HAK ASUH ANAK DALAM PERCERAIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP HAK ASUH ANAK DALAM PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG

BAB I PENDAHULUAN. rumah tangga. Melalui perkawinan dua insan yang berbeda disatukan, dengan

BAB I PENDAHULUAN. wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga atau rumah tangga

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan syarat-syarat yang telah ditentukan oleh Undang-Undang. 1 Dalam

BAB I PENDAHULUAN. insan manusia pria dan wanita dalam satu ikatan suci dengan limpahan dari

I. PENDAHULUAN. Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita sebagai suami

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. keluarga sejahtera bahagia di mana kedua suami isteri memikul amanah dan

BAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP PUTUSAN HAKIM NOMOR : 3051/ PDT.G/ 2011/ PA. SBY TENTANG H{AD{A>NAH DI PENGADILAN AGAMA SURABAYA

b. Hutang-hutang yang timbul selama perkawinan berlangsung kecuali yang merupakan harta pribadi masing-masing suami isteri; dan

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara pada umumnya. Sebuah keluarga dibentuk oleh suatu. tuanya dan menjadi generasi penerus bangsa.

TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAK DAN KEWAJIBAN ANAK DAN ORANG TUA DILIHAT DARI UNDANG UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 DAN HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keluarga merupakan lembaga sosial bersifat universal, terdapat di semua

BAB I PENDAHULUAN. bernilai, penting, penerus bangsa. Pada kenyataannya, tatanan dunia dan perilaku

BAB I PENDAHULUAN. tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Apabila mereka melangsungkan perkawinan maka timbullah hak dan

BAB I PENDAHULUAN. (selanjutnya ditulis dengan UUP) menjelaskan, Perkawinan ialah ikatan lahir bathin

BAB IV. A. Analisis hukum formil terhadap putusan perkara no. sebagai tempat untuk mencari keadilan bagi masyarakat pencari keadilan.

BAB5 PERKAWINAN MENURUT UNDANG-UNDANG PERKAWINAN NOMOR 1 TAHUN 1974.

BAB IV ANALISIS YURIDIS TENTANG PUTUSAN HAKIM NOMOR. 0138/Pdt.G/2013/PA.Mlg TENTANG PENOLAKAN HAK ASUH ANAK OLEH SUAMI YANG DICERAI GUGAT

BAB III PERTIMBANGAN DAN DASAR HUKUM PUTUSAN NOMOR: 0151/Pdt.G/2014/PA.Mlg

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Pasal 1 Undang-Undang Perkawinan Tahun 1974, melakukan perkawinan adalah untuk menjalankan kehidupannya dan

P U T U S A N Nomor 32/Pdt.G/2015/PTA.Plg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan

BAB IV. Analisis Peran LBH Jawa Tengah Dalam Memberikan Bantuan Hukum. Terhadap Upaya Eksekusi Hak Hadlanah Dan Nafkah Anak

BAB I PENDAHULUAN. seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri. Ikatan lahir ialah

BAB III AKIBAT HUKUM TERHADAP STATUS ANAK DAN HARTA BENDA PERKAWINAN DALAM PERKAWINAN YANG DIBATALKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dinyatakan pada Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang

Bab 3 PEMBAGIAN HARTA BERSAMA SEBELUM PERCERAIAN

BAB IV. ANALISIS YURIDIS TERHADAP PUTUSAN MAJELIS HAKIM MENOLAK PERMOHONAN IWA<D} PERKARA KHULU DALAM GUGATAN REKONVENSI (No. 1274/Pdt.G/2010/PA.

Disusun. Disusun oleh: FAKULTAS HUKUM

BAB I PENDAHULUAN. Demikian menurut pasal 1 Undang-Undang No.1 Tahun 1974 tentang. manusia dalam kehidupannya di dunia ini. 1

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia terus berupaya meningkatkan dan melaksanakan

Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 1 TAHUN 1974 (1/1974) Tanggal: 2 JANUARI 1974 (JAKARTA)

BAB I PENDAHULUAN. yang damai, tentram, bahagia, penuh kasih sayang antara suami dan istri.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Realitas keadaan anak di muka peta dunia ini masih belum

BAB V PENUTUP. 0012/Pdt.G/2015/PTA.Pdg adalah sebagai berikut:

PUTUSAN NOMOR 28/Pdt.G/2013/PTA.Smd DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB II PERKAWINAN DAN PUTUSNYA PERKAWINAN MENURUT KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebagaimana diketahui bahwa setiap perkawinan masing-masing pihak dari suami

ب س م الله ال رح م ن ال رح یم

BAB I PENDAHULUAN. menyebutkan bahwa perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria

BAB I PENDAHULUAN. mahluk Allah SWT, tanpa perkawinan manusia tidak akan melanjutkan sejarah

BAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP PERTIMBANGAN MAJELIS HAKIM MENOLAK GUGATAN REKONVENSI DALAM. PUTUSAN No: 1798 / Pdt.G/2003/PA.Sby

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. 1. Pertimbangan Hakim dalam Memutuskan Perceraian (Putusan. Banyuwangi) perspektif UU No.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Pasal 1 Undang-undang No. 1 Tahun 1974 tentang

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan bagian dari hukum perdata. dikemukakan oleh Abdul Ghofur Anshori, yaitu hukum perkawinan sebagai

PUTUSAN. Nomor : 0571/Pdt.G/2013/PA.Plg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. kepada Pengadilan Agama Malang yang Penggugat dan Tergugat sama-sama

P U T U S A N Nomor <No Prk>/Pdt.G/2017/PTA.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor 00/Pdt.G/2014/PTA Btn. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.

BAB I PENDAHULUAN. terhadap manusia dengan berbagai konsekuensi hukumnya. Karena itu,

PUTUSAN Nomor 0040/Pdt.G/2014/PA.Pkc

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Allah SWT telah menghiasi alam semesta ini dengan rasa cinta dan kasih

BAB I PENDAHULUAN. perkawinan yang ada di negara kita menganut asas monogami. Seorang pria

BAB I PENDAHULUAN. rohani. Dalam kehidupannya manusia itu di berikan akal serta pikiran oleh Allah

Lex Crimen Vol. VI/No. 5/Jul/2017

P U T U S A N Nomor 0290/Pdt.G/2015/PA. Pas

BAB 1 PENDAHULUAN. meliputi manusia, hewan, dan tumbuhan. Diantara ciptaan-nya, manusia

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1974, TLN No.3019, Pasal.1.

Putusan di atas merupakan putusan dari perkara cerai talak, yang diajukan. oleh seorang suami sebagai Pemohon yang ingin menjatuhkan talak raj i di

BAB I PENDAHULUAN. dinyatakan dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Ajaran agama Islam mengatur hubungan manusia dengan Sang. Penciptanya dan ada pula yang mengatur hubungan sesama manusia serta

BAB IV ANALISIS PUTUSAN PA DEMAK NO. 619/PDT.G/2003/PA.DMK TENTANG PENOLAKAN MAJELIS HAKIM TERHADAP NAFKAH ANAK (HADHANAH)

P U T U S A N. Nomor: 0072/Pdt.G/2010/PA.Spn BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor: 111/Pdt.G/2010/PA JP.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial manusia mempunyai naluri untuk bisa hidup

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan perbuatan yang paling penting didalam kehidupan manusia,

PUTUSAN NOMOR : 258/Pdt.G/2013/PA.Pkc. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB IV ANALISIS. A. Tinjauan Yuridis terhadap Formulasi Putusan Perkara Verzet atas Putusan

Langkah-langkah yang harus dilakukan Pemohon (Suami) atau kuasanya :

m e l a w a n Pengadilan Tinggi Agama tersebut; TENTANG DUDUK PERKARANYA - Mengabulkan permohonan pemohon;

BAB IV. Agama Bojonegoro yang menangani Perceraian Karena Pendengaran. Suami Terganggu, harus mempunyai pertimbangan-pertimbangan yang

BAB II PERCERAIAN, NAFKAH DALAM KELUARGA DAN H{A<D{ANAH

melakukan pernikahan tetap dikatakan anak. 1

FH UNIVERSITAS BRAWIJAYA

SALINAN P U T U S A N Nomor : 72/Pdt.G/2011/PTA.Bdg.

TINJAUAN YURIDIS ANAK DILUAR NIKAH DALAM MENDAPATKAN WARISAN DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN

HAK JANDA/DUDA ATAS PEMBAGIAN HARTA BERSAMA AKIBAT PERCERAIAN DI PENGADILAN AGAMA LUBUK-LINGGAU SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1989, dan telah diubah dengan Undang-undang No. 3 Tahun 2006,

AKIBAT HUKUM PERCERAIAN TERHADAP HARTA. BERSAMA di PENGADILAN AGAMA BALIKPAPAN SKRIPSI

BAB IV. Putusan Pengadilan Agama Malang No.0758/Pdt.G/2013 Tentang Perkara. HIR, Rbg, dan KUH Perdata atau BW. Pasal 54 Undang-undang Nomor 7

BAB IV KOMPARASI ANTARA HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF TERHADAP STATUS PERKAWINAN KARENA MURTAD

BAB IV ANALISIS HUKUM TERHADAP BIAYA KEHIDUPAN (NAFKAH) BAGI BEKAS ISTRI DALAM PUTUSAN NO. 718 K/AG/2012

BAB I PENDAHULUAN. menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku (Pasal 2 Undang-Undang

P U T U S A N Nomor : 027/Pdt.G/2009/PA.Dgl

BAB IV. Hakim dalam memutuskan suatu perkara yang ditanganinya, selain. memuat alasan dan dasar dalam putusannya, juga harus memuat pasal atau

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena itu manusia wajib berdoa dan berusaha, salah satunya dengan jalan

EKSEKUSI PUTUSAN KEWAJIBAN AYAH ATAS NAFKAF ANAK PASCA PERCERAIAN (Studi Kasus Pada Mahkamah Syar iyah Idi)

AKIBAT HUKUM PERCERAIAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN ABSTRAK

BAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP ALASAN-ALASAN MENGAJUKAN IZIN PERCERAIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KANTOR PEMERINTAHAN KABUPATEN GRESIK

PUTUSAN. Nomor 13/Pdt.G/2017/PTA.Plg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI AGAMA PALEMBANG. melawan

BAB I PENDAHULUAN. Hak dan kewajiban tersebut harus dipenuhi oleh pasangan suami istri yang terikat

KEBIJAKAN SANKSI PIDANA TERHADAP ORANG TUA YANG TIDAK MELAKSANAKAN PENETAPAN UANG NAFKAH ANAK OLEH PENGADILAN PASCA PERCERAIAN

BAB IV MUTAH DALAM PERKARA CERAI TALAK DI PENGADILAN AGAMA SURABAYA. A. Analisis Dasar Pertimbangan Hakim Menggunakan atau Tidak

BAB I PENDAHULUAN. tangga. Melalui perkawinan dua insan yang berbeda disatukan, dengan segala

BAB I PENDAHULUAN. (ekonomis) hingga ratusan juta rupiah menjadi semakin marak. Undian-undian

Nomor : 0048/Pdt.G/2012/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MELAWAN

P U T U S A N. Nomor : xxxx/pdt.g/2011/ms-aceh

Transkripsi:

HAK ASUH ANAK DALAM PERCERAIAN ditulis oleh Tri Budi Santoso 1 advokat & konsultan hukum Jika ada pertanyaan, Apabila terjadi perceraian, hak asuh atas anak yang masih berumur 5 (lima) tahun jatuh/diberikan pada Bapak atau Ibu nya?, maka mayoritas akan menjawab, Hak Asuh akan jatuh/diberikan pada Ibu nya. Jawaban tersebut belum tentu benar. Tulisan ini akan memberikan gambaran bahwa pemberian hak asuh adalah demi kepentingan si anak bukan untuk kepentingan Bapak atau Ibunya. Demi kepentingan anak, maka bapak dan ibu mempunyai peluang yang sama untuk mendapatkan hak asuh anak. Diperlukan fakta-fakta dan buktibukti yang meyakinkan hakim bahwa saya lah (dalam hal ini Penggugat atau Tergugat) yang lebih cakap untuk mendapatkan hak asuh anak demi kepentingan anak baik jasmani maupun rohani. Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga atau rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. 2 Kenyataannya tidak semua rumah tangga bisa kekal, ada sebagian rumah tangga berakhir karena perceraian. Sengketa mengenai hak asuh anak hampir selalu menyertai perceraian, karena suami dan istri sama-sama mempunyai keinginan untuk mengasuh, merawat dan tinggal bersama dengan si anak hasil perkawinan mereka. Diantara bapak dan ibu, siapakah yang paling berhak mendapatkan hak asuh anak? 1 Penulis dapat dihubungi melalui email budi@tbs-plus.com; Sebagian tulisan-tulisan Penulis dapat diakses di www.tbs-plus.com. 2 Indonesia, Undang-Undang tentang Perkawinan, UU No.1 Tahun 1974, LN No. 1 Tahun 1974, TLN No.3019, Pasal 1. lembar ke 1 dari 6 lembar

Hak Asuh Anak Penulis sering menemukan pada Gugatan Cerai baik konvensi maupun rekonvensi, salah satu tuntutan (petitum) adalah agar Majelis Hakim menetapkan hak asuh anak berada pada Penggugat (dalam hal konvensi) atau Tergugat (dalam hal rekonvensi). Dalam Undang Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (selanjutnya disebut UU Perkawinan) tidak ditemukan definisi atau pengertian hak asuh, tetapi dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak (selanjutnya disebut UU Perlindungan Anak) menyebutkan pengertian Anak Asuh dan Kuasa Asuh. Pasal 1 angka 10 UU Pelindungan Anak menyebutkan bahwa Anak Asuh adalah Anak yang diasuh oleh seseorang atau lembaga untuk diberikan bimbingan, pemeliharaan, perawatan, pendidikan, dan kesehatan karena Orang Tuanya atau salah satu Orang Tuanya tidak mampu menjamin tumbuh kembang Anak secara wajar, dan Pasal 1 angka 11 UU Perlindungan Anak menyebutkan bahwa Kuasa Asuh adalah kekuasaan Orang Tua untuk mengasuh, mendidik, memelihara, membina, melindungi, dan menumbuhkembangkan Anak sesuai dengan agama yang dianutnya dan sesuai dengan kemampuan, bakat, serta minatnya. Kewajiban Orang Tua Terhadap Anak Tidak Berakhir Karena Perceraian Dalam Pasal 41 UU Perkawinan, ditentukan bahwa akibat putusnya perkawinan karena perceraian ialah: a. Baik ibu atau bapak tetap berkewajiban memelihara dan mendidik anakanaknya, semata-mata berdasarkan kepentingan anak, bilamana ada perselisihan mengenai penguasaan anak-anak, Pengadilan memberi keputusan. b. Bapak yang bertanggung jawab atas semua biaya pemeliharaan dan pendidikan yang diperlukan anak itu, bilamana bapak dalam kenyataannya tidak dapat memberi kewajiban tersebut pengadilan dapat menentukan bahwa ibu ikut memikul biaya tersebut. lembar ke 2 dari 6 lembar

c. Pengadilan dapat mewajibkan kepada bekas suami untuk memberikan biaya penghidupan dan/atau menentukan sesuatu kewajiban bagi bekas isteri. Pasal 45 ayat (1) dan (2) UU Perkawinan menentukan, bahwa: (1) Kedua orang tua wajib memelihara dan menddidik anak-anak mereka sebaikbaiknya (2) Kewajiban orang tua yang dimaksud dalam ayat (1) pasal ini berlaku sampai anak itu kawin atau dapat berdiri sendiri kewajiban mana berlaku terus meskipun perkawinan antara kedua orang tua putus. Berdasarkan ketentuan Pasal 41 dan Pasal 45 tersebut menunjukkan bahwa walaupun perkawinan antara kedua orang tua (Bapak dan Ibu) putus, kewajiban memelihara dan mendidik anak-anaknya tidak putus/berakhir, kecuali si anak telah dewasa. Meskipun Bapak atau Ibu sudah tidak tinggal bersama anak, Bapak atau Ibu tetap mempunyai kewajiban terhadap anak sampai anak itu kawin atau dapat berdiri sendiri. Bapak dan Ibu Mempunyai Peluang Yang Sama Kembali ke pertanyaan Diantara bapak dan ibu, siapakah yang paling berhak mendapatkan hak asuh anak?. Dalam hal terjadi perceraian, UU Perkawinan tidak menentukan hak asuh anak diberikan pada Bapak atau Ibu, Pasal 41 huruf a hanya menyebutkan,... bilamana ada perselisihan mengenai penguasaan anak-anak, Pengadilan memberi keputusan., namun Kompilasi Hukum Islam (selanjutnya disebut KHI) mengatur hal ini, bahwa Pemeliharaan anak yang belum mumayyiz atau belum berumur 12 tahun adalah hak ibunya. Secara lengkap Pasal 105 KHI mengatakan, Dalam hal terjadinya perceraian : lembar ke 3 dari 6 lembar

a. Pemeliharaan anak yang belum mumayyiz atau belum berumur 12 tahun adalah hak ibunya; b. Pemeliharaan anak yang sudah mumayyiz diserahkan kepada anak untuk memilih diantara ayah atau ibunya sebagai pemegang hak pemeliharaannya; c. biaya pemeliharaan ditanggung oleh ayahnya. KHI ini tentunya tidak berlaku secara universal karena hanya berlaku bagi yang beragama Islam yang perkaranya di periksa dan diputus di Pengadilan Agama. Jika ditinjau dari beberapa ketentuan, antara lain: i. Pasal 41 huruf a UU Perkawinan,...berkewajiban memelihara dan mendidik anak-anaknya, semata-mata berdasarkan kepentingan anak 3,... ; ii. Pasal 14 ayat (1) UU Perlindungan Anak,... bahwa pemisahan itu adalah demi kepentingan terbaik bagi Anak 4 dan merupakan pertimbangan terakhir. Penjelasan Pasal 14 menyebutkan, Yang dimaksud dengan pemisahan antara lain pemisahan akibat perceraian dan... iii. Pasal 14 ayat (2) UU Perlindungan Anak, Dalam hal terjadi pemisahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Anak tetap berhak 5 : a...., b. mendapatkan pengasuhan, pemeliharaan, pendidikan dan perlindungan untuk proses tumbuh kembang dari kedua Orang Tuanya sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minatnya., maka menurut Penulis, hak asuh anak diberikan kepada siapapun (Bapak atau Ibu) pertimbangannya harus berdasarkan demi kepentingan anak, bukan demi kepentingan atau ego orang tua.. Penulis berpendapat, dalam hal ibu dinilai tidak dapat menjamin keselamatan jasmani maupun rohani anak karena tabiat jelek si ibu antara lain 3 Cetak tebal oleh Penulis. 4 Cetak tebal oleh Penulis. 5 Cetak tebal oleh Penulis. lembar ke 4 dari 6 lembar

berkata kasar, melakukan kekerasan terhadap anak dalam bentuk fisik ataupun verbal, memberi contoh yang tidak baik bagi anak secara langsung maupun tidak langsung, atau tinggal dilingkungan prostitusi, narkoba dan hal-hal yang tidak terpuji lainnya, maka hak asuh anak harus diberikan kepada bapaknya walaupun usia anak masih dibawah lima tahun. Pertimbangannya adalah demi kepentingan perkembangan jasmani dan rohani anak. Menurut Penulis, materi bukan merupakan dasar pertimbangan dalam menentukan hak asuh anak diberikan kepada bapak atau ibu, karena sesuai dengan Pasal 41 huruf b UU Perkawinan bapak wajib dan ibu dapat ikut memikul biaya pemeliharaan dan pendidikan yang diperlukan anak. Salah satu contoh kasus perceraian dimana hak asuh anak diberikan kepada bapak adalah kasus perceraian artis Marshanda vs Ben Kasyafani. Pengadilan Agama Jakarta Pusat memutuskan Hak Asuh Pengawasan anak dari Marshanda dan Ben Kasyafani diberikan ke Ben Kasyafani. Saat Putusan dijatuhkan/dibacakan, umur anak Marshanda dan Ben Kasyafani kurang dari empat tahun. Dalam tulisan ini, Penulis tidak membahas pertimbangan hakim dalam putusan perkara antara Marshanda vs Ben Kasyafani tersebut, Penulis sekedar memberikan contoh bahwa telah ada putusan pengadilan yang memberikan hak asuh anak kepada bapak meskipun anak masih dibawah lima tahun. Demi kepentingan anak, maka bapak dan ibu mempunyai peluang yang sama untuk mendapatkan hak asuh anak. Oleh karena itu, bapak atau ibu (sebagai Penggugat ataupun Tergugat) atau kuasanya perlu mengumpulkan dan menyusun fakta-fakta, bukti-bukti dan argumen yang meyakinkan hakim bahwa saya lah (dalam hal ini Penggugat atau Tergugat) yang lebih cakap untuk mendapatkan hak asuh anak demi kepentingan anak baik jasmani maupun rohani. Kepada siapapun (bapak atau ibu) hak asuh anak diberikan, orang tua tetap berkewajiban memelihara dan mendidik anak-anaknya, semata-mata berdasarkan kepentingan anak. Anak tetap berhak mendapatkan pengasuhan, pemeliharaan, pendidikan dan perlindungan untuk proses tumbuh kembang. lembar ke 5 dari 6 lembar

Bahwa anak bukan merupakan benda mati atau harta benda yang bisa dibelah. Anak bukan harta benda yang bisa dilakukan sita dan eksekusi secara paksa. --------------- DAFTAR PUSTAKA Indonesia. Undang-Undang tentang Perkawinan. UU No. 1 Tahun 1974 LN No. 1 Tahun 1974, TLN No. 3019.. Undang-Undang tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. UU No. 35 Tahun 2014 LN No. 297 Tahun 2014, TLN No. 5606. Abdurrahman. Kompilasi Hukum Islam di Indonesia. Ed. 1. Cet. 2. Jakarta: CV Akademika Pressindo, 1995. lembar ke 6 dari 6 lembar