KEADAAN UMUM KABUPATEN BANTUL. Kabupaten Bantul terdiri dari 17 kecamatan, 75 desa, dan 933 dusun. Secara

dokumen-dokumen yang mirip
KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Bantul terletak diantara koordinat 110 o o Bujur Timur,

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM. Progo, Kabupaten Gunung Kidul, dan Kota Yogyakarta. Secara geografis, Kabupaten

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. diperbarui adalah sumber daya lahan. Sumber daya lahan sangat penting bagi

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak Geografis. 08º00'27" Lintang Selatan dan 110º12'34" - 110º31'08" Bujur Timur. Di

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Adapun untuk memperjelas tentang

KEADAAN UMUM WILAYAH. Projotamansari singkatan dari Produktif-profesional, ijo royo royo, tertib, aman,

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. DIY. Secara geografis, Kabupaten Bantul terletak antara 07 44' 04" ' 27"

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BAB IV GAMBARAN UMUM

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembangunan nasional, khususnya yang berhubungan dengan pengelolaan

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB III TINJAUAN WILAYAH BANTUL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 132 TAHUN 2016 T E N T A N G

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari keberhasilan pembangunan ekonomi, pendidikan dan teknologi di Indonesia adalah kecenderungan seseorang

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. di Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak di pulau Jawa, antara

BAB I PENDAHULUAN. Telah banyak kebijakan pemberdayaan ekonomi keluarga miskin. yang diprogramkan pemerintah sebagai langkah efektif dalam upaya

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

dan abstraksi data yang ada dalam field note (catatan di lapangan). memungkinkan kesimpulan penelitian dapat dilakukan.

BUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG BESARAN UANG PERSEDIAAN PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Bantul terletak pada Lintang Selatan dan 110

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL. Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul. Alokasi Kebutuhan, Pupuk Bersubsidi, Sektor Pertanian.

BAMBANGLIPU A. DATA PEMILIH NAMA DAN TANDA TANGAN ANGGOTA KPU KABUPATEN/KOTA

BUPATI BANTUL PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 150 TAHUN 2014 TENTANG

BAB IV GAMBARAN UMUM. Posisi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak antara

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu dari lima daerah otonom di

Gbr.1 Jaringan di Ruang Sekpri Bupati

BUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 123 TAHUN 2013 TENTANG PENUNJUKAN BAPAK/IBU ASUH PENANGGULANGAN KEMISKINAN KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Jumlah desa, dusun dan luas Kabupaten Bantul per kecamatan dapat

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. A. Kondisi Geografis dan Profil Singkat Daerah Istimewa Yogyakarta. Gambar 4.1

BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 8.1 Kesimpulan. penelitian, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :

BAB IV GAMBARAN UMUM

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kesehatan masyarakat didominasi ketidakmampuan masyarakat dalam menangani kesehatan diri maupun

BAB I PENDAHULUAN. bisa melakukan aktivitas sehari-hari dan berkelanjutan secara terus menerus.

KEADAAN UMUM DAERAH. dataran yang terletak pada bagian tengah dan daerah perbukitan yang terletak pada

KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 229 TAHUN 2011 TENTANG

Lampiran I.34 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 143 TAHUN 2015 TENTANG

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bantul yang didalamnya terdapat

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

BAB IV GAMBARAN OBJEK. a. Sebelah Utara : Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman. b. Sebelah Selatan : Samudera Indonesia

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. Kecamatan Bantul berada di Ibukota Kabupaten Bantul. Kecamatan Bantul

BUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL. Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bantul. Unit pelaksana, satuan polisi pamong praja, kecamatan.

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 148 TAHUN 2016 TENTANG

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB IV GAMBARAN UMUM

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hortikultura merupakan salah satu sektor yang berkembang pesat dalam pertanian Indonesia. Jenis tanaman yang

IV. KEADAAN UMUM WILAYAH. singkatan dari produktif, profesional, ijo rojo-royo, tertib, aman, sehat, dan asri.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Kebijakan Otonomi Daerah yang diterapkan oleh pemerintah

BAB V KESIMPULAN. 1. Cekungan Aitanah Yogyakarta Sleman memiliki kondisi hidrogeologi seperti

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 55 TAHUN 2000 T E N T A N G PEMBENTUKAN DAN ORGANISASI KECAMATAN SE- KABUPATEN BANTUL

KAJIAN PANGAN LOKAL DI KABUPATEN BANTUL TAHUN 2016

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

tkpk.bantulkab.go.id PENYUSUNAN DATA DAN PELAPORAN TPK DESA DAN PEDUKUHAN KECAMATAN PUNDONG PROFIL GAKIN 2013 JIWA TOTAL

BAB I PENDAHULUAN. membuka unit usaha syariah yang pada akhirnya melakukan spin off (pemisahan).

IV. KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

BAB IV GAMBARAN UMUM. A. Kondisi Geografis Daerah Istimewa Yogyakarta. Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki luas wilayah 3.

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, berbatasan dengan : 1. Sebelah Utara: Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman

BAB III MONUMEN GEMPA BANTUL

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan pemukiman yang sehat. Terwujudnya suatu kondisi lingkungan

BUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 205 A TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

Bab II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. A. Sejarah Direktorat Jenderal Pajak DIY

BAB I PENDAHULUAN. mempersempit ruang gerak di sebuah wilayah. Dimana jumlah pertumbuhan penduduk tidak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. 1. Penelitian yang relevan dilakukan oleh Ummi Athiyyah

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. Kondisi Kebun Buah Mangunan. 1. Letak, Luas dan Batas Wilayah Kebun Buah Mangunan

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. alamiah yang membatasi dan batas administratif yang mencakup daerah tersebut

BAB I PENDAHULUAN. penetapan tarif sewa Rusunawa Tamanan Banguntapan. Berdasarkan latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi sumber dan penunjang hidup bagi bangsa dan rakyat. Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki luas 3.185,80 km 2 ini terdiri

BUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG ALOKASI DANA DESA KABUPATEN BANTUL TAHUN ANGGARAN 2014 BUPATI BANTUL,

BAB III METODE PENELITIAN

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 118 TAHUN 2016 TENTANG

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Trimurti merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang analisis perekonomian

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung Tengah terletak pada

BAB II GAMBARAN UMUM. 1. Kondisi Geografis dan Luas Wilayah. Bantu l merupakan daerah yang sangat strategis karena memiliki banyak

P r o f i l K e m i s k i n a n P B D T i

KEADAAN UMUM KABUPATEN KULONPROGO. Kabupaten Kulonprogo merupakan salah satu dari lima kabupaten / kota di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kemiskinan merupakan masalah yang sangat kompleks dan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang terletak di Pulau Jawa. Bagian utara

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

PERMASALAHAN INSTRUMEN YG BERBEDA DIBERBAGAI JENJANG -PENGUMPULAN DATA REDUNDANT -DATA BELUM DI-SHARE

KARAKTERISTIK WILAYAH. A. Kecamatan Kretek

HASIL PENDAFTARAN (LISTING) PERUSAHAAN/USAHA SENSUS EKONOMI 2006

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ELIT POLITIK PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN KABUPATEN BANTUL. IV. 1. Partai Persatuan Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea 4 adalah untuk

Transkripsi:

IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN BANTUL A. Letak Kabupaten Bantul Kabupaten Bantul merupakan salah satu kabupaten dari 5 kabupaten/kota di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang terletak di Pulau Jawa. Kabupaten Bantul terdiri dari 17 kecamatan, 75 desa, dan 933 dusun. Secara astronomi wilayah Kabupaten Bantul terletak antara 07º44'04'' - 08º00'27'' Lintang Selatan dan 110º12'34'' - 110º31'08'' Bujur Timur. Kabupaten Bantul secara administratif memiliki batas-batas wilayah, bagian utara berbatasan dengan Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman, bagian timur berbatasan dengan Kabupaten Gunungkidul, bagian barat berbatasan dengan Kabupaten Kulonprogo dan bagian selatan berbatasan dengan Samudra Indonesia. B. Luas Wilayah Kabupaten Bantul Kabupaten Bantul memiliki luas keseluruhan seluas 508,85 km² dan merupakan 15,91% dari seluruh luas wilayah Propinsi DIY. Secara umum Kabupaten Bantul mempunyai topografi datar hingga berombak dengan ketinggian 0-500 m dpl. Secara garis besar berdasarkan keadaan topografinya, Kabupaten Bantul dibagi menjadi empat bagian, yaitu wilayah barat terdiri dari 6 Kecamatan, wiayah tengah 2 Kecamatan, wilayah selatan 2 Kecamatan, dan wilayah timur 7 Kecamatan. Wilayah bagian Barat merupakan daerah landai dan daerah berpasir yang terdiri dari kecamatan Kasihan, Sedayu, Pajangan, Srandakan, Sanden dan Pandak. Wilayah bagian tengah merupakan dataran rendah yang terdiri dari Kecamatan Bantul dan Sewon, Wilayah Selatan yang merupakan landai yang terdiri dari 37

38 Kecamatan Kretek dan Bambanglipuro, dan bagian timur yang merupakan daerah perbukitan yang terdiri dari Kecamatan Banguntapan, Dlingo, Imogiri, Piyungan, Jetis, Pleret, dan Pundong. Dalam pembagian wilayah di Kabupaten Bantul untuk setiap potensi yang dimiliki berbeda-beda seperti di wilayah bagian barat lebih di dominasi oleh Industri Kerajinan, sedangkan wilayah tengah di dominasi oleh industri pangan, wilayah selatan masih dominasi oleh industri pangan, dan wilayah bagian timur didominasi oleh industri sandang. C. Kependudukan Kabupaten Bantul Data kependudukan Kabupaten Bantul dapat dibedakan berdasarkan jenis kelamin dan usia, tingkat pendidikan, dan mata pencarian yang dapat dilihat sebagai berikut. a. Jenis Kelamin dan Usia Jumlah penduduk menurut jenis kelamin dan usia digunakan untuk mengetahui seberapa banyak jumlah penduduk pria dan wanita berdasarkan usia. Usia pengrajin juga biasanya dapat menentukan produktifitasnya. Semakin matang usia pengrajin, maka cenderung semakin produktif. Hal ini dikarenakan tenaga yang masih relatif kuat dibandingkan dengan pengrajin yang berusia tua. Usia dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu usia muda 0 14 tahun, usia matang 15 54 tahun, dan usia tua >54 tahun. Data jumlah pengrajin menurut jenis kelamin dan usia dapat dilihat pada tabel berikut.

39 Tabel 1. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Dan Usia Di Kabupaten Bantul Usia (tahun) Laki-laki Persentase (%) Perempuan Persentase (%) 0 14 108.539 23,64 102.870 22,28 15 54 280.175 61,02 278.137 60,23 >54 70.385 15,33 80.797 17,49 Jumlah 459.099 100,00 461.804 100,00 Sumber: BPS Kabupaten Bantul 2014 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk di Kabupaten Bantul sebanyak 920.903 jiwa, dengan perbandingan 459.099 jiwa laki-laki dan 461.804 perempuan. Dari jumlah tersebut, penduduk Kabupaten Bantul didominasi 61,02% laki-laki dan 60,03% perempuan berada pada usia dewasa. Dengan persentase tersebut dapat disimpulkan bahwa usia penduduk Kabupaten Bantul berada pada fase yang masih sangat produktif, sehingga dengan rentang usia tersebut penduduk masih dapat bekerja dengan baik terutama sebagai pengrajin. b. Tingkat Pendidikan Pendidikan merupakan penunjang kemajuan dan kesejahteraan masyarakat suatu daerah. Pendidikan juga mempunyai peranan penting bagi pengrajin, karena dengan pendidikan pengrajin mampu memperoleh pengetahuan baru untuk mengembangkan kegiatan didalam pekerjaannya, terutama industri kerajinan. Secara logika, semakin banyak jumlah penduduk yang berpendidikan, maka semakin tinggi kesejahteraan suatu daerah tersebut.

40 Tabel 2. Jumlah Angkatan Kerja Berdasarkan Ijazah Tertinggi Di Kabupaten Bantul Ijazah tertinggi yang Jumlah penduduk Persentase (%) dimiliki (jiwa) Tidak punya 195.351 25,09 SD 183.672 23,59 SMP/Mts 135.866 17,45 SMU/MA 125.744 16,15 SMK 61.587 7,91 D1/D2 7.318 0,94 D3/Akademi 22.735 2,92 D4/S1 44.380 5,70 S2/S3 1.946 0,25 Jumlah 778.603 100,00 Sumber: BPS Kabupaten Bantul 2014 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan penduduk Kabupaten Bantu sangan bervariasi. Namun persentase tingkat pendidikan penduduknya masih didominasi oleh pendidikan pada tingkat sekolah dasar (SD) dengan persentase sebanyak 23,59%. Hal ini dapat menjadi salah satu permasalahan yang mungkin akan dihadapi penduduk dalam perkembangan dan kesejahteraan hidup. Karena penduduk akan lambat dalam melakukan penyerapan informasi dan pengetahuan, sehingga akan sulit untuk diterapkan dalam dunia keseharian terutama sebagai pekerja, apalagi pekerja dalam dunia industri kerajinan. Untuk itu, pendidikan penduduk Kabupaten Bantul perlu ditingkatkan agar mampu meningkatkan ilmu dan pengetahuan sehingga kesejahteraan hidup pun akan meningkat. c. Mata Pencaharian Mata pencaharian merupakan pekerjaan yang ditekuni seseorang untuk mendapatkan penghasilan guna memenuhi kebutuhan sehari-hari.

41 Tabel 3. Jumlah Penduduk Yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Lapangan pekerjaan utama Jumlah penduduk Persentase (%) (jiwa) Pertanian 199.010 25,56 Pertambangan dan penggalian 15.416 1,98 Industri 147.545 18,95 Listrik, gas, dan air 545 0,07 Konstruksi 69.139 8,88 Perdagangan 164.752 21,16 Komunikasi/transportasi 36.127 4,64 Keuangan 12.535 1,61 Jasa 131.506 16,89 Lainnya 2.102 0,27 Jumlah 778.603 100,00 Sumber : BPS Kabupaten Bantul 2014 Dari data diatas dapat dilihat bahwa pekerjaan yang ditekuni oleh penduduk Kabupaten Bantul didominasi oleh pekerjaan dibidang pertanian yaitu sebanyak 25,56% atau sekitar 199.010 jiwa. Sedangkan untuk industri sendiri yang didalamnya termasuk industri kerajinan berada diperingkat ketiga dengan persentase sebanyak 18,95% dengan jumlah penduduk sekitar 147.545 jiwa. Walaupun tidak menjadi pekerjaan yang mendominasi, namun industri tetap menjadi salah satu pekerjaan utama yang menopang kehidupan penduduk Kabupaten Bantul. D. Industri Kerajinan di Kabupaten Bantul Secara umum pembangunan sektor industri pengolahan sering mendapat prioritas utama dalam rencana pembangunan daerah di kebanyakan negara berkembang, seperti indonesia. Kebijakan industrialisasi di Indonesia secara garis besar mengakomodasi 2 macam industri, yaitu industri berskala besar dan industri kecil dan kerajinan rakyat. Salah satu daerah yang sangat mendukung

42 berkembangnya industri kecil adalah Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Berikut ini adalah data sektor industri kerajinan yang ada di Kabupaten Bantul. Tabel 4. Banyak Jumlah Usaha Dan Tenaga Kerja Industri Di Kabupaten Bantul Sektor industri Jumlah usaha Persentase (%) Tenaga kerja (jiwa) Persentase (%) Pengolahan pangan 6.372 34,83 24.661 30,08 Sandang dan kulit 2.436 13,31 5.915 7,21 Kerajinan umum 5.089 27,82 22.513 27,46 (handicraft) Kimia dan bahan 2.616 14,30 26.751 32,62 bangunan Logam dan jasa 1.782 9,74 2.158 2,63 Total 18.295 100,00 81.998 100,00 Sumber: BPS Kabupaten Bantul 2014 Dari data diatas dapat dilihat bahwa jumlah usaha industri kerajinan sebanyak 27,82% atau sekitar 5.089 usaha dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 27,46% atau sekitar 22.513 jiwa. Walaupun tidak berapa di peringkat pertama, namun industri kerajinan menjadi salah satu industri yang menyerap banyak tenaga kerja. Industri kerajinan juga masih unggul dibandingkan dengan beberapa industri lainnya, seperti sandang dan kulit, kimia dan bahan bangunan, serta logam dan jasa.