Memori. Rahayu Ginintasasi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. University Press (2014), ingatan adalah kemampuan pikiran dalam

MEMORI. Ingatkah Anda? 1/2/2009

Hall & Lindsay, Human information processing, 1977

Long Term Memory. Memori jangka panjang. Wakid Rima Oktafianto

MODUL PRAKTIKUM KOGNITIF CP3 CHAPTER : IMPLICIT & EXPLICIT MEMORY. Disusun Oleh : Tim Penyusun Laboratorium Psikologi Universitas Gunadarma

Psikologi Umum 2 Memori. Prodi Psikologi Universitas Pembangunan Jaya

Pengantar Psikologi Ingatan. Dosen Meistra Budiasa, S.Ikom, MA

PSIKOLOGI KOMUNIKASI. Komunikasi Intra Personal. Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Public Relation

BAB I PENDAHULUAN. informasi memberikan tantangan tersendiri bagi kegiatan pendidikan. Tantangan

MODUL PERKULIAHAN. Psikologi Kognitif. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 05

PSIKOLOGI INDUSTRI DAYA INGAT (MEMORY) Agus Riyanto,M.T Bandung, Psikologi Industri 1

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PRINSIP USABILITY. HUMAN CAPABILITIES Faktor manusia ini harus diperhatikan, karena dari sinilah desain yang lebih baik didapatkan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

INTERAKSI MANUSIA DAN MESIN. Prinsip Usability

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah cara pandang dan emosi seseorang yang lebih mengarah kepada hal-hal yang

PENGINDERAAN & PERSEPSI

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Pada Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003

INTERAKSI MANUSIA DAN MESIN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini dijelaskan teori mengenai memori, relative pitch, jenis-jenis

Keefektifan Teknik Mnemonic untuk Meningkatkan Memori Jangka Panjang dalam Pembelajaran Biologi pada Siswa Kelas VIII SMP Al-Islam 1 Surakarta

PENDAHULUAN. Mengapa Interaksi Manusia dan Komputer (Human Computer Interaction)?

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Hasil Belajar Pengertian Belajar Belajar merupakan suatu istilah yang tidak asing bagi kita

PERTEMUAN KE 5 dan 6

Universitas Kristen Maranatha

BAHAN KULIAH Orientasi Baru Dalam Psikologi Pendidikan

Manusia pemroses informasi 1. Informasi diterima dan ditanggapi dengan proses masukankeluaran

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

GEJALA-GEJALA JIWA 1. Pengamatan

Ingatan, Lupa dan Asosiasi

PSIKOLOGI PENDIDIKAN. Sugihartono, M.Pd dan Tim

PSIKOLOGI KOMUNIKASI. Komunikasi Intra Personal. Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Public Relation

Bentuk-bentuk Gejala Jiwa dan Implikasinya dalam Pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MATERI : 1. Human Information Processing 2. Persepsi 3. Pattern Recognition & Pandemonium 4. Perhatian 5. Memori 6. Mnemonic

ABSTRAK PENGARUH MUSIK KLASIK MOZART VIOLIN SONATA NO 18 IN G, KV 301 TERHADAP MEMORI JANGKA PENDEK PADA WANITA DEWASA

BAB I PENDAHULUAN. Anak sekolah dasar (SD) yang berusia 7-12 tahun secara psikologis

2015 FAKTOR-FAKTOR PREDIKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA YANG MENGALAMI KESULITAN MEMBACA PEMAHAMAN

BAB 6 Model-model Memori dan Memori Jangka Panjang

Faktor Manusia (Human Factor)

Interaksi Manusia Komputer. Manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bau, rasa, dan sentuhan. Informasi tersebut akan masuk ke dalam pikiran sebagian masuk

BAB I PENDAHULUAN. budaya bangsa sehingga membentuk manusia yang berkualitas. pendidikan. penting untuk berkomunikasi (Chaer, 2003:29).

Parno, SKom., MMSI Universitas Gunadarma. Personal Khusus Tugas

BAB I PENDAHULUAN. Ingatan adalah salah satu bagian dalam kognisi. Kata ingatan merupakan

Sensasi persepsi perhatian - berpikir - mengambil keputusan - memori motivasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FUNGSI LUHUR. Mata Kuliah: ANATOMI OTAK; Pertemuan ke 9&10; Jurusan PLB

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan : Jurusan : Teknik Industri Modul : 3 Praktikum : Kecepatan Reaksi Tanggal : Juni 2015 KECEPATAN REAKSI

SISTEM PENGOLAHAN INFORMASI PADA MANUSIA. Chalifa Chazar Modul :

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan penjualan. Pemasar perlu memiliki strategi pemasaran agar

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. perbandingan. Adapun kajian-kajian yang relevan diantaranya adalah sebagai berikut.

KETERBACAAN Kunci Sukses Membaca Kritis

BAB I PENDAHULUAN. itu, ada beberapa informasi yang disimpan di dalam ingatan selama beberapa saat

MODUL PRAKTIKUM KOGNITIF CP3 CHAPTER : IMPLICIT & EXPLICIT MEMORY

DIPLOMA PSIKOLOGI ISLAM DAN KAUNSELING

Teori kognitif piaget

Media Pembelajaran. Konsep Dasar. Afid Burhanuddin. Capaian Pembelajaran Mahasiswa mampu memahami konsep dasar media pembelajaran

PROSES BERPIKIR MAHASISWA DALAM MENGKONSTRUKSI BUKTI MENGGUNAKAN INDUKSI MATEMATIKA BERDASARKANTEORI PEMEROSESAN INFORMASI

Kata Kunci: Informasi, pemrosesan informasi, belajar gerak

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran Picture and Picture adalah model pembelajaran yang

PROSES MEMORI TINJAUAN FILOSOFIS Mnemosyne.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Ingatan merupakan alih bahasa dari memori. Maka dari itu

EFEKTIVITAS BRAIN GYM DALAM MENINGKATKAN DAYA INGAT JANGKA PENDEK PADA ANAK SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Teori Pembelajaran Pemprosesan Informasi

Aspek Teknologi dalam IMK

Pengembangan SDM Prinsip dan Proses Pembelajaran

KEMAMPUAN RECALL MEMORY DITINJAU DARI METODE BELAJAR VISUAL DAN METODE BELAJAR AUDIO PADA ANAK-ANAK S K R I P S I

SPEED READING / MEMBACA CEPAT BERMANFAAT UNTUK :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tidak akan terjadi tanpa adanya ingatan, bahkan untuk sekedar melakukan

Teori dan Model Pemrosesan Informasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Model Linier)

LABORATORIUM PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA MODUL PEMBELAJARAN COGNITION AND PERCEPTION. Oktober 2015 ATTENTION

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Kompetensi Dasar : 12.2 Menulis Teks Pidato/Ceramah/Khotbah dengan Sistematika dan Bahasa yang Efektif

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. orang dan urutan kedua adalah China dengan jumlah pembelajar Bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Penerapan Metode Shatred Reading Dalam Pembelajaran Membaca Teks Cerita Anak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Membaca sangat berperan penting untuk mencapai kesuksesan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. belajar, waktu yang tersedia tidak mencukupi menyebabkan penyampaian materi

BAB I PENDAHULUAN. yang paling kompleks membutuhkan ingatan. Salah satu aktivitas manusia yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang. Ingatan adalah salah satu karunia Tuhan yang menarik yang dimiliki oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengingat informasi dari pengalaman masa lalu pada otak manusia. Memori

BAB IV HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN. Subjek penelitian berjumlah 32 siswa, memilliki kriteria inklusi, yaitu

Transkrip Video Modul 2.2. Kursus Membaca Cepat Online

PERBEDAAN KEMAMPUAN MENGINGAT DITINJAU DARI GAYA BELAJAR

II. LANDASAN TEORI. untuk memperoleh kesan-kesan yang dikehendaki, yang disampaikan penulis

KISI-KISI UTS TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PRINSIP KEGUNAAN. Interaksi Manusia & Komputer

Penggolongan atau pengelompokan bagian-bagian yang memiliki kesamaan arti

KOMPONEN SILABUS DAN SAP IDENTITAS DAN DESKRIPSI MATA KULIAH PSIKOLOGI UMUM (S2)

S E M I N A R A S E A N 2 nd PSYCHOLOGY & HUMANITY Psychology Forum UMM, Februari 2016

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER 2

MODUL PERKULIAHAN. Psikologi Kognitif. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 08

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan individu kearah yang lebih baik secara utuh.

Prinsip-Prinsip Kognitif Pembelajaran Multimedia: Peran Modality dan Contiguity Terhadap Peningkatan Hasil Belajar

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dan diakui oleh masyarakat. Undang-undang Dasar Negara Republik

Pezi Awram

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik, karena sebagian besar pelajaran disekolah adalah mengingat.

Transkripsi:

Memori Rahayu Ginintasasi

Memori

A. Pengertian memori kemampuan untuk menerima informasi (Encoding), menyimpannya (Storage), dan mengeluarkannya kembali (Retrieval), tanpa ada perbedaan dengan saat kita menerima informasi tersebut.

B. Tahap Pemrosesan Memori Mengacu kepada definisi tersebut, tahap pemrosesan memori terbagi menjadi tiga, yaitu: a. Encoding b. Storage c. Retrieval

a. Encoding (pemrosessan) Encoding merupakan suatu proses mengubah sifat suatu informasi ke dalam bentuk yang sesuai dengan sifat-sifat memori organisme. Proses pengubahan informasi ini dapat terjadi dengan dua cara, yaitu: - Sengaja - Tidak Sengaja

b. Storage Proses storage ini disebut juga dengan retensi yaitu proses mengendapkan informasi yang diterimanya dalam suatu tempat tertentu. Penyimpanan ini sudah sekaligus mencakup kategorisasi informasi sehingga tempat informasi disimpan sesuai dengan kategorinya.

Setiap informasi yang diterima akan meninggalkan jejak-jejak didalam storage memori manusia, dan jejak ini akan disimpan sementara dalam ingatan. Dan pada waktu tertentu dapat ditimbulkan kembali, jejak-jejak tersebut dinamakan memory traces. Jejak tersebut memungkinkan seseorang untuk Jejak tersebut memungkinkan seseorang untuk mengingat apa informasi yang pernah ia terima, namun tidak semua jejak memori itu akan tetap ada di dalam penyimpanan dengan baik. Jejak tersebut dapat hilang dan mengakibatkan kelupaan.

c. Proses retrieval Pemulihan kembali atau mengingat kembali apa yang telah disimpan sebelumnya. Proses mengingat kembali merupakan suatu proses mencari dan menemukan informasi yang disimpan dalam memori untuk digunakan kembali bila dibutuhkan

Hilgard (1975) menyebutkan tiga jenis proses mengingat, yaitu : Recall, yaitu proses mengingat kembali informasi yang dipelajari di masa lalu tanpa petunjuk yang dihadapkan pada organisme. Contohnya mengingat nama seseorang tanpa kehadiran orang yang bersangkutan. Recognition, yaitu proses mengenal kembali informasi yang sudah dipelajari melalui suatu petunjuk yang dihadapkan pada organisme. Contohnya mengingat nama seseorang saat ia berjumpa dengan orang yang bersangkutan. Redintegrative, yaitu proses mengingat dengan menghubungkan berbagai informasi menjadi suatu konsep atau cerita yang cukup kompleks.

C. Klasifikasi Memori. Memori manisa dibagi menjadi tiga berdasarkan tingkat ketahanannya berada di dalam Storage, dan tingkat kemudahannya di Retrieval, yaitu: memori sensori memori jangka pendek (short term memory) memori jangka panjang (long term memory).

Memori Sensori Sensory memory dapat menangkap informasi dengan cepat, sekitar 200-500 milidetik per satu memori diserap.kemampuan untuk memperhatikan satu informasi, dan ingat seperti apa informasi itu dengan sekilas pengamatan atau penghafalan, adalah ciri dari sensory memoy. Memori jenis ini tidak bisa diperpanjang lewat pengulangan. Kapasitas penyimpanan sensory memory cukup banyak, yaitu 12 informasi, tapi tidak semuanya dapat di retrieval.

Memori jangka pendek Beberapa informasi dalam sensory memory kemudian ditransfer ke short-term memory. Short-term memory memungkinkan manusia untuk memanggil kembali materi dalam beberapa detik hingga satu menit tanpa latihan. Kapasitas penyimpanan short-term memory adalah 7-12 item, dan diketahui memori ini dapat ditingkatkan melalui proses yang disebut pengelompokkan (chunking)

Memori jangka panjang Memori jangka panjang adalah memori yang lambat dilupakan dan kapasitasnya tidak terbatas. Long-term memory bisa menyimpan lebih banyak informasi dengan potensi durasi yang tak terbatas (adakalanya selama jangka waktu hidup manusia). Memori jangka panjang masih dibagi lagi menjadi dua bagian, yaitu memori deklaratif (eksplisit), dan memori non deklaratif (implisit/prosedural)

Memori deklaratif/eksplisit adalah memori yang yang masyarakat umum anggap sebagai memori /ingatan. Memori deklaratif/eksplisit dibagi lagi menjadi dua, yaitu memori episodik dan memori semantik. Memori episodik adalah memori tentang pengalaman-pengalaman anda sendiri yang biasanya berhubungan dengan riwayat hidup. Memori semantik berisikan jumlah total pengetahuan yang anda miliki seperti perbendaharaan kata, pemahaman matematika dan segala fakta yang kita ketahui.

Memori non deklaratif/implisit/prosedural berisikan antara lain kemahiran, kategori, priming, hubungan dasar dan keterbiasaan (classical conditioning)

D. Teori-teori tentang memori. a. Association Model Teori awal mengenai Memori dikenal sebagai Association Model (Model Asosiasi). Menurut model ini, memori merupakan hasil dari koneksi mental antara ide dengan konsep. Tokoh yang terkenal mendukung teori ini antara lain adalah Hermann Ebbinghaus yang melakukan beberapa penelitian, antara lain mengenai fungsi lupa serta savings.

b. Multiple Memory System Menurut Tulving, Memori dapat dilihat sebagai suatu hirarki yang terdiri dari tiga sistem Memori :

Memori Prosedural: Memori mengenai bagaimana caranya melakukan sesuatu, misalnya Memori mengenai bagaimana caranya mengupas pisang lalu memakannya. Memori Semantik: Memori mengenai faktafakta, misalnya Memori mengenai ibukota-ibukota Negara. a. Memori Episodik: Memori mengenai peristiwaperistiwa yang pernah dialami secara pribadi oleh individu di masa yang lalu. Misalnya Memori mengenai pengalaman masa kecil seseorang.

Tulving mengajukan bukti adanya sistem memori yang terpisah-pisah seperti di atas antara lain melalui: Amnesia: Adanya amnesia yang berbedabeda, misalnya penderita amnesia yang melupakan semua Memori Episodik (pengalaman masa lalu), tapi masih mengingat Memori Prosedural. Penyakit Alzheimer yang juga hanya menyerang sistem memori tertentu saja

c. Craick & Lockhart Craik dan Lockhart (1972) berpendapat bahwa bahwa pemrosesan informasi yang baik tergantung pada kedalaman pemrosesan. Kedalaman pemrosesan tergantung atas sejauh mana pesan-pesan esensial terintegrasi secara utuh sehingga memuahkan pemrosesan informasi.

E. Kasus Yang Berkaitan Dengan Memori. Eidetic Memory, Photographic Memory, atau Total Recall Eidetic memory atau biasa dikenal dengan sebutan ingatan fotografis, adalah kemampuan untuk mengeluarkan kembali informasi dalam berbagai bentuk (gambaran, teks, suara) dengan ketepatan yang tinggi.

Eidetic memory sering disamakan dengan orangorang yang memiliki kemampuan mengingat yang baik, namun tidak sama. Bagi mereka yang memiliki kemampuan ingatan fotografis tidak memerlukan cara ataupun metode apapun dalam mengingat informasi, mereka hanya cukup melihatnya dalam jangka waktu tertentu, dan akan dapat mengambil kembali informasi tersebut kapanpun mereka inginkan dengan detail yang tinggi.

Beberapa orang yang diklaim memiliki kemampuan ingatan fotografis: a. Luke Mason, warga negara Inggris yang dapat mengingat sejumlah besar teks seperti buku dan deretan angka-angka yang panjang hanya dengan satu kali membaca dan dapat mengeluarkan informasi tersebut dengan ketepatan sempurna. b. Sukarno, Presiden pertama Indonesia, memiliki ingatan fotografis yang membantunya mempelajari banyak bahasa asing. c. Wolfgang Amadeus Mozart, dapat menuliskan ulang score musik hanya dengan mendengarkan lagu tersebut dimainkan hanya sekali dan hanya menimbulkan kesalahan kecil dalam penulisan ulangnya. Kemampuan ini juga dimiliki oleh Ludwig van Beethoven.

Penyebab seseorang dapat memiliki ingatan fotografis masih belum diketahui dengan jelas asal-usulnya. Dikarenakan masih minimnya penelitian dengan tema tersebut, serta sulitnya mencari orang yang benarbenar memiliki kemampuan ingatan fotografis dan bukan ingatan yang menggunakan alat ingat seperti mnemonic.