oleh : DWIYANTO G

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. jawabanya dihadapan-nya, sebagaimana Allah SWT berfirman :

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang ditopang oleh empat

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. untuk terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia

SKRIPS. Oleh : AMIRUL HIKAM_ NIM : G FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Undang No. 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 sebagai berikut. Hal ini sejalan pula dengan Hadist Rasulullah SAW dari Abu Hurairah r.a.

BAB I PENDAHULUAN. namun mendidik anak sejak dalam kandungan sampai lahir hingga anak tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan itu Allah Swt berfirman dalam Alquran surah At-Tahrim

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. (QS.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai manusia pertama, sebagaimana al-qur an menyatakan. berkembang sesuai dengan kondisi dan konteks lingkungannya.

BAB I PENDAHULUAN. dalam perjuangan. Kalbunya masih bersih, suci, dan polos. Jika dia dibiasakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk memecahkan persoalan suatu bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang tua, yang harus disyukuri, dijaga dan dididik agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. Dengan menggunakan fitrah tersebut manusia belajar dari keluarga, lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah

Hukum Menyekolahkan Anak di Sekolah Non-Muslim

BAB I PENDAHULUAN. oleh kualitas sumber daya manusianya. Untuk meningkatkan kualitas manusianya

BAB I LATAR BELAKANG. kehidupan manusia, baik terhadap aktivitas jasmaniahnya, pikiran-pikirannya,

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadilah ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor yang penting dalam membentuk akhlak sejak anak usia dini.

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB I PENDAHULUAN. orang yang berhasil di Masyarakat. Keluarga terdiri dari ayah ibu dan

BAB IV ANALISIS YURIDIS TENTANG PUTUSAN HAKIM NOMOR. 2781/Pdt.G/2012/PA.Tbn TENTANG PENOLAKAN PERMOHONAN NAFKAH ANAK OLEH ISTRI YANG DICERAI TALAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Orang tua adalah komponen keluarga yang di dalamnya terdiri dari ayah

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan peserta didik agar meraih cita-citanya dimasa yang akan

3BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bagi rakyatnya, sehingga mampu mandiri dan dapat membangun bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW yang menjelaskan anak yang lahir dalam keadaan fitrah atau suci :

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

BAB I PENDAHULUAN. makhluk-makhluk lainnya, oleh karena dia dibekali akal pikiran, dan ilmu. didik dengan segala lingkungan dan sepanjang hayat.

BAB I PENDAHULUAN. lainnya, karena keterbatasan kemampuan manusia. hubungannya dengan manusia lainnya, baik dirumah, sekolah, tempat berkerja

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN KEPRIBADIAN MUSLIM DI SMP MUHAMMADIYAH 7 BAJANG MLARAK PONOROGO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. diantara ajaran tersebut adalah mewajibkan kepada umatnya untuk melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

BAB I PENDAHULUAN. moral sebagai pendalaman dan penghayatan nilai-nilai budaya yang tumbuh dan

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd I)

BAB I PENDAHULUAN. negara akan dapat memasuki era globalisasi ini dengan tegas dan jelas apabila

BAB IV NASAB DAN PERWALIAN ANAK HASIL HUBUNGAN SEKSUAL SEDARAH (INCEST) DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan kehidupan manusia. 1 Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. * Seluruh Teks dan terjemah Al-Qur`ān dalam skripsi ini dikutip dari Microsoft Word Menu Add-Ins

PESAN PENDIDIKAN ANAK YANG TERKANDUNG DALAM QUR AN SURAT AL-BAQARAH AYAT 233

BAB I PENDAHULUAN. kondisi sosial kultural masyarakat Indonesia( Hamalik, 2001: 1)

BAB I PENDAHULUAN. terutama generasi muda sebagai pemegang estafet perjuangan untuk mengisi

Wa ba'du: penetapan awal bulan Ramadhan adalah dengan melihat hilal menurut semua ulama, berdasarkan sabda Nabi r:

dan kepada kaum perempuan (sesama) mereka (QS an-nur [24]: 31).

BAB I PENDAHULUAN. guru harus memiliki kemampuan profisional. Salah satu kemampuan profesional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. lingkungan masyarakat atau dalam istilah lain yaitu jalur pendidikan sekolah dan

BAB I PENDAHULUAN. guna meraih bekal-bekal keilmuan untuk keberlangsungan hidupnya. Islam

A. Analisis Tradisi Standarisasi Penetapan Mahar Dalam Pernikahan Gadis dan. 1. Analisis prosesi tradisi standarisasi penetapan mahar

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Maju tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. tingkat kemampuannya. Pada waktu yang lampau perhatian pemerintah telah

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk. khusus memudahkan pencapaian tujuan yang lebih tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

BAB I PENDAHULUAN. ketakwaaan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar selanjutnya mampu membekali

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses yang disosialisasikan sebagai usaha

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keluarga ini sebagai lembaga yang "Pertama dan Utama".

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak merupakan individu yang sedang berkembang dimana mereka

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN TINGKAT AGRESIVITAS SISWA SMA MUHAMMADIYAH BANTUL SKRIPSI

ISTIQOMAH G

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. merupakan perwujudan tanggung jawab orang tua dalam membina anak sebagai

BAB I PENDAHULUAN. tahap tumbuh kembang, termasuk tahap remaja. Tahap remaja adalah

BAB I PENDAHULUAN. kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.

BAB I PENDAHULUAN. akan mendorong individu untuk melakukan hal-hal yang lebih baik. Minat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ataupun kesuksesan. Keberhasilan merupakan kemampuan yang dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan untuk dikembangkan (Ali, 2000: 13). Dalam hal ini,

MOTIVASI ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAKNYA DI SD MUHAMMADIYAH 20 SURAKARTA TAHUN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan, kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mahfud Junaedi. Ilmu Pendidikan Islam Filsafat dan pengembangan. (Semarang : Rasail. 2010).

BAB I PENDAHULUAN. menyeluruh yang mencakup pengembangan dimensi manusian Indonesia. pengetahuan, kesehatn, keterampilan dan seni.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. proses pembelajaran kepada siswa (manusia) dalam upaya mencerdaskan dan

BAB I PENDAHULUAN. posisi itu selalu didambakan oleh semua orang yang benar dan orang yang

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Pendidikan pada dasarnya. tidak hanya menyampaikan dan memberi hafalan. Pendidikan yang ideal

Islam adalah satu-satunya agama yang haq dan diridhoi Alloh SWT yang. disampaikan melalui nabi Muhammad SAW kepada seluruh umat manusia agar

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dasar untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan berupaya

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Perzinahan dan Hukumnya SEPUTAR MASALAH PERZINAHAN DAN AKIBAT HUKUMNYA

(الإندونيسية بالغة) Wara' Sifat

Bolehkah melaksanakan perkawinan seorang perempuan dengan seorang laki laki yang bapak keduanya saudara sekandung, yaitu seayah dan seibu?

SULIT 1223/2 BAHAGIAN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA PENDIDIKAN ISLAM SET 2 KERTAS 2 SATU JAM EMPAT PULUH MINIT

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

PENGARUH MOTIVASI ORANG TUA TERHADAP MINAT SISWA MENGIKUTI PELAJARAN BACA TULIS AL-QUR AN DI SMP HASANUDDIN 7 SEMARANG SKRIPSI

Urgensi Berakhlaq Islami Dalam Bisnis

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan dalam masyarakat. Aspek perubahan meliputi: sosial, politik, ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan kepada anak-anaknya dengan memberikan bimbingan, perintah,

BAB I PENDAHULUAN. dengan mengikuti perkembangan fashion. Fashion dianggap dapat membawa

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan upaya untuk mengarahkan anak didik berada dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285

BAB III METODE PENELITIAN. proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh kehidupan modern, wanita semakin hari semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Allah akan senantiasa meninggikan derajat bagi orang-orang yang beriman dan

Transkripsi:

KORELASI ANTARA AKTIVITAS IBU RUMAH TANGGA BERKARIER DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA-SISWI SEKOLAH DASAR ISLAM SUNAN KALIJAGA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2007/2008 Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Tugas Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Pada Fakultas Agama Islam Jurusan Tarbiyah oleh : DWIYANTO G000060071 FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008 i

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peranan orang tua mendidik anak dalam rumah tangga sangatlah penting, karena anak merupakan amanah dan tanggung jawab dari Allah SWT yang harus dibimbing dan dididik dengan sebaik mungkin agar menjadi generasi yang sholeh dan memiliki akhlak yang mulia. Dari rumah tangga pula seorang anak mula-mula memperoleh bimbingan dan pendidikan dari orang tuanya. Tugas seorang ibu dan ayah adalah sebagai guru dan pendidik utama dan pertama bagi anak-anaknya dalam menumbuhkan kekuatan fisik, mental dan rohani mereka. Di dalam kitab Tarbiyat al Aulaadi, Abdullah Nashih Ulwan menyebutkan beberapa ayat Al-Qur'an dan Al-Hadits yang berbicara mengenai pentingnya peranan keluarga dalam pendidikan anak. Diantaranya adalah sebagai berikut : Dalam surat At Tahrim, ayat 6 Allah SWT berfirman : ي اأ يه ا ا لذ ين ء ام ن وا ق وا أ نف س ك م و أ ه ل يك م ن ار ا : ( (التحريم "Wahai orang-orang yang beriman jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka " ( Q.S. At-Tahrim: 6 ). Rasulullah saw bersabda : م ا م ن م و ل و د ا لا ي و ل د ع ل ى ال ف ط ر ة ف ا ب و ا ه ي ه ود ان ه ا و ي ن صر ان ه أ و ي م جس ان ه (روه البخارى ( 1

2 "Tidaklah anak dilahirkan itu kecuali telah membawa fitrah (kecenderungan untuk percaya kepada Allah). Maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya beragama Yahudi, Nasrani ataupun Majusi" (H.R. Bukhori) [Abu Abdullah Muhammad Ibnu Ismail, 1981: 97] Rasulullah juga bersabda : "Seorang laki-laki adalah pemimpin di dalam keluarganya dan ia bertanggung jawab terhadap yang dipimpinnya. Dan seorang wanita adalah pemimpin di dalam rumah suaminya dan ia bertanggung jawab terhadap yang dipimpinnya itu." (HR. Bukhari dan Muslim) [dalam Abdullah Nashih Ulwan, 1981: 159] Dari beberapa dalil diatas menunjukkan bahwa betapa pentingnya peranan orang tua dalam mendidik anak di dalam keluarga, khususnya ibu sebagai tokoh yang utama dan menjadi suri tauladan bagi anak-anaknya. Hal ini dikarenakan proses interaksi pertama kali terjadi pada anak adalah dengan ibu, sehingga penanaman nilai ketauhidan, pembiasaan yang baik, penanaman nilai-nilai agama yang kuat, penanaman nilai-nilai akhlakul karimah serta pengembangan intelektual anak haruslah dimulai orang tua semenjak anak masih kecil. Berkaitan dengan peranan keluarga (orang tua) dalam pendidikan anak, Ki Hajar Dewantoro mengatakan : "Alam keluarga itu buat tiap-tiap orang adalah alam pendidikan yang permulaan. Pendidikan di situ pertama kalinya bersifat pendidikan dari orang tua yang berkedudukan sebagai guru, sebagai pengajar dan sebagai suri tauladan (pemberi contoh). Kepala keluagra dengan bantuan anggotanya mempersiapkan semua atau sebagian yang diperlukan dalam keluarga tersebut, dimana pendidikan dan bimbingan terhadap anak-anak dari segi agama, pekerjaan dan sosial terpikul atas pundak keluarga atau atas pundak orang-orang yang berhubungan erat dengan mereka." (dalam Abuddin Nata, 1997: 116)

3 Setiap orang tua, sangatlah menginginkan anaknya menjadi generasi penerus yang sholeh dan sholehah, tumbuh dengan baik menjadi anak yang berkualitas dan berprestasi ditengah-tengah masyarakat. Hal ini tidak akan bisa dicapai kecuali dengan adanya pendidikan agama Islam. Sebagaimana Rasulullah bersabda : م ن ي ر د ا الله ب ه خ ي ن ه فى ال د ي را ي ف ق (رواه البخارى و مسلم ( "Barangsiapa yang dikehendaki baik oleh Allah, niscaya diberi pemahaman agama yang mendalam oleh-nya." (HR. Bukhari dan Muslim) [Yusuf An- Nabhani, 2006: 53] Hadist diatas menjelaskan betapa pentingnya pendidikan agama Islam pada diri seseorang, bisa dikatakan seseorang itu tidak akan menjadi baik kecuali dengan agama. Untuk itu pendidikan dasar yang harus ditanamkan kepada anak sejak dini adalah pendidikan agama Islam. Dengan demikian sebagai pendidikan dasar atau pendidikan awal adalah pendidikan agama, karena hal itulah yang akan mewarnai perkembangan selanjutnya. Sudah barang tentu semua tak lepas dari lingkungan tempat anak tinggal, karena kita tahu bahwa pendidikan itu berlangsung dalam tiga lingkungan yaitu ; lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Pendidikan di lingkungan keluarga sepenuhnya menjadi tanggung jawab orang tua. Oleh karena itu orang tua harus mengetahui semua apa yang akan dicapai dalam pendidikan agama Islam, dengan demikian orang tua dapat memberikan dorongan dan arahan yang berupa pengamalan ajaran agama Islam di rumah, sehingga adanya siswa yang belajar agama Islam tidak hanya

4 sebatas untuk pengetahuan saja, namun betul-betul dapat dihayati dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, serta mendorong adanya prestasi mereka dalam Pendidikan Agama Islam. Budaya masyarakat memposisikan perempuan (ibu) bukan sebagai pencari nafkah utama, sehingga ia tidak bertanggung jawab atas kebutuhan rumah tangga, karena tanggung jawab ada ditangan suami. Dampak dari pemikiran ini, maka terjadi pembagian tugas yang ketat dalam rumah tangga, Sebenarnya ibu menjadi pendidik pertama dan utama adalah karena ia lebih dekat kepada anaknya secara emosional, maka pendidikan anak-anak di dalam keluarga cenderung ditangani oleh ibu. Namun demikian, kenyataan sekarang ini banyak dijumpai orang tua yang kurang dapat memberikan waktu dan perhatiannya secara penuh kepada pendidikan anak-anaknya. Sementara mereka merasa cukup melimpahkan urusan pendidikan anak kepada pihak lain, sekolahan atau taman pendidikan. Padahal keberhasilan Pandidikan Agama Islam bukan terletak pada pendidikan di sekolah atau taman pendidikan saja, namun juga terletak pada pendidikan dalam rumah tangga. Sebagaimana diketahui bahwa anak lebih besar berinteraksi dengan lingkungan di rumah tempat tinggalnya, dalam hal ini di dalam kehidupan keluarganya, atau lebih spesifik lagi anak lebih besar prosentase waktunya berinteraksi dengan orang tuanya dibandingkan dengan guru di sekolah. Artinya orang tualah yang sebenarnya memiliki pengaruh besar terhadap keberhasilan prestasi belajar pendidikan anak.

5 Oleh karena itu bekal pendidikan yang kuat sangat diperlukan orang tua, khususnya bagi seorang ibu dalam mendidik anak-anaknya. Hal ini untuk memperkuat kepribadian ibu sebagai seorang pendidik yang dapat juga sekaligus sebagai seorang yang memiliki karier tersendiri dalam bidang pekerjaan, sehingga dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan sebaik mungkin. Fenomena semacam ini dialami oleh sebagian besar siswa SD Islam Sunan Kalijaga dimana ibunya, selain berperan sebagai ibu rumah tangga dan pendidik bagi anak-anaknya, mereka juga beraktivitas di luar rumah yaitu berkarier untuk aktualisasi diri dan memajukan kesejahteraan hidup. Sehingga kesempatan ibu untuk berinteraksi dan mendidik anak di rumah menjadi berkurang. Hal ini secara langsung ataupun tidak langsung akan terkait dengan kualitas pendidikan, sehingga kemungkinan akan berakibat pada kualitas hasil belajar, khususnya Pendidikan Agama Islam. Fenomena semacam ini, medorong penulis melakukan penelitian untuk melihat lebih dekat bagaimana hubungan antara aktivitas ibu rumah tangga berkarier dengan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa-siswi SD Islam Sunan Kalijaga Surakarta tahun pelajaran 2007/2008. B. Penegasan Istilah Sebelum penulis menguraikan pembahasan judul penelitian di atas, terlebih dahulu akan disampaikan penjelasan istilah-istilah yang terkandung didalamnya untuk menghindari adanya salah pengertian para pembaca dalam memahami skripsi ini.

6 Adapun istilah-istilah yang dimaksud adalah sebagai berikut : 1. Korelasi Kata korelasi di berasal dari bahasa Inggris correlation. Dalam bahasa Indonesia sering diterjemahkan hubungan (dalam Suharsimi Arikunto, 1991: 267) 2. Aktivitas Ibu Rumah Tangga Berkarier Kata aktivitas, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya "kegiatan-kegiatan kerja". (1988: 20). Aktivitas yang dimaksud yaitu kegiatan-kegiatan kerja yang terorganisasi untuk mencapai tujuan tertentu. Ibu adalah : "Sebutan untuk orang perempuan yang telah melahirkan kita." (KBBI, 1988: 318) Rumah Tangga : "Sesuatu yang berkenaan dengan urusan kehidupan dalam ( seperti dalam hal belanja atau berkenaan dengan keluarga.") (KBBI, 1988: 758) Karier, di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai arti "suatu perkembangan dan kemajuan dalam kehidupan, pekerjaan, jabatan dan sebagainya." Atau dapat pula diartikan sebagai "pekerjaan yang memberi harapan untuk maju.". (KBBI, 1988: 391) Dengan demikian yang dimaksud aktivitas ibu rumah tangga berkarier adalah kegiatan-kegiatan kerja yang dilaksanakan oleh wanita yang sudah bersuami dimana ia punya tanggung jawab mengatur urusan yang berkenaan dengan keluarga, baik mengurus rumah tangga, mendidik

7 anak juga sekaligus bekerja untuk aktualisasi diri serta mengembangkan dan memajukan kesejahteraan hidup. 3. Prestasi Belajar Prestasi adalah hasil yang telah dicapai. (KBBI, 1988: 995). Prestasi yang dimaksud adalah hasil kecakapan nyata yang dimiliki oleh setiap anak. Adapun Belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu dalam kehidupan lingkungan. (Slameto, 1991: 2). Jadi yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah suatu hasil perubahan tingkah laku yang dapat diwujudkan angka (kuantitatif) atau kecakapan nyata dari suatu usaha (kualitatif). 4. Pendidikan Agama Islam Menurut Ahmad D. Marimba, "Pendidikan agama adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum Islam menuju terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam". (1989: 23) Adapun Pendidikan Agama Islam yang dimaksud oleh. Zuhairini dkk. yaitu "Pendidikan Agama berarti usaha-usaha secara sistematis dan pragmatis dalam membantu anak-anak didik agar supaya mereka hidup sesuai dengan ajaran Islam". (1993: 27) Jadi dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Agama Islam merupakan suatu usaha dalam bentuk bimbingan jasmani dan rohani secara sistematis

8 dan pragmatis berdasarkan hukum Islam menuju terbentuknya kepribadian yang islami. 5. Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Dari pengertian diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam adalah suatu hasil dari usaha bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum Islam, berupa perubahan tingkah laku (kepribadian) yang dapat diwujudkan angka (kuantitatif) atau kecakapan nyata dari suatu usaha (kualitas) 6. Sekolah Dasar Islam Sunan Kalijaga Surakarta Sekolah Dasar Islam yang dikelola oleh Yayasan Sunan Kalijaga. Sedangkan Surakarta merupakan nama kota di daerah Jawa Tengah. Dengan demikian maka yang dimaksud dengan korelasi antara aktivitas ibu rumah tangga berkarier dengan prestasi belajar pendidikan agama Islam siswa-siswi Sekolah Dasar Islam Sunan Kalijaga adalah hubungan antara kegiatan kerja yang dilaksanakan oleh wanita yang sudah bersuami dimana ia juga mempunyai tanggung jawab mengurus rumah tangga, mendidik anak, sekaligus bekerja untuk mengembangkan dan memajukan kesejahteraan hidup keluarga dengan hasil prestasi belajar Pendidikan Agama Islam pada siswa-siswi SD Islam Sunan Kalijaga. C. Rumusan Masalah Dalam setiap pembahasan sering dijumpai adanya permasalahan yang perlu adanya pemecahan sebagai upaya penyelesaian masalah yang dihadapi. Adapun permasalahannya dapat diterangkan sebagai berikut :

9 Bagaimana korelasi antara aktivitas ibu rumah tangga berkarier dengan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam pada siswa-siswi Sekolah Dasar Islam Sunan Kalijaga? D. Tujuan Penelitian Selaras dengan judul penelitian di atas, maka penulis mempunyai tujuan sebagai berikut : Untuk mengetahui korelasi antara aktivitas ibu rumah tangga berkarier dengan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam pada siswa-siswi Sekolah Dasar Islam Sunan Kalijaga E. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat teoritis Temuan hasil penelitian diharapkan dapat memperkaya khazanah keilmuan dan pengetahuan konkrit tentang hubungan aktivitas ibu rumah tangga berkarier dengan prestasi belajar pendidikan agama Islam 2. Manfaat praktis Sebagai tambahan informasi bagi para guru dan siswa serta masyarakat, tentang hubungan aktivitas ibu rumah tangga berkarier dengan prestasi belajar pendidikan agama Islam

10 F. Hipotesa "Hipotesa dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul" (Suharsimi Arikunto, 1998: 67). Hipotesa adalah "Pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan masih perlu dibuktikan kenyataannya" (Sutrisno Hadi, 1983: 257). Secara umum Hipotesa merupakan jawaban sementara tentang masalah yang diteliti (Amirman Yousda dan Zainal Arifin, 1993: 26). Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis mengajukan suatu hipotesa sebagai berikut : "Ada korelasi signifikan antara aktifitas ibu rumah tangga berkarier dengan prestasi Pendidikan Agama Islam." G. Tinjauan Pustaka Tnjauan pustaka yang penulis jadikan dasar diantaranya adalah Penelitiannya Siti Ariefah Budi Utami, dengan judul "Islam dan Wanita Karier [UMS, 2000]. Kesimpulannya bahwa Islam telah memberikan kesempatan yang sama pada wanita untuk sama-sama memperoleh pendidikan sebagaimana pria, dalam hal ini berarti Islam juga mengkui bahwa wanita juga mempunyai potensi yang dapat dikembangkan dan dapat pula diterapkan pada suatu bidang ilmu tertentu yang ia tekuni dan ia mampu. Wanita tidak dilarang untuk bekerja di luar rumah asalkan pekerjaan tersebut tidak melanggar syariat Islam. Adanya satu ayat dalam Al Qur'an yang artinya "Dan hendaklah kamu tetap dirumahmu " bukan berarti dengan ayat tersebut kaum wanita harus

11 terus menerus berada di rumah, dikekang dan tidak diperkenankan keluar keluar. Jadi bukan merupakan alasan untuk menghalang-halangi wanita untuk berkiprah, berkarya maupun berkarier, apabila yang mereka kerjakan adalah sesuatu yang positif, tidak merugikan salah satu pihak dan selama yang dikerjakan adalah untuk kemaslahatan umat. Demikian pula selama pekerjaannya dilakukan dalam batas-batas yang telah ditentukan dalam Islam (senantiasa menjaga pandangan, memelihara kemaluan, tidak berdua-duaan, tidak bercampur baur secara bebas, senantiasa berpakaian sopan dan menutup aurat, tidak berdandan berlebih-lebihan dan senantiasa berakhlak mulia). Penelitian yang telah dilakukan oleh Shobirin (STAIN, 2006) yang berjudul "Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Pada Siswa SD Negeri 2 Siderejo Pulokulon Grobogan Tahun Pelajaran 2006/2007. Dalam skripsi tersebut penulis menyimpulkan bahwa semakin besar perhatian orang tua terhadap pendidikan agama Islam anak, semakin besar motivasi anak untuk belajar. Majalah Keluarga Islami "Nikah" yang bertemakan "Dilema Wanita Bekerja". Di dalam majalah tersebut disampaikan bahwa zaman sekarang ini urusan mencari nafkah ( kerja) tak hanya dilakukan pria, tetapi juga oleh wanita. Para wanita khususnya ibu rumah tangga tak mau ketinggalan ikut berkarier dengan berbagai alasan. Untuk membiayai anak-anak, karena ditinggal suami, tak mau menganggur, tak mau tergantung suami dan sebagainya. Tapi sayang, banyak yang kemudian melupakan tugas utamanya mendidik anak-anak.

12 Buku dengan judul "Wanita Karier Dalam Perbincangan". (Maisar Yasin, 1997) Saat ini wanita semakin berantusias untuk berkarier, bahkan merasa riskan dan tersiksa bila hanya berdiam di rumah, mengurus anak dan suami. Muslimah pun banyak yang telah diwarnai oleh pemikiran demikian. Tuntutan hidup dan masalah ekonomi sering menjadi alasan. Dari beberapa penelitian maupun karya tulis diatas, menurut penulis nampaknya belum ada yang melakukan penelitian kaitannya dengan aktivitas wanita berkarier dengan prestasi pendidikan anak, terkhusus pada Pendidikan Agama Islam. Untuk itu dalam skripsi ini, penulis melakukan penelitian yaitu tentang hubungan aktivitas ibu rumah tangga yang berkarier dengan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam pada siswa-siswi di Sekolah Dasar Islam Sunan Kalijaga Surakarta. H. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan yang bersifat kuantitatif yang menggunakan studi deskripsi yaitu dengan membuat gambaran secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta serta hubungan antar fenomena yang diteliti. 2. Penentuan Obyek Penelitian a. Populasi Populasi adalah sekelompok orang, benda atau hal yang menjadi sumber pengambilan sample atau sekumpulan yang memenuhi syarat-

13 syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian. (KBBI, 1988: 695) Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian, apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. (Suharsimi Arikunto, 1989: 102) Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian adalah semua siswa Sekolah Dasar Islam Sunan Kalijaga yang berjumlah 186 orang, dari kelas I sampai dengan kelas VI, beserta orang tua wali murid. b. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti, dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud menggeneralisasikan hasil penelitian sampel (Suharsimi Arikunto, 1989: 102). Apabila jumlah subyeknya lebih dari 100, maka dapat diambil antara 10 15 % atau 20 25 % atau lebih (1989: 134). Dalam penetapan sampel, penulis mengambil 15% dari keseluruhan siswa yang berjumlah 186 orang. Dengan demikian sampel yang penulis ambil adalah 186 x 15% = 27,9 orang. Untuk mempermudah dalam penghitungan maka jumlah sampel diambil 30 orang. 3. Metode Pengumpulan Data Adapun metode-metode penelitian yang penulis pergunakan untuk mengumpulkan data yang diperlukan sebagi berikut :

14 1. Metode Observasi Dalam bukunya "Metodologi Research", Sutrisno Hadi mengatakan bahwa observasi bisa dikatakan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan fenomena-fenomena yang diselidiki. ( 2007: 151) Jenis-jenis observasi yang dipakai dalam penelitian yaitu : a. Observasi partisipan, dalam bentuk observer turut mengambil bagian dalam perikehidupan dan orang yang diobservasi. b. Observasi non partisipan, dalam bentuk ini observer tidak turut ambil bagian secara langsung di dalam kehidupan orang yang diobservasi. (2007: 158) Kedua metode tersebut penulis gunakan untuk memperoleh data-data dari obyek meliputi keadaan umum Sekolah Dasar Islam Sunan Kalijaga Surakarta. Seperti letak geografis, struktur organisasi, serata keadaan guru dan siswa. 2. Metode Interview Metode interview adalah merupakan satu metode untuk mendapatkan data dengan mengadakan hubungan secara langsung dengan informan (face to face). Menurut Sutrisno Hadi, interview adalah metode pengumpulan data dengan sepihak yang dikerjakan dengan sistematika dan berlandaskan kepada tujuan penelitian. (2007: 218) Dalam penelitian ini penulis mempergunakan metode interview secara langsung atau terbuka, yaitu pada waktu mengadakan

15 wawancara terhadap responden. Penulis menyiapkan daftar pertanyaan yang telah disusun sedemikian rupa dan responden diberi kesempatan untuk menjawab Adapun yang menjadi responden adalah : a. Pengurus Yayasan Sunan Kalijaga Gambuhan, Surakarta. b. Kepala Sekolah SD Islam Sunan Kalijaga, Gambuhan, Surakarta. c. Wali Murid SD Islam Sunan Kalijaga, Gambuhan, Surakarta. 3. Metode Angket "Metode Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui" (Suharsimi Arikunto, 1983: 120) Metode ini dipergunakan untuk mengumpulkan data yang berhubungan dengan keadaan masyarakat tentang latar belakang pendidikan, mata pencaharian khususnya wali murid SD Islam Sunan Kalijaga sehubungan dengan menuju tercapainya Pendidikan Agama Islam bagi anak. 4. Metode Dokumentasi "Metode Dokumentasi adalah merupakan teknik pengumpulan data yang tidak langsung diajukan kepada subyek penelitian." ( Irwan Soehartono, 1995: 70)

16 Metode ini bertujuan untuk memperoleh data dengan mempelajari hal-hal yang berupa catatan, transkip, agenda yang dianggap penting yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, yaitu tentang daftar nama-nama siswa, daftar nama-nama wali murid, prestasi mata pelajaran Pendidikan Agama Islam serta struktur organisasi SD Islam Sunan Kalijaga. 4. Metode Analisis Data Setelah data-data yang diperlukan sudah terkumpul, selanjutnya dalam menganalisa data ini penulis menggunakan rumus statistik teknik korelasi product moment, yang rumusnya sebagai berikut : Korelasi Product Moment : r xy = NΣXY (ΣX) (ΣY) {(NΣX² - (ΣX)²)} {NΣY² - (ΣY)²)} Keterangan : r xy XY X Y = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y = Jumlah perkalian x dengan y = Kuadrat X (Variabel dari Aktivitas Ibu Rumah Tangga Berkarier) = Kuadrat Y (Variabel dari Prestasi Pendidikan Agama Islam) (Suharsimi Arikunto, 2006: 275)

17 I. Sistematika Skripsi Untuk memepermudah dalam memahami masalah yang terdapat dalam skripsi ini, maka perlu diketahui dari urut-urutannya, sehingga para pembaca secara sepintas akan dapat menggambarkan isi dari skripsi ini. Adapun dalam skripsi ini penulis susun menjadi lima bab sebagai berikut : Bab I Pendahuluan, yang berisi Latar Belakang Masalah, Penegasan Istilah, Rumusan Masalah, Hipotesa, Tujuan Penelitian, Tinjauan Pustaka, Metode Penelitian, Sistematika Skripsi. Bab II Aktivitas Ibu Rumah Tangga Berkarier dan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam yang membahas Masalah Hubungan Aktivitas Ibu Rumah Tangga Berkarier dengan Prestasi Pendidikan Agama Islam, yang mencakup Pengertian Aktivitas Ibu Rumah Tangga Berkarier, Peran Wanita dalam Islam, Macam-Macam Aktivitas Ibu Rumah Tangga Karier, Dan Membahas Masalah Prestasi Belajar yang mencakup Pengertian Prestasi Belajar, Pengertian Prestasi Pendidikan Agama Islam, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam, serta Hubungan Aktivitas Ibu Rumah Tangga Berkarier dengan Peningkatan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Bab III Laporan Hasil Penelitian yang membahas tentang Gambaran Umum Sekolah Dasar Islam Sunan Kalijaga, Aktivitas Ibu Rumah Tangga Berkarier Siswa-Siswi Sekolah Dasar Islam Sunan Kalijaga Surakarta, Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam

18 Bab IV Analisa Data Korelasi Aktivitas Ibu Rumah Tangga Berkarier Terhadap Prestasi Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar Islam Sunan Kalijaga, Bab V Kesimpulan, Saran dan Penutup. Kemudian penulis mengakhiri dengan Daftar Pustaka dan Lampiran-Lampiran.