BAB I PENDAHULUAN. berarti bagi tubuh. Menurut Dewanti (1997) bahan-bahan pembuat es krim

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga

RARAS OKTA DIHARDININGUM A

I PENDAHULUAN. Penelitian merupakan sebuah proses dimana dalam pengerjaannya

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Meksiko. Tanaman yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bantuan kapang golongan Rhizopus Sp. Menurut Astawan

BAB I PENDAHULUAN. pada 2002, konsumsi kalsium di kalangan masyarakat baru mencapai rata-rata

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di Indonesia kaya akan berbagai jenis tanaman umbi-umbian, baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Es krim adalah salah satu makanan kudapan berbahan dasar susu

BAB I PENDAHULUAN. seperti Indonesia. Salah satu genus umbi-umbian yaitu genus Dioscorea atau

PEMANFAATAN KACANG HIJAU (PHASEOLUS RADIATUS L ) MENJADI SUSU KENTAL MANIS KACANG HIJAU

BAB I PENDAHULUAN. banyak disukai oleh segala kalangan dari anak-anak, remaja maupun orang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi, diantaranya mengandung vitamin C, vitamin A, sejumlah serat dan

BAB I PENDAHULUAN. permintaan bahan pangan yang mempunyai nilai gizi tinggi meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. alternatif pengganti beras dan sangat digemari oleh masyarakat Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. berbentuk semi padat yang biasa dikonsumsi sebagai makanan selingan

I. PENDAHULUAN. Es krim di Indonesia telah dikenal oleh masyarakat luas sejak tahun 1970-an dan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu produk olahan susu di Indonesia yang berkembang pesat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bahan alternatif (Aboulfalzli et al., 2015). Es krim merupakan produk olahan susu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1960-an ubi jalar telah menyebar hampir di seluruh Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. difermentasi dengan menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan

BAB I PENDAHULUAN. Kacang tolo adalah salah satu jenis kacang-kacangan yang sudah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia diantaranya adalah tempe, keju, kefir, nata, yoghurt, dan lainlain.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia merupakan salah satu unsur yang sangat dibutuhkan dalam unsur

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. selai adalah buah yang masak dan tidak ada tanda-tanda busuk. Buah yang

BAB I PENDAHULUAN. lodeh, sayur asam, sup, dodol, dan juga manisan. Selain itu juga memiliki tekstur

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Buah-buahan tidak selalu dikonsumsi dalam bentuk segar, tetapi sebagian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Seiring dengan berkembangnya zaman, masyarakat semakin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terdapat pada waluh. Secara umum waluh kaya akan kandungan serat, vitamin, dan mineral yang bermanfaat bagi kesehatan.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

bermanfaat bagi kesehatan manusia. Di dalam es krim yoghurt dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengkonsumsi berbagai jenis pangan sehingga keanekaragaman pola

BAB I PENDAHULUAN. minuman, terutama bahan pemanis buatan. Di samping harganya murah,

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1.1.) Latar Belakang, (1.2.) Identifikasi

I PENDAHULUAN. sehat juga semakin meningkat. Produk-produk fermentasi bisa berasal dari berbagai

KADAR GLUKOSA DAN KALSIUM ES KRIM KENTANG HITAM DENGAN DAUN CINCAU SEBAGAI PEWARNA ALAMI NASKAH PUBLIKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Susu kedelai adalah salah satu hasil pengolahan yang merupakan hasil ekstraksi dari

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dadih merupakan hasil olahan susu fermentasi yang berasal dari Sumatera Barat, Jambi dan Riau.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2)

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

penyakit kardiovaskuler (Santoso, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. Berbasis Sumber Daya Lokal yang tertulis dalam Peraturan Presiden RI

BAB I PENDAHULUAN. secara optimal, contohnya adalah tanaman Muntingia calabura L atau talok.

BAB I PENDAHULUAN. ditambahkan dengan starter Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus

BAB I PENDAHULUAN. baik di daerah tropis salah satunya yaitu tanaman munggur. Tanaman ini

BAB I PENDAHULUAN. tanaman kesumba mempunyai biji yang biasa digunakan anak-anak untuk

UJI ORGANOLEPTIK FRUITGHURT HASIL FERMENTASI LIMBAH BUAH ANGGUR (Vitis vinifera) OLEH Lactobacillus bulgaricus SKRIPSI

I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian,

PENDAHULUAN. Es lilin merupakan salah satu jajanan pasar yang telah lama dikenal oleh

PENGARUH PERENDAMAN DALAM LARUTAN GULA TERHADAP PERSENTASE OLIGOSAKARIDA DAN SIFAT SENSORIK TEPUNG KACANG KEDELAI (Glycine max)

BAB I PENDAHULUAN. pembuatan tempe, tahu, kecap, oncom, susu, dan lain-lain. Kacangkacangan

UJI PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK ES KRIM KOMPOSISI KACANG MERAH (Phaseolus vulgaris) DAN SUSU SKIM DENGAN PENAMBAHAN MANGGA KUWENI (Mangifera odorata)

SUBSTITUSI TEPUNG TEMPE UNTUK PEMBUATAN KUE LUMPUR COKLAT DENGAN PENAMBAHAN VARIASI GULA PASIR JURNAL PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permen jelly merupakan salah satu produk pangan yang disukai semua orang dari kalangan anak-anak hingga dewasa.

I. PENDAHULUAN. mineral, serta antosianin (Suzuki, dkk., 2004). antikanker, dan antiatherogenik (Indrasari dkk., 2010).

I. PENDAHULUAN. berbagai macam variasi, baik warna, bahan baku, maupun flavor. Bahan utama

BAB I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesa Penelitian, dan (7) Waktu dan Tempat Penelitian.

PEMBUATAN ES KRIM SIRSAK (Annona muricata L.) dan ANALISA EKONOMI PRODUKNYA

I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Hampir 60% produksi kakao berasal dari pulau Sulawesi yakni

I PENDAHULUAN. Karakteristik tepung yang digunakan akan menentukan karakteristik cookies yang

SIFAT ORGANOLEPTIK, OVERRUN, DAN DAYA TERIMA ES KRIM YANG DIBUAT DARI CAMPURAN SUSU KEDELAI DAN SUSU SAPI DENGAN PERBANDINGAN YANG BERBEDA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab 1 PENDAHULUAN. bahan mentah seperti beras, jagung, umbi-umbian, tepung-tepungan, sayursayuran,

KECEPATAN MELELEH DAN SIFAT ORGANOLEPTIK ES KRIM BIJI NANGKA

b. Bahan pangan hewani bersifat lunak dan lembek sehingga mudah terpenetrasi oleh faktor tekanan dari luar.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merupakan sumber makanan yang bergizi tinggi. Jamur juga termasuk bahan pangan alternatif yang disukai oleh

BAB I PENDAHULUAN. produk bakery dengan kombinasi bahan pangan lokal Indonesia. diversifikasi pangan dengan memanfaatkan sumber daya pangan lokal.

BAB I PENDAHULUAN. bahan pangan lokal, termasuk ubi jalar (Erliana, dkk, 2011). Produksi ubi

, KECEPATAN MELELEH DAN ORGANOLEPTIK) ES KRIM UMBI GADUNG

I. PENDAHULUAN. yang jumlah strainnya sangat banyak, serta mengandung alkohol 0,5-1,0% dan

I PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

PEMBUATAN ROMO (ROTI MOCAF) YANG DIPERKAYA DENGAN TEPUNG KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) SEBAGAI SUMBER PROTEIN SKRIPSI OLEH:

PEMANFAATAN KEDELAI (Glycine soja) SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN ES KRIM MENGGUNAKAN ALAT HOMOGENIZER

BAB I PENDAHULUAN. dalam susu dapat dimanfaatkan oleh tubuh. Di dalam kehidupan sehari-hari,

INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan adalah produk fermentasi berbasis susu. Menurut Bahar (2008 :

%, laktosa 4,80 % dan mineral 0,65 % (Muchtadi dkk., 2010).

BAB I PENDAHULUAN. Melalui penganekaragaman pangan didapatkan variasi makanan yang

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan hidup. Pemenuhan kebutuhan pangan dapat dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Es lilin merupakan suatu produk minuman atau jajanan tradisional yang

I. PENDAHULUAN. Ubi jalar (Ipomoea batatas L) merupakan salah satu hasil pertanian yang

I PENDAHULUAN. hampir di seluruh wilayah di Indonesia. Kelapa termasuk dalam famili Palmae,

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. kacang-kacangan lainnya yang dibuat secara tradisional dengan bantuan jamur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Es krim adalah sejenis makanan semi padat yang dibuat dengan cara pembekuan tepung es krim atau campuran susu, lemak hewani maupun nabati, gula, dan dengan atau tanpa bahan makanan lain. Selain mudah meleleh di mulut, es krim juga dapat memberikan nilai gizi yang cukup berarti bagi tubuh. Menurut Dewanti (1997) bahan-bahan pembuat es krim seperti susu dan telur mempunyai kandungan protein tinggi, sehingga es krim juga mempunyai kandungan protein tinggi, selain vitamin dan mineral. Sedangkan nilai kalori yang tinggi karena adanya penambahan gula. Kelembutan es krim telah menyebabkan banyak orang mengharapkan kehadirannya. Tidak adanya es krim akan menyebabkan hajatan pernikahan maupun pesta ulang tahun akan terasa hambar karena kebanyakan orang menyediakan es krim dalam setiap hajatan tersebut. Bahan utama yang dibutuhkan dalam pembuatan es krim antara lain: lemak susu (krim) tetapi dapat juga digunakan susu penuh (whole milk) dengan penambahan krim atau susu kental (condensed milk), bahan kering tanpa lemak (BKTL), bahan pemanis, bahan penstabil, bahan pengemulsi, dan bahan tambahan seperti coco chips, kismis, wafer stick, buah-buahan kering, dan cone digunakan sebagai hiasan atau aksesori saat es krim disajikan (Padaga, 2005). 1

2 Kacang hijau adalah salah satu kelompok kacang-kacangan yang mengandung protein tinggi dan sumber protein nabati. Protein biji kacang hijau mengandung 8 asam amino esensial, yaitu Valin, Leusin, Isoleusin, Metionin, Fenilalanin, Lisin, dan Triptofan. Selain itu juga mengandung lemak, karbohidrat serta mineral yang dibutuhkan tubuh (Soeprapto, 1992). Selain itu menurut Nuraini (2011) kacang hijau juga mengandung beberapa vitamin seperti vitamin A dan vitamin B1. Kacang hijau dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan seperti bubur, minuman, kue atau pangan tradisional, dan berbagai olahan tersebut sudah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia. Namun makanan olahan es krim kacang hijau belum banyak di Indonesia. Dalam pembuatan es krim diperlukan bahan pemanis untuk memberikan cita rasa manis pada es krim. Bahan pemanis yang umum digunakan adalah gula pasir (sukrosa) dan gula bit. Penggunaan gula terlalu banyak dalam makanan dapat menimbulkan efek yang kurang baik bagi tubuh seperti, obesitas dan dapat meningkatkan gula darah serta tidak baik juga bagi orang yang mempunyai penyakit diabetes. Untuk menghindari efek tersebut gula dapat diganti dengan bahan pemanis alami seperti madu. Madu merupakan salah satu sumber makanan yang baik. Jenis gula yang dominan dalam hampir semua madu adalah fruktosa (levulosa) dan hanya sebagian kecil madu yang kandungan glukosanya lebih tinggi dari fruktosa. Glukosa akan membuat madu berkristal membentuk madu permanen. Fruktosa dan glukosa mencakup 85-90% dari karbohidrat yang

3 terdapat dalam madu dan hanya sebagian kecil oligosakarida dan polisakarida (Sihombing, 2005). Selain rasa dan tekstur es krim yang lembut, untuk menambah daya tarik masyarakat maka warna es krim juga harus menarik. Agar es krim kacang hijau lebih menarik, maka ditambah zat pewarna hijau. Menurut Counsell dalam Anggraeni (2002) pewarna makanan alami pada makanan mempunyai keuntungan, yaitu memperbaiki penampakan makanan sehingga meningkatkan daya tarik. Pewarna alami yang biasa digunakan untuk warna hijau misalnya dari daun suji. Hasil penelitian Retno (2005) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh variabel volume starter dan waktu inkubasi terhadap berat keju dan kadar protein dalam keju yang terbentuk. Berat keju rata-rata paling banyak diperoleh pada volume starter 80 ml dan waktu inkubasi 150 menit yaitu seberat 49,804 g. Sedangkan kadar protein rata-rata paling banyak diperoleh pada volume starter 80 ml dan waktu inkubasi 90 menit yaitu sebesar 58,840%. Hasil penelitian Dewi (2013), menunjukkan bahwa kombinasi dari madu 5% dan susu skim 15% menghasilkan yogurt kacang hijau dengan level asam laktat dan ph terbaik. Hasil penelitian Safitri (2013) menunjukkan bahwa hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa semakin banyak pati yang digunakan nilai tekstur dan aroma semakin menurun akan tetapi dapat meningkatkan nilai rasa dan warna pada cake bersubstitusi pati singkong dan pewarna daun suji.

4 Penggunaan daun suji dapat meningkatkan nilai warna, aroma, dan daya terima. Berdasarkan uraian di atas, perlu dilakukan penelitian untuk mencari prosentase (%) terbaik berbagai tingkat penggunaan madu dan perbandingan komposisi konsentrasi kacang hijau dan susu skim pada proses pembuatan es krim kacang hijau. Maka dari itu, penulis melakukan penelitian dengan judul PEMANFAATAN KACANG HIJAU SEBAGAI BAHAN DASAR ES KRIM DENGAN PENAMBAHAN MADU SEBAGAI PEMANIS DAN SARI DAUN SUJI SEBAGAI PEWARNA ALAMI. B. PEMBATASAN MASALAH Untuk menghindari meluasnya masalah dan untuk mempermudah pemahaman dalam penelitian, maka perlu adanya pembatasan masalah sebagai berikut: 1. Subyek penelitian Konsentrasi madu dan formulasi susu kacang hijau dengan susu skim 2. Obyek penelitian Es krim kacang hijau 3. Parameter penelitian Kadar protein, kadar glukosa, uji organoleptik dan uji daya terima masyarakat.

5 C. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kadar protein dan gula tertinggi dan terendah pada es krim kacang hijau? 2. Bagaimana komposisi perlakuan es krim kacang hijau yang paling disukai oleh panelis dengan uji organoleptik dan daya terima masyarakat? D. TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan, penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui kadar protein dan gula tertinggi dan terendah pada es krim kacang hijau. 2. Mengetahui komposisi perlakuan es krim kacang hijau yang paling disukai oleh panelis dengan uji organoleptik dan daya terima masyarakat. E. MANFAAT PENELITIAN Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Penelitian ini dapat menjadi acuan pengusaha es krim untuk penganekaragaman es krim yang bergizi tinggi. 2. Dapat meningkatkan minat petani untuk menanam kacang hijau sekaligus menaikkan nilai ekonomis kacang hijau. 3. Dapat meningkatkan konsumsi kacang hijau sebagai pelengkap beras dalam mencukupi kebutuhan gizi.

6 4. Terciptanya produk pangan baru berbasis es krim dari kacang hijau yang bergizi sebagai upaya meningkatkan potensi tanaman kacang hijau. 5. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk penelitian selanjutnya.