BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bagian ini akan dijelaskan metode penelitian, teknik serta instrumen

dokumen-dokumen yang mirip
III.METODE PENELITIAN. Bagian metode penelitian dalam tesis ini terdiri dari, desain penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Bagian pendahuluan dalam tesis ini terdiri dari, latar belakang yang berisi hal-hal

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berupasistemlambangbunyiujaranyang kompleks dan aktif. Kompleks,

TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI TK NUSA INDAH BANUARAN PADANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Penggunaan bahasa

Oleh: Endah Yuli Kurniawati FakultasKeguruandanIlmuPendidikan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

JENIS TINDAK TUTUR GURU DAN RESPON SISWA DALAM KBM DI SMPN SURAKARTA. Woro Retnaningsih IAIN Surakarta

TINDAK TUTUR DAN STRATEGI KESANTUNAN DALAM KOMENTAR D ACADEMY ASIA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bagian ini menjelaskan langkah-langkah yang berkaitan dengan jenis

REALISASI TINDAK TUTUR DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI ANAK GURU DI TK PERTIWI 4 SIDOHARJO NASKAH PUBLIKASI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini membahas strategi komunikasi guru BK (konselor) dalam

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dapat dilakukan oleh manusia melalui bahasa. Chaer (2010:14)

BAB I PENDAHULUAN. situasi tutur. Hal ini sejalan dengan pendapat Yule (2006: 82) yang. menyatakan bahwa tindak tutur adalah tindakan-tindakan yang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini membahas karakteristik tuturan guru sains berdasarkan jenis

BAB II KAJIAN TEORI. Fraser dalam Irawan (2010:7) mendefinisikan kesopanan adalah property

TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU BAHASA INDONESIA TERHADAP SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 6 SUNGAI PENUH DALAM PROSES PEMBELAJARAN TAHUN AJARAN 2016/2017

BAB III METODE PENELITIAN

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa

TINDAK TUTUR DAN KESANTUNAN BERBAHASA DI KANTIN INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI

BAB 1 PENDAHULUAN. Prinsip kerja..., Ratih Suryani, FIB UI, Universitas Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode yang terbaik untuk meneliti suatu hal ialah metode yang dapat

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. juga dapat menyampaikan pikiran, perasaan kepada orang lain. demikian, bahasa juga mempunyai fungsi sebagai alat kekuasaan.

BAB II KERANGKA TEORI. ini, yang berkaitan dengan: (1) pengertian pragmatik; (2) tindak tutur; (3) klasifikasi

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena sosial dan penggunaan tuturan dalam interaksi antara dokter dan pasien.

TINDAK TUTUR BERBAHASA INDONESIA DALAM INTERAKSI JUAL-BELI DI PASAR MINGGU TAMANAGUNG BANYUWANGI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan paradigma kualitatif dengan pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. pokok di dalam pragmatik. Tindak tutur merupakan dasar bagi analisis topik-topik

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran di sekolah menengah atas, pelajaran sains dianggap

REPRESENTASI TINDAK TUTUR DIREKTIF BAHASA INDONESIA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 PADANG

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Tindak tutur adalah bagian dari pragmatik yang digagasi oleh Austin

METODE PENELITIAN. alih kode dan campur kode di lingkungan sekolah khususnya di Sekolah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini ada empat, yaitu tuturan,

TINDAK TUTUR ILOKUSI DIALOG FILM SANG PENCERAH KARYA HANUNG BRAMANTYO (SEBUAH TINJAUAN PRAGMATIK)

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan studi kasus. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kalimat. Objek dalam sebuah kalimat adalah tuturan. Suatu tuturan dapat dilihat

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN KERANGKA TEORI

KESANTUNAN BERBAHASA POLITISI DALAM ACARA TALK SHOW

BAB I PENDAHULUAN. ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi

KESANTUNAN BAHASA LISAN GURU SMK NEGERI 4 BANDAR LAMPUNG DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN. Di dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA INTERAKSI PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA KELAS 1 SD TAHUN AJARAN 2011/2012

DAFTAR ISI. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian... 31

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian deskriptif kualitatif karena dalam penelitian ini berusaha

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. (SMA) Muhammadiyah 1 Karanganyar yang beralamat di Jl. Brigjen Slamet

BAB III METODE PENELITIAN

TINDAK TUTUR GURU DAN SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DAN IMPLIKASINYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa tidak bisa dipisahkan dari manusia karena bahasa merupakan alat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesantunan berbahasa pada hakikatnya erat kaitannya dengan hubungan

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA PADA PERCAKAPAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 GEYER

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk dapat berkomunikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup, terutama bagi kehidupan manusia. Setiap manusia akan

BAB III METODE PENELITIAN

TINDAK TUTUR DAN PRINSIP KESANTUNAN DALAM JUAL BELI ONLINE DI FACEBOOK

I. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran penting bagi kehidupan manusia karena bahasa adalah milik

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Baby Blues terdapat tiga permasalahan yang menjadi tujuan penelitiannya.

BAB III METODE PENELITIAN. memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya kepentingan untuk menjalin hubungan interaksi sosial.

BAB III METODE PENELITIAN. kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar

BAB I PENDAHULUAN. mendalam adalah pragmatik. Pragmatik merupakan ilmu yang mempelajari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi alamiah,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang dipergunakan oleh manusia. untuk berinteraksi sosial. Setiap manusia menggunakan bahasa untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. dalam penelitian ini. Hasil penelitian yang memiliki kaitan dengan penelitian ini,

TINDAK TUTUR DALAM PROSES BELAJAR-MENGAJAR PADA TAMAN KANAK-KANAK DHARMA WANITA KELURAHAN WAPUNTO KECAMATAN DURUKA KABUPATEN MUNA (KAJIAN PRAGMATIK)

PELANGGARAN PRINSIP SOPAN SANTUN PADA DIALOG ACARA MATA NAJWA EPISODE MELIHAT KE TIMUR

PERGESERAN TINDAK KESANTUAN DIREKTIF MEMOHON DI KALANGAN ANAK SD BERLATAR BELAKANG BUDAYA JAWA. Naskah Publikasi

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian terhadap tindak tutur komisif penjual dan pembeli cabai di Pasar

BAB III METODE PENELITIAN

TINDAK TUTUR ILOKUSI TOKOH KAKEK DALAM FILM TANAH SURGA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan manusia, karena melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan

TUTURAN RESPONSIF SISWA TERHADAP TUTURAN DIREKTIF GURU DALAM WACANA INTERAKSI KELAS DI SMA NEGERI 1 BATU

PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI PEMBENTUKKAN KARAKTER SISWA KELAS V SDN NGLETH 1 KOTA KEDIRI

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Salah satu ciri penelitian kualitatif itu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Tindak tutur dapat dikatakan sebagai suatu tuturan saat seseorang

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif karena desain ini merupakan penelitian yang berusaha menggambarkan

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. beberapa konsep dasar yang dijadikan sebagai acuan yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. dalam masyarakat untuk menyampaikan pesan, ungkapan perasaan, dan emosi

PEMAKAIAN BAHASA JAWA OLEH SANTRI PONDOK PESANTREN HADZIQIYYAH KABUPATEN JEPARA

BAB III METODE PENELITIAN

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DAN STRATEGI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM DIALOG BERITA BEDAH EDITORIAL MEDIA INDONESIA DI METRO TV

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2006), metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. pembenaran atau penolakan hipotesis serta penemuan asas-asas yang mengatur

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah pemikiran rancangan suatu karya dasar yang ada diluar bahasa

Transkripsi:

64 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bagian ini akan dijelaskan metode penelitian, teknik serta instrumen penelitian, data dan sumber data penelitian, dan teknik analisis data. 3.1 Metode Penelitian Untuk mencapai tujuan dan sesuai dengan masalah yang diteliti, penelitian in menggunakan metode deskriptif. Sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Surahman (1982:139) metode deskriptif adalah metode yang dilakukan dengan jalan menggumpulkan, menyusun, menganalisis, dan menginterpresentasikan data. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Semi (1993:23) bahwa metode penelitian deskripsi adalah metode yang dilakukan dengan mendeskripsikan data yang diperoleh tanpa mengartikannya dengan angka-angka, tetapi mengutamakan kedalaman penghayatan terhadap interaksi antara konsep yang sedang dikaji secara empiris. Metode ini digunakan karena data-data tidak merupakan angka-angka, tetapi data yang diperoleh bersifat deskriptif. Jadi, data yang diperoleh nanti akan dideskripsikan untuk menjawab pertanyaan penelitian. 3.2 Teknik Pengumpulan Data Menurut Hadi (Sugiyono, 2011: 196) observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis, dua data yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Dari segi

65 proses pelaksanaan pengumpuan data, observasi dapat dibedakan menjadi observasi berperan serta atau Participan observation dan observasi tidak berperan serta atau non participant observation. Observasi berperan serta, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang diamati sebagai sumber data penelitian. sedangkan observasi nonpartisipan peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen. Peneliti mencatat, merekam, menganalisis dan selanjutnya menyimpulankan penelitian. Semua penelitian dunia social pada dasarnya mengunakan teknik observasi (Adler dan Adler, 2009:5 dalam Ratna, 2010:217). Oleh karena itu terpenting dalam teknik observasi adalah observer (pengamat) dan orang yang diamati yaitu informan. Metode deskriptif digunakan untuk mengamati peristiwa tutur guru dalam PP di SD Islam budi Mulia Padang, dengan mengambarkan kondisi apa adanya. Sebelum dilakukan pengumpulan data peneliti hadir beberapa kali di kelompok itu. Setelah guru dan murid di SD Islam Budi Mulia Padang itu akrab dengan peneliti, peneliti baru mengumpulkan data. Dalam penelitia ini, pengumpulan data dilakukan pada natural setting (kondisi yang alamiah), sumber data primer, dan teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan teknik observasi terus terang atau tersamarkan. yaitu dengan menyimak penggunaan bahasa yang dituturkan oleh guru SD Islam Budi Mulia selama PP. Menurut Sudaryanto (1988:2-4) Teknik observasi ini mengunakan metode simak yang dibagi ke dalam dua teknik yaitu teknik dasar dan teknik lanjutan. Teknik dasar dari penelitian ini yaitu teknik sadap. Peneliti menyadap pembicaraan

66 seseorang atau beberapa orang untuk mendapatkan data bahasa. Dalam hal ini, peneliti menyadap tuturan guru di SD Islam Budi Mulia Padang. Teknik lanjut dijabarkan menjadi beberapa teknik yaitu: (1) teknik simak bebas libat cakap (SBLC), yakni dalam kegiatan menyadap peneliti tidak ikut terlibat dalam percakapan antara guru dan murid, (2) teknik rekam, teknik rekam ini dilakukan seiring dengan teknik SBLC, penyadapan dilakukan dengan menggunakan alat perekam dan kaset, (3) teknik catat, yaitu mencatat data pada kartu data kemudian diteruskan dengan teknik analisis data (Sudaryanto, 1988: 2-4). Oleh karena itu, peneliti hadir di kelas sebagai pendengar, penyimak, dan pengamat selama PP berlangsung. Selanjutnya, peneliti merekam tuturan guru-siswa ketika berinteraksi selama PP berlangsung dan mengisi lembaran pengamatan. Instrumen penelitian ini, menggunakan alat bantu berupa alat perekam audio dan audiovisual. Alat perekam digunakan untuk merekam tindak tutur guru dalam PP. Kamera (handycam) yang digunakan untuk merekam tindak tutur guru dalam PP, angket, dan catatan observasi lapangan atau lembaran pengamatan selama observasi dilakukan. Instrumen utama penelitian ini adalah peneliti sendiri. 3.2.1 Teknik Observasi Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi. Dalam metode kualitatif deskriptif teknik observasi yang peneliti lakukan adalah observasi pasif yaitu peneliti hanya bertindak sebagai pengumpul data, mencatat kegiatan yang sedang berjalan. Kegiatan tersebut adalah cara guru berbicara atau berkomunikasi dengan siswanya dalam proses pembelajaran. Jadi penelitian ini mengunakan teknik

67 observasi tidak berperan serta, peneliti hanya mengamati informan sebagai pengamat independen yaitu mengamati tindak tutur guru dalam proses pembelajaran di kelas satu sampai lima. 3.2.2 Teknik Rekam Setelah dilakukam pengamatan terhadap guru dan kelas yang akan diamati, peneliti melakukan perekaman terhadap tuturan guru dalam proses pembelajaran. Hal ini dilakuan untuk memperoleh data yang akurat. Pemerolehan data rekaman dengan merekam tindak tutur guru peneliti mengunakan alat camera rekam. 3.2.3 Teknik Transkrip Setealah pengamatan dan perekaman dilakukan dan didapatkan, teknik selanjutnya adalah menstrankripkan data atau menyalin kembali hasil pengamatan dan perekaman dalam bentuk tulisan. Setelah ditranskripsikan baru dilakuakn analisis data berdasarkan fungsi, strategi kesantuan dan skala kesantunan tindak tutur guru yang berorientasi pendidikan karakter di SD Islam Budi Mulia Padang.

68 3.3 Kisi-kisi Instrumen Format 1. Kisi-kisi Fungsi Tindak Tutur Searle yang digunakan Guru berpendidkan karakter dalam PP No Fungsi Tindak Jenis Tindak Tutur Pendidikan karakter Tutur Searle Karakter Guru Indikator Nilai Karakter 1 Asertif (mengatakan sesuatu) a. Menyatakan b.melaporkan c. Mengusulkan d.mengemukakan Pendapat e. Mengeluhkan Komunikatif Komunikatif a. Berkomunikasi secara efektif b. Berkomunikasi/ berinteraksi dengan jelas c. Berkomunikasi dengan bahasa yang santun 2 3 4 Direktif (Tuturan mengakibatkan tindakan/ tujuan tuturan memiliki efek tindakan) Ekspresif (Ungkapan Psikologis Penutur) Komisif (Tuturan yang terkait tindakan di masa depan) a. Memohon b.memerintah c. Memberi Nasihat d.menuntut e. Memesan f. menyalahkan a. Mengucapkan terimakasih b.mengucapkan selamat c. Mengucapkan maaf d.memuji e. Mengkritik a. Berjanji/ menjanjikan b.menawarkan c. Mengancam Cerdas Keteladanan Tanggung Jawab a. Tindak tuturnya mencerminkan penguasaan mata pelajaran (materi) yang diajarkan. b. Tindak tuturnya menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis dan inovatif. c. Tindak tuturnya menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap peserta didik. Cinta Damai a. Menghargai pendapat dari siswa/ menghargai adanya perbedaan pendapat dari siswa b. Tindak tuturnya menunjukkan sikap percaya diri dan penuh kasih

69 No Fungsi Tindak Jenis Tindak Tutur Pendidikan karakter Tutur Searle Karakter Guru Indikator Nilai Karakter 5 Deklaratif (Tindak tutur yang menciptakan sesuatu yang baru) a. Memberikan hukuman b.menyalahkan c. menyetujui sayang. c. Tuturan yang memperlihatkan kerjasama dengan siswanya. Format 2. Kisi-kisi Data Strategi Brown dan Levinson Kesantunan Tindak Tutur Guru dalam PP No Strategi Kode Indikator 1 Bertutur Terus Terang Tanpa Basa-Basi BTTB 1. tindak tutur langsung diterima petutur dari penutur, 2. tindak tutur dan maksud tindak tuturnya sama dengan tuturan yang diucapkan 2 Bertutur Terus Terang dengan Basa-Basi Kesantu Positif BTBP 1. memperhatikan minat, keinginan, atau kebutuhan petutur, 2. melebih-lebihkan rasa simpati kepada petutur, 3. mengintensifkan perhatian kepada petutur, 4. menggunakan penanda identitas kelompok yang sama, 5. mencari kesempatan,

70 No Strategi Kode Indikator 6. menghindari ketidak setujuan, 7. menegaskan kesamaan latar, 8. bergurau, 9. menyatakan bahwa pengetahuan dan perhatian penutur adalah sama dengan pengetahuan dan perhatian petutur, 10. menawarkan atau berjanji, 11. menjadi optimis, 12. melibatkan petutur dalam kegiatan yang dilakukan oleh penutur, 13. memberikan alasan, 14. saling membantu, dan 15. memberikan hadiah kepada petutur 3 Bertutur dengan Basa- Basi Menggunakan Kesantunan Negatif BBKN 1. menyatakan tuturan tidak langsung secara konvensional, 2. mengunakan pagar, 3. menyatakan kepesimisan, 4. meminimalkan beban atau paksaan kepada orang lain, 5. memberikan penghormatan, 6. meminta maaf, 7. menggunakan bentuk interpersonal (dihindari menggunakan kata ganti saya dan kamu), 8. menyatakan tindak tutur sebagai ketentuan

71 No Strategi Kode Indikator umum, 9. menjadikan rumusan tuturan dalam bentuk nominal, dan 10. menyatakan penutur berhutang budi kepada petutur. 4 Bertutur dengan Samar-Samar BSS 1. mengunakan isyarat, 2. memberikan petunjuk-petunjuk asoiasi, 3. mempraanggapankan, 4. menyatakan diri sendiri kurang dari kenyataan yang sebenarnya (merendah), 5. meninggikan petutur lebih dari kenyataan yang sebenarnya (menyanjung), 6. menggunakan tautologi, 7. menggunakan kontradiksi, 8. menggunakan ironi, 9. menggunakan metaphor, 10. menggunakan pertanyaan retoris, 11. menjadikan pesan ambigu, 12. menjadikan pesan kabur, 13. menggeneralisasikan secara berlebihlebihan, 14. mengalihkan petutur, dan 15. menjadikan tuturan tidak lengkap atau elipsis.

72 Format 3: Kisi-kisi Data Skala Kesantunan Robin Lakoff yang digunakan Guru dalam bertindak tutur. No Skala Kesantunan Robin Lakoff Deskripsi 1 FORMALITAS Masing-masing peserta tutur menjaga keformalitasan dan menjaga jarak sewajarnya dan senatural-naturalnya antara yang satu dengan yang lainnya. 2 KETIDAKTEGASAN Menunjukkan bahwa agar Penutur dan Petutur dapat saling merasa nyaman dan kerasan dalam bertutur, pilihan-pilihan dalam bertutur haruslah diberikan oleh kedua belah pihak. 3 KESEKAWANAN Menunjukkan bahwa agar dapat bersikap santun, orang haruslah bersikap ramah dan selalu mempertahankan persahabatan antara pihak yang satu dengan pihak yang lainnya. 3.4 Instrumen Tindak Tutur Format 1: Instrumen Klasifikasi Data Fungsi Tindak Tutur Guru No Tindak Tutur Guru Fungsi Tindak Tutur searle Indikator Nilai Jenis Karakter Ase. Dir. Eks. Kom. Dekl. Tindak Tutur K T C

73 Keterangan; Ase Dir Eks Kom Dekl K J C : Asertif : Direktif :Ekspresif : Komisif : Deklaratif : Komunikatif :Tanggung jawab : Cinta damai Format 2: Instrumen Strategi Tindak Tutur Guru dalam Proses pembelajaran Strategi Brown dan Levinson No Tuturan Guru Langsung Tidak Langsung BTTB BTBP BBKN BSS Keterangan: BTTB : Bertutur terus terang tanpa basa basi BTBP : Bertutur Terus Terang dengan Basa-Basi Kesantunan Positif BBKN : Bertutur dengan Basa-Basi Menggunakan Kesantunan Negatif BSS : Bertutur dengan Samar-Samar

74 Format 3: Instrumen Skala Kesantuan Tindak Tutur Guru dalam Proses Pembelajaran No Tuturan Guru Skala Kesantunan Robin Lakoff Formalitas Ketidaktegasan Kesekawanan Pendidikan Karakter 3.5 Data dan Sumber Data Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Islam Budi Mulia Padang yang berada di jalan Dr. Sutomo nomor 23 Simpang Aru Padang Timur. Peneliti meneliti tindak tutur guru wali kelas I sampai V, dan satu guru Agama Islam di SD Islam Budi Mulia Padang. Tahap awal penelitian ini adalah mengamati tindak tutur guru dalam PP dikelasnya masing-masing. Selanjutnya, menentukan guru yang akan di jadikan responden untuk diamati tindak tuturnya pada hari penelitian dilaksanakan. Pengambilan data akan dilakukan ketika PP berlangsung. Data penelitian adalah tindak tutur guru dalam PP di SD Islam Budi Mulia padang. Sumber data adalah guru yang mengajar di SD Islam Budi Mulia Padang. Peneliti meneliti tindak tutur guru wali kelas satu, guru wali kelas dua, guru wali

75 kelas tiga, guru walikelas empat, guru wali kelas lima dan satu guru agama Islam, di SD Islam Budi Mulia Padang. Jadi jumlah subjek penelitian ada enam orang. Observasi Kelas: Jadwal Pelaksanaan Observasi Pelaksanaan 1 2 3 4 Keterangan KELAS I 4 hari II 3 hari III 3 hari IV 2 hari V B 4 hari V C 3 hari 3.6 Teknik Pengolahan Data Teknik yang digunakan untuk menganalisis data adalah (1) mentranskripsikan tindak tutur guru dalam PP yang telah direkam berupa data lisan ke dalam bahasa tulis, (2) mengiventariskan kesantunan tindak tutur yang digunakan guru pada saat PP berlangsung di kelas I sampai V SD Islam Budi Mulia Padang, (3) mengklasifikasikan kesantunan tindak tutur guru yang digunakan berorientasi pendidikan karakter, (4) menganalisis strategi kesantun berbahasa tindak tutur yang digunakan oleh guru dalam PP di SD Islam Budi Mulia Padang, dan (5) melakukan penyimpulan data berdasarkan hasil penelitian.