SUMBANGAN PIKIRAN DALAM PENGAJARAN PENDIDIKAN GERAK RENANG. Oleh FX, Sugiyanto

dokumen-dokumen yang mirip
Banyaknya mahasiswa yang tidak lulus menempuh pelajaran. pendidikan gerak renang dengan memperoleh nilai K dan beberapa

KEEFEKTIFAN URUTAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN GERAK RENANG

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS MATA KULIAH No. Sil: Revisi: 00 Tgl Hal. dari Semester: - 24 x pertemuan

PENINGKATAN PEMBELAJARAN DASAR GERAK RENANG MELALUI PENDEKATAN PENGGUNAAN ALAT BAGI MAHASISWA PKO PEMULA TAHUN AJARAN Oleh: FX.

BAB I PENDAHULUAN. gerakan jalan, lari, lompat dan lain-lain. Berdasarkan sejarah dikemukakan

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum wr. Wb.

: Ilmu Keolahragaan : Pendidikan Kepelatihan olahraga : Perencanaan Progam Latihan Renang : PRN 206 : Teori: 1 Praktik: 1 : : FX. Sugiyanto, M.

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA RPP MK DASAR GERAK RENANG

BAB VIII RENANG. 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

DIKTAT PEMBELAJARAN METODIK RENANG

KEMAMPUAN RENANG GAYA CRAWL SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PURBASARI KABUPATEN PURBALINGGA DALAM MENEMPUH JARAK 25 METER SKRIPSI

RENANG GAYA DADA. Oleh: Agus Supriyanto.

Oleh: Agus Supriyanto.

BAB I PENDAHULUAN. penting, karena olahraga dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan suatu wadah pendidikan formal mempunyai

DESKRIPSI MATA KULIAH RENANG (Teori dan Praktek) Oleh: Drs. R. Boyke Mulyana, M.Pd. Drs. Dadan Mulyana Drs. Dede Rohmat N. Ira Purnamasari MN, M.

DESKRIPSI MATA KULIAH RENANG (Teori dan Praktik) Oleh: Dr. Boyke Mulyana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. jasmani dan rohani masyarakat, serta ditujukan kepada pembentukan watak dan kepribadiaan,

II. TINJAUAN PUSTAKA. anak-anak sejak berumur tingkat Taman Kanak-kanak termasuk didalamnya

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

HASIL BELAJAR RENANG GAYA BEBAS. Muhammad Syaleh Dosen PJKR Sekolah Tinggi Olahraga Kesehatan Bina Guna Medan. Abstrak

PERBEDAAN HASIL TOLAKAN PARALLEL FEET PLACEMENT DAN STAGGERED FEET PLACEMENT PADA START BAWAH RENANG GAYA PUNGGUNG

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani yang

2016 HUBUNGAN KEKUATAN OTOT PERUT DAN POWER TUNGKAI TERHADAP WAKTU PEMBALIKAN RENANG GAYA BEBAS 100 METER

I. PENDAHULUAN. kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data dalam penelitian ini, yaitu kemampuan renang gaya crawl untuk

Oleh: Agus Supriyanto

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga mempunyai banyak fungsi, yaitu untuk latihan, alat pendidikan,

ANALISIS PEMBINAAN ATLET RENANG PADA PENGURUS PROPINSI DAN PENGURUS CABANG PERSATUAN RENANG SELURUH INDONESIA (PRSI) SE-ACEH TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktifitas sehari-hari seperti bekerja di kantor, menyertir mobil atau

I PENDAHULUAN. renang, seorang guru harus mencari sistem pengajaran atau metode yang

BAB I PENDAHULUAN. tantangan alam seperti banjir (Kasiyo, 1980: 11). Lebih lanjut dijelaskan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Renang merupakan suatu aktivitas yang membutuhkan gerakan yang

I~~I~IW. _NAIIDtML (SJ~ HASIL PENELITIAN PENDIDIKAN DAN PEMBELAjARAN Volume 2 No 1 Tahun 2016 ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di Indonesia, mulai dari anak-anak sampai dengan orang dewasa, baik

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gaya punggung menyerupai gerakan tungkai gaya crawl dengan bersumber

I. PENDAHULUAN. Pemerintah sangat memperhatikan kualitas sumber daya manusia, salah satu

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan efek samping yang bersifat kontra produktif terhadap upaya

I. PENDAHULUAN. banjir (Kasiyo, 1980:11). Lebih lanjut dijelaskan bahwa renang dilakukan sejak adanya

Kegiatan Belajar 2: Aktivitas Olahraga Akuatik. 1: Pengertian dan Tujuan Aktivitas Olahraga Akuatik (Renang)

JURNAL SKRIPSI HUBUNGAN DAYA LEDAK, KEKUATAN DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA DADA OLEH ASA MEDYANTARA ( )

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan seseorang. Pembinaan dan pengembangan olahraga adalah satu bagian

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT DAN POWER DENGAN JARAK MELUNCUR RENANG GAYA DADA. (Jurnal Skripsi) Oleh MUHAMMAD RANGGANI

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipisahkan dengan kurikulum, yang bertujuan agar siswa menjadi terampil

DESKRIPSI DAN SILABUS MATA KULIAH. PEMBELAJARAN RENANG I : S1, 2 sks, Semester 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nurcahyo, 2013

I. PENDAHULUAN. satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Silabus adalah rencana

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SD KELAS IV DAN V DI SD NEGERI SE-GUGUS 1 KECAMATAN WATES TERHADAP OLAHRAGA RENANG SKRIPSI

I. Pilihlah salah satu jawaban dibawah ini yang kalian anggap paling benar!!!

BOBI HELMY PEDOMANTA KELIAT. Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi Stok Bina Guna Medan ABSTRAK

RENANG DAN OLAHRAGA PILIHAN

TINJAUAN PUSTAKA. Melalui pendidikan jasmani siswa disosialisasikan ke dalam aktivitas

PERBEDAAN PENGARUH TINGKAT KECEMASAN PADA AIR TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN RENANG (Studi Kausal komparatif pada Mahasiswa FPOK-UPI Bandung)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dari hasil-hasil pertandingan dan perlombaan olahraga pada tingkat

BAB II KAJIAN PUSTAKA. informal yang lain. Menurut Agus S Suryobroto (2005: 2), guru adalah

BAB I PENDAHULUAN. upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia yang diarahkan pada pembentukan

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA DADA MELALUI METODE DEMONSTRASI ABSTRAK

SKRIPSI Diajukan dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata I untuk Mencapai Gelar Sarjana Sains. Disusun Oleh:

ANALISIS KESESUAIAN KETERAMPILAN GERAK RENANG GAYA DADA (studi lapangan pada atlet renang unnes)

BAB I PENDAHULUAN BAB II A. LATAR BELAKANG

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Jadwal Tes dan Pengukuran Terhadap Variabel-varibel Penelitian. No. Variabel Penelitian Hari/Tanggal Waktu Tempat

DESKRIPSI MATA KULIAH PELATIHAN CABOR RENANG (Teori dan Praktik) Oleh: Dr. R. Boyke Mulyana

SKRIPSI Diajukan dalam rangka penyelesaian Studi Strata 1 untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan. Oleh: Hadi Prasetya Utomo

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS. A. Kajian Pustaka. 1. Renang

KONTRIBUSI KEKUATAN LENGAN, PANJANG LENGAN, POWER TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI TERHADAP RENANG PUNGGUNG. Jurnal. Oleh ANGGUN ANINDITA SANI

Soal UKK Penjasorkes Kurikulum 2013 Kelas VII SMP

PENGARUH LATIHAN MENGGUNAKAN METODE PART-WHOLE PRACTICE

PENGARUH LATIHAN PULL UP

terdiri dari Langkah Berirama terdiri dari Latihan Gerak Berirama Senam Kesegaran Jasmani

PERBEDAAN HASIL LATIHAN GRAB START DAN ARM SWING START TERHADAP KEMAMPUAN RENANG GAYA CRAWL SISWA EKSTRAKURIKULER SMK NU BANDAR KABUPATEN BATANG TAHUN

PEMBELAJARAN RENANG GAYA BEBAS DENGAN PENDEKATAN GAYA MENGAJAR RESIPROKAL. Oleh: Ermawan Susanto. Staf Pengajar Jurusan Pendidikan Olahraga FIK-UNY

MAKALAH RENANG Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran PENJASKES Disusun Oleh: OBAN SMKN 1 TALAGA

ANDRI ANDRIANA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Oleh CHANDRA PERMANA SANI Dibawah bimbingan : H. Abdul Narlan, M.Pd. dan H. Doddy A. Hidayat, M.Pd.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Renang merupakan salah satu cabang olahraga yang dapat diajarkan kepada anak - anak

BAB I PENDAHULUAN. bahwa renang sebenarnya olahraga yang cukup menarik dan unik.

HUBUNGAN ANTARA STROKE TUNGKAI DAN LENGAN TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA CRAWL 50 METER SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH NAIK TURUN BANGKU DAN TANGGA TERHADAP KETERAMPILAN RENANG GAYA BEBAS. (Jurnal) Oleh I GEDE GUNAWAN

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELENTUKAN DAN DAYA TAHAN VO2 MAX

PERTEMUAN KE 14 s/d 18 GAYA DADA (BREASTSTROKE ) GERAKAN TUNGKAI GAYA DADA

KONTRIBUSI DORONGAN TANGAN DAN KAKI TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS (Studi Pada Mahasiswa Pendkesrek-FIK-UNESA angkatan 2012) JOURNAL

Latihan 1: untuk menyiapkan kondisi secara fisiologis maupun psikologis agar dapat melaksanakan latihan gerakan senam dengan baik dan benar

BAB I PENDAHULUAN. renang saja melainkan olahraga ini bisa kepada siapa saja dan sangat berguna bagi

BAB V KEBUGARAN JASMANI. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 117

HUBUNGAN KEKUATAN LENGAN, POWER TUNGKAI TERHADAP HASIL RENANG GAYA DADA 25 METER. Jurnal. Oleh KHARINA OKTAVIANA

Aktivitas Aquatik. Bahan Ajar. Oleh: Dr. Boyke Mulyana, M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam era teknologi yang maju seperti sekarang ini, olahraga semakin

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipisahkan dengan kurikulum, yang bertujuan agar siswa menjadi terampil

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur

II. TINJAUAN PUSTAKA. Efektivitas adalah pemanfaat sumber daya, sarana dan prasarana dalam

INDRA AGUSTINA FIRMANSAH

Transkripsi:

34 Cokrowala Pendidikon No, 1 Volume VIl987 SUMBANGAN PIKIRAN DALAM PENGAJARAN PENDIDIKAN GERAK RENANG Abstrak Oleh FX, Sugiyanto Terbatasnya waktu yang ada dalam KurikuJum dan banyaknya ketrampilan pendidikan gerak renang yang hams dikuasai, memerlukan urutan yang dianggap paling efisien untuk menguasai ketrarnpijan tersebut. Adapun'urutan G~ya Rima'; (The Front Crawl Stroke), Gaya Pung-, gung (The Back Crawl Stroke),Gaya Dolphin (The Dolphin Kick) dan Gaya Dada (The Breast Stroke), dipandang mempunyai transfer yang paling tinggi di antara urutan lainnya dalam mempelajari ketrampilan pendidikan gerak renang. I. PENDAHULUAN Latar Belakang MasaIah Padatahun ajaran baru 1986 IKIP YOGYAKARTA mempergunakan kurikulum barn. Di mana kurikulum yang lama dianggap sudah tidak memadai lagi. Pada dasarnya menurut S. Nasution (1982, h. 210) pembaharuan kurikulum merupakan hal biasa. Malahan mempertahankan kurikulum yang ada akan merugikan anak-anak dan dengan demikian fungsi kurikulum itu sendiri. Pembaharuan pendidikan juga dapat mengubah kebiasaan lama dan masalah urutan atau sequence turut mengalami perubahan. Dalam menenttikan urutan inilah yang perlu mendapatkan perhatian, khususnya dalam pengajaran pendidikan gerak renang. Karena sedikitnya mahasiswa FPOK IKIP YOGYAKARTA yang menambah keterampilan di luar jam pelajaran, dan ada beberapa mahasiswa yang baru mengenal kolam renang setelah menja,di mahasiswa FPOK sehingga tertinggal dalam menguasai keterampilan, akibatnya banyak mahasiswa yang tidak lulus dalain menempuh ujian pendidikan gerak renang. 'Oleh sebab itu perh.i dieari urutan yang paling efisien dalam mengajarkanpendidikan gerak renang di FPOK-IKIP YOGYAKARTA.

Sumbangan Pikiran da/am Pengajaran Pendidikan aerak Rtmang 35 Pemmusan Masalah Mana yang lebih efisien di antara dua urutan: - Gaya rimau, gaya dada, gaya punggung dan gaya dolphin dengan - Gaya rimau, gaya punggung, gaya dolphin dan gaya dada? Batasan Istilah Agar tidak terjadi salah pengertian maka di bawah ini diuraikan beberapa istilah yang dianggap kurang jelas. Menurut Arma Abdoellah dkk. (1981. h. 278). Gaya Rimau (The Front Crawl Stroke), adalah berenang dengan posisi badan menelungkup, lengan kanan dan kiri digerakkan bergantian untuk mendayung dari depan ke belakang. Gerakan tungkai nook turun bergantian dengan gerak mencambuk. Gambar 1. Gaya Punggung (The Back Crawl Stroke), adalah berenang dengan posisi badan terlentang, lengan kanan dan kiri digerakkan bergantian.untuk mendayung. TungkOO naik turnn bergantian dengan gerak mencambuk. Gerakan renang dalam gaya punggung mirip dengan gerakan gaya rimau, perbedaannya terletak pada posisi badan dan arah gerakan lengan. Gambar 2.

36 Cakrawalo Pendidikan No.l Volume VI/987 Gaya Dolphin (The Dolphin Kick), adalah berenang dengan kedua lengan harus bersama-sama digerakkan ke muka di atas permukaan air dan dikembalikan ke belakang serempak dan simetris. Badan hams tetap menelungkup, dan kedua bahu sejajar dengan permukaan air. Semua gerakan kaki harus dilakukan dengan serempak dan simetris. Gerak kaki yang serempak ke atas dan ke bawah dalam bidang vertikaj. Garnbar 3. Gaya Dada (The Breast Stroke), sering juga disebut renang gaya katak, sebab renang gaya katak mirip sekali dengan gerakan katak waktu berenang. Kedua tangan harus didorongkan ke muka bersarna-sama dari arah dada pada atau di bawah permukaan air lalu dikembangkan ke samping dan dibawa ke belakang kembali dengan serempak dan simetris. Badan telungkup, dan kedua bahu sejajar dengan permukaan air. Kedua kaki ditarik bersarna-sama ke arah badan, lutut ditekukkan dan terbuka.sesudah itu dilanjutkan dengan kedua kaki digerakkan melingkar ke luar dan dirapatkan kembali. Semua gerakan kaki harus serempak, sirnefris dan dalam. bidang yang sama datar. =0.. Gambar 4.

Sumbangan Pikiran da/am Pengajaran Pendidikan Gerak Renang 37 II. PEMBAHASAN Kurikulum Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan IKIP YOGYAKARTA tahun 1985 mencantumkan i>endidikan gerak renang menjadi tiga semester (1985, h. 1-3) yaitu: Teori dan praktek renang dasar, pada semester dua terdiri dari dua gaya yaitu gaya rimau (The Front Crawl Stroke) dan gaya dada (The Breast Stroke). Teori dan praktek renang lanjut I di selflester tiga mempe1ajari satu gaya yaitu gaya punggung (The Back Crawl Stroke). Serta teori dan praktek renang lanjut II di semester lima.juga hanya mempelajari satu gaya yaitu gaya dolphin (The Dolphin Kick). Hal ini menunjukkan bahwa sebelum mempelajari gaya punggung dan gaya dolphin, harus terlebih dahulu menguasai renang gaya rimau dan renang gaya dada. Urutan dalam Kurikulum tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh Ong Sioe Tjiang dan Serta Tarigan (1961, h. 45-73) bahwa urutan dalam pengajaran pendidikan gerak renang dimulai dari gaya rimau dan gaya dada. Teori yang baru menyatakan bahwa urutan dalam belajar berenang sudah tidak lagi mengikuti urutan tersebut di atas. James E. Counsilman (1977, h. 144) menyatakan bahwa' gaya rimau merupakan persyaratan untuk 'memahami atau mempelajari ketiga gaya berikutnya yaitu gaya punggung, gaya kupu-kupu (gaya dolphin), dan gaya dada. Begitu pula yang dikemukakan oleh The Canadian Red Cross Society (1974, h. 48-64) yaitu gaya rimau, gaya punggung dan gaya dada. Sedangkan Cecil Colwin (1977, h. 45-69) berpendapat bahwa dalam mempelajari keterampilan gerak renang dimulai dari gaya rimau, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya dada. Dari ketiga pendapat tersebut di atas diketahui bahwa gaya rimau merupakan gaya yang harus dipelajari terlebih dahulu sebelum mempelajari ketiga gaya yang lain. Sedangkan gaya dada merupakan gaya yang terakhir untuk dipelajari. Ernest W. Maglischo (1982, h. 129) menyatakan bahwa gaya dada pada dasarnya ada dua macam, yang pertama gaya tradisional (The Traditional Style) yang digunakan oleh perenang-perenang Amerika, dengan ciri-ciri bahwa pp~isi badan rata-rata air dengan pinggul tetap pada atau dekat permukaan air dan bahu seluruhnya terletak dalam air. Pernapasan di.k.erjakan dengan mengangkat dan menurunkan kepala sehingga 'I'osisi rata-rata air dari badan dan kaki tidak terganggu. ','>

38 Cakrawala Pendidikan No. I Volume VI 1987 Kedua, gaya dada yang seperti gaya Dolphin (The Dolphin Style Breast Stroke) di mana posisi pinggullebih rendah, dan bahu dibawa ke luar permukaan air ketika mengambil napas. Gaya ini banyak digunakan oleh perenang Eropa Timur. Howard Firby menamakan gaya dada ini gaya dada alamiah (The Natural Style Breast Stroke). Beberapa perenang terkemuka dari Barat, seperti David Wilkie dan Tracy Caulkins sangat berhasil dengan menggunakan gaya dada seperti gaya dolphin. Oleh sebab itu gaya dada ini dianggap lebih cepat bila dibandingkan dengan gaya dada tradisional, maka pelajaran di FPOK-IKIP YOGYAKARTA sebaiknya diarahkan untuk menguasai.gaya dada yang seperti gaya dolphin atau gaya dada alamiah. Karena gaya dada yang akan diajarkan adalah gaya dada yang menyerupai gaya dolphin, jadi apabila seseorang telah menguasai gaya dolphin, maka orang tersebut tidak akan mengalami kesulitan dalam mempelajari gaya dada tersebut. Yang menjadi persoalan sekarang karena dari keempat gaya tersebut hanya diajarkan dalam tiga semester. Oleh karena itu gayagaya apa yang dianggap sebagai renang dasar selain gaya rimau untuk dapat diajarkan bersama-sama dalam satu semester? Di dalam kurikulum tahun 1985, renang dasar terdiri dari gaya rimau dan gaya dada. Kedua gaya tersebut sangat berbeda baik gerakan tangan maupun gerakan kakinya. Jika dalam satu semester dalam pendidikan gerak renang kurang lebih ada 16 kali pertemuan, di mana setiap kali pertemuan lamanya 2 jam, maka masing-masing gaya harus dikuasai dalam 8 kali pertemuan. Keadaan iiri penulis anggap cukup berat. Berdasarkan leori-teori barn maka yang dapat dianggap sebagai renang dasar adalah gaya riman dan gaya punggung. Selain dari itu.apabila renang gaya rimau dan gaya punggung diajarkan dalam satu semester sebagai renang dasar akan banyak memperoleh keuntungan. Ernest W. Maglischo (1982, h. 169) menyatakan bahwa sudah sejak awal dari perlombaan-perlombaan renang, gaya punggung merupakan kebalikan dari versi gaya crawl (gaya rimau). Keyakinan bahwa gaya punggung benar-benar merupakan kebalikan dari gaya crawl diperkuat ketika teori daya angkat (lift theory) diterapkan pada mekanika kedua gaya tersebut, di mana kesamaan di antara kedua gaya itu luar biasa. Selanjutnya The Canadian Red Cross Society (1974, h. 56) beranggapan bahwagaya punggung

Sumbongan Pikiran da/am Pengajaran Pendidikan Gerak Renang 39 adalah salah satu gaya yang mudah dipelajari dan diajarkan. Di samping itu juga tidak ada masalah dalam pernapasan. Gerakan tangan dari kedua gaya tersebut ada kesamaannya yairu menggerakkan tangan kanan dan kiri bergantian. Sedangkan gerakan kaki pada gaya crawl dapat menggunakan pukulan Flutter Kick, begitu juga pada gaya punggung, hanya pada gaya punggung agak lebih dalam. Dilihat dari gerakan kaki saja sudah sangat menguntungkan. Jika seseorang belajar gerakan kaki gaya crawl otomatis orang tersebut juga sudah belajar gerakan kaki gaya punggung. Hal'ini sangat efisien dipandang dari segi waktu. Hanya ada satu kesulitan dalam belajar gaya punggung, yaitu timbulnya perasaan takut pada waktu meletakkan kepala ke belakang, tetapi kesuiitan ini tidaklah seberapa bila diingat keuntungan-keuntungan yang akan diperoleh, yang mana hal ini tidak akan didapat apabila renang dasar terdiri dari gaya rimau dan gaya dada. III. KESIMPULAN Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa: I. Sequence atau urutan pendidikan gerak renang dalam kurikulum tahun 1985 yang terdiri dari gaya rimau, gaya dada, gaya punggung, dan gaya dolphin sudah kurang memadai. 2. Renang dasar sebaiknya terdiri dari gaya rimau dan gaya punggung. 3.' Dengan adanya perkembangan gaya dada yang baru yaitu gaya dada yang menyerupai gaya dolphin atau gaya dada alamiah, maka sebaiknya gaya dada diajarkan setelah ketiga gaya'yang lain dikuasai. DAFTAR PUSTAKA 1. Arma Abdoellah dkk., Olahraga Un/uk Pergur!lan Tinggi, Sastra Budaya. 2. Colwin Cecil, An Introduction 10 Swimming Coaching, Canadian Amateur Swimming Association, Vanier City, Ottawa, Ontario, 1977.

40 Cakrawa/a Pendidikon No. J Volume VI 1987 3. Counsilman James E., Competitive Swimming Manual for Coaches and Swimmers, Counsilman Co., Inc., Bloomington, Indiana, 1977. 4. 1K1P Yogyakarta, Kurikulum Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehalan 1985, 1K1P Yogyakarta, 1985. 5. Maglischo Ernest W., Swimming Faster, Mayfield Publishing Company, California State University, Chico, 1982. 6. Nasution S., Asas-Asas Kurikulum, Penerbit Jemmars, Bandung, 1982. 7. Ong Sioe Tjiang dan SertaTarigan; Renang, Penerbit Keng Po, Jakarta Kota, 1961. 8. The Canadian Red Cross Society, National Instructor Guide and Rejerence, Canada, Toronto, Ontario, 1974.