGT) sebesar 85,22. Untuk menganalisis perbedaan dari ketiga sampel maka dilakukan uji Anakova, sehingga peneliti menggunakan nilai ulangan harian sebelumnya sebagai faktor kovariat (x) dan dan nilai posttest sebagai (y). Berdasarkan perhitungan, diperoleh nilai Fhitung sebesar 48,245 yang lebih besar dibandingkan dengan Ftabel pada taraf signifikan 0,05 sebesar 2,70, yang berarti ada pengaruh model pembelajaran TAI dan TGT terhadap hasil belajar Biologi pada konsep Fotosintesis. Untuk lebih mengetahui adanya perbedaan antara perlakuan terhadap kontrol, maka dilakukan uji Dunnett. Hasil uji lanjut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran TAI dan TGT tetapi kedua tipe pembelajaran ini memiliki perbedaan yang sangat signifikan dengan model pembelajaran langsung yang diterapkan pada kelas kontrol. Dengan selisih nilai sebesar 10,50 antara TGT terhadap kontrol, dan selisih nilai 6,7 antara TAI terhadap kontrol. Nilai rata-rata kelas TGT sedikit lebih tinggi yaitu 88,98 sedangkan kelas TAI 85,22, sehingga selisih antara model TAI dan TGT sebesar 3,8 dan hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran TGT lebih berpengaruh terhadap hasil belajar Biologi pada konsep Fotosintesis siswa kelas VIII SMPN 6 Samarinda. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas VIII 1 yang menggunakan model pembelajaran TGT yaitu 88,98 lebih besar dari kelas kontrol VIII 2 yaitu 78,48 berarti hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif TGT jauh lebih baik dibandingkan hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran langsung. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara model pembelajaran TAI dan TGT tetapi kedua tipe pembelajaran ini memiliki perbedaan nilai yang sangat signifikan dengan model pembelajaran langsung yang diterapkan pada kelas kontrol. Dengan selisih angka nilai sebesar 10,50 antara TGT terhadap kontrol dan selisih angka nilai 6,7 antara TAI terhadap kontrol. Dalam hal ini tipe

116 Pros Sem Nas Entrepreneurship. Hal:111-120 pembelajaran TAI dan TGT keduanya baik digunakan dalam pembelajaran namun jika dilihat dari nilai rata-rata dapat dikatakan bahwa nilai rata-rata kelas TGT sedikit lebih tinggi yaitu 88,98 sedangkan kelas TAI 85,22, sehingga selisih nilai antara model TAI dan TGT sebesar 3,8 dan ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih berpengaruh terhadap hasil belajar IPA- Biologi siswa kelas VIII. Perbedaan hasil belajar ini terjadi karena TGT memiliki motivasi lebih kuat bagi siswa dalam bersaing demi mencapai nilai tertinggi atau dalam model TGT untuk menjadi pemenang dalam turnamen yang diadakan, tanggung jawab yang diterima oleh masing-masing anggota kelompok dalam mengumpulkan poin dalam turnamen memberikan motivasi bagi siswa bahwa mereka mampu dan ikut berperan untuk mengantarkan kelompok mereka menjadi pemenang, pengakuan terhadap apa yang mereka raih membuat siswa tersebut percaya diri, hal ini sesuai dengan pendapat Albert dalam Suyato (2004) yang menyatakan bahwa disamping siswa membutuhkan pengakuan akan kemampuannya, mereka juga perlu diakui keberadaannya dan kontribusinya dalam kelompok, atau dalam istilahnya disebut three C s (capable, connect, and contribute). Pemberian poin merupakan salah satu bentuk motivasi ekstrinsik, sesuai dengan pendapat Nur dalam Handayani (2009) bahwa guru harus menciptakan pembelajaran yang mampu menumbuhkan motivasi belajar siswa karena dengan motivasi akan menjadikan siswa terlibat dalam kegiatan akademik. Dengan adanya hadiah, membuat para siswa lebih bersemangat dan merasa sangat puas, walaupun hadiah itu harganya tidak mahal. Sedangkan pada pembelajaran langsung, proses pembelajaran sering membuat para siswa menjadi bosan, karena hanya berputar pada penjelasan guru dan tugas, sehingga hasil belajar siswa cenderung jarang meningkat. Sedangkan pada TAI sudah memiliki motivasi bagi siswa, namun tampaknya tidak begitu kuat seperti TGT, karena setelah diadakan diskusi siswa hanya mempresentasikan hasil diskusi yang diwakilkan oleh beberapa orang. Pembelajaran dengan menggunakan model TGT secara empiris terbukti lebih berpengaruh terhadap hasil belajar IPA- Biologi siswa dibandingkan dengan model pembelajaran langsung. Temuan

Vandalita dkk Pendidikan dan Pembelajaran 117 ini sesuai dengan penelitian Ammaria (2011) tentang efektivitas model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Hasanuddin 6 Semarang kompetensi dasar gerak pada tumbuhan. Berdasarkan hasil analisis data menggunakan SPSS 20.0 dan perhitungan manual dengan anakova serta hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar kelas VIII 4 yang menggunakan model pembelajaran tipe TAI yaitu 85,22 lebih besar dari kelas kontrol VIII 2 yaitu 78,48 dengan selisih angka sebesar 6,7 yang berarti hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TAI juga jauh lebih baik dibandingkan hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran langsung. Hal ini sesuai dengan penelitian Mariati (2011) mengenai Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Dalam Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Pada Materi Hidrolisis Garam di SMTI Negeri Banda Aceh. Kedua tipe model pembelajaran eksperimen memiliki perbedaan hasil belajar yang sangat jauh signifikan pada model pembelajaran langsung sehingga dapat dikatakan bahwa kedua tipe pembelajaran TAI dan TGT ini lebih baik dari pembelajaran langsung. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan adanya pengaruh model pembelajaran tipe TAI dan TGT terhadap hasil belajar IPA-Biologi, berdasarkan hasil pengujian Dunnett juga menunjukkan bahwa pada kedua model pembelajaran terlihat perbedaan pengaruh yang lumayan signifikan antara siswa yang diajari melalui model pembelajaran tipe TAI dan tipe TGT, hal ini dikarenakan keduanya merupakan teknik belajar berkelompok. Tingkat kesulitan antara keduanya pun tidak jauh berbeda. Model pembelajaran tipe TAI memiliki tingkat kesulitan pada proses penggabungan jawaban hasil diskusi, sedangkan model pembelajaran tipe TGT memiliki tingkat kesulitan pada saat proses turnamen. Berbedanya hasil belajar kelas VIII 1 (TGT) dan kelas VIII 4 (TAI) ini kemungkinan dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu kondisi baik fisik maupun psikologis siswa pada saat mengikuti pembelajaran. Siswa yang sedang sakit atau kelelahan pasti akan

118 Pros Sem Nas Entrepreneurship. Hal:111-120 mempengaruhi hasil belajarnya. Demikian pula kondisi psikologis siswa, berbedanya setiap kemampuan siswa dalam memahami materi pembelajaran. Adanya permasalahan baik di rumah ataupun di sekolah juga dapat menyebabkan terganggunya proses pembelajaran, kurangnya persiapan siswa juga dapat menyebabkan rendahnya prestasi belajar siswa, kurangnya pemahaman siswa pada materi pelajaran sebelumnya juga jelas mempengaruhi, karena pelajaran IPA- Biologi merupakan pelajaran mengenai mahluk hidup yang dimana antara bab satu dengan bab lainnya saling berkaitan sesuai dengan pendapat Trianto (2012) bahwa biologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang teori-teori dasar kehidupan mahluk hidup, yang mana antara konsep materi yang satu dan yang lainnya saling berkaitan, sehingga pemahaman konsep materi awal sangat berpengaruh pada pemahaman konsep materi selanjutnya. Faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar siswa misalnya letak jam pelajaran yang tidak sama. Pembelajaran biologi pada jam pelajaran pertama dan jam pelajaran terakhir akan dapat memberikan hasil belajar yang berbeda. Siswa akan lebih bersemangat pada jam pelajaran pertama daripada jam pelajaran terakhir. Siswa akan menjadi kurang bersemangat pada siang hari karena kelelahan dan bosan setelah mengikuti berbagai macam pelajaran sebelumnya, selain itu kebanyakan siswa berpikir untuk jam pelajaran di sekolah agar cepat berakhir. Adapun kendala-kendala secara umum yang dihadapi selama proses penelitian di antaranya: pada saat pembagian kelompok, ada sebagian siswa yang tidak bersedia dikelompokkan dengan temannya dalam satu kelompok yang telah ditentukan oleh guru dengan alasan mau berkelompok dengan pilihannya sendiri dan tidak cocok dengan teman yang dikelompokkan oleh peneliti, ada saja siswa yang mendominasi atau mau menang sendiri dalam kelompok, dan adanya perbedaan karakter antar siswa dalam setiap kelompok mengakibatkan siswa kesulitan untuk saling bekerjasama Kreativitas seorang guru untuk dapat mengatur waktu secara matang, mengelola kelas, meningkatkan dan merangsang minat siswa untuk belajar dan seorang guru harus dapat memahami karakter dan kemampuan yang dimiliki oleh siswa dalam

Vandalita dkk Pendidikan dan Pembelajaran 119 menerima materi pembelajaran. Jika siswa itu cenderung pasif dan lambat menerima pelajaran sebaiknya diberikan bimbingan ataupun motivasi agar bisa setara dengan yang lain, karena pada dasarnya siswa seumuran SMP sangatlah mudah untuk diberikan pengaruh yang baik dan bermanfaat bagi dirinya sendiri, karena sifat mereka yang selalu ingin tahu dan masih haus akan informasi. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, dapat disimpulkan bahwa: 1) Ada pengaruh model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dan Teams Game Tournament (TGT) terhadap hasil belajar Biologi pada konsep Fotosintesis, sesuai dengan nilai Fhitung (48,245) > Ftabel (2,70). 2) Model pembelajaran TAI dan TGT berpengaruh terhadap hasil belajar Biologi pada konsep Fotosintesis, dan kedua model tersebut menyebabkan adanya perbedaan hasil belajar yang signifikan, akan tetapi memiliki perbedaan hasil belajar yang sangat signifikan terhadap model pembelajaran langsung. Hasil belajar pada kelas yang menggunakan model pembelajaran Teams Game Tournament (TGT) memperoleh nilai rata-rata sebesar 88,98 dan kelas yang menggunakan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) memperoleh nilai rata-rata sebesar 85,22 sedangkan kelas kontrol memperoleh nilai rata-rata sebesar 78,48. SARAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti menyampaikan beberapa saran sebagai berikut: 1) Bagi guru-guru biologi disarankan untuk menerapkan model pembelajaran TAI dan TGT dalam pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 2) Bagi peneliti lain disarankan untuk menerapkan model pembelajaran tipe Teams Game Tournament (TGT) dan Team Assisted Individualization (TAI) pada konsep lain, sehingga dapat diketahui apakah pembelajaran ini cocok digunakan untuk semua materi pada pelajaran Biologi. DAFTAR RUJUKAN Ammaria, Hani. 2011. Efektivitas Model Pembelajaran Teams Games Tournament (Tgt) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas Viii Smp Hasanuddin 6 Semarang

120 Pros Sem Nas Entrepreneurship. Hal:111-120 Kompetensi Dasar Gerak Pada Tumbuhan. (Online) http://library.walisongo.ac.id/dig ilib/files/disk1/119/jtptiain-gdl- haniammari-5926-1- 073811030.pdf. Diakses tanggal 01 Juni 2013 Handayani, Fitri. 2009. Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Purwodadi Kabupaten Pasuruan Pada Materi Keragaman bentuk Muka Bumi. Jurnal Penelitian Kependidikan, TH. 20, No. 2 Serui Papua. (Online) http://journal.unnes.ac.id/sju/ind ex.php/eeaj/article/download/53 8/585. Diakses tanggal 21 Januari 2013. Mariati. 2011. Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Dalam Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Pada Materi Hidrolisis Garam Di SMTI Negeri Banda Aceh. Jurnal Pendidikan Serambi Ilmu Vol. 10 No. 1. FKIP Universitas Serambi Mekkah: Banda Aceh. (Online) http://lemlit.serambimekkah.ac.i d/jurnal/jurnalseptember2011.pd f. Diakses tanggal 5 Maret 2013 Sugiyono, 2010. Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta: Bandung. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kombinasi. Alfabeta: Bandung. Supriayadi, Dedi. 2005. Membangun Bangsa Melalui Pendidikan. PT. Remaja Rosdakarya: Bandung. Suyato. 2004. Teams Game Tournament: Memadukan unsur Competitive dan Cooperative Dalam rangka Peningkatan Kualitas Pembelajaran PKn. Jurnal Pendidikan FISE UNY. (Online) http://digilib.uny.ac.id/uny/suy ato_0 Diakses 10 Maret 2013 Trianto. 2012. Model Pembelajaran Terpadu. PT Bumi Aksara: Jakarta. Slavin, Robert. E. 2010. Cooperative Learning: Teori, Riset, and Praktik. Nusa Media: Bandung. Sudjana, N. 2002. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya