BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset utama yang sangat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MOTIVASI. Kemampuan manajer dalam memotivasi, mempengaruhi, mengarahkan dan berkomunikasi dengan bawahan sangat menentukan efektifitas manajer.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia

II. KAJIAN PUSTAKA. Istilah motivasi berasal dari bahasa Latin movere yang berarti bergerak

BAB I PENDAHULUAN. yang terdapat di dalam diri mereka. Sumber daya manusia juga harus

BAB I PENDAHULUAN. pemberdayaan dan peran serta masyarakat. organisasi, di antaranya sumberdaya manusia pegawai. Pentingnya

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori motivasi Vroom (1964) tentang cognitive of motivation menjelaskan mengapa

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan teknologi yang sangat pesat membawa perubahan

BAB II KAJIAN TEORI. adalah rasa lega, senang, tak ada yang harus disalahkan (Robin, 2001).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kepuasan kerja guru ditandai dengan munculnya rasa puas dan terselesaikannya tugastugas

BAB I PENDAHULUAN. raga yang tidak dapat dipisahkan, dalam hal ini kemampuan tanpa motivasi belum

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas dalam perusahaan untuk mencapai tujuan bukan hanya tergantung pada

II. TINJAUAN PUSTAKA.1

BAB I PENDAHULUAN. membentuk perilaku dan mempengaruhi kinerja. Namun demikian banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produksi pada perusahaan Keramik Pondowo malang, dengan hasil penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan institusi yang kompleks. Kompleksitas tersebut,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. (Mahdi et al., 2012). Widjaja et al. (2011) mengungkapkan bahwa proses turnover

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini sangat banyak merek mobil yang digunakan di Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diantanya mengenai kepuasan kerja karyawan. Salah satu organisasi yang dituntut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tercapai tanpa peran aktif karyawan walaupun perusahaan tersebut memiliki alat alat

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan, visi dan misi dari perusahaan. karyawan serta banyaknya karyawan yang mangkir dari pekerjaannya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Penelitian Uraian 1. Judul Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis yang sangat pesat dan persaingan yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. ketidakpuasannya akan pekerjaannya saat ini. Keinginanan keluar atau turnover

Fenomena pengangguran, pemutusan hubungan kerja, demonstrasi dan. unjuk rasa merupakan masalah kondisi ketenagakerjaan di Indonesia yang masih

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah muncul sebagai fenomena baru yang telah dilahirkan oleh

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang di organisir dan di jalankan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang disebut Teori Dua Faktor atau Two Factor Theory yang terdiri atas: faktor hygiene, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan munculnya situasi kompetitif dalam rangka mempertahankan

BABIV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN PT. WANGSA JATRA LESTARI PAJANG KARTASURA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. SDM dapat menciptakan efisiensi dan efektifitas perusahaan. Tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini. memberikan pengaruh dan dorongan yang besar terhadap bidang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dan ketatnya dunia bisnis serta era kompetisi sekarang ini,

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk mempersiapkan sumber daya yang berkualitas, salah satunya sumber

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat ditarik mengenai kepuasan kerja pada karyawan operasional tempat billiard

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya perkembangan dunia usaha yang selaras dengan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan perusahannya. Kendala tersebut dapat berupa faktor-faktor. memiliki strategi untuk menghadapi persaingan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. menuntut perusahaan mampu bertahan dan berkompetisi dengan perusahaan lain,

BAB I PENDAHULUAN. saing perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. sumber daya manusia dan sumber daya yang lainnya secara efektif dan efisien. untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. tingginya pendidikan masyarakat, maka orientasi sistem nilai dalam masyarakat pun

Manusia sebagai salah satu faktor'produksi mempunyai peranan yang sangat penting dan vital, yang tidak dimiliki oleh faktor produks, yang lain,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Malasah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berbagai pengaruh lingkungan seperti lingkungan psikologis, pengaruh sosial,

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. national, menegah dan kecil bersaing untuk mendapatkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi mempunyai tujuan yang akan dicapai melalui

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mencapai tujuan. Tercapainya tujuan perusahaan tidak hanya

KEPUASAN KERJA DAN PENINGKATAN PRESTASI KERJA. Oleh: Muslikhah Dwihartanti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah sakit merupakan salah satu institusi pelayanan kesehatan di

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Tinjauan Literatur. Robbins (2009). Teori Herzberg (1966) dalam Kanungo (1979) membedakan antara

BAB I PENDAHULUAN. dan dapat mencapai tujuan sesuai apa yang diharapkan perusahaan. Sumber daya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. ini, membawa dampak timbulnya persaingan di dunia usaha yang semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan kerja (job satisfaction) merupakan sasaran penting dalam. yang memiliki lebih sedikit jumlah pegawai yang puas.

BAB 1 PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu aspek yang sangat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya, kepuasan kerja juga merupakan seperangkat perasaan pegawai

BAB II LANDASAN TEORI. A. Motivasi Kerja. dan bantuan yang kuat untuk bertahan hidup. Motivasi adalah memberikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap organisasi beroperasi dengan mengkombinasikan sumber dayanya

PENDAHULUAN. Setiap perusahaan mengharapkan produktivitas kinerja yang optimal dari

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan (Prastuti, 2014). Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang mempunyai peranan penting bagi kelangsungan organisasi tersebut, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan diperlukan faktor-faktor yang harus dimiliki yaitu

BAB I PENDAHULUAN. mungkin tercapai tanpa sumber daya yang memadai. Sumber daya yang memadai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. operasional manajemen yang berisi kegiatan-kegiatan untuk memelihara dan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan dengan tenaga sumber daya manusia yang dominan, kepuasan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. ini. Setiap perusahaan dituntut untuk mampu bersaing dalam merebutkan posisi yang

BAB I PENDAHULUAN. profit ataupun sosial dituntut harus dapat melakukan peningkatan kualitas dan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULIAN. di bidang pendistribusian BBM atau SPBU, dimana pekerjaan serta lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. karena elemen manusia dalam perusahaan sebagai perencana, pelaksana dan pengendali

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan perusahaan untuk menjaga eksistensi dan kelangsungan perusahaannya.

BAB I PENDAHULUAN. (SDM) yang dapat diandalkan. SDM memegang peranan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. baku, barang setengah jadi atau barang jadi untuk dijadikan barang yang lebih tinggi

BAB I PENDAHULUAN. apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. serta biaya baru dalam merekrut karyawan baru.

PERILAKU KEORGANISASIAN IT

BAB I PENDAHULUAN. akibatnya pelayanan sosial kemanusiaan, secara faktual pelayanan rumah sakit telah

Pokok Bahasan : Motivasi Sub Pokok Bahasan : Pengertian, Teori Motivasi,Bentuk Motivasi, Jenis Motivasi, Tantangan dan Alat2 Motivasi

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa ini setiap perusahaan harus lebih mampu berkompetisi dan bersaing

I. PENDAHULUAN. Setiap perusahaan pada umumnya didirikan dengan tujuan untuk mencapai profit

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset utama yang sangat besar pengaruhnya terhadap kemajuan suatu perusahaan. Untuk mencapai apa yang telah menjadi tujuan dari perusahaan yang telah ditetapkan, maka perusahaan harus mampu membentuk manusia yang bermotivasi kuat dan berani melihat perubahan sebagai suatu tantangan yang harus dihadapi. Manusia sebagai salah satu sumber daya yang penting dalam perusahaan sudah semestinya memerlukan pengelolaan dan kesejahteraan yang baik dan terencana. Bahwasannya, sumber daya manusia merupakan satu-satunya sumber daya manusia yang memiliki akal, perasaan, keinginan, kemampuan, ketrampilan, pengetahuan, dorongan, daya, karya, rasio, rasa, dan karsa dimana-mana. Potensi tersebut memang sangat berpengaruh terhadap upaya perusahaan dalam mencapai tujuannya (Sihotang, 2006). Oleh karena itu untuk mendapatkan sumber daya manusia yang diangkat menjadi pekerja pada sebuah perusahaan, pada dasarnya berarti sudah menjadi keputusan untuk memberi gaji kepada yang bersangkutan. Gaji tersebut diberikan kepada seorang pekerja merupakan penghargaan atas pelaksanaan pekerjaan yang selama ini dilakukannya untuk kepentingan bisnis perusahaan yang mempekerjakanya (Nawawi, 2005). Kepuasan (satisfation) diartikan sebagai sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai terhadap sesuatu. Sesorang yang puas akan 1

2 menunjukkan sikap positif, sedangkan seseorang yang tidak merasa puas akan menunjukkan sikap yang negatif. Sikap ini dalam dunia perusahaan dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan dan prestasi kerja. Perusahaan harus memperhatikan prinsip keadilan dalam penetapan kebijaksanaan pembayaran upah dan gaji (Hasibun, 2005: 202). Gaji adalah balas jasa dalam bentuk uang yang diterima karyawan sebagai konsekuensi dari statusnya sebagai seorang karyawan yang besar perananya memberikan konstribusi dalam mencapai tujuan perusahaan. atau, dapat juga dikatakan bahwa gaji adalah sebagai bayaran tetap yang diterima seseorang karena kedudukannya dalam perusahaan (Rivai, 2004). Dengan kata lain, gaji merupakan tunjangan-tunjangan dan digunakan dalam satuan waktu yang relative panjang, seperti perbulan atau pertahun. Gaji merupakan penghasilan yang diterima oleh seseorang dan digunakan untuk memenuhi kebutuhannya. Gaji bukanlah merupakan satu-satunya motivasi karyawan dalam berprestasi, tetapi gaji merupakan salah satu motivasi penting yang ikut mendorong karyawan untuk berprestasi, sehingga tinggi rendahnya gaji yang diberikan akan mempengaruhi kinerja dan kesetiaan karyawan. Kepuasan gaji dapat diartikan bahwa seseorang akan terpuaskan dengan gajinya ketika persepsi terhadap gaji dan apa yang mereka peroleh sesuai dengan yang diharapkan. Beberapa penelitian mengidentifikasi aspek kepuasan yang ditemukan berhubungan dengan keinginan individu untuk meninggalkan organisasi meliputi kepuasan akan upah dan promosi. Edward Lawer (dalam Hariadja Efendi, Tuo Marihot 2002) membuat model

3 berdasarkan teori ekuitas (keadilan) yang mulai menjelaskan sebab-sebab kepuasan dan ketidakpuasan karyawan terhadap gaji. Menurut Lawer, perbedaan terhadap jumlah gaji yang diterima oleh karyawan dan jumlah gaji yang mereka duga diterima oleh karyawan lain, merupakan penyebab langsung kepuasan ataupun ketidakpuasan gaji. Apabila mereka menyimpulkan bahwa mereka dibayar terlalu sedikit, mereka mungkin akan sering absen atau mengundurkan diri. Sekiranya para karyawan menyadari bahwa mereka ternyata dibayar sangat mahal, mereka mungkin akan bosan atau mengkompensasikannya dengan bekerja lebih keras. Motif merupakan suatu dorongan kebutuhan dalam diri karyawan yang perlu dipenuhi agar karyawan tersebut lebih dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan kerjanya, sedangkan motivasi adalah kondisi yang dapat menggerakkan karyawan agar lebih mampu mencapai tujuan dari motifnya. Motivasi dapat pula dikatakan sebagai energi untuk membangkitkan dorongan dalam diri (drive arousal). Dalam hubungannya dengan lingkungan kerja, Ernest J. McCormick ( dalam Winardi, 2004) mengemukakan bahwa: Work motivation is defined as conditions which influenca the arousal, direction, and maintenance of behaviors relevan in work setting. Motivasi kerja didefinisikan sebagai kondisi dimana suatu kondisi yang berpengaruh untuk membangkitkan, mengarahkan dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja. Jadi dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja, dimana dorongan kerja itu tidak hanya karena ingin mendapatkan upah, tetapi juga

4 untuk memenuhi kebutuhan dan lain sebagainya. Dalam (Winardi, 2004) Teori F. Herzberg berhubungan langsung dengan kepuasan kerja, teori ini meneliti tentang dua kondisi yang mempengaruhi seseorang di dalam pekerjaannya yang mana terdapat factor hygiene yaitu : Kebijakan administrasi perusahaan,supervisi yang sangat ketat hubungan antar pribadi, kondisi kerja, gaji dan upah. Faktor hygiene ini bila dipenuhi tidak akan berpengaruh pada motivasi kerja, akan tetapi jika faktorfaktor itu dipenuhi justru akan menimbulkan ketidakpuasan kerja dan akan timbul keluhan-keluahan. Menurut teori Herzberg ini jelas bahwa faktor pandangan tentang gaji, kepuasan terhadap gaji dan kenaikan gaji berpengaruh untuk memotivasi pekerja lebih produktif, karena faktor gaji tergolong pada faktor hygiene, akan tetapi kalau gaji tidak dipenuhi atau tidak dibayar tepat waktu maka akan timbul ketidakpuasan kerja. Sesuai dengan teori Vroom yang menyebutkan bahwa P = f (MxA). Prestasi (P) adalah fungsi (f) perkalian antara motivation (M) dengan ability (A), maka sistem imbalan diyakini dapat menjadi motivasi yang mampu menggerakkan manusia dalam berkarya (Suprihanto, 2003). Hal yang sempurna juga disampaikan oleh szilagyi (dalam Gitosudarmo, 2007) yang menyatakan bahwa kepuasan terhadap gaji akan memotivasi prestasi, mengurangi perputaran tenaga kerja, mengurangi kemangkiran, dan menarik pencari kerja yang berkualitas kedalam organisasi. Oleh karenanya gaji dapat dipakai sebagai dorongan atau motivasi pada suatu tingkat perilaku atau prestasi dengan imbalan. Kepuasan karyawan akan adanya sebuah gaji

5 yang layak akan mengarahkan kepada perilaku untuk mencapai hasil kerja yang baik. Dari hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Charlie, G.T (1997), hasil penelitian menunjukkan bahwa perpindahan karyawan yang tinggi disebabkan oleh adanya sistem penggajian yang kurang memadai. Dan penelitian yang dilakukan oleh Rita Andini (2006), h asil penelitian menunjukkan bahwa Pay Satisfaction (kepuasan gaji) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Job Satisfaction (kepuasan kerja) dan niat para perawat untuk berpindah. Hal ini menjadi bukti kuat bahwa kepuasan terhadap besarnya gaji atau upah dapat mempengaruhi motivasi kerja karyawan. Pada Pabrik Gula Djombang Baru merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan yakni industri pergulaan yang berdiri di bawah naungan PTPN X Surabaya dan merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sehingga para pekerja atau karyawan yang ada di dalamnya sangat berkecukupan untuk karyawan tetap maupun karyawan kontraknya dan bisa dibilang mereka dari kalangan menengah ke atas. Berdasarkan wawancara informal yang dilakukan peneliti pada bagian SDM bahwasanya pada Pabrik Gula Djombang Baru tersebut juga telah menerapkan sistem kompensasi sebagai salah satu faktor untuk memberi motivasi kerja pada para karyawannya, karena dalam industri gula, karyawan merupakan salah satu aktiva yang paling produktif. Tanpa adanya karyawan tujuan perusahaan tidak akan tercapai, untuk menjaga agar

6 karyawan tetap termotivasi dalam bekerja maka salah satu cara yang harus dilakukan perusahaan adalah dengan memberikan gaji yang sesuai. Akan tetapi meskipun dengan adanya sistem kompensi tersebut dan dengan besarnya gaji yang diberikan, peneliti melihat masih ada sebagian karyawan yang kurang termotivasi di dalam pekerjaanya. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti pada KOPKAR (koperasi karyawan), Pabrik Gula Djombang Baru juga menyediakan pinjaman dalam bentuk uang maupun dalam bentuk barang kepada para karyawanya dengan cara memotong gaji bulanan untuk mengembalikan pinjamanya. Hal ini dilakukan perusahaan untuk memotivasi karyawan dalam bekerja serta untuk memenuhi kebutuhan keluarga karyawan. Dan pada Pabrik Gula Djombang Baru juga menerapkan free check up kesehatan Apabila ada karyawan dan keluarga dari karyawan tersebut sakit atau perlu periksa kesehatan, di Pabrik Gula Djombang Baru juga menyediakan klinik kesehatan untuk para karyawan dan keluarganya. Hal ini di lakukan perusahaan guna memperhatikan kesehatan dan kesejahteraan karyawanya. Setiap perusahaan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari tidak akan lepas dengan namanya masalah, dimana masalah tersebut adalah merupakan suatu faktor penghambat dalam mencapai tujuan perusahaan. Pada waktu observasi awal peneliti menemukan adanya masalah yang sedang dihadapi oleh Pabrik Gula Djombang Baru yaitu berkenaan dengan kepuasan gaji yang berhubungan dengan motivasi kerja karyawanya. Hal ini terlihat dari pada karyawan bagian kantor maupun bagian instalasi serta bagian

7 prngolahan atau produksi bahwa ternyata banyak karyawan yang masih merasa malas di dalam bekerja, terlihat pada saat jam kerja masih berlangsung masih banyak karyawan yang santai-santai, ngobrol sesama karyawan, keluar pabrik sebelum jam istirahat dan ada pula yang merokok di dalam ruang kerja. Ini mencerminkan ketidakpatuhan karyawan dalam mentaati peraturan yang dibuat oleh perusahaan itu sendiri. Berdasarkan fenomena lapangan diatas, ternyata ada fakta yang kurang mendukung teori dari dari szilagyi (dalam Gitosudarmo, 2007) menyatakan bahwa kepuasan terhadap gaji akan memotivasi prestasi, mengurangi perputaran tenaga kerja, mengurangi kemangkiran, dan menarik pencari kerja yang berkualitas kedalam organisasi, namun justru terdapat sebagian karyawan yang bisa dikatakan pemenuhan kebutuhanya sudah terpenuhi oleh perusahaan akan tetapi faktanya masih ada kemangkiran karyawan yang terjadi. Sehingga peneliti tertarik untuk mengetahui seberapa besar Pengaruh Kepuasan Gaji Terhadap Motivasi Kerja Karyawan di Pabrik Gula Djombang Baru

8 B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijabarkan tersebut di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana tingkat kepuasan gaji karyawan di Pabrik Gula Djombang Baru? 2. Bagaimana tingkat motivasi kerja karyawan di Pabrik Gula Djombang Baru? 3. Apakah kepuasan gaji berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan di Pabrik Gula Djombang Baru? C. TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan dari penelitan ini adalah : 1. Untuk mengetahui tingkat kepuasan gaji karyawan di Pabrik Gula Djombang Baru 2. Untuk mengetahui tingkat motivasi kerja karyawan di Pabrik Gula Djombang Baru 3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kepuasan gaji terhadap motivasi karyawan di Pabrik Djombang Baru

9 D. MANFAAT PENELITIAN Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Secara Teoritis Dapat memberikan tambahan pemikiran terhadap perkembangan teori keilmuan psikologi sekaligus sebagai acuan penelitian selanjutnya dan menambah khazanah keilmuan baik dalam psikologi ataupun pendidikan 2. Secara Praktis a. Bagi Perusahaan Dapat digunakan sebagai masukan bagi manajemen perusahaan dalam meningkatkan motivasi kerja karyawan sehubungan dengan gaji yang diberikan. b. Bagi Peneliti Untuk menambah pengetahuan penulis dalam teori dan kenyataan dalam praktek. Dalam teori berarti penguasaan dan penghayatan penulis terhadap pengetahuan yang diperoleh dan dipelajari selama perkulihan. Dalam praktek berarti akan menambah pengetahuan penulis dalam kegiatan perusahaan yang sebenarnya.