PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BIOLOGI BERORIENTASI LAB MINI DI SMA NEGERI NGORO JOMBANG

dokumen-dokumen yang mirip
UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 3, No. 2, pp , May 2014

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI INTERAKSI ANTAR FAKTOR-FAKTOR FISIK DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN MOTOR LISTRIK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI POKOK LARUTAN PENYANGGA UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF SISWA KELAS XI SMA

ARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN PHYSICS EDUCATION TECHNOLOGY SIMULATIONS

Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa 2012 ISBN : Surabaya, 25 Pebruari 2012

Penerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA

Unesa Journal of Chemical Education ISSN Vol. 5 No. 3. pp , September 2016

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X IPA 1 SMA NEGERI 1 MARABAHAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada siswa kelas VII SMP Negeri

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI KELAS XII IPA SMA NEGERI 1 BINAMU KAB. JENEPONTO

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SISWA PADA MATERI LAJU REAKSI

PENERAPAN PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA TEMA MATA DI SMP NEGERI 1 MADURAN LAMONGAN. Alfin Nofi Rohmawati

UNESA Journal of Chemistry Education ISSN: Vol. 6 No. 1, pp January 2017

Unesa Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2 No. 3 pp September 2013

UNESA Journal of Chemistry Education ISSN: Vol. 6, No. 1, pp January 2017

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 4, No. 2, pp , May 2015

JPTM. Volume 05 Nomor 02 Tahun 2016, 56-61

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 04 No. 02, Mei 2015, ISSN:

Ikeu Dwi Astuti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERORIENTASI PADA MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SMPN 24 BANJARMASIN

PENGEMBANGAN LKS FISIKA BERORIENTASI MODEL LEARNING CYCLE 7-E PADA MATERI ELASTISITAS SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN SMA

Arwinda Probowati 1, Amy Tenzer 2, dan Siti Imroatul Maslikah 3 Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN LABORATORIUM TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA PESERTA DIDIK SMPN 3 PALAKKA KABUPATEN BONE

Jurnal Pena Sains Vol. 3, No. 2, Oktober 2016 p-issn: e-issn:

UNESA Journal of Chemistry Education ISSN: Vol. 6, No. 1, pp January 2017

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PESERTA DIDIK MAN DAMPANG BANTAENG

MODEL INKUIRI DENGAN TIPE INTEGRATED PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP ARTIKEL. Oleh. Etik Khoirun Nisa NIM

Pengembangan Alat Praktikum Gelombang Stasioner untuk Melatihkan Keterampilan Proses Siswa SMA Kelas XI

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERORIENTASI SOFT SKILLS PADA MATERI POKOK LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT KELAS X DI MAN MOJOKERTO

Oleh: Dewi Sri Yuliati 1, Zuhri D 2, Sehatta Saragih 3

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBASIS MULTIPLE REPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol.4, No.3. pp , September 2015

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika. Vol 02 No 02 Tahun 2013, 13-18

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS SEARCH, SOLVE, CREATE AND SHARE (SSCS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB MATERI ARTHROPODA

Harmoni Sosial: Jurnal Pendidikan IPS Volume 2, No 2, September 2015 ( ) Tersedia Online:

Kata Kunci: mobile learning berbasis android, hasil belajar ranah kognitif, minat belajar

E-journal Prodi Edisi 1

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 3 Tahun 2014

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING SETTING CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN KELAS XI SMA.

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 04 No. 03, September 2015, 7-11 ISSN:

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA MODEL INKUIRI TERBIMBING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KALOR DI SMA

(The Influence of Cooperative Learning Model Type Structured Numbered Heads on Students Learning Result in Excretion System Material)

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI KELAS XII IPA SMA NEGERI 1 BINAMU KAB. JENEPONTO

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN FISIKA MATERI KALOR TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA BIOLOGI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI METODE DEMONSTRASI

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MELATIH KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA TULIS SISWA DI KELAS VIII

Agung Setiabudi et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika...

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Bilingual dengan Pendekatan Kontekstual pada Materi Sistem Reproduksi Manusia

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SETTING KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

HASIL BELAJAR KOGNITIF FISIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA MATERI USAHA DAN ENERGI DI KELAS XI SMA N 1 UKUI

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERORIENTASI SETS PADA MATERI POKOK ZAT ADITIF MAKANAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERORIENTASI GUIDED DISCOVERY

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK TOPIK TRIGONOMETRI

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI KURIKULUM 2013 PADA POKOK BAHASAN HUKUM HOOKE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMA

PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN STRATEGI PEMBERDAYAAN BERPIKIR MELALUI PERTANYAAN (PBMP) PADA POKOK BAHASAN KALOR

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKDP) BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN PRACTICAL SKILLS DAN PEMAHAMAN KONSEP IPA PESERTA DIDIK SMP

STRATEGI PEMBELAJARAN TGT (TEAMS GAME TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN.

MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI SMA NEGERI 1 GRESIK

Unesa Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2, No. 2, pp May 2013

PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF CHEMBOND (CHEMICAL BONDING) SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATERI IKATAN KIMIA KELAS X SMA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA SMP BERBASIS KOOPERATIF TIPE STAD PADA TEMA FOTOSINTESIS DI SMP GIKI-3 SURABAYA. Anita Wahyu Lestari

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL SIKLUS BELAJAR DENGAN STRATEGI PEMBERDAYAAN BERPIKIR MELALUI PERTANYAAN (PBMP) PADA PEMBELAJARAN KIMIA

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika Vol. 02 No. 03 Tahun 2013, 50 54

Siti Nurhayati 21, Didik S. Pambudi 22, Dinawati Trapsilasiwi 23

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATERI BUNYI UNTUK SISWA SMP MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SISTEM KOORDINASI MANUSIA UNTUK SMA ABSTRACT

PENYUSUNAN LKS PEMBELAJARAN MATERI EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SEWON

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 16 KERINCI

Muhammad Mifta Fausan, Penerapan Strategi Numbered 154

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika Vol. 02 No. 03 Tahun 2013,

SAMPAH. , Winarsih 2 ) dan Martini 3) Abstrak. Abstract. and the positive UAN PENDAHULU. aktif. mengajar. yang. yang diperoleh

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA. Mayangku Serungke S.

JMP : Volume 3 Nomor 1, Juni 2011

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KARAKTER DENGAN COOPERATIVE LEARNING

Unesa Journal of Chemistry Education Vol. 2, No. 2, pp May 2013 ISSN:

PENERAPAN STRATEGI SNOWBALLING PADA MATERI ATOM, ION, MOLEKUL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 19 SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KIMIA SMA KELAS XI MATERI ASAM BASA UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

IMPLEMENTASI MODUL FISIKA SMP MATERI POKOK GERAK DENGAN MENERAPKAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

Peningkatan Ketuntasan Belajar Siswa Melalui Model

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM YANG DILENGKAPI GAMBAR PADA MATERI PROTISTA UNTUK SISWA KELAS X SMA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI VERTEBRATA

Keperluan korespondensi, HP : ,

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

Penerapan Model Pembelajaran Aktif Tipe Guided Teaching

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERORIENTASI LITERASI SAINS PADA SUBMATERI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) POKOK BAHASAN KUBUS dan BALOK

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) IPA MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP KELAS VII JURNAL

Siti Masruha 21, Sunardi 22, Arika Indah K 23

Kelayakan Teoritis LKS Berbasis Guided Discovery Berdasarkan Hasil Telaah dan Validasi

Transkripsi:

EDUSCOPE, Vol. 1 No. 1 Juli 2015 ISSN : 2460-4844 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BIOLOGI BERORIENTASI LAB MINI DI SMA NEGERI NGORO JOMBANG Fatikhatun Nikmatus Sholihah 1), Endang Susantini 2), Tukiran 3) 1) Program Studi Pendidikan Sains, Pascasarjana, UNESA 2) Dosen Jurusan Pendidikan Sains, Pascasarjana, UNESA 3) Dosen Jurusan Pendidikan Sains, Pascasarjana, UNESA Ingaspendowo Rt/Rw 02/02 Sumobito, Jombang fatiha.achmad@gmail.com ABSTRACT This study aims to develop learning tools that will be oriented on mini laboratory at Senior Hight School Ngoro Jombang by using cooperative learning. This research uses R and D method (Research and Development) and trial design using one group pretest-posttest design with quantitative and qualitative descriptive analysis techniques. Based on the results of data analysis, it can be obtained some following results: 1) The feasibility of the learning tool is very good and feasible to use, 2) The effectiveness of learning tools can be seen from student learning result and students response, a) student learning result is 80,6% completed in cognitive competence and 100% in psychomotor, and it is very good in afective competences, b) the students have positive respons in their interests of learning process, 3) The practicality of learning tools can be seen from result of lesson plan done and obstacles that occured in learning process, a) the quality level of lesson plan done is high and obstacles that occured in teaching are the number of group members is too large. Based on the result of data analysis, it can be concluded that learning tools oriented on mini laboratory implemented uses cooperative learning is effective and practical on the topic of Fungi, but it is adjustable with the situaton and condition of the school specifically in the availbility of equipments in the laboratory. KEYWORD: learning tools, cooperative learning, mini laboratory Di Kabupaten Jombang ada 12 SMA Negeri, salah satunya adalah SMA Negeri Ngoro Jombang. Sekolah ini memiliki guru sebanyak 50 orang, 9 diantaranya adalah guru IPA. Dari 9 guru IPA ada 3 guru Biologi. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan terhadap guru IPA SMAN Ngoro, tidak semua guru IPA menggunakan waktu sesuai dengan jadwal penyampaian materi. Hal ini disebabkan waktu lebih banyak digunakan untuk menyampaikan materi di awal semester. Kurangnya waktu dalam menyampaikan materi akibatnya materi akhir semester yang diajarkan hanya sebatas wacana atau sekedar penyajian materi tanpa menggunakan praktikum. Hal yang sama dilakukan pula oleh guru mata pelajaran biologi di SMAN Ngoro, khususnya pada materi Jamur. Materi Jamur yang ada di akhir semester ganjil membutuhkan praktikum dengan tujuan mengetahui secara langsung struktur jamur baik secara makroskopis maupun mikroskopis. Pernyataan di atas sesuai dengan Kompetensi Dasar yang telah ditetapkan yaitu mendeskripsikan ciri-ciri dan jenis-jenis jamur berdasarkan hasil pengamatan, percobaan, dan kajian literatur serta peranannya bagi kehidupan. Berdasarkan

Fathikatun : Pengembangan Perangkat SMA Negeri Ngoro Jombang 49 Kompetensi Dasar tersebut, peran waktu sangat penting karena dalam melakukan praktikum membutuhkan waktu yang lebih lama dari pada mengajarkan konsep. Ulasan diatas berdampak pada KKM (Kriteria Kelulusan Minimum) khususnya materi Jamur. KKM yang berlaku di SMAN Ngoro Jombang adalah > 75. Pada tahun ajaran 2006/2007 dan tahun ajaran 2008/2009, rata-rata nilai ketuntasan hasil belajar siswa kelas X SMAN Ngoro pada materi Jamur di atas 75 yang berarti bahwa di atas KKM yang telah ditentukan. Berbeda dengan tahun sebelumnya, mulai tahun ajaran 2009/2010-2011/2012, rata-rata nilai ketuntasan hasil belajar siswa kelas X SMAN Ngoro pada materi Jamur digabung dengan nilai Ujian Akhir Semester (UAS) sehingga materi Jamur tidak memiliki nilai KKM yang independen seperti tahun sebelumnya. Ada beberapa penitian relevan yang mendukung penelitian ini. Hasil penelitian Dewi (1999) tentang penerapan metode pembelajaran kooperatif dengan menggunakaan lab mini menunjukkan bahwa 93,75% siswa mempunyai motivasi positif. Begitu juga penelitian Prayitno (2009) yang menyatakan bahwa pembelajaran lab mini lebih efektif dan lebih baik dari pada pembelajaran konvensional, dibuktikan dengan ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 97,5%. Kedua pernyataan tersebut didukung juga oleh Rusmiyati (1998), menyatakan bahwa penelitian Lab Mini dalam praktikum biologi dapat meningkatkan kualitas belajar siswa. Ketiga hasil penelitian tersebut, didasari oleh ungkapan Slavin (2006) bahwa dari pemikiran belajar bersama melalui lab mini, siswa belajar dalam kelompok kecil yang bersifat heterogen dari segi gender, etnis, dan kemampuan akademik untuk saling membantu satu sama lain dalam mencapai tujuan bersama. Berdasarkan salah satu isi Permendiknas no.22 tahun 2006, salah satu prinsip pelaksanaan kurikulum adalah mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya serta kekayaan daerah. Memperhatikan isi permendiknas ini, maka tetap diupayakan penggunaan praktikum khususnya pada materi Jamur dengan alat dan bahan yang mudah ditemukan di lingkungan siswa. Penggunaan praktikum untuk materi Jamur dengan memperhatikan pendeknya waktu pelajaran sehingga digunakan pembelajaran berorientasi Lab Mini. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut: 1) Bagaimanakah kelayakan perangkat pembelajaran biologi berorientasi lab mini? a) Bagaimana hasil validasi perangkat pembelajaran biologi berorientasi lab mini? 2) Bagaimanakah respon siswa terhadap perangkat pembelajaran biologi berorientasi lab mini? 3) Bagaimana kepraktisan perangkat pembelajaran biologi berorientasi lab mini?

50 Fathikatun : Pengembangan Perangkat SMA Negeri Ngoro Jombang a) Bagaimanakah keterlaksanaan rencana pelaksanaan pembelajaran biologi berorientasi lab mini? b) Bagaimana hambatan yang dihadapi selama proses pembelajaran berorientasi lab mini? METODE Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan karena mengembangkan sejumlah perangkat pembelajaran. Pengembangan perangkat pembelajaran tersebut berupa Buku Siswa berorientasi Lab Mini, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Lab Mini, Buku Siswa, dan Tes Hasil Belajar (THB). Prosedur penelitian ini terdiri dari pengembangan perangkat pembelajaran dan implementasi perangkat pembelajaran. Berikut penjelasan prosedur penelitian: Penelitian ini dilaksanakan dalam Research and Development (R&D). Sugiyono (2010) menyatakan bahwa ada tiga tahap dalam R&D. Tahapan tersebut terdiri atas: a) pendahuluan yang terdiri dari studi literatur dan studi lapangan, b) pengembangan perangkat pembelajaran Biologi berorientasi lab mini pada kompetensi dasar mendeskripsikan ciri-ciri dan jenis-jenis jamur berdasarkan hasil pengamatan, percobaan, dan kajian literatur serta peranannya bagi kehidupan, dan c) uji coba lapangan. Dalam uji coba sebenarnya akan menggunakan desain penelitian dengan rancangan One Group Pretest-Posttest Design karena hanya menggunakan satu kelas saja tanpa ada kelas pembanding (Tuckman, 1978). Langkah pertama melakukan pengukuran awal sebagai pretest, selanjutnya dilakukan perlakuan dalam jangka waktu tertentu, kemudian dilakukan uji coba akhir sebagai posttest. Desain penelitian tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: U1 X U2 Keterangan: U1: uji awal, bertujuan mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran sebelum diberikan perlakuan. U2: uji akhir, bertujuan mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran setelah diberikan perlakuan. X: perlakuan pembelajaran dengan menerapkan perangkat pembelajaran biologi berorientasi lab mini. Instrumen penelitian dalam penelitian ini terdiri dari empat lembar instrumen, yaitu: a. Lembar Validasi Perangkat Pembelajaran b. Lembar Pengamatan Keterlaksanaan Pembelajaran c. Lembar Angket Respon Siswa d. Lembar Pengamatan Hambatan Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi dan pemberian angket. Kemudian teknik analisa data yang digunakan sebagai berikut: Analisis Validasi Perangkat Pembelajaran Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif yaitu dengan merata-rata skor masingmasing komponen tiap langkah pembelajaran. Penilaian kelayakan perangkat pembelajaran menggunakan rubrik yang telah dibuat. Skala penilaian mulai angka 1 sampai dengan 4. Skor

Fathikatun : Pengembangan Perangkat SMA Negeri Ngoro Jombang 51 rata-rata dari hasil penilaian para validator, kemudian skor yang diperoleh dapat dikonversikan dengan kriteria sebagai berikut: Persentase respon siswa = x 100% Keterangan: A : jumlah siswa yang memberikan respon tertentu B : jumlah siswa seluruhnya Tabel 3.2 Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran Skor Kriteria 1,00 1,75 1,76 2,25 2,26 3,25 3,26 4,00 (Bungin, 2007) Tidak Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik Analisis Data Keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Cara penilaian keterlaksanaan pembelajaran yang diberikan oleh pengamat terhadap kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan mengikuti rubrik yang telah dikembangkan. Data hasil keterlaksanaan pembelajaran dianalisis dalam bentuk perhitungan sebagai berikut: Skor = Jumlah skor tiap fase Jumlah pengamat Kemudian skor yang diperoleh dapat dikonversikan. Analisis Data Respon Siswa Respon siswa diberikan pada siswa setelah seluruh kegiatan pembelajaran selesai dilaksanakan. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif. Persentase respon siswa dihitung dengan menggunakan rumus: Analisis Data Pelaksanaan Pembelajaran Hambatan selama proses pembelajaran dianalisis dengan cara deskriptif kualitatif yaitu pengamat dan peneliti memberikan catatan hambatan-hambatan yang terjadi pada pelaksanaan pembelajaran sebanyak 2 kali pertemuan didalam kelas. HASIL dan PEMBAHASAN A. Kelayakan Perangkat Pembelajaran 1. RPP RPP dikembangkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif berorientasi Lab Mini. Wujud pengembangan RPP tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. RPP disusun 2 kali pertemuan untuk materi Jamur. Pertemuan pertama menjelaskan konsep jamur berdasarkan ciri-ciri jamur, menentukan tiap bagian jamur, dan menjelaskan fungsi tiap bagian jamur, sedangkan pertemuan kedua membahas cara reproduksi jamur, menganalisis metabolisme jamur berdasarkan kebutuhan nutrien jamur, dan peranan jamur bagi kehidupan. Aspek tersebut dijabarkan menjadi tujuan pembelajaran. Hasil validasi RPP yang telah dikembangkan, seluruh aspek dinyatakan sangat baik dengan rincian 10 dari 12 aspek mendapat

52 Fathikatun : Pengembangan Perangkat SMA Negeri Ngoro Jombang rata-rata skor 4 dan 2 aspek mempunyai rata-rata skor 3,5. Hal ini disebabkan karena perumusan indikator kurang operasional dan tujuan pembelajaran sulit dipahami padahal dalam menyusun suatu perangkat, tujuan pembelajaran sangatlah penting seperti yang diutarakan oleh Kemp (1994) bahwa tujuan itu mengarahkan pengajar dalam menetukan ukuran keberhasilan mata pelajaran. Aspek yang dimiliki dari komponenkomponen RPP di atas, dapat dinyatakan dalam kategori sangat baik sehingga RPP layak digunakan. 2. Buku Siswa Berorientasi Lab Mini Penilaian buku siswa berorientasi lab mini berkategori sangat baik dengan rata-rata skor 4 pada setiap aspek, meskipun pada aspek kelengkapan penyajian, gambar serta keterangan gambar, dan bahasa yang digunakan mendapat skor 3,5 tetapi secara keseluruhan buku siswa yang telah dikembangkan layak digunakan. Depdiknas (2008) menyatakan bahwa kriteria Buku Siswa yang baik meliputi keruntutan konsep, kekonsistenan sistematika, keseimbangan antar bab, penyajian pembelajaran berpusat pada siswa, variasi penyajian, pembelajaran terpadu dan kelengkapan penyajian. 3. LKS Berorientasi Lab Mini LKS-LKS berorientasi Lab Mini ini terdiri dari judul, tujuan pembelajaran, pengorientasian masalah, alat dan bahan, langkah kerja, dan diskusi berupa soal. instrumen tersebut sangat baik, meskipun 8 dari 9 aspek penilaian mendapat skor 3,5 yaitu tetapi LKS berorientasi Lab Mini ini layak digunakan. Carin (1993) mengungkapkan bahwa pengamatan merupakan proses empirik dalam sains. Belajar menjadi pengamat yang baik membutuhkan latihan yang sangat lama, salah satu cara yaitu memanfaatkan lingkungan siswa untuk mengembangkan keterampilan observasi mereka dibawah bimbingan guru atau orang tua mereka. Pendapat Carin didukung juga oleh pendapat Biggs, et al (2004) bahwa lab mini hanya memerlukan waktu singkat untuk menemukan jawaban. 4. Tes Hasil Belajar 6 TP (Tujuan Pembelajaran) berkategori sangat baik yaitu 3 TP pilihan ganda dan 3 TP soal uraian. 2 TP pilihan ganda yang lain berkategori baik. Jadi seluruh aspek menunjukkan bahwa THB yang telah dikembangkan layak digunakan. Kegunaan THB menurut Depdiknas (2004) adalah mengetahui kompetensi dasar yang telah dikuasai dan menentukan metode belajar yang akan digunakan. B. Respon Siswa 100% siswa senang terhadap proses pembelajaran meliputi senang terhadap pembelajaran Lab Mini, materi, Buku siswa berorientasi Lab Mini, suasana kelas dan cara guru mengajar. Respon siswa terhadap keterbaruan komponen pembelajaran menunjukkan bahwa 87,8% siswa menyatakan baru dan 12,2% siswa menyatakan tidak baru. Respon siswa terhadap

Fathikatun : Pengembangan Perangkat SMA Negeri Ngoro Jombang 53 ketertarikan dan pemahaman Buku Siswa menunjukkan bahwa 100% siswa tertarik terhadap bahasa dan penampilan buku siswa dan 94% siswa menyatakan bahwa siswa tertarik terhadap ilustrasi gambar pada buku siswa, dan sisanya 6% siswa menyatakan ilustrasi gambar tidak menarik. Hasil respon siswa tersebut dapat membuktikan ungkapan Lucy (dalam Saragih, 2000), keunggulan Lab Mini yaitu siswa membimbing siswa untuk menemukan sendiri dan melatih siswa untuk bertanya sehingga siswa lebih aktif. Selaras juga dengan ungkapan Nur (2005) bahwa siswa yang termotivasi dalam pembelajaran akan memperlihatkan ciri-ciri senang dan antusias belajar. C. Kepraktisan Perangkat Pembelajaran 1. Keterlaksanaan RPP Rata-rata untuk pendahuluan sebesar 4, kegiatan inti 3,9 dan penutup 3,8. Dari rata-rata nilai tersebut menunjukkan bahwa keterlaksanaan proses pembelajaran dikatakan sangat baik karena nilai tersebut berada antara 3,26 4,00. Hal tersebut senada dengan pendapat Kemp (1994) bahwa keinginan siswa mau belajar akan timbul apabila proses pembelajaran dipersiapkan dengan baik sehingga dirasakan penting dan menarik, tersedia sebagai pengalaman belajar, dan pengakuan tentang keberhasilan belajar diberikan untuk mendorong upaya belajar selanjutnya. Gambar 4. Hasil Keterlaksanaan RPP 2. Hambatan Ketika Proses Pembelajaran Dalam hasil uji coba ini, ada beberapa hambatan ketika proses pembelajaran. Hambatanhambatan tersebut didapat dari observasi pengamat dan siswa terhadap hambatan pembelajaran. Ada dua hambatan yang ditemukan ketika proses pembelajaran berlangsung yaitu jumlah anggota kelompok terlalu banyak sehingga setiap anggota kelompok kurang aktif dalam melakukan praktikum dan siswa tidak membawa buku siswa yang telah dibagikan sebelumnya. Solusi tersebut sependapat dengan Kemp (1994) bahwa guru tidak hanya memberi ceramah atau penyebar informasi saja, tetapi guru juga mendorong siswa belajar, mengarahkan pengalaman belajar siswa perseorangan atau kelompok, dan mendiagnosa kesulitan dan menyarankan tindakan perbaikan. KESIMPULAN dan SARAN Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan melalui uji coba ini pada perangkat pembelajaran biologi berorientasi lab mini di SMA Negeri Ngoro Jombang, diperoleh hasil penelitian sebagai berikut:

54 Fathikatun : Pengembangan Perangkat SMA Negeri Ngoro Jombang 1. Hasil kelayakan perangkat pembelajaran biologi berorientasi lab mini dalam pembelajaran kooperatif pada materi jamur berupa RPP, buku siswa, LKS, dan THB dikategorikan sangat baik dan layak digunakan. 2. Respon siswa terhadap penerapan pembelajaran biologi berorientasi lab mini dalam pembelajaran kooperatif memberikan respon 100% senang terhadap proses pembelajaran, 87,8% siswa menyatakan baru, dan 100% siswa menyatakan tertarik terhadap bahasa dan penampilan. 3. Perangkat pembelajaran biologi berorientasi lab mini dinyatakan praktis karena keterlaksanaan RPP berorientasi lab mini pada seluruh aspek penilaian terlaksana dan berkategori baik dengan sedikit hambatan ketika proses KBM berlangsung yaitu siswa tidak membawa buku siswa yang telah dibagikan sebelumnya dan jumlah anggota kelompok terlalu banyak sehingga setiap anggota kelompok kurang aktif dalam melakukan praktikum. Saran 1. Bagi guru yang akan menggunakan perangkat pembelajaran biologi berorientasi lab mini ini perlu memperhatikan situasi dan kondisi sekolah, alat dan bahan yang akan digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Sebaiknya LKS berorientasi Lab mini ini digunakan untuk sekolah yang kurang mempunyai alat-alat laboratorium lengkap dalam melakukan praktikum sehingga siswa tetap bisa melakukan praktikum untuk mencapai tujuan pembelajaran. Selain itu, dapat digunakan untuk materi yang membutuhkan waktu singkat dalam mencapai tujuan pembelajaran. 2. Mengingat perangkat pembelajaran berorientasi lab mini ini menggunakan alat dan bahan sederhana, mudah diperoleh di sekitar lingkungan siswa, dan digunakan dalam waktu yang singkat, maka harus diperhatikan pemilihan materi yang sesuai dengan perangkat pembelajaran berorientasi lab mini seperti materi ekosistem, difusi, osmosis, dan transportasi air pada tumbuhan. DAFTAR RUJUKAN Depdiknas. 2004. Penyusunan Perangkat Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas. Biggs, Alton., Hagins, Whitney Crispen., Kapicka, Chris., Lundgren, Linda., Rillero, Petter., Tallman, Kathleen G., and Zike, Dinah. 2004. Biology The Dinamic of Live. Cambridge:The McGraw-Hill Companies, Inc. Carin, A.A. 1993. Teaching Science Through Discovery, 7 th Edition : California State University, Long Beach. Dewi, Izwati. 1999. Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif dengan Menggunakan Mini Lab untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa : Tesis Magister Pendidikan yang tidak dipublikasikan. Surabaya: Program Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya. Kemp.1994. Designing Effective Instructional. New York: Macmillan Collage Publisher. Nur, M. 2005. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya:Departemen Pendidikan Nasional

Fathikatun : Pengembangan Perangkat SMA Negeri Ngoro Jombang 55 Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah Lembaga Penjamin Mutu Jawa Timur. Prayitno, Lydia Lia. 2009. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan Laboratorium Mini Untuk Sub Materi Pokok Kubus dan Balok di Kelas VIII SMPN 1 Taman-Sidoarjo. Jurnal Mathedu, 4 (1), Januari 2009. Rusmiyati. 1998. Pengembangan Kegiatan Praktikum Melalui Peneraban Lab Mini Tesis Magister Pendidikan yang tidak dipublikasikan. Surabaya: Program Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya. Saragih, S. 2000. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan Menggunakan Laboratorium Mini untuk Meningkatkan Kemampuan Keruangan : Tesis Magister Pendidikan yang tidak dipublikasikan. Surabaya: Program Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya. Slavin, R.E. 2006. Educational Psycology: Theory and Practice. Massachusett: Allyn and Bacon Publisher. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfabeta. Tuckman, B.W. 1978. Conducting Educational Research. New York: Harcourt Brace Jovanovich Publisher.