EduHumaniora: Jurnal Pendidikan Dasar ISSN Vol. 8. No.2 Juli 2016 Hal

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN EKSPERIENTIAL LEARNING TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR PADA PEMBELAJARAN IPA

Artikel diterima: Oktober 2017; Dipublikasikan: November 2017

PERBEDAAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PESERTA DIDIK YANG DIBERI PERLAKUAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

JIPFRI: Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika dan Riset Ilmiah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penguasaan konsep siswa terhadap materi fluida statis diukur dengan tes

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGJATI

ISSN : X Jurnal Riset dan Praktik Pendidikan Kimia Vol. 1 No. 1 Mei 2013

Tersedia online di EDUSAINS Website: EDUSAINS, 8 (2), 2016,

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

Wardah Fajar Hani, 2) Indrawati, 2) Subiki 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika. Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

Penggunaan Inquiry Lab dalam Pembelajaran IPA Berbasis Inquiry Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa

DAMPAK PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK

MODEL PEMBELAJARAN EXPERIENTIAL KOLB UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN FISIKA

*Maratul Afidah **Ade Purmatisa

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

Widhar Dwi Utami, I Wayan Dasna, Oktavia Sulistina Universitas Negeri Malang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen semu (quasi

PENERAPAN MEDIA BENDA SEBENARNYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI DASAR MENJELASKAN CARA PENGGUNAAN ALAT UKUR MEKANIK PRESISI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Index Card Match

PENGARUH PEMBELAJARAN IPA BERBASIS SCIENCE PROCESS AND ENVIRONMENT TERHADAP KETERCAPAIAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN KETERAMPILAN ILMIAH SISWA SMP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen kuasi

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL INKUIRI TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA SUB POKOK BAHASAN CERMIN DATAR

Unnes Physics Education Journal PENERAPAN MODEL DISCOVERY TERBIMBING PADA PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF

Fajrul Wahdi Ginting dan Nurdin Bukit Jurusan Pendidikan Fisika Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan

PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, 1-5 ISSN:

Ema Susanti Purwati Kuswarini Suprapto

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

PERBEDAAN PENGGUNAAN METODE JARIMATIKA DAN METODE EKSPOSITORY TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD

Laela Ngasarotur Risfiqi Khotimah Partono Pendidikan Fisika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro

JURNAL PENDIDIKAN IPA VETERAN Volume 1 Nomor 1, 2017

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Diterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016

PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP MINAT BELAJAR DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF IPA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 19 MALANG

Pengaruh Model Experiential Learning Berbasis Eksperimen Inquiry Terhadap Pemahaman Konsep Fisika pada Siswa Kelas XI IPA MAN 1 Palu

MODEL PEMBELAJARAN EXPERIENTIAL KOLB

Munawaroh,dkk. Kata kunci:.keterampilan generik sains, model pembelajaraninkuiri terbimbing

BAB III METODE PENELITIAN

Ikeu Dwi Astuti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

Cici Wijayanti*) Purwati Kuswarini Suprapto*) Faculty of Educational Science and Teacher s Training Siliwangi University ABSTRACT

MODEL PEMBELAJARAN EXPERIENTIAL KOLB UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENJELASKAN FENOMENA FISIS PADA KONSEP OPTIK

PENGARUH PENERAPAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATERI POKOK KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 MATARAM TAHUN AJARAN

Anisa Nur Utami*) Purwati Kuswarini*)

PENGARUH LEARNING CYCLE 5E TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN SENDANGADI 1

PERBANDINGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN BEBAS TERMODIFIKASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR

2015 PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 5 (2009): PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERORIENTASI KETERAMPILAN PROSES

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN FESTO FLUIDSIM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PNEUMATIK SISWA KELAS XII DI SMK MUDA PATRIA KALASAN

PENGARUH PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING

CORRELATION BETWEEN STUDENT S INTERPRETATION GRAPH SKILL AND STUDENT LEARNING OUTCOMES

PENERAPAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF DISERTAI TEKNIK PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA DI SMP. Imroatus Sholehah, Trapsilo Prihandono, Yushardi

Tersedia online di EDUSAINS Website: EDUSAINS, 8 (1), 2016, 90-97

PENGARUH PENGGUNAAN KIT IPA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR

MODEL INKUIRI DENGAN TIPE INTEGRATED PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP ARTIKEL. Oleh. Etik Khoirun Nisa NIM

Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol.3 No.4 (2017) :

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA ANTARA PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI

J. Pijar MIPA, Vol. X No.1, Maret 2015: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

Pengaruh Penggunaan Modul Praktikum KKPI dengan Pendekatan Inkuiri Terhadap Hasil Belajar

JURNAL PENDIDIKAN IPA VETERAN Volume 1 Nomor 1, 2017

Yusniar Rasjid STKIP Pembangunan Indonesia Makassar Jl. A.P. Pettarani No. 99B Makassar

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PEER TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN ALAT UKUR

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode kuasi eksperimen (quasi experiment) atau sering dikenal

Automotive Science and Education Journal

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 03 Tahun 2014, ISSN:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berbentuk Quasi experimental design dengan desain

PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA YANG MENDAPATKAN METODE PEMBELAJARAN PSI DENGAN KONVENSIONAL

Model Pembelajaran Problem Based Learning untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Kalor Siswa SMA

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE PREDICTION GUIDE DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

UNESA Journal of Chemistry Education ISSN: Vol. 6, No. 1, pp January 2017

JOURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN IPA

BAB III METODE PENELITIAN. penjelasan tentang istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian. Penjelasan

(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT

PENERAPAN METODE MIND MAPPING PADA KONSEP SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 16 TASIKMALAYA JURNAL

PENERAPAN PENDEKATAN KETRAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP PADA KONSEP TEKANAN

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE ENVIRONMENT TECHNOLOGY AND SOCIETY (SETS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR

JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017,

PENGARUH MODEL INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DI SMA NEGERI 3 SINGKAWANG

Program Studi Pendidikan IPA Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

Unnes Physics Education Journal

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 23

Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasir Pengaraian ABSTRAK ABSTRACT

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN QUIZ TEAM PADA MATA KULIAH LOGIKA KOMPUTER DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, ISSN:

Kata-kata kunci: minat belajar, hasil belajar aspek kognitif, metode konvensional, media video. Abstract

(The Influence of Advance Organizer Learning Model Based Concept Map on Students Learning Achievement in Human Excretion Subject) ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian jenis quasi eksperiment.

BAB III METODE PENELITIAN. experiment. Penelitian quasy experiment memiliki variabel kontrol, tetapi

PENGARUH GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA DI SEKOLAH DASAR

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AKADEMIK SISWA SMA NEGERI 5 SURAKARTA

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol.4, No.3. pp , September 2015

2015 PENGARUH PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA POKOK BAHASAN ENZIM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS FENOMENA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMAN 1 KOPANG

Transkripsi:

EduHumaniora: Jurnal Pendidikan Dasar ISSN 2085-1243 Vol. 8. No.2 Juli 2016 Hal 211-216 PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN MENGGUNAKAN PERCOBAAN SECARA INKUIRI TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR PADA PEMBELAJARAN IPA Oleh: Meri Yusup 1, Andi Suhandi Universitas Pendidikan Indonesia Abstract: The effect of the application of experience-based learning to increase understanding and science process skills of elementary school students in learning science. This study aimed to determine the effect of the use of experience-based learning that uses inquiry and experimental trials of traditional (verification) in science teaching in elementary school to the improvement of Science Process Skills students on a simple plane material in class V. This study uses quasi-experimental. Based on the results of the calculation Science Process Skills for the experimental class of 0.44 with the category of Medium and the control grade of 0.08 with the low category. Keywords: Experience Based Learning, Science process skills, Science Education Abstrak: Pengaruh penerapan terhadap peningkatan kemampuan memahami dan keterampilan proses sains siswa sekolah dasar pada pembelajaran IPA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan yang menggunakan percobaan secara inkuiri maupun percobaan tradisional (verifikatif) dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar (SD) terhadap peningkatan Keterampilan Proses Sains (KPS) siswa pada materi pesawat sederhana di kelas V. penelitian ini menggunakan kuasi eksperimen. Berdasarkan hasil perhitungan Keterampilan Proses Sains untuk kelas eksperimen sebesar 0,44 dengan katagori Sedang dan pada kelas kontrol sebesar 0,08 dengan katagori rendah. Kata Kunci : Pembelajaran Berbasis Pengalaman, Keterampilan proses Sains, IPA PENDAHULUAN Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu pelajaran yang ada disetiap jenjang sekolah. IPA merupakan pelajaran yang membahas alam semesta beserta isinya. Pada hakikatnya, pembelajaran menurut Sulistriyoni (2007) IPA terdiri dari tiga segi yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan yaitu segi produk, segi proses, dan segi sikap. Ketiga hal tersebut harus muncul dalam pembelajaran IPA. Dari segi produk siswa diharapkan dapat memahami konsepkonsep IPA dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari, dari segi proses siswa diharapkan dapat memahami konsep yang diperolehnya untuk menjelaskan masalah dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, sedangkan dari segi sikap siswa diharapkan mempunyai minat untuk mempelajari benda-benda dilingkungannya, dari tiga segi tersebut dapat dikatakan bahwa dalam pembelajaran IPA, konsep didapat oleh siswa melalui proses dan proses yang dialami siswa tersebut bertujuan untuk mengembangkan sikap pada diri siswa. Oleh karena itu guru dalam membelajarkan IPA tidak boleh menitik beratkan pada salah satu segi saja seperti produk, namun juga harus memperhatikan segi proses ketika siswa melakukan pelajaran. Dalam bagian proses maka akan terlihat keterampilan-keterampilan yang dimiliki siswa. Menurut Sanjaya (2008) Salah satu masalah yang terdapat didunia pendidikan kita yaitu masalah lemahnya proses pembelajaran. Banyak siswa yang belum mampu mengembangkan pemahamannya terhadap konsep tertentu. 1 Universitas Garut, Email: meriyusup@gmail.com Meri Yusup & Andi Suhandi: Pengaruh Penerapan Pembelajaran Berbasis Pengalaman 211

Karena antara perolehan pengetahuan dan prosesnya tidak terintegrasi dan tidak memungkinkan siswa untuk menangkap makna secara fleksibel. Sebagai contoh, siswa mampu menghapalkan berbagai konsep, fakta, namun tidak dapat menggunakannya untuk menjelaskan fenomena dalam kehidupan yang berhubungan dengan konsep dan fakta yang telah mereka hafal. Oleh karena itu sangat penting bagi guru untuk menekankan bagian proses dalam pembelajaran IPA. Bagian proses IPA penting untuk dikuasai siswa di semua jenjang sekolah. Menurut Semiawan (Bundu,2006) bagian proses penting karena (1) perkembangan ilmu berlangsung cepat sehingga tidak mungkin lagi untuk mengaarka fakta dan konsep, (2) siswa akan lebih mudah memahami konsep yang abstrak apabila belajar melalui benda-benda kongkrit dan langsung melakukannya sendiri, (3) penemuan ilmu pengetahuan sifat kebenarannya relatif, dan (4) dalam proses belajar mengajar pengembangan konsep tidak bisa dipisahkan dari pengembangan sikap dan nilai. Keterampilan proses akan menjadi jembatan antara pengembangan konsep dan pengambangan sikap. Keterampilan proses dalam pembelajaran IPA dapat diartikan sejumlah keterampilan yang harus dimiliki siswa untuk dapat mengkaji fenomena yang terdapat di alam dengan cara-cara tertentu untuk memperoleh ilmu tersebut dan berguna dalam pengembangan ilmu tersebut untuk kedepannya (Bundu, 2006). Dengan menguasai keterampilan proses ini diharapkan siswa dapat mempelajari IPA sebagaimana para ahli lakukan yakni dengan mengobservasi, klasifikasi, aplikasi konsep, prediksi, interpretasi, menggunakan alat, eksperimen, mengkomunikasikan, dan mengajukan pertanyaan. Untuk dapat menanamkan keterampilan proses ini kepada siswa diperlukan model-model pembelajaran yang mendukung. Model pembelajaran yang dapat mendukung dikuasainya keterampilan proses tentu pembelajaran yang menekankan kegiatan berpusat pada siswa. Hal ini bertujuan agar siswa lebih banyak melakukan kegiatan sehingga siswa dapat melatih keterampilan proses yang dimilikinya. Selain itu, model yang digunakan haruslah memiliki kegiatan yang dapat memunculkan keterampilanketerampilan proses. Melalui hal tersebut pembelajaran akan dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki siswa, sehingga diharapkan keterampilan yang dikuasai siswa dapat menjadi sikap yang diterapkan siswa dalam kehidupan sehari-harinya. Salah satu model yang dapat diterapkan untuk mengembangkan keterampilan proses yaitu model pembelajaran berbasis pengalaman. Model pembelajaran eksperiensial merupakan model pembelajaran yang berbasiskan pengalaman yang dikembangkan oleh David Kolb yang dikemas dalam sebuah buku dengan judul Experiential Learning: Experience as a Source of Knowledge and Development (Kolb, 1984). Secara lebih rinci kerangka pikir Experiential Learning atau itu terdiri atas (1) concrete experinece, (2) reflective observation, (3) abstract conceptualization, dan (4) active experimentation. Didalam kegiatan konsep yang diberikan pada siswa dikaitkan dengan pengalaman yang telah dirasakan atau dilihat oleh siswa yang kemudian diterapkan didalam pembelajaran melalui kegiatan percobaan hal ini diharapkan akan menghasilkan pemahaman dan keterampilan proses siswa meningkat dalam pembelajaran IPA. METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu. Pelaksanaan pembelajaran dengan model 212 EduHumaniora: Vol. 8 No. 2, Juli 2016

menggunakan percobaan secara inkuiri kemudian dilihat pengaruhnya terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada kelas eksperimen. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Matching Only Pretest Posttest Control Group Design. Desain ini melibatkan dua kelompok sampel, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang dipilih tanpa melalui random sampling. Keterampilan proses sains kedua kelompok di ukur dua kali, yaitu pada saat pretest dan posttest. Pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa apakah terdapat tersebut. Sedangkan hasil posttest digunakan untuk melihat hasil dari kedua kelompok siswa baik itu kelas eksperimen maupun kontrol yang kemudian dibandingkan untuk membuktikan adanya perbedaan tingkat kemampuan memahami dan keterampilan proses sain siswa, adapun hasil yang diharapkan yaitu tidak adanya perbedaan tingkat keterampilan proses sains siswa dari kedua kelompok tersebut. Pretest dan posttest terhadap kedua kelompok dilakukan dengan menggunakan instrumen yang sama (Sugiyono 2011; Freankel dan Wallen 2007; Creswell 2008). Desain penelitian yang digunakan di tampilkan dalam Tabel Tabel 1. Desain Penelitian The Matching-Only Pretest-Posttest Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest eksperimen O1,O2 X O1,O2 kontrol O1,O2 C O1,O2 perbedaan di antara kedua kelompok Keterangan: O1 = Derajat kemampuan memahami siswa O2 = Derajat keterampilan proses sains siswa X = Penerapan pembelajaran berbasis pengalaman 1. Instrumen untuk mengukur keterampilan proses sains terdiri dari 18 soal yang berbentuk pilihan ganda yang meliputi empat aspek keterampilan yaitu merumuskan percobaan, bertanya, merumuskan hipotesis dan memprediksi. Instrumen tes telah diuji kelayakannya Tabel 2. Rekapitulasi Skor rata-rata Pretest, Posttest, dan N-Gain Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas Nilai Rerata Eksperimen Pre test 4,78 Post test 9,84 Kontrol Pre test 5,41 Post test 6,44 Eksperimen 0,44 Kontrol 0,08 C menggunakan percobaan secara inkuiri = Penerapan pembelajaran berbasis pengalaman dengan menggunakan percobaan tradisional dengan reabilitas tes 0,762 dengan kriteria tinggi (Arikunto, 2007). Analisis terhadap perbandingan keterampilan proses sains antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan dengan uji beda rerata (uji hipotesis) pada keterampilan proses sains siswa Meri Yusup & Andi Suhandi: Pengaruh Penerapan Pembelajaran Berbasis Pengalaman 213

Nilai Pretest dan Posttest Peningkatan yang sebelumnya telah diuji normalitas dan homogenitasnya. Pengujian beda rerata ini dilakukan menggunakan bantuan piranti lunak pengolah data IBM SPSS Statistics 20. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Perbandingan peningkatan keterampilan proses sains pada materi pesawat sederhana antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 2. Perbedaan Peningkatan Keterampilan Proses Sains antara kelas eksperimen dan kelas kontrol digambarkan pada Gambar 1 10 8 6 4 2 0 Pre Test Eksperimen Post test Kontrol 0.45 0.4 0.35 0.3 0.25 0.2 0.15 0.1 0.05 0 Eksperimen Kontrol Gambar 1 Skor rata-rata Pretest, Posttest, dan N-Gain Keterampilan Proses Sains Siswa Adapun perbedaan peningkatan keterampilan proses sains antara kedua kelas pada setiap aspek keterampilan proses sains dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Rerata Keterampilan Proses Sains Ditinjau Dari Setiap Aspek Pada Kedua Kelompok Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Aspek Keterampilan Rerata Rerata Proses Sains Katagori Katagori Merumuskan Percobaan -0,03 Negatif 0,49 Sedang Bertanya 0,24 Rendah 0,34 Sedang Merumuskan Hipotesis 0,08 Rendah 0,42 Sedang Memprediksi 0,13 Rendah 0,47 Sedang Berdasarkan diagram pada gambar 1 dapat terlihat bahwa perolehan skor ratarata gain yang dinormalisasikan <g> untuk kelas eksperimen berkatagorikan sedang dan pada kelas kontrol berkatagorikan rendah. Hal ini disebabkan keterlaksanaan pembelajaran berbasis inkuiri dan verifikatif tidak terlaksana dengan maksimal (kriteria hampir seluruh kegiatan terlaksana). Namun demikian, secara kuantitas peningkatan keterampilan proses terlihat lebih tinggi dibandingkan dengan siswa pada kelas kontrol. 214 EduHumaniora: Vol. 8 No. 2, Juli 2016

Hasil pengujian beda rerata (uji hipotesis) terhadap skor rerata gain yang dinormalisasikan <g> dapat disimpulkan bahwa pada taraf kepercayaan 0,65 (signifikansi 0,05) penggunaan menggunakan percobaan secara inkuiri lebih meningkatkan keterampilan proses sains siswa pada pelajaran IPA dengan materi pesawat sederhana dibandingkan dengan pembelajaran berbasis verifikatif. Hasil pengolahan dan analisis data di atas menunjukan bahwa penerapan menggunakan percobaan secara inkuiri lebih efektif dalam meningkatkan keterampilan proses sains dibandingkan dengan pembelajaran berbasis secara verifikatif. Lebih efektifnya pembelajaran berbasis pengalaman menggunakan percobaan secara inkuiri dibandingkan dengan pembelajaran berbasis verifikatif. Dahar (1996), belajar melalui proses mencari dan menemukan memungkinkan siswa untuk menggunakan segala potensinya terutama proses mentalnya untuk menemukan suatu konsep atu prinsip. Senada dengan Dahar, Rustaman (2005 hal 79) menyatakan bahwa pengalaman belajar dengan menerapkan keterampilan proses sains yang dilakukan langsung oleh siswa membuat pembelajaran akan lebih bermakna. Jadi dapat disimpulkan bahwa jika ingin memahami pembelajaran IPA maka pembelajaran haruslah bermakna, dan pembelajaran bermakna itu adalah pembelajaran yang menerapkan keterampilan proses sains didalamnya dan salah satunya yaitu dengan pembelajaran berbasis pengalaman menggunakan percobaan inkuiri. KESIMPULAN Berdasarkan data dan analisis hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai penerapan pembelajaran berbasis secara inkuiri untuk meningkatkan keterampilan proses sains dapat disimpulkan bahwa Pengaruh menggunakan percobaan secara inkuri dapat lebih meningkatkan keterampilan proses sains dibandingkan pengaruh menggunakan percobaan tradisional. Hal ini dibuktikan dengan perolehan kelas eksperimen sebesar 0,44. Sedangkan pada kelas kontrol peningkatan nya sebesar 0,08. Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut: 1) Bagi peneliti lain perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai penerapan pembelajaran berbasis secara inkuiri agar dapat terlihat hasil positif dari model ini. 2) Diharapkan dapat mengembangkan pembelajaran berbasis secara inkuiri pada materi atau konsep lain terutama materi yang bersifat nyata agar dapat di uji cobakan dalam kelas, sehingga pemahaman siswa dapat lebih meningkat. 3) Penambahan waktu pembelajaran untuk mengoptimalkan kegiatan pembelajaran berbasis pengalaman menggunakan percobaan secara inkuiri, dikarenakan pembelajaran ini membutuhkan porsi waktu yang lebih banyak.4) Jumlah media atau alat peraga yang sesuai dengan jumlah kelompok belajar siswa agar dapat membantu kelancaran dalam kegiatan belajar mengajar dengan model, selain itu jumlah yang sesuai dapat memangkas waktu pembelajaran menjadi lebih effektif. Meri Yusup & Andi Suhandi: Pengaruh Penerapan Pembelajaran Berbasis Pengalaman 215

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara. Bundu, P. (2006). Penelitian keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah Dalam Pembelajaran Sains-SD. Jakarta:Departemen Pendidikan Nasional. Creswell, John W (2013). Research Design Pendekatan Kualitatif Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta. Pustaka pelajar. Dahar, R.W (1996). Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga Freankel, J.R Dan Wallen, N.E (2007). How to Design and Evaluate research in Education. (Six Edition). New York: Mc Graw Hill. Rustaman, N (2005). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: Universitas Negeri Malang. Sanjaya, Wina (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta Suliatyorini, S. (2007). Model pembelajaran IPA Sekolah Dasar. Semarang: Tiara Wacana 216 EduHumaniora: Vol. 8 No. 2, Juli 2016