UPAYA PENINGKATAN DAYA MOTOR DENGAN MERUBAH BESARNYA LUBANG KELUARAN GAS BUANG

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PENGGUNAAN VARIASI ELEKTRODA BUSI TERHADAP PERFORMA MOTOR BENSIN TORAK 4 LANGKAH 1 SILINDER HONDA SUPRA-X 125 CC

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 November 2013

PENGARUH VARIASI SUDUT BUTTERFLY VALVE PADA PIPA GAS BUANG TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BENSIN 4 LANGKAH

PENGUJIAN PENGGUNAAN KATALISATOR BROQUET TERHADAP EMISI GAS BUANG MESIN SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH

Seminar Nasional (PNES II), Semarang, 12 Nopember 2014

Studi Eksperimen Pengaruh Variasi Perubahan Sudut Injektor pada System EFI Terhadap Performa Motor 4 Langkah

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN:

Andik Irawan, Karakteristik Unjuk Kerja Motor Bensin 4 Langkah Dengan Variasi Volume Silinder Dan Perbandingan Kompresi

UJI PERFORMANSI MESIN OTTO SATU SILINDER DENGAN BAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX PLUS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

PENGARUH FILTER UDARA PADA KARBURATOR TERHADAP UNJUK KERJA MESIN SEPEDA MOTOR

PENGARUH PENAMBAHAN ADITIF PADA PREMIUM DENGAN VARIASI KONSENTRASI TERHADAP UNJUK KERJA ENGINE PUTARAN VARIABEL KARISMA 125 CC

Uji Eksperimental Pertamina DEX dan Pertamina DEX + Zat Aditif pada Engine Diesel Putaran Konstan KAMA KM178FS


ANALISA VARIASI BAHAN BAKAR TERHADAP PERFORMA MOTOR BENSIN 4 LANGKAH

JURNAL ANALISA PENGARUH PENGGUNAAN CAMPURAN ZAT CAMPHOR PADA BAHAN BAKAR PREMIUM TERHADAP KINERJA MESIN MOTOR BENSIN (SUPRA X 125)

PENGARUH PENGGUNAAN FREKUENSI LISTRIK TERHADAP PERFORMA GENERATOR HHO DAN UNJUK KERJA ENGINE HONDA KHARISMA 125CC

SWIRL SEBAGAI ALAT PEMBUAT ALIRAN TURBULEN CAMPURAN BAHAN BAKAR DAN UDARA PADA SALURAN INTAKE MANIFOLD

KAJIAN EKSPERIMENTAL TENTANG PENGGUNAAN PORT FUEL INJECTION (PFI) SEBAGAI SISTEM SUPLAI BAHAN BAKAR MOTOR BENSIN DUA-LANGKAH SILINDER TUNGGAL

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

KAJI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN MEDAN MAGNET TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN

Pengaruh Variasi Durasi Noken As Terhadap Unjuk Kerja Mesin Honda Kharisma Dengan Menggunakan 2 Busi

ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN BAKAR PERTAMAX DAN PERTAMAX PLUS TERHADAP PERFORMA SEPEDA MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN DINAMOMETER CHASSIS

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS PERBANDINGAN PENGGUNAAN BAHAN BAKAR SOLAR DAN BIODIESEL B20 TERHADAP PERFORMANSI ENGINE VOLVO D9B 380

ANALISA KINERJA MESIN OTTO BERBAHAN BAKAR PREMIUM DENGAN PENAMBAHAN ADITIF OKSIGENAT DAN ADITIF PASARAN

Gambar 3.1 Diagram alir metodologi pengujian

BAB 4 PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

Pengaruh Ignition Timing Mapping Terhadap Unjuk Kerja dan Emisi Engine SINJAI 650 CC Berbahan Bakar Pertalite RON 90

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis Penggunaan Venturi..., Muhammad Iqbal Ilhamdani, FT UI, Universitas Indonesia

Unjuk Kerja Motor Bakar Bensin Dengan Turbojet Accelerator

Analisis Perbandingan Emisi Gas Buang Mesin Diesel Menggunakan Bahan Bakar Solar dan CNG Berbasis Pada Simulasi

PENGARUH PENGGUNAAN BLOWER ELEKTRIK TERHADAP PERFORMA MESIN SEPEDA MOTOR SISTEM INJEKSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Persiapan Dan Pengesetan Mesin. Kondisi Baik. Persiapan Pengujian. Pemasangan Alat Ukur

BAB I PENDAHULUAN. (khususnya sepeda motor) berkembang. semakin pesat dewasa ini, yang juga diikuti oleh perkembangan

PENGARUH PENGGUNAAN CDI PREDATOR DUAL MAP TERHADAP KARAKTERISTIK PERCIKAN BUNGA API DAN KINERJA MOTOR 4 LANGKAH 110 CC TRANSMISI AUTOMATIC

Edi Sarwono, Toni Dwi Putra, Agus Suyatno (2013), PROTON, Vol. 5 No. 1/Hal

PERBANDINGAN UNJUK KERJA GENSET 4-LANGKAH MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR BENSIN DAN LPG DENGAN PENAMBAHAN MIXER VENTURI

PENGARUH PENAMBAHAN ADITIF NABATI SOLAR TERHADAP UNJUK KERJA DAN KETAHANAN MESIN DIESEL GENERATOR SET TF55R

Fahmi Wirawan NRP Dosen Pembimbing Prof. Dr. Ir. H. Djoko Sungkono K, M. Eng. Sc

PENGARUH CAMPURAN METANOL TERHADAP PRESTASI MESIN

Dosen Pembimbing Dr. Bambang Sudarmanta, ST, MT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

JTM. Volume 03 Nomor 02 Tahun 2014, PENGARUH PEMANFAATAN GAS BUANG SEBAGAI PEMANAS INTAKE MANIFOLD TERHADAP PERFORMA MESIN SUPRA X TAHUN 2002

I. PENDAHULUAN. Motor bensin dan diesel merupakan sumber utama polusi udara di perkotaan. Gas

Peningkatan Performance dengan Pendingin Udara Masuk pada Motor Diesel 4JA1

Bagaimana perbandingan unjuk kerja motor diesel bahan bakar minyak (solar) dengan dual fuel motor diesel bahan bakar minyak (solar) dan CNG?

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PERUBAHAN TITIK BERAT POROS ENGKOL TERHADAP PRESTASI MOTOR BENSIN EMPAT LANGKAH

JTM. Volume 01 Nomor 02 Tahun 2013, Pengaruh Variasi Sudut Sudu Turbo Cyclone Terhadap Unjuk Kerja Pada Kendaraan Honda Civic SR4

ANALISA KINERJA MESIN MOTOR 4 LANGKAH BERBAHAN BAKAR ETHANOL % DENGAN PENERAPAN 2 BUSI TUGAS AKHIR

Studi Eksperimental Kinerja Mesin Kompresi Udara Satu Langkah Dengan Variasi Sudut Pembukaan Selenoid

BAB V ANALISA AKHIR. pengujian Dynotest dan Uji Konsumsi Bahan Bakar Pada RPM Konstan untuk

PENGARUH PENGGUNAAN CDI RACING TERHADAP KARAKTERISTIK PERCIKAN BUNGA API DAN KINERJA MOTOR 4 LANGKAH 110 CC TRANSMISI AUTOMATIC TAHUN 2009

PENGARUH PENGGUNAAN BROQUET PADA PRESTASI MESIN SEPEDA MOTOR

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN THROTTLE SWITCH SYSTEM PADA SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X 125 TERHADAP DAYA DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin cepat mendorong manusia untuk

Penambahan Pemanas Campuran Udara dan Bahan Bakar

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Mesin uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah mesin 2 langkah 135 cc dengan data sebagai berikut :

Wardoyo. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Modifikasi Transmisi dan Final Gear pada Mobil Prototype Ronggo Jumeno

Beni Setya Nugraha, S.Pd.T. Joko Sriyanto, MT. (Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif F.T. UNY)

ASPEK TORSI DAN DAYA PADA MESIN SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH DENGAN BAHAN BAKAR CAMPURAN PREMIUM METHANOL


UPAYA MENINGKATKAN PERFORMA MESIN YAMAHA VEGA R DENGAN MELAKUKAN BORE UP DAN STROKE UP

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang masuk melalui lubang intake dengan 7 variabel bukaan klep in saat

Abstract. Keywords: Performance, Internal Combustion Engine, Camshaft

ANALISIS CELAH BUSI TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN KINERJA PADA MESIN SUZUKI TORNADO GX

Spesifikasi Bahan dan alat :

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

PETUNJUK PRAKTIKUM MESIN KAPAL JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN MARINE ENGINEERING

performa perubahan mesin diesel menjadi CNG Engine berbasis pada simulasi pemodelan menggunakan software GTPOWER. Diharapkan, dapat diketahui dari

BAB III METODE PENELITIAN

UJI PERFORMA PENGARUH IGNITION TIMING TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN BERBAHAN BAKAR LPG

PENINGKATAN UNJUK KERJA SEPEDA MOTOR DENGAN CARA PENGUBAHAN VOLUME SILINDER

PENGARUH PERUBAHAN LIFT PADA CAM SHAFT TERHADAP TORSI DAN DAYA SEPEDA MOTOR YAMAHA JUPITER Z

PENGARUH BESAR LSA (LOBE SEPARATION ANGLE) PADA CAMSHAFT TERHADAP UNJUK KERJA MESIN SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH

Imam Mahir. Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta Jalan Rawamangun Muka, Jakarta

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Pemanasan Bahan Bakar terhadap Unjuk Kerja Mesin

ANALISA PENGARUH DURASI CAMSHAFT TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BAKAR HONDA TIGER 200 CC TUNE UP DRAG BIKE

DINAMOMETER GENERATOR AC 10 KW PENGUKUR UNJUK KERJA MESIN SEPEDA MOTOR 100 CC

PENGARUH JENIS BAHAN BAKAR TERHADAP UNJUK KERJA SEPEDA MOTOR SISTEM INJEKSI DAN KARBURATOR

BAB III PROSEDUR PENGUJIAN

PENGARUH PERUBAHAN SAAT PENYALAAN (IGNITION TIMING) TERHADAP PRESTASI MESIN PADA SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH DENGAN BAHAN BAKAR LPG

PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR DENGAN MEMANFAATKAN ALIRAN OLI MESIN TERHADAP KINERJA MESIN SEPEDA MOTOR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGUJIAN STANDARD CAMSHAFT DAN AFTER MARKET CAMSHAFT TERHADAP UNJUK KERJA SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH 110 CC

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang .

PENGARUH PENAMBAHAN ADITIF ABD 01 SOLAR KE DALAM MINYAK SOLAR TERHADAP KINERJA MESIN DIESEL

KARAKTERISASI UNJUK KERJA SISTEM DUAL FUEL GASIFIER DOWNDRAFT SERBUK KAYU DAN DIESEL ENGINE GENERATOR SET 3 KW

BAB III METODE PENELITIAN

STUDI PERBANDINGAN KINERJA MOTOR STASIONER EMPAT LANGKAH SATU SILINDER MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR GAS LPG DAN BIOGAS

Optimasi Daya dan Torsi pada Motor 4 Tak dengan Modifikasi Crankshaft dan Porting pada Cylinder Head

EFISIENSI GAS ENGINE PADA BERBAGAI PUTARAN: STUDI EKSPERIMEN PADA JES GAS ENGINE J208GS

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH PEMASANGAN SUPERCHARGER TERHADAP UNJUK KERJA PADA MOTOR BENSIN SATU SILINDER

ANALISA MODIFIKASI INTAKE MANIFOLD TERHADAP KINERJA MESIN SEPEDA MOTOR 4 TAK 110cc

PENGARUH INJEKSI GAS HIDROGEN TERHADAP KINERJA MESIN BENSIN EMPAT LANGKAH 1 SILINDER

Transkripsi:

UPAYA PENINGKATAN DAYA MOTOR DENGAN MERUBAH BESARNYA LUBANG KELUARAN GAS BUANG Mohamad Hakam (1), Lukman Handoko (2), dan Arik Eko P (3) 1,2 Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) Jalan Teknik kimia ITS surabaya, Kampus Sukolilo, Surabaya 3 PNM Madiun, Jalan Serayu 65 Madiun Email: mohhakam@yahoo.co.uk ABSTRAK Fungsi kendaraan bermotor sekarang ini tidak hanya untuk transportasi, akan tetapi sudah berkembang. Perkembangan kendaraan bermotor ditandai dengan semakin banyaknya jenis dan tipe kendaraan yang ada dipasaran dengan menawarkan unjuk kerja yang lebih baik. Unjuk kerja kendaraan bermotor bisa dilihat dari daya, torsi, konsumsi bahan bakar maupun emisi gas buang yang dihasilkan. Dalam penelitian ini penulis ingin mencoba meningkatkan unjuk kerja motor terutama dari sisi dayanya, jika dilakukan modifikasi terhadap lubang keluaran gas buangnya. Daya motor berhubungan dengan kemampuan suatu motor untuk menaikkan percepatan maupun kecepatan maksimal yang bisa dicapai oleh kendaraan bermotor. Modifikasi yang penulis lakukan adalah dengan merubah diameter ekshaust atau lubang keluaran gas buang sepeda motor Yamaha Vega, dimana diameter standard (20,05 mm) dimodifikasi dengan menambah diameternya sebesar 1mm dan 2 mm, menjadi 21,05 mm dan 22,05 mm, kemudian dilakukan pengujian dayanya, dengan menggunakan dynamometer. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa daya rata-rata standardnya sebesar 6,16 Hp, modifikasi 1 mm sebesar 6,58 Hp, modifikasi 2 mm sebesar 6 Hp, sehingg terjadi kenaikan dibandingkan dengan daya standardnya sebesar 0,42 Hp pada modifikasi pertama, dan terjadi penurunan sebesar 016 Hp pada modifikasi kedua. Kata kunci: Daya, Exhaust, Diameter Lubang. PENDAHULUAN Perkembangan dunia industri, khususnya industri kendaraan bermotor begitu pesat. Setiap hari produksi kendaraan bermotor semakin bertambah, baik dari sisi jumlah maupun jenis, merek ataupun tipe dari kendaraan tersebut. Konsumen dimanjakan dengan hasil produksi yang memiliki kualitas yang semakin meningkat. Untuk menarik konsumen menggunakan produk-produk tertentu produsen bersaing ketat untuk menghasilkan produk yang terbaik dengan harga yang terjangkau. Kualitas produksi kendaraan bermotor ditandai dengan unjuk kerja yang baik pula, dimana unjuk kerja meliputi daya, torsi, konsumsi bahan bakar, tekanan efektif rata-rata maupun emisi gas buang yang dihasilkan. Pada dasarnya produksi dari pabrikan sudah memberikan unjuk kerja yang sangat baik, akan tetapi setiap pemakai pasti mempunyai keinginan untuk meningkatkan unjuk kerja atau performa dari kendaraan yang dimilikinya, sehingga dalam penelitian ini penulis berusaha mencoba meningkatkan unjuk kerja dari kendaraan bermotor tersebut melalui upaya memodifikasi diameter lubang gas buang. Dari hasil penelitian tersebut diharapkan didapat unjuk keja yang lebih bagus terutama ditinjau dari sisi dayanya. A-6-1

Parameter Unjuk Kerja Motor Pembakaran Dalam Dasar pengukuran yang digunakan untuk mengevaluasi performance suatu engine meliputi: 1. Putaran engine 2. Brake Horse Power (Bhp) 3. Torsi 4. Tekanan Efektif Rata-rata (Bmep) 5. Konsumsi Bahan Bakar (sfc) 6. Effisiensi Thermis 280 ihp Peak ihp 240 Peak bhp 200 Horse Power 160 120 bmep, kgf/cm2 10 80 6 8 bmep Brake Torque bhp fhp 45 40 35 30 torque, kgf.m 40 0 1000 2000 3000 4000 5000 bsfc 6000 7000 0,30 0,25 0,20 bsfc, kgf/bhp.hr Gambar 1. Pengujian SI Engine dengan Variabel Speed untuk Full Open Throttle Sumber: Mathur dan Sharma (1980) Putaran engine Putaran engine adalah banyaknya putaran dari engine selama satu menit atau detik. Putaran engine biasanya dinyatakan dalam round per minute (rpm) atau round per second (rps). Turbulensi aliran meningkat seiring dengan putaran engine, sehingga dengan putaran engine yang semakin meningkat maka laju pembakaran semakin cepat akibat turbulensi. Gambar 2 menunjukkan laju pembakaran fungsi kecepatan engine. Gambar 2. Kecepatan Api Rata-rata dalam Ruang Bakar Fungsi Putaran Engine pada Engine SI Sumber: Pulkrabek, Willard W (1997) A-6-2

Daya Daya adalah energi yang dihasilkan dari sebuah proses dalam tiap satuan waktu, dimana dalam hal ini daya merupakan kemampuan dari suatu engine dalam menghasilkan kerja tiap satu satuan waktunya. Dalam satu putaran poros engine, titik tertentu yang berada pada diameter terluar rotor (jari-jari r) akan berputar sepanjang 2 r. Jika pada diameter terluar bekerja gaya F, maka gaya tersebut pada Gambar 3 melakukan kerja sebesar : Kerja = 2 r.f (untuk 1 putaran poros) (1) F. 2.. r. n Kerja poros motor:. (2) 60 Motor kecepatan sudut,w keliling = p.r 2. r F Gambar 3. Kerja Poros Motor Satuan kerja persatuan waktu adalah daya, sehingga: Daya (P) = F. 2.. r. n 60.75 [hp] (3) Dimana : F = Beban dari dynamometer [kg] r = Panjang lengan dynamometer n = Putaran motor [rpm] 75 g.m = 1 hp.s METODA Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode laboratory experimental. Jenis penelitian ini adalah membandingkan hasil percobaan benda uji standard denganbenda uji modifikasi dengan memakai sarana laboratorium sebagai basis dalam mencari data. Benda Uji Peralatan pengujian yang dipakai pada penelitian ini terdiri dua jenis yaitu benda uji standar dan benda uji modifikasi. Benda uji standar Yang dipakai sebagai benda uji standar pada penelitian ini adalah kepala silinder sepeda motor Yamaha Vega standar pabrikdengan lubang exhaust standart yaitu 20.05 mm. A-6-3

Benda uji modifikasi Gambar 4. Lubang Exhaust Standart Yang dipakai sebagai benda uji modifikasi adalah kepala silinder sepeda motor Yamaha Vega yang telah mengalami modifikasi yaitu pada lubang exhaust ini akan diperbesar menjadi 21,05 mm dan 22,05 mm. Prosedur Pengujian 1. Engine dihidupkan. 2. Melakukan pemanasan mesin untuk mencapai kondisi operasional dari mesin kurang lebih selama 5-10 menit. 3. Sepeda motor dinaikkan ke mesin dynometer. 4. Sensor dipasang semua. 5. Beban diukur di roda belakang, besarnya torsi dan daya mulai dari rpm 5000 sampai rpm tertinggi (full open throtle) 6. Kemudian semua parameter dapat dilihat di komputer. 7. Masing-masing benda uji dilakukan pengujian dan diulang. 8. Setelah selesai pencataan mesin di biarkan tetap hidup sampai stasioner 9. Mesin dimatikan 10. Blower dimatikan. HASIL DAN DISKUSI Dari pengujian yang dilakukan pada motor Yamaha Vega standard dan modifikasi, pada dynamometer dengan pengambilan data mulai dari rpm 5000 sampai rpm tertinggi atau sampai full open throttle dengan menggunakan gigi transmisi 3, maka diperoleh hasil yang ditunjukkan pada Tabel 1. A-6-4

Tabel 1. Hasil Pengujian Benda Uji Standard dan Modifikasi Standart Modifikasi 1 Modifikasi 2 Perubahan Daya (%) Rpm Daya (hp) Daya (hp) Daya (hp) Δ 1 Δ 2 5500 4,3 3,9 4,2-0,4-0,1 5750 6 5,8 5,9-0,2-0,1 6000 6,4 6,5 6,4 0,1 0 6250 6,5 6,7 6,6 0,2 0,1 6500 6,7 6,9 6,8 0,2 0,1 6750 6,9 7,2 6,8 0,3-0,1 7000 7 7,3 6,9 0,3-0,1 7250 7 7,4 6,9 0,4-0,1 7500 6,9 7,4 6,9 0,5 0 7750 6,7 7,3 6,7 0,6 0 8000 6,5 7,1 6,4 0,6-0,1 8250 6,2 6,9 6,1 0,7-0,1 8500 6,1 6,7 5,8 0,6-0,3 8750 5,8 6,4 5,4 0,6-0,4 9000 5,6 6,3 5,1 0,7-0,5 9250 5,2 6,1 4,7 0,9-0,5 9500 4,9 5,9 4,4 1-0,5 Ratarata 6,158824 6,576470588 6 0,417647059-0,15882 Dari Tabel 1 terlihat bahwa daya standard rata-ratanya sebesar 6,16 hp, modifikasi 1 sebesar 6,58 hp dan modifikasi 2 sebesar 6 hp, ini memberikan arti bahwa modifikasi 1 terjadi kenaikan daya sebesar 0,4 hp, sedangkan modifikasi 2 terjadi penurunan daya sebesar 0,16 hp. Kemudian untuk lebih jelas perbedaan hasil pengujian standard dan modifikasi, maka dibuat grafik perbedaan antara pengujian standard dan modifikasi 1 dan modifikasi 2, hasilnya ditunjukkan pada Gambar 5. A-6-5

Grafik Daya 8 7 6 5 Daya 4 3 2 1 0 5000 5500 6000 6500 7000 7500 8000 8500 9000 9500 10000 10500 11000 RPM Standart Modifikasi 1 Modifikasi 2 Gambar 5. Grafik Perbandingan Daya Antara Standart, Modifikasi 1, dan Modifikasi 2 Gambar di atas adalah hasil dari perbandingan data antara standart, modifikasi 1 dan modifikasi 2. Dari gambar dapat dilihat perbedaan antara daya standart dan modifikasi, daya standart maksimum sebesar 7,0 hp dicapai pada rpm 7136, sedangkan untuk modifikasi 1 daya maksimum naik mencapai 7,4 hp dicapai pada rpm 7356 tapi setelah rpm 7356 daya cenderung turun, tetapi masih diatas yang standart. Dan untuk modifikasi 2 daya tidak terdapat kenaikan pada puncak daya yaitu 7,0 hp pada rpm 7448 dan menurun pada rpm 9500 dari 4,9 hp menjadi 4,4 hp. Kenaikan daya pada modifikasi 1 dapat diterangkan sebagai berikut : daya rata rata dan daya puncaknya akan naik seiring dengan pembesaran diameter, hal ini diakibatkan sisa bahan bakar bisa keluar bebas keudara luar, sehingga didalam ruang bakar akan bersih dari gas buang, hal ini akan menguntungkan saat langkah hisap, dimana isi bersih akan masuk dengan lancar, sehingga efisiensi volumetrisnya semakin besar, yang akan membuat proses pembakaran lebih optimal karena jumlah isi segar yang dibakar semakin banyak.kemudian jika diameter diperlebar lagi menjadi 22, 05 daya rata-rata dan daya puncaknya malah menjadi turun, hal ini karena lubang diameter sudah terlalu lebar, yang menyebabkan isi segar ikut terbuang bersama-sama gas buang, sehingga proses pembakarannya menjadi tidak sempurna. KESIMPULAN Dari hasil penelitian didapatkan bahwa : 1. Terdapat kenaikan daya rata-rata sebesar 0,42 hp pada pembesaran lubang menjadi 21,05 mm jika dibandingkan dengan daya motor vega standard buatan pabrik. 2. Terjadi penurunan daya rata-rata sebesar 0,16 hp pada pembesaran lubanh menjadi 22,05 mm, jika dibandingkan dengan daya standarnya. 3. Daya puncaknya juga mengalami kenaikan pada modifikasi satu, sedangkan pada modifikasi 2 tidak terjadi kenaikan daya puncaknya. A-6-6

4. Masih diperlukan penelitian lanjutan dengan range yang lebih dekat untuk mengetahui kenaikan maksimunnya. DAFTAR PUSTAKA Biro Pusat Statistik, (2003), Jumlah Kendaraan Bermotor di Indonesia, Jakarta. Heisler and Arnold, (1994), Advance Engine Technology, Hodder Headline Group,London. Hakam, Mohamad (2006), Analisa Pengaruh Penggunaan Logam Tembaga Sebagai Katalis Pada Saluran Gas Buang Mesin Bensin Empat langkah Terhadap Konsentrai Polutan CO Dan HC, Tesis S-2 Teknik Mesin FTI-ITS, Surabaya. Heywood, John B. (1988), Internal Combustion Engine Fundamentals, International Edition, McGraw-Hill. Hiller, V. A. W.(1995), Fundamental Motor Vehicle Technology, Edisi 4, FIMI Stanley Thorne ( Publishers ) Ltd. Maleev, V. L., (1945), Internal Combustion Engine, 2 nd edition, McGraw Hill Kogakhusa, LTD., Tokyo. Mathur dan Sharma, (1980), A Course in Internal Combustion Engines, Dhanpat Rai & Son, Delhi. Obert, Edward F., (1968), Internal Combustion Engine and Air Pollution, 3 nd edition, Internal Textbook Company, New York,. Prasetyo, Arik E., (2006), Pengaruh Diameter Lubang Exhaust terhadap Parameter Unjuk Kerja Pada Motor Yamaha Vega, Tugas Akhir Teknik Mesin Otomotif Politeknik Madiun. Pulkrabek, W. (1997), Engineering Fundamental of the Internal Combustion Engine, Prentice Hall International, INC. A-6-7