BAB I PENDAHULUAN. yang tersedia. Manajemen sumber daya manusia secara sederhana dapat diartikan. daya manusia secara optimal dalam suatu organisasi.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam Undang- Undang No.13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Handoko 2001:135 penilaian prestasi kerja (performance appraisal)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Tenaga kerja adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan atau instansi pemerintah. Disiplin kerja digunakan untuk dapat meningkatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 ayat 9 UU No. 13 Tahun 2003 Ketenagakerjaan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pelatihan dan pengembangan untuk mengantisipasi kebutuhan-kebutuhan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 ayat 9 UU No. 13 Tahun 2003 Ketenagakerjaan,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab I. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tugas Akhir

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. penting di dalam suatu organisasi atau instansi, selain itu sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan dunia usaha belakangan ini menuntut perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. instansi tak dapat melaksanakan aktivitasnya. Dengan pegawai yang terampil dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen pada dasarnya dibutuhkan oleh semua perusahaan. atau organisasi, karena tanpa semua usaha ataupun kegiatan untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. kelompok pekerja menurut Sutrisno, (2010:5) dalam Ndraha (1999).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengelola, pengelolaan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Ditahun ini semakin banyak perusahaan-perusahaan yang

II. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Menurut Kaswan (2012) manajemen sumber daya manusia (MSDM)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Dengan prestasi kerja yaitu proses melalui mana organisasi. mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dengan proses peningkatan layanan pendidikan yang diberikan, untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan ketatnya persaingan antar organisasi, sumber daya manusia merupakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi dan peradaban sudah sangat maju, menuntut Sumber Daya Manusia yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu yang dapat menjadi landasan untuk penelitian yang sekarang

LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Prestasi Kerja dan Indikatornya. memberikan dampak yang positif terhadap organisasi, antara lain

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN TEORI. Menurut rivai (2004) bahwa Disiplin adalah suatu alat yang digunakan para

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dalamnya. Pada dasarnya kinerja merupakan sesuatu hal yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada tenaga kerja yang dimiliki oleh organisasi. yang lebih serius dibandingkan dengan sumber daya lainnya

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia

IMPLEMENTASI DISIPLIN KERJA DAN BEBAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Organisasi dengan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. telah di tentukan bersama. Setiap organisasi pastilah memiliki tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam sebuah organisasi. Manajemen sumber daya manusia mempunyai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. produksi yaitu tenaga kerja, modal dan keahlian dimana ketiga faktor tersebut

BAB I PENDAHULUAN. sebaik mungkin, sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya.

2.1.2 Faktor-faktor Disiplin Kerja Menurut Singodimenjo dalam Sutrisno (2011:86) bahwa hal yang

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sasaran atau serangkaian sasaran bersama (Robbins, 2006:4). Akibat

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) kesuksesan suatu organisasi. Banyak organisasi menyadari bahwa

BAB II KAJIAN TEORITIS. para pegawai. Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang dapat memberikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Manajemen Sumber Daya Manusia. 1. Menurut Tulus dalam Suharyanto dan Hadna (2005:16);

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perusahaan atau dunia bisnis menunjukkan frekuensi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia (SDM) saat ini semakin berperan besar bagi keberhasilan dan kesuksesan suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. memandang kerja adalah sesuatu yang mulia. Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten sesuai dengan SK 345/KPTS/DIR/2012

BAB II LANDASAN TEORI. sumber daya manusia dan sumber daya yang lainnya secara efektif dan efisien. untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu wadah dimana orang-orang yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

Menurut Rivai dalam bukunya yang berjudul manajemen sumber daya manusia untuk perusahaan (2009;2) menyatakan :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan. Orang (manusia) merupakan elemen yang selalu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

II. LANDASAN TEORI. oleh Malayu S.P. Hasibuan (2003 : 1), yang mengartikan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan, cara atau metode, material, mesin, uang dan beberapa sumberdaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aktivitas kerja yang terpisah, tetapi berhubungan dan memberikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

I. PENDAHULUAN. Unsur terpenting dalam sebuah organisasi ialah manusia. Sumber daya manusia

II. LANDASAN TEORI. seluruh faktor yang terdapat di perusahaan. Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. sampai mencapai tingkat kepuasan tertentu. Keterbatasan benda-benda yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajemen mengandung pengertian secara sederhana sebagai suatu proses pencapaian tujuan yang dilakukan menggunakan bantuan sumber daya manusia yang tersedia. Manajemen sumber daya manusia secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu ilmu yang diterapkan dalam masalah pengelolaan sumber daya manusia, sehingga tujuan pokok MSDM adalah mewujudkan penggunaan sumber daya manusia secara optimal dalam suatu organisasi. Sumber daya manusia sebagai unsur utama perusahaan memiliki peranan yang sangat besar dalam upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Peranan SDM ini kemudian berkembang menikuti perkembangan organisasi, ilmu pengetahuan dan teknologi, dalam hal ini SDM memegang peranan yang sangat menentukan karena bagaimana hebat dan canggih teknologi yang digunakan tanpa didukung oleh manusia sebagai pelayan oprasionalnya, tidak akan mampu menghasilkan suatu output yang sesuai degan tingkat efisiensi yang tinggi. Oleh karena itu, maka pemahaman dan pengembangan SDM dalam suatu organisasi menjadi sangat penting. Perusahaan harus memiliki seperangkat kebijakan dan peraturan yang menjadi suatu batasan dalam menjalankan kegiatannya. Dalam Undang-Undang No.13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan disebutkan bahwa setiap perusahaan 1

yang mempekerjakan sekurang-kurangnya sepuluh orang karyawan wajib membuat peraturan perusahaan, peraturan tersebut sekurang-kurangnya harus memuat hak dan kewajiban pengusaha dan karyawan, syarat kerja, tata tertib perusahaan, dan jangka waktu peraturan perusahaan. Pengusaha wajib memberitahukan dan menjelaskan isi serta memberikan naskah peraturan perusahaan atau perubahannya kepada karyawan. Kebijakan tersebut harus di ikuti oleh setiap karyawan perusahaan. Pada dasarnya setiap orang akan berusaha untuk berlaku sesuai dengan peraturan yang ada agar diterima oleh lingkungannya, demikian juga halnya dengan karyawan. Walaupun demikian kadang kala terjadi pelanggaran terhadap peraturan sehingga yang dilakukan perusahaan akan terganggu. Masalah seperti keterlambatan, ketidakhadiran karyawan bahkan pelanggaran berat terhadap peraturan seperti pencurian kerap muncul. Penempatan sumber daya manusia harus dilakukan sesuai dengan kemampuan dan keterampilan serta sesuai dengan kebutuan perusahaan. Penempatan karyawan yang tepat akan menumbuhkan disiplin kerja yang baik dan karyawan mempunyai rasa tanggung jawab yang besar terhadap tugas yang diberikan oleh perusahaan, sehingga kinerja karyawan akan meningkat. Kedisiplinan harus tumbuh dari kesadaran pribadi seorang dan bukan karena dipaksa. Pembinaan disiplin harus diupayakan secara efektif dan efisien agar dapat bermanfaat bagi semua pihak baik karyawan maupun perusahaan. Perusahaan berhak menuntut karyawan untuk berdisiplin kerja dan melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh perusahaan, serta berkewajiban untuk 2

memberikan balas jasa terhadap hasil pekerjaannya. Dengan demikian tercipta suatu keteraturan dan keharmonisan dalam lingkungan kerja. Disiplin yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini mendorong gairah kerja, semangat kerja, dan terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. Oleh karena itu, setiap manajer selalu berusaha agar bawahannya mempunyai disiplin yang baik. Setiap karyawan tentu memiliki keingan-keinginan atau harapan-harapan dari perusahaan tempat mereka bekerja. Apabila keinginan dan harapan mereka terpenuhi maka mereka harus memberikan apa yang diinginkan oleh perusahaan, yaitu keahlian dan kreativitas yang diwujudkan dalam kinerja karyawan. Penilaian kinerja tersebut merupakan sebuah mekanisme yang dilakukan untuk memastikan bahwa para pekerja mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dan memberikan hasil kerja yang memuaskan sehingga dapat menaikkan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Kinerja perusahaan sangat tergantung oleh kinerja bawahannya, oleh karena itu perusahaan menetapkan standar kinerja yang harus dicapai oleh setiap karyawannya. Untuk mengukur kinerja yang dicapai karyawan, perusahaan melakukan penilaian kinerja. Dalam menjalankan setiap tugasnya perusahaan menilai setiap kinerja dan produktivitas karyawannya, apakah sesuai dengan pelaksanaan yang telah ada didalam perusahaan tersebut. Penegakkan disiplin kerja berhubungan dengan peningkatan kinerja para karyawan. 3

Kopi Progo merupakan sebuah cafe yang menyajikan makanan dan minuman dengan rasa yang telah disesuaikan dengan selera Indonesia yang akan menghadapi persaingan yang tajam dengan perusahaan-perusahaan sejenis dari dalam dan luar negeri, untuk itu Kopi Progo dituntut untuk dapat mengantisipasi perubahan-perubahan yang demikian cepat dan dinamis agar dapat bertahan hidup dan tumbuh berkembang dalam jangka panjang. Oleh karenanya merupakan kebutuhan yang mendasar dan penting serta menentukan bagi Kopi Progo untuk selalu meningkatan mutu dan kualitas para karyawannya, melalui proses penegakkan kedisiplinan yang efektif dan berkesinambungan serta konsisten, yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja karyawannya. Berdasarkan uraian diatas maka penulis mengambil judul : Pengaruh Disiplin Kerja dengan Kinerja Karyawan pada Cafe Kopi Progo Pusat Jalan Progo No. 22 Bandung. 1.2 Identifikasi Masalah Untuk memudahkan dalam penyusunan skripsi ini, penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana disiplin kerja karyawan pada Cafe Kopi Progo Pusat Jalan Progo No. 22 Bandung. 2. Bagaimana kinerja karyawan pada Cafe Kopi Progo Pusat Jalan Progo No.22 Bandung. 3. Seberapa besar pengaruh disiplin kerja dengan kinerja karyawan pada Cafe Kopi Progo Pusat Jalan Progo No.22 Bandung. 4

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dan tujuan penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh disiplin kerja dengan kinerja karyawan pada Cafe Kopi Progo Pusat Jalan Progo No. 22 Bandung. Tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui disiplin kerja pada Cafe Kopi Progo Pusat Jalan Progo No. 22 Bandung. 2. Untuk mengetahui kinerja karyawan pada Cafe Kopi Progo Pusat Jalan Progo No. 22 Bandung. 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh disiplin kerja dengan kinerja karyawan pada Cafe Kopi Progo Pusat Jalan Progo No. 22 Bandung. 1.4 Kegunaan Penilitian berikut : Dari hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai 1. Aspek pengembangan ilmu Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan kajian lebih lanjut dalam penelitian tentang Manajemen Sumber Daya Manusia, khususnya tentang tindakan pendisiplinan karyawan yang berorientasi pada peningkatan kinerja karyawan. 5

2. Aspek praktisi Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu masukan dan bahan evaluasi bagi perusahaan dalam melakukan analisis mengenai disiplin kerja dan kinerja karyawan. 1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Didalam perusahaan, sumber daya manusia merupakan salah satu faktor terpenting dalam proses produksi. Selain itu, sumber daya manusia juga merupakan penentu atau penggerak dalam proses kegiatan perusahaan dan juga terkait erat dengan faktor-faktor produksi yang lain yaitu : modal, mesin, material, dan method. Eksistensi dan kelangsungan hidup suatu perusahaan tidak terlepas dari sumber daya manusia yang merupakan faktor penggerak utama dalam operasionalisasi perusahaan tersebut. Dalam hal ini, pegawai berperan aktif dalam menetapkan, mendukung, serta melaksanakan rencana, proses, sistem, dan penentu terwujudnya tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Bagaimanapun canggihnya teknologi yang dimiliki oleh suatu perusahaan, tanpa sumber daya manusia tidak akan berarti apa-apa karena haya dengan sumber daya manusialah segala teknologi yang dimiliki perusahaan dapat dioperasikan dan berfungsi dengan efektif dan efisien. Salah satu usaha yang dilakukan organisasi untuk mencapai tujuan adalah kegunaan sumber daya manusia yang optimal. Agar penggunaan sumber daya manusia yang optimal dapat dicapai, perusahaan membuat aturan-aturan agar 6

tercipta kodisi kerja yang tertib, dan dengan demikian semangat kerja, motivasi kerja, efektivitas, dan efisiensi kerja karyawan dalam perusahaan akan meningkat. Untuk memelihara dan meningkatkan disiplin yang baik adalah hal yang tidak mudah, karena banyak faktor yang mempengaruhi, baik itu dalam pribadi seseorang maupun dari lingkungan sekitarnya. Untuk itu, diperlukan peraturan dan sanksi yang dapat memberikan bimbingan dan penyuluhan bagi karyawan, agar terciptanya tata tertib yang baik dalam lingkungan perusahaan. Disiplin kerja merupakan faktor yang dituntut oleh perusahaan sebagai kebutuhan dan konsekuensi seseorang dalam bekerja karena disiplin kerja karyawan dapat mempengaruhi kepuasan dalam bekerja, bila kepuasan kerja terpenuhi dengan baik, maka akan dicerminkan pada disiplin kerjanya. Disiplin kerja yang dimiliki karyawan dipengaruhi oleh faktor kepuasan kerja mereka, dimana semakin puas karyawan dalam pekerjaannya maka disiplin kerja karyawan itu menjadi meningkat. Menurut Hasibuan (2012 : 193) mendefinisikan bahwa : Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. kesadaran adalah sikap seseorang yang secara suka rela menaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. Kesediaan adalah suatu sikap, tingkahlaku, dan perbuatan seseorang yang sesuai dengan peraturan perusahaan, baik yang tertulis maupun tidak. Menurut Handoko (2001:208) mengatakan bahwa : Disiplin adalah kegiatan manajemen untuk menjalankan standarstandar organisasional. 7

Dan menurut syadam (2000;284) mendefinisikan bahwa : Disiplin adalah sikap kesediaan dan kerelaan seseorang untuk memenuhi dan menaati segala norma-norma peraturan yang berlaku disekitarnya. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa disipin adalah suatu bentuk prilaku dan pengendalian dari karyawan dalam menaati peraturan dan norma-norma sosial yang berlaku dalam perusahaan. Disiplin kerja merupakan sikap positif karyawan terhadap peraturan dan pendisiplinan yang dilakukan oleh perusahaan. Berikut adalah beberapa pengertian dari knerja, menurut Rivai (2004:309): Kinerja merupakan prilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan. Semetara itu menurut Mangkunegara (2011:67) : Kinerja karyawan (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Berdasarkan pendapat-pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah prestasi kerja atau hasil kerja baik kualitas dan kuantitas, yang dicapai oleh sumber daya manusia sesuai dengan peran dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kualitas kerja karyawan dapat ditingkatkan melalui penegakan kedisiplinan kerja, sebab kemampuan yang dimiliki manusia atau tenaga kerja tanpa ditunjang dengan kedisiplinan kerja yang baik, maka tugas atau pekerjaaan 8

yang akan dilaksanakan tidak akan mencapai hasil yang maksimal, bahkan mungkin akan mengalami kegagalan yang dapat merugikan organisasi dimana ia bekerja. Kinerja karyawan ini biasanya dinilai oleh perusahaan yang bersangkutan setiap akhir tahun melalui penilaian kinerja, seperti apa yang diungkapkan oleh Hali yang dikutip oleh Ilyas (1999:74) : Penilaian kerja merupakan proses yang berkelanjutan untuk menilai kualitas kerja personel dan usaha untuk memperbaiki unjuk kerja personel dalam organisasi. Sedangkan menurut Certo yang dikutip oleh Ilyas (1999:74) : Penilaian kinerja adalah proses penelusuran kegiatan pribadi personel pada masa tertentu dan menilai hasil karya yang ditampilkan terhadap pencapaian sasaran sistem manajemen. Dengan demikian penilaian kinerja dapat didefinisikan sebagai proses formal yang dilakukan untuk mengevaluasi tingkat pelaksanaan pekerjaan atau unjuk kerja (performance appraisal) seorang personel dan memberikan umpan balik untuk kesesuaian tingkat kinerja. Ketidakdisiplinan yang dibiarkan akan berdampak pada pegawai tersebut, dimana pekerjaanya tidak dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya, sehingga apabila hal ini terjadi pada seorang pegawai, tentu ini akan merugikan dirinya sendiri, dan akan mempengaruhi prestasi kerja atau kinerja dari pegawai tersebut. Kedisiplinan pegawai akan meningkat apabila kebutuhannya dapat terpenuhi yang pada akhirnya akan mendorong karyawan tersebut lebih giat bekerja untuk lebih baik dan dapat memberikan kontribusinya secara optimal terhadap pencapaian tujuan perusahaan. 9

Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis dari penelitian ini adalah Disiplin kerja yang baik pada Cafe Kopi Progo pusat Bandung berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. 1.6 Metode Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif, yaitu suatu bentuk penelitian untuk mengumpulkan data-data sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, yang mempunyai hubungan erat dengan permasalahan yang akan diteliti, sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai objek yang akan diteliti dan kemudian dapat ditarik kesimpilan. Pengertian metode deskriptif menurut Nazir (2003:54) adalah: 1. Studi kepustakaan ( library reserch ) Penulis mengumpulkan pengumpulan data dengan mempelajari dan membaca buku-buku literatur serta sumber-sumber lainnya yang berhubungan dengan objek penelitian. 2. Penelitian lapangan ( field reserch ) Penulis mengadakan peninjauan langsung pada Cafe Kopi Progo Pusat Jalan Progo No. 22 Bandung untuk mengadakan : a. Wawancara Yaitu pembicaraan langsung dengan pihak perusahaan baik pimpinan maupun karyawan mengenai masalah-masalah yang 10

berhubungan dengan topik yang dibahas dalam penyusunan skripsi ini. b. Observasi Yaitu pengamatan langsung dan pencatatan secara sistematis terhadap objek penelitian yang bertujuan untuk mendapat data-data yang objektif. c. Kuesioner Yaitu dengan memberikan suatu daftar pertanyaan kepada sejumlah responden, dimana mereka harus mengisi jawaban atas daftar pertanyaan tersebut dengan jujur, sesungguh-sungguhnya dan benar. 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di kota Bandung dengan mendatangi objek yang menjadi pilihan penulis dalam pengumpulan data yang diperlukan yaitu pada Cafe Kopi Progo yang bertempat di Jln. Progo No.22 Bandung, adapun waktu penelitian yang dilakukan oleh penulis terhitung mulai dari bulan 01 Maret 2013 sampai dengan 30 juli 2013. 11