PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG TERKAIT

dokumen-dokumen yang mirip
TATA CARA KERJASAMA PENYELENGGARAAN SPAM

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 12 / PRT / M / 2010 TENTANG PEDOMAN KERJASAMA PENGUSAHAAN PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 121 TAHUN 2015 TENTANG PENGUSAHAAN SUMBER DAYA AIR

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM No. 12/PRT/M/2010 B A N J A R M A S I N, M E I

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 122 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 122 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 122 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA DIREKTORAT PENGELOLAAN DUKUNGAN PEMERINTAH DAN PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

Optimalisasi Kinerja Badan Usaha Milik Daerah Penyelenggara SPAM

Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Mengapa KPBU?

Direktorat Bina Investasi Infrastruktur Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umumdan Perumahan Rakyat 2017

BADAN PENINGKATAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG KEBIJAKAN DAN STRATEGI DAERAH PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM PROVINSI BALI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG

Kerjasama Pemerintah Dengan Swasta Dalam Infrastruktur SPAM (Perspektif Swasta )

-1- PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN SPAM OLEH KELOMPOK MASYARAKAT YANG DIBANTU FASILITATOR

GLOSARIUM KPBU DAFTAR ISTILAH-ISTILAH DALAM SKEMA KERJASAMA PEMERINTAH BADAN USAHA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN PENGELOLAAN SDA PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NO. 85/PUU-XI/2013, TGL 18 FEBRUARI 2015.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 121 TAHUN 2015 TENTANG PENGUSAHAAN SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA SORONG PERATURAN DAERAH KOTA SORONG NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN KERJASAMA PEMERINTAH DAERAH DENGAN PIHAK KETIGA

FASILITAS PEMERINTAH UNTUK MENDUKUNG PROYEK KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA (KPBU)

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KERJASAMA PEMERINTAH DAERAH DENGAN BADAN USAHA SWASTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18/PRT/M/2012 TENTANG

CIPTA KARYA A - Z KELEMBAGAAN CIPTA KARYA DAERAH DALAM PENCAPAIAN Diana Kusumastuti - BPPSPAM

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 121 TAHUN 2015 TENTANG PENGUSAHAAN SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 1 - DOKUMEN STANDAR KSNP SPAM, JAKSTRA SPAM PROVINSI, DAN JAKSTRA SPAM KABUPATEN/KOTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG

KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA DALAM MENDUKUNG INDONESIA BEBAS SAMPAH MEKANISME DAN LINGKUP PENGADAAN

Bab 1 PENDAHULUAN. PT. Kartika Pradiptaprisma Konsultan LAPORAN AKHIR I - 1

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG

MATRIKS HARMONISASI ANTAR PERATURAN-SMAB

LD NO.14 PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL I. UMUM

PENILAIAN KINERJA PDAM

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR 02/PRT/M/2014 TENTANG PEDOMAN PEMANFAATAN RUANG DI DALAM BUMI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2005 TENTANG KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR

MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 13/PRT/M/2013

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan tujuan dari penelitian ini yaitu mengenai hal skema penjaminan

PP-nya sudah diparaf dan dikirim ke tempat pak Pram (Menseskab Pramono Anung, red), kata Darmin Nasution kepada wartawan.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

MODEL PENDANAAN KEMITRAAN PENGELOLAAN KAWASAN WISATA TELAGA SARANGAN MAGETAN

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

KPBU sebagai Skema Pengadaan Infrastruktur Yang Akuntabel, Transparan dan Kompetitif

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur PLTSa RAWA KUCING

2012, No

PEMBAHASAN KERANGKA PANDUAN UMUM PELAKSANAAN KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA (KPBU) DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR

2015, No Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5178); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Ta

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 15 TAHUN 2005 TENTANG JALAN TOL

Implementasi Perpres 67/2005 di Daerah

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 164/PMK.06/2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 164 /PMK.06/2014 TENTANG

2 Mengingat d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu mengatur kerjasama Pemerintah dan badan u

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2005 TENTANG KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR

Penyusunan Materi Teknis Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun ;

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Sejarah Perusahaan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR

Oleh: R.D Ambarwati, ST.MT.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN:

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

Mekanisme Investasi Modal Asing Dalam Pertambangan Nasional

Kajian Pengenaan PPN atas Penyediaan Air Bersih dan Biaya Jasa Penggelolaan SDA (BPSDA)

BUPATI TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG

2016, No menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang Pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Bida

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 8 TAHUN 2009 SERI : E NOMOR : 2

PENUNJUK UNDANG-UNDANG PENANAMAN MODAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL NOMOR [*] TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 100 TAHUN 2012 TENTANG

2018, No Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 2002 tentang Badan Pengatur Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Kegiatan Usah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 17 TAHUN 2001 TENTANG KERJASAMA PEMERINTAH KOTA DENGAN BADAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA DEPOK,

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG KERJA SAMA DAERAH

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR

FAQ. bahasa indonesia

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG KERJASAMA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 5 Tahun : 2012 Seri : E

- 3 - Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR PRIORITAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG TERKAIT 1. UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah 2. PP 121/2015 tentnag Pengusahaan Sumber Daya Air 3. PP 122/2015 tentang Sistem Penyediaan Air Minum 4. Perpres 38/2015 tentang Kerja Sama Pemerintah Badan Usaha 5. Permen Bappenas No. 4/2015 Tatacara Pelaksaan Kerjasama Pemerintah dengan Badab Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur 6. Peraturan LKPP No. 19/2015 Tatacara Pelaksanaan Pengadaan Badan Usaha Kerjasama Pemerintah Badan Usaha dalam Pengadaan Investasi 7. Permen PUPR No. 1/PRT/M/2016 Tentang Cara Perizinan Pengusahaan Sumber Daya Air dan Pengusahaan Sumber Daya Air 8. Permen PUPR No. 19/PRT/M/2016 Pemberian Dukungan oleh Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah dalam Kerjasama Penyelanggaraan SPAM 9. PerDa yang terkait dengan kerjasama investasi dan perizinan 10.Peraturan Menteri Keuangan yang terkait dengan pemberian dukungan finansial dan penjaminan (apabila diperlukan dukungan/penjaminan)

Penyelenggara SPAM Sumber: PP 122 Tahun 2015 Pasal 42 dan Pasal 56 1. Bahwa penyelenggara SPAM dapat dilaksanakan oleh: a. BUMN/BUMD; b. UPT/UPTD; c. Kelompok Masyarakat; dan/atau d. Badan Usaha. 2. Penyelenggaraan SPAM sebagaimana dimaksud dapat bekerjasama dengan badan usaha swasta 3.Dalam hal BUMN atau BUMD tidak mampu membiayai kebutuhan Penyelenggaraan SPAM dengan jaringan perpipaan di dalam maupun di luar pelayanan wilayah BUMN atau BUMD, BUMN atau BUMD dapat melakukan kerjasama dengan badan usaha swasta dengan prinsip tertentu. 4. Prinsip tertentu sebagaimana dimaksud, meliputi: a. Surat Izin Pengambilan Air dimiliki oleh BUMN atau BUMD; dan b. Penyelenggaraan SPAM yang dilakukan dengan kerjasama mengutamakan masyarakat berpenghasilan rendah. 3

Ketentuan Pelaksanaan Kerjasama dengan BUS Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem Penyediaan Air Minum Pasal 56 ayat (1) dan (2): 1) Dalam hal BUMN atau BUMD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 ayat (3) huruf b tidak mampu membiayai kebutuhan Penyelenggaraan SPAM dengan jaringan perpipaan di dalam maupun di luar pelayanan wilayah BUMN atau BUMD, BUMN atau BUMD dapat melakukan kerjasama dengan badan usaha swasta dengan prinsip tertentu.

BENTUK DAN LINGKUP KERJASAMA 1. Bentuk Kerjasama Bangun Guna Serah / Build Operate Transfer (BOT) a. BOT Sebagian (khusus unit produksi) b. Rehabilitation Operate Transfer (ROT) c. Rehabilitation Uprating Operate Transfer (RUOT) 2. Bentuk kerjasama Build Transfer Operate (BTO) a. Lease Contract (Sewa Beli) b. Trade Credit (Angsuran) 3. Bentuk kerjasama dengan mekanisme Kontrak Berbasis Kinerja/ Performance Based Contract a. Service Contract Contoh: pemeliharaan dan perawatan gedung b. Management Contract Contoh: NRW, energy saving, mobile meter reading

KONSEP SPAM Unit Distribusi Unit Distribusi Unit A ir Baku Intake/Broncaptering Unit Produksi Pipa Transmisi Unit Distribusi Unit Distribusi

BENTUK DAN LINGKUP KERJASAMA Sumber: PP 122 tahun 2015 Pasal 56 Bentuk dan lingkup kerjasama dengan badan usaha swasta hanya dapat dilakukan: a.investasi Pengembangan SPAM dan/atau Pengelolaan SPAM terhadap unit air baku dan unit produksi; b.investasi unit distribusi yang selanjutnya dioperasikan dan dikelola oleh BUMN atau BUMD yang bersangkutan; dan/atau c.investasi teknologi pengoperasian dan pemeliharaan dalam rangka mengupayakan Penyelenggaraan SPAM yang efektif dan efisien dengan mekanisme kontrak berbasis kinerja.

STUDI KELAYAKAN Studi Kelayakan (Feasibility Study) adalah kajian yang dilihat dari berbagai segi antara lain; 1. aspek legalitas, 2. aspek teknis, 3. pemasaran, 4. sosial ekonomi, 5. manajemen 6. keuangan, 7. lingkungan yang hasilnya digunakan untuk mengambil keputusan suatu proyek dijalankan, ditunda, atau tidak dijalankan.

TUJUAN FS ASPEK HUKUM DAN KELEMBAGAAN Tujuan dari studi kelayakan dari aspek hukum dan kelembagaan adalah menilai kelayakan rencana proyek dari aspek hukum dan kelembagaan, apakah rencana kerjasama sah secara hukum, dan agar nantinya tidak ada pernyataan atau pendapat yang menyatakan bahwa kerjasama yang bersangkutan dinyatakan batal demi hukum akibat dari dilanggarnya satu atau beberapa peraturan perundangundangan terkait.

SUBSTANSI DALAM FS YANG AKAN DINILAI DARI ASPEK HUKUM DAN KELEMBAGAAN Pengusahaan SPAM Lingkup proyek kerjasama Kerjasama antar daerah Kelembagaan PJPK Kelembagaan Badan Usaha calon mitra kerjasama Kelembagaan Badan Usaha pelaksana kerjasama Perizinan terkait air baku dan perizinan lainnya Bentuk kerjasama (termasuk tatacara kerjasama) Bentuk kepengusahaan kerjasama

PP No. 121/2015 PENGUSAHAAN SDA Pasal 2 (1) Pengusahaan Sumber Daya Air diselenggarakan dengan memperhatikan prinsip: a. tidak mengganggu, mengesampingkan, dan meniadakan hak rakyat atas Air; b. perlindungan negara terhadap hak rakyat atas Air; c. kelestarian lingkungan hidup sebagai salah satu hak asasi manusia; d. pengawasan dan pengendalian oleh negara atas Air bersifat mutlak; e. prioritas utama pengusahaan atas Air diberikan kepada badan usaha milik negara atau badan usaha milik daerah; dan f. pemberian Izin Pengusahaan Sumber Daya Air dan Izin Pengusahaan Air Tanah kepada usaha swasta dapat dilakukan dengan syarat tertentu dan ketat setelah prinsip sebagaimana dimaksud pada huruf a sampai dengan huruf e dipenuhi dan masih terdapat ketersediaan Air.

Pasal 5 PP No. 121/2015 PENGUSAHAAN SDA (2). Pengusahaan Sumber Daya Air dapat dilakukan oleh perseorangan atau badan usaha berdasarkan Izin Pengusahaan Sumber Daya Air atau Izin Pengusahaan Air Tanah dari Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya. (3). Pemberian izin dilakukan secara ketat dengan urutan prioritas: a. pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari bagi kelompok yang memerlukan Air dalam jumlah besar; b. pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari yang mengubah kondisi alami Sumber Air; c. pertanian rakyat di luar sistem irigasi yang sudah ada; d. Pengusahaan Sumber Daya Air untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari melalui sistem penyediaan Air Minum; e. kegiatan bukan usaha untuk kepentingan publik; f. Pengusahaan Sumber Daya Air oleh badan usaha milik negara atau badan usaha milik daerah; dan g. Pengusahaan Sumber Daya Air oleh badan usaha swasta atau perseorangan.

PP No. 122/2015 Sistem Penyediaan Air Minum Pasal 36 (1). Penyelenggaraan SPAM menjadi tanggung jawab Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya guna memenuhi kehidupan yang sehat, bersih, dan produktif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (2). Dalam rangka melaksanakan Penyelenggaraan SPAM sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibentuk BUMN dan/atau BUMD oleh Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya. (3). Dalam hal Penyelenggaraan SPAM sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di luar jangkauan pelayanan BUMN dan/atau BUMD, pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah dapat membentuk UPT atau UPTD sesuai dengan kewenangannya. (4). Pembentukan UPT atau UPTD sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (5). Dalam rangka efisiensi dan efektivitas Penyelenggaraan SPAM, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dapat melakukan kerjasama.

PP No. 122/2015 Sistem Penyediaan Air Minum Pasal 42 (1) Penyelenggaraan SPAM dilaksanakan oleh: a. BUMN/BUMD; b. UPT/UPTD; c. Kelompok Masyarakat; dan/atau d. Badan Usaha. (2) Penyelenggaraan SPAM sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dapat bekerjasama dengan badan usaha swasta. Dalam Pasal 1 butir 13. PP No. 122 Tahun 2015 disebutkan bahwa Badan Usaha Milik Daerah Penyelenggara SPAM yang selanjutnya disebut BUMD adalah badan usaha yang dibentuk khusus untuk melakukan kegiatan Penyelenggaraan SPAM yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Daerah.

ULASAN DAN SIMPULAN PENGUSAHAAN SPAM 1. Mengingat pengusahaan SPAM merupakan salah satu bentuk dari Pengusahaan Sumber Daya Air, maka rencana dan pengaturan yang terkait dengan pengusahaan SPAM harus memperhatikan pula ketentuan yang diatur dalam PP 121/2015 tentang Pengusahaan Sumber Daya Air. 2. Dari uraian sebelumnya dapat disimpulkan bahwa BUMN/BUMD Penyelenggara SPAM merupakan salah satu dari BUMN/BUMD yang diberikan prioritas utama dalam pengusahaan Sumber Daya Air, dan sesuai dengan PP 122/2015, BUMN/BUMD Penyelenggara SPAM merupakan salah satu bentuk badan usaha yang dibentuk oleh Pemerintah atau pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan air minum sesuai dengan kewenangan masing-masing dalam penyelenggaraan SPAM. 3. Dalam hal BUMN/BUMD Penyelenggara SPAM, memiliki keterbatasan dalam memberikan pelayanannya, dan untuk keperluan pengembangan atau perluasan jangkauan pelayanannya, BUMN/BUMD yang bersangkutan dapat bekerjasama dengan badan usaha swasta.

PROSES PENGADAAN BADAN USAHA Dokumen Pengadaan Aanwizjing & One on One Meeting Kontrak Kerjasama Prakualifikasi Shortlisted Undangan Pelelangan & Penyampaian Dokumen Penawaran Proses Pelelangan Pemenang Lelang Pembentukan SPV Financial Close, Pelaksanaan & Manajemen Kontrak Pengakhiran Kerjasama

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KESIMPULAN mengemukakan hasil analisis yang telah dilakukan terhadap peraturan perundang-undangan dan akhirnya ditarik kesimpulan apakah rencana proyek kerjasama tersebut DAPAT DILAKUKAN (LAYAK SECARA LEGAL) atau TIDAK DAPAT DILAKUKAN dengan beberapa pertimbangan yang mendukung kesimpulan yang dikemukakan, dan persyaratan untuk mengadakan kerjsama tidak dipenuhi REKOMENDASI berisi beberapa usulan guna mendukung dan menindak lanjuti kesimpulan tersebut dengan mengemukakan hal-hal yang perlu dilakukan atau yang perlu dipersiapkan dalam hal kesimpulan yang dikemukakan menyatakan bahwa rencana kerjasama yang bersangkutan adalah LAYAK SECARA LEGAL atau DAPAT DILAKUKAN.

SEKIAN DAN TERIMA KASIH