BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Istilah motivasi berasal dari bahasa Latin, yakni movere yang. Menurut Sadirman (2007), motivasi adalah perubahan energi diri

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. pria yg menjadi pasangan hidup resmi seorang wanita (istri) yg telah menikah.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkedudukan di masyarakat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002, hlm. 215).

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya kehamilan merupakan hal yang paling membahagiakan bagi setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. besar. Berdasarkan data UNICEF, WHO, UNFPA dan Bank Dunia tren angka

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada awal kehamilan (trimester pertama), seperti berakhirnya

BAB I PENDAHULUAN.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. to move. Motif diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam organisme

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Harlap & Shiono (1980) melaporkan bahwa 80% kejadian abortus spontan terjadi pada usia kehamilan 12 minggu pertama.

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini berisi pembahasan asuhan kebidanan pada Ny.S di

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berbagai komplikasi yang dialami oleh ibu hamil mungkin saja terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri

1. ATONIA UTERI. A. Pengertian

ANALISIS FAKTOR RISIKO USIA KEHAMILAN DAN PARITAS TERHADAP KEJADIAN ABORTUS. La Ode Ali Imran Ahmad Universitas Haluoleo Kendari.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Definisi Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di negara berkembang. Berdasarkan angka tersebut, diperkirakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu penyebab kematian ibu adalah abortus. Abortus adalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dengan melihat indikator yang tercantum dalam Milenium

BAB I PENDAHULUAN. sempurna. Tetapi dalam kenyataannya tidak selalu demikian, sering kali

BAB I PENDAHULUAN. status kesehatan ibu pada suatu wilayah, salah satunya yaitu angka

BAB 1 PENDAHULUAN. berbeda-beda yang tentu saja sangat berpengaruh terhadap Angka Kematian Bayi

TERJADI PERDARAHAN DESIDUA BASALIS, KANTUNG KEHAMILAN (GESTATIONAL).

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. bundar dengan ukuran 15 x 20 cm dengan tebal 2,5 sampai 3 cm dan beratnya 500

BAB I PEDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih relatif lebih tinggi jika

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Menurut Manuaba (2010),

HUBUNGAN ANTARA USIA IBU DAN RIWAYAT ABORTUS DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLETUS DI RSB UMMI KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Prawirohardjo, 2002, hlm. 180). Menurut Mochtar, 1998, jenis persalinan terbagi :

BAB I PENDAHULUAN. kebidanan dalam suatu negara adalah Kematian Maternal. Kematian

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai penerus keturunan keluarga. Kehamilan menurut Manuaba (2010) adalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013

BAB I PENDAHULUAN. masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal,

BAB I PENDAHULUAN. Sasaran Pembangunan Millenium Development Goals (MDGS) adalah 102 per

BAB I PENDAHULUAN. hamil normal adalah 280 hari dihitung dari hari pertama haid terakhir. Pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Penurunan AKI juga merupakan indikator keberhasilan derajat

BAB I PENDAHULUAN. yang berhubungan dengan kehamilan yang dapat menyebabkan kematian (Dinana,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

KERANGKA ACUAN POSTNATAL CARE (PNC)

HUBUNGAN PERTAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA KEHAMILAN DENGAN BERAT BAYI LAHIR DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Motivasi berasal dari bahasa Latin yang berarti to move. Secara umum

BAB I PENDAHULUAN. proses selanjutnya. Proses kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. melihat derajat kesehatan perempuan. Salah satu target yang ditentukan

SINOPSIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR DI KAB BOJONEGORO TESIS OLEH INDRAYANTI

HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI PUSKESMAS PAAL X KOTA JAMBI TAHUN 2012

2013 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III TENTANG TANDA- TANDA PROSES PERSALINAN DI PUSKESMAS SINGANDARU KOTA SERANG TAHUN

MASALAH KEBIDANAN DI KOMUNITAS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. komplikasi pada ibu dan janin (Manuaba, 1998).

BAB I PENDAHULUAN. di kawasan ASEAN yaitu sebesar 228/ kelahiran hidup (SDKI. abortus (11%), infeksi (10%), (SDKI 2012).

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. kesehatan yang memberi pelayanan antenatal untuk mendapatkan pemeriksaan

BAB I PENDAHULUAN. mendukung MDG di Denpasar, Bali pada Rabu pagi (

BAB I PENDAHULUAN. hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan, yaitu triwulan

BAB I PENDAHULUAN. Proses persalinan selalu memiliki potensi risiko-risiko kesehatan. Risiko persalinan

BAB 1. terutama yaitu perdarahan 28%. Sebab lain yaitu eklamsi 24%, infeksi 11%, pelayanan obstetri belum menyeluruh masyarakat dengan layanan yang

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Derajat Sarjana S-1 Keperawatan

BAB I PENDAHULUAN. melalui jalan lahir namun kadang-kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Berat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan Ibu dan Anak menjadi target dalam tujuan pembangunan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara terminologi kedokteran abortus ialah suatu keadaan yang tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) antenatal care selama

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dari partus lama pada prinsipnya adalah his yang tidak efisien (in adekuat), faktor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kehamilan terbagi menjadi 3 trimester yaitu pada trimester pertama dimulainya

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini selaras dengan tujuan pembangunan Sustainable Development

KELAS IBU HAMIL. dr. Hafizah

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses alamiah oleh setiap wanita. Pada

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh pada proses laktasi. Dalam prosesnya kemungkinan keadaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penentuan jarak kehamilan adalah upaya untuk menetapkan atau memberi

Lies Indarwati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dihitung dari hari pertama haid terakhir. (Prawirohardjo, 2008, p. 89).

BAB I PENDAHULUAN. anak. Setiap prosesnya tidak dapat dipisahkan satu sama lain dan kondisi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan janin intrauterin mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kematian ibu maupun perinatal (Manuaba 2010:109). Perlunya asuhan

BAB I PENDAHULUAN. menit ada satu perempuan yang meninggal. Dilihat dari data WHO persentase

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh seluruh wanita

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. atau pembuahan yaitu meleburnya sel telur dan sel sperma yang kemudian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABORSI / ABORTUS KATA PENGANTAR. Fransisca S. K. S.Ked (Fak. Kedokteran Univ. Wijaya Kusuma Surabaya)

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi sumber daya yang berkualitas tidak hanya dilihat secara fisik namun

GAMBARAN UMUR IBU HAMIL YANG MENGALAMI ABORTUS DI RSUD SALATIGA TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI

PENDAHULUAN. Sebagian besar kasus kematian ibu di dunia terjadi di negara- negara. bila dibandingkan dengan negara-negara lain. Berdasarkan Survei

BAB I PENDAHULUAN. Proses kehamilan, persalinan, nifas merupakan suatu proses fisiologis

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. awal minggu gestasi ke-20 sampai akhir minggu gestasi ke-37 (Varney,

GAMBARAN PEKERJAAN IBU HAMIL TRIMESTER I DENGAN KEJADIAN ABORTUS DI RSIA KIRANA SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. membawa oksigen ke berbagai organ tubuh. trimester III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II.

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi kesehatan dunia memperkirakan diseluruh dunia setiap hari

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. MOTIVASI SUAMI 1. Beberapa pengertian motivasi Istilah motivasi berasal dari bahasa latin mover yang berarti menggerakkan (Winardi, 2007, hal.30). Menurut Sadirman (2007, hal.25) motivasi adalah perubahan energi diri seseorang yang di tandai dengan munculnya feeling dan di dahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dasar dari motivasi bahwa motivasi itu merupakan dorongan(menggerakkan) sebagai suatu perangsang dari dalam, suatu gerak hati yang menyebabkan seorang suami melakukan sesuatu (Soekidjo, 2007, hal.34). Suami berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan memberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya (Madhi, 2008:56).Masa sembilan bulan dapat digunakan untuk mempersiapkan diri sebagai seorang suami sekaligus seorang ayah dengan membantu kehamilan istri. Mengikuti persiapan persalinan berupa senam hamil, bersama mengenai kehamilan, cara merawat bayi atau belanja bersama untuk menyambut kelahiran bayi (Maulana, 2006).

Berdasarkan beberapa pengertian dan topik penelitian ini menyangkut pemanfaatan ibu yang mengalami abotus, maka dapat di simpulkan bahwa motivasi suami terhadap ibu yang mengalami abortus merupakan dorongan yang terdapat dalam diri suami sehingga menimbulkan, mengarahkan dan mengorganisasikan tingkah lakunya. Hal ini terkait dengan upaya untuk memenuhi kebutuhan yang dirasakan ibu yaitu untuk meningkatkan derajat kesehatannya. 2. Motivasi Intrinsik Yang di maksud dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu diransang dari luar, karena dalam setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.motivasi instrinsik datang dari hati sanubari umumnya dengan karena kesadaran, misalnya suami membawa istrinya ke rumah sakit karena suami tersebut sadar bahwah dengan membawa istrinya ke rumah sakit akan mendapat pelyanan kesehatan seperti penanganan dalam tanda-tanda bahaya dalam kehamilan yaitu bortus. Menurut Taufik (2007, hal.51), faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi intrinsik yaitu: a) Kebutuhan (need) Seseorang melakukan aktifitas (kegiatan) karena adanya faktor-faktor kebutuhan baik biologis mau pun psikologis, misalnya motivasi suami untuk membawa istrinya ke rumah sakit untuk mendapatkan pelayanan kesehatan seperti penanganan dalm tanda- tanda bahaya kehamilan yaitu abortus. b) Harapan (Expectancy)

Seseoarang di motivasi oleh karena keberhasilan dan adanya harapan keberhasilan bersifat pemuasan diri seseoarang, keberhasilan dan harga diri meningkat dan menggerakkan seseorang ke arah pencapaian tujuan, misalnya suami membawa istri ke rumah sakit untuk mendapatkan pelayanan kesehatan seperti tanda-tanda bahaya dalam kehamilan dengan harapan agar ibu sehat dan tidak mudah tertular penyakit-penyakit infeksi. c) Minat Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keinginan pada suatu hal tanpa ada yang menyuruh, misalnya suami membawa istri ke rumah sakit tanpa adanya pengaruh dari orang lain tetapi karena adanya minat ingin bertemu dengan teman-teman mau pun ingin bertemu dengan tenaga kesehatan (dokter, bidan, perawat). 3. Motivasi ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalah kebalikan dari motivasi intrinsik.motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang atau mengaruh dari orang lain sehingga seseorang berbuat sesuatu (Hamzah, 2009, hal.24). Menurut Taufik (2007, hal.52), faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi ekstrinsik adalah; a) Dorongan keluarga Suami membawa istri ke rumah sakit bukan kehendak sendiri tetapi karna dorongan dari keluarga seperti istri, orang tua, teman.misalnya suami membawa istri ke rumah sakit karena adanya untuk melakukan (dukungan)

dari istri, orang tua atau pun anggota keluarga lainnya.dukungan atau dorongan dari anggota keluarga semakin menguatkan motivasi suami untuk memberikan sesuatu yang terbaik untuk istrinya. b) Lingkungan Lingkungan adalah tempat dimana seorang tinggal. Lingkungan dapat mempengaruhi seseorang sehingga dapat termotivasi untuk melakukan sesuatu. Selain keluarga, lingkungan juga mempunyai peran yang besar dalam memotivasi seseorang dalam mengubah tingkah lakunya. Dalam sebuah lingkungan yang terbuka, biasanya terdapat rasa kesetiakawanan yang tinggi. Seperti adanya puskesmas di suatu pemukiman orng-orang memungkinkan di sekitar lingkungan ibu akan mengajak, mengingatkan, atau pun memberikan informasi pada suami tentang pelayanan kesehatan pada ibu hamil. c) Imbalan Seseorang dapat termotivasi untuk melakukan sesuatu karena adanya suatu imbalan sehingga orang tersebut ingin melakukan sesuatu, misalnya suami membawa istri ke rumah sakit karena istri akan mendapatkan imbalan seperti mendapatkan pelayanan kesehatan pada ibu hamil seperti imunisasi TT, Vit A dan lain sebagainya.dengan harapan ibu akan menjadi lebih sehat. d) Pekerjaan Pekerjaan juga sangat mempengaruhi perhatian suami dalam mengawasi kondisi istri.

Suami yang bekerja pada lajur produksi atau melakukan pekerjaan yang tidak menyenangkan dan pekerjaan tangan yang sulit dapat membuat suami tertekan. Dalam keadaan ini besarnya penghasilan merupakan pendorong semangat utama. Agar yang dilakukan menjanjikan peningkatan pendapatan, sebagai suatu alat untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga. e) Umur Umur adalah lama waktu hidup individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat dilakukan penelitian.semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseoarang akan lebih matang dalam berpikir dalam bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat seseorang yang lebih dewasa akan lebih dewasa akan lebih di percaya dari orang yang belum cukup tinggi kedewasaannya. Hal ini sebagai akibat dari pengalaman dan kematangan jiwanya. Semakin tua umur seseorang maka makin bertambah dalam memberikan dukungan. f) Pendidikan Pendidikan adalah peroses pengubahan sikap dan tata laku seseorang dalam usaha dalam mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseoarang dalam hal ini suami semakin mudah memberikan dukungan. g) Paritas Paritas adalah jumlah anak yang dilahirkan ibu saat ini. Tingkat paritas yang tinggi mempengaruhi dukungan pada ibu.

4. Tujuan Motivasi Secara umum tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauan untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil dan mencapai tujuan (Taufik, 2007, hal.53). Setiap tindakan motivasi seseorang mempunyai tujuan yang akan di capai. Makin jelas tujuan yang di harapkan atau akan dicapai, maka akan semakin jelas pula bagaimana tindakan memotivasi itu dilakukan. Tindakan memotivasi akan lebih dapat berhasil apabila tujuannya jelas dan di dasari oleh yang di motivasi. Oleh karena itu, setiap orang yang akan memberikan motivasi kepada seseorang harus mengenal dan memahami benar-benar latar belakang kehidupan, kebutuhan, serta kepribadian orang yang akan dimotivasi (Taufik, 2007, hal.54). 5. Unsur-Unsur Motivasi Menurut Sadirman (2007, hal.22), motivasi mengandung tiga unsur penting, yaitu : a) Motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa beberapa perubahan energi di dalam sistem neurophysiological yang ada pada organisme manusia. Karena menyangkut perubahan energi manusia, penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia.

b) Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa feeling, afeksi seseorang.dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan perubahan tingkah laku manusia. c) Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi, yakni tujuan.motivasi memang muncul dari dalam dari diri manusia, tetapi kemunculannya karena terangsang / terdorong oleh adanya unsur lain, daalm hal ini adalah tujuan. Tujuan ini akn menyangkut kebutuhan yang akan di capai oleh orang tersebut. Menurut Taufik (2007, hal.56), motivasi mengandung tiga komponen pokok di dalamnya, yaitu menggerakkan, mengarahkan, dan menopang tingkah laku manusia. 1. Menggerakkan berarti menimbulkan kekuatan pada individu, memimpin seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu. Misalnya kekuatan dalam hal ingatan, respons-respons efektif dan kencenderungan mendapatkan kesenangan. 2. Motivasi juga mengarahkan atau menyalurkan tingkah laku. Dengan demikian seseorang menyediakan suatu orientasi tujuan.tingkah laku seseorang individu diarahkan terhadap sesuatu. 3. Untuk menjaga dan menopang tingkah laku, lingkungan sekitar harus menguatkan (reinforce) intensitas dan arah dorongan-dorongan dan kekuatan-kekuatan individu. 6. Fungsi Motivasi

Menurut Notoatmodjo (2007, hal.38), motivasi mempunyai 3 (tiga) fungsi yaitu : a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan. b. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendah dicapai.dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan yang sudah direncanakan sebelumnya. c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus di kerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Pilihan perbuatan yang sudah ditentukan atau dikerjakan akan memberikan kepercayaan diri yang tinggi karena sudah melakukan proses penyeleksian. B. Abortus 1. Definisi Abortus Beberapa pendapat tetang abortus, di antaranya, Abortus (keguguran) adalah kegagalan kehamilan sebelum umur kehamilan umur 28 minggu atau berat janin kurang dari 1000 gram (Manuaba, 2008, hal.44). Abortus adalah berakhirnya kehamilan sebelum janin dapat hidup di dunia luar, tanpa mempersoalkan penyebabnya (Krisnadi, 2005). Abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan (Wiknjosastro, 2005, hal.26).

Abortus adalah keluarnya janin sebelum mencapai viabilitas. Dimana masa gestasinya belum mencapai 20-28 minggu. Dan beratnya kurang dari 500 gram. Abortus adalah suatu proses berakhirnya suatu kehamilan, dimana janin belum mampu hidup di luar rahim (Achadiat, 2004). Abortus (keguguran) adalah penghentian kehamilan sebelum umur 20 minggu kehamilan lengkap (Benson, 2009, hal.60). 2. Etiologi Penyebab abortus merupakan gabungan dari beberapa faktor. Umumnya abortus di dahului oleh kematian janin (Krisnadi 2005). Beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya abortus, yaitu : a. Faktor janin Kelainan yang paling sering di jumpai pada abortus adalah gangguan pertumbuhan zigot, embrio, janin atau plasenta. Kelainan tersebut biasanya menyebabkan abortus pada trimester pertama. b. Faktor maternal 1. Infeksi maternal dapat membawa resiko bagi janin yang sedang berkembang, terutama pada akhir semester pertama atau awal trimester. 2. Penyakit vaskuler misalnya hipertensi.kelainan endokrin Abortus spontan dapat terjadi bila produksi progesteron tidak mencukupi atau pada penyakit disfungsi tiroid, difiensi insulin. 3. Faktor imunologis

Ketidak cocokan sistem Human Leukocyte Antigen 4. Trauma Khasusnya jarang terjadi, umumnya abortus terjadi segera setelah trauma tersebut. 5. Kelainan uterus Hipoplasia uterus, mioma (terutama mioma sub mukosa), serviks inkommpletus. c. Faktor eksternal 1. Radiasi Dosis 1-10 radiasi bagi janin pada kehamilan sembilan minggu pertama dapat merusak janin dan dosis yang lebih tinggi dapat menyebabkan keguguran. 2. Obat-obatan Sebaiknya tidak menggunakan obat-obatan sebelum kehamilan enam belas minggu, kecuali telah dibuktikan bahwa obat tersebut tidak membahayakan janin atau untuk pengobatan penyakit ibu yang parah. 3. Bahan-bahan kimia Seperti bahan yang mengandung arsen dan benzena. Katagori dan gambaran klinis abortus adalah: Bercak darah pada kehamilan muda biasa menjadi perdarahan yang mengakibatkan janin gugur sehingga perlu diwaspadai. Munculnya bercak darah biasa berasal dari perdarahan di rahim atau di luar rahim (Hestiantoro, 2008).

3. Komplikasi Komplikasi yang terdapat terjadilah adalah sebagian berikut : a. Perdarahan Perdarahan dapat diatasi dengan pengosongan uterus dari sisa-sisa hasil konsepsi dan jika perlu pemberian transfusi darah.karena kematian janin dapat terjadi apa bila pertolongan tidak diberikan pada waktunya. b. Perforasi Perforasi uterus pada kerokan dapat terjadi terutama pada bulan uterus dalam posisi hiperreefio fleksi. Jika terjadi peristiwa ini, penderita perlu diamati dengan teliti. c. Infeksi Infeksi ini terjadi dalam uterus, dan infeksi menyebar ke miometrium, tuba, peritoneum. d. Syok Syok pada abortus bisa terjadi karena perdarahan (syok hemoregik) dan karena infeksi berat (Wiknjosastro, 2005)