Penerapan Algoritma Greedy Untuk Pemantauan Jaringan Komputer Berbasis Rute (Path-oriented)

dokumen-dokumen yang mirip
Penerapan Teori Graf Pada Algoritma Routing

GRAF DALAM TOPOLOGI JARINGAN

Program Dinamis Sebagai Algoritma Dalam Link State Routing Protocol

Penggunaan Algoritma Greedy dalam Membangun Pohon Merentang Minimum

ALGORITMA MENCARI LINTASAN TERPENDEK

Penerapan Algoritma Greedy dalam Optimasi Keuntungan Perusahaan Pengiriman Barang

BAB 2 LANDASAN TEORI

Analisis Pengimplementasian Algoritma Greedy untuk Memilih Rute Angkutan Umum

ALGORITMA BELLMAN-FORD DALAM DISTANCE VECTOR ROUTING PROTOCOL

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Strategi Routing dalam Jaringan Komputer

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu

Penerapan Algoritma Brute force dan Greedy pada Penjadwalan Disk

Implementasi Algoritma Greedy pada Permainan Ludo

Eksplorasi Algoritma Brute Force, Greedy, dan Dynamic Programming untuk Persoalan Integer Knapsack

Aplikasi Pohon Merentang Minimum dalam Rute Jalur Kereta Api di Pulau Jawa

Monitoring Sistem Jaringan Dengan Protokol SNMP

Pencarian Jalur Terpendek Pada Sistem Jaringan Komputer Menggunakan Algoritma Program Dinamis

Aplikasi Graf dalam Rute Pengiriman Barang

Aplikasi Algoritma Greedy pada Optimasi Pelaksanaan Misi dalam Permainan Assassins Creed : Revelations

Penerapan Algoritma Greedy dalam Penyetokan Barang

Penggunaan Algoritma Dijkstra dalam Penentuan Lintasan Terpendek Graf

ROUTING. Budhi Irawan, S.Si, M.T

Permodelan Pohon Merentang Minimum Dengan Menggunakan Algoritma Prim dan Algoritma Kruskal

Algoritma Bellman-Ford dalam Distance Vector Routing Protocol

Perbandingan Algoritma Dijkstra dan Algoritma Bellman Ford pada Routing Jaringan Komputer

Penyelesaian Traveling Salesman Problem dengan Algoritma Heuristik

Penerapan Travelling Salesman Problem dalam Penentuan Rute Pesawat

Aplikasi Graf pada Persoalan Lintasan Terpendek dengan Algoritma Dijkstra

Penggabungan Algoritma Brute Force dan Backtracking dalam Travelling Thief Problem

SIMPLE NETWORK MONITORING PROTOCOL (SNMP) UNTUK MEMONITOR TRAFIK USER

Aplikasi Algoritma Greedy dalam Permainan Kartu Truf

Penerapan Algoritma Greedy untuk Memecahkan Masalah Pohon Merentang Minimum

Aplikasi Algoritma Dijkstra dalam Pencarian Lintasan Terpendek Graf

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Studi Algoritma Optimasi dalam Graf Berbobot

Pencarian Solusi Optimal dalam Permainan Congklak dengan Program Dinamis

Pengembangan Teori Graf dan Algoritma Prim untuk Penentuan Rute Penerbangan Termurah pada Agen Penyusun Perjalanan Udara Daring

ANILISIS JARINGAN DENGAN ROUTING PROTOKOL BERBASIS SPF (SHORTEST PATH FIRST) DJIKSTRA ALGORITHM

Penerapan Algoritma Greedy dalam Algoritma Disk Scheduling Shortest Seek Time First

EKSPLORASI ALGORITMA BRUTE FORCE, GREEDY DAN PEMROGRAMAN DINAMIS PADA PENYELESAIAN MASALAH 0/1 KNAPSACK

Algoritma Branch & Bound untuk Optimasi Pengiriman Surat antar Himpunan di ITB

TUGAS MANAJEMEN JARINGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Penggunaan Algoritma Divide and Conquer Dalam Pewarnaan Graf

MODUL 10 Multi Protocol Label Switching (MPLS)

ANALISA PERBANDINGAN METODE ROUTING DISTANCE VECTOR DAN LINK STATE PADA JARINGAN PACKET

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Aplikasi Teori Graf dalam Manajemen Sistem Basis Data Tersebar

Pemanfaatan Algoritma Program Dinamis dalam Pendistribusian Barang

Analisis Beberapa Algoritma dalam Menyelesaikan Pencarian Jalan Terpendek

Penerapan Algoritma Greedy dalam Pencarian Rantai Penjumlahan Terpendek

Implementasi Logika Penurunan Persamaan Aritmatika pada Program Komputer

PENGGUNAAN ALGORITMA GREEDY PADA MESIN PENCARI

Perbandingan Algoritma Dijkstra dan Algoritma Floyd-Warshall dalam Penentuan Lintasan Terpendek (Single Pair Shortest Path)

Perancangan dan Analisis Redistribution Routing Protocol OSPF dan EIGRP

Implementasi Pencocokan String Tidak Eksak dengan Algoritma Program Dinamis

Aplikasi Algoritma Greedy untuk Pergerakan Musuh pada Permainan Pac-Man

Program Dinamis (Dynamic Programming)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Implementasi Brute Force dan Greedy dalam Permainan Big Two (Capsa)

Gambar 4.27 Perbandingan throughput rata-rata IIX ke Gateway 2

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Implementasi Algoritma Greedy dalam Pembagian kerja pada Mesin yang Identik

Algoritma Penentuan Graf Bipartit

ANALISIS KINERJA METODE AKSES TOKEN RING PADA LOCAL AREA NETWORK

Penerapan Greedy pada Jalan Jalan Di Bandung Yuk! V1.71

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Perkembangan

BAB II LANDASAN TEORI

ALGORITMA ROUTING DI LINGKUNGAN JARINGAN GRID MENGGUNAKAN TEORI GRAF

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

JARINGAN KOMPUTER. Zaid Romegar Mair, S.T., M.Cs

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Permasalahan Clique dalam Graf

Perbandingan Algoritma Depth-First Search dan Algoritma Hunt-and-Kill dalam Pembuatan Labirin

Modul 9 Dasar Troubleshooting Router

Aplikasi Shortest Path dengan Menggunakan Graf dalam Kehidupan Sehari-hari

IMPLEMENTASI JARINGAN DYNAMIC ROUTING

BAB II LANDASAN TEORI. dihubungkan untuk berbagi sumber daya (Andi Micro, 2011:6). Jaringan Komputer

PERBANDINGAN KOMPLEKSITAS PENERAPAN ALGORITMA GREEDY UNTUK BEBERAPA MASALAH

BAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer

Penyelesaian Sum of Subset Problem dengan Dynamic Programming

Network Traffic Monitoring Berbasis Windows Menggunakan Delphi

Menentukan Titik Evakuasi Selanjutnya bagi Sekelompok Regu Tim SAR dengan Algoritma Branch and Bound

RANCANG BANGUN APLIKASI MINIMUM SPANNING TREE (MST) MENGGUNAKAN ALGORITMA KRUSKAL

Penerapan Algoritma Greedy Pada Permainan Kartu Truf

Penyusunan Jarkom HMIF ITB dengan Menggunakan Algoritma Branch and Bound

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN ANALISIS SIMULASI. Pada saat menjalankan simulasi ini ada beberapa parameter yang ada dalam

OPTIMALISASI PENELUSURAN GRAF MENGGUNAKAN ALGORITMA RUNUT-BALIK

PERBANDINGAN ALGORITMA BFS DAN DFS DALAM PEMBUATAN RUTE PERJALANAN OBJEK PERMAINAN 2 DIMENSI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Bellman-Ford, Dijkstra, Floyd-Warshall, link-state routing protocol.

Pemilihan Monster yang Akan Digunakan dalam Permainan Yu-Gi-Oh! Capsule Monster Coliseum

Aplikasi Algoritma Greedy untuk Optimasi Sistem Booking Hotel Online

Aplikasi Algoritma Branch and Bound dalam Pencarian Solusi Optimum Job Assignment Problem

INTERNETWORKING. Dosen Pengampu : Syariful Ikhwan ST., MT. Slide by Dadiek Pranindito ST, MT,. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM LOGO

Aplikasi Graf pada Penentuan Jadwal dan Jalur Penerbangan

Penentuan Lokasi Pemasaran Produk dengan Media Periklanan Menggunakan Algoritma Greedy

ALGORITMA KRUSKAL UNTUK MENENTUKAN RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN KOMPUTER

Transkripsi:

Penerapan Algoritma Greedy Untuk Pemantauan Jaringan Komputer Berbasis Rute (Path-oriented) Charles Hariyadi (13505105) Program Studi Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha No.10, Bandung charles@charles.web.id ABSTRAK Kebutuhan untuk suatu perangkat yang dapat melakukan pemantauan terhadap performa dan kinerja dari sebuah jaringan komputer semakin meningkat seiring pertumbuhan Internet Service Providers (ISP). Perangkat yang digunakan untuk memantau jeda waktu komunikasi dan kesalahankesalahan yang terjadi pada jaringan komputer berbasis Internet Protocol (IP) menjadi suatu kebutuhan utama dalam melakukan manajemen terhadap jaringan komputer[1]. Saat ini telah berkembang berbagai jenis perangkat pemantau kinerja jaringan komputer. Tetapi perangkat pemantau yang sudah ada biasanya memiliki kekurangan, seperti harus diimplementasikan disetiap perangkat jaringan atau biasanya terbatas pada semua perangkat yang terdaftar pada jaringan lokal saja. Karena itulah penulis melakukan kajian mengenai pendekatan dua fase yang menjadi acuan dalam melakukan pemantauan secara lengkap dan efisien terhadap jaringan komputer dengan menggunakan algoritma greedy. Pendekatan dua fase dilakukan dengan memilih node dari jaringan untuk menjadi stasiun pemantau (monitoring station) dengan menggunakan algoritma greedy. Dengan begitu diharapkan kajian dapat memberikan informasi mengenai kebutuhan node dan monitoring station untuk melakukan pemantauan terhadap jaringan secara optimal tanpa harus menghabiskan resource jaringan. Kata kunci: Algoritma Greedy, two-phased network monitoring, network monitor, monitoring station. 1. Pendahuluan Perangkat pemantau jaringan (Network monitoring tools) merupakan perangkat jaringan yang bertugas melakukan pemantauan terhadap kinerja dan performa jaringan. Perangkat ini digunakan untuk membantu seorang administrator jaringan melakukan pengawasan dan manajemen terhadap keseluruhan perangkat yang terhubung ke jaringan komputer tersebut. Sebuah perangkat pemantau jaringan biasanya harus memenuhi dua hal berikut ini : a. Lingkup (Coverage), sebuah perangkat pemantau harus mampu melakukan pemantauan terhadap keseluruhan link dan rute pada jaringan komputer. b. Efisien, Sebuah perangkat pemantau harus mampu meminimasi kebutuhan terhadap resource untuk melakukan pemantauan. Resource dalam hal ini dapat berupa perangkat komputer, modem, router ataupun perangkat-perangkat jaringan lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan akan sebuah alat pemantau jaringan yang mampu memenuhi kedua persyaratan diatas, maka pendekatan pemantauan jaringan secara 2 fase ( twophased network monitoring) dapat digunakan. Dalam penerapannya, pemantauan jaringan 2 fase menggunakan algorima greedy. Algoritma greedy digunakan sebagai algoritma utama dalam kedua fase tersebut. Dengan begitu diharapkan algoritma greedy dapat menjadi 2. Algoritma Greedy Algoritma greedy merupakan salah satu algoritma yang dapat menyelesaikan bermacam-macam permasalahan termasuk permasalahan mengoptimalkan (minimum atau maksimum) hasil yang didapat. Algoritma greedy menerapkan metode pencarian terkontrol dengan melakukan pilihan yang memberikan hasil optimal sementara[2]. Dewasa ini, terdapat berbagai jenis algoritma yang telah diperkenalkan, seperti A bintang (Astar) atau algoritma genetik dimana inti dari semua algoritma ini adalah algoritma greedy. Memilih nilai optimal (maksimum atau minimum) dari sekumpulan pilihan merupakan konsep dasar dari algoritma greedy. Algoritma greedy dapat dideskripsikan sebagai berikut : Procedure Greedy (partial solution S, sub-problem P) Begin Bangkitkan semua kemungkinan pilihan sebagai sebuah list L untuk sub-problem P;

End. while (L tidak kosong OR belum berakhir) Hitung besar nilai untuk setiap pilihan di L; Lakukan perubahan pada S dan P dengan memilih anggota L yang memberi nilai optimal; Ubah L sesuai dengan S dan P; end while; return solusi berupa pilihan yang paling optimal; Algoritma diatas diulangi sebanyak jumlah sub-problem sampai ditemukan hasil optimal. 2. Network Monitoring Network monitoring merupakan proses pemantauan terhadap kinerja, kondisi dan performa dari jaringan. Network monitoring biasanya digunakan pada jaringan berskala besar untuk mempermudah kerja dari seorang administrator jaringan. Terdapat dua metode pemantauan jaringan yang telah diterapkan: a. Node-oriented tools dimana setiap perangkat pada jaringan masing-masing memiliki aplikasi pemantau jaringan. Sehingga dapat memberikan informasi dengan tingkat akurasi yang tinggi untuk setiap perangkat tersebut. Kekurangan utama dari metode ini adalah tidak dapat melakukan pemantauan parameter yang melibatkan lebih dari satu perangkat jaringan. b. Path-oriented tools dilakukan dengan memanfaatkan teknik-teknik pemantauan jaringan seperti ping, traceroute, telnet, dan sebagainya. Metode ini memberikan kemampuan lebih untuk melakukan pemantauan terhadap beberapa perangkat jaringan tanpa harus melakukan instalasi aplikasi pemantau disetiap perangkat jaringan. Kelemahan utama dari metode ini adalah waktu tenggang yang sangat lama jika penempatan node pemantau (node station) tidak pada tempat yang optimal. Kajian ini dilakukan dengan memanfaatkan path-oriented tools dan menerapkan skema 2 fase untuk mengoptimalkan hasil pemantauan. 2.1 Pemodelan Jaringan Pada Kajian Gambar 1 Representasi dari Algoritma Greedy Kelebihan utama dari algoritma greedy adalah : a. Mudah diimplementasikan, algoritma greedy sangat mudah untuk diimplementasikan pada persoalan-persoalan yang ada. b. Efisien, algoritma greedy merupakan algoritma yang sangat efisien karena algoritma ini selalu berusaha memilih hasil optimal. Kedua hal ini menjadikan algoritma greedy terkadang mampu memberikan hasil optimal, seperti untuk permasalahan activity-selection, fractional knapsack dan minimum spanning tree [3]. Penulis memodelkan jaringan komputer sebagai graf G(V,E), dimana node V/v pada graf merupakan representasi dari router atau perangkat komputer dan sisi E/e pada jaringan merepresentasikan komunikasi yang menghubungkan setiap node. V /v merupakan rerpresentasi dari node yang bertetangga dengan sisi E/e dan E /e merupakan representasi dari sisi yang bertetangga dengan V /v. Jumlah dari node dan sisi pada graf dinotasikan dengan V dan E. Pst merupakan rute dimana sebuah paket IP berjalan dari sumber s dengan tujuan t. Semua paket data diteruskan menggunakan protokol standard dalam pengiriman paket data[4]. Routing tree (RT) dari s merupakan semua kemungkinan rute yang dapat dituju oleh s pada V. Setiap rute (sisi) pada pemodelan ini memiliki nilai yang nantinya berfungsi untuk memilih nilai optimal. 2.2 Cara Kerja Pada bagian ini penulis akan menjelaskan secara ringkas cara pemantauan jaringan dengan menggunakan metode path-oriented yang diterapkan dalam kajian. Pertama kali,

akan dilakukan test untuk menentukan monitoring station dari RTs, yaitu dengan melakukan pengecekan terhadap node yang ada pada RTs dan hubungannya terhadap node lain. Pengecekan dilakukan dengan cara mengirimkan pesan terhadap setiap node yang ada pada jaringan. Seperti pada gambar 2, pengecekan akan dimulai dari node A yang mengirimkan pesan ke semua node yang ada di RTs tersebut (BCDEFGH), dan seterusnya sampai ditemukan node yang memiliki delay minimal ke semua node yang ada di RTs. Gambar 2 Pemilihan Monitoring Station Jika monitoring station telah ditemukan, maka selanjutnya akan dilakukan fase ke-2. Pada fase ke-2, sebuah monitoring station RTs yang ingin melakukan pemantauan terhadap jaringan, akan mengirimkan pesan ke semua node yang ada pada RTs melalui node s(sebagai monitoring station). Kemudian node-node yang ada pada RTs akan mengirimkan kembali pesan secara langsung kepada s. Monitoring station akan melakukan analisis terhadap pesan-pesan yang dibalas oleh node yang adapada RTs sesuai dengan protokol TCP/IP [4]. Hal ini berlaku untuk setiap monitoring station yang ada pada jaringan (Gambar 3). Terdapat beberapa ketentuan untuk kedua fase ini : a. Sebuah monitoring station harus mampu mencakup semua link dan node yang ada pada RTs-nya (monitoring group) b. Fase kedua memastikan bahwa setiap link yang ada pada jaringan dipantau oleh paling sedikit satu buah monitoring station. Dengan menggunakan skema dua fase, permasalahan pemasangan dan perbaikan terhadap monitoring station dan juga pengiriman pesan terhadap banyak node dapat dihindari. Karena pada setiap fase ini dicari solusi optimal untuk mengoptimalkan kinerja dari pemantauan jaringan, yaitu dengan mengurangi sebanyak mungkin monitoring station yang mungkin muncul dan juga mengoptimasi jumlah maksimal node yang mungkin ditangani oleh sebuah monitoring station. Bagian analisis dan distribusi informasi pesan tidak ditangani oleh kajian ini. 3. Penerapan Algoritma Greedy dalam Fase 2 Tahap Dalam pengembangannya tentu saja diperlukan algoritma yang efektif dan efisien sehingga fase ini dapat memberikan hasil yang optimal. Berikut ini akan dijelaskan penerapan algoritma greedy dalam fase 2 tahap. 3.1 Algoritma Greedy untuk Penentuan Monitoring station Dengan merepresentasikan permasalahan sebagai graf G(V,E) penulis dapat mendefinisikan permasalahan set cover (SC). Sekumpulan sisi E, mendefinisikan semua elemen yang ada pada graf Z. Kumpulan set Q termasuk subset-nya Qv = {e e Tv} untuk semua node v V, dimana cost /weight dari setiap sisi e pada subset didefinisikan sebagai wv. Algoritma greedy merupakan algoritma yang memanfaatkan iterasi dimana setiap iterasi dilakukan pemilihan terhadap nilai paling optimal. Kita misalkan C Z sebagai kumpulan dari elemen yang belum termasuk dalam monitoring station. Sebagai tambahan, nv = {Qv C} sebagai jumlah dari elemen C untuk setiap v V pada setiap permulaan iterasi. Cara kerja algoritma ini adalah dengan memilih set Qv pada setiap iterasi. Kemudian dilakukan seleksi terhadap rasio minimum dan menghilangkan setiap elemen dari C sampai C menjadi kosong. Kompleksitas waktu optimal dari penggunaan algoritma ini adalah O(ln V ) dan kasus terburuk O( V 3 ). Gambar 3 Fase 2, Melakukan Pemantauan Terhadap Setiap node

Algoritma ini mampu memberikan solusi mendekati optimal untuk permasalahan pencarian monitoring station. Dalam setiap iterasinya dilakukan pencarian node yang memiliki delay paling kecil terhadap semua node yang ada pada jaringan. 3.2 Algoritma Greedy untuk Penentuan Penugasan Probe/Node Berdasarkan hasil penelitian, untuk penugasan probe diperlukan pengiriman 2 pesan [5]. Pesan itu digunakan untuk melakukan pemantauan tenggang waktu terhadap link yang ditentukan. Algoritma ini mendefinisikan hubungan monitoring station dan sisi sebagai (s, e), e Ts, dan dalam setiap iterasi algoritma dilakukan pemilihan terhadap pasangan(s,e ) dengan nilai paling minimal dan menambahkan pesan sebagai penugasan untuk melakukan analisis. Jika terdapat pasangan yang memiliki nilai yang sama, mak dipilih berdasarkan jumlah hop yang dilalui untuk mencapai pasangan tersebut. Algoritma ini dilakukan sampai semua sisi telah termonitor. Berikut algorima greedy yang diterapkan. Gambar 4 r sebagai monitoring station melakukan penugasan 4. Hasil Percobaan Pada bagian ini akan ditampilkan hasil percobaan untuk mengetahui jumlah monitoring station yang efisien dalam melakukan pemantauan jaringan dengan menggunakan algoritma greedy. Percobaan dilakukan berdasarkan topologi jaringan yang dibangkitkan menggunakan Waxman Model [6]. Model ini merupakan model yang sedang populer digunakan oleh para peneliti jaringan. Topologi ini dibangkitkan berdasarkan tiga parameter berikut : a. n, Jumlah dari node pada topologi jaringan komputer b. α, Parameter yang mengatur hubungan antara sisi yang pendek pada jaringan. c. β, Parameter yang mengatur derajat dari sebuah node. Tabel 1Hasil Percobaan Penggunaan Algoritma Greedy Untuk Memonitor Jaringan SISI MONITOR 2200 10 2275 5500 24 5650 8947 41 9150 PESAN PROBES Algoritma diatas dimulai dengan melakukan penugasan terhadap node yang paling dekat dengan monitoring station. Kemudian penugasan akan dilakukan terhadap link yang berdekatan dengan node sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk menghindari situasi dimana terdapat node yang ditangani oleh dua monitoring station yang berbeda. Untuk melakukan perhitungan terhadap jumlah monitoring station yang dibutuhkan, digunakan algoritma greedy yang telah dijelaskan di Bab 3. Monitoring station ini nantinya akan melakukan perhitungan terhadap jumlah pesan yang harus dikirimkan terhadap node yang ada.kemudian hasil yang didapat akan digunakan untuk proses penugasan probe tersebut. Hasil percobaan ini akan menampilkan jumlah monitoring station yang diperlukan untuk melakukan pemantauan terhadap jaringan dalam skala besar. Dengan menggunakan node sebanyak 1000 buah dan jumlah link antar station yang berbeda-beda.

5. KESIMPULAN Makalah ini melakukan kajian untuk pemantauan jaringan berbasisi Internet Protokol dengan pendekatan algoritma greedy. Kajian yang diterapkan menggunakan skema two-phased monitoring yang memastikan setiap link dan rute pada jaringan terjangkau dan juga meminimalisasi penggunaan resource yang berlebihan pada saat ingin melakukan pemantauan terhadap jaringan. Pada fase pertama dilakukan komputasi terhadap node yang akan melakukan pemantauan (monitoring station) dengan menggunakan algoritma greedy. Kemudian pada fase kedua komputasi dilakukan untuk menghitung jumlah pesan minimal yang harus dikirimkan oleh setiap monitoring station agar tidak terdapat tenggang waktu yang berjumlah besar. Dengan menggunakan pendekatan algoritma greedy dapat ditemukan hasil yang cukup mendekati optimal, baik untuk permasalah pencarian monitoring station maupun penugasan terhadap setiap probe jaringan. REFERENSI [1] R. L. Carter and M. E. Crovella. 1997. Server Selection Using Dynamic Path Characterization in Wide-Area Networks, In Proceedings of IEEE INFOCOM'99. Kobe, Japan. [2] Stalling Williams. 1999. SNMP, SNMPv2, SNMPv3, and RMON 1 and 2, (Third Edition). Addison-Wesley Longman Inc. [3] Munir Rinaldi. 2005. Diktat Kuliah IF2251 Strategi Algoritmik, Bandung. [4] S. R. Stevens. 1994. TCP/IP illustrated. Addison-Wesley Publishing Company. [5] Bejerano Yigal, Rastogi Rajeev. A Greedy Scheme For Designing Delay Monitoring System of IP Network. Yahoo-Inc. USA. [6] B. M. Waxman. 1988. Routing of Multipoint Connections. IEEE Journal on Selected Areas in Communications, 6(9):1617-1622.