T. G. BELAWA YADNYA DAN N. M. SUCI SUKMAWATI Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Udayana, Denpasar RINGKASAN

dokumen-dokumen yang mirip
Kombinasi Pemberian Starbio dan EM-4 Melalui Pakan dan Air Minum terhadap Performan Itik Lokal Umur 1-6 Minggu

Pengaruh Imbangan Energi dan Protein Ransum terhadap Energi Metabolis dan Retensi Nitrogen Ayam Broiler

EFEK PENGGUNAAN KONSENTRAT PABRIKAN DAN BUATAN SENDIRI DALAM RANSUM BABI STARTER TERHADAP EFISIENSI PENGGUNAAN RANSUM. S.N.

Yunilas* *) Staf Pengajar Prog. Studi Peternakan, FP USU.

MANFAAT DEDAK PADI YANG DIFERMENTASI OLEH KHAMIR SACCHAROMYCES CEREVISIAE DALAM RANSUM ITIK BALI JANTAN

PENGARUH PENGGUNAAN LEMAK SAPI DALAM RANSUM SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN ENERGI JAGUNG TERHADAP BERAT BADAN AKHIR DAN PROSENTASE KARKAS ITIK BALI

PENGARUH DOSIS EM-4 (EFFECTIVE MICROORGANISMS-4) DALAM AIR MINUM TERHADAP BERAT BADAN AYAM BURAS

PEMANFAATAN STARBIO TERHADAP KINERJA PRODUKSI PADA AYAM PEDAGING FASE STARTER

PENAMPILAN PRODUKSI AYAM BROILER YANG DIBERI TEPUNG GAMBIR (Uncaria Gambir Roxb) SEBAGAI FEED ADDITIVE DALAM PAKAN.

SUPLEMENTASI SERBUK GERGAJI DENGAN PROBIOTIK UNTUK PAKAN KELINCI

Pengaruh Lanjutan Substitusi Ampas Tahu pada Pakan Basal (BR-2) Terhadap Penampilan Ayam Broiler Umur 4-6 Minggu (Fase Finisher)

BAB III MATERI DAN METODE. Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Performa Burung Puyuh Betina Umur 16

SUPLEMENTASI BEBERAPA PROBIOTIK MELALUI AIR MINUM TERHADAP PERFORMANS AYAM BROILER PERIODE AKHIR

PENGARUH SUPLEMENTASI KAPU - KAPU (Pistoia stratiotes L) DALAM RANSUM TERHADAP KOLESTEROL PADA SERUM DAN DAGING AYAM KAMPUNG

ENERGI METABOLIS DAN EFISIENSI PENGGUNAAN ENERGI RANSUM AYAM BROILER YANG MENGANDUNG LIMBAH RESTORAN SEBAGAI PENGGANTI DEDAK PADI

PengaruhImbanganEnergidan Protein RansumterhadapKecernaanBahanKeringdan Protein KasarpadaAyam Broiler. Oleh

Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2004

THE INFLUENCES OF CAGE DENSITY ON THE PERFORMANCE OF HYBRID AND MOJOSARI DUCK IN STARTER PERIOD

PENGARUH PERENDAMAN NaOH DAN PEREBUSAN BIJI SORGHUM TERHADAP KINERJA BROILER

BAB III MATERI DAN METODE. hijau terhadap bobot relatif dan panjang organ pencernaan itik Magelang jantan

PEMAKAIAN ONGGOK FERMENTASI DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMA AYAM BURAS PERIODE PERTUMBUHAN

PENGARUH PEMBERIAN JAHE (Zingiber Officinale Rosc) DALAM RANSUM TERHADAP PENAMPILAN ITIK PETELUR AFKIR

Penampilan Produksi Anak Ayam Buras yang Dipelihara pada Kandang Lantai Bambu dan Litter

ENERGI METABOLIS DAN DAYA CERNA BAHAN KERING RANSUM YANG MENGANDUNG BERBAGAI PENGOLAHAN DAN LEVEL CACING TANAH (LUMBRICUS RUBELLUS)

Pengaruh Pengaturan Waktu Pemberian Air Minum yang Berbeda Temperatur terhadap Performan Ayam Petelur Periode Grower.

THE INFLUENCES OF CAGE DENSITY ON PERFORMANCE OF HYBRID AND MOJOSARI DUCK IN FINISHER PERIOD

Pengaruh Tingkat Penambahan Tepung Daun Singkong dalam Ransum Komersial terhadap Performa Broiler Strain CP 707

KOMBINASI AZOLLA MICROPHYLLA DENGAN DEDAK PADI SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER BAHAN PAKAN LOKAL AYAM PEDAGING

Ade Trisna*), Nuraini**)

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN PEPAYA TERHADAP TAMPILAN PRODUKSI AYAM BROILER (The Effect of Papain Extract on the Broiler Performance)

Pengaruh Imbangan Hijauan-Konsentrat dan Waktu Pemberian Ransum terhadap Produktivitas Kelinci Lokal Jantan

Kususiyah, Urip Santoso, dan Rian Etrias

PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG AMPAS TAHU DI DALAM RANSUM TERHADAP BOBOT POTONG, BOBOT KARKAS DAN INCOME OVER FEED COST AYAM SENTUL

PENGARUH SUPLEMENTASI STARBIO DALAM PAKAN DENGAN 40% DEDAK PADI TERHADAP PENAMPILAN BABI LANDRACE

PENGARUH PENGGANTIAN RANSUM KOMERSIAL DENGAN AMPAS TAHU TERHADAP KECERNAAN PAKAN PADA BABI RAS

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Nutrien

KINERJA AYAM KAMPUNG DENGAN RANSUM BERBASIS KONSENTRAT BROILER. Niken Astuti Prodi Peternakan, Fak. Agroindustri, Univ. Mercu Buana Yogyakarta

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan September - Desember 2015 di

Pengaruh Lumpur Sawit Fermentasi dalam Ransum Terhadap Performa Ayam Kampung Periode Grower

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

PENGARUH PENAMBAHAN ASAM SITRAT DALAM RANSUM SEBAGAI ACIDIFIER TERHADAP KECERNAAN PROTEIN DAN BOBOT BADAN AKHIR PADA ITIK JANTAN LOKAL

PERTUMBUHAN AYAM BURAS PERIODE GROWER MELALUI PEMBERIAN TEPUNG BIJI BUAH MERAH (Pandanus conoideus LAMK) SEBAGAI PAKAN ALTERNATIF

PENGARUH PENGGUNAAN DEDAK PADI TERFERMENTASI OLEH Trichoderma viride TERHADAP PENAMPILAN AYAM BROILER

Pengaruh Penggantian Ransum Komersial Dengan Ampas Tahu Terhadap Komponen Organ Dalam Babi Ras. Puger, A.W., I M. Suasta, P.A. Astawa and K.

PENGARUH PENGGANTIAN RANSUM KOMERSIAL DENGAN AMPAS TAHU TERHADAP KOMPONEN ORGAN DALAM BABI RAS

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penampilan Kelinci Persilangan Lepas Sapih yang Mendapat Ransum dengan Beberapa Tingkat Penggunaan Ampas Teh

PENGARUH PENAMBAHAN ECENG GONDOK (Eichornia crassipes) FERMENTASI DALAM RANSUM TERHADAP PRODUKSI TELUR ITIK TEGAL

Efektifitas Berbagai Probiotik Kemasan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Burung Puyuh (Coturnix coturnix japonica)

PENGARUH PEMBERIAN ISOLAT BAKTERI SELULOLITIK RUMEN KERBAU SEBAGAI SUMBER PROBIOTIK MELALUI AIR MINUM TERHADAP PENAMPILAN ITIK BALI

Pertumbuhan dan Komponen Fisik Karkas Domba Ekor Tipis Jantan yang Mendapat Dedak Padi dengan Aras Berbeda

Mairizal 1. Intisari. Kata Kunci : Fermentasi, Kulit Ari Biji Kedelai, Aspergillus Niger, Ayam Pedaging.

ABSORPSI MINERAL DAN KADAR LEMAK DARAH PADA TIKUS YANG DIBERI SERAT AMPAS TEH HASIL MODIFIKASI MELALUI FERMENTASI DENGAN Aspergillus niger

EFEKTIVITAS PEMBERIAN TEPUNG KENCUR

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 minggu dari 12 September 2014 sampai

Pengaruh Penggunaan...Trisno Marojahan Aruan

Penggantian Sebagian Ransum Komersial dengan Polar dan Aditif Duck mix terhadap Komposisi Fisik Karkas Itik

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pakan Penelitian

KAJIAN PENAMBAHAN TETES SEBAGAI ADITIF TERHADAP KUALITAS ORGANOLEPTIK DAN NUTRISI SILASE KULIT PISANG

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari-Maret 2015 di Kandang

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah ayam kampung jenis sentul

KADAR KOLESTEROL SERUM DARAH AYAM PETELUR YANG DIBERI AIR REBUSAN DAUN SIRIH SKRIPSI TEFI HARUMAN HANAFIAH

Roesdiyanto, Rosidi dan Imam Suswoyo Fakultas Peternakan, Unsoed

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 13 minggu, pada 12 Mei hingga 11 Agustus 2012

EFEK LAMA WAKTU PEMBATASAN PEMBERIAN PAKAN TERHADAP PERFORMANS AYAM PEDAGING FINISHER

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan perkembangan ayam broiler sangat dipengaruhi oleh

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH IMBANGAN ENERGI DAN PROTEIN RANSUM TERHADAP BOBOT KARKAS DAN BOBOT LEMAK ABDOMINAL AYAM BROILER UMUR 3-5 MINGGU

SKRIPSI BUHARI MUSLIM

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Penggunaan Tepung Daun Mengkudu (Morinda

I. PENDAHULUAN. Pakan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha peternakan,

SUBTITUSI DEDAK PADI DENGAN LIMBAH RESTORAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN KIMIA RANSUM AYAM BROILER SKRIPSI ALBERTUS RANDY SOEWARNO

Pengaruh Pemakaian Urea Dalam Amoniasi Kulit Buah Coklat Terhadap Kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik Secara in vitro

PENGARUH PENGGUNAAN POLLARD DAN ASAM AMINO SINTETIS DALAM PAKAN AYAM PETELUR TERHADAP KONSUMSI PAKAN, KONVERSI PAKAN, DAN PRODUKSI TELUR

M. Datta H. Wiradisastra Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran Jatinangor, Bandung ABSTRAK

AGROVETERINER Vol.5, No.2 Juni 2017

Performans Pertumbuhan Itik Talang Benih Jantan dan Betina yang Dipelihara secara Intensif

Respon Broiler terhadap Pemberian Ransum yang Mengandung Lumpur Sawit Fermentasi pada Berbagai Lama Penyimpanan

PENGARUH KETINGGIAN TEMPAT (ALTITUDE) DAN TINGKAT ENERGI RANSUM TERHADAP PENAMPILAN AYAM BURAS SUPER UMUR 2 7 MINGGU

Kususiyah, Urip Santoso, dan Debi Irawan. Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu

Animal Agricultural Journal, Vol. 1. No. 1, 2012, p Online at :

MATERI DAN METODE. Waktu dan Lokasi. Materi

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Rataan kecernaan protein ransum puyuh yang mengandung tepung daun lamtoro dapat dilihat pada Tabel 7.

KANDUNGAN LEMAK KASAR, BETN, KALSIUM DAN PHOSPOR FESES AYAM YANG DIFERMENTASI BAKTERI Lactobacillus sp

Animal Agriculture Journal 3(3): , Oktober 2014 On Line at :

I. PENDAHULUAN. hijauan serta dapat mengurangi ketergantungan pada rumput. seperti jerami padi di pandang dapat memenuhi kriteria tersebut.

PENDAHULUAN. yaitu ekor menjadi ekor (BPS, 2016). Peningkatan

PENGARUH PENAMBAHAN BAKTERI ASAM LAKTAT DAN VITAMIN E DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN PROTEIN, RETENSI KALSIUM DAN FOSFOR PADA AYAM KEDU

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Penelitian

MATERI DAN METODE. Materi

PENGARUH PENAMBAHAN DL-METIONIN TERHADAP NILAI ENERGI METABOLIS RANSUM AYAM BROILER STARTER BERBASIS JAGUNG DAN BUNGKIL KEDELAI SKRIPSI ZINURIA WAFA

rr,\j_\l\fi ILIITAH uscrolp D6clssroN lrcd)

Substitusi Ransum Jadi dengan Roti Afkir Terhadap Performa Burung Puyuh (Coturnix coturnix japonica) Umur Starter Sampai Awal Bertelur

RESPON PENGGUNAAN TEPUNG DAUN KATUK (Sauropus androgynus L. Merr.) DALAM RANSUM TERHADAP KOLESTEROL ITIK LOKAL SKRIPSI ALFIAN PUTRA DHIMAR NUGRAHA

EFEKTIVITAS PENYERAPAN Ca DAN P, KADAR AIR DAN KANDUNGAN AMONIA MANUR AYAM PETELUR DENGAN RANSUM BERZEOLIT DAN RENDAH Ca SKRIPSI SUSILAWATI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pendek, yaitu pada umur 4-5 minggu berat badannya dapat mencapai 1,2-1,9 kg

BAB III METODE PENELITIAN. energi metabolis dilakukan pada bulan Juli Agustus 2012 di Laboratorium Ilmu

EFEK PENGGUNAAN TEPUNG DAUN KELOR (Moringa oleifera) DALAM PAKAN TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI AYAM PEDAGING

Efektivitas Penambahan Zeolit dalam Ransum terhadap Performa Puyuh Petelur Umur 7-14 Minggu

Transkripsi:

PENGARUH PENGGANTIAN DEDAK PADI DENGAN SEKAM PADI ATAU SERBUK GERGAJI KAYU YANG DISUPLEMENTASI DENGAN PROBIOTIK TERHADAP EFISIENSI PENGGUNAAN RANSUM DAN KADAR ASAM URAT DARAH ITIK BALI T. G. BELAWA YADNYA DAN N. M. SUCI SUKMAWATI Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Udayana, Denpasar RINGKASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggantian dedak padi dengan sekam padi atau serbuk gergaji kayu yang disuplementasi dengan probiotik terhadap efisiensi penggunaan ransum dan kadar asam urat darah itik Bali. Penelitian dilaksanakan di Gianyar, Bali. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan dan empat ulangan. Tiap ulangan menggunakan empat ekor itik Bali dengan umur dan berat badan homogen. Ketiga perlakuan tersebut adalah : ransum tanpa sekam padi dan gergaji kayu sebagai kontrol (A), ransum dengan penggantian 50 % dedak padi dengan sekam yang disuplementasi starbio (B), dan ransum dengan penggantian 50 % dedak padi dengan gergaji kayu yang disuplementasi dengan starbio (C). Ransum dan air minum diberikan ad libitum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertambahan berat badan dan efisiensi penggunaan ransum pada perlakuan B dan C secara nyata menurun (P<0,05) jika dibandingkan dengan kontrol (A). Akan tetapi, konsumsi ransum dan air minum secara nyata meningkat (P<0,05). Kadar asam urat dalam darah itik perlakuan B secara nyata meningkat (P<0,05), sedangkan pada perlakuan C secara nyata menurun (P<0,05) jika dibandingkan dengan kontrol (A). Dapat disimpulkan bahwa penggantian 50 % dedak padi dengan sekam atau gergaji kayu yang disuplementasi dengan probiotik starbio ternyata menurunkan pertambahan berat badan dan efisiensi penggunaan ransum. Kadar asam urat darah itik meningkat dengan penggunaan sekam yang disuplementasi dengan probiotik, dan sebaliknya menurun dengan serbuk gergaji kayu yang disuplementasi dengan probiotik starbio. Kata kunci : Dedak padi, sekam padi, serbuk gergaji kayu, probiotik starbio, asam urat, itik THE EFFECT OF SUBSTITUTION OF RICE BRAN WITH RICE HULL OR WOOD SAWDUST SUPPLEMENTED WITH STARBIO ON FEED EFFICIENCY AND URIC ACID CONCENTRATION IN THE BLOOD OF BALINESE DUCK SUMMARY This experiment was carried out to study the effect of substitution of rice bran with rice hull or wood sawdust supplemented with starbio on feed efficiency and uric acid concentration in the blood of Balinese ducks at Gianyar, Bali. This experiment was designed using a Completely Randomized Design (CRD) with three treatments. Each treatment four replicates at four ducks each. The treatment

were diets without rice hull or wood sawdust supplemented with starbio as control (A), diets which contained substitution of 50 % rice bran with rice hull supplemented with satrbio (B), and wood sawdust supplemented with starbio (C), resvectively. Feed and water was offered ad libitum. Result of this experiment showed that body weights and feed efficiencies in treatments B, and C were decreased and were significantly different (P<0,05) on the control (A), but feed and water consumption were increased (P<0,05). Uric acid concentration in the blood of treatment B was increased (P<0,05), but in treatment C was decreased and was significantly differed (P<0,05) to control (A). It was concluded that substitution of 50 % rice bran with rice hull or wood sawdust supplemented with starbio probiotics decreased body weight and feed efficiencies. Uric acid concentration in the blood of duck was increased with rice hull, but was decreased with wood sawdust which was starbio supplementation. Key words : Rice bran, rice hull, wood sawdust, starbio probiotics, uric acid, duck PENDAHULUAN Limbah pertanian atau hasil sampingan agroindustri mempunyai peluang untuk dimanfaatkan secara optimal sebagai pakan ternak, dan pengelolaannya perlu dilakukan secara tepat sehingga ketersediaannya berkesinambungan. Permasalahan dalam pemanfaatan limbah pertanian atau hasil sampingan agropertanian, seperti sekam padi, atau serbuk gergaji kayu adalah kandungan serat kasarnya yang tinggi termasuk selulosa, lignin, dan tanin yang sangat sukar dicerna oleh ternak non-ruminansia termasuk unggas (Lubis, 1992). Telah diteliti oleh Budiari (l998) bahwa pemberian serbuk gergaji kayu sebanyak 7 % atau 13 % pada ayam buras menyebabkan pertambahan berat badan dan berat akhir yang lebih rendah 14,09 % dan 11,78 % jika dibandingkan dengan ayam yang diberikan pakan kontrol (tanpa serbuk gergaji kayu). Hasil yang serupa juga didapatkan pada ayam pedaging yang diberi serbuk gergaji kayu sebesar 4,5 % dan 9,2 % dalam ransum; pertambahan berat badan ayam turun sebesar 5,9 % dan 8,1 %, yang diikuti dengan penurunan berat badan akhir sebesar 5,1 % dan 6,5 % jika dibandingkan dengan kontrol (Suwidjayana et al., 1998). Serbuk gergaji kayu mengandung: 81,94 % serat kasar, 1,38 % abu, 0,90 % protein kasar, dan 0,32 % lemak kasar (Bidura et al., 1996). Ransum yang mengandung serat kasar tinggi ternyata daya cernanya rendah (Lubis, 1992). Karena itu, ransum perlu ditambahi zat probiotik, salah satu di antaranya adalah starbio.

Starbio merupakan koloni bakteri alami yang terdiri atas bakteri lignolitik, selulolitik, proteolitik, dan bakteri nitrogen fiksasi nonsimbiotik (Anon., 1994). Lebih lanjut, dikatakan juga bahwa penggunaan starbio pada pakan mengakibatkan bakteri yang ada pada starbio akan membantu memecahkan struktur jaringan yang sulit terurai sehingga lebih banyak zat nutrisi yang dapat diserap dan ditransformasikan ke produk ternak. Selain itu, produktivitas ternak akan meningkat, bahkan lebih banyak zat nutrisi yang dapat diuraikan dan diserap. Sartika et al. (l994) melaporkan bahwa hasil analisis proksimat probiotik starbio mengandung: 19,17 % air, 10,42 % protein, 0,ll % lemak kasar, 8,37 % serat kasar, dan 51,54 % abu. Pemberian strabio 2,5 g/kg ransum pada ayam pedaging ternyata dapat meningkatkan efisiensi penggunaan ransum sebesar 11,52 % jika dibandingkan dengan kontrol (Anon., 1997). Kadar asam urat darah itik Bali belum diketahui secara jelas. Karena itu, perlu dilakukan penelitian sampai sejauh mana pemberian sekam padi atau serbuk gergaji kayu yang disuplementasi dengan starbio berpengaruh terhadap pertumbuhan, efisiensi penggunaan ransum, dan kadar asam urat darah itik Bali. MATERI DAN METODE Itik Itik yang digunakan adalah itik Bali umur tiga minggu, yang diperoleh dari penjual itik Bali di Desa Guwang, Kabupaten Gianyar, Bali. Berat badan itik berkisar 355,80 + 0,09 g. Ransum dan Air Minum Ransum yang diberikan disusun berdasarkan perhitungan Scott et al. (l982), sedangkan komposisi konsentrat BR I berdasarkan brosur Jafpa Comfeed Indonesia. Komposisi bahan dan zat makanan dalam ransum penelitian adalah seperti pada Tabel 1, 2, 3, dan 4. Air minum yang diberikan bersumber dari Perusahaan Air Minum (PAM) setempat.

Tabel 1. Komposisi bahan dalam ransum itik umur 3 10 minggu Komposisi Bahan (%) Perlakuan A B C Konsentrat 30 30 30 Jagung 50 50 50 Dedak padi 19,8 10 10 Sekam - 9,6 - Serbuk gergaji kayu - - 9,6 Starbio - 0,20 0,20 NaCl 0,20 0,20 0,20 Tabel 2. Komposisi zat makanan dalam ransum itik umur 3 10 minggu Komposisi Perlakuan Standar A B C Murtidjo (l988) Energi Metabolis (Kkal/kg) 2915 2870 2850 2900 Protein kasar (%) 13,5 12,61 12,39 14 Lemak kasar (%) 6,3 5,37 5,13 4 7 Serat kasar (%) 4,6 6,9 11,59 4 7 Kalsium (%) 0,83 0,84 0,89 0,85 Fosfor-tersedia (%) 0,33 0,35 0,38 0,45 Tabel 3. Komposisi bahan dalam ransum itik umur 10 20 minggu Komposisi Bahan (%) Perlakuan A B C Konsentrat BR II 32 30 30 Jagung 47 50 50 Dedak padi 20,8 10 10 Sekam padi - 9,6 - Gergaji kayu - - 9,6 Starbio - 0,20 0,20 NaCl 0,20 0,20 0,20 Total 100 100 100

Tabel 4. Komposisi zat makanan dalam ransum itik umur 10 20 minggu Zat Makanan Perlakuan Standar A B C Murtidjo (l988) Energi (kkal/kg) 2941 2891 2834 2800 Metabolis Protein kasar (%) 13,83 12,54 12,27 14 Lemak kasar (%) 6,32 5,39 5,15 3 6 Serat kasar (%) 5,18 7,48 12,17 6 9 Kalsium (%) 1,08 1,06 1,14 0,80 Fosfor-tersedia (%) 0,36 0,38 0,41 0,45 Kandang Kandang yang digunakan adalah kandang sistem battery colony yang terbuat dari bilah-bilah bambu dengan ukuran panjang 1,70 m, lebar 1,60 m, dan tinggi 2 m. Tiap-tiap petak kandang dilengkapi dengan tempat pakan dan air minum. Tempat Penelitian dilaksanakan di kandang milik petani peternak di Desa Guwang, Kab. Gianyar, dan di Laboratorium Kimia Nutrisi dan Makanan Ternak, Fapet. Unud, Denpasar. Rancangan Percobaan Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan dan empat kali ulangan. Setiap ulangan menggunakan empat ekor itik Bali umur tiga minggu dengan berat badan homogen. Ketiga perlakuan tersebut adalah: ransum tanpa sekam dan gergaji kayu sebagai kontrol (A), penggantian 50 % dedak padi dengan sekam padi yang disuplementasi dengan 0,2 % starbio (B), penggantian 50 % dedak padi dengan gergaji kayu yang disuplementasi dengan 0,2 % starbio (C). Variabel yang Diamati Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ini: Konsumsi ransum dan air minum : pengamatan dilakukan setiap minggu, yaitu banyaknya ransum atau air minum yang diberikan dikurangi dengan sisa.

Pertambahan berat badan : selisih antara berat badan akhir dengan berat badan awal. Sebelum ditimbang, terlebih dahulu itik dipuasakan selama 12 jam. Efisiensi penggunaan ransum : perbandingan antara pertambahan berat dengan konsumsi ransum. Kadar asam urat darah : pengukurannya menggunakan metode test enzimatik kalorimetrik dengan urease dan PAP sebagai indikator reaksi katalisis (Roche, 1994). Analisis Statistika Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam. Jika di antara perlakuan terdapat perbedaan yang nyata (P<0,05), analisis dilanjutkan dengan uji jarak berganda dari Duncan (Steel dan Torrie, 1989). HASIL DAN PEMBAHASAN Konsumsi ransum Konsumsi ransum selama 17 minggu penelitian pada itik Bali yang diberi ransum tanpa sekam padi dan serbuk gergaji kayu sebagai ransum kontrol (A) adalah : 12771,68 g/ekor (Tabel 5). Penggantian 50 % dedak padi dengan sekam padi yang disuplementasi dengan 0,2 % starbio (B), atau serbuk gergaji kayu yang disuplementasi dengan 0,2 % starbio (C) secara berturutan adalah 6,06 % dan 13,70 % nyata lebih tinggi (P<0,05) daripada kontrol. Perlakuan C 6,72 % nyata lebih tinggi (P<0,05) daripada perlakuan B. Konsumsi Air Minum Konsumsi air minum selama penelitian pada itik kontrol (A) adalah : 61880 ml/ekor, sedangkan pada itik perlakuan B dan C masing-masing 18,36 % dan 20,19 % nyata lebih tinggi (P<0,05) daripada kontrol. Pertambahan Berat Badan Pertambahan berat badan itik selama 17 minggu penelitian pada perlakuan A adalah 1181,50 g/ekor (Tabel 5), sedangkan pada perlakuan B dan C, masing-

masing 4,04 % dan 7,82 % nyata lebih tinggi (P<0,05) daripada kontrol. Pertambahan berat badan pada itik perlakuan B adalah 3,49 % nyata lebih tinggi (P<0,05) daripada perlakuan C. Tabel 5. Pengaruh penggantian dedak padi dengan sekam padi atau serbuk gergaji kayu yang disuplementasi dengan starbio terhadap efisiensi penggunaan ransum dan kadar asam urat darah itik Variabel Perlakuan 1) SEM 2) A B C Konsumsi ransum 12771,68a 3) 13545,18b 14520,98c 70,65 (g/ekor/17 minggu) Konsumsi air minum 61880,0a 73244,5b 74375,0c 113,93 (ml/ekor/17 minggu) Pertambahan berat badan (g/ekor/17 minggu) 1181,5a 1133,75b 1095,5c 70,65 Efisiensi penggunaan 0,090a 0,083ab 0,078b 0,002 ransum Asam urat darah (mg/100 5,10a 5,70b 4,70c 0,071 ml) Keterangan : 1. Ransum kontrol tanpa sekam padi atau gergaji kayu (A), penggantian 50 % dedak dengan sekam padi yang disuplementasi dengan 0,2 % starbio (B), penggantian 50 % dedak dengan gergaji kayu yang disuplementasi dengan 0,2 % starbio (C). 2. Standard error of the treatment means 3. Nilai dengan huruf yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan perbedaan yang nyata (P<0,05) Efisiensi Penggunaan Ransum Efisiensi penggunaan ransum selama 17 minggu penelitian pada itik kontrol (A) adalah : 0,09 (Tabel 5), sedangkan pada perlakuan B dan C masingmasing 7,78 % tidak nyata lebih rendah (P>0,05) dan 13,33 % nyata lebih rendah (P<0,05) daripada kontrol. Efisiensi penggunaan ransum pada itik perlakuan C 6,02 % tidak nyata lebih rendah (P>0,05) daripada B. Kadar Asam Urat Darah Kadar asam urat darah itik pada perlakuan kontrol adalah 5,10 mg/100 ml (Tabel 3), sedangkan pada perlakuan B dan C, masing-masing 11,76 % nyata lebih tinggi (P<0,05) dan 7,84 % nyata lebih rendah (P<0,05) daripada kontrol (A). Kadar asam urat darah pada itik perlakuan B 21,28 % nyata lebih tinggi (P<0,05) daripada perlakuan C.

Pembahasan Konsumsi ransum pada penggantian 50 % dedak padi dengan sekam padi atau serbuk gergaji kayu yang disuplementasi dengan starbio secara nyata meningkat jika dibandingkan dengan kontrol. Hal ini disebabkan karena menurunnya kandungan energi dalam ransum (Tabel 2 dan 4) sebagai akibat penggunaan sekam atau serbuk gergaji kayu dalam ransum. Itik akan berusaha meningkatkan konsumsi ransum untuk memenuhi kebutuhan akan energi (Wahju, 1988). Peningkatan konsumsi ransum ini dapat juga disebabkan karena fraksi serat kasar sangat sulit dicerna sehingga dengan cepat dikeluarkan dari saluran pencernaan itik (Lubis,1992). Dilaporkan oleh Bidura et al. (l996) bahwa pemberian ransum dengan kandungan serat kasar yang tinggi dapat menyebabkan laju aliran ransum dalam saluran pencernaan itik meningkat. Pertambahan berat badan itik selama penelitian pada perlakuan B dan C secara nyata menurun jika dibandingkan dengan perlakuan A. Hal ini disebabkan karena adanya sekam padi atau serbuk gergaji kayu dalam ransum akan meningkatkan kandungan serat kasar dalam ransum. Ransum yang kandungan serat kasarnya tinggi mempunyai nilai cerna ransum yang rendah (Jorgensen et al., 1996). Akibatnya, itik akan kekurangan zat makanan sehingga pertambahan berat badannya menurun. Adanya probiotik starbio dalam pakan ternyata belum mampu menghidrolisis serat kasar secara sempurna, sehingga zat makanan yang diserap oleh tubuh itik tidak berpengaruh terhadap pertambahan berat badan. Efisiensi penggunaan ransum pada perlakuan B dan C juga menurun bila dibandingkan dengan kontrol (A). Hal ini disebabkan karena sekam padi atau serbuk gergaji kayu sebagai sumber serat kasar sangat sulit dicerna oleh itik. Di samping laju aliran ransum meningkat dengan meningkatnya kandungan serat kasar dalam ransum (Bidura et al., 1996), serat kasar dalam saluran pencernaan unggas dapat menjerat lemak (Sutardi, 1997), sehingga zat makanan yang terserap oleh tubuh itik menurun. Dilaporkan oleh Bidura (l998) bahwa penggunaan serbuk gergaji kayu sampai tingkat 9 % dalam ransum ternyata secara tidak nyata menurunkan efisiensi penggunaan ransum pada ayam petelur. Adanya probiotik starbio pada kedua bahan tersebut ternyata belum mampu meningkatkan kecernaan ransum. Fraksi serat kasar dapat difermentasi oleh bakteri selulosa

pada bagian caecum. Menurut Anggorodi (l984), produk fermentasi pada bagian caecum tidak dapat sepenuhnya dimanfaatkan oleh tubuh itik karena keburu keluar bersama feses. Penggunaan sekam yang disuplementasi dengan probiotik starbio dalam ransum ternyata meningkatkan kandungan asam urat darah itik. Kadar asam urat dalam darah sangat dipengaruhi oleh tersedianya protein dalam ransum, daya cerna protein, dan proses penyerapan protein atau asam amino dalam tubuh (Martoharsono, 1984). Asam urat merupakan hasil akhir metabolisme protein pada spesies unggas dan binatang melata, sedangkan pada mamalia adalah urea (Anggorodi, 1984). Adanya sekam padi dalam ransum yang disuplementasi dengan probiotik starbio menghasilkan kadar protein pada darah yang lebih tinggi daripada ransum kontrol maupun serbuk gergaji kayu. Adanya protein yang lebih tinggi tanpa diimbangi oleh ketersediaan energi yang cukup mengakibatkan protein mengalami deaminasi menghasilkan asam alfa keto glutarat serta gas NH 3. Pembakaran alfa keto glutarat menjadi energi melepaskan gas CO 2. Melalui dekarboksilasi, reaksi CO 2 dan NH 3 menghasilkan urea (Martoharsono, 1984). Pada perlakuan C, kadar asam urat darah menurun. Hal ini disebabkan karena adanya serbuk gergaji kayu sebagai sumber serat kasar dapat menghambat daya cerna protein dalam ransum, sehingga protein yang diserap oleh tubuh lebih rendah. Akibatnya, metabolisme protein untuk menghasilkan asam urat dalam darah lebih rendah. SIMPULAN 1. Penggantian 50 % dedak padi dengan serbuk gergaji kayu yang disuplementasi dengan probiotik starbio menghasilkan efisiensi penggunaan ransum yang lebih rendah jika dibandingkan dengan kontrol. Akan tetapi, penggantiannya dengan sekam padi yang disuplementasi dengan starbio tidak memberikan pengaruh. 2. Penggantian 50 % dedak padi dengan sekam padi yang disuplementasi dengan starbio dapat meningkatkan kadar asam urat darah itik, dan sebaliknya dengan serbuk gergaji kayu yang disuplementasi dengan

starbio justru menekan kadar asam urat darah itik jika dibandingkan dengan kontrol. UCAPAN TERIMAKASIH Penulis mengucapkan terimakasih kepada Ketua Lemlit Unud, atas bantuan dana melalui dana DIKS Unud sehingga penelitian dapat terlaksana. Ucapan serupa disampaikan juga kepada Ketua Lab. Kimia Nutrisi dan Makanan Ternak, Fapet, Unud, atas sarana dan fasilitas laboratoriumnya. DAFTAR PUSTAKA Anggorodi, R. 1984. Ilmu Makanan Ternak. PT. Gramedia, Jakarta Anonymous. 1994. Bagaimana Cara Menghemat Biaya Pakan Ternak. CV. Lembah Hijau Multifarm Indonesia, Jakarta Anonymous. 1997. Peningkatan Limbah Berserat dengan Starbio untuk pakan Ternak Ruminansia. CV. Lembah Hijau Multifarm Indonesia, Jakarta Bestari, A., P. Sinurat, A.R. Setioko, P. Setiadi, dan N. Ulupi. 1986. Pengaruh Berbagai Tingkat Serat Kasar dalam Ransum Terhadap Produksi dan Kualitas Telur Itik Tegal. Balai Penelitian Ternak, Ciawi, Bogor. Bidura, I.G.N.G., I.G.A. Udayana, dan I.M. Suasta. 1996. Pengaruh Tingkat Serat Kasar dalam Ransum Terhadap Produksi dan Kandungan Kolesterol Telur Ayam Lohmann Brown Umur 32 40 Minggu. Laporan Penelitian, Fakultas Peternakan, Universitas Udayana, Denpasar. Bidura, I.G.N.G. 1998. Pengaruh Aras Serat Kasar Ransum Terhadap Produksi Telur Ayam Lohmann Brawn. Majalah Ilmiah Peternakan, Fapet. Unud. 2 (2) : 23 27 Budiari, N.L.G. 1998. Pengaruh Pemberian Serat Kasar Terhadap Penampilan Ayam Broiler. Skripsi, Fakultas Peternakan, Universitas Udayana, Denpasar. Jorgensen, H., X.Q. Zhao, K.E.B. Knudsen and B.O. Egum. 1996. The Influence of Dietary Fibre Source and Level on The Development of The Gastro Intestinal Tract, Digestibility and Energy Metabolism in Broiler Chicken. Br. J. Nutr. 75 : 379 395 Lubis, D.A. 1992. Ilmu Makanan Ternak. PT. Gramedia, Jakarta.

Martoharsono. 1984. Biokimia II. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta Murtidjo, B.A. Mengolah Makanan Itik. Yayasan Kanisius, Yogyakarta Roche. 1994. Roche Deagnostics Systems. Animate. Pedoman Kerja Manual. Penuntun Praktikum Proksimat Bahan Makanan ternak. Laboratorium Kimia Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Udayana, Denpasar. Sartika, T., Y.C. Raharjo, dan K. Dwiyanto. 1994. Penggunaan Probiotik Starbio dalam Ransum dengan Tingkat Protein yang Berbeda Terhadap Penampilan Kelinci Lepas Sapih. Balai Penelitian Ternak Ciawi, Bogor. Scott, M.L. M.C. Nesheim, and R.J. Young. 1982. The Nutrient of The Chickens. 3 rd Ed. M.L. Scott Assoc., Ithaca, New York. Steel, R.G.D. and J.H. Torrie. 1989. Principle and Procedures of Statistics. McGraw-Hill Book Co. Inc., New York. Sutardi, T. 1997. Peluang dan Tantangan Pengembangan Ilmu-Ilmu Nutrisi Ternak. Orasi Ilmiah Guru Besar Tetap Ilmu Nutrisi, Fapet IPB, Bogor. Suwidjayana, I.N., T.G.B. Yadnya dan I.G.N.G. Bidura. 1998. Pengaruh Pemberian Tingkat Serat Kasar dalam Ransum dan EM-4 Terhadap Efisiensi Penggunaan Pakan, Berat Karkas, Kadar Lemak Darah Broiler dan Sanitasi Lingkungan. Laporan Penelitian, Lemlit Unud, Denpasar Wahju, J. 1988. Ilmu Nutrisi Unggas. Cetakan II, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.