BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

dokumen-dokumen yang mirip
GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 93 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN SISTEM PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS PEMERINTAH DAERAH

GUBERNURNUSA TENGGARA BARAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

2017, No d. kearsipan untuk mendukung tata kelola organisasi yang baik; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huru

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

GUBERNURNUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 7 TAHUN TENTANG

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUTAN ARSIP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN TATA KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

2017, No Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Ta

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG TATA KEARSIPAN PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BOGOR dan BUPATI BOGOR

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 31 B 2010 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 31 B TAHUN 2010 TENTANG

2016, No Kementerian sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketujuh at

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP URUSAN KEARSIPAN

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN KEARSIPAN DINAMIS BADAN NARKOTIKA NASIONAL

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALI KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA BANDUNG,

-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan: PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS KOMISI PEMILIHAN UMUM. BAB I KETENTUAN UMUM

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

- 1 - PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

2015, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektron

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR KESEJAHTERAAN RAKYAT URUSAN PERPUSTAKAAN

BERITA DAERAH KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2017 NOMOR 23 UN2014 NOMOR 26

2016, No Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Kementerian sebagaimana telah tujuh kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden No

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN TATA KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP URUSAN STATISTIK

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 31A 2010 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 31 A TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG TATA KEARSIPAN PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 667, 2014 ANRI. Retensi Arsip Polhukam. Pertahanan. Pedoman.

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP URUSAN PENGADAAN

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 48 TAHUN 2017 TENTANG

Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851); 3. Undang-Undang Nomor 8

PROVINSI JAWA BARAT KABUPATEN TASIKMALAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR : 54 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUTAN ARSIP DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1873); 4. Peraturan Kepala A

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAWASLU, Arsip. Retendi. Jadwal

2016, No. -2- Kementerian sebagaimana telah tujuh kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketujuh atas Kep

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR KESEJAHTERAAN RAKYAT URUSAN AGAMA

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 7 TAHUN 2014 TENTANG TATA KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MATARAM

NOMOR : 2 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI TAHUN 2014 BUPATI BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR : 2 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNN. Retensi. Arsip. Keuangan.

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR : 27 TAHUN 2011 TENTANG TATA KEARSIPAN PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG,

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR PEREKONOMIAN URUSAN KEHUTANAN

BUPATI TANGGAMUS PROVINSI LAMPUNG

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Republik Indonesia Tahu

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA ANRI. Retensi Arsip. Perekonomian. Lingkungan Hidup. Pedoman.

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 25 TAHUN 2017 TENTANG

Oleh : Dra. Anna Nunuk Nuryani

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ' KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI,

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN

2016, No tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5286); 3

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI BEKASI PERATURAN BUPATI BEKASI NOMOR 47 TAHUN 2015

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.724, 2010 KEMENTERIAN PERTAHANAN. Kearsipan. Penyelenggaraan. Pedoman.

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 39 TAHUN 2013

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 69 TAHUN 2016

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 51/Menhut-II/2011 TENTANG PEDOMAN TATA KEARSIPAN KEMENTERIAN KEHUTANAN

PADANG PANJANG PROVINSI SUMATERA BARAT

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENETAPAN JADWAL RETENSI ARSIP

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUTAN ARSIP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Rep

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.243, 2013 ARSIP NASIONAL. Peraturan Daerah. Penyelenggaraan Kearsipan. Materi Muatan.

2016, No tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi menjadi Unda

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP KEPEGAWAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP URUSAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Transkripsi:

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 16 TAHUN 2017 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT, Menimbang : a. bahwa arsip dinamis dilaksanakan untuk menjamin ketersediaan arsip dalam pengambilan keputusan, perencanaan, pengawasan, sebagai bahan akuntabilitas kinerja dan alat bukti yang sah dan sebagai bahan penelitian; b. bahwa pengelolaan arsip dinamis merupakan proses pengendalian arsip dinamis secara efisien, efektif, dan sistematis meliputi penciptaan, penggunaan dan pemeliharaan, serta penyusutan arsip; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Pengelolaan Arsip Dinamis Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 64 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1649); 2. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152 Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor 5071); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 1979 tentang Penyusutan Arsip (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1979 Nomor 51 Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor 3151); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5286);

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 78 Tahun 2012 tentang Tata Kearsipan di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Nusa Tenggara Barat. 2. Gubernur adalah Gubernur Nusa Tenggara Barat. 3. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan adalah Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Nusa Tenggara Barat. 4. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu kepala Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah. 5. Badan Usaha Milik Daerah yang selanjutnya disingkat BUMD adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh pemerintah daerah melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan pemerintah daerah yang dipisahkan. 6. Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yeng dibuat dan diterima oleh lembaga Negara, pemerintah daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 7. Arsip dinamis adalah arsip yang digunakan secara langsung dalam kegiatan pencipta arsip dan disimpan dalam jangka waktu tertentu. 8. Arsip aktif adalah arsip yang frekuensi penggunaan tinggi dan/atau terus menerus. 9. Arsip inaktif adalah arsip yang frekuensi penggunaannya telah menurun. 10. Arsip vital adalah arsip yang keberadaannya merupakan persyaratan dasar bagi kelangsungan operasional pencipta arsip, tidak dapat diperbaharui, dan tidak tergantikan apabila rusak/hilang. 11. Arsip terjaga adalah arsip negara yang keberadaan dan kelangsungan hidup bangsa dan Negara yang harus dijaga keutuhan, keamanan, dan keselamatannya. 12. Lembaga kearsipan adalah lembaga yang memiliki fungsi, tugas, dan tanggung jawab di bidang arsip statis dan pembinaan kearsipan. 13. Pencipta arsip adalah pihak yang mempunyai kemandirian dan otoritas dalam pelaksanaan fungsi, tugas, dan tanggung jawab di bidang pengelolaan arsip dinamis.

14. Penciptaan arsip adalah kegiatan pembuatan arsip dan penerimaan arsip yang terdiri dari pengurusan surat masuk dan surat keluar yang dilaksanakn berdasarkan tata naskah dinas, klasifikasi arsip, serta sistem klasifikasi keamanan dan akses arsip. 15. Unit pengolah adalah satuan kerja pada pencipta arsip yang mempunyai tugas dan tanggung jawab mengolah semua arsip yang berkaitan dengan kegiatan penciptaan arsip di lingkungannya. 16. Unit kearsipan adalah satuan kerja pada pencipta arsip yang mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam penyelenggaraan kearsipan. 17. Penyusutan arsip adalah kegiatan pengurangan jumlah arsip dengan cara pemindahan arsip inaktif dari unit pengolah ke unit kearsipan, pemusnahan arsip yang tidak mempunyai nilai guna, dan penyerahan arsip statis ke lembaga kearsipan. 18. Pengelolaan arsip dinamis adalah proses pengendalian arsip dinamis secara efisien, efektif, dan sistematis meliputi penciptaan, penggunaan dan pemeliharaan, serta penyusutan arsip. 19. Pengguna dan pemelihara arsip adalah kegiatan yang dilakukan dalam rangka pengelolaan arsip dinamis untuk menjamin kesediaan arsip bagi pengguna yang berhak dan menjamin terpeliharanya arsip baik fisik maupun informasinya. 20. Penggunaan arsip adalah kegiatan pemanfaatan dan penyediaan arsip bagi kepentingan pengguana arsip yang berhak. 21. Pemeliharaan arsip adalah kegiatan menjaga keutuhan, keamanan, dan keselamatan arsip baik fisik maupun informasinya. 22. Penataan berkas adalah penempatan lembar-lembar naskah dari satu unit kerja kedalam suatu himpunan sesuai dengan konteks suatu kegiatan, sehingga menjadi suatu berkas yang mempunyai kesamaan kegiatan, kesamaan jenis, atau kesamaan masalah. 23. Unit pengolah Perangkat Daerah/BUMD adalah satuan kerja pada Perangkat Daerah yang mempunyai tugas dan tanggung jawab mengolah semua arsip yang berkaitan dengan kegiatannya. 24. Unit kearsipan Perangkat Daerah/BUMD adalah satuan kerja pada Perangkat Daerah yang mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam penyelenggaraan kearsipan dan sebagai pusat arsip inaktif Perangkat Daerah. 25. Pengarah surat adalah Kepala Perangkat Daerah/Kepala UPTB/Kepala UPTD/Pimpinan BUMD yang mengarahkan surat ke unit pengolah. 26. Surat rahasia adalah surat yang materi dan sifatnya memiliki tingkat keamanan tinggi yang berdampak kepada kerugian Negara dan Disintegrasi Bangsa. 27. Surat penting adalah surat yang tingkat keamanan isi surat perlu mendapat perhatian penerima surat. 28. Surat biasa adalah surat yang materi dan sifatnya biasa namun tidak dapat disampaikan kepada yang tidak berhak.

Pasal 2 Peraturan Gubernur ini dimaksudkan sebagai pedoman pengelolaan arsip dinamis yaitu arsip vital, arsip aktif, dan arsip inaktif serta arsip terjaga di Lingkungan Pemerintah Daerah dan BUMD. Pasal 3 Tujuan pengelolaan arsip dinamis adalah untuk menjamin kesediaan arsip yang otentik dan terpercaya dalam penyelenggaraan kegiatan sebagai bahan akuntabilitas kinerja dan alat bukti yang sah. Pasal 4 Pengelolaan arsip dinamis dilaksanakan berdasarkan asas sentralisasi dalam kebijakan dan desentralisasi dalam pelaksanaan. Pengelolaan arsip dinamis meliputi: a. penciptaan arsip; b. penggunaan arsip; c. pemeliharaan arsip dan d. penyusutan arsip. BAB II RUANG LINGKUP Pasal 5 BAB III PENCIPTAAN ARSIP Bagian Kesatu Umum Penciptaan arsip meliputi: a. pengurusan surat masuk; b. pengurusan surat keluar. Pasal 6 Pasal 7 Pengurusan surat masuk dan surat keluar dilaksanakan berdasarkan tata naskah dinas, klasifikasi arsip serta sistem klasifikasi keamanan dan akses arsip. (1) Surat Masuk terdiri atas: a. surat penting; b. surat biasa; dan c. surat rahasia. Bagian Kedua Pengurusan Surat Masuk Pasal 8 (2) Surat Masuk sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterima, dicatat dan dikendalikan oleh unit kearsipan.

(3) Pengarah surat mengarahkan surat ke unit pengolah sesuai dengan tugas dan fungsinya. (4) Surat masuk yang bersifat penting yang diarahkan ke unit pengolah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dicatat dalam lembar pengantar. Bagian Ketiga Pengurusan Surat Keluar Pasal 9 (1) Surat keluar diciptakan oleh unit pengolah. (2) Surat keluar dikendalikan oleh unit kearsipan. (3) Surat keluar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dicatat dalam daftar pengendali/buku agenda surat keluar dan kartu kendali surat keluar. Pasal 10 (1) Pengurusan surat masuk dan surat keluar dapat dilakukan secara manual maupun dengan sarana teknologi informasi. (2) Teknis pelaksanaan pengurusan surat masuk dan surat keluar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 dan Pasal 9 tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini. BAB VI PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN Bagian Kesatu Umum Pasal 11 Penggunaan dan pemeliharaan arsip meliputi: a. penataan arsip aktif; b. penataan arsip inaktif; c. perlindungan dan pengamanan arsip vital; d. pengelolaan arsip terjaga; e. pelayanan arsip; dan f. pemeliharaan. Bagian Kedua Penataan Arsip Aktif Pasal 12 (1) Arsip aktif yang berkaiatan dengan tugas dan fungsi Perangkat Daerah/BUMD yang telah ditindaklanjuti diberkaskan berdasarkan jenis kegiatan baik surat masuk dan surat keluar, (2) Arsip aktif yang tidak berkaitan dengan tugas dan fungsi Perangkat Daerah/BUMD diberkaskan berdasarkan isi surat atau masalah. (3) Masing-masing berkas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberi kode klasifikasi dan indeks berkas.

(4) Untuk menjamin keutuhan dan kelengkapan informasi dalam berkas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) digunakan kartu tunjuk silang bagi berkas yang terkait dan terpisah penyimpanannya. (5) Penataan berkas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) harus menjamin dapat diketemukan kembali arsip dengan cepat, tepat dan lengkap pada saat digunakan. (6) Arsip aktif disimpan di masing-masing Unit Pengolah Perangkat Daerah/BUMD. (7) Ketentuan mengenai pola klasifikasi arsip sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini. Bagian Ketiga Penataan Arsip Inaktif Pasal 13 (1) Unit Kearsipan Perangkat Daerah/BUMD dan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan melakukan penataan arsip inaktif berdasarkan prinsip asal-usul dan aturan asli sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing. (2) Unit Kearsipan Perangkat Daerah/BUMD melaksanakan penelusuran arsip yang saling terkait dan mencantumkan tunjuk silang pada daftar arsip yang bersangkutan maupun pada arsipnya. (3) Arsip yang sudah memasuki masa inaktif, dipindahkan dari Unit Pengolah ke Unit Kearsipan untuk dilakukan penataan. (4) Unit Kearsipan Perangkat Daerah/BUMD sebagai pusat arsip menyimpan arsip inaktif dari Unit Pengolah Perangkat Daerah/BUMD. (5) Penyimpanan arsip inaktif sebagaimana dimaksud pada ayat (4) harus memenuhi syarat sebagai berikut : a. telah melewati masa simpan aktif sesuai Jadwal Retensi Arsip (JRA) atau retensinya kurang dari 10 (sepuluh) tahun; b. telah dinilai unit pengolah/unit kerja bahwa arsip tersebut sudah memasuki masa inaktif; c. fisik dan informasinya telah ditata dalam daftar arsip inaktif; d. fisik dan daftar arsip telah dilakukan pemeriksaan olah unit pengolah dan unit kearsipan secara bersama-sama; dan e. berita acara pemindahan dan daftar arsip yang akan dipindahkan, telah ditandatangani oleh unit pengolah dan unit kearsipan. (6) Dinas Perpustakaan dan Kearsipan sebagai pusat arsip Pemerintah Daerah menyimpan arsip inaktif yang retensinya 10 (sepuluh) tahun atau lebih. (7) Ketentuan mengenai penataan, pengelolaan, dan penyimpanan arsip inaktif sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.

Bagian Keempat Perlindungan dan Pengamanan Arsip Vital Pasal 14 (1) Perangkat Daerah melaksanakan perlindungan dan pengamanan arsip vital dengan membuat program arsip vital. (2) Program arsip vital sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi : a. identifikasi arsip; b. perlindungan dan pengamanan arsip; c. penyelamatan dan pemulihan pasca bencana. (3) Peralatan khusus yang digunakan untuk perlindungan dan pengamanan arsip vital tergantung pada jenis, media dan ukuran arsip. (4) Program arsip vital sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. Bagian Kelima Pengelolaan Arsip Terjaga Pasal 15 Perangkat Daerah dan BUMD melindungi dan mengamankan arsip terjaga sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Bagian Keenam Pelayanan Arsip Pasal 16 Pelayanan arsip dinamis dilaksanakan dengan memperhatikan prinsip dan asas pelayanan prima. Bagian Ketujuh Pemeliharaan Pasal 17 (1) Perangkat Daerah/BUMD melaksanakan pemeliharaan arsip dinamis. (2) Pemeliharaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara periodik yang disesuaikan dengan media arsip. BAB VII PENYUSUTAN Bagian Kesatu Umum Pasal 18 (1) Penyusutan arsip dilakukan dengan cara memindahkan arsip inaktif dari unit pengolah ke unit kearsipan, pemusnahan arsip dan penyerahan arsip statis oleh pencipta arsip ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan.

(2) Penyusutan arsip dilaksanakan berdasarkan Jadwal Retensi Arsip (JRA). Bagian Kedua Pemindahan Pasal 19 (1) Unit Pengolah Perangkat Daerah/BUMD wajib memindahkan arsip inaktif ke Unit Kearsipan Perangkat Daerah/BUMD disertai berita acara pemindahan yang dilengkapi daftar arsip yang dipindahkan. (2) Unit Kearsipan Perangkat Daerah/BUMD wajib mengelola arsip inaktif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan menyajikan kembali apabila diperlukan. (3) Perangkat Daerah/BUMD memindahkan arsip inaktif yang retensinya 10 (sepuluh) tahun atau lebih ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan disertai Berita Acara yang dilengkapi daftar arsip. (4) Dinas Perpustakaan dan Kearsipan mengelola arsip sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan menyajikan kembali apabila diperlukan. Bagian Ketiga Pemusnahan Pasal 20 (1) Arsip yang memiliki retensi 10 (sepuluh) tahun atau lebih dilakukan penilaian oleh Tim. (2) Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibentuk oleh Gubernur dengan unsur anggota terdiri dari : a. Perangkat Daerah/BUMD pencipta arsip; b. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan; dan c. Arsiparis. (3) Penilaian arsip sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 21 (1) Perangkat Daerah/BUMD melaksanakan pemusnahan arsip yang retensinya kurang dari 10 (sepuluh) tahun sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Pemusnahan arsip sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan terhadap arsip yang tidak memiliki nilai guna, telah habis retensinya dan tidak terkait dengan penyelesaian proses suatu perkara. (3) Pelaksanaan pemusnahan dilakukan dengan cara dicacah atau cara lain sehingga fisik dan informasi arsip musnah tidak dapat dikenali. (4) Prosedur dan kelengkapan bukti pemusnahan arsip terdiri dari : a. pembentukan panitia penilai arsip dengan Keputusan Kepala Perangkat Daerah/Pimpinan BUMD tentang pemusnahan arsip; b. panitia penilai arsip sekurang-kurangnya memenuhi unsur : 1. Kepala perangkat daerah/pimpinan BUMD;

2. Pimpinan unit pengolah yang arsipnya dimusnahkan; 3. Arsiparis. c. pembuatan daftar arsip usul musnah oleh arsiparis; d. penilaian oleh panitia penilai arsip; e. permintaan persetujuan tertulis dari Kepala Perangkat Daerah/Pimpinan BUMD dan Gubernur; f. berita acara yang dilengkapi daftar penilaian arsip yang dimusnahkan. (5) Dinas Perpustakaan dan Kearsipan melaksanakan pemusnahan arsip yang memiliki retensi 10 (sepuluh) tahun atau lebih sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. (6) Pelaksanaan pemusnahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (5) harus disaksikan oleh unit di Bidang Pengawas dan Bidang Hukum. Bagian Ketiga Penyerahan Arsip Pasal 22 (1) Perangkat Daerah/BUMD wajib menyerahkan arsip statis kepada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan. (2) Arsip statis yang diserahkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah arsip yang memiliki nilai guna kesejarahan dan telah habis retensinya serta berketerangan dipermanenkan sesuai dengan jadwal retensi arsip. (3) Penyerahan arsip sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi tanggungjawab Pimpinan Perangkat Daerah/BUMD pencipta arsip. Pasal 23 Penyerahan arsip statis dari Perangkat Daerah/BUMD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 dilaksanakan sebagai berikut: a. penyeleksian dan pembuatan daftar arsip usul serah oleh arsiparis di unit kearsipan; b. penilaian oleh panitia penilai terhadap arsip usul serah; c. pimpinan perangkat daerah/bumd memberitahukan kepada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan disertai dengan pernyataan bahwa arsip yang diserahkan autentik, terpercaya, utuh dan dapat digunakan; d. verifikasi oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan; e. penetapan arsip yang akan diserahkan oleh pimpinan pencipta arsip; dan f. pelaksanaan serah terima arsip statis dari pimpinan perangkat daerah/bumd pencipta arsip kepada kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan disertai dengan berita acara dan daftar arsip yang akan diserahkan.

BAB VIII SUMBER DAYA MANUSIA Pasal 24 (1) Setiap Perangkat Daerah/BUMD harus memiliki arsiparis dan tenaga teknis pengelola arsip sesuai kebutuhan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Pengelola arsip harus memiliki kompetensi teknis kearsipan. (3) Keselamatan kerja dan jaminan kesehatan bagi pengelola arsip menjadi tanggung jawab Perangkat Daerah/BUMD masing-masing. BAB IX SARANA DAN PRASARANA Pasal 25 (1) Perangkat Daerah/BUMD menyediakan sarana dan prasarana kearsipan. (2) Perangkat Daerah/BUMD harus mempunyai ruangan unit kearsipan (record centre). (3) Ketentuan mengenai ruangan unit kearsipan (record centre) sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tercantum dalam Lampiran IV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini. BAB X PELAPORAN Pasal 26 Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan paling sedikit 1 (satu) kali dalam setahun melaporkan pelaksanaan pengelolaan arsip dinamis kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat. BAB XI KETENTUAN PENUTUP Pasal 27 Pengelolaan arsip dinamis yang sedang dilaksanakan oleh pengelola arsip wajib menyesuaikan dengan ketentuan dalam Peraturan Gubernur ini. Pasal 28 Pada saat Peraturan Gubernur ini mulai berlaku, semua ketentuan yang mengatur mengenai pengelolaan arsip dinamis dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan dalam Peraturan Gubernur ini.

Pasal 29 Peraturan Gubernur ini berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatan dalam Berita Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Ditetapkan di Mataram pada tanggal 26 Mei 2017 GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT, ttd H. M. ZAINUL MAJDI Diundangkan di Mataram pada tanggal 26 Mei 2017 SEKRETARIS DAERAH PROVINSI NTB, ttd. H. ROSIADY HUSAENIE SAYUTI BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2017 NOMOR Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BIRO HUKUM, ttd H. RUSLAN ABDUL GANI NIP. 19651231 199303 1 135