BAB IV TUJUAN, STRATEGI, DAN SASARAN UTAMA

dokumen-dokumen yang mirip
RENCANA STRATEGIS DEPARTEMEN KESEHATAN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggarakan layanan kesehatan di Indonesia tantangannya sangat berat

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM

PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

B A B P E N D A H U L U A N

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

RENCANA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD)

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN NOMOR :440/SEKT-PROG/DINKES/2016/ TENTANG

BAB III TUJUAN, SASARAN DAN KEBIJAKAN

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA,

BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BAB IV VISI MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV P E N U T U P

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR

Revisi PP.38/2007 serta implikasinya terhadap urusan direktorat jenderal bina upaya kesehatan.

BAB III PEMBANGUNAN KESEHATAN PROVINSI GORONTALO

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 31 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 4

LAMPIRAN PENETAPAN KINERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data

RENSTRA-SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar Tahun

RENCANA STRATEGIS CARA MENCAPAI TUJUAN/SASARAN URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM KETERANGAN. 1 Pelayanan Kesehatan 1.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD)

RENCANA KINERJA TAHUNAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2016

1 Usia Harapan Hidup (UHH) Tahun 61,2 66,18. 2 Angka Kematian Bayi (AKB) /1.000 KH Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) /100.

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD)

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN LALU

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM KESEHATAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BONTANG,

RENCANA KERJA TAHUNAN ( RKT ) TAHUN 2017

Poliklinik Kesehatan Desa

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 84 TAHUN 2013 TENTANG

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PROGRAM KESEHATAN PROPINSI SUMATERA BARAT

REKAPITULASI LAPORAN TRI WULAN 1 s.d 4 TAHUN ANGGARAN 2016

Daftar Isi. Bab 1 : Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Sistematika Penulisan

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA STANDAR PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

KATA PENGANTAR. Balikpapan, 8 Januari 2016 Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan. Dr. Balerina JPP, MM NIP

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO

BAB IV PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR RENCANA STRATEGIS TAHUN 2009 S/D 2014 MASYARAKAT JAWA TIMUR MANDIRI UNTUK HIDUP SEHAT

PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU DINAS KESEHATAN PUSKESMAS ENTIKONG KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG,

INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TEBO

BAB. III TUJUAN, SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN

PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG

I. PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan mempunyai visi mewujudkan masyarakat mandiri untuk

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

PEMERINTAH KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN DINAS KESEHATAN UPTD PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT CIKAMPAK JLN. Lintas Sumatera-Riau kode Pos 21465

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 73 TAHUN 2008 TENTANG

2016, No Indonesia Nomor 4431); 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,

Tabel 4.1 Keterkaitan Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan dalam Pencapaian Misi Renstra Dinas Kesehatan

PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA Kegiatan Penyusunan Masterplan Kesehatan Kabupaten Banyuwangi

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 99 TAHUN : 2009 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 4 TAHUN 2009

2017, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Neg

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN BUPATI MADIUN,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan Pembangunan Kesehatan menuju Indonesia. Sehat mencantumkan empat sasaran pembangunan

PERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4

PROFIL PUSKESMAS KARANGASEM I TAHUN 2012

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang lingkungan sehat, perilaku sehat dan pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBER

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PERBAIKAN GIZI

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

PEDOMAN PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN IBU, ANAK DAN KELUARGA BERENCANA DI PUSKESMAS PEKAUMAN BAB I PENDAHULUAN

Depkes Berpihak Kepada Rakyat: Antara Harapan Dan Tantangan

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 79 TAHUN 2008 TENTANG

RENCANA AKSI KINERJA DAERAH (RAD) DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Target ,10 per 1000 KH

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

Bagian Kedua Kepala Dinas Pasal 159 (1) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 158 huruf a, mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerinta

PROGRAM KEGIATAN DINAS KESEHATAN KELUARGA SEHAT DAN LORONG SEHAT TAHUN dr. Hj. A. Naisyah Azikin, M.Kes KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR

PEMERINTAH. 1. Pengelolaan survailans epidemiologi kejadian luar biasa skala nasional.

Transkripsi:

BAB IV TUJUAN, STRATEGI, DAN SASARAN UTAMA A. TUJUAN I'!II ebagai penjabaran dari Visi Depaftemen Kesehatan, maka tujuan l$l l!i!l yang akan dicapai adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan secara berhasil-guna dan berdaya-guna dalam rangka mencapai deraj at kesehatan masyarakat yang setin ggi -tin ggi nya. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk mencapai sasaran sebagaimana tercantum dalam Rencana Pernbangunan Jangka Menengah Nasional/RPJM-N (Perpres nomor. 7 Tahun 2005), yaitu: 1. Meningkatnya umur harapan hidup dari 66,2 tahun menjadi 70,6 tahun; 2. Menurunnya angka kematian dari 35 menjadi 26 per 1.000 kelahiran hidup; 3. Menurunnyangkakematian ibu melahirkan dari 307 menjadi 226per 100.000kelahiranhidup;dan,/ 4. Menurunnya prevalensi gizi kurang pada anak / balita dari 25,8Yo menjadi 20,0o/o. Pembangunan kesehatan yang berhasil-guna dan berdar a-gun.r riupilt dicapai melalui pembinaan, pengembangan, dan pelaksanirrrn. :ertil pemantapan fungsi-fungsi administrasi kesehatan yang c'litlukur:g i ich sistem informasi kesehatan, ilmu pengetahuan dan tekno l tr u r k.'..' h -r t :in. serta hukum Fungsi-fungsiadministrasikesehatantersebut. terdin dari p.'1.',..,:r,:.1il. pelaksanaan dan pengendalian, serta pertans-{,.r'.-,,:.,...-'.rrl penyelen ggaraan pembangunan RENCANA STRATEGIS DEPARIEMEN KESEHATAN 2OO5-2009 IN

B. STRATEGI ffi n uk mewujudkan Msi Dcpartemen Kesehatan pada tahun 2009, dan le] sesuai dengan Misi yang telah ditetapkan, maka dalam periode 2005-2009 pembangunan kesehatan dilaksanakan dengan strategi sebagai berikut: 1. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat. Dalam era reformasi, masyarakat harus dapat berperan aktif dalam pembangunan kesehatan, dimulai sejak penyusunan berbagai kebijakan pembangunan Pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan mendorong masyarakat agar mampu secara mandiri menjamin terpenuhinya kebutuhan kesehatan dan kesinambungan pelayanan Dalam pemberdayaan masyarakat perlu terus dikembangkan perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM), dalam rangka mewujudkan,,desa Siaga,, menuju Desa Sehat. Pengembangan Desa Siaga harus melibatkan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) utamanya pkk, organisasi keagamaan, dan sektor swasta. Keberhasilan Desa Siaga ditandai oreh antara lain berkembangnya perilaku hidup bersih dan sehat, sefta dikembangkan dan beroperasinya UKBM yang mampu memberikan pelayanan promotif, preventif, kuratif, keluarga berencana, perawatan kehamilan dan pertolongan persalinan, gizi, dan penanganan kedaruratan 2. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas. Sesuai dengan paradigma sehat, Departemen Kesehatan harus mengutamakan pada tpaya kesehatan masyarakat yang dipadukan secara serasi dan seimbang dengan upaya kesehatan perorangan. Departemen Kesehatan memfasilitasi upaya revitalisasi sistem kesehatan dasar dan rujukannya dengan memperluas jaringan yang efektif dan efisien, sefta peningkatan kualitas pelayanan sesuai standar yang ditetapkan. Sejalan dengan upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, harus dilakukan pula peningkatan jumlah dan kualitas sumberdaya RENCANA STRATEG IS DEPARTEMEN KESEHATAN 2005. 2OO9 g

manusia kesehatan, yang terdistribusi sesuai kebutuhan pelayanan Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan perlu ditunjang dengan administrasi kesehatan dan peraturan perundangundangan yang memadai, serta pcnelitian dan pengembangan Meningkatkan sistem surveilans, monitoring dan informasi Peningkatan sunreilans dan monitoring dilaksanakan dengan meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pelaporan masalah kesehaian di wilayahnya. Dalam keadaan darurat kesehatan dilakukan pengerahan anggaran dan tenaga pelaksana pada saat investigasi Kejadian Luar Biasa (KLB) dan respons cepat' Di samping itu dikembangkan dan ditingkatkan pula sistem peringatan dini (eart-t w*arning system) dan penunjang kedaruratan kesehatan, serta dilaksanakan National-Pandemic Preparedness Plan. Sistem infoflnasi kesehatan pada se mua tingkatan administrasi pemerintahan j uga perlu diperbaiki dan dimantapkan. Meningkatkan pembiayaan kesehatan Dalam penggalian dana guna menjamin ketersediaan sumberdaya pembiayaan kesehatan, Departemen Kesehatan melakukan idvokasi dan sosialisasi kepada semua penyandang dana, baik pemerintah maupun masyarakat tetmasuk swasta. Secara berlahap pembiayaan kesehatan bersumber pemerintah dapat diupayakan sebesar 15% dariapbn danapbd. Dalam upaya pengelolaan sumberdaya pembiayaan yang efektif dan efisien, khususnya dalam pemeliharaan kesehatan masyarakat, dikembangkan sistem jaminan kesehatan sosial, yang dimulai dengan asuransi kesehatan penduduk miskin (Askeskin)' Fasilitas kesehatan pemerintah, diupayakan dapat mengelola hasil pendapatan dari pelayanan kesehatan, guna rneningkatkan pelayanan kepada mas Y arukat.. RENCANA STRATEGIS DEPARTEMEN KESEHATAN 2OO5-2009 ru

C. SASARAN TITAMA ffi.ngun empat strategi utama dalam upaya mencapai Visi lej Departemen Kesehatan "Masyarakat Yang Mandiri Untuk Hidup Sehat" dengan misi "Membuat Rakyat Sehat", berikut ini adalah sasaran utama yang akan dicapai pada akhir tahun 2009: l. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat. o Seluruh desa menjadi Desa Siaga o Seluruh masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat o Seluruh keluarga sadargizi 2. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas. o Setiap orang miskin mendapat pelayanan kesehatan yang bermutu o Setiap bayi, anak, ibu hamil dan kelompok masyarakat risiko tinggi terlindungi dari penyakit. o Di setiap desa tersedia sumberdaya manusia (SDM) kesehatan yang kompeten o Di setiap desa tersedia cukup obat esensial dan alat kesehatan dasar o Setiap Puskesmas dan jaringannya dapat menjangkau dan dijangkau seluruh masyarakat di wilayah kerjanya o Pelayanan kesehatan di setiap rumah sakit, Puskesmas dan j aringannya memenuhi standar mutu 3. Meningkatkan sistem surveilans, monitoring dan informasi r Setiap kejadian penyakit terlaporkan secara cepat kepada kepala desa/lurah untuk kemudian diteruskan ke instansi kesehatan terdekat r Setiap Kejadian Luar Biasa (KLB) dan wabah penyakit tertanggulangi sccara cepat dan tepat sehingga tidak mcnimbulkan dampak kesehatan masyarakat RENCANA STRATEGIS DEPARTEMEN KESEHATAN 2OO5.2OO9 Itr

. Semua ketersediaan farmasi, makanan, dan perbekalan kesehatan memenuhi syarat o Terkendalinya pencemaran lingkungan sesuai dengan standar kesehatan e Berfungsinya sistem informasi kesehatan yang evidence baserj diseluruh Indonesia Menin gkatkan pembiayaan o o r Pcmbangunan kesehatan memperoleh prioritas penganggaran pemerintah pusat dan daerah. Anggaran kesehatan pemerintah diutamakan untuk upaya pencegahan dan promosi Terciptanya sistem jaminan pembiayaan kesehatan terutama bagirakyat miskin. RENCANA STRATEG I S DEPARTEMEN KESEHATAN 2OO5.2OO9 E