BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. yang mampu mengakomodasi kebutuhan dari penghuninya secara baik.

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP. a. Memberikan ruang terbuka hijau yang cukup besar untuk dijadikan area publik.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Adapun pengelompokkan jenis kegiatan berdasarkan sifat, yang ada di dalam asrama

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Hasil perancangan dari kawasan wisata Pantai Dalegan di Kabupaten Gresik

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Perancangan Gumul Techno Park di Kediri ini menggunakan konsep

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pemikiran yang melandasi perancangan dari proyek Mixed-use Building

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

BAB V KONSEP PERANCANGAN. mencari hiburan diluar apartemen karena semua kebutuhan sudah terpenuhi di dalam

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. a. Aksesibilitas d. View g. Vegetasi

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. kendaraan dan manusia akan direncanakan seperti pada gambar dibawah ini.

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental,

Jenis dan besaran ruang dalam bangunan ini sebagai berikut :

BAB V KONSEP. mengasah keterampilan yaitu mengambil dari prinsip-prinsip Eko Arsitektur,

TEMA DAN KONSEP. PUSAT MODE DAN DESAIN Tema : Dinamis KONSEP RUANG KONSEP TAPAK LOKASI OBJEK RANCANG

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar Gambar 5.1 Skema Site Plan

PUSAT MODIFIKASI MOBIL BAB V KONSEP PERANCANGAN KONSEP METAFORA PADA BANGUNAN Beban angin pada ban lebih dinamis.

BAB V KONSEP. Tabel Pemintakatan Tapak No Zona Nama Bangunan Besaran (%) 1 Publik Bangunan Utama Pedodonti Area parkir

BAB V. Sport Hall/Ekspresi Struktur KONSEP PERANCANGAN V.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

Konsep dasar perancangan pada Sekolah Pembelajaran Terpadu ini terbentuk. dari sebuah pendekatan dari arsitektur prilaku yaitu dengan cara menganalisa

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya. aktivitas sehari-hari. mengurangi kerusakan lingkungan.

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep dasar perancangan yang digunakan adalah sustainable

Zona lainnya menjadi zona nista-madya dan utama-madya.

BAB V. KONSEP PERANCANGAN

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perancangan Batu convention and exhibition center merupakan salah satu

BAB VI KONSEP PERANCANGAN


Bab IV. Konsep Perancangan

BAB VI KONSEP RANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN

LP3A REDESAIN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL TIPE B BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL

Asrama Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. Terakota di Trawas Mojokerto ini adalah lokalitas dan sinergi. Konsep tersebut

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

BAB VI HASIL RANCANGAN. Konsep perancangan yang digunakan adalah sustainable architecture

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Perencanaan dasar pengunaan lahan pada tapak memiliki aturanaturan dan kriteria sebagai berikut :

Lapas Kelas I A Kedungpane

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

SEKOLAH MENENGAH TUNANETRA BANDUNG

ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR DIAGRAM DAFTAR LAMPIRAN BAB I: PENDAHULUAN

Structure As Aesthetics of sport

Bab V Konsep Perancangan

BAB V KONSEP. marmer adalah Prinsip Sustainable Architecture menurut SABD yang terangkum

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN AREA PENDIDIKAN R. PUBLIK. Gambar 3.0. Zoning Bangunan Sumber: Analisa Penulis

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan sesama mahasiswa. tinggal sementara yang aman dan nyaman. keberlanjutan sumber daya alam.

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Konsep dasar rancangan yang mempunyai beberapa fungsi antara lain: 1.

BAB V KONSEP PERANCANGAN

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR BASKET DI KAMPUS UNDIP TEMBALANG. sirkulasi/flow, sirkulasi dibuat berdasarkan tingkat kenyamanan sbb :

BAB V KONSEP PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI HASIL RANCANGAN. ini merupakan hasil pengambilan keputusan dari hasil analisa dan konsep pada bab

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. lingkungan maupun keadaan lingkungan saat ini menjadi penting untuk

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. 5.1 Konsep Tapak Bangunan Pusat Pengembangan dan Pelatihan Mesin Industri Zoning

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. menggunakan dinding yang sifatnya masif.

BAB VI Konsep Perencanaan dan Perancangan Studio Film di Yogyakarta

4 BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

Transkripsi:

160 BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Konsep dasar yang digunakan dalam perancangan Bandung Sports Club adalah Urban Sportainment, yakni sebuah pusat klub olahraga yang berada ditengah kota dengan mewadahi beberapa cabang olahraga, sekaligus sebagai tempat rekreasi, serta menggabungkan fungsi komersil dan rekreasi dengan tema arsitektur tropis. Hal ini berdasarkan dari latar belakang isu dan fenomena yang muncul di masyarakat mengenai kegiatan olahraga. 5.2 Konsep Perencanaan Tapak Sesuai dengan tema perancangan yakni Arsitektur Tropis, maka konsep pada tapak harus berdasarkan aspek-aspek yang sesuai dengan konteks arsitektur tropis. Dalam hal ini seperti mempertimbangkan perletakan massa bangunan yang harus merespon terhadap orientasi matahari yang berpengaruh terhadap pencahayaan bangunan, dan arah mata angin yang berpengaruh terhadap penghawaan dan bukaan pada bangunan. 5.2.1 Pemintakatan Tapak Gambar 5.1 Pemintakatan Tapak Sumber: Analisis Pribadi 2015

161 1) Area Publik ditempatkan di sebelah utara tapak, tepatnya berada dekat dengan jalan utama yakni Jl. Jakarta, hal ini bertujuan untuk memudahkan pengguna dalam mengaksesnya. 2) Area Semi Publik ditempatkan diantara area publik dan privat sebagai penghubung aktivitas antara area publik dan area privat. Area semi publik meliputi fasilitas olahraga. 3) Area Privat diletakkan di sebelah selatan pada tapak, dan jauh dari akses jalan utama dikarenakan sifatnya yang privat dan membutuhkan privasi yang tinggi. 4) Area Servis ditempatkan mengikuti kebutuhan dari area yang lainnya, area ini berada di sebelah barat tapak yang hanya dapat diakses oleh para staff dan karyawan. 5.2.2 Gubahan Massa Segitiga Bentuk massa tidak sesuai dengan tapak Sulit dalam pengolahan ruang karena terlalu banyak sudut Lingkaran Memiliki kesan terpusat Tidak sesuai dengan tapak Sulit dalam pengolahan ruang Persegi Bentuk massa sesuai dengan tapak Mudah dalam pengolahan ruang Orientasi bangunannya jelas Efisiensi struktur dan konstruksi bangunan Ekonomis dengan bentuk yang tidak sulit dalam strukturnya Kesan yang ingin dicapai jelas Gambar 5.2 Gubahan Massa Sumber: Arsitektur Bentuk Ruang dan Tatanan D.K Ching

162 Dari ketiga bentuk diatas, bentuk yang paling baik dan sesuai untuk fungsi bangunan olahraga adalah bentuk persegi. Bentuk persegi dipilih sebagai bentuk utama karena dianggap paling sesuai dengan bentuk tapak, efisien dalam pengolahan ruang didalamnya, dan sesuai dengan susunan perletakkan lapangan olahraga. 5.2.3 Tata Letak a. Penempatan Entrance Entrance dapat dibagi menjadi dua yakni main entrance (In dan Out) dan side entrance. Menurut Neufeurt dalam Data Arsitek, menyebutkan beberapa kriteria dalam menentukan sebuah main entrance diantaranya, terletak di daerah yang kepadatan arusnya relatif rendah, mudah terlihat, informatif, dan mudah diakses. pintu masuk kendaraan pengunjung, terdapat di jalan utama yakni Jl. Jakarta. Diletakkan berada di jalan utama agar memudahkan pengunjung untuk mengaksesnya. pintu servis dibedakan dengan pintu masuk utama, hal ini bertujuan agar tidak mengganggu kegiatan di dalam jalur utama kendaraan pengunjung. pintu keluar kendaraan dipisahkan dengan pintu masuk untuk menghindari persimpangan kendaraan di dalam tapak. Pintu keluar ini terletak di jalan utama yakni Jl. Jakarta. Gambar 5.3 Tata Letak Entrance Sumber: Analisis Pribadi 2015 b. Orientasi Bangunan Berdasarkan tema arsitektur tropis, penempatan orientasi bangunan diletakkan berdasarkan analisis arah datang dan terbenamnya matahari dan analisis arah mata angin, yang nantinya berpengaruh terhadap pengcahayaan dan penghawaan pada bangunan.

163 5.2.4 Sirkulasi Pada Tapak Jalur sirkulasi pada tapak dibagi menjadi dua yakni sirkulasi kendaraan bermotor dan sirkulasi pejalan kaki. Sirkulasi kendaraan bermotor dibagi menjadi dua yakni sirkulasi kendaraan untuk pengunjung dan sirkulasi kendaraan untuk pengelola dan servis. sirkulasi pejalan kaki dibentuk mengitari bangunan, dengan entrance melalui jalan utama dan melewati ruang terbuka hijau sirkulasi untuk kendaraan pengunjung entrance nya melalui jalan jakarta untuk memudahkan akses mencapai area parkir. sirkulasi kendaraan untuk pengelola dan servis dibedakan dari akses sirkulasi pengunjung dengan entrance yang berbeda, melalui jalan jakarta. Hal ini bertujuan agar sirkulasi antara kendaraan pengunjung dan pengelola serta servis tidak padat. Gambar 5.4 Sirkulasi Pada Tapak Sumber: Analisis Pribadi 2015 5.2.5 Area Parkir Area Parkir Motor Pengunjung Area Parkir Mobil Pengunjung Area Parkir Bus dan Servis Area Kendaraan Pengelola Parkir Gambar 5.5 Area Parkir Sumber: Analisis Pribadi 2015

164 5.2.6 Tata Hijau diberi vegetasi jenis pohon yang dapat membuffer pandangan kedalam tapak ruang terbuka hijau berupa taman dan dapat dijadikan sebagai rainwater harvesting saat hujan vegetasi pohon pengarah di sepanjang batas tapak pada area parkir dibatasi dengan vegetasi sehingga parkir tidak terlihat langsung batas dengan jalan utama ditanami perdu dan pohon yang tidak terlalu tinggi, agar pandangan kedalam bangunan tidak terhalangi Gambar 5.6 Tata Hijau Sumber: Analisis Pribadi 2015 5.2.7 Pemintakatan Tapak dan Bangunan Gambar 5.7 Pemintakatan Tapak dan Bangunan Sumber: Hasil Perencanaan 2015

165 5.3 Konsep Perancangan Lansekap Konsep perancangan lansekap pada Bandung Sports Club disesuaikan dengan tema perancangannya yakni arsitektur tropis. Konsep lansekap dibagi menjadi dua, yaitu konsep softscape (tanaman) dan konsep hardscape (perkerasan). Penerapan konsep softscape, adalah dengan pemilihan tanaman yang biasa tumbuh di daerah beriklim tropis dan berdasarkan fungsinya. Sedangkan penerapan konsep hardscape, adalah dengan menggunakan material penutup tanah yang tidak memantulkan cahaya dan panas, serta bersifat dapat menyerap air. 5.3.1 Konsep Softscape a. Vegetasi Pengarah Vegetasi pengarah pada tapak menggunakan tanaman Polyalthia Longifolia (pohon glodokan). Jenis tanaman ini ditempatkan pada area parkir, batas tapak dengan jalan utama dan di area kolam renang. Berikut ini karakteristik dari pohon glodokan : dapat tumbuh hingga 30 meter berfungsi mengurangi polusi suara sebagai pohon peneduh, dan dapat menyerap polusi udara Gambar 5.8 Vegetasi Pengarah Sumber: Dokumentasi Kuliah 2015

166 b. Vegetasi Peneduh dan Pengarah Angin Pohon yang digunakan sebagai vegetasi peneduh pada tapak adalah menggunakan pohon Terminalia Mantaly (katapang kencana). Jenis tanaman ini ditempatkan pada area parkir dan sekitar kolam renang. Jacaranda Mimosifolia, salah satu pohon peneduh yang ditanam di sekitar area parkir pengelola. Tingginya dapat mencapai 3 meter, dan memiliki diameter 40 cm - 50 cm. Selain sebagai pohon peneduh, pohon ini memiliki fungsi sebagai estetika. Salah satu pohon peneduh yang digunakan adalah Fillicium Decipinens (kerai payung). Jenis tanaman ini ditempatkan pada area sekitar kolam renang. Disamping fungsi nya sebagai pohon peneduh, pohon ini berfungsi sebagai peredam kebisingan dan dapat memecah angin. Gambar 5.9 Vegetasi Peneduh dan Pengarah Angin Sumber: Dokumentasi Kuliah 2015

167 c. Vegetasi Pembatas Vegetasi pembatas yang digunakan untuk membatasi tapak dengan lingkungan sekitar adalah dengan menggunakan pohon Agathis Alba (damar). Selain sebagai pohon pembatas, pohon damar berfungsi sebagai tanaman penghijauan dan berfungsi sebagai penahan air tanah untuk menampung air hujan. Dapat berfungsi sebagai pohon peneduh, dan tanaman hias. Gambar 5.10 Vegetasi Pembatas Sumber: Dokumentasi Kuliah 2015 5.3.2 Konsep Hardscape Konsep hardscape, pada perancangan Bandung Sports Club menggunakan material yang tidak memantulkan cahaya dan panas, untuk mengurangi suhu pada tapak, dan bersifat dapat menyerap air untuk menyimpan cadangan air di tanah saat musim hujan datang. Material yang digunakan untuk jalur pedestrian adalah paving block, dan pada area kolam renang digunakan material grass block.

168 Paving Block Grass Block Gambar 5.11 Hardscape Sumber: Dokumentasi Kuliah 2015 5.4 Konsep Perancangan Bangunan Konsep perancangan bangunan Bandung Sports Club mengacu pada tema utama perancangan yakni arsitektur tropis. Pada tema arsitektur tropis, konsep perancangan bangunan adalah dengan mempertimbangkan kenyamanan thermal, yakni mengurangi perolehan panas dan mencegah radiasi panas yang masuk ke dalam bangunan, memberikan aliran udara yang cukup, dan membawa panas keluar bangunan. 5.4.1 Konsep Bentuk Bentuk dasar bangunan Bandung Sports Club adalah bentuk persegi. Bentuk persegi dipilih karena bentuknya yang stabil, ramah

169 furnitur, dan sesuai dengan susunan perletakkan lapangan olahraga, sehingga penggunaan ruang dapat dimaksimalkan. Dibandingkan dengan bentuk lingkaran yang tidak ramah furnitur dan bentuk segitiga yang menciptakan sudut sehingga ruang tidak dapat digunakan secara maksimal, bentuk persegi adalah bentuk yang paling sesuai dengan kebutuhan ruang untuk perancangan Bandung Sports Club. Gambar 5.12 Konsep Bentuk Persegi Sumber: Analisis Pribadi 2015 Bentuk persegi ini mengalami beberapa perubahan, transformasi perubahan bentuk persegi ini berdasarkan tiga hal, perubahan pertama dikarenakan adanya penyesuaian dengan perletakkan fungsi-fungsi yang ada dari masing-masing fasilitas olahraga, yakni perletakkan lapangan yang berorientasi utara selatan sehingga terjadi pengurangan massa bentuk persegi (substraksi), berikut merupakan tahapan perubahan tersebut :

170 Gambar 5.13 Konsep Transformasi 1 Sumber: Analisis Pribadi 2015 Perubahan kedua berdasarkan respon terhadap analisis tapak yang telah dilakukan yakni dengan mempertimbangkan arah angin dan matahari, massa bangunan mengalami penambahan massa (adisi), supaya tidak membentuk blok massa bangunan dan agar tercipta massa bangunan yang dinamis untuk dapat mengalirkan udara masuk ke dalam bangunan dan mengurangi panas yang ada di dalam bangunan. Gambar 5.14 Konsep Transformasi 2 Sumber: Analisis Pribadi 2015 Transformasi ketiga, disesuaikan dengan luas lahan yang diperuntukkan bagi bangunan, setelah dikurangi lahan untuk sirkulasi dalam tapak, ruang terbuka hijau dan area parkir maka bentuk akhir bangunan menjadi seperti dibawah ini :

171 Gambar 5.15 Konsep Transformasi 3 Sumber: Analisis Pribadi 2015 5.4.2 Konsep Fungsi Bangunan Bandung Sports Club terdiri dari dua lantai dengan fungsi setiap lantainya berbeda jenis dan sifat aktivitasnya. Oleh karena berbeda jenis dan sifat aktivitasnya, pengelompokan fungsi ruang perlantai dibagi berdasarkan jenis dan sifat aktivitasnya. Gambar 5.16 Konsep Fungsi Bangunan Sumber: Hasil Perencanaan 2015

172 Fungsi lantai 1 adalah area publik yakni, fasilitas komersil seperti toko olahraga, kid s zone, dan restaurant. Area semi publik yakni, fasilitas lapangan futsal, lapangan basket, lapangan tenis, kolam renang dan fasilitas kesehatan. Area servis yakni, toilet pengunjung, mushola dan ruang utilitas. Fungsi lantai 2 adalah untuk area pengelola dan member Bandung Sports Club. Terdapat fasilitas untuk member yakni, fasilitas fitness center, studio yoga dan studio aerobik. Pada lantai 2 terdapat green roof yang berada pada selasar menuju area fasilitas fitness center. 5.4.3 Konsep Ruang Interior a. Konsep Skala Ruang Gambar 5.17 Konsep Skala Ruang Sumber: Hasil Perencanaan 2015

173 Konsep perancangan skala ruang adalah menciptakan pengalaman ruang pengguna dengan membuat skala ruang yang dinamis. Membentuk skala monumental pada lobby utama dan area fasilitas lapangan futsal dan basket, serta membentuk skala normal pada koridor penghubung antara lobby utama dengan area fasilitas olahraga tersebut. b. Konsep Pola Sirkulasi Gambar 5.18 Konsep Pola Sirkulasi Sumber: Hasil Perencanaan 2015 Konsep pola sirkulasi pada bangunan adalah dengan melalui ruangruang. Menurut D.K Ching dalam Arsitektur Bentuk, Ruang, dan Tatanan, karakteristik sirkulasi melalui ruang-ruang adalah sebagai berikut, kesatuan dari tiap-tiap ruang dipertahankan, konfigurasi jalan yang fleksibel, dan ruang-ruang perantara dapat dipergunakan. c. Konsep Tekstur

174 Konsep tekstur ruang interior menggunakan tekstur alami seperti kayu, bambu dan bata ekspos yang dikombinasi dengan tekstur fabricated s e p e r t i k aca dan beton untuk menciptakan suasana yang tidak kaku dan bersahabat, karena pengguna Bandung Sports Club berasal dari semua kalangan kelas sosial. 5.4.4 Konsep Pencahayaan Pencahayaan pada bangunan terdiri atas pencahayaan alami dan pencahayaan buatan. Untuk pencahayaan alami, maka pada bangunan banyak terdapat bukaan-bukaan yang menjadi sumber datang cahaya dari luar, sedangkan pada malam hari menggunakan pencahayaan buatan yakni lampu-lampu. Konsep pencahayaan alami pada Bandung Sports Club menggunakan pencahayaan teknik pasif yakni lightwell (sumur cahaya). selain menggunakan sun shading, dapat penggunaan sun shading bertujuan Teknik juga pasif menggunakan adalah teknik vertical memanfaatkan garden untuk cahaya mereduksi alami untuk cahaya penerangan yang sebagai secondary skin bangunan untuk berlebih masuk ke dalam mereduksi radiasi matahari yang masuk bangunan pada fasad yang ke dalam bangunan. mendapat cahaya matahari Universitas Pendidikan Indonesia Gambar repository.upi.edu 5.19 Konsep Penggunaan perpustakaan.upi.edu Sun Shading Sumber: Hasil Perencanaan 2015

175 dalam ruang atau bangunan, dengan desain bukaan cahaya pada kulit atau selubung bangunan. Gambar 5.20 Konsep Sumur Cahaya Sumber: Hasil Perencanaan 2015

176 5.4.5 Konsep Penghawaan Sistem penghawaan juga menggunakan sistem penghawaan alami dengan menggunakan ventilasi silang pada gedung olahraga. Sistem demikian juga akan menghindari ruang dari udara yang terlalu panas maupun terlalu dingin, sehingga udara di dalam bangunan akan cenderung terasa sejuk, sedangkan untuk menunjang ruang-ruang yang tidak langsung berhubungan dengan ruang luar, maka menggunakan penghawaan buatan yakni menggunakan AC (Air Condition). Gambar 5.21 Konsep Ventilasi Silang Sumber: Hasil Perencanaan 2015 5.5 Konsep Modul Perancangan Gambar 5.22 Konsep Modul Perancangan Sumber: Hasil Perencanaan 2015

177 Modul perancangan yakni mengacu pada luas lapangan futsal dengan ukuran modul 6 meter x 6 meter, dikombinasi dengan bentang lebar sehingga tidak terdapat banyak kolom yang menghambat aktivitas dan sirkulasi pengguna fasilitas olahraga pada Bandung Sports Club. 5.6 Konsep Struktur dan Konstruksi Sistem struktur yang digunakan pada rancangan ini yaitu sistem struktur bentang lebar menggunakan rangka ruang dan rangka batang. Untuk pondasi bangunannya menggunakan pondasi tiang pancang agar dapat menahan beban besar dari struktur atap bangunan olahraga. Sistem struktur untuk atap menggunakan sistem bentangan panjang dan konstruksi atap yang digunakan adalah rangka batang (space frame). Gambar 5.23 Konsep Struktur Atap Sumber: Hasil Perencanaan 2015 Rangka batang merupakan susunan struktur rangka yang terdiri dari batang-batang linier yang membentuk komposisi segitiga sebagai penunjang kekuatan utama dan penyalur gaya. Rangka batang dapat berupa kuda-kuda kayu dan juga baja. Sistem rangka bangunan menggunakan kolom baja IWF dengan modul antara kolom yakni 6 meter, dan untuk plat menggunakan plat waffle agar lebih efisien dan kuat menahan beban.

178 Gambar 5.24 Konstruksi Waffle Slab Sumber: Hasil Perencanaan 2015 5.7 Konsep Bahan Bangunan 5.7.1 Material Atap Penggunaan untuk material penutup atap bangunan menggunakan zincalume. Material ini kuat terhadap kekuatan beban hisap angin, dan baik untuk bentang lebar karena kapasitas penampungan air yang lebih besar. Selain itu, pada bagian skylight untuk sumur cahaya menggunakan penutup berbahan ETFE (ethylene tetrafluoroethylene), sejenis polimer plastik dengan sifat ringan, tahan karat, tahan perubahan suhu ekstrim, dan dapat memfilter radiasi panas matahari. Gambar 5.25 Material ETFE Sumber: Dokumentasi Kuliah 2015

179 5.7.2 Material Lantai Untuk penutup lantai pada fasilitas olahraga menggunakan lantai parquette jati pada fasilitas lapangan basket, dan fasilitas studio yoga dan aerobik. Untuk fasilitas fitness center penutup lantai menggunakan karpet, hal ini bertujuan sebagai peredam suara yang ditimbulkan dari aktivitas kegiatan fitness. Pada lantai lapangan tenis indoor menggunakan material hard court (lapangan beton atau aspal). Pada lantai lapangan futsal menggunakan material berbahan terraflex. 5.8 Konse p Utilitas 5.8.1 Siste m Kea man an Keba kara n Sistem pemadam kebakaran di dalam bangunan diterapkan menggukana smoke detector, sprinkel, dan house rack. Sedangkan sistem pemadam kebakaran diluar bangunan menggunakan hydrant yang diletakkan pada area yang dapat menjangkau seluruh bagian bangunan. Selain itu, jalur sirkulasi dalam tapak menyesuaikan dengan ruang sirkulasi pemadam Gambar 5.26 Material Lapangan Sumber: Dokumentasi Kuliah 2015 Diagram 5.1 Sistem Penanggulangan Kebakaran untuk mobil kebakaran.

180 Alarm Katup Otomatis Sprinkel House Tank Siamese Sumber : Hasil Perencanaan 2015 5.8.2 Sistem Pembuangan Sampah Diagram 5.2 Sistem Pembuangan Sampah Fasilitas Olahraga : - Lapangan Futsal - Lapangan Basket - Lapangan Tenis - Kolam Renang - Fitness Center - Studio Yoga dan Aerobik Ruang Pengelola Pengumpulan Sampah Penampungan Utama Sampah TPA Sampah oleh Dinas Kebersihan Fasilitas Penunjang : - Restaurant - Toko Olahraga - Kid s Zone Kontainer Sampah Sumber : Hasil Perencanaan 2015 5.8.3 Sistem Jaringan Elektrikal Diagram 5.3 Jaringan Elektrikal

181 Panel Lighting Panel Panel Distribusi Distribusi PLN Generator Gardu / Trafo Meteran Main Panel Panel Power Panel Pompa Pompa Panel AC Mesin AC UPS Panel Fire Alarm Distribusi Sumber : Hasil Perencanaan 2015 5.8.4 Sistem Jaringan Air Kotor Diagram 5.4 Jaringan Air Kotor Kloset Urinoir Septic Tank R. Chlorinasi Pompa Saluran Pembungan Kota Sumber : Hasil Perencanaan 2015 Diagram 5.5 Jaringan Air Buangan

182 Dapur Toilet Wastafel Penampungan Water Treatment Pompa Saluran Pembungan Kota Sumber : Hasil Perencanaan 2015 5.8.5 Sistem Jaringan Air Bersih Diagram 5.6 Jaringan Air Bersih Reservoir Atas Toilet Sprinkel Pompa Fire House Chiller PDAM Meteran Reservoir Bawah Pompa Fire Hydrant Pompa Sumur Bor Sumber : Hasil Perencanaan 2015 5.8.6 Sistem Pengkondisian Udara (Air Conditioning / AC) Diagram 5.7 Jaringan AC

183 Cooling Tower Air Handling Unit Air Handling Unit Outlet Unit Inlet Unit Chiller Ruangan Kondensor Keterangan : Udara Panas Udara Dingin Sumber : Hasil Perencanaan 2015 5.8.7 Sistem Sirkulasi Air Kolam Renang Gambar 5.27 Sistem Overflow Sumber: maintenancepools.com