LEMBAGA DAKWAH KAMPUS UNIT KEGIATAN DAKWAH MAHASISWA

dokumen-dokumen yang mirip
ANGGARAN DASAR LEMBAGA DAKWAH KAMPUS UNIT KEGIATAN DAKWAH MAHASISWA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

PERATURAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN NOMOR 001 TAHUN 2015

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWA

DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR Kampus IPB Darmaga, Wing barat rektorat lt. 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA TURKI

AMANDEMEN PERTAMA UNDANG-UNDANG DASAR REPUBLIK MAHASISWA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWA

KEPUTUSAN MUSYAWARAH BADAN LEGISLATIF MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AIRLANGGA

KETETAPAN SENAT MAHASISWA FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO NO.01 / TAP / SM FEB UNDIP / 2017 TENTANG TATA TERTIB SENAT MAHASISWA

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA FISIKA UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA JARINGAN MAHASISWA KESEHATAN INDONESIA (JMKI)

Pasal 4 Kewajiban anggota : 1. Setiap anggota HMTI UGM wajib menaati segala ketentuan yang tercantum dalam AD/ART HMTI UGM. 2. Setiap anggota HMTI UGM

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

TATA TERTIB MUSYAWARAH PROVISI DPD HIPKI (Himpunan Penyelenggara Pelatihan Dan Kursus Indonesia) PROVINSI LAMPUNG. Pasal 1 NAMA DAN STATUS

SIDANG UMUM HIMPUNAN MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS TELKOM

ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA PERIODE 2018

ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN FISIKA MEDIK DAN BIOFISIKA INDONESIA (HFMBI) BAB I UMUM. Pasal 1

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

KETETAPAN SENAT MAHASISWA FISIP UNDIP Nomor : 002/TAP/SMFISIP/UNDIP/II/2017. Tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SMFISIP UNDIP 2017

RANCANGAN TATA TERTIB KONGRES IJTI KE-5 BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 03/TAP/DPM UI/I/2015

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG

KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS ILMU KEPERAWATANUNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 01/BPM FIK UI/I/2016 TENTANG

Indonesian Student s Association in Japan 在日インドネシア留学生協会 Persatuan Pelajar Indonesia di Jepang

Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman

Pemerintahan Desa diselenggarakan oleh Pemerintah Desa

DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR. SURAT KETETAPAN No. 003/TAP SI/DPM-H IPB/II/2014

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOALISI INDONESIA UNTUK KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN BAB I UMUM. Pasal 1 Nama dan Sifat Organisasi

KETETAPAN MUSYAWARAH BESAR MAHASISWA IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 02/MUBESMA IKM FIK UI/IV/2014

SALINAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 9 TAHUN 2004 SERI : E PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 9 TAHUN 2004 TENTANG

PANITIA MUSYAWARAH BESAR II UNIT KEGIATAN MAHASISWA CENDEKIA UNIERSITAS SYIAH KUALA

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI SMA NEGERI DELAPAN JAKARTA

Anggaran Rumah Tangga Daihatsu Zebra Club (ZEC)

PERATURAN TATA TERTIB SENAT MAHASISWA KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS GADJAH MADA 2015 BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

DRAFT PERATURAN KELEMBAGAAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA BAB I KETENTUAN UMUM

b. bahwa perlunya sebuah aturan perundang-undangan yang jelas yang mengatur susunan dan kedudukan kelembagaan legislatif di masa jabatannya;

prodinya masing-masing. ANGGARAN RUMAH TANGGA REPUBLIK MAHASISWA TELKOM APPLIED SCIENCE SCHOOL 3. Dipilih sebagai : Applied Science School, dan

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANALIS KEBIJAKAN INDONESIA - AAKI (ASSOCIATION OF INDONESIAN POLICY ANALYSTS - AIPA) BAB I KETENTUAN UMUM

Keluarga Mahasiswa Fakultas Teknik UNDANG-UNDANG KMFT UGM Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Umum Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG

ANGGARAN DASAR KELUARGA BESAR MAHASISWA UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2016 PEMBUKAAN

Sekretariat: Gedung Fakultas Farmasi UI, KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS INDONESIA

KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MUSYAWARAH UMUM MAHASISWA FAKULTAS (MUMF) 2015

MAJELIS MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS KETETAPAN MUSYAWARAH MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA

PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA KELUARGA MAHASISWA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR 21 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERUYAN,

ANGGARAN DASAR BADAN SEMI OTONOM TEKNOLOGI INFORMASI DAN MULTIMEDIA HIMATIKA UNY

PERATURAN SENAT MAHASISWA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG TATA TERTIB SENAT MAHASISWA

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENDIDIK DAN PENELITI BAHASA DAN SASTRA (APPI-BASTRA) BAB I PENGERTIAN UMUM

ANGGARAN DASAR BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN. Pasal 1

PEDOMAN RAPAT KERJA MAHASISWA PECINTA ALAM UNIVERSITAS SURABAYA

BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS INDONESIA Sekretariat: Gedung Fakultas Farmasi UI,

KETETAPAN SENAT MAHASISWA FISIP UNDIP. Nomor: 003/TAP/SMFISIP/UNDIP/II/2017. Tentang. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Diponegoro

11 LEMBARAN DAERAH Oktober KABUPATEN LAMONGAN 7/E 2006 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG

IAP KETETAPAN KONGRES ISTIMEWA IKATAN AHLI PERENCANAAN INDONESIA (IAP) NO. 3 TAHUN 2009 TENTANG

ATURAN DASAR IKM FMIPA UI BAB I PENGERTIAN UMUM

KETETAPAN KONGRES XXXII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA DI JEPANG Nomor: 05/TAP/KONGRES/PPI-JEPANG/VIII/2012

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 10/SK/K01-SA/2009 TENTANG KETENTUAN & TATA KERJA SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN SURVEYOR INDONESIA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1. Pasal 2. Pasal 3

DAFTAR ISI. 1 Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Republik Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia. 2 2 UUD REMA UPI

PEDOMAN DAN KODE ETIK DEWAN KOMISARIS A. LANDASAN HUKUM

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG

IKATAN ALUMNI CEDS UI

PERATURAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN NOMOR 002 TAHUN 2015

UNDANG-UNDANG DASAR IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS INDONESIA PEMBUKAAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA ALIANSI JURNALIS INDEPENDEN

ATURAN DASAR IKM FMIPA UI

ANGGARAN DASAR IKATAN SENAT MAHASISWA PETERNAKAN INDONESIA (ISMAPETI) HASIL MUNAS XIII Universitas Muhammadiyah Malang Januari 2015 MUKADDIMAH

KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 11/TAP/BPM FMIPA UI/IV/17.

2016, No Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indon

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN SENAT MAHASISWA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG TATA TERTIB SIDANG SENAT MAHASISWA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN MEKANISME PENYUSUNAN PERATURAN DESA

Musyawarah Nasional VI Ikatan Refraksionis Optisien Indonesia. Tata Tertib Musyawarah Nasional

RANCANGAN QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR TAHUN 2013 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA MAJELIS PENDIDIKAN DAERAH KABUPATEN ACEH TIMUR

BADAN PERWAKILAN DESA DESA PADI KECAMATAN GONDANG KABUPATEN MOJOKERTO K E P U T U S A N BADAN PERWAKILAN DESA PADI NOMOR : 01 TAHUN 2001 T E N T A N G

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANDUNG

PERATURAN SENAT FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR : 02 TAHUN 2012 TENTANG TATA TERTIB SENAT FAKULTAS

KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 02/TAP/BPM FMIPA UI/III/16.

ANGGARAN DASAR KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA TAHUN 2015 PENDAHULUAN

PERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA INDONESIA INDONESIAN LEGAL AID AND HUMAN RIGHTS ASSOCIATION

ISMKMI Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia Indonesian Public Health Student Executive Board Association

BAB VIII PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pasal 15

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA, DAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

ANGGARAN DASAR KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PADJADJARAN MUKADIMAH Berkat Rahmat Allah SWT. Bahwasanya manusia dituntut

ISMKMI Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia Association Indonesian Of Public Health Student Organization

BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS INDONESIA Sekretariat: Gedung Fakultas Farmasi UI,

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG BADAN PERWAKILAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TAHUN : 2005 NOMOR : 06

BADAN PERWAKILAN DESA SIDOMULYO. KEPUTUSAN BADAN PERWAKILAN DESA SIDOMULYO NOMOR: 01/Kep.BPD/2002 TENTANG: TATA TERTIB BADAN PERWAKILAN DESA

TATA TERTIB MUSYAWARAH NASIONAL (MUNAS) VI FULDKT 2013 BAB I NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT

Transkripsi:

MEKANISME KERJA ORGANISASI PERIODE 2017 BAB I PENDAHULUAN 1. Pengertian Mekanisme kerja organisasi adalah suatu aturan yang memuat pola kerja dan tata tertib organisasi LDK UKDM UPI. 2. Maksud dan Tujuan Mekanisme kerja organisasi ini disusun untuk menentukan aturan kerja organisasi LDK UKDM UPI. 3. Asas Kerja Organisasi a. Asas Misi Dalam menyelenggarakan kegiatannya, LDK UKDM UPI harus mampu mengemban misi dakwah islamiyah. b. Asas Fleksibilitas Dalam menyelenggarakan kegiatannya, LDK UKDM UPI harus menunjukkan asas fleksibilitas untuk menghasilkan daya guna organisasi secara optimal. c. Asas Mobilitas Dalam menyelenggarakan kegiatannya, LDK UKDM UPI harus mampu memberikan peluang dan ruang gerak organisasi sehingga tercipta suasana organisasi yang progresif dan dinamis.

d. Asas Keterbukaan Dalam pelaksanaan program, LDK UKDM UPI harus bisa menginformasikan kegiatan yang dilaksanakan kepada stakeholder dan mempertanggungjawabkan kegiatan yang dilaksanakan kepada anggota LDK UKDM UPI. BAB II MEKANISME KERJA MAJELIS SYURA Ketentuan Umum Pasal 1 Majelis Syura yang disingkat MS merupakan lembaga tertinggi yang ada di LDK UKDM UPI yang dipimpin oleh seorang Ketua Majelis Syura Peran Majelis Syura Pasal 2 Majelis Syura LDK UKDM UPI berperan sebagai lembaga musyawarah pengambilan kebijakan LDK UKDM UPI Fungsi Majelis Syura Pasal 3 Majelis Syura LDK UKDM UPI mempunyai fungsi pertimbangan, controlling, pendampingan dan ri ayah

Tugas dan Wewenang Majelis Syura Pasal 4 Tugas dan wewenang Majelis Syura adalah: 1. Mengeluarkan kebijakan yang dapat menentukan arah gerak LDK UKDM UPI 2. Mengadakan Musyawarah Besar dan apabila diperlukan mengadakan MusyawarahIstimewa. 3. Mengawasi Pengurus LDK UKDM UPI dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya sesuai ketetapan Musyawarah Besar LDK UKDM UPI. 4. Menyusun mekanisme pemilihan ketua umum LDK UKDM UPI. 5. Membentuk kepanitiaan khusus Musyawarah Besar dan Musyawarah Istimewa. 6. Menampung dan menyampaikan aspirasi dari anggota LDK UKDM UPI kepada pengurus. 7. Melaporkan hasil kerja Majelis Syura LDK UKDM UPI melalui Musyawarah Besar. 8. Memberikan pertimbangan kepada Ketua Umum dan atau Pengurus LDK UKDM UPI. 9. Meminta penjelasan atas kebijakan yang akan, sedang dan telah dilaksanakan oleh KetuaUmum LDK UKDM UPI. 10. Memberikan masukan kepada pengurus baik diminta maupun tidak diminta. 11. Membentuk mekanisme kerja Majelis Syura. 12. Menjalankan ketetapan ketetapan Musyawarah Besar. 13. Mengeluarkan surat peringatan kepada pengurus yang melanggar konstitusi. 14. Menyusun Garis-garis Besar Program Kerja (GBPK) LDK UKDM UPI bersama Pengurus Harian.

15. Membuat keputusan dan ketetapan lain yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan LDK UKDM UPI. Hak Majelis Syura Pasal 5 1. Meminta penjelasan atas kebijakan yang akan, sedang, dan telah dilaksanakan oleh Ketua Umum dan atau Pengurus LDK UKDM UPI 2. Mempunyai hak bicara, hak suara, hak bertanya, hak inisiatif, hak budget. Penjabaran masing-masing haktersebut adalah: a. Hak suara adalah hak untuk memberikan pertimbangan dalam setiap pembuatan kebijakan pengurus LDK UKDM UPI b. Hak bicara adalah hak untuk mengeluarkan pendapat dalam semua permusyawaratan yang ada di LDK UKDM UPI c. Hak bertanya adalah hak untuk menanyakan segala kebijakan yang akan, sedang dan telah dilaksanakan oleh ketua umum LDK UKDM UPI, baik secara formal maupun nonformal d. Hak inisiatif adalah hak untuk memberikan ide secara lisan maupun tulisan e. Hak budget adalah hak untuk mendapatkan anggaran dari Pengurus LDK UKDM UPI untuk menunjang terlaksananya kinerja Majelis Syura LDK UKDM UPI 3. Memberikan pertimbangan kepada Ketua Umum dan atau Pengurus LDK UKDM UPI 4. Membentuk komisi sesuai dengan GBPK LDK UKDM UPI Kewajiban Majelis Syura Pasal 6

1. Majelis Syura LDK UKDM UPI wajib melaksanakan peran dan fungsinya dengan penuh tanggung jawab 2. Mengawasi ketua umum dan atau Pengurus dalam melaksanakan keputusan Musyawarah Besar LDK UKDM UPI 3. Menjalankan ketetapan-ketetapan Musyawarah Besar LDK UKDM UPI 4. Memberikan masukan kepada pengurus baik diminta maupun tidak diminta 5. Apabila ketua umum melanggar AD/ART dan atau GBPK maka Majelis Syura wajib mengeluarkan memorandum I 6. Apabila memorandum I tidak ditanggapi secara tertulis dan tidak menunjukkan adanya perbaikan dalam jangka waktu dua minggu dan atau pengurus LDK UKDM UPI melakukan kesalahan yang sama atau yang lain, maka Mejelis Syura mengeluarkan memorandum II 7. Apabila memorandum II tidak ditanggapi secara tertulis dan tidak menunjukkan adanya perbaikan dalam jangka waktu dua minggu dan atau pengurus LDK UKDM UPI melakukan kesalahan yang sama atau yang lain, maka Majelis Syura berkewajiban mengadakan Musyawarah Istimewa. 8. Membentuk kepanitiaan khusus Musyawarah Besar dan Musyawarah Istimewa. 9. Majelis Syura LDK LDK UKDM UPI melalui ketua Majelis Syura LDK UKDM UPI melaporkan hasil kerjanya kepada anggota dalam Musyawarah Besar LDK LDK UKDM UPI. 10. Membayar kas awal kepengurusan Rp 30.000,- Kelengkapan Majelis Syura Pasal 7

1. Kelengkapan Majelis Syura terdiri dari Ketua Majelis Syura dan Anggota Majelis Syura 2. Ketua Majelis Syura adalah anggota dewasa yang diangkat dan diberhentikan dalam musyawarah Majelis Syura LDK UKDM UPI 3. Masa jabatan ketua Majelis Syura LDK UKDM UPI berakhir apabila: a. Telah menjabat selama maksimal 1 periode setelah disahkan sebagai Ketua Majelis Syura LDK UKDM UPI b. Mengundurkan diri dan memberikan laporan kerja selama kepengurusannya di depan Musyawarah Istimewa LDK UKDM UPI c. Berhalangan tetap, kemudian untuk mengisi kekosongan jabatan harus diadakan Musyawarah istimewa d. Meninggal dunia e. Hilang status keanggotaan LDK LDK UKDM UPI 5. Anggota Majelis Syura adalah anggota dewasa atau anggota istimewa yang diangkat dan diberhentikan oleh Musyawarah Majelis Syura LDK LDK UKDM UPI 6. Anggota Majelis Syura bertanggung jawab kepada ketua Majelis Syura 7. Komisi adalah salah satu kelengkapan Majelis Syura yang dibentuk sesuai kebutuhan dan keanggotaannya berasal dari ketua dan anggota Majelis Syura 8. Perangkat Khusus adalah salah satu kelengkapan Majelis Syura yang bersifat insidental dan keanggotaannya bersifat terbuka Permusyawaratan Majelis Syura Pasal 8

1. Permusyawaratan Majelis Syura LDK UKDM UPI adalah musyawarah yang dilakukan dalam rangka melaksanakan hak dan kewajibannya 2. Musyawarah Majelis Syura dapat mengundang pengurus dan anggota jika diperlukan 3. Musyawarah Majelis Syura terdiri dari: a. Rapat Kerja diadakan oleh anggota Majelis Syura untuk membahas rancangan dan atau evaluasi program kerja b. Rapat dengar adalah rapat yang diselenggarakan untuk membahas program kerja atau kebijakan ketua umum LDK UKDM UPI c. Rapat koordinasi adalah rapat yang diadakan untuk membahas permasalahan-permasalahan internal lembaga. Pengambilan Keputusan Pasal 9 1. Pengambilan keputusan bisa dilakukan apabila permusyawaratan dihadiri oleh ketua Majelis Syura atau yang mewakilinya dan sekurang-kurangnya 2 orang anggota Majelis syura 2. Pengambilan keputusan dilakukan secara musyawarah untuk mufakat Mekanisme Pengawasan dan Pertimbangan Pasal 10 Mekanisme pengawasan dan pertimbangan terdiri dari : 1. Pengawasan dan pertimbangan pada persiapan kegiatan 2. Pengawasan dan pertimbangan pada pelaksanaan kegiatan 3. Pengawasan dan pertimbangan pada evaluasi kegiatan

BAB III KEPENGURUSAN Pasal 11 Ketentuan Umum Kepengurusan merupakan pelaksana yang ada di LDK UKDM UPI yang dipimpin oleh seorang Ketua Umum LDK UKDM UPI. Pasal 12 Kelengkapan Kepengurusan 1. Komposisi Pengurus LDK UKDM UPI terdiri dari ketua umum, anggota pengurus harian, dan ketua bidang dan staf. 2. Pengurus harian sekurang-kurangnya terdiri dari ketua umum, sekretaris umum, dan ketua departemen. 3. Staf pengurus harian terdiri dari : a. Staf sekretaris umum adalah stafnya b. Staf ketua departemen adalah ketua bidang dan stafnya Pasal 13 Penentuan Kebijakan 1. Penentuan kebijakan LDK UKDM UPI secara krusial ditentukan oleh musyawarah majelis syura. 2. Penentuan kebijakan yang diambil oleh pengurus merupakan kebijakan strategis lapangan.

3. Penentuan kebijakan tersebut ditentukan oleh rapat pengurus harian. 4. Apabila dalam rapat tersebut tidak tercapai kesepakatan, maka ketua umum mempunyai hak untuk menentukan kebijakan. 5. Ketua departemen berhak menentukan kebijakan departemen atas persetujuan ketua umum. 6. Ketua badan semi otonom berhak menentukan kebijakan badan semi otonom atas persetujuan ketua umum. 7. Ketua bidang berhak membuat kebijakan bidang atas persetujuan ketua departemen. 8. Untuk hal-hal yang tidak prinsipil, ketua umum dapat menentukan sendiri kebijakan organisasi. Pasal 14 Jenis-Jenis Rapat 1. Rapat Kerja adalah rapat yang diadakan oleh ketua umum LDK UKDM UPI untuk membahas rancangan, pertanggungjawaban, dan evaluasi program kerja serta mekanisme kerja organisasi berdasarkan ketetapan musyawarah besar LDK UKDM UPI dengan dihadiri pengurus dan mengundang Majelis Syura. 2. Rapat Pengurus Harian adalah rapat pengurus yang diselenggarakan oleh Ketua Umum dengan dihadiri oleh Pengurus Harian dan apabila perlu oleh staf pengurus harian atas kebijakan ketua umum dalam membahas permasalahan organisasi 3. Rapat Departemen adalah rapat yang diselenggarakan oleh Ketua Departemen dan dihadiri stafnya 4. Rapat Bidang adalah rapat yang diselenggarakan oleh Ketua Bidang dan dihadiri stafnya

5. Rapat Badan Semi Otonom adalah rapat yang diselenggarakan oleh Koordinator Badan Semi Otonom dan dihadiri stafnya 6. Rapat Pembentukan Panitia adalah rapat yang diadakan oleh Ketua Pelaksana dan dihadiri oleh Ketua Umum serta anggota LDK UKDM UPI 7. Rapat Panitia adalah rapat yang diselenggarakan oleh Ketua Pelaksana dan dihadiri oleh anggota panitia 8. Rapat Koordinasi adalah rapat yang diselenggarakan oleh ketua umum LDK UKDM UPI yang dihadiri oleh ketua umum, koordinator badan semi otonom, ketua divisi badan semi otonom, dan staf badan semi otonom apabila diperlukan 9. Rapat Umum adalah rapat yang diselenggarakan oleh Ketua Umun dan dihadiri oleh semua pengurus Pasal 15 Pergantian Pengurus Dalam hal pergantian pengurus yaitu pengurus harian atau stafnya, sepenuhnya ditentukan oleh Ketua Umum setelah diadakan Rapat Pengurus Harian dengan pertimbangan Majelis Syuro Pasal 16 Hak Pengurus 1. Mendapatkan perlakuan dan pelayanan secara proporsional dan profesional 2. Mengajukan usul, pendapat dan saran yang mengarah pada perbaikan organisasi LDK UKDM UPI 3. Menggunakan fasilitas dengan bertanggungjawab

4. Dalam hal kebutuhan pribadi dapat menggunakan fasilitas atas seizin ketua umum LDK UKDM UPI 5. Ikut serta dalam kepanitiaan Pasal 17 Kewajiban Pengurus 1. Menyukseskan seluruh program kerja LDK UKDM UPI 2. Memelihara kebersihan, ketertiban dan keamanan kesekretariatan LDK UKDM UPI 3. Menjaga nama baik dan melaksanakan kode etik LDK UKDM UPI 4. Menjalin hubungan baik dan menjaga kekompakan di antara Pengurus dan Anggota LDK UKDM UPI 5. Menghadiri rapat dan kegiatan LDK UKDM UPI tepat pada waktunya, apabila berhalangan hadir atau terlambat harus memberitahui pihak yang terkait sebelum acara dimulai 6. Membayar kas awal kepengurusan sebesar Rp 25.000,- Pasal 18 Kepanitiaan 1. Kepanitiaan dinyatakan sah bila memiliki Surat Keputusan Kepanitiaan yang dikeluarkan oleh Ketua Umum LDK UKDM UPI 2. Kepanitiaan terdiri dari Panitia Pengarah (Steering Commitee disingkat SC) dan Panitia Pelaksana (Organizing Commitee disingkat OC) 3. Panitia merupakan Anggota LDK UKDM UPI 4. Panitia Pelaksana dipimpin oleh seorang Ketua Pelaksana

5. Dalam melaksanakan tugasnya, Ketua Pelaksana berkoordinasi dengan Panitia Pengarah apabila diperlukan 6. Dalam melaksanakan tugasnya, KetuaPelaksana dibantu oleh anggota panitia yang dipilih oleh Ketua Pelaksana dan diketahui oleh Ketua Umum 7. Anggota panitia disusun berdasarkan kebutuhan 8. Anggota panitia melibatkan pengurus dan anggota LDK UKDM UPI 9. Sumber dana kepanitiaan meliputi alokasi kepengurusan dan usaha-usaha lain yang halal 10. Laporan Pertanggungjawaban kegiatan disampaikan secara tertulis oleh Ketua Pelaksana kepada Ketua Umum LDK UKDM UPI 11. Laporan Pertanggungjawaban disampaikan maksimal satu bulan setelah kegiatan berakhir 12. Laporan Pertanggungjawaban berisi kronologis kegiatan dan keuangan sesuai ketentuan yang berlaku 13. Pencabutan Surat Keputusan Kepanitiaan dilakukan jika Laporan Pertanggung jawaban telah diterima Keuangan Pasal 19 1. Manajemen keuangan dilakukan secara terbuka 2. Semua pemasukan dan pengeluaran di bawah tanggungjawab Departemen Ekonomi dan Keuangan atas persetujuan Ketua Umum LDK UKDM UPI 3. Peraturan yang menyangkut keuangan serta administrasinya, diatur dan dibuat oleh Departemen Ekonomi dan Keuangan LDK UKDM UPI 4. Setiap pengambilan atau permintaan uang yang berhubungan dengan kegiatan program kerja departemen ataupun Badan Semi Otonom harus mengisi Daftar

Permintaan Uang (DPU) yang dikeluarkan Departemen Ekonomi dan Keuangan LDK UKDM UPI 5. Kwitansi akan diserahkan kepada pemohon dan DPU akan dipegang Departemen Ekonomi dan Keuangan LDK UKDM UPI 6. Pengeluaran keuangan oleh kepanitiaan harus dipertanggungjawabkan sesuai peraturan dan APBO yang telah ditetapkan 7. Setiap pengambilan atau permintaan uang yang berhubungan dengan nondepartemen dan Badan Semi Otonom dikeluarkan melalui kas kecil yang dipegang oleh Departemen Ekonomi dan Keuangan LDK UKDM UPI 8. Departemen Ekonomi dan Keuangan LDK UKDM UPI membuat laporan keuangan setiap 3 bulan sekali dan melaporkannya ke Majelis Syura. 9. Departemen Ekonomi dan Keuangan LDK UKDM UPI menyusun RAPBO (Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Organisasi) diawal kepengurusan yang kemudian akan disahkan menjadi APBO bersama Majelis Syura Pasal 20 Pertanggungjawaban Pengurus Pertanggungjawaban Pengurus LDK UKDM UPI disampaikan kepada Ketua Umum di Rapat Kerja (Raker) LDK UKDM UPI BAB IV PENUTUP Pasal 21 Penutup

Demikian mekanisme kerja organisasi LDK UKDM UPI periode 2017 untuk dijadikan pedoman dalam memacu gerak organisasi. Bandung, Ketua Umum, Ketua Majelis Syuro, Ahmad Fauzan Aqil NIM 1403205 Farhan Firmansyah NIM 110