TINJAUAN PUSTAKA. Deskripsi Jemk Besar. Indonesia jeruk besar juga bisa ditemui hampir di seluruh Asia Tenggara. Jeruk besar

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN PUSTAKA Jeruk Besar

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Jeruk Besar (Pamelo)

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Umum Lokasi Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA Botani

ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP.

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman melon sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio:

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Kopi Liberika (Coffea liberica)

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 307/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN JERUK KEPROK BATU 55 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Van Steenis (2005), bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.))

TINJAUAN PUSTAKA Botani Ubijalar

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga

I. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus L) tergolong dalam famili Iridaceae yang

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman

TINJAUAN PUSTAKA Botani Manggis

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 308/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN JAMBU BOL GONDANG MANIS SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat

PENGARUH PERIODE STRANGULASI TERHADAP PEMBUNGAAN JERUK BESAR (Citrus grandis (L.) Osbeck) KULTIVAR NAMBANGAN. Oleh Victoria Hendrice Ramda A

TINJAUAN PUSTAKA. Ordo : Liliales ; Famili : Liliaceae ; Genus : Allium dan Spesies : Allium

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 514/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN JERUK BESAR KOTARAJA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman ubi kayu diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae,

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Tinggi Tanaman. antara pengaruh pemangkasan dan pemberian ZPT paklobutrazol. Pada perlakuan

III. METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Lokasi Penelitian. B. Perancangan Penelitian. C. Teknik Penentuan Sampel. D. Jenis dan Sumber Data

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan memiliki batang berbentuk segi empat. Batang dan daunnya berwarna hijau

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 11. BAGIAN TUBUH TUMBUHAN/HEWAN DAN FUNGSINYA SERTA DAUR HIDUP HEWAN Latihan soal 11.1

TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi dan Botani Bunga Matahari

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 489/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN PISANG KEPOK BANGUN SARI SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

Disusun oleh A. Rahman, A. Purwanti, A. W. Ritonga, B. D. Puspita, R. K. Dewi, R. Ernawan i., Y. Sari BAB 1 PENDAHULUAN

TINJAUAN PUSTAKA. tumbuhan, termasuk klasifikasi sebagai berikut; divisio : spermatophyta;

TINJAUAN PUSTAKA. Botani tanaman. Tanaman jagung termasuk dalam keluarga rumput rumputan dengan

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 3511/Kpts/SR.120/10/2009 TANGGAL : 12 Oktober 2009 DESKRIPSI SALAK VARIETAS SARI INTAN 541

II. TINJAUAN PUSTAKA. Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman gladiol termasuk ke dalam famili Iridaceae dan memiliki daun yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.)

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. akar-akar cabang banyak terdapat bintil akar berisi bakteri Rhizobium japonicum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani yaitu Glycine soja

TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Botani Tanaman Cabai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman buah naga adalah sebagai berikut ; Divisi: Spermatophyta, Subdivisi : Angiospermae, Kelas : Dicotyledonae, Ordo:

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 491/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN DURIAN SALISUN SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TINJAUAN PUSTAKA. A. Klasifikasi Tanaman Pisang. Menurut Cronquist (1981) Klasifikasi tanaman pisang kepok adalah sebagai. berikut: : Plantae

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 171/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN DUKU PRUNGGAHAN TUBAN SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

TINJAUAN PUSTAKA Taksonomi dan Botani Cabai

TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang kecil, menunjukkan

TINJAUAN PUSTAKA. Dracaena adalah tanaman yang tumbuh tegak dengan bentuk batang bulat dan

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 493/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN DURIAN BENTARA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TINJAUAN PUSTAKA. Pemadatan Tanah

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Teh

II. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi pohon jati menurut Sumarna (2011) sebagai berikut.

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 70/Kpts/SR.120/2/2007 TENTANG PELEPASAN ALPUKAT PESAKO SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) termasuk famili Graminae

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu atau singkong (Manihot esculenta Crantz.) merupakan bahan pangan

TINJAUAN PUSTAKA. dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

TINJAUAN PUSTAKA. (brassicaceae) olek karena itu sifat morfologis tanamannya hampir sama, terutama

TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Sifat Botani

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Paprika. Syarat Tumbuh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Tanaman jeruk merupakan tanaman buah tahunan yang berasal dari Asia dan

I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman budidaya penting dalam

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 573/Kpts/SR.120/9/2006 TENTANG PELEPASAN SALAK KRAMAT BANGKALAN SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

TINJAUAN PUSTAKA Citrus grandis (L.) Osbeck Komposisi Kimia Buah Pamelo

I. PENDAHULUAN. Tanaman melon (Cucumis melo L.) merupakan tanaman semusim yang saat ini

Pedoman Penilaian dan Pelepasan Varietas Hortikultura (PPPVH) 2004

II. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus) berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Morfologi dan Syarat Tumbuh Tanaman Kedelai. Kedelai merupakan tanaman asli subtropis dengan sistem perakaran terdiri dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam klasifikasi tumbuhan, tanaman tomat termasuk kelas Dicotyledonae

TINJAUAN PUSTAKA. Pakchoy (Brasicca chinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang berasal dari

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai

A. Struktur Akar dan Fungsinya

ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN. Pertemuan Ke-5

TINJAUAN PUSTAKA. antara cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Kedudukan krisan dalam sistematika tumbuhan (Holmes,1983)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) banyak ditanam di daerah beriklim panas

I. TINJAUAN PUSTAKA. Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Dicotyledoneae, Ordo: Polypetales, Famili:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kentang(Solanum tuberosum L) merupakan tanaman umbi-umbian dan

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 191/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN JERUK SIEM KINTAMANI SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai

Transkripsi:

TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Jemk Besar Jeruk besar (Citrus grarrdis L) merupakan tanaman asli Indonesia. Selain di Indonesia jeruk besar juga bisa ditemui hampir di seluruh Asia Tenggara. Jeruk besar dikenal dengan sebutan pummelo. Tanaman tersebut termasuk dalam famili Rutaceae dan ordo Rutales. Di Indonesia. salah satu kultivar jeruk besar yang terkenal adalah jeruk Nambangan yang berasal dari Nambangq Madiun (Jawa Timur). Dalam pembudidayaannya Jeruk Nambangan yang berasal dari bahan cangkokan atau okulasi mulai berbuah pada umur 3 sampai 4 tahun setelah tanam (Setiawan, 1993). Jeruk Nambangan termasuk dalam kultivar jenis unggul yang banyak diusahakan dan berkembang di Kabupaten Magetan. Di sentra produksinya jeruk ini dikenal dengan nama Adas Nambangan sesuai dengan asalnya dari Nambangan sebuah Kelurahan di Kotamadya Madiun. Tanaman ini sudah mulai berkurang akibat perluasan lahan perkotaan di daerah asalnya, walaupun pemerintah daerah telah berusaha mengembangkan kembali pertanaman komoditas ini tetatpi hasilnya belum memuaskan. Sampai sekarang produksi jenis Nambangan ini mulai nergeser ke Kabupaten Magetan di Desa Sukomoro, Desa Tumanan dan Desa Tambak Roso.

Tanaman jeruk besar berbentuk pohon, tingginya 5-10 m, cabangnya rendah dan tersebar. Tanaman yang berasal dari biji memiliki dun yang panjangnya mencapai 5 cm namun duri akan hilang setelah tanaman dewasa, sedangkan yang berasal dari pembiakan vegetatif tidak memiliki dun. Hal ini tejadi karena bagian tanaman yang digunakan untuk perbanyakan vegetatif berasal dari tanaman yang sudah dewasa dan sudah tidak berduri lagi (Niyomdham dalam Verheij and Coronel, 1992). Daun jeruk besar berbentuk bundar telur (ovule) hingga lonjong (elliptical), pangkalnya membundar berbentuk jantung (subcordate), berpingiran rata (entire) hingga beringgit (crenate) dangkal. Antara daun dan batang dihubungkan oleh tangkai daun yang bersayap lebar dan berbentuk hati (Verheij and Coronel, 1997). Bunga jeruk besar berada di ketiak daun, berisi rangkaian beberapa kuntum atau hanya sekuntum bunga. Bunga tanaman berukuran besar dengan panjang kuncup bunga 2-3 cm dan lebar setelah mekar penuh mencapai 3-5 cm. Mahkota bunga berwama putih hingga krem, stamen berjumlah 25-30 dengan dasar bunga terbagi atas 11-16 lokus (Niyomdham dalam Verheij and Coronel, 1992) Tangkai benag sari berwatna putih terletak di dalam tabung sari Kepala benang dari terdii dari 2 buah berbentuk memanjang dan benvama kuning. Kepala sarinya terletak berhadapan dengan permukaan kepala putik dan dapat melepaskan serbuk sarinya sebelum kuncup bunga mekar (Verheij and Coronel, 1997) Jeruk besar memiliki buah yang berbentuk agak bulat pendek yang diameternya 10-30 cm dengan biji berukuran besar dan bersifat monoembriotik dimana dari satu biji

hanya keluar satu tunas (Purgeslove, 1974). Selain ukurannya yang relatif besar dibandingkan dengan spesies lainnya, buah memiliki kulit yang relatif lebih tebai. Kulit buah masak berwarna hijau keku~ngan (Anonim, 1980) Tiap tangkai jeruk besar menghasilkan satu buah Daging buah berwarna merah muda sampai merah jingga setelah tua Rasanya manis asam. segar dengan daging buah yang banyak mengandung air (Niyamdham dalam Verheij and Coronel, 1992). Keistimewaan lain buah jeruk ini dapat tahan dalam penyimpanan dalam suhu kamar dan dapat berlangsung sampai 4 bulan. Selama penyimpanan kulit buah sediiit keriput namun daging buahnya tetap segar (Setiawaa 1993) Biji pada jeruk besar tidak terlalu banyak, berukuran besar, bemas, berpinggiran, berwama kekuning-kuningan, berembrio tunggal. Ukuran biji sekitar 1-1,5 cm, bentuk tipis dan lonjong (Niyomdham dah Verheij and Coronel, 1992). Secara agroklimat, jeruk besar dapat tumbuh baik di dataran rendah tropik dengan suhu bulannya rata-rata 25 sampai 30%. Tamaman lebih menyukai wilayah dengan musim kemarau berlangsung 3 sampai 4 bulan dan curah hujan tahunannya sekitar 1500-1800 mm. Ketinggian tempat yang ideal untuk pertanaman ini adalah tidak lebih dari 400 m di atas permukaan la&. Jsruk besar mampu beradaptasi pada kisaran tanah yang luas, mulai dari tanah berpasir hingga lempung berat. Namun demikian tanaman ini akan tumbuh lebih baik pada tipe tanah yang mampu menunjang perakaran yang dalam, tekstur tanah sedang, gembur serta bebas kadar garam (Verheij and Coronel, 1997). Jenis tanah yang ringan sampai sedang merupakan media tumbuh yang

baik untuk pertumbuhan jeruk besar dengan kisaran ph yang baik adalah 5-6 dimana pada ph 6 produksi maksimal dapat diperoleh. Jika ph dibawah 5, daun jeruk akan menguning dan buah tidak berkembang (Setiawan, 1993) Pembungaan Jeruk Besar Jeruk besar merupakan tanaman yang berbunga dan berbuah musimam. Di Jawa, bulan panen berlangsung pada bulan April - Juni setelah berbunga pada bulan September - Oktober tahun sebelumnya (Setiawan, 1993). Di Indonesia pembungaan jeruk besar tejadi secara alami. Manipulasi pengaturan pembungaan masih belum dilakukan secara komersiil. Pengaturan pembungaan pada pohon bush-buahan secara ekonomi sangat penting untuk memperoleh buah di luar musim. Hasil penelitian Poemanto dan Inoue (1990) menunjukkan bahwa induksi pembungaan pada jeruk dapat dilakukan dengan cara mengatur suhu perakaran dan pemangkasan akar. Namun demikian, ha1 tersebut sulit untuk diterapkan di Indonesia mengingat umumnya petani menanam tanaman langsung di lapang produksi dan bukan dalam green house. Penelitian lebih lanjut menujukkan bahwa terd&pat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatur pembungaan pohon buah-buahan, antara lain dengan pencekikan batang (Susanto el al., 1990; Yamanishi et a/., 1993), mengatur suhu udara dan tanah (Poemanto eta/., 1989), stres air (Susanto et a/., 1993) dan pemakaian zat

pengatur tumbuh (Poenvanto dan Susanto, 1996; Poerwanto et al., 1997). Teknik-teknik tersebut secara umum dilakukan dengan mengganggu sistem metabolisme tanaman. Adanya gangguan pada metabolisme tanaman terutama yang berkaitan dengan translokasi hasil-hasil asimilat dari daun ke perakaran berkorelasi positif dengan akumulasi karbohidrat di tajuk tanaman Perlakuan pengbambatan translokasi karbohidrat ke bagian bawah tanaman seperti strangulasi dan pengeratan batang mampu meningkatkan akumulasi karbohidrat di bagian atas tanaman sehingga akan merangsang pembungaan Hasil penelitian Yamanishi dan Hasegawa (1995) memperlihatkan bahwa strangulasi batang selain mampu merangsang pembungaan, juga dapat meningkatkan kadar gula pada buah pummelo. Demikian pula perlakuan pengeratan batang dapat meningkatkan pembentukan bunga dan akumulasi pati di daun (Garcia el a[., 1995). Penelitian Poerwanto ei al., (2000) juga menunjukkan bahwa periakuan ~ gging (kerat batang) yang diaplikasikan pada rambutan Binjai dapat menghambat translokasi fotosintat (karbohidrat) dari tajuk ke akar yang menyebabkan tejadinya penumpukan karbohidrat di tajuk. Secara umum, penghambatan aliran karbohidrat ke akar akan mengakibatkan adanya gangguan fkngsi akar yang pada gilirannya akan dapat menyebabkan berkurangnya hormon gibberellin yang disintesis di akar tanaman Ogata et al., (1996) telah membuktikan bahwa pada tanaman jeruk, induksi pembungaan memerlukan penurunan aktivitas giberellin. Perlakuan penghambatan translokasi karbohidrat mampu meningkatkan induksi bunga dan tanaman menjadi berbunga lebih awal dibandingkan tanaman kontrol

(Garcia el al., 1995). Menzel el al. (1995) menyatakan bahwa kandungan karbohidrat pada jaringan di atas perlakuan ringing batang pada tanaman leci meningkat, sedangkan kandungan karbohidrat di akar menurun secara nyata Strangulasi Strangulasi merupakan salah satu cara memanipulasi tanaman dengan pencekikan batang ataupun cabang tanaman. Strangulasi terutama ditujukan untuk memanipulasi transportasi makanan dari tubuh tanaman yaitu pada batang rnenuju akar agar lebih lambat atau berhenti sama sekali. Hambatan tersebut diarahkan untuk merangsang proses fisiologi yang lain yang pada gilirannya akan mengaktifkan hormon yang menginduksi pembungaan. Mekanisme transportasi pada batang cukup rumit dijabarkan secara detail, namun secara garis besar dapat dijelaskan bahwa tanaman jeruk adalah tanaman yang berkambium, dimana sebelah dalam kambium terdapat jaringan xylem (kayu) yang berfungsi untuk mengangkut unsur hara dari tinah. Unsur hara bersama air mengalir dari tanah ke jaringan xylem yang diakar dan batang pada sel-sel xylem, dan sampai di daun untuk digunakan dalam proses fotosintesis. Sedangkan jaringan yang ada di sebelah luar (floem), yang dilapisi kulit dan jaringan gabus, mengangkut hasil fotosintesis dari daun untuk diedarkan ke seluqh tubuh tanaman. Dengan dilakukannya strangulasi pada batang sebatas kambium maka dimungkinkan akan terjadi penumpukan karbohidrat di tajuk tanaman. Kandungan karbohidrat di daun pada tanaman jeruk yang dishangulasi selama 3 dan 20 bulan nyata meningkat dibandingkan dengan tanaman kontrol (Yamanishi et al., 1993).

Ukuran kawat yang digunakan untuk strangulasi disesuaikan dengan ketebalan dari kulit batang tanaman. Strangulasi akan memutus suplai karbohidrat dari tajuk ke aka. Keadaan ini akan menyebabkan aktivitas akar terganggu. Di lain pihak, tejadi penumpukan karbohidrat di bagian pucuk tanaman. Kondisi tersebut dapat menginduksi pembungaan. Hasil Penelitiian Yamanishi dan Hasegawa (1995) memperlihatkan bahwa strangulasi meningkatkan kandungan karbohidrat di tajuk sehingga akan merangsang tanaman untuk berbunga dan membentuk buah. Kandungan karbohidrat dan C/N rasio daun pada tanaman yang di strangulasi mengalami peningkatan selama strangulasi. Jumlah kuncup bungadan bunga mekar lebih banyak pada tanaman yang di strangulasi dibandingkan deng& tanaman kontrol. (Yamanishi et at., 1993). Stranguiasi juga dapat mempengaruhi pertumbuhan tunas,,transpirasi dan laju fotosintesis pada daun tanaman jeruk besar (Yamanishi, 1995). Ukuran kawat untuk strangulasi diduga akan berkaitan dengan tingkat gangguan yang ditimbulkan. Semakin besar gangguan maka diharapkan laju induksi akan semakin tinggi. Diameter kawat yang sering digunakan adalah 1.6 mm dan 2.0 mm, karena memiliki ukuran yang mendekati dengan ukuran ketebalan kulit batang jeruk. Sehingga dengan mengaplikasikan spesifikasi tersebut efek pada tanaman akan segera terlihat.