KONTRIBUSI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH, KOMPETENSI GURU, DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) DI KARANGANYAR

dokumen-dokumen yang mirip
KONTRIBUSI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH, SARANA PRASARANA, DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI DI KABUPATEN KARANGANYAR

TESIS. Diajukan kepada Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Penyusunan Tesis

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. AIR MANCUR WONOGIRI

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN SUKOHARJO

PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MANAJEMEN PEMBELAJARAN DI SD NEGERI BENDUNGAN GAJAHMUNGKUR SEMARANG TESIS

1. Terdapat hubungan yang signifikan positif dan berarti Pelaksanaan Supervisi

DAMPAK KOMPETENSI PEDAGOGIK, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA GURU SMK KABUPATEN BLORA TESIS

BAB I PENDAHULUAN. kepuasan hidup karena sebagian besar waktu manusia dihabiskan di tempat kerja

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

EFEKTIFITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH (Studi Kasus : SMA AL-ISLAM 2 SURAKARTA) TESIS. Oleh MAHMUDAH : Q

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini secara berturut-turut di bahas mengenai latar belakang, fokus

PENGARUH SIKAP MANDIRI DAN PERSEPSI TENTANG KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP ETOS KERJA KARYAWAN CV. SUMBER JATI SUKOHARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

PENGARUH KEMAMPUAN, MOTIVASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI KANTOR DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GROBOGAN

Pengaruh Tipe Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kemajuan Sekolah di SMP Kabupaten Karanganyar

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. disusun oleh: FEBRI ARIFIN A

PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PT. EZYLOAD NUSANTARA DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran sebagai suatu proses penyiapan siswa untuk. dengan pelatihan siswa atau belajar melakukan, (W. Gulo, 2002 : 60).

N. AMBARDHI P

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. sekolah dengan keefektifan sekolah di MTs Kabupaten Labuhanbatu Utara.

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang amat penting dalam mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. Wahyuddin, M. 2008). Berbagai macam hambatan pasti akan ditemui oleh. yang tidak (Parlinda, V. dan Wahyuddin, M. 2008).

PENGARUH MOTIVASI, POLA KEPEMIMPINAN, KONFLIK PERAN, DAN STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

PENGARUH KEMAMPUAN DASAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH SURUH TAHUN AJARAN 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN. Kepala sekolah selaku pemimpin secara langsung merupakan contoh nyata

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia maka perlu dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan belajar mengajar salah satunya dapat dilihat dari kepemimpinan

TEGUH SETYA NUGROHO B

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan sumber daya manusia bagi perusahaan merupakan pilihan

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN P.T. DANLIRIS SUKOHARJO

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN PASCA SARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

sekolah, maka semakin baik pula kinerjanya.

BAB I PENDAHULUAN. optimalkan sesuai dengan fungsi masing. Hal ini akan dapat di lakukan apabila

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tidak terlepas dari kualitas pendidikan itu sendiri. Banyak

BAB I PENDAHULUHUAN. A. Latar Belakang Masalah. UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. tugasnya melalui manajemen pendidikan yang diterapkan. Sebagai pelaksana

BAB I PENDAHULUAN. pesat sekarang ini akan membawa dampak kemajuan diberbagai bidang

: MOH. RIFQI KHAIRUL UMAM B

BAB I PENDAHULUAN. Kepala Madrasah memerlukan orang-orang yang mampu memimpin. pekerjaan profesi menuntut keterampilan tertentu yang diperoleh melalui

GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU DI SMA NEGERI I KARTASURA

1. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara kepemimpinan kepala

BAB I PENDAHULUAN. ini dapat dillihat dari banyaknya jumlah mahasiswa yang memilih program

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara bermula

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. diajukan oleh:

BAB I PENDAHULUAN. prestasinya secara optimal guna kesejahteraan hidup dimasa depan.

BAB I PENDAHULUAN. sekolah sangat penting. Seperti ditemukan dalam berbagai studi baik di. nasional Universitas Pendidikan Indonesia, 2012:10).

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN LOCUS OF CONTROL SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dari analisis data dapat digeneralisasikan pada populasi penelitian. Berdasarakan rumusan

BAB I PENDAHULUAN. hanya dapat dipenuhi melalui bantuan orang lain. mudah diperoleh apabila manusia masuk dalam organisasi.

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. menuju sekolah dan pendidikan secara luas. Sebagai pengelola institusi satuan

BAB I PENDAHULUAN. sandungan dalam era globalisasi, karena era globalisasi merupakan era

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan berbagai kompetensi tersebut belum tercapai secara optimal.

DAMPAK FAKTOR-FAKTOR STRATEGIK TUGAS POKOK KEPALA SEKOLAH TERHADAP KUALITAS SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KABUPATEN BLORA TESIS. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Ciputat Press, 2005), h Syafaruddin, dkk, Manajemen Pembelajaran, Cet.1 (Jakarta: Quantum Teaching, PT.

BAB I PENDAHULUAN. diselenggarakan kegiatan pengembangan model pembelajaran dengan

(Survey Pada Rumah Sakit Di Wilayah Kabupaten Klaten)

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. penelitian yang berjudul Pengaruh Disiplin Kerja dan Kepemimpinan Kepala

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai suatu sistem memiliki komponen-komponen yang berkaitan satu

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. motivasi kerja dalam mendukung kinerja sumber daya manusia. Motivasi yang

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa belajar maka tidak ada ilmu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan tempat kegiatan belajar mengajar. Belajar dan mengajar tidak hanya dimaknai sebagai

SKRIPSI RITA SRI WAHYUTI NIM: A

EFEKTIVITAS MANAJEMEN PEMBELAJARAN PROGRAM IMERSI DI SMP NEGERI 3 PATI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kedudukan guru sebagai tenaga profesional berfungsi untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sekolah sebagai pendidikan formal bertujuan membentuk manusia

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja seorang guru merupakan komponen yang sangat menentukan

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI, KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN PADA KINERJA KARYAWAN PT. PABELAN SURAKARTA

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kepemimpinan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN PENGEMBANGAN KARIER TERHADAP KINERJA KARYAWAN (studi kasus pada PT INDATEX PALUR di KARANGANYAR ) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. menurun dapat mengakibatkan kerugian dalam organisasi. Peningkatan kinerja karyawan akan membawa kemajuan bagi perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan oleh fungsi fungsi atau indikator-indikator suatu pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. 2011, hlm Lantip Diat Prasojo dan Sudiyono, Supervisi pendidikan, Gava Media, Yogyakarta,

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dan bahkan menjadi terbelakang. Dengan demikian pendidikan

rata-rata skor sebesar lebih efektif dibanding MAN Reguler kelompok tersebut termasuk normal dan homogen. Data penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Manusia harus melalui pengelolaan yang baik. Organisasi harus bisa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pada mutu output pengajarannya. Bila seluruh guru menunjukkan. pemimpin pengajaran yang bertanggung jawab untuk pencapaian tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. ditingkatkan, dan di Indonesia pendidikan merupakan salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. dan inovatif dengan mempertimbangkan faktor-faktor ekstern organisasi yang. tujuan organisasi secara efektif dan efisien.

BAB I PENDAHULUAN. daya non manusia sebagai alat penunjang terselesainya kegiatan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era informasi dan globalisasi yang terjadi saat ini, menimbulkan

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peranan guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah

BAB I PENDAHULUAN. dengan itu, organisasi dikatakan sebagai suatu koordinasi rasional kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. baik lingkungan fisik maupun metafisik. Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. (1) Kesimpulan, (2) Saran, dan (3) Rekomendasi.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. tentang Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Iklim Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengetahuan dan teknologi serta mampu bersaing pada era global ini.

BAB I PENDAHULUAN. dalamnya. Pada dasarnya kinerja merupakan sesuatu hal yang bersifat

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. 1. Terdapat hubungan positif dan signifikan persepsi tentang kepemimpinan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek pembangunan sekaligus

Transkripsi:

KONTRIBUSI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH, KOMPETENSI GURU, DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) DI KARANGANYAR TESIS Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Magister Manajemen Pendidikan Oleh: SRI HARTATI NIM : Q.100050069 PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2006

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia. Salah satu usaha meningkatkan kualitas sumber daya manusia ialah melalui proses pembelajaran di sekolah. Guru merupakan salah satu komponen sumber daya manusia yang harus dibina dan dikembangkan terus-menerus agar dapat melakukan fungsinya secara profesional. Guru harus menyadari bahwa pertumbuhan dan pengembangan profesi adalah suatu kondisi yang tidak tetap, untuk itulah seorang guru harus terus belajar, membaca informasi baru, mengembangkan ide-ide yang kreatif, karena jika tidak dilakukan akan berdampak negatif sehingga guru tidak bergairah dalam mengajar dan menyampaikan materi pelajaran. Dengan etos kerja yang kurang bersemangat akan sangat dimungkinkan dapat menurunkan kualitas kerja guru. Perihal tersebut bisa dibuktikan dari pemahaman siswa tentang materi yang telah disampaikan oleh guru atau bisa juga melalui prestasi belajar siswa. Oleh karena itu, pentingnya etos kerja guru bagi keberhasilan dalam pencapaian tujuan pendidikan harus senantiasa dipupuk terus menerus baik melalui jalur formal maupun nonformal. Rendahnya kualitas kinerja guru tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internal guru saja tapi juga oleh faktor eksternal, yang dalam hal ini adalah peran kepala sekolah dan lingkungan kerja. 1

Kepala sekolah mempunyai tanggung jawab terhadap kepemimpinannya dan mempunyai suatu wewenang untuk melakukan suatu kegiatan supervisi. Dalam melakukan tugas supervisi seorang kepala sekolah membina dan membantu guru dalam memberikan penjelasan mengenai program-program operasional agar mudah dimengerti. Perlunya kegiatan supervisi tertolak dari keyakinan bahwa guru adalah suatu profesi yang selalu tumbuh dan berkembang. Perkembangan profesi itu ditentukan oleh faktor internal dan eksternal. Boardman (dalam Sahertian, 2000: 17) mendefinisikan supervisi sebagai usaha menstimulasi, mengkoordinasi dan membimbing secara kontinyu pertumbuhan guru-guru dan sekolah secara individual maupun kolektif agar lebih mengerti dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran, sedangkan menurut Nerney, mendefinisikan supervisi adalah prosedur memberi arah serta mengadakan secara kritis terhadap proses pengajaran. Supervisi sebagai suatu teknik pelayanan yang mempunyai tujuan utama yaitu mempelajari dan memperbaiki secara bersama-sama faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak didik. Pengertian supervisi dapat disimpulkan sebagai suatu usaha untuk menstimulasi para guru agar termotivasi dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari. Supervisi juga merupakan langkah evaluasi terhadap kegiatan belajar mengajar, sehingga para guru yang kinerjanya kurang perlu diadakan perbaikan, dan yang sudah baik dapat diteruskan dan ditingkatkan. Kemampuan supervisi kepala sekolah cenderung kepada kemampuan kepala 2

sekolah dalam merangsang, membimbing dan mendorong para guru agar meningkatkan profesionalitas-nya dalam bentuk aktivitas berupa tindakan partisipatif bersama-sama para guru, menyelesaikan inovasi yang sesuai untuk diterapkan di sekolah, membantu kesulitan para guru menggunakan strategis perencanaan dalam melaksanakan tugas, dan membantu para guru dalam menyebarkan kebiasaan baru yang dipercaya mampu membawa perubahan positif bagi sekolah. Selama ini guru melihat kepala sekolah sebagai pemimpin sekaligus seorang supervisor yang harus dihormati/dijunjung tinggi, sikap seperti ini nampak pada waktu kegiatan pelaksanaan supervisi. Seorang kepala sekolah yang sedang melakukan kegiatan supervisi dikenal seperti polisi sekolah, sehingga memunculkan rasa ketakutan, keminderan para guru yang pada akhirnya akan berdampak pada kinerja guru. Sebagian besar persepsi guru mengatakan bahwa seorang kepala sekolah secara administrasi adalah pemimpin dan yang berhak melakukan kegiatan supervisi. Secara yuridis keorganisasian guru berada di bawah pengawasan kepala sekolah. Meskipun demikian, dalam suatu instansi pendidikan, kepala sekolah tidak akan bisa bekerja memajukan lembaganya manakala tidak ada guru dan mungkin akan berlaku sebaliknya guru tidak akan bisa harmonis kalau tidak ada yang memimpin dan mengarahkan. Kegiatan supervisi yang dilakukan kepala sekolah dimaksudkan untuk mengarahkan para guru agar mempunyai kinerja yang baik dalam menjalankan semua tugas dan tanggung jawabnya. Masih terdapat sorotan 3

masyarakat, bahwa masih banyak guru sebagai tenaga pendidik bertindak kurang profesional, terutama berkaitan dengan keberhasilan kinerja guru yang belum maksimal. Hal ini dapat dibuktikan dari dua belas kompetensi guru yang seharusnya dikuasai dan dijalankan oleh para guru banyak yang belum terpenuhi, seperti penguasaan guru tentang landasan pendidikan masih kurang, dan belum seluruhnya guru yang bisa menafsirkan dan mempublikasikan hasil-hasil penelitian, dan sebagainya. Adapun dua belas kompetensi guru yang dimaksud di atas telah dirumuskan oleh Soewondo (2004: 10-15) antara lain, 1) Menyususn rencana pembelajaran; 2) Melaksanakan pembelajaran; 3) Menilai prestasi belajar; 4) Melaksanakan tindak lanjut hasil penelitian prestasi belajar peserta didik; 5) Memehami landasan kependidikan; 6) Memahami kebijakan pendidikan; 7) Memehami tingkat pendidikan siswa; 8)Memahami pendekatan pembelajaran yang sesuai materi pembelajarannya; 9) Menerapkan kerja sama dalam pekerjaan; 10) Memanfaatkan kemajuan IPTEK dalam pendidikan; 11) Menguasai keilmuan dan ketrampilan sesuai materi pembelajaran; 12) Mengembangkan profesi. Agar 12 kompetensi di atas dapat terwujud dengan baik, maka diperlukan kerjasama yang harmonis antara kepala sekolah, guru, karyawan serta stakeholder sekolah. Hal ini dilakukan untuk meminimalkan hal-hal negatif yang tidak diinginkan, baik yang dilakukan guru, siswa maupun siapa saja yang terkait dengan lembaga pendidikan, dengan harapan agar menghasilkan kualitas/mutu pendidikan yang baik dan mampu hidup di 4

tengah pergolakan zaman dengan tidak terpengaruh oleh dampak negatif yang ditimbulkan. Keberhasilan kinerja suatu organisasi juga tidak lepas dari kondusif dan tidaknya dalam tempat bekerja. Biasanya lingkungan kerja yang cukup menarik, maka kinerja pegawai yang bersangkutan akan lebih baik dari pada pegawai yang bekerja pada lingkungan kerja yang kurang memenuhi persayaratan. Demikian pula guru sebagai tenaga pendidik, untuk meningkatkan kinerjanya membutuhkan lingkungan kerja yang harmonis, kompak, saling pengertian, saling membantu, dan selalu tenggang rasa sesama tenaga pendidik dalam rangka memajukan sekolah di mana mereka bekerja. Uraian tersebut di atas menunjukkan adanya hubungan antara kinerja guru dengan kontribusi supervisi kepala sekolah, kompetensi guru, dan kondisi lingkungan kerja. Bermula dari permasalahan tersebut, maka penulis ingin mengetahui factor-faktor saja yang mempunyai pengaruh terhadap kinerja guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Karanganyar. Berdasarkan maksud tersebut, maka perlu diadakan penelitian dengan judul: "KONTRIBUSI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH, KOMPETENSI GURU, DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) DI KARANGANYAR". B. Pembatasan Masalah Fokus dalam penelitian ini meliputi, sebagai variabel independen yaitu supervisi kepala sekolah (X 1 ), kompetensi guru (X 2 ), dan kondisi lingkungan 5

kerja (X 3 ) yang akhirnya akan mempengaruhi terhadap kinerja guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Karanganyar sebagai variabel dependen (Y). C. Perumusan masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini, yaitu: "Seberapa besar pengaruh supervisi kepala sekolah, kompetensi guru, dan kondisi lingkungan kerja terhadap kinerja guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Karanganyar". D. Tujuan Penelitian 1. Untuk mendeskripsikan keadaan: a) Supervisi kepala sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Karanganyar; b) Kompetensi guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Karanganyar; c) Kondisi lingkungan kerja Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Karanganyar; d) Kinerja guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Karanganyar. 2. Untuk menganalisis pengaruh supervisi kepala sekolah, kompetensi guru dan kondisi lingkungan kerja terhadap kinerja guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Karanganyar; E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Praktis a) Bagi Guru 1) Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan instropeksi berkaitan dengan kinerja di lembaga sekolah yang selama ini dilakukan; 6

2) Sebagai tambahan wawasan dan upaya peningkatan kinerja berkaitan dengan profesi yang ditekuninya. b) Bagi Kepala Sekolah 1) Mengetahui hasil supervisi sehingga dapat melakukan evaluasi dan mawas diri; 2) Dapat digunakan sebagai referensi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya di sekolah. c) Bagi Kakandepag Karanganyar 1) Pengkajian mengenai berbagai supervisi, khususnnya mengenai supervisi kepala sekolah akan memberi informasi tentang perilaku kepala sekolah dan kinerja guru. Hal ini bermanfaat dalam pengelolaan pendidikan di lingkungan sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan meningkatkan sumber daya manusia; 2) Pengembangan kemampuan para kepala sekolah agar dalam proses kepemimpinannya memperoleh efektivitas yang tinggi. 2. Manfaat Teoritis a) Menambah keilmuan bagi peneliti dan dunia pendidikan pada umumnya. b) Dapat digunakan sebagai bahan acuan bagi peneliti lain yang sejenis untuk mengupas lebih jauh tentang supervisi kepala sekolah, kompetensi guru, kondisi lingkungan kerja dan kinerja guru. 7

F. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan ini dibuat dengan kaidah dan susunan yaitu: Bab I, berisi pendahuluan yang membahas mengenai latar belakang masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan; Bab II, menjelaskan landasan teori tentang supervise kepala sekolah, kompetensi guru, kondisi lingkungan kerja, dan kinerja guru,kerangka pemikiran, review penelitian terdahulu yang relevan dan hipotesis; Bab III, menguraikan tentang, indentifikasi populasi, sampel, pengambilan sampel, variabel, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, instrument penelitian, metode analisis data, dan uji asumsi klasih; Bab IV, membahas analisa data, pembahasan tentang diskripsi tempat penelitian, uji instrumen penelitian, diskripsi data, analisis regresi berganda, interprestasi hasil penelitian, uji asumsi klasik dan pembahasan; dan Bab V, berisi kesimpulan dari hasil analisis, implikasi, dan saran bagi sekolah. 8

9