25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian Pada penelitian ini riset yang digunakan adalah riset deskriptif. Riset deskriptif berasal dari kata to describe berarti menggambarkan bertujuan utama menggambarkan sesuatu. Contoh hal yang bisa digambarkan dalam riset deskriptif adalah profil SDM, sikap karyawan terhadap pekerjaan, motivasi kerja, tingkat kepuasan karyawan, aliran komunikasi antar karyawan,(istijanto, 2008: p20). Sedangkan menurut Rangkuti (2004, p16), riset deskriptif adalah riset yang bertujuan untuk menjelaskan karakteristik pasar, karakteristik dari riset ini adalah ditandai dengan hipotesis spesifik, dan memiliki desain penelitian secara terstruktur. Pada riset deskriptif, metode pengumpulan data menggunakan data sekunder, data primer (survey), panel atau observasi. 3.1.1 Produk/ Jasa yang dihasilkan Usaha dan jasa toko Liza Moda di bidang penjualan dan tailor berbasis bahan batik memiliki berbagai macam bahan batik dari berbagai sumber dan kualitasnya. Adapun jenis-jenis bahan batik yang dijual oleh toko Liza Moda yaitu : 25
26 Sumber Batik : Batik Pekalongan Sutra Lembut (atas bawah) Rp 300.000 Sutra ATBM - Gamis (lurusan) Rp 230.000-3 in 1 (atas bawah) Rp 150.000 - Sutra ATBM piscos gamis Rp 125.000 - Kombinasi batik tulis Rp 150.000 - Dobi tulis Rp 200.000 - Sutra serat pisang : Sarung Selendang Rp 150.000 3 in 1 Rp 250.000 Batik Cirebon ATBM Cirebon (atas bawah) Rp 200.000 Gamis ATBM Cirebon Rp 180.000 4 in 1 Cirebon Rp 400.000 Batik Jepara Katun tulis lasman jepara (atas bawah) Rp 250.000 Batik Riau ATBM batik riau (atas bawah) Rp 150.000
27 Batik Palembang Sutra Organdi (atas bawah) Rp 300.000 Keterangan : Di atas adalah beberapa bahan yang di jual oleh Toko Liza moda dan disini penulis ingin mengembangkan usahanya dengan adanya tailor, keunggulan dalam jasa yang dikembangkan yaitu : 1. Jasa tailor berdasarkan order atau berdasarkan oleh Toko Liza Moda 2. Harga yang terjangkau, dan 3. Semua bahan selalu tersedia 3.2 Penetapan Kriteria Optimasi Penerapan kriteria optimasi yang digunakan menganalisis kelayakan usaha dalam membuka cabang baru adalah dengan melakukan penghitungan terhadap aspek keuangan, seperti di tafsirkan kedalam table 3.2 Kriteria Kelayakan Aspek Keuangan. Aspek keuangan adalah aspek komponen paling utama dalam mengukur optimasi suatu studi kelayakan usaha. Dengan kriteria kelayakan yang digunakan :
28 Tabel 3.1 Kriteria Kelayakan Aspek Keuangan No Aspek Keuangan Kriteria 1 Payback Period (PP) Investasi dikatakan layak jika : Payback period lebih pendek dari umur ekonomis aktiva Investasi dikatakan tidak layak jika : Payback period lebih panjang dari umur ekonomis aktiva 2 Net Present Value ( NPV ) Investasi dikatakan layak jika : NPV > 0 Investasi dikatakan tidak layak jika : NPV < 0 3 Internal Rate of Return ( IRR ) Investasi dikatakan layak jika : IRR > Cost of capital ( biaya modal ), atau sesuai dengan persentase keuntungan yang ditetapkan investor Investasi dikatakan tidak layak
29 jika : IRR < cost of capital ( biaya modal ), atau lebih rendah dari persentase keuntungan yang ditetapkan investor Investasi dikatakan layak jika : PI > 1 Investasi dikatakan tidak layak : PI < 1 4 Profitability Index ( PI ) Sumber : Keown, Martin, Petty, & Scott, 2011
30 3.3 Pengembangan Alternatif Solusi Selain dari aspek keuangan, ada beberapa aspek yang menjadi kriteria alternative solusi dalam menganalisis kelayakan usaha untuk melakukan investasi pembukaan cabang baru, antara lain dengan melihat uraian pada Tabel 3.2 Kriteria Alternatif Solusi. Berikut kriteria yang terdapat pada masing-masing aspek, yaitu : Tabel 3.2 Kriteria Kelayakan Aspek Non Financial No Aspek Studi Kelayakan Bisnis Kriteria Menjelaskan mengenai 5 hal : 1 2 Aspek Lingkungan Industri (Umar, 2005) Aspek Pasar dan Pemasaran (Kotler & Keller, 2009) Ancaman pendatang baru, persaingan sejenis, ancaman produk substitusi, kekuatan pemasok, dan kekuatan pembeli Adanya potensi pasar untuk produk yang dijual dan seberapa market share yang dikuasai oleh para pesaing dewasa ini. Kriteria yang di bahas dalam aspek pasar dan pemasaran : Proyeksi penjualan Analisis Pesaing Bauran Pemasaran ( marketing mix)
31 3 4 5 6 7 Aspek Hukum (Ibrahim, 2009) Aspek Dampak Lingkungan (Umar, 2005) Aspek Produksi (Heizer & Render, 2009) Aspek Ekonomi & Sosial (Umar, 2005) Aspek Manajemen & SDM (Dessler, 2004) Segmenting, Targeting, Positioning Usaha dapat dinyatakan legal jika telah mendapatkan izin usaha dari pemerintah daerah setempat melalui departemen/ instansi terkait Aspek lingkungan hidup bertujuan untuk menentukan apakah secara AMDAL rencana bisnis dapat dilaksanakan atau tidak dapat dilaksanakan Tujuan penilaian aspek ini agar perusahaan dapat menentukan lokasi usaha, proses operasional, peralatan operasional, dan tata letak (layout) Memaparkan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan perkembangan situasi ekonomi, sosial serta politik Aspek ini menilai bagaimana pengelolaan usaha dan struktur organisasi yang ada. Proyek yang
32 dijalankan akan berhasil apabila dijalankan oleh SDM yang professional. Sehingga struktur organisasi yang dipilih harus sesuai dengan kriteria perusahaan. Kriteria pembahasan : Struktur Organisasi Uraian Pekerjaan Jumlah karyawan dan tingkat gaji 3.4 Kegiatan Pemasaran dan Promosi yang akan dilakukan PERSONAL SELLING Penulis melakukan langkah dalam pemasarannya dengan cara media social (twitter, instgram, path, facebook), word of mouth, memulai untuk memakai batik dari hasil design sendiri dan menyebarkan beberapa flyer di daerah perbelanjaan dan perkantoran. 3.5 Jenis dan Sumber Data Penelitian 3.5.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif yaitu proses kegiatan yang meliputi mencatat, mengorganisasikan, mengelompokkan dan mensintesiskan data selanjutnya memaknai setiap kategori data, mencari dan menemukan pola, hubungan-hubungan dan memaparkan temuan-temuan dalam
33 bentuk deskripsi naratif, bagan, flow, chart, matriks maupun gambar-gambar yang bisa dimengerti dan dipahami. 3.5.2 Sumber Data Di dalam penelitian ini terdapat dua sumber data, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder, menurut (Indriantoro dan Supomo, 2002: p 147) adalah : 1. Sumber Data Primer adalah Sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara). 2. Sumber Data Sekunder adalah Sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). 3.6 Teknik Pengumpulan Data Pada penelitian ini, penulis menggunakan dan menetapkan beberapa teknik mengumpulkan data sebagai berikut : 1. Penelitian ke perpustakaan Penelitian yang dilakukan dengan cara membaca buku, mencatat, mempelajari dan mengumpulkan teori yang relevan melalui buku-buku literatur, artikel, serta jurnal yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, serta sumber data lainnya seperti melalui internet. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan informasi yang bersifat teoritis, tentunya mengenai masalah yang akan diteliti sehingga penelitian mempunyai landasan yang kuat sebagai suatu hasil ilmiah.
34 2. Penelitian lapangan Penelitian lapangan adalah suatu penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data secara langsung pada perusahaan yang menjadi objek penelitian. Data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian ini disebut data primer. Cara untuk memperoleh data primer adalah : a. Melakukan wawancara sebagai teknik pengumpulan data kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam perusahaan guna mendapatkan informasi yang diperlukan. b. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan cara memberi pertanyaan tertulis kepada responden untuk menjawab. 3.7 Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif 1. Teknik Analisis Kualitatif Aspek Hukum Aspek Produksi Aspek Pasar dan Pemasaran Aspek Ekonomi Sosial Aspek Manajemen & SDM Aspek Lingkungan Industri Aspek Dampak Lingkungan
35 2. Teknik Analisis Kuantitatif Analisis ini akan didasarkan pada aspek keuangan (financial) dari perusahaan yang akan diteliti.
36 Tabel 3.3 Income Statement TOKO LIZA MODA LAPORAN LABA RUGI Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 20xx Pendapatan : Penjualan Retur Penjualan Potongan Penjualan Penjualan Bersih Harga Pokok Penjualan Persediaan 1 Jan 20xx Pembelian Barang Tersedia Untuk dijual Persediaan 31 Des 20xx (Rp.xxx) Harga Pokok Penjualan Laba Kotor Penjualan () Biaya Usaha Biaya pemasaran Biaya Administrasi dan Umum Rp.xxx Jumlah Biaya Usaha Laba ( Rugi ) Usaha () Pendapatan dan Laba di Luar Usaha Biaya dan Rugi di Luar Usaha () Laba Bersih Sebelum Pajak Pajak () Tabel 3.4 Balance Sheet
37 Tabel 3.4 Balance Sheet TOKO LIZA MODA LAPORAN NERACA Per 31 Desember 20xx AKTIVA Aktiva Lancar KEWAJIBAN Kewajiban Lancar Kas Utang Usaha Piutang Usaha Utang Gaji Perlengkapan Kantor Total Kewajiban Lancar Total Aktiva Lancar Kewajiban jangka Panjang Aktiva Tetap Utang Bank Tanah Utang Hipotik Peralatan Total Kewajiban Jangka Panjang Akm. Penyusutan Peralatan () Total Kewajiban Total Aktiva Tetap Modal Modal, 31 Desember 20xx TOTAL AKTIVA TOTAL KEWAJIBAN DAN MODAL
38 Tabel 3.5 Cash Flow Cash Flows from operating activities Net Income Penambahan : xxx xxx Pengurangan : xxx + Net cash provided by operating activities xxx Cash flows from Investing activities Penambahan : xxx Pengurangan : xxx + Net cash provided by financing activities xxx Cash flows from financing investing Penambahan : xxx Pengurangan : xxx + Net cash provided by financing activites xxx + Net increase/ decrease in cash and cash equivalents xxx Cash and cash equivalents at beginning of year xxx + Cash and cash equivalents at end of year xxx
39 a. Payback Period (PP) b. Internal Rate of Return (IRR) Di mana : P 1 = Tingkat bunga ke 1 P 2 = Tingkat bunga ke 2 C 1 = NPV ke 1 C 2 = NPV ke 2 c. Net Present Value (NPV) Di mana : CF = Aliran kas per tahun pada periode t I0 = Investasi awal pada tahun 0 K = Suku bunga (discount rate)
40 Menurut Umar (2003) kriteria penilaian dari metode ini adalah : Jika NPV > 0, maka usulan proyek diterima Jika NPV < 0, maka usulan proyek ditolak Jika NPV = 0, nilai perusahaan tetap walau usulan proyek diterima atau ditolak d. Profitability Index (PI) Kriteria penilaian : Jika PI > 1, maka usulan proyek dikatakan menguntungkan Jika P1 < 1, maka usulan proyek tidak menguntungkan 3.8 Analisis SWOT Kekuatan - Harga yang sangat terjangkau - Kualitas bahan sangat bagus dan tailor berbasis produk textile batik sangat terpercaya - Hasilnya dan design sangat memuaskan Kekurangannya - Belum pernah memulai tailor sebelumnya biasanya hanya menjual produk batiknya saja
41 - Belum banyak para pembeli mengetahui adanya tailor di Toko Liza Moda Peluang - Banyaknya peminat batik khususnya para pembeli yang mau bikin seragam untuk pesta - Sekarang batik sudah Go International - Banyaknya para pengrajin yang ingin ikut bekerja sama dalam tailor berdasarkan order karena hal ini juga menguntungkan untuk para pengrajin batik Ancaman - Competitor tailor berbasis batik sudah hampir ada disetiap kota - Banyaknya sekarang pedagang menjual batik yang sudah jadi dengan harga yang sangat murah - Tidak semua batik dapat dibuat model bajunya sesuai keinginan para customer karena bahan batik berbeda-beda 3.9 Nilai Ekonomi Permintaan dalam target pasar Semakin banyaknya permintaan tailor berdasarkan order maka Toko Liza Moda tidak hanya dapat kepercayaan dalam produk batiknya tetapi juga mendapatkan kepercayaan jasa yang ditawarkan dan semakin banyak para pembeli tidak hanya membeli batik melainkan juga order dalam pembuatan model batiknya. Potensi pertumbuhan dan kesempatan dalam bisnis
42 Dengan adanya tailor berbasis produk textile khususnya batik maka banyak pembeli tidak akan bersusah payah dalam memikirkan model batik santai atau glamor dan tailor mampu memodelkannya dengan ini lama kelamaan Toko Liza Moda juga punya nama sendiri untuk tailornya. Trend dalam target pasar Jika pembeli tidak tahu customize batik yang diinginkannya maka Toko Liza Moda mampu membuat beberapa design batik dari kalangan muda hingga dewasa. Halangan-halangan apa yang dihadapi dalam memasuki pasar - Susahnya bersaing dengan para tailor batik berdasarkan order yang sudah berpengalaman dan banyak di kenal oleh banyak pembeli - Karena masih baru memulai maka masih susah untuk mendapatkan pelanggan 3.10 Customer/ Pelanggan 3.10.1 Segmenting Geografi Jika dilihat dari segi geografinya bahwa pengembangan usaha tailor textile batik pada toko Liza Moda cukup dapat dijangkau oleh banyak para konsumen khususnya di ibu kota karena letaknya dipusat perdagangan yaitu Tanah Abang Jakarta. Demografi
43 Konsumen yang dituju adalah semua kalangan dari muda hingga dewasa yang memesan satuan hingga lusinan untuk acara pesta Psikografi Dari segi psikografi pun tentu ada manfaatnya bagi para konsumen seperti baju yang mereka order tentunya tidak pasaran seperti umumnya dan lebih berkualitas karena dari textile batik yang dijual langsung berasal dari para pengrajin. 3.10.2 Targeting and Positioning Targeting Target dari usaha kami adalah untuk memenuhi keinginan para wanita dan pria baik kaum muda maupun dewasa yang ingin mengadakan pesta dengan seragam bernuansa batik dan elegan sesuai orderan yang mereka inginkan. Positioning - Produk : Textile Batik - Sasaran : Para remaja dan orang dewasa pecinta batik yang ingin tampil beda - Manfaat : Model yang sesuai orderan berbeda dengan batik yang dijual lusinan - Harga : Standart dan cukup terjangkau 3.11 Forecasting
44 Istilah forecasting dapat diartikan sebagai peramalan atau prediksi, forecasting banyak diterapkan di dunia usaha. Dalam praktek banyak manajer yang memanfaatkan hasil-hasil forecasting untuk pengambilan kebijakan yang bersifat strategis : - Manajer produksi menggunakan hasil forecasting untuk menentukan kebutuhan bahan baku yang akan dibeli di periode mendatang. - Manajer keuangan akan dapat menyusun anggaran kas ataupun penyusunan penganggaran modal (capital budgeting) untuk beberapa periode mendatang. - Manajer pemasaran akan menggunakan prediksi penjualan sejumlah produk untuk menentukan target penjualan yang harus dicapai di periode mendatang. a. Proyeksi Penjualan 5 Tahun - Kualitatif - Kuantitatif b. Proyeksi Produksi 5 Tahun - Proyeksi Bahan Baku - Proyeksi Proses - Proyeksi Inventory c. Proyeksi SDM
45