PENGARUH PEMBERIAN ASI TERHADAP LAMA MASA NIFAS DI PUSKESMAS TRUCUK I

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. melihat derajat kesehatan perempuan. Salah satu target yang ditentukan

JURNAL IPTEKS TERAPAN Research of Applied Science and Education V8.i3 (83-87)

HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DENGAN INVOLUSI UTERUS PADA IBU POST PARTUM NORMAL DI BPM SRI LUMINTU SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN INVOLUSIO UTERUS PADA IBU NIFAS DI RSUD DR. H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

Liva Maita, Na imatu Shalihah : Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Camar I Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERCEPATAN INVOLUSI UTERI PADA IBU POSTPARTUM PERVAGINAM DI RUANG KEBIDANAN RSUD TOTO KABILA KAB.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA POST PARTUM DI RUMAH SAKIT UMUM dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH

HUBUNGAN PELAKSANAAN RAWAT GABUNG DENGAN KEBERHASILAN MENYUSUI DI RB GRIYA HUSADA NGARAN, POLANHARJO, KLATEN

BAB I PENDAHULUAN UKDW kelahiran hidup (World Health Organization, 2012). perubahan pada tahun 2012 (Dinkes Jawa Tengah, 2013).

PENGARUH MOBILISASI DINI TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POST PARTUM SPONTAN DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

Dinamika Kebidanan vol. 1 no.2 Agustus 2011 EFEKTIFITAS MENYUSUI PADA PROSES INVOLUSIO UTERI IBU POST PARTUM 0-10 HARI DI BPS KOTA SEMARANG

EFEKTIVITAS ANTARA SENAM NIFAS VERSI A DAN SENAM NIFAS VERSI N TERHADAP KELANCARAN INVOLUSIO UTERI DI PUSKESMAS BINUANG TAHUN

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BERSALIN DENGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI DIKAMAR BERSALIN PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN 2013

HUBUNGAN SENAM NIFAS DENGAN PROSES INVOLUSIO UTERI DI DESA CANDIREJO

PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP KECEPATAN PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

TERAPI PIJAT OKSITOSIN MENINGKATKAN PRODUKSI ASI PADA IBU POST PARTUM. Sarwinanti STIKES Aisyiyah Yogyakarta

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POST PARTUM

BAB I PENDAHULUAN. Kematian maternal merupakan prioritas utama dalam Millennium. Development Goals (MDG s). Kematian maternal menjadi indikator

1

BAB III METODE PENELITIAN

PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN SENAM NIFAS DI BPS NY.YENIE IKA SUGIARTI SST

Studi Korelasi Anemia pada Ibu Hamil dengan Kejadian Perdarahan Post Partum pada Persalinan Spontan

HUBUNGAN PERSALINAN LAMA DENGAN KEJADIAN ATONIA UTERI DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA 2009

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA USIA IBU DENGAN INVOLUSI UTERI PADA IBU POSTPARTUM CORRELATION BETWEEN MATERNAL AGE WITH THE UTERINE INVOLUTION ON POSTPARTUM

HUBUNGAN PIJAT OKSITOSIN TERHADAP KELANCARAN PRODUKSI ASI IBU POST PARTUM

Jurnal Darul Azhar Vol 1, No.1 Februari-Juli 2016: 30-36

HUBUNGAN UMUR IBU DAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DENGAN INVOLUSI UTERI DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Indonesia masih tergolong tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

GAMBARAN PENGETAHUAN PRIMIPARA TENTANG PERDARAHAN POST PARTUM Sri Sat Titi Hamranani* ABSTRAK

HUBUNGAN STATUS PEKERJAANDENGAN PEMANFAATAN BUKU KIA WILAYAH KERJA PUSKESMAS BINTUHAN KABUPATEN KAUR. Oleh:

HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI DENGAN INVOLUSI UTERUS IBU POST PARTUM NORMAL HARI KE 7

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POST PARTUM PRIMER DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI

KARAKTERISTIK RESPONDEN YANG MENGALAMI ATONIA UTERI DI RSUD SUKOHARJO

HUBUNGAN MOBILISASI DINI DENGAN PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POSTPARTUM DI BLUD RS H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. puerperium dimulai sejak dua jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan enam

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN LAMANYA PELEPASAN PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RUMAH BERSALIN AL-AMIN DONOYUDAN KALIJAMBE SRAGEN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF. Risa Devita Akademi Kebidanan Aisyiyah Palembang

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara dengan Motivasi Menyusui di RSUD Datu Sanggul Rantau Tahun 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. akibat kontraksi otot-otot polos uterus. Intensitas kontraksi uterus meningkat secara

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DENGAN WAKTU PENGELUARAN KOLOSTRUM

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA DI RSUD Dr.H.Moch.ANSARI SALEH BANJARMASIN

FAKTOR-FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PRE EKLAMPSIA PADA IBU BERSALIN DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN

HUBUNGAN PARTUS LAMA DAN ANEMIA DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RUANG VK BERSALIN RSUD. DR. H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi dan

Factors that Have Correlation with the Height of Fundus Uteri to Parturition Mother with Post Partum 6 Hours

TINDAKAN KEPERAWATAN POST PARTUM NORMAL DAN ADAPTASI FISIOLOGI PADA IBU POST PARTUM DI RUMAH SAKIT ACEH

PENGARUH PELATIHAN TEHNIK MENYUSUI YANG BENAR PADA IBU NIFAS PRIMIPARA TERHADAP KETRAMPILAN DALAM MENYUSUI

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 4, Desember 2017 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP DUKUNGAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KERJA PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA TAHUN 2015

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU DAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WOLAANG KECAMATAN LANGOWAN TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. melahirkan. Pada masa ini terjadi perubahan sistem -sistem dalam tubuh, atau

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan bayi, ibu, dan keluarga. Namun sering ibu-ibu tidak berhasil

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POST PARTUM YANG MELAKSANAKAN SENAM NIFAS

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM PADA IBU BERSALIN DI RSUD PRINGSEWU TAHUN 2016

PENGERTIAN MASA NIFAS

Daftar Pustaka : 44 ( ) Kata Kunci : Perilaku Bidan, Inisiasi Menyusu Dini

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELANCARAN PRODUKSI ASI PADA IBU MENYUSUI DI DESA BENDAN, KECAMATAN BANYUDONO, KABUPATEN BOYOLALI

FAKTOR-FAKTOR RISIKO YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM PRIMER PADA IBU BERSALIN DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL-DIY TAHUN 2012

Jurnal Riset Kesehatan Vol. 4 No. 1 Januari 2015

KARAKTERISTIK IBU KAITANNYA DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH

Dinamika Kebidanan vol. 2 no.2. Agustus 2012

TESIS. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-2 Magister Epidemiologi Konsentrasi Sain Terapan Kesehatan

FAKTOR-FAKTOR PENGARUH KEBERHASILAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DI RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA

PERBEDAAN EFEKTIVITAS PIJAT OKSITOSIN DAN RELAKSASI HYPNOBIRTHING TERHADAP INVOLUSI UTERUS PADA IBU POST PARTUM DI PUSKESMAS RAWALO PADA TAHUN 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut laporan WHO (2014) angka kematian ibu di Indonesia menduduki

HUBUNGAN PENDIDIKAN IBU, STATUS PEKERJAAN IBU DAN PERAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS WEDARIJAKSA PATI TESIS

HUBUNGAN ANTARA BERAT BADAN LAHIR DENGAN LAMA WAKTU INVOLUSI UTERUS DI BPS SUHARTINI KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN KEBUMEN INTISARI

PENGARUH PARITAS DAN MEDIA KONSELING MASA NIFAS TERHADAP KEMAMPUAN PERAWATAN MANDIRI IBU POST PARTUM DI BPM VIVI SURABAYA

PENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP INVOLUSIO UTERI HARI KETIGA PADA IBU POSTPARTUM DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI BENIS JAYANTO NGENTAK, KUJON, CEPER, KLATEN

Secara umum seluruh keluarga contoh termasuk keluarga miskin dengan pengeluaran dibawah Garis Kemiskinan Kota Bogor yaitu Rp. 256.

Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Ibu Hamil Trimester Iii Dalam Persiapan Persalinan

STUDI DESKRIPTIF TENTANG PEMULIHAN ORGAN REPRODUKSI PADA MASA NIFAS DI BPM SRI HARINI TOSUTAN KRANGGAN POLANHARJO KLATEN TAHUN 2016 INTISARI

Volume VI Nomor 3, Agustus 2016 ISSN:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

Putri, et al, Hubungan Antara Faktor Ibu dan Inisiasi Menyusu Dini dengan Pemberian ASI... Bagian Gizi Kesehatan Masyarakat 2

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilakukan di bagian Rekam Medik RSUP dr. Kariadi

Darmayanti Wulandatika. Program Studi D3 Kebidanan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN IMD PADA PASIEN PASCA PERSALINAN DI BPM RATNA WILIS PALEMBANG TAHUN 2016

HUBUNGAN ANTARA JENIS PERSALINAN DENGAN KEBERHASILAN ASI EKSKLUSIF DI KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO

HUBUNGAN ANTARA PARITAS DAN UMUR IBU DENGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III TAHUN

HUBUNGAN TEKNIK MENYUSUI DENGAN KEJADIAN PUTTING SUSU LECET PADA IBU NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS SEKARAN KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH IMD (INISIASI MENYUSU DINI) TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU NIFAS DI WILAYAH KERJA UPT BLUD PUSKESMAS MENINTING KABUPATEN LOMBOK BARAT

Yulrina Ardhiyanti, Faktor Ibu yang Berhubungan dengan Kejadian Persalinan Lama di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

BAB IV Hasil dan Pembahasan 4.1 Hasil Penelitian Gambaran umum lokasi penelitian Karakteristik sampel

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan generasi yang sehat, cerdas, dan taqwa merupakan tanggung

PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP PROSES INVOLUSI UTERUS THE EFFECT OF OXYTOCIN MASSAGE TO INVOLUTION UTERINE PROCESS

HUBUNGAN KEJADIAN PRE EKLAMSIA DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT ISLAM KLATEN

Transkripsi:

PENGARUH PEMBERIAN ASI TERHADAP LAMA MASA NIFAS DI PUSKESMAS TRUCUK I Eka Rati Astuti, R. Detty Siti Nurdiati, Dewi Rokhanawati Akademi Kebidanan Manna Bengkulu E-mail: echa.chumairoh@yahoo.com Abstract: The study aims to analyze the influence of breast feeding towards the puerperal period in Primary Health Care Trucuk I Klaten in the year of 205. This research is the type of analytical research that uses the design of retrospective cohort with the quantitative approach. The sample uses purposive sampling. The total sample are 86 mothers who breastfeed fully and 86 mothers who breastfeed partially. The result of the analysis shows that there are 03 (59,9%) cases of short peurperal period. The variable that significantly influence the puerperal period is breastfeeding (OR = 34,550; 95% CI = 2,925-92,353) and parity (OR = 0,404; 95% CI = 0,70-0,963). Meanwhile, the variables that have no significant influence the puerperal period is IMD (95% CI=0,756-,045), mother age (95% CI = 0,22-,096), and the status of mother employment (95% CI=0,744-2,73). Keywords: breastfeeding, uterine contractions, puerperal period Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian ASI terhadap lama masa nifas di Puskesmas Trucuk I Kabupaten Klaten Tahun 205. Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik yang menggunakan desain kohort retrospektif dengan pendekatan kuantitatif. Pengambilan sampel dengan purposive sampling. Jumlah sampel 86 ibu menyusui secara penuh dan 86 ibu menyusui dengan parsial. Hasil analisis menunjukkan variabel yang berpengaruh terhadap lama masa nifas yaitu pemberian ASI (OR= 34,550; 95% CI= 2,925-92,353), paritas (OR= 0,404; 95% CI= 0,70-0,963). Sedangkan yang tidak berpengaruh terhadap lama masa nifas adalah IMD (95% CI= 0,756-,045), umur ibu (95% CI= 0,22-,096), status pekerjaan ibu (95% CI= 0,744-2,73). Kata kunci: pemberian ASI, kontraksi uterus, lama masa nifas

70 Jurnal Kebidanan dan Keperawatan, Vol. 2, No., Juni 206: 69-76 PENDAHULUAN Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari pembangunan nasional diarahkan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia. Indikator keberhasilan pembangunan kesehatan antara lain adalah penurunan angka kematian ibu dan bayi (Kemenkes, 202). Angka kematian ibu (AKI) menggambarkan permasalahan status ibu hamil, ibu melahirkan, dan ibu nifas. Sejak tahun 202 sampai dengan tahun 203 terjadi peningkatan angka kematian ibu di Kabupaten Klaten. Pada tahun 203, AKI ada 8,4/ 00.000 kelahiran hidup, mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan AKI pada tahun 202 sebesar 02,2/ 00.000 kelahiran hidup. Jumlah kematian ibu sejumlah 2 terdiri dari 3 kematian ibu hamil, 6 kematian ibu bersalin, dan 2 kematian ibu nifas (Dinkes Kabupaten Klaten, 203). Kematian ibu nifas dapat disebabkan oleh penyebab langsung dan penyebab tidak langsung. Penyebab langsung diantaranya: perdarahan pada masa nifas, preeklampsia/ eklampsia, dan infeksi. Sedangkan penyebab tidak langsung adalah trauma obstetri dan lain-lain (WHO, 2007). Masa nifas adalah periode ketika saluran reproduksi kembali ke keadaan normal seperti sebelum hamil setelah melahirkan (Linda, 2008). Pengukuran lama masa nifas dapat dilakukan dengan mengukur tinggi fundus uteri, kontraksi uterus, dan juga dengan pengeluaran lokhea (Pillitteri A., 200). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Saraswati (204) lama masa nifas dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: umur ibu, jumlah anak yang dilahirkan (paritas), menyusui, mobilisasi dini, senam nifas, dan inisiasi menyusu dini. Selain faktor-faktor tersebut, status pekerjaan ibu juga mempengaruhi lama masa nifas (Martini, 202). Penelitian yang dilakukan oleh Labbok (2006), ibu yang menyusui bayinya akan lebih cepat pulih. Ibu yang tidak menyusui lebih lambat pulih pasca melahirkan, peningkatan stres ibu dan kehilangan darah post partum, serta lama masa nifas lebih pendek. Berdasarkan hasil studi pendahuluan di Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten pada bulan Januari 205, penyebab kematian ibu nifas, diantaranya: PEB (preeklampsia berat), perdarahan post partum, dan lain-lain. Perdarahan post partum sebanyak 4 kasus dari 2 kasus kematian ibu nifas (33,3%), PEB sebanyak 4 kasus (33,3%), dan penyebab lain-lain sebanyak 4 kasus (33,3%). Hasil studi pendahuluan di Puskesmas Trucuk I terdapat satu kejadian kematian ibu nifas disebabkan oleh perdarahan postpartum sekunder karena subinvolusio. Pada bulan Februari 205 didapatkan 26 ibu pasca melahirkan. Yang memberikan ASI secara penuh sebanyak 7 ibu sedangkan yang memberikan ASI secara parsial sebanyak 9 orang. 3 dari 7 ibu yang memberikan ASI secara penuh, lama masa nifasnya lebih pendek yaitu kurang dari atau sama dengan 42 hari. Sedangkan ibu yang memberikan ASI secara parsial, keseluruhan ibu mengalami masa nifas yang lebih panjang yaitu lebih dari 42 hari. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ASI terhadap lama masa nifas di Puskesmas Trucuk I tahun 205. Tujuan khusus penelitian adalah untuk mengetahui pola pemberian ASI pada ibu nifas; mengetahui lama masa nifas pada ibu yang menyusui secara penuh; mengetahui lama masa nifas pada ibu yang menyusui secara parsial; menganalisis pengaruh pemberian ASI terhadap lama masa nifas; serta menganalisis pengaruh umur ibu, paritas, IMD, dan status pekerjaan ibu terhadap lama masa nifas. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik yang menggunakan desain

Eka Rati Astuti, dkk., Pengaruh Pemberian ASI... 7 kohort retrospektif dengan pendekatan kuantitatif, yaitu mengetahui pengaruh pemberian ASI terhadap lama masa nifas di Puskesmas Trucuk I Kabupaten Klaten (Sastroasmoro & Sofyan I., 204). Populasi penelitian adalah seluruh ibu menyusui dengan 8-0 minggu postpartum di wilayah kerja Puskesmas Trucuk I Kabupaten Klaten. Dengan menggunakan rumus beda proporsi didapatkan sampel sebanyak 86 ibu yang menyusui secara penuh dan 86 ibu yang menyusui secara parsial. Instrumen yang digunakan adalah formulir kuesioner dari Laboratorium Penelitian Kesehatan dan Gizi Masyarakat (LPKGM) yaitu formulir Balita. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat dengan uji chi square, dan multivariat dengan uji logistic regression. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Univariat Analisis univariat dilakukan untuk mendapatkan karakteristik subjek penelitian. Karakteristik subjek penelitian disajikan pada Tabel. Tabel. menunjukkan bahwa distribusi frekuensi variabel umur ibu dan status pekerjaan ibu adalah homogen sedangkan paritas tidak memiliki homogenitas. Analisis Bivariat Analisis bivariat bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh (seberapa besar hubungan) antara variabel bebas dengan variabel terikat dan variabel luar dengan variabel terikat. Uji statistik menggunakan uji chi square, pada tingkat kemaknaan 95% (á = 5%). Analisis dilakukan dengan menghitung nilai Odds Ratio (OR) dan nilai Confidence Interval (CI). Pengaruh pemberian asi terhadap lama masa nifas ditampilkan pada Tabel 2. Tabel 2. Pengaruh Pemberian ASI terhadap Lama Masa Nifas Variabel OR 95% CI Pemberian ASI Penuh (%) Parsial (%) 34,444 3,267-89,428 Hasil analisis pada Tabel 2. diketahui bahwa pemberian ASI berpengaruh secara signifikan terhadap lama masa nifas dengan nilai OR = 34,444 (95% CI = 3,267-89,428). Pengaruh IMD, paritas, umur ibu, dan status pekerjaan ibu terhadap lama masa nifas ditampilkan pada Tabel 3. Tabel. Karakteristik Subjek Penelitian Variabel Umur Ibu (mean ± SD) 20-35 tahun (%) <20; >35 tahun (%) Paritas Primipara (%) Multipara (%) Status Pekerjaan Ibu Bekerja (%) Tidak Bekerja (%) Lama Masa Nifas Pendek 29,34 ± 5,82 76 (56,3) 27 (73) 34 (49,3) 70 (68) 44 (63,8) 59 (57,3) Lama Masa Nifas Panjang 29,36 ± 5,80 59 (43,7) 0 (27) 35 (50,7) 33 (32) 25 (36,2) 44 (42,7) Total 29,35 ± 5,77 35 (00) 37 (00) 69 (00) 03 (00) 69 (00) 03 (00) p 0,079 0,04 0,243

72 Jurnal Kebidanan dan Keperawatan, Vol. 2, No., Juni 206: 69-76 Tabel 3. Pengaruh IMD, Paritas, Umur Ibu, dan Status Pekerjaan Ibu terhadap Lama Masa Nifas Variabel OR 95% CI IMD Ya (%) Tidak (%) Paritas Primipara (%) Multipara (%) Umur Ibu 20-35 tahun (%) <20; >35 tahun (%) Status Pekerjaan Ibu Bekerja (%) Tidak Bekerja (%) 3,275 0,458 0,492,454,233-8,697 0,244-0,858 0,22-,096 0,744-2,73 Berdasarkan hasil analisis bivariat pada tabel 3. diketahui bahwa IMD memiliki pengaruh secara signifikan terhadap lama masa nifas dengan nilai OR = 3,275 (95% CI =,233-8,697). Paritas juga mempunyai pengaruh secara bermakna terhadap lama masa nifas dengan nilai OR = 0,458 (95% CI = 0,244-0,858). Analisis Multivariat Analisis multivariat menggunakan uji statistik logistic regression. Pengaruh pemberian ASI, IMD, dan paritas terhadap lama masa nifas ditampilkan pada Tabel 4 Tabel 4 menunjukkan bahwa ada 2 variabel yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap lama masa nifas yaitu pemberian ASI dan paritas. Sedangkan IMD tidak mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap lama masa nifas di Puskesmas Trucuk I Kabupaten Klaten tahun 205. PEMBAHASAN Analisis Univariat Pada segi umur ibu, memiliki nilai p value > 0,05 sehingga tidak ada perbedaan karakteristik dari kedua kelompok yaitu kelompok lama masa nifas pendek maupun kelompok lama masa nifas panjang. Nilai p value pada variabel paritas yaitu 0,04 sehingga nilai p value < 0,05. Hal ini berarti persebaran pada variabel paritas tidak homogen. Sehingga terdapat perbedaan karakteristik pada kedua kelompok. Sedang- Tabel 4. Pengaruh Pemberian ASI, IMD, dan Paritas terhadap Lama Masa Nifas Variabel Pemberian ASI Penuh Parsial IMD Ya Tidak Paritas Primipara Multipara Model OR 95% CI 34,444 (3,267-89,428) Model 2 OR 95% CI 33,520 (2,87-87,660) 2,748 (0,730-0,347) Model 3 OR 95% CI 34,550 (2,925-92,353) 2,89 (0,756-,045) 0,404 (0,70-0,963) Model 4 OR 95% CI 35,484 (3,387-94,055) 0,46 (0,76-0,982) 0,530 0,542 0,562 0,550 72 72 72 72

Eka Rati Astuti, dkk., Pengaruh Pemberian ASI... 73 kan dari segi status pekerjaan ibu, baik lama masa nifas pendek maupun panjang merupakan ibu yang tidak bekerja dengan nilai p value > 0,05. Hal ini berarti tidak ada perbedaan karakteristik pada kedua kelompok yaitu kelompok lama masa nifas pendek dengan lama masa nifas panjang. Analisis Bivariat Pengaruh Pemberian ASI terhadap Lama Masa Nifas Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Hegar et al. (2008) dan Barret et al. (202) yang menyatakan bahwa pada saat ASI keluar akan memacu kontraksi otot rahim sehingga mempercepat lama masa nifas. Penelitian yang dilakukan oleh Deitra L. L. et al. (202) menyatakan bahwa menyusui (pemberian ASI) dapat meningkatkan aliran lokhea yang keluar. Lama masa nifas diukur dari waktu selesainya lokhea alba. Lokhea alba berlanjut hingga 6 minggu setelah melahirkan (Pillitteri A., 200). Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian Pillitteri A. (200), Wulan (200), dan Martini (202) yaitu uterus ibu yang menyusui dapat berkontraksi lebih cepat karena oksitosin. Kontraksi menyebabkan penurunan TFU sehingga menyusui dapat mempercepat penurunan TFU. Penurunan TFU yang cepat dapat menyebabkan lama masa nifas menjadi pendek. Penelitian lain yang sejalan dilakukan oleh Hamranani (2007) dan Rifatul (20) menyatakan proses involusio mempengaruhi lama masa nifas. Involusio yang sesuai menyebabkan lama masa nifas menjadi pendek. Ibu yang menyusui efektif mempunyai lama masa nifas pendek. Pengaruh IMD terhadap Lama Masa Nifas Pada analisis bivariat ada pengaruh signifikan antara IMD dengan lama masa nifas. Hal ini sesuai dengan penelitian Tamara, M., & Adjie (20) menunjukkan bahwa pemberian ASI segera setelah bayi lahir atau melaksanakan IMD memberikan efek kontraksi pada otot polos uterus. Respon hormon oksitosin di otak memperkuat kontraksi uterus yang dapat membantu penurunan tinggi fundus uteri (TFU) sehingga lama masa nifas lebih pendek. Pengaruh Paritas terhadap Lama Masa Nifas Paritas ada pengaruh yang signifikan dengan lama masa nifas. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Wulan (200), Edhi M. M. et al. (203), dan Saraswati (204), mengungkapkan bahwa paritas mempengaruhi lama masa nifas. Ibu primipara memiliki kekuatan kontraksi uterus lebih tinggi dan uterus lebih keras sedangkan pada multipara kontraksi dan retraksi uterus berlangsung lebih lama. Kekuatan kontraksi dan retraksi uterus mempengaruhi pengeluaran lokhea. Pengeluaran lokhea mempengaruhi lama masa nifas. Lama masa nifas pada ibu primipara lebih pendek karena pengeluaran lokhea pada ibu primipara lebih cepat. Pengaruh Umur Ibu terhadap Lama Masa Nifas Umur ibu dengan lama masa nifas tidak menunjukkan pengaruh yang bermakna secara statistik. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Saraswati (204) menunjukkan bahwa lama masa nifas dipengaruhi oleh umur ibu saat melahirkan. Umur 20-35 tahun merupakan umur yang ideal untuk terjadinya proses involusi yang baik. Ibu dengan umur lebih dari 35 tahun elastisitas otot uterus berkurang. Sedangkan pada ibu dengan umur kurang dari 20 tahun elastisitas ototnya belum maksimal karena organ reproduksi belum matang. Elastisitas otot uterus mempengaruhi

74 Jurnal Kebidanan dan Keperawatan, Vol. 2, No., Juni 206: 69-76 involusi uterus yang kemudian mempengaruhi lama masa nifas. Ibu dengan umur 20-35 tahun memiliki lama masa nifas pendek karena involusi uterusnya baik. Involusi uterus yang baik menyebabkan lama masa nifas menjadi pendek. Perbedaan hasil penelitian mungkin disebabkan oleh perbedaan tempat penelitian. Pengaruh Status Pekerjaan Ibu terhadap Lama Masa Nifas Status pekerjaan ibu tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap lama masa nifas. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Martini (202) menyatakan bahwa peluang ibu yang bekerja lebih besar memiliki lama masa nifas lebih pendek dibandingkan dengan ibu yang tidak bekerja. Ibu yang bekerja lebih aktif dalam melakukan aktivitas sehari-hari (mobilisasi). Mobilisasi akan berpengaruh terhadap kontraksi uterus sehingga mempengaruhi lama masa nifas. Lama masa nifas pada ibu yang bekerja lebih pendek dibandingkan ibu yang tidak bekerja. Perbedaan hasil penelitian ini mungkin karena perbedaan tempat penelitian. Perbedaan tempat penelitian dapat menyebabkan perbedaan karakteristik subyek penelitian. Analisis Multivariat Analisis multivariat dilakukan dengan beberapa model. Tujuan membangun model adalah untuk menemukan model yang paling sesuai dan efektif dalam menjelaskan pengaruh pemberian ASI terhadap lama masa nifas (Lemeshow et al., 997). Variabel yang dimasukkan ke dalam analisis multivariat adalah variabel yang memiliki pengaruh signifikan pada analisis bivariat. Analisis multivariat menggunakan regresi logistik dengan hasil keluaran OR. Ada tiga model pada analisis multivariat yaitu model, model 2, model 3, dan model 4. Model -4 memperlihatkan bahwa pemberian ASI mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap lama masa nifas. Hal ini sesuai dengan penelitian Hegar et al. (2008), Deitra L. L. et al. (202), Pillitteri A. (200), Wulan (200), Rifatul (20), Martini (202), Hamranani (2007), dan Barret et al. (202) mengungkapkan bahwa pemberian ASI mempengaruhi lama masa nifas. Model 2 dan 3 menunjukkan bahwa IMD tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap lama masa nifas. Hal ini berarti IMD merupakan variabel confounding terhadap lama masa nifas. Model 3 dan 4 menunjukkan bahwa paritas mempunyai nilai OR <. Hal ini mungkin disebabkan oleh jumlah sampel yang terbatas. Pada saat penghitungan besar sampel tidak memperhatikan pengaruh paritas terhadap lama masa nifas tetapi hanya berdasarkan pengaruh pemberian ASI terhadap involusi. Dari keempat model tersebut, diperoleh bahwa nilai R 2 tertinggi adalah model 3. Model 3 mempunyai nilia R 2 = 0,562. Hal ini berarti pemberian ASI, IMD, dan paritas mempunyai pengaruh 56,2% terhadap lama masa nifas. Sedangkan ada 43,8% faktor lain yang mempengaruhi lama masa nifas tidak diteliti. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Ibu yang memberikan ASI secara penuh mempunyai peluang lebih besar untuk mendapatkan lama masa nifas pendek daripada ibu yang memberikan ASI secara parsial. Paritas mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap lama masa nifasimd, umur ibu, dan status pekerjaan ibu tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap lama masa nifas. Saran Ibu nifas sebaiknya memberikan ASI secara penuh kepada bayinya karena pemberian ASI tidak hanya bermanfaat bagi bayi

Eka Rati Astuti, dkk., Pengaruh Pemberian ASI... 75 tetapi juga bermanfaat untuk ibu guna mendapatkan lama masa nifas pendek. DAFTAR RUJUKAN Barret, K.E., Barman, S.M., Boitano, S., & Brooks, H.L. 202. Ganong s Review of Medical Physiology (Twenty-Four, pp. 45 47). United States of America: The Mc. Graw-Hill Companies. Deitra L. L., Shannon E. P., Kitty C., K.R. A. 202. Maternity and Women s Health Care (0 th Ed., p. 478). United States of America: Elsevier. Dinkes Kabupaten Klaten. 203. Profil Kesehatan Tahun 203 (pp. 2 2). Dinkes Kabupaten Klaten. Edhi, M. M., Aslam, H. M., Naqvi, Z., & Hashmi, H. 203. Post Partum Hemorrhage: Causes and Management. BMC Research Notes, 6(), 236. doi:0.86/756-0500-6-236 Hamranani. 2007. Pengaruh Pijat Oksitosin terhadap Involusi Uterus pada Ibu Post Partum dengan Persalinan Lama di Rumah Sakit Wilayah Kabupaten Klaten (pp. -8). Klaten. Hegar, Badriul, Rulina S., Aryono H., I. G. A. P. 2008. Bedah ASI. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. Kemenkes. 202. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 202 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif. Labbok, M. 2006. Breastfeeding: A Woman s Reproductive Right. International Journal of Gynecology and Obstetrics, 94, 277-286. Lemeshow, S., Hosmer Jr., D., Klar, J., & Lwanga, S. 997. Besar Sampel dalam Penelitian Kesehatan. (D. Alih Bahasa Pramono, Ed.). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Linda. 2008. Comprehensive Review for The NCLEX-RN Examination. (N. O Brien, Ed.) (4 th ed., p. 349). Canada: Saunders Elsevier. Martini. 202. Hubungan Inisiasi Menyusu Dini dengan Tinggi Fundus Uteri Ibu Postpartum Hari Ketujuh di Wilayah Kerja Puskesmas Kotabumi II Lampung Utara (p.37). Depok. Pillitteri, A. 200. Maternal & Child Health Nursing: Care of the Childbearing & Childrearing Family. (J. Roderberger, Ed.) (6 th Ed., p. 422). Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. Rifatul, B. 20. Efektifitas Menyusui pada Proses Involusio Uteri Ibu Post Partum 0-0 Hari di BPS Kota Semarang. Dinamika Kebidanan, (2). Saraswati, D.I. 204. Perbedaan Efektivitas Senam Nifas dan Mobilisasi Dini terhadap Involusi Uterus: Studi di Wilayah Puskesmas Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur Tahun 203. Universitas Diponegoro. Sastroasmoro, S., & Sofyan I. 204. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis (Edisi ke-5). Jakarta: Sagung Seto. Tamara, M., & Adjie, J. 20. The Correlation of Early Initiation of Breastfeeding with Achievement of Exclusive Breastfeeding and Corres-

76 Jurnal Kebidanan dan Keperawatan, Vol. 2, No., Juni 206: 69-76 ponding Factors. Department of Obstetrics and Gynecology Faculty of Medicine University of Indonesia, 35(4), 6 6. WHO. 2007. Managing Post Partum Haemorrhage (2nd ed., pp. 47 54). WHO. Wulan, F. 200. Pengaruh Menyusui terhadap Penurunan Tinggi Fundus Uteri pada Ibu Post Partum Primigravida di RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro. Asuhan Kesehatan, ().