BAB I PENDAHULUAN. dalam berbagai segi aspek kehidupan yang dijalaninnya, baik dari segi politik,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II URAIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaannya, media mengalami kemajuan pula melalui alat komunikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. cetak seperti majalah, koran, buklet, poster, tabloid, dan sebagainya. Walaupun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi saat ini

BAB II URAIAN TEORITIS

1. PENDAHULUAN. kebutuhannya dalam kegiatan kelompok (Rakhmat, 2001 : 160). Pernyataan

BAB II URAIAN TEORITIS. Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi antarmanusia (human communications) merupakan ciri pokok

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

BAB I PENDAHULUAN. Istilah jurnalistik berasal dari kata journalistiek dalam bahasa Belanda

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Media massa menjadi entertainer (penghibur) yang hebat karena bisa mendapatkan

I. PENDAHULUAN. Perdagangan bebas yang terjadi, menyebabkan persaingan yang cukup ketat bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. manusia pada masing-masing era, yaitu era kesukuan (tribal), tulisan

Dalam teori Uses and Gratifications bahwa audience aktif untuk menentukan media mana yang harus dipilih untuk memuaskan kebutuhannya.

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tua maupun yang muda. Selain dijadikan sebagai hobi, fotografi bisa juga

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting karena masyarakat dapat mengakses berbagai hal baru yang

Modul Perkuliahan VII Komunikasi Massa

BAB I I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Informasi telah menjadi suatu kebutuhan saat ini. Masyarakat tidak bisa

DI KALANGAN MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. public relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan. mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi

BAB I PENDAHULUAN. common) Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering disebut

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dibantu oleh Public Relations dalam memilih media

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hal, dengan perspektif orang akan memandang sesuatu hal berdasarkan cara-cara

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan oleh media massa. Secara sederhana komunikasi massa didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. tidak lepas dari media massa. Mulai dari membaca surat kabar, majalah,

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan komunikasi non verbal adalah bentuk komunikasi yang disampaikan. melalui isyarat, simbol, tanpa menggunakan kata-kata.

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Detikcom. Sumber : Situs Detikcom

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

DETIK.COM DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI TEKNOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. berbagai aspek kehidupan. Salah satu aspek yang mengalami perubahan

I. PENDAHULUAN. Televisi adalah gambar yang paling kompleks pada media ruparungu dwimantra

AKTIVITAS PENGGUNAAN PORTAL TELKOM SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI INTERNAL TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI KARYAWAN PT. TELKOM DCS REGIONAL SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Para pemirsa televisi boleh saja membenci iklan, karena menganggap iklan

BAB I PENDAHULUAN. Fitur-fitur yang ditawarkan internet yang disebut juga dengan jejaring sosial

BAB I PENDAHULUAN. yang memungkinkan pengguna (user) dapat berinteraksi dan berbagi data

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara mengenai media, tentunya tidak terlepas dari konsep komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Sejalan dengan berkembangnya masyarakat beserta peradaban dan

Modul Perkuliahan XI Komunikasi Massa

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. internet sudah bukan sesuatu yang asing ditengah-tengah masyarakat dunia. Dengan kehadiran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

FUNGSI MEDIA RADIO DALAM PENYAMPAIAN PESAN

BAB I PENDAHULUAN. dipertemukan satu sama lainnya dalam suatu wadah baik formal maupun informal.

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Pada perkembangan yang pesat ini telah membawa dampak yang

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi antarmanusia (human communication) merupakan ciri pokok

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Internet merupakan media informasi terkini dan paling up to date

ACARA DI TELEVISI DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. melalui media massa seperti surat kabar, majalah, radio, televisi dan film sudah

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan perkembangan informasi yang sangat cepat serta mempermudah. individu dalam berkomunikasi satu dengan lainnya.

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Teori Umum dan Teori Khusus Definisi Komunikasi. Bila dilihat dari etimologis bahasanya, berasal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SITUS WASPADA.CO.ID DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. informasi dari berbagai sumber, agar manusia dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari televisi, buku, surat kabar, maupun jaringan internet. Semua informasi

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

MOTIVASI PENGGUNAAN SITUS JEJARING SOSIAL DAN KEBUTUHAN AFILIASI. (Studi Korelasional tentang Situs Jejaring Sosial Facebook terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi antar pribadi merupakan salah satu bentuk komunikasi. Komunikasi

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. informasi. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa Informasi

BAB I PENDAHULUAN. Begitu banyak kebutuhan manusia yang secara tidak langsung media turut serta untuk memenuhinya. Secara umum, kebutuhan manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa saat ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan media massa sangat erat kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. setiap saatnya membutuhkan informasi. Informasi tersebut meliputi bagian

BAB I PENDAHULUAN. semua kebutuhan dan keinginan yang dikehendaki manusia. Hingga manusia pun

6/13/2012 KOMUNIKASI MASSA (DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI KOMUNIKASI) SEJARAH SINGKAT ANEKA ALIRAN DALAM PENELITIAN MEDIA MASSA

Salah satu unsur terpenting dalam proses komunikasi adalah saluran/media. Seorang

BAB I PENDAHULUAN. modern diawali ketika Johannes Gutenberg menemukan mesin cetak pada abad

BAB I PENDAHULUAN. informasi kepada masyarakat. Hal ini tergambarkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, terjadi perubahan perubahan yang begitu cepat

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang tak terpisahkan dari komunikasi massa. Pada hakikatnya, media adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi massa merupakan jenis komunikasi yang ditujukan kepada

BAB 1 PENDAHULUAN. namun juga di negara berkembang salah satunya Indonesia. internet. Internet (singkatan dari interconnected networking)

BAB I PENDAHULUAN. dengan sangat pesat dan memiliki pengaruh yang luar biasa. Istilah Broadcasting

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya Information Communication

MEDIA KOMUNIKASI DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA SMAN 9 KENDARI. *Muh. Isnaeni**C1D **Sitti Harmin**Marsia Sumule G.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak manusia mulai hidup bermasyarakat, maka sejak saat itu sebuah

PENGENALAN JARINGAN KOMPUTER

BAB I PENDAHULUAN. manusia semakin ingin tahu keadaan sekitarnya. Setiap peristiwa dan kejadian yang

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGGUNAAN INTERNET SEBAGAI TEKNOLOGI INFORMASI DI KALANGAN MAHASISWA EKONOMI AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia pada hakikatnya ialah mahluk sosial dimana membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Andi Wijaya, 2014 Pemanfaatan Internet Pada Perpustakaan Daerah Kabupaten Karawang

BAB II URAIAN TEORITIS. manusia, salah satunya adalah komunikasi massa. Konsep komunikasi massa itu

BAB I PENDAHULUAN. hubungan antar sesama dan senantiasa menjaga hubungan tersebut dengan sebaikbaiknya.

BAB I PENDAHULUAN. publik mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut. Hubungan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Manusia dalam kehidupan sehari-hari merupakan makhluk sosial yang setiap saat membutuhkan informasi. Informasi tersebut dapat meliputi bagian kehidupan manusia itu sendiri baik secara pribadi, maupun secara umum di dalam lingkungannya. Dengan adanya informasi manusia dapat lebih berekspresi dengan mengakses,menyerap serta menuangkan pendapatnya untuk diapresiasikan ke dalam berbagai segi aspek kehidupan yang dijalaninnya, baik dari segi politik, sosial, budaya, ekonomi, teknologi sampai kepada hiburan dan saat ini hal tersebut juga terjadi, saat arus globalisasi menerpa zaman. Seiring dengan berkembangnya zaman makin beragam informasi yang dibutuhkan manusia, media massa dihadirkan sebagai jalan yang menunjukkan bahwa arus globalisasi sedang berjalan dan akan siap untuk memenuhi kebutuhan manusia akan informasi. Manusia sebagai khalayak yang menikmati media massa juga harus bisa memilih informasi yang sesuai dengan kebutuhannya, diharuskan untuk lebih teliti untuk menerima pesan media agar tidak salah dalam menerima informasi yang disajikan media itu sendiri. Setiap saat media massa bergerak dan berkembang dengan sangat pesatnya, berusaha menghadirkan informasi yang cepat dan akurat. Secara tidak langsung ini akan menimbulkan efek yang sangat kuat dan sulit dielakkan dalam keadaan sosial tertentu. Lain lagi halnya dengan perkembangan teknologi komunikasi, teknologi ini kini mempunyai peran yang sangat penting dalam 1

2 penemuan bidang informasi dan perpaduannya dengan komunikasi mulai dari sistem komunikasi itu sampai pada alat komunikasi yang searah maupun dua arah. Perkembangan media massa begitu pesat, yang mana dimulai oleh media cetak seperti surat kabar, majalah, tabloid dan sebagainya serta media elektronik televisi, radio, film yang kemudian berkembang pada internet. Hal inilah yang menandai lahirnya era komunikasi interaktif (Bungin,2006:113). Internet merupakan media komunikasi yang mempunyai banyak manfaat, melalui internet khalyak dapat mengetahui hal-hal baru, informasi-informasi baru yang terjadi di seluruh dunia. Dengan internet, khalayak dapat menjangkau keseluruhan yang terjadi atau sedang berlangsung di seluruh dunia. Melihat perkembangan yang terjadi pada media massa internet sebagai teknologi informasi, maka teknologi itu telah mengubah bentuk masyarakat manusia, dari masyarakat dunia lokal menjadi masyarakat dunia global, sebuah dunia yang sangat transparan terhadap perkembangan informasi yang sangat mempengaruhi peradaban manusia sehingga dunia dijuluki sebagai the big village, yaitu sebuah desa yang sangat besar, dimana masyarakat saling kenal dan saling menyapa satu dengan yang lainnya. Melalui internet kita dapat memenuhi kebutuhan terhadap isi media, seperti mencari informasi, memperoleh wawasan, berhubungan dengan banyak orang di seluruh dunia, menjalin persahabatan, penyaluran hobi, mencari informasi tentang lowongan kerja sampai berbisnis melalui internet. Internet pada saat ini bukan saja bisa diakses melalui komputer saja, tetapi bisa juga melalui telepon gengam. Internet yang diakses oleh telepon genggam sama isinya dengan komputer, disebutkan dalam data google bahwa pengguna

3 internet di Indonesia mencapai 40 juta pelanggan, pelanggan yang mengakses internet melalui telepon genggam mencapai 25 juta pelanggan. Dapat dilihat bahwa jumlah pengguna internet mencapai 36% dari jumlah populasi (http://www.republika.co.id/berita/trendtek/telekomunikasi/10/08/26/132065- indonesia-peringkat-ke-lima-pengguna-internet-di-asia). Detik.com adalah sebuah portal web yang berisi mengenai berita aktual dan artikel daring di Indonesia. Detik.com merupakan salah satu situs terpopuler di Indonesia, Detik.com hanya mempunyai edisi online. Detik.com sebenarnya sudah dapat diakses pada 30 Mei 1998 tetapi baru mulai online dengan sajian lengkap pada 9 Juli 1998. Detik.com didirikan oleh Bodiono Darsono(eks wartawan DeTik),Yayan Sopyan (eks wartawan DeTik), Abdul Rahman (eks wartawan Tempo) dan Didi Nugrahadi. Semula Detik.com terfokus pada berita politik, ekonomi dan teknologi informasi. Baru setelah situasi politik mulai stabil dan ekonomi membaik, Detik.com memutuskan untuk melampirkan berita hiburan dan olahraga. Dari hal tersebutlah tercetus keinginan membentuk sebuah situs berita tidak menggunakan karakterisktik media cetak yang harian,mingguan ataupun bulanan. Detik.com menyediakan berita breaking news (http://id.wikipedia.org/wiki/detikcom). Detik.com merupakan situs informasi yang memiliki pengunjung paling banyak di Indonesia. Seperti data yang dikemukakan oleh Alexa.com sebuah situs survei mengenai pengunjung situs-situs di internet bahwa Detik.com masuk dalam peringkat 10 besar situs yang diakses oleh pengguna internet yang ada di Indonesia. Detik.com juga merupakan situs berita yang paling banyak diakses di

4 Indonesia mengalahkan pesaing-pesaingnya seperti kompas.com, VivaNews.com ( http://www.alexa.com/topsites/countries/id). Menggunakan Situs berita seperti Detik.com merupakan cara yang ditempuh oleh pemakai internet untuk mencari informasi mengenai hal-hal yang terjadi di dunia, berita-berita terkini. Saat ini sudah banyak pemakai internet yang menggunakan media online sebagai pengganti media informasi seperti surat kabar, radio dan televisi. Keberadaan layanan internet yang semakin mudah diakses dan semakin murah membuat pengguna media online semakin bertambah. Universitas Prima Indonesia memiliki Fakultas Teknologi dan Ilmu Komputer Universitas Prima Indonesia mempelajari tentang komputer, teknologi informasi serta perangkat yang ada di dalamnya sehingga mahasiswa telah familiar dengan internet serta teknologi dimana hal teresebut adalah pelajaran dan kajian mereka dan juga adalah kebutuhan dalam pembelajaran serta mengikuti perkembangannya. Di Sumatera Utara hanya ada beberapa universitas yang memilki Fakultas Teknologi dan Ilmu Komputer dan Universitas Prima Indonesia juga merupakan unggulan di bidangnya. Karena hal tersebut, maka peneliti mengambil sikap memilih mahasiswa Fakultas Teknologi dan Ilmu Komputer Universitas Prima Indonesia sebagai responden dan sebagai lokasi penelitian. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Teknologi dan Ilmu Komputer karena berdasarkan pertimbangan perolehan informasi yang peneliti lakukan telah diketahui bahwa beberapa mahasiswa di Fakultas Teknologi dan Ilmu Komputer Universitas Prima Indonesia sudah sangat mengenal Detik.com terutama dalam mengakses ke situs tersebut dan melakukan pencarian informasi terhadap Teknologi dan informasi lainnya. Berdasarkan latar belakang yang telah

5 diuraikan, maka Peneliti tertarik untuk meneliti mengenai bagaiamana situs berita Detik.com di internet dan pemenuhan kebutuhan informasi teknologi khususnya di kalangan mahasiswa Fakultas Teknologi dan Ilmu Komputer Universitas Prima Indonesia. I.2. Perumusan Masalah Permasalahan penelitian yang dapat disimpulkan dari uraian latar belakang masalah adalah sebagai berikut : Bagaimanakah kepuasan mahasiswa Fakultas Teknologi dan Ilmu Komputer Universitas Prima Indonesia terhadap Detik.com? I.3 Pembatasan Masalah Untuk menghindari ruang lingkup yang terlalu luas sehingga dapat mengaburkan penelitian, maka peniliti membatasi masalah yang akan diteliti. Adapun pembatasan yang akan diteliti adalah sebagai berikut: 1. Penelitian ini bersifat Deskriptif, yaitu hanya memaparkan situasi atau peristiwa. Tidak menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. 2. Penelitian ini terbatas pada informasi teknologi yang bisa diakses dan disediakan oleh Detik.com. 3. Lokasi penelitian yang dipilih adalah kampus Universitas Prima Indonesia, Jl.Sekip Simp. Sikambing, Medan. 4. Objek penelitian adalah mahasiswa Fakultas Teknologi dan Ilmu Komputer yang masih aktif dalam perkuliahan serta pernah mengakses situs Detik.com minimal 3 kali.

6 5. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2011, dengan lama penelitian yang akan disesuaikan dengan tingkat kebutuhan. I.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian I.4.1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui informasi Teknologi apa saja yang disediakan oleh Detik.com. 2. Untuk mengetahui motif mahasiswa FTIK Universitas Prima Indomesia dalam menggunakan situs Detik.com. 3. Untuk mengetahui informasi Teknologi apa saja yang diakses oleh mahasiswa FTIK Universitas Prima Indomesia. I.4.2 Manfaat Penelitian 1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah penelitian dan sumber bacaan kepada mahasiswa departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU. 2. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan berguna untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan peneliti mengenai komunikasi, khususnya perkembangan teknologi komunikasi. 3. Secara praktis, penelitian ini dapat memberikan masukan kepada siapa saja yang tertarik terhadap perkembangan media massa, khususnya internet.

7 I.5. Kerangka Teori Kerangka teori dapat diartikan sebagai serangkaian asumsi, konsep, konstruksi, defenisi dan proposisi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antara konsep (Singarimbun,1995:47). Nawawi (2001: 39-41) mempertegas bahwa kerangka teori merupakan landasan dan kerangka berpikir yang berguna sebagai pendukung pemecahan masalah atau menyoroti masalahnya. Untuk itu perlu disusun kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian itu disoroti. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah: I.5.1 Uses and Gratifications Penggunaan media massa didorong oleh motif-motif tertentu. Ada berbagai kebutuhan yang dapat dipuaskan oleh media massa. Pada saat yang sama, kebutuhan ini dapat dipuaskan oleh sumber-sumber lain selain media massa. Kita ingin mencari kesenangan, media massa dapat memberikan hiburan, kita mengalami goncangan batin, media massa memberikan kesempatan untuk melarikan diri dari kenyataan. Kita kesepian, media massa berfungsi sebagai sahabat. Tentu saja hiburan, ketenangan, dan persahabatan dapat juga diperoleh dari sumber-sumber lain, seperti kawan, hobi atau tempat ibadah (Rakhmat,2005:207). Khalayak merupakan pihak yang aktif dalam memanfaatkan media massa. Khalayak aktif dalam memilih media karena masing-masing orang berbeda tingkat pemanfaatan medianya. Khalayak yang senang mencari berbagai informasi

8 akan mencari kepuasan pada media yang bisa memberikan kebutuhannya itu lewat media yang dipilihnya. Pengguna media berusaha untuk mencari sumber media yang paling baik dalam usaha memenuhi kebutuhannya (Nurudin,2004:181). Kebutuhan dan motif penggunaan media atau uses and gratifications dimulai di lingkungan sosial, dimana yang dilihat adalah kebutuhan-kebutuhan khalayak. Lingkungan sosial meliputi ciri-ciri afialiasi kelompok dan ciri-ciri kepribadian. Kebutuhan individual dikategorisasikan (Effendy, 2003:294),sebagai berikut: 1. Kebutuhan Kognitif (Cognitif Needs) Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan informasi, pengetahuan dan pemahaman mengenai lingkungan. Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat untuk memahami dan menguasai lingkungan, juga memuaskan rasa penasaran dan dorongan untuk penyelidikan. 2. Kebutuhan Afektif (Affective Needs) Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan pengalaman-pengalaman yang estetis, menyenangkan dan emosional. 3. Kebutuhan Pribadi (Personal Integrative Needs) Yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas, dan status individual. Hal tersebut diperoleh dari hasrat akan harga diri 4. Kebutuhan Sosial Secara Integratif (Social Integrative Needs) Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan keluarga, teman dan dunia. Hal-hal tersebut didasarkan pada hasrat berafiliasi. 5. Kebutuhan Pelepasan (Escapist Needs)

9 Kebutuhan yang berkaitan dengan upaya menghindarkan tekanan, ketegangan, dan hasrat akan keanekaragaman. Dengan adanya kebutuhan-kebutuhan dari diri khalayak, membuat khalayak menjadi aktif dalam menggunakan media. Khalayak menjadi produktif dalam mengkonsumsi media. Sehingga khalayak akan memilih media yang diinginkannya. Uses and gratifications muncul karena adanya kebutuhan dan motif penggunaan media. Pendekatan uses and gratification dijabarkan pertama kali dalam sebuah artikel yang ditulis Elihu Katz (1959). Katz berpendapat bahwa penelitian komunikasi pada masa itu kebanyakan bertujuan untuk mencari jawaban atas pertanyaan, Apa yang dilakukan media terhadap orang banyak?. Katz dan Blumler, dan Michael Gurevitch (1974) mengemukakan konsep dasar teori ini yaitu meneliti asal mula kebutuhan manusia secara psikologis dan sosial, yang menimbulkan harapan-harapan tertentu dari media massa atau sumbersumber lain, yang membawa pada pola terpaan media yang berlainan dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan dan akibat-akibat yang lain, termasuk yang tidak kita inginkan (Kriyantono, 2006: 204). Teori uses and gratification digambarkan sebagai a dramatic break with effect tradition of the past, suatu loncatan dramatis dari teori jarum hipodemik. Teori ini tidak tertarik pada apa yang dilakukan media terhadap media. Khalayak dianggap aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya (Rakhmat, 2004: 65). Studi ini memusatkan perhatian pada penggunaan (uses) media untuk mendapatkan kepuasan (gratification) atas kebutuhan seseorang. Sebagian besar prilaku khalayak akan dijelaskan melalui berbagai kebutuhan dan kepentingan

10 individu. Model ini meneliti asal mula kebutuhan manusia secara psikologis dan sosial, yang menimbulkan harapan tertentu dari media massa atau sumber-sumber lain dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan. Penelitian yang menggunakan uses and gratification memusatkan pada kegunaan isi media untuk memperoleh gratifikasi atau pemenuhan kebutuhan (Ardianto, 2004: 70). Menurut teori ini, konsumen media memiliki kebebasan untuk memutuskan bagaimana mereka menggunakan media dan bebas memilih media mana yang mampu memuaskan kebutuhan khalayak, serta bagaimana media itu akan berdampak bagi khalayak itu sendiri. Seleksi terhadap media yang dilakukan oleh khalayak disesuaikan dengan kebutuhan dan motif. Seleksi media ini berlaku untuk semua jenis media baik cetak maupun elektronik. Katz, Blumler, dan Michael Gurevitch mengemukakan konsep dasar teori ini yaitu meneliti asal mula kebutuhan secara psikologis sosial, yang menimbulkan harapan-harapan tertentu dari media massa atau sumber-sumber yang lain, yang membawa pada pola terpaan media yang berlainan dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan dan akibat-akibat lain, barangkali juga termasuk yang tidak kita inginkan (Rakmat, 2005: 204). Mereka juga merumuskan asumsi-asumsi dasar dari teori ini: 1. Audiens dipandang bersikap aktif, artinya peranan penting manfaat media massa diasumsikan berorientasi pada sasaran. 2. dalam proses komunikasi massa, banyak inisiatif pengaitan antara gratifikasi kebutuhan dan pilihan media yang terletak pada audien. 3. Media bersaing dengan sumber-sumber pemenuhan kebutuhan yang lain untuk memuaskan kebutuhannya. Kebutuhan yang dipenuhi media

11 hanyalah bagian dari rentangan kebutuhan manusia yang lebih luas. Bagaimana kebutuhan ini terpenuhi melalui konsumsi media amat bergantung kepada perilaku khalayak yang bersangkutan. 4. Banyak tujuan pemilih media massa disimpulkan dari data yang diberikan khalayak; artinya,orang dianggap cukup mengerti untuk melaporkan kepentingan dan motif pada situasi-situasi tertentu. 5. Penilaian tentang arti kultural dari media massa harus ditangguhkan sebelum diteliti lebih dahulu orientasi khalayak. Teori Uses and Gratifications lebih menekankan pada pendekatan manusiawi di dalam melihat media. Atrinya, manusia itu punya otonomi, wewenang untuk memperlakukan media. Blumer dan Katz percaya bahwa tidak hanya ada satu jalan bagi khalayak untuk menggunakan media. Sebaliknya, mereka percaya bahwa ada banyak alasan khalayak untuk menggunakan media. Menurut pendapat teori ini, konsumen media mempunyai kebebasan untuk memutuskan bagaimana (lewat media mana) mereka menggunakan media dan bagaimana media itu akan berdampak bagi dirinya(nurudin, 2004:181). Maka penjabaran uses and gratifications digambarkan seperti berikut (Rakhmat 2004:66): Anteseden Motif Penggunaan Media Efek - variabel Individual - Personel - Hubungan - Kepuasan - variabel Lingkungan - Diversi - Macam Isi - Pengetahuan - Personel Identity - Hubungan dengan isi Gambar I-1.Model Uses and Gratifications

12 Pada gambar diatas dijelaskan bahwa Anteseden meliputi Variabel Individual yang terdiri dari data demografis seperti : usia, jenis kelamin, dan faktor-faktor psikologis komunikan. Dalam variabel lingkungan tercakup didalamnya adalah organisasi, sistem sosial dan struktur sosial. Motif tidak terbatas, tapi operasionalisasi Blumer dalam Rakhmat (2004:63) menyebutkan tiga orientasi: Orientasi Kognitif (kebutuhan informasi), Surveillance (pengawasan lingkungan), atau eksplorasi realitas, diversi (kebutuhan akan pelepasan dari tekanan dan kebutuhan akan hiburan), serta identitas personal yakni menggunakan isi media untuk memperkuat atau menonjolkan sesuatu yang enting dalam kehidupan atau situasi khalayak sendiri. Beberapa ahli menyebutkan bahwa motif dasar menggunakan media adalah kebutuhan akan kontak sosial. Oleh Katz, Blumer dan Gurevitch dalam Rakhmat (2005:208) kontak sosial tersebut dikelompokkan pada aliran Unfungsional. Kemudian disebutkan dua fungsi media massa lainnya ( aliran bifungsional). Media massa memenuhi kebutuhan akan fantasi dan informasi- Menurut Weiss atau hiburan dan informasi Menurut Wilbur Schramm. Yang lain lagi menyebutkan empat fungsi media massa dalam emmenuhi kebutuhan: Surveillance (pengawasan lingkungan), correlation (hubungan sosial), hiburan dan transmisi kultural. Penggunaan media terdiri dari jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media jenis isi media yang dikonsumsi dan berbagai hubungan antara individu konsumen, media dengan isi media yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan. Sedangkan yang terakhir adalah Efek media, yang dapat

13 dioperasionalisasikan sebagai evaluasi kemampuan media untuk memberikan kepuasan. I.6. Kerangka Konsep Kerangka konsep sebagai hasil pemikiran yang rasional merupakan uraian yang bersifat kritis dan memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai dan dapat mengantarkan penelitian pada rumusan hipotesa (Nawawi. 2001 : 40). Beberapa konsep yang peneliti gunakan : I.6.1 Komunikasi dan Komunikasi Massa Pada abad ke-5 SM, di Yunani, berkembang suatu ilmu yang mengkaji proses pernyataan antarmanusia, namanya retorika, kemudian muncul istilahistilah baru seperti dialog, dan orasi. Pada perkembangan awal ini batasan komunikasi yang dapat kita terapkan adalah percakapan atau penyampaian gagasan antarmanusia secara lisan dan bertatap muka baik berupa pidato maupun diskusi. Penyampaian gagasan ini bukan tanpa tujuan, melainkan demi mendidik, membangkitkan kepercayaan, dan menggerakkan perasaan orang lain atau masyarakat. Komunikasi terus berkembang tidak hanya menyampaikan gagasan melalui lisan. Pada zaman kekaisaran Romawi, salah seorang kaisarnya yang bernama Julius Caesar membuat papan pengumuman yang disebut Acta Diurna. Komunikasi terus berkembang setelah ditemukannya kertas, penemuan mesin cetak oleh Johannes Guttenberg dan terbitnya surat kabar pertama (Avisa Relation Oder Zeitung) di Jerman dan Weekly News di Inggris pada tahun 1622.

14 Setelah surat kabar, peradaban manusia juga lebih berkembang dan ditemukanlah radio, film, televisi, dan sejumlah media lain seperti yang kita miliki saat ini. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata Latin communicatio dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna, maksudnya bila seseorang mengadakan kegiatan komunikasi dengan satu pihak, maka orang tersebut cenderung mengadakan berusaha untuk mengadakan persamaan arti dengan pihak lain yang menjadi lawan komunikasinya. Joseph A.Devito (1978) dalam bukunya Communicologi: An Introduction to the Study of Communication menjelaskan komunikasi adalah kegiatan yang dilakukan seseorang atau lebih dari kegiatan menyampaikan dan menerima pesan komunikasi yang terganggu keributan, dalam suatu kompleks, bersama dengan beberapa efek yang timbul dari kesempatan arus balik (Lubis, 2005:10). Howard Stephenson (1971) dalam bukunya Handbook of Public Relations menjelaskan komunikasi merupakan proses penyampaian peran komunikasi dan efek komunikasi dari seseorang atau kelompok, kepada orang atau kelompok lainnya (Lubis, 2005: 10). Berikut beberapa definisi yang dapat dirinci: 1. Miller (1966) menyebutkan komunikasi sebagai suatu hal yang mempunyai pusat perhatian dalam situasi prilaku dimana sumber menyampaikan pesan kepada penerima secara sadar untuk mempengaruhi prilaku. 2. Gerbner (1966) menyebutkan komunikasi adalah interaksi sosial melalui simbol dan sistem pesan.

15 3. Emery, Ault, dan Agee (1963) menyebutkan bahwa komunikasi diantara manusia merupakan seni menyampaikan informasi, ide, dan tingkah laku dari satu orang ke orang lain (Ardianto, 2007: 18-19) Pengertian komunikasi massa merujuk pada pendapat Tan dan Wright, dalam Liliweri (1991), merupakan bentuk komunikasi yang mengemukakan saluran (media) dalam menghubungkan komunikator secara massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh (terpencar), sangat heterogen, dan menimbulkan efek tertentu, sedangkan definisi Gerbner tergambar bahwa komunikasi massa ini menghasilkan suatu produk berupa pesan-pesan komunikasi. Produk tersebut disebarkan, didistribusikan kepada khalayak luas secara terus menerus dan jarak waktu yang tetap, misalnya harian, mingguan, dwi mingguan, atau bulanan. Komunikasi massa bisa didefinisikan dalam tiga ciri: 1. komunikasi massa diarahkan kepada audiens yang relatif besar, heterogen, dan anonim. 2. pesan-pesan yang disebarkan secara umum, sering dijadwalkan untuk mencapai sebanyak mungkin anggota audiens secara serempak dan sifatnya sementara. 3. komunikator cenderung berada atau beroperasi dalam sebuah organisasi yang kompleks yang mungkin membutuhkan biaya yang besar. Proses memproduksi pesan tidak dapat dilakukan perorangan, melainkan harus lembaga dan membutuhkan suatu teknologi tertentu, sehingga komunikasi massa akan banyak dilakukan oleh masyarakat industri (Severin and Tankard, 2007: 4).

16 I.6.2 Teknologi Informasi Martin (1999) memiliki pendapat bahwa teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi. Teknologi Informasi adalah seperangkat media atau alat yang berhubungan dengan komputer baik hardware maupun software yang digunakan untuk memproses, menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi dalm bentuk data, suara, dan video. Kemajuan teknologi informasi terutama internet pada bidang pendidikan di daerah Asia Tenggara dimulai sejak tahun 2000, terutama untuk sekolah. Kemudian, hal inilah yang menjadi jadi latar belakang ditanda tanganinya Deklarasi SEAMEO Regional Cooperation on Quality and Equity in Education pada SEAMEO Council Conference di bulan Maret 2002 di Chiang Mai, Thailand yang ditandatangani sepuluh menteri pendidikan se-asia Tenggara. Deklarasi tersebut menjadi awal permulaan pendayagunaan teknologi pendidikan yang dikenal dengan istilah Teknologi Komunikasi dan Informasi (Information and Communication Technology/ICT), dimana hal ini diyakini sebagai salah satu cara strategis untuk meningkatkan mutu pendidikan serta memperluas kesempatan belajar bagi semua peserta didik yang dapat dilakukan dimana dan kapan saja (Arief S. Sadiman, 2003: 83).

17 I.6.3 Teknologi Komunikasi Teknologi komunikasi adalah suatu penerapan ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan komunikasi. Menurut Rogers (Lubis 2005:42) mendefenisikan teknologi komunikasi sebagai alat perangkat keras, struktur organisasi dan nilai-nilai sosial yang digunakan, untuk memproses, dan mempertukarkan informasi dengan orang lain. Perkembangan teknologi komunikasi saat ini berlangsung demikian pesatnya sehingga para ahli menyebut gejala ini sebagai suatu revolusi. I.6.4 Internet dan Detik.com Internet berasal dari kata Interconnection Networking yang bermakna jaringan yang saling berhubungan, disebut demikian karena internet merupakan jaringan komputer-komputer di seluruh dunia yang saling berhubungan dengan bantuan jalur komunikasi. Jalur komunikasi ini berfungsi mengatur integrasi dan komunikasi jaringan internet adalah sebuah protokol yang biasa disebut TCP/IP, TCP singkatan dari Transfer Control protocol sementara IP singkatan dari Internet Protocol. TCP berguna memastikan bahwa semua koneksi bekerja secara semestinya, sementara IP berfungsi melakukan transfer data dari sebuah komputer ke komputer lainnya sehingga TCP/IP secara umum berfungsi memilih rute terbaik untuk transmisi data atau memilih rute alternatifnya jika suatu rute tidak fisibel untuk transmisi data (Akbar,2005:10). Layanan yang diberikan internet mencakup e-mail, Netnewsm Telnet, File Transfer Protocol (FTP), dan World Wide Web(WWW), dimana yang paling

18 banyak digunakan adalah e-mail serta WWW. Internet masuk ke Indonesia pada tahun 1994. Top Level Domain ID Primer yang dibangun di server UUNET. Pada bulan Juli 1992 dipindahkan ke ADFA. Kemudian server domain tingkat dua (Second Level Domain) dibangun untuk mendaftar domain ac.id,co.id,go.id dan or.id(febrian,2005:31). Detik.com merupakan sebuah situs berita yang dimana menyediakan berita, blog,video serta forum untuk para pengunjungnya. Adapun fitur-fitur yang disediakan adalah sebagai berikut : - detiknews - detikfinance - detikhot - detik-net - detiksport - detikoto - detikfood - detikhealth - detikfoto - detiktv Konsep adalah penggambaran secara tepat fenomena yang hendak diteliti yakni istilah dan defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan. kelompok atau individu, yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial(singarimbun, 1995 : 33). Jadi, kerangka konsep adalah hasil pemikiran yang rasional dalam menguraikan rumusan hipotesis yang merupakan jawaban sementara dari masalah yang diuji kebenarannya. Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, maka harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel.

19 Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel Anteseden Variabel anteseden mempunyai kesamaan dengan variabel antara yakni merupakan hasil yang lebih mendalam dari penelusuran hubungan kausal antara variabel. Variabel anteseden mendahului variabel pengaruh (Singarimbun, 1995:66). Posisi variabel ini sangat menentukan terhadap motif. Variabel anteseden dalam penelitian ini adalah karakteristik responden yang meliputi: - Jenis kelamin - Hobi - Usia - Stambuk - Jurusan 2. Variabel Bebas (X) Adalah sejumlah gejala, faktor atau unsur yang menentukan atau mempengaruhi munculnya gejala, faktor, atau unsur yang lain (Nawawi,2001:56). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah motif terhadap berita di Detik.com. 3. Variabel Terikat (Y) Adalah sejumlah gejala atau faktor atau unsur yang ada atau muncul dipengaruhi atau ditentukan oleh adanya variabel bebas (Nawawi, 2001:57). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pemenuhan kebutuhan informasi teknologi di kalangan mahasiswa FTIK UNPRI.

20 1.7. Model Teoritis Model teoritis yang sesuai dengan kerangka teori diatas sebagai berikut : Gambar I-2 Model teoritis Anteseden 1.Individual Jenis Kelamin Hobi 2. Lingkungan Stambuk/ angkatan Jurusan Motif 1.Orientasi Kognitif Informasi Surveillence (pengawasan) Eksplorasi media 2.Personal Diversi Kebutuhan pelepasan dari tekanan kebutuhan akan hiburan 3.Personel Identity Penggunaa n Media Hubugan Macam Isi Hubungan dengan isi Efek Kepuasan Pengetahuan Dependensi Sumber : Rakhmat (2004:66) I.8. Variabel Operasional Operasionalisasi adalah mengukur konsep yang abstrak menjadi konstruk yang dapat diamati dan diukur.(rakhmat,2004:12). Berdasarkan kerangka teori diatas dan kerangka konsep diatas, maka dibuat operasional variabel yang berfungsi untuk kesamaan dan kesesuaian dalam penelitian, yaitu sebgai berikut: Tabel I-1. Operasional Variabel Variabel Penelitian Antiseden Variabel Operasional 1. Variabel Individual - Jenis Kelamin - Hobi

21 - Usia 2. Variabel Lingkungan - Stambuk/angkatan - Jurusan Motif 1. Orientasi Kognitif - Informasi-edukasi - Surveillence (pengawasan) - Eksplorasi Realitas 2. Personal Diversi Kebutuhan Pelepasan dari tekanan kebutuhan akan hiburan 3. Personal Identity Penggunaan Media 1. Hubungan 2. Macam Isi 3. Hubungan dengan isi Efek 1. Kepuasan 2. Pengetahuan I.9. Defenisi Operasional Defenisi operasional merupakan penjabaran lebih lanjut tentang konsep yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep. Defenisi operasional adalah suatu petunjuk pelaksanaan mengenai cara-cara untuk mengukur suatu variabel. Dengan kata lain, defenisi operasional adalah suatu informasi ilmiah yang amat

22 membantu peneliti lain yang ingin menggunakan variabel yang sama (Singarimbum, 1995:46). Defenisi Operasional dari variabel-variabel penelitian ini adalah: Anteseden: 1. Variabel individu, yakni yang terdiri dari beberapa data demografis - Jenis kelamin : yakni dilihat dari jenis kelamin mahasiswa, apakah pria atau wanita. - Hobi : yakni hal yang disukai oleh sesorang sehingga mempengaruhi informasi yang dicarinya. 2. Variabel Lingkungan, yakni terdiri dari: - Stambuk/ angkatan Mahasiswa: dilihat dari tahun masuk aktif kuliah sebagai mahasiswa Fakultas Teknologi dan Ilmu Komputer Universitas Prima Indonesia yakni stambuk 2007-2010. - Organisasi yakni : kesatuan yang terdiri atas bagian-bagian dalam perkumpulan dan sebagainya untuk tujuan tertentu. Dalam hal ini adalah jurusan, dalam Fakultas Teknologi dan Ilmu Komputer Universitas Prima Indonesia ada dua jurusan yaitu : Sistem Informasi dan Teknik Informatika. Motif : 1. Orientasi kognitif adalah kebutuhan mahasiswa akan informasi dan pemahaman akan suatu kondisi atau keadaan. - Informasi-edukasi yaitu informasi yang didapat mahasiswa setelah melakukan pencarian informasi yang diakses melalui detik.com

23 - Surveillance (pengawasan), yakni menunjuk pada pengumpulan dan penyebaran informasi mengenai kejadian-kejadian yang ada disekitar kita. Dalam hal ini informasi yang diterima mahasiswa tidak hanya mengandung aspek negatif maupun positif, keduanya harus diberi pengawasan. - Eksplorasi realitas, yakni melihat kesesuaian antara informasi yang diakses mahasiswa pada Detik.com, dengan dunia realitas. 2. Personal diversi, yakni Kebutuhan pelepasan dari tekanan kebutuhan akan hiburan yaitu mahasiswa yang mengakses dan menggunakan Detik.com merasa terhibur atas informasi yang diperolehnya. 3. Personel Identity, yakni mahasiswa menggunakan isi media untuk memperkuat atau menonjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan atau situasi. Penggunaan Media : 1. Macam isi, yakni isi media yang dikonsumsi. Dalam hal ini yang mencakup isi media yang dikonsumsi mahasiswa seputar informasi Politik, Sosial, budaya, ekonomi, teknologi maupun hiburan. 2. Hubungan dengan isi, yakni hubungan antara individu konsumen dengan isi media yang dikonsumsi. Dalam hal ini hubungan antara mahasiswa degan isi media yang dicarinya seputar informasi Politik, Sosial, Budaya, ekonomi, teknologi maupun hiburan.

24 Efek : 1. Kepuasan, yakni kemampuan media untuk memberikan kepuasan. Dalam hal ini apakah Detik.com dapat membantu mahasiswa memperjelas suatu masalah sebagai dependensi media. 2. Pengetahuan, yakni apa yang diketahui mahasiswa perihal persoalan tertentu. 3. Dependensi, yakni menyajikan informasi perihal ketergantungan responden pada media dan isi media untuk kebutuhannya.