BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Solusi-solusi desain yang diterapkan oleh biro Kas+Architecture dalam perancangan rumah tinggal Bukit Gading Mediterania dan rumah tinggal Langsat, sejalan dengan kajian teori arsitektur tropis yang menjadi acuan penulis dalam menganalisa kedua studi kasus tersebut. Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti dengan kedua pemilik rumah Bukit Gading Mediterania dan rumah Langsat, berbagai solusi desain yang diterapkan juga berhasil mengatasi permasalahan bangunan di iklim tropis yang berkaitan dengan faktor suhu; ventilasi; kelembaban udara; dan pencahayaan, sehingga tercipta rancangan rumah tinggal yang sejuk; cukup pencahayaan (penggunaan lampu pada siang hari tidak diperlukan); dan nyaman (lampiran I). Berikut ini adalah pemaparan solusi-solusi desain yang diterapkan pada rancangan rumah tinggal Bukit Gading Mediterania dan rumah Langsat, seperti second skin; cross ventilation; skylight; ventilasi atap; penghijauan pada atap dan dinding; dan reflecting pool effect, beserta dengan manfaat yang diberikan: 1) Second Skin, diaplikasikan pada fasad rumah Bukit Gading Mediterania dengan material GRC bermotif acak. Second skin GRC selain menambah nilai estetika dan menjaga privasi penghuni, juga 145
berfungsi sebagai tempat pertukaran udara dan masuknya cahaya matahari. 2) Cross Ventilation, yang diterapkan pada kedua studi kasus, merupakan sistem sirkulasi udara yang terbaik yang memungkinkan udara mengalir masuk dan keluar ruangan sehingga ada pertukaran udara. 3) Skylight pada rumah Bukit Gading Mediterania, berguna sebagai tempat masuknya cahaya matahari ke dalam ruang. Cahaya dari skylight sifatnya diffuse, yang tidak memanaskan ruang dan tidak menyilaukan mata. 4) Ventilasi atap diterapkan pada rumah Langsat, berfungsi sebagai tempat pertukaran udara sehingga panas yang ada tidak langsung diteruskan ke dalam ruangan. 5) Penghijauan pada atap dan dinding, dalam kedua studi kasus, bermanfaat untuk menstabilkan suhu dalam ruangan. Penghijauan dapat menjadi terapi mata, mengurangi tingkat kebisingan dan sebagai pengikat gas dan debu. 6) Reflecting pool effect, pada kedua studi kasus, membuat udara yang masuk ke dalam ruang telah mengandung uap air sehingga suhu ruang menjadi sejuk. Penerapan konsep modern tropis pada perancangan rumah tinggal Bukit Gading Mediterania dan rumah tinggal, tidak terlepas dari elemenelemen penting yang menjadi tolak ukur sebuah rumah ideal menurut 146
Bapak Kusuma Agustianto, Principal Architect dari biro Kas+Architecture. Elemen-elemen yang dimaksud adalah pencahayaan (natural light), sirkulasi udara silang, pola ruang, dan uniqueness (keunikan), dengan penjelasan sebagai berikut: 3) Pencahayaan (Natural Light) Rumah Bukit Gading Mediterania memperoleh pencahaayaan alami dari bukaan-bukaan di dalam bangunan; jendela clear glass; skylight; kisi-kisi; partisi cutting laser; dan GRC second skin pada fasad. Pencahayaan alami pada rumah Langsat, tidak jauh berbeda dengan rumah Bukit Gading Mediterania, yaitu masuk melalui bukaan-bukaan di dalam bangunan; jendela clear glass; dinding batu andesit bercelah; dan melalui celah motif metal skin. Pencahayaan alami, dapat menghemat penggunaan energi listrik pada siang hari. Bukaan-bukaan pada bangunan juga berguna sebagai tempat pertukaran udara, sehingga sirkulasi udara menjadi lancar dan tidak pengap. 2) Sistem Sirkulasi Silang atau Cross Ventilation Setiap desain rumah tinggal yang dirancang oleh biro Kas+Architecture memiliki setidaknya dua bukaan yaitu pada bagian depan-belakang bangunan atau samping kiri-kanan bangunan. Rumah tinggal Bukit Gading Mediterania menerapkan dua bukaan utama pada bagian samping kanan-kiri bangunannya yang menghadap ke arah Utara-Selatan dengan bukaan lainnya pada bagian depan-belakang bangunan (Barat-Timur), sedangkan rumah Langsat menerapkan dua 147
bukaan utama pada bagian samping kanan-kiri bangunan (Timur- Barat) dan bukaan lainnya pada bagian depan bangunan (Utara). 3) Pola Ruang (Layout) Sesuatu yang hampir selalu dapat dijumpai dalam pola ruang pada desain rumah tinggal oleh biro Kas+Architecture, adalah penempatan ruang-ruang yang termasuk dalam zona aktivitas utama seperti living room; dining room; dan pantry, yang berada dalam satu area terpisah dari zona servis. Grouping ini, bertujuan untuk memaksimalkan efisiensi pola ruang dengan memanfaatkan keterbatasan luasan bangunan dan sekaligus dapat menjaga privasi dan kenyamanan penghuni. 4) Uniqueness atau Keunikan Menurut Bapak Kusuma Agustianto, keunikan merupakan hasil dari pemikiran arsitek yang hanya dapat dinikmati oleh kalangan tertentu. Contohnya, seperti double skin dengan GRC bermotif random yang terdapat pada façade rumah tinggal Bukit Gading Mediterania. Selain berfungsi sebagai tempat masuknya cahaya matahari dan tempat pertukaran udara, juga bersifat unik. Pada proses penerapan konsep modern tropis, ternyata didapati beberapa faktor yang turut berpengaruh terhadap keberhasilan suatu solusi desain. Faktor-faktor tersebut adalah faktor lokasi, luas tanah dan kebutuhan ruang, biaya dan waktu, dan keinginan klien. 148
1) Lokasi Lokasi menentukan strategis tidaknya suatu hunian. Strategis artinya memberikan nilai pride bagi penghuni. Lokasi dapat menjadi salah satu penentu efektif tidaknya nilai-nilai arsitektur tropis diterapkan. Orientasi bangunan juga turut terpengaruh oleh faktor lokasi, karena seringkali lokasi bangunan hanya memungkinkan satu pilihan arah. Rumah tinggal Bukit Gading Mediterania, misalnya, memiliki orientasi bangunan menghadap Barat (arah hadap ideal adalah Utara), dan rumah tinggal Langsat yang menghadap Utara (Ideal). Bangunan yang memiliki orientasi arah hadap ke Utara atau Selatan, memiliki suhu udara lebih rendah daripada yang menghadap Timur atau Barat. Bukit Gading Mediterania yang berlokasi di Kelapa Gading merupakan kawasan padat penduduk dengan sedikit penghijauan, berbeda dengan rumah Langsat di Kebayoran Baru yang dekat dengan taman penghijauan. Akibat dari rindangnya penghijauan sekitar, suhu udara rumah Langsat lebih terjaga stabil dan relatif sejuk. 2) Luas dan Kebutuhan Ruang Keduanya merupakan dasar dalam membuat pola ruang. Luas dan kebutuhan ruang setiap klien pun berbeda-beda. Rumah Bukit Gading Mediterania, meskipun dengan luas lahan yang lebih kecil dari rumah Langsat, tetapi memiliki kebutuhan ruang yang lebih banyak. Seperti yang dikatakan oleh Bapak Kusuma Agustianto, arsitek atau desainer harus dapat mengolah ruang secara efektif meskipun luasannya 149
terbatas. Pada proyek rumah tinggal Bukit Gading Mediterania dan rumah tinggal Langsat, dengan luas dan kebutuhan ruang yang berbeda namun terlihat adanya persamaan. Pada kedua rumah tersebut, transisi antar ruang tidak terasa kaku (flow) dan sesak, karena masih menyisakan bukaan-bukaan ruang. 3) Biaya dan Waktu Biaya dapat menentukan keberhasilan suatu desain, tetapi tidak menjamin suatu desain memiliki solusi yang efektif, karena semua kembali pada kreativitas arsitek atau desainer. Sama dengan faktor waktu, yangmana kurangnya waktu dapat mengakibatkan berkurangnya mutu pengerjaan pembangunan, namun dengan management waktu yang baik problem ini dapat teratasi. 4) Keinginan Klien Keinginan klien memegang peranan penting dalam menciptakan desain dengan solusi yang efektif. merancang rumah tinggal berbeda dengan merancang sebuah kantor atau bangunan lainnya, ada banyak aspek psikologis yang harus dipikirkan ketika merancang rumah tinggal sehingga prosesnya menjadi lebih sulit. Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Kusuma Agustianto, rumah tinggal harus dapat menampung ego dari klien, juga pemikiran dan kreativitas dari arsitek. Adakalanya, solusi yang diberikan melalui desain tidak sejalan dengan keinginan klien. Arsitek atau desainer hanya dapat menyarankan, tetapi keputusan akhir ada di tangan klien. Contohnya, 150
rumah tinggal Bukit Gading Mediterania dan Rumah Langsat menggunakan ventilasi alami dengan cross ventilation sebagai upaya mengatasi permasalahan iklim tropis, sehingga ada pertukaran udara dan penggunaan ventilasi buatan seperti Air Conditioner (AC) dapat ditiadakan. Terlepas dari solusi desain yang diberikan, klien tetap memutuskan untuk menggunakan air conditioner. 5.2 Saran Setelah melalui proses analisa dan mencapai kesimpulan akhir, peneliti mengusulkan beberapa masukan atau saran, sebagai berikut: 1) Penerapan konsep modern tropis sebaiknya memerhatikan faktorfaktor pendukung yang dapat menentukan keberhasilan suatu desain, seperti faktor lokasi; luas tanah dan kebutuhan ruang; biaya dan waktu; dan keinginan klien. Diperlukan management biaya dan waktu yang baik, efisien dalam mengolah ruang, juga melakukan pendekatan desain kepada klien untuk memberikan pemahaman tentang solusi yang sebaiknya digunakan dan kemungkinan-kemungkinan yang akan ditimbulkan. 2) Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan tidak menggunakan data kuantitatif hasil pengukuran, dikarenakan satu dan lain hal. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan pendekatan yang berbeda, yaitu menggunakan metode kuantitatif. Peneliti dapat melakukan pengukuran suhu dan kecepatan angin pada masing-masing 151
rumah tinggal untuk memperoleh data angka pengukuran sebagai pembanding. Selain itu, jumlah studi kasus dapat ditambah disesuaikan dengan waktu penelitian yang dimiliki. 152