PERSIAPAN HIDUP BERKELUARGA. Paroki SP. Maria Regina Purbowardayan, Sabtu, 14 Mei 2016

dokumen-dokumen yang mirip
KELUARGA KATOLIK MENUJU ERA PERADABAN KASIH INDONESIA

Tata Upacara Pernikahan Sipil

(mempelai wanita) & (mempelai pria) MISA KUDUS SAKRAMEN PERKAWINAN. Dipimpin oleh

PILIHLAH JAWABAN YANG BENAR!

MATERI I MATERI I. subyek yang ikut berperan

BAB I PENDAHULUAN. sepakat untuk hidup di dalam satu keluarga. Dalam sebuah perkawinan terdapat

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HUKUM PERKAWINAN DI INDONESIA. Perkawinan di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Perkawinan

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisa Makna Pernikahan di Gereja Bethany Nginden Surabaya. untuk menghasilkan keturunan. kedua, sebagai wujud untuk saling

KEADILAN, PERDAMAIAN DAN KEUTUHAN CIPTAAN

MATERI V BERTUMBUH DALAM CINTA AKAN KRISTUS MELALUI DOA

UJIAN AKHIR SEKOLAH. Tahun Ajaran 2006/2007 LEMBAR SOAL

BAB II PERKAWINAN DAN PUTUSNYA PERKAWINAN MENURUT KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN

IBADAT PEMBERKATAN PERTUNANGAN

UJIAN SEMESTER I SEKOLAH BINA NUSANTARA Tahun Ajaran

MEMBANGUN BONUM CONIUGUM DENGAN MEMBINA RELASI INTERPERSONAL DALAM HIDUP BERKELUARGA MENURUT KANON KITAB HUKUM KANONIK 1983 SKRIPSI

TATA PERAYAAN PERKAWINAN DALAM PERAYAAN SABDA RITUS PEMBUKA. Cara Meriah: Di Depan Gereja PENYAMBUTAN MEMPELAI

Pentingnya peran saksi dalam pernikahan (Suatu tinjauan terhadap pendampingan saksi nikah di jemaat GMIT Efata Benlutu)

TATA PERAYAAN PERKAWINAN UNTUK MEMPELAI KATOLIK DENGAN MEMPELAI KATEKUMEN ATAU TIDAK DIBAPTIS

KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Pernikahan merupakan suatu institusi sosial yang diakui disetiap kebudayaan

I. Buku Katekumen : Yang berisi tentang :

PEMBERIAN DISPENSASI NIKAH OLEH PENGADILAN MENURUT UNDANG-UNDANG NO. 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN. ( STUDI KASUS PENGADILAN AGAMA KABUPATEN TEGAL )

KAMIS DALAM PEKAN SUCI. Misa Krisma

Tahun C Pesta Keluarga Kudus : Yesus, Maria, Yusuf LITURGI SABDA. Bacaan Pertama 1 Sam. 1:

BAB I ARTI DAN MAKNA GEREJA

BAB I PENDAHULUAN. atau di kota. Namun banyak manusia yang sudah mempunyai kemampuan baik

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

NABI HOSEA:: BERHADAPAN DENGAN PASANGAN HIDUP YANG TIDAK SETIA (Hosea bab 1 - bab 3)

PEDOMAN WAWANCARA. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penyesuaian dengan

BAB I. Pendahuluan. Perkawinan beda agama adalah suatu perkawinan yang dilakukan oleh

Halangan Perkawinan Menurut UU No 1 tahun 1974 dan Menurut Kitab Hukum Kanonik. Disusun Oleh : Nama : Anna Kiti Astuti NIM :

b. Hutang-hutang yang timbul selama perkawinan berlangsung kecuali yang merupakan harta pribadi masing-masing suami isteri; dan

Oleh : TIM DOSEN SPAI

TINJAUAN TEORITIS ASAS MONOGAMI TIDAK MUTLAK DALAM PERKAWINAN. Dahlan Hasyim *

KELUARGA KATOLIK: SUKACITA INJIL

Lingkungan Mahasiswa

TANDA SALIB DAN SALAM Umat berdiri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. proses dan pemaknaan tentang arti perkawinan itu sendiri selama pasangan

Rahasia Nikah & Rahasia Ibadah (Bagian I)

BAB I PENDAHULUAN. mahluk Allah SWT, tanpa perkawinan manusia tidak akan melanjutkan sejarah

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 30 APRIL 2017 (MINGGU PASKAH III) BERELASI DENGAN TUHAN YESUS KRISTUS

Kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi (Luk 24:49)

2. Teori. (Jakarta: PT. Intisari Mediatama, 2007)

Dessy & Sandro 25 Agustus 2012 Solo Jawa Tengah

FH UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAB I PENDAHULUAN. Maha Esa agar kehidupan di alam dunia berkembang biak. 2 Perkawinan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam membangun hidup berumah tangga perjalanannya pasti akan

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan pada hakikatnya secara sederhana merupakan bentuk

Level 2 Pelajaran 11

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk hidup mempunyai kebutuhan demi

DOAKAN PARA WANITA DAN PARA GADIS AGAR MEREKA MEMILIH KESUCIAN

Berperang Menghadapi Iblis. Efesus 6: Pdt. Andi Halim, S.Th.

Pertobatan Sejati Suatu Syarat

Kalender Doa Februari 2017

BAB 1 PENDAHULUAN. sejak jaman dahulu hingga saat ini. Karena perkawinan merupakan suatu

MATERI II PRIA SEBAGAI SUAMI DAN AYAH DALAM KELUARGA

2002), hlm Ibid. hlm Komariah, Hukum Perdata (Malang; UPT Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang,

PROSEDUR 03: PERKAWINAN GEREJA

BAB I PENDAHULUAN. Manusia pada kodratnya adalah sebagai makhluk sosial (zoon politicon)

IMPLIKASI PERKAWINAN DI BAWAH TANGAN DALAM PRESFEKTIF HUKUM ISLAM DAN UU NO. 1 TAHUN 1974

BAB 1 PENDAHULUAN. terbatas berinteraksi dengan orang-orang seusia dengannya, tetapi lebih tua,

Kalender Doa Proyek Hana SEPTEMBER 2012

Secara kodrat manusia sebagai makhluk yang tidak dapat hidup tanpa orang lain, saling

BAB 1 PENDAHULUAN. Anak merupakan dambaan setiap orang, yang kehadirannya sangat dinanti-natikan

Selama ini selain bulan Mei, kita mengenal bulan Oktober adalah bulan Maria yang diperingati setiap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia merupakan negara hukum yang berasaskan Pancasila

BAB I PENDAHULUAN. perbedaan aturan terhadap suatu perkawinan.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial kemasyarakatan (Fatimah, 2006, h. 188). Menurut Soebekti (dalam Sulastri, 2015, h. 132) perkawinan adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keluarga merupakan lembaga sosial bersifat universal, terdapat di semua

Santo Yohanes Rasul adalah orang yang sejak semula boleh mengalami kasih Yesus secara istimewa.

Place of Hope Gereja Oikos Sydney

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tuntutan kebutuhan yang makin maju dan sejahtera, tuntutan tersebut

BAB5 PERKAWINAN MENURUT UNDANG-UNDANG PERKAWINAN NOMOR 1 TAHUN 1974.

LITURGI SABDA. Tahun C Minggu Paskah III. Bacaan Pertama Kis. 5:27b b-41. Kami adalah saksi dari segala sesuatu: kami dan Roh Kudus.

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1975 dan Peraturan Menteri Agama Nomor 3 dan 4 Tahun 1975 bab II

BAB II KONSEP PERKAWINAN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN sembarangan. Islam tidak melarangnya, membunuh atau mematikan nafsu

Kalender Doa Agustus 2015 Berdoa Bagi Wanita Korban Kekerasan Rumah Tangga

Pernikahan Kristen Sejati (2/6)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. keluarga yang bahagia dan kekal sesuai dengan Undang-undang Perkawinan. Sudah

Itu? Apakah. Pernikahan

XII. Diunduh dari. Bab. Keluarga Kristen Menjadi Berkat Bagi Lingkungan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sepanjang sejarah kehidupan manusia, pernikahan merupakan

KEBENARAN SEDERHANA untuk yang BARU PERCAYA. (Pertanyaan dan Jawaban)

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai perkawinan poligami

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Nama-namanya Peraturannya Tugasnya Masa depannya

LITURGI SABDA. Bacaan pertama (Dan. 7 : 13-14) Kekuasaan-Nya kekal adanya. Bacaan diambil dari Nubuat Daniel

KERAMAHAN TANPA SEKAT YEREMIA 28 : 5-9; MAZMUR 89 : 1-4, 15-18; ROMA 6 : 12-23; MATIUS 10 : 40-42

SPIRITUALITAS EKARISTI

BAB I PENDAHULUAN. imannya itu kepada Kristus dalam doa dan pujian. Doa, pujian dan kegiatan-kegiatan liturgi

BAB I PENDAHULUAN UKDW

TATA IBADAH HARI MINGGU ADVENT III

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini, generasi muda khususnya remaja, telah diberikan berbagai disiplin ilmu sebagai persiapan

SKRIPSI PERTIMBANGAN HAKIM MENETAPKAN WALI ADHAL DALAM PERKAWINAN BAGI PARA PIHAK DI PENGADILAN AGAMA KELAS 1A PADANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia memiliki fitrah untuk saling tertarik antara laki-laki dan

HARI MINGGU BIASA X. Tema : Kita bersaudara Tujuan : Anak menyadari bahwa dirinya adalah saudara-saudari Kristus Sarana : -

PERAYAAN HARI HIDUP BAKTI SEDUNIA Rohani, Maret 2012, hal Paul Suparno, S.J.

Nikah Sirri Menurut UU RI Nomor 1 Tahun 1974 Wahyu Widodo*

7 Februari 2013 IBADAH PENYEMBAHAN. Written by Administrator Thursday, 07 March :33 - Last Updated Thursday, 07 March :36

BAB I PENDAHULUAN. Abad 21 yang sedang berlangsung menjadikan kehidupan berubah dengan

Transkripsi:

PERSIAPAN HIDUP BERKELUARGA Paroki SP. Maria Regina Purbowardayan, Sabtu, 14 Mei 2016

ALASAN MENIKAH 1. Bukan hanya karena sudah umur, 2. Bukan hanya karena sudah hamil/ seks bebas. 3. Bukan hanya karena cocok, 4. Bukan hanya karena sudah lama pacaran, 5. Bukan hanya karena orangtua ngoyak-oyak, 6. Bukan hanya karena kebelet.

MENGAPA HARUS SIAP? Menurut data kasus perkawinan di Pengadilan Gereja KAS, penyebab hancurnya perkawinan antara lain ada tiga hal: 1. Ketidak siapan untuk menikah. 2. Pihak ketiga = orangtua, wil atau pil 3. Ekonomi.

KESIAPAN MENIKAH? 1. Administratif 3 bulan sebelum hari pernikahan. 2. Calon pasangan: bukan berdasarkan harta, kedudukan, status keluarga, atau fisik semata. 3. Ilmu agama dan managemen hidup berkeluarga

4. Mental dan kedewasaan pribadi 5. Kebutuhan Mendasar Manusia. 6. Fasilitas Pendukung

PIHAK KE-3, ORANGTUA 1. Orangtua mengijinkan/ memberi restu. 2. Relasi baik, seimbang dan bijak terhadap orangtua. 3. Mampu bertanggungjawab atas keluarga anda sendiri.

PIHAK KE-3, PIL / WIL 1. Mengasihi berarti setia (Yoh 14:15. 21.23-24 bdk Rm 13:8-10; Ef 5:28-30). 2. Kenali karakter/sifat pribadi pasangan: buaya atau merpati? 3. Komitmen terhadap janji perkawinan

EKONOMI RUMAH TANGGA 1. Keinginan vs Kebutuhan. 2. Kemapanan: sandang, pangan, papan, kesehatan dan pendidikan. 3. Managemen keuangan/ budgeting

TUJUANNYA ADALAH Tercapainya sebuah keluarg katolik yang damai sejahtera. 1. Damai good relationship dengan Tuhan, diri sendiri, istri/suami dan anak, sesama dan alam. 2. Sejahtera terpenuhinya kebutuhan hidup keluarga.

GEREJA MEMBIMBING CALON PASANGAN Memberikan pengenalan, pemahaman, pengalaman tentang berbagai seluk beluk hidup perkawinan yang ideal menurut cara padang Gereja Katolik.

BAGAIMANA PANDANGAN GK Kebersamaan seluruh hidup, antara seorang pria dengan seorang wanita, yang secara kodratinya terarah pada kesejahteraan suami-istri, kelahiran dan pendidikan anak.

PERKAWINAN KODRATINYA PERJANJIAN SUCI SEUMUR HIDUP 1. covenant, foedus (bahasa kitab suci) = sebuah persetujuan agreement yang menciptakan suatu hubungan yang mengikat takterputuskan, berdasarkan pilihan bebas. 2. Monogam-takterceraikan: hanya satu kali seumur hidup, dipisahkan oleh kematian.

SAHNYA PERKAWINAN 1. Tidak terhalang oleh hukum Gereja. 2. Sungguh (verus), penuh (plenus) dan bebas (liber). 3. Di hadapan seorang pejabat resmi Gereja Katolik (diakon, imam, uskup) dan dua saksi.

HALANGAN PERKAWINAN 1. Usia 2. Impotensi 3. Ligamen 4. Beda agama / Gereja 5. Tahbisan suci 6. Kaul Kemurnian Kekal 7. Penculikan 8. Pembunuhan suami/istri 9. Hubungan Darah 10. Hubungan Semenda 11. Hubungan Sapi / Kebo 12. Hubungan Adopsi

JANJI NIKAH: saling berhadapan dan berjabat tangan Di hadapan imam dan para saksi, saya,...(nama lengkap diri)..., memilih engkau,...(nama lengkap pasangan)..., menjadi istri / suami saya. Saya berjanji untuk setia mengabdikan diri kepadamu dalam untung dan malang, dalam suka dan duka, di waktu sehat dan sakit. Saya mau mengasihi dan menghormati engkau sepanjang hidup saya. Demikianlah janji saya demi Allah dan Injil suci.

LITURGI PERKAWIN AN HARUS HAFAL 1. Pernyataan kedua calon mempelai. 2. Janji nikah 3. Kata-kata pemasangan cincin. 4. Penyerahan benda rohani.

BUATLAH PERAYAAN PERKAWINAN YANG INDAH, MENARIK DAN MENGESAN 1. Prinsip: jika hari minggu --> menggunakan rumusan doa dan bacaan liturgi pada hari minggu tersebut. Diluar hari minggu, doa dan bacaan kitab suci, dapat dipilih sendiri! 2. Tata urutan liturgi perkawinan sesuai Buku Tata Perayaan Perkawinan Gereja Katolik. 3. Lagu-lagu perkawinan --> menggunakan lagu-lagu liturgi perkawinan misalnya buku Berkatilah kami Tuhan jilid 1 dan 2.

SELAMAT MEMPERSIAPKAN PERMULAAN HARI BAHAGIA ANDA! Cinta yang suci, di bawa sampai mati, tumbuh dari hati, berbunga setiap hari, berbuah kebahagiaan yang abadi, bukan menyakiti. (Romo Krist)