PENGARUH PENERAPAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATERI POKOK KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 MATARAM TAHUN AJARAN

dokumen-dokumen yang mirip
J. Pijar MIPA, Vol. X No.1, Maret 2015: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

OLEH: SITI FATIMAH NIM. E1M

Dewi Puji Astuti*, Rasmiwetti**, Abdullah*** No Hp :

J. Pijar MIPA, Vol. XI No.1, Maret 2016: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

Utari Ramadhani S*, R.Usman Rery**, Johni Azmi*** No. Hp :

Penerapan Model Pembelajaran Interactive Engagement untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Palu

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR (LEARNING CYCLE) 5E

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KOGNITIF SISWA KELAS VII MTs BAHRUL ULUM TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

Keywords : Learning Strategy FIRE-UP, Learning Achievement, and Hidrolysis of Salt

DAMPAK PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK

III. METODE PENELITIAN

Wahyu Isna Desilia*, Asmadi M. Noer**, Erviyenni *** Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Riau.

OLEH: U L V I A N A NIM. E1M

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

PENGARUH PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING

(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT

Kata-kata kunci: minat belajar, hasil belajar aspek kognitif, metode konvensional, media video. Abstract

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. materi, sarana, serta prasarana belajar. Variabel bebas adalah lembar kerja siswa

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNERGETIC TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (ISSN ) Volume II No 1, Januari 2016

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental

PEMBERIAN TUGAS MEMBUAT PETA KONSEP (CONCEPT MAP) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KOLOID DI KELAS XI IPA MAN 1 BENGKALIS

JURNAL SKRIPSI OLEH TRIAPRIANTINI E1M

Automotive Science and Education Journal

ABSTRACT. : Mnemonic learning model students human excretion system subject learning achievement. ABSTRAK

Diana Puspitasari, Eko Swistoro dan Eko Risdianto

SUCI PARLIANI NIM: E1M

Evi Aspirani SMAN 1 Mare, jalan Makmur no.1 Kec. Mare, Kabupaten Bone

(The Influence of Advance Organizer Learning Model Based Concept Map on Students Learning Achievement in Human Excretion Subject) ABSTRACT

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester genap SMA

PENERAPAN PENDEKATAN KETRAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP PADA KONSEP TEKANAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

Siti Fitriani*, Asmadi M. Noer**, Sri Haryati *** Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Riau

PENGARUH METODE PRAKTIKUM DAN MEDIA KOMIK TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT PADA SISWA KELAS X SMAN 6 MATARAM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra eksperimen

JOURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN IPA

Yosico Indagiarmi 1 and Abd Hakim S 2

Jurusan Kimia, Jalan Mannuruki IX, Makassar 90224

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada

III. METODOLOGI PENELITIAN. siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPA 4

Nova Rina Setia Sari Sinaga dan Sehat Simatupang Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

BAB III METODE PENELITIAN. mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta

Haryati*, Elva Yasmi Amran**, Herdini*** no. hp:

Rini Astuti*, Maria Erna**, Abdullah*** No.

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF LEARNING START WITH A QUESTION (LSQ)

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

Anggarini Puspitasari* ) Purwati Kuswarini* )

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 03 Tahun 2014, ISSN:

JURNAL OLEH: ADRIYAN MUTMAYANI E1M

Diterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016

MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN GROUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MELATIHKAN KEMAMPUAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI SMAN 1 KALIANGET

Usman*, Rasmiwetti**, dan Johni Azmi*** Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Riau Abstract

Inna Sakinah Manik dan Nurdin Bukit Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

No. Hp :

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL REACT TERHADAP PENGUASAAN KONSEP FISIKA SISWA SMA KABUPATEN PAMEKASAN

Universitas Negeri Makassar, Jl. Dg Tata Raya Makassar, Makassar

PENGARUH METODE PRAKTIKUM MENGGUNAKAN KIT OPTIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN CAHAYA DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 PRABUMULIH

Fajriyati*, Rasmiwetti**, Roza Linda*** Phone :

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGJATI

PENERAPAN STRATEGI FORMASI REGU TEMBAK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON DI KELAS X SMA NEGERI 5 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) SISWA SEKOLAH DASAR

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

J. Pijar MIPA, Vol. XI No.2, September 2016: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasir Pengaraian ABSTRAK ABSTRACT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

EduHumaniora: Jurnal Pendidikan Dasar ISSN Vol. 8. No.2 Juli 2016 Hal

JURNAL SKRIPSI OLEH : NONI MULIANA LISTIAWATI E1M

Shinta Riza 1, R Usman Rery 2, Abdullah 3 No.HP: ,

OLEH: MIA BUDI AROFA NIM. E1M

PENGARUH PENDEKATAN SAVI (SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, DAN INTELEKTUAL) MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXPOSITORY BERBANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMPN 21 MATARAM TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Ema Susanti Purwati Kuswarini Suprapto

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

Department of Chemistry Education Faculty of Teacher Training and Education University of Riau

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII DI SMPN 5 LINGSAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Widianita*, Elva Yasmi Amran**, dan R. Usman Rery*** Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Riau.

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI PEMBELAJARAN EKOSISTEM SISWA KELAS VII SMPN 35 BATAM

Satri Darni *, Rasmiwetti **, dan Sri Haryati ** No.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM 2016

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E

Metoda Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Populasi dan sampel Bentuk Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMAN 5 Bandar

Unnes Physics Education Journal

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SCRAMBLE DAPAT MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADAPOKOK BAHASAN HIDROKARBON DI KELAS X SMAN 1 UJUNGBATU

PENGARUH PEMBELAJARAN DIAGRAM ROUNDHOUSE DISERTAI MODUL TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN DI MTSN DEWANTARA

Efektifitas Pembelajaran Induktif Berbasis Masalah Pada Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 9 Makassar


Mita Fresandi*, Roza Linda**, Sri Haryati*** phone:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 4 PARIAMAN

Ikeu Dwi Astuti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA PELAJARAN FISIKA

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA TERHADAP KETERAMPILAN KERJA ILMIAH SISWA DI SD

Transkripsi:

PENGARUH PENERAPAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATERI POKOK KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 MATARAM TAHUN AJARAN 2013/2014 Ni Luh Tresnanti Putri 1, Aliefman Hakim 2, Eka Junaidi 3 FKIP Universitas Mataram Jl. Majapahit 62 Mataram 83125 Indonesia Email: tresnanti.putri@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan keterampilan proses sains pada materi pokok koloid terhadap hasil belajar kimia siswa kelas XI SMA Negeri 8 Mataram. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 8 Mataram dengan sampel penelitian XI IPA 3 sebagai kelas eksperimen dan XI IPA 1 sebagai kelas kontrol. Sampel tersebut diambil menggunakan teknik purposive sampling dengan nilai pre-test sebagai data awal. Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan memberikan perlakuan pada kelas eksperimen (XI IPA 3) berupa pembelajaran dengan penerapan pendekatan keterampilan proses sains yang dinilai melalui metode praktikum sederhana, sedangkan pada kelas kontrol digunakan pendekatan konsep dengan metode ceramah. Berdasarkan data hasil belajar yang diperoleh melalui post-test, diperoleh nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 65,13 dengan ketuntasan klasikal 32,3%, sedangkan untuk kelas kontrol memperoleh rata-rata sebesar 35,0 dengan ketuntasan 0%. Peningkatan hasil belajar dianalisis melalui uji hipotesis terhadap data N-Gain. Uji hipotesis dilakukan menggunakan uji Mann Whitney dan diperoleh Z hitung (5,19) > Z tabel (1,99). Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran kimia dengan pendekatan keterampilan proses sains berpengaruh dalam meningkatkan hasil belajar kimia siswa kelas XI IPA SMAN 8 Mataram yang ditunjukkan oleh data N-Gain pada materi pokok koloid. Kata kunci : hasil belajar, keterampilan proses sains, koloid. ABSTRACT This study was a quasi-experimental study aimed to determine the effect of the application of science process skills in the subject matter of colloid chemistry to the learning outcomes of class XI student of SMAN 8 Mataram. The population of this study were all science students of class XI SMAN 8 Mataram with sample XI IPA 3 as experimental class and class XI IPA 1 as the control class. Samples were taken using purposive sampling with the pre-test as the initial data. Treatment was given to class XI IPA 3 by application of science process skills, which was later on assessed through simple practical method. Control class was exposed to concept approach with lecture method. Data showed that learning outcomes mean values for experimental class was 65.13 with classical completeness of 32.3%, whereas for control class it was obtained 35.0 (mean values) with classical completeness 0%. Improved learning outcomes was analyzed by hypothesis of N-Gain. Hypothesis testing was performed using the Mann Whitney test and it was obtained that Z count (5.19) > Z table (1.99). This suggests that learning chemistry with science process skills approach is able to improve student learning outcomes in class XI IPA SMAN 8 Mataram, as shown by the data of the N-Gain in the subject matter colloids. Keywords: learning outcomes, science process skills, colloids.

PENDAHULUAN Ilmu kimia merupakan Ilmu yang menuntut adanya pemahaman konsep. Sebagian besar konsep dalam ilmu kimia bersifat abstrak, sehingga hendaknya proses pembelajaran kimia di dalam kelas dalam kelas dapat berlangsung dengan cara yang menyenangkan. Akan tetapi, siswa seringkali menganggap pelajaran kimia merupakan pelajaran yang sulit. Hal ini disebabkan karena guru hanya menggunakan satu metode pembelajaran, yaitu metode ceramah, padahal fasilitas laboratorium telah tersedia, namun sayangnya fasilitas tersebut jarang dimanfaatkan untuk kegiatan pembelajaran. Penyampaian informasi di dalam kelas juga hanya berlangsung satu arah, yaitu hanya dari guru ke siswa tanpa melibatkan siswa dalam kegiatan memperoleh informasi akibatnya siswa seringkali merasa bosan dan cenderung menggunakan teknik hapalan ketika mempelajari suatu materi, yang akhirnya hanya bersifat sementara dan berimbas pada hasil belajarnya yang menjadi rendah. Dari permasalahan tersebut, untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran, peneliti mencoba menerapkan pendekatan keterampilan proses sains yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa. Di dalam pendekatan keterampilan proses sains, siswa dituntut untuk lebih aktif dan kreatif dalam memecahkan masalah dan menghubungkan pelajaran dengan hal-hal yang terjadi dalam kehidupan sehari hari mereka. Melalui kegiatan praktikum sederhana diharapkan siswa akan dapat mengembangkan keterampilan proses sains yang sebenarnya telah ada dalam diri siswa, sehingga akhirnya siswa akan mampu memahami materi yang diberikan dan dapat mencapai hasil yang diharapkan. Hasil penelitian Pertiwi (2011), menyatakan bahwa kelompok eksperimen yang dalam pembelajaran menggunakan pendekatan keterampilan proses sains memiliki hasil belajar yang lebih tinggi dibanding dengan kelompok kontrol yang dalam pembelajaran menggunakan pendekatan konvensional. Selain itu, keterampilan proses sains juga selaras dengan kurikulum 2013. Kurikulum 2013 merupakan sebuah kurikulum yang mengutamakan pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter. Siswa dituntut untuk paham atas materi, aktif dalam berdiskusi dan presentasi serta memiliki sifat sopan santun dan disiplin yang tinggi.

Masalah yang akan diungkap pada penelitian ini adalah apakah penerapan keterampilan proses sains dapat mempengaruhi hasil belajar kimia siswa? Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan keterampilan proses sains terhadap hasil belajar kimia siswa pada materi koloid. Agar terciptanya keidealan dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, maka diterapkan suatu pendekatan dalam kegiatan pembelajaran.. Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran (Sanjaya, 2008). Pendekatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pendekatan keterampilan proses sains. Pendekatan keterampilan proses ialah pendekatan pembelajaran yang bertujuan mengembangkan sejumlah kemampuan fisik dan mental sebagai dasar untuk mengembangkan kemampuan yang lebih tinggi pada diri siswa (Hamalik, 2013). Keterampilan proses sains merupakan komponen dasar dan penting dari proses melakukan studi ilmu di bawah bimbingan guru (Ango, 2002). Selain itu, keterampilan proses sains adalah suatu pendekatan dalam pembelajaran, dimana siswa memperoleh kesempatan untuk melakukan suatu interaksi dalam obyek konkret sampai pada penemuan konsep (Syafitri, 2010). Beberapa kemampuan dalam keterampilan proses menurut Hamalik (2013) yang hendak dikembangkan dalam penelitian ini antara lain merencanakan penelitian, meramalkan, mengamati, menggolongkan, menafsirkan, menerapkan konsep, mengkomunikasikan. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah Pendekatan keterampilan proses sains berpengaruh dalam meningkatkan hasil belajar kimia siswa pada materi pokok koloid di SMA Negeri 8 Mataram METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan April hingga Mei 2014 bertempat di SMAN 8 Mataram dengan menggunakan desain penelitian eksperimen semu (Quasi Experimental Design) dan rancangan pretest-posttest control group design yang terdiri dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data kemampuan awal kedua kelas sampel diperoleh melalui hasil pre-test yang dilaksanakan sebelum kegiatan pembelajaran. Perlakuan diberikan pada kelas eksperimen yaitu pembelajaran kimia dengan pendekatan Keterampilan Proses Sains, sedangkan pada kelas kontrol

menggunakan pendekatan konsep (metode ceramah). Pada akhir penelitian, untuk mendapatkan data akhir, dilakukan post-test terhadap kedua kelas. Variabel yang diamati dalam penelitian ini berupa variabel bebas dan variabel terikat. pendekatan keterampilan proses sains sebagai variabel bebas pada kelas eksperimen, sedangkan hasil belajar kimia siswa sebagai variabel terikat. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMAN 8 Mataram. Sedangkan sampel penelitian adalah kelas XI IPA 3 yang digunakan sebagai kelas eksperimen, dan kelas XI IPA 1 yang digunakan sebagai kelas kontrol. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling, yang merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain adalah lembar observasi keterampilan proses sains dan tes objektif dalam bentuk pilihan ganda (multiple choice), dimana masing-masing soal memiliki 5 pilihan jawaban (options) yaitu a, b, c, d dan e. Untuk mengetahui tes yang digunakan adalah valid atau tidak, maka perlu dilakukan analisis butir soal. Uji validitas soal ini dilakukan dengan mengujikan soal yang akan di tes kevalidannya kepada siswa yang sudah mempelajari materi Koloid lebih dulu. Selain itu, uji validitas instrument juga dilakukan dengan bantuan validasi ahli. Untuk menguji soal yang akan digunakan peneliti menggunakan dua jenis uji yaitu uji validitas dan uji reliabilitas soal uji validitas dilakukan menggunakan rumus korelasi biserial, sedangkan untuk uji reliabilitas menggunakan rumus KR-20. Teknik analisis data dilakukan menggunakan beberapa jenis uji, diantaranya yaitu uji gain ternormalisasi (N-Gain), yang digunakan untuk mengetahui kategori peningkatan yang dialami kedua kelas sampel. Skor gain ternormalisasi (N-Gain) yaitu perbandingan skor gain aktual dengan skor gain maksimum. Skor gain aktual yaitu selisih skor post-test dan skor pre-test, sedangkan skor gain maksimum yaitu skor gain tertinggi yang mungkin diperoleh siswa. Dengan menghitung skor gain ternormalisasi (N-Gain), maka tingkat perubahan kemampuan yang terjadi dalam diri siswa akan dapat diketahui. Skor gain ternormalisasi dihitung menggunakan rumus: g = G G maks = S post-test - S pre-test S maks - S pre-test

Nilai Rata-Rata Nilai Rata-Rata Pengaruh Penerapan Keterampilan proses... Menurut Hake (1998), hasil skor gain ternormalisasi dibagi menjadi tiga kategori. Tabel 3.6 Kriteria Gain Ternormalisasi Persentase Kriteria g < 0,3 Rendah 0,7 > g 0,3 Sedang g 0,7 Tinggi Setelah diperoleh data uji gain ternormalisasi, data tersebut kemudian melalui uji prasyarat, antara lain uji normalitas data N-Gain yang bertujuan untuk mengetahui teknik statistik yang dapat digunakan oleh peneliti, dan Uji homogenitas varians yang bertujuan untuk menentukan homogen atau tidaknya varians data yang diperoleh dan kemudian data tersebut digunakan menguji hipotesis. Karena data N-Gain pada penelitian ini tidak terdistribusi normal tetapi memiliki varians yang homogen, maka digunakan uji statistik nonparametris Mann Whitney. HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah dilakukan penghitungan secara statistik, diperoleh hasil pre-test dan post-test kedua kelas sampel seperti yang terlihat pada grafik berikut. 20 15 10 Pre-test 18.39 20 60 40 Post-test 35 65.13 5 20 0 kontrol eksperimen 0 kontrol eksperimen Gambar 5.1 Gambar 5.2 Perbandingan nilai Pre-test Perbandingan nilai Post-test Seperti yang terlihat pada gambar 5.1, hasil pre-test kedua kelas sampel tidak jauh berbeda. Setelah dilakukan uji homogenitas untuk data pre-test kedua kelas sampel, diketahui kemampuan awal kedua kelas homogen. Kemudian, setelah dilakukan post-test, terlihat bahwa kedua kelas sampel mengalami peningkatan dibandingkan hasil pre-test, namun hasil yang diperoleh kelas eksperimen berbeda cukup jauh dengan kelas kontrol, dimana kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata post-test sebesar 65,13 sedangkan kelas kontrol sebesar 35.

Untuk mengetahui peningkatan yang dialami kedua kelas sampel, maka dilakukan perhitungan gain ternormalisasi dengan membandingkan nilai pre-test dan post-test dengan nilai maksimum. Berdasarkan perhitungan, diperoleh N-Gain kelas eksperimen sebesar 0,548 yang berarti kelas eksperimen mengalami peningkatan gain dengan kategori sedang, sedangkan kelas kontrol memperoleh N-Gain sebesar 0,170, yang berarti kelas kontrol mengalami peningkatan gain dengan kategori rendah. Keadaan tersebut disebabkan karena pada kelas kontrol, guru hanya menjelaskan materi secara lisan dengan memberikan contoh-contoh yang berkaitan dengan hasil praktikum kelas eksperimen, hal ini menyebabkan siswa menjadi kebingungan ketika harus membayangkan materi yang sifatnya abstrak, sehingga siswa juga menjadi kesulitan memahami materi, dan akhirnya mempelajarinya dengan menggunakan teknik hapalan. Selain itu, hal tersebut juga disebabkan karena siswa kurang siap dalam menghadapi post-test, sehingga nilai yang diperoleh menjadi sangat rendah, sedangkan pada kelas eksperimen, siswa mempelajari materi dengan mengamati obyek secara langsung, aktif mengamati percobaan yang dilakukan dan membentuk konsep sendiri berdasarkan hasil pengamatannya, hal ini terlihat dari hasil observasi yang dilakukan ketika kelas eksperimen mengikuti pembelajaran, sehingga meskipun siswa kurang siap dalam menghadapi post-test, hasil yang diperoleh cukup baik, karena siswa mempraktekkan secara langsung ketika praktikum sehingga memudahkan siswa dalam mengingat materi yang dipelajarinya. Selanjutnya, dilakukan uji hipotesis terhadap data N-Gain kedua kelas sampel menggunakan uji statistik nonparametris, yaitu uji Mann Whitney. Karena total sampel lebih dari 20, maka digunakan pendekatan kurva normal rumus Z dan diperoleh nilai Z hitung sebesar 5,19. Nilai Z hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan Z tabel pada taraf signifikan 0,05 dan diperoleh hasil Z hitung (5,19) > Z tabel (1,99), yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa pendekatan keterampilan proses sains berpengaruh lebih baik dalam meningkatkan hasil belajar kimia siswa yang ditunjukkan oleh data N-Gain pada materi pokok koloid di SMA Negeri 8 Mataram. Selain itu, peningkatan yang dialami kelas eksperimen juga ditunjang dari keaktifannya saat proses pembelajaran. Keaktifan siswa saat pembelajaran diamati dengan lembar observasi keterampilan proses yang di dalamnya berisi indikator

kemampuan dalam pendekatan keterampilan proses sains. Tabel 4.3 Lembar Observasi Keterampilan Proses Sains Kelas Aspek KPS Indikator Jumlah Persen Kesimpulan Merencanakan Percobaan Menggunakan Alat dan Bahan Mengamati Menafsirkan Pengamatan Menerapkan Konsep Mengklasifikasikan Meramalkan Berkomunikasi Membuat urutan cara kerja yang harus ditempuh Memakai alat dan bahan dengan tepat Mengidentifikasi atau melakukan pengamatan tentang sistem koloid Mencatat setiap hasil pengamatan Menggunakan konsep yang telah dipelajari tentang untuk menjelaskan hasil pengamatan pada LKS Menggolongkan atau mengelompokkan hasil pengamatan Berdasarkan hasil pengamatan dapat mengemukakan apa yang mungkin terjadi Mendiskusikan hasil pengamatan Menjelaskan hasil pengamatan Menyimpulkan hasil pengamatan Menyusun dan menyimpulkan laporan secara sistematis dan jelas 26 84 Sangat baik 21 68 Baik 30 97 Sangat baik 21 68 Baik 21 68 Baik 20 65 Baik 16 52 Cukup 30 97 Sangat baik 20 65 Baik 3 10 Sangat kurang 30 97 Sangat baik Untuk mengetahui letak perbedaan kemampuan antara kedua kelas sampel, maka dilakukan pengujian terhadap hasil tiap indikator materi koloid. Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh gambaran dalam bentuk grafik sebagai berikut.

Nilai Rata-Rata Pengaruh Penerapan Keterampilan proses... Rata-Rata Post-test 100 80 60 40 20 0 87.2 79.0 85.5 75.8 53.2 50.6 51.7 51.6 41.8 19.2 19.2 3.2 indikator 1 indikator 2 indikator 3 indikator 4 indikator 5 indikator 6 eksperimen kontrol Gambar 5.3 Perbandingan nilai kedua kelas sampel tiap indikator Berdasarkan gambar 5.3 dan uji statistik, terlihat kedua kelas sampel memiliki perbedaan yang signifikan pada indikator 1 (menjelaskan proses pembuatan koloid melalui hasil pengamatan), 4 (menjelaskan koloid liofil dan liofob), dan 6 (mendeskripsikan peranan koloid di industri kosmetik, makanan, dan farmasi). Hal ini dikarenakan pada kelas eksperimen, siswa mempraktekkannya secara langsung melalui kegiatan praktikum, sehingga siswa dapat mengamati dengan nyata cara membuat sistem koloid, dan dapat memahami perbedaan koloid liofil dan liofob, serta dapat mengetahui peranan koloid dalam industri, sedangkan pada kelas kontrol, materi pada indikator tersebut hanya dijelaskan secara lisan oleh guru dengan pemberian contoh-contoh dan hanya berlangsung satu arah (dari guru ke siswa), akibatnya karena siswa tidak mengalami secara langsung akhirnya siswa hanya belajar dengan teknik hapalan dan pengetahuan yang diperolehnya hanya bersifat sementara. Kemampuan kedua kelas tidak berbeda signifikan pada indikator 2 (mengklasifikasikan suspensi kasar, larutan sejati dan koloid), 3 (mengelompokkan jenis koloid) dan 5 (mendeskripsikan sifatsifat koloid). Hal ini menunjukkan bahwa meskipun dengan metode ceramah, siswa mampu memahami materi pada indikator tersebut, karena siswa dibimbing untuk mengaitkan konsep tersebut dengan kehidupan sehari-hari mereka.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa pendekatan keterampilan proses sains berpengaruh dalam meningkatkan hasil belajar kimia siswa yang ditunjukkan oleh data N-Gain pada materi pokok koloid di SMA Negeri 8 Mataram. Saran Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, peneliti mengajukan beberapa saran yaitu: 1. Penerapan pendekatan keterampilan proses sains hendaknya dapat dikembangkan menggunakan metode pembelajaran lain yang sesuai dengan materi pembelajaran yang akan dibahas. 2. Sebelum diterapkan dalam pembelajaran di kelas, perlu dilakukan sosialisasi terlebih dahulu mengenai pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses sains sehingga siswa mengetahui dengan baik langkah-langkah yang akan dilaksanakan saat pembelajaran tersebut dilakukan di dalam kelas. DAFTAR PUSTAKA [1] Ango, M. L. 2002. Mastery of Science Process Skills and Their Effective Use in the Teaching of Science: An Educology of Science Education in the Nigerian Context. International Journal of Educology, 2002, Vol 16, No 1. [2] Arikunto, S. 2013. Dasar Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Kedua. Jakarta: Bumi Aksara [3] Hake, R. R. 1998. Interactive- Engagement vs Traditional Methods: A Six-Thousand Student Survey of Mechanics Test Data for Introductory Physics Courses. American Journal of Physics. [4] Hamalik, O. 2013. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. [5] Nachar, N. 2008. The Mann Whitney U: A Test for Assessing Whether Two Independent Samples Come from the Same Distribution. Tutorials in Quantitative Methods for Psychology vol. 4(1), p. 13 20. [6] Pertiwi, D. A. 2011. Pengaruh Pendekatan Keterampilan Proses sains Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa. Skripsi. Jakarta: Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah. [7] Riyanto, Y. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: SIC. [8] Sanjaya, W. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana [9] Sudjana, N, dkk. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. 2012. Bandung: Sinar Baru Algensindo. [10] Sugiyono. 2013. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

[11] Syafitri, W. 2010. Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa Melalui Pendekatan Inkuiri Pada Konsep Sistem Koloid. Skripsi. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.