BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

dokumen-dokumen yang mirip
2015 ANALISIS MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA

BAB I PENDAHULUAN. Ibrahim Bafadal, Manajemen Perlengkapan Sekolah, Teori dan Aplikasinya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), hlm. 30.

BAB I PENDAHULUAN. dengan jelas dan singkat pokok permasalahan. dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pengertian, fungsi, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan program pendidikan melalui proses belajar mengajar

DISPARITAS PRASARANA SMA ANTAR PROVINSI DI INDONESIA. Pusat Data dan Statistik Pendidikan Setjen, Kemdikbud 2014

BAB I PENDAHULUAN. Prenada Media Group, 2012), hlm Abdul Kadir, dkk., Dasar-dasar Pendidikan, (Jakarta: Kencana

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, serta penegasan istilah.

BAB I PENDAHULUAN. Terkadang satu proses belajar tidak dapat mencapai hasil maksimal. disebabkan karena ketiadaan kekuatan yang mendorong (motivasi).

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kegiatan yang menunjang kegiatan pembelajaran di sekolah

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu pendidikan di tengah perubahan global agar warga Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 SMP NEGERI 1 PRAMBANAN KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002), hlm. iii. 2 E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, Konsep Strategi dan

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas adalah pendidikan yang mampu memberi kondisi mendidik yang

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Kondisi Fisik

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental baik

KEBIJAKAN SARANA PRASARANA UNTUK SEKOLAH SWASTA

BAB IV ANALISIS. Berikut adalah tabel program kebutuhan ruang pada proyek Sekolah Menengah Terpadu:

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi untuk memberi arah dan bimbingan bagi para pelaku sekolah dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1 Slameto, belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1995), edisi revisi, hlm. 53.

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang berkembang, karena pembangunan hanya dipersiapkan melalui

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN RUANG PENDIDIKAN JURUSAN BANGUNAN SMK NEGERI 1 PADANG BERDASARKAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. Sukardi, Manajemen Sarana dan Prasarana, dalam diakses pada 20 Juni 2013.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1 Selaras

BAB I PENDAHULUAN. penelitian ini mengenai implementasi KTSP dalam pemanfaatan laboratorium

BAB I PENDAHULUAN. utuh. Pelaksanaan pendidikan nasional harus menjamin pemerataan dan

BAB I PENDAHULUAN. Trisno Yuwono dan Pius Abdullah, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Praktis, (Surabaya: Arkola, 1994), hlm

PROYEKSI PRASARANA DAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN TAHUN 2012/ /2021

BAB I PENDAHULUAN. berdiri di bawah naungan Diknas. SMA memiliki cita-cita agar output (keluaran)

BAB I PENDAHULUAN. kepala sekolah yang selanjutnya diterapkan dalam menjalankan tugas pokoknya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN ANALISIS SITUASI

NORMA, STANDAR, PROSEDUR, DAN KRITERIA (NSPK) PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) FORMAL DAN PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN/KOTA

BAB I PENDAHULUAN. dan arti teknis, atau dalam arti hasil dan dalam arti proses. Dalam arti yang

1. Profil SMP Muhammadiyah 2 Depok. SMP Muhammadiyah 2 Depok terletak di Jalan Swadaya IV, Karangasem, Condong Catur, Depok, Sleman.

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 64 B. TUJUAN 64 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 65 D. UNSUR YANG TERLIBAT 65 E. REFERENSI 65 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 66

BAB IV MANAJENEN SARANA DAN PRASARANA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN PENDIDIKAN DI SMP NEGERI 2 PENAWANGAN GROBOGAN

BAB II DESKRIPSI PROYEK. 2. Lokasi : Jalan Patuha Bandung. : Perumahan penduduk. : Bangunan kantor, perumahan. : Bangunan kantor, hotel, pabrik kue

BAB I PENDAHULUAN. yang teratur dan berkelanjutan yang diperlukan untuk menunjang proses

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil pembahasan mengenai pengelolaan perpustakaan sekolah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

PENGARUH STANDARISASI SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SDN 006 KECAMATAN SANGASANGA KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagaimana kita ketahui kualitas pendidikan di era sekarang ini memperoleh prioritas dalam

Heri Wanto G

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan, mengembangkan potensi diri, membentuk pribadi yang bertanggung

STUDI EKSPLORASI PERALATAN PRAKTIKUM PROGRAM KEAHLIAN OTOMOTIF DITINJAU DARI STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

KAJIAN KETERSEDIAAN DAN POLA DISTRIBUSI FASILITAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/ SEDERAJAT DI KABUPATEN KARANGANYAR

Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum URAIAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 64 B. TUJUAN 65 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 65 D. UNSUR YANG TERLIBAT 65 E. REFERENSI 65 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 66

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan suatu negara sangatlah ditentukan oleh kualitas

KEMENTERIAN AGAMA KELOMPOK KERJA PENGAWAS PAI (POKJAWAS PAI) KANTOR KABUPATEN CILACAP Alamat : Jalan DI. Panjaitan No.44 Telp. (0282) Cilacap

I. PENDAHULUAN. Organisasi adalah sebuah unit sosial yang dikoordinasikan secara sadar oleh

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan potensi diri. Hal ini mengindikasikan bahwa pendidikan dapat. atau memproduksi sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan dianggap sebagai sebagai suatu investasi yang paling berharga

BAB II KAJIAN TEORI. dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan atau revenue

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 13 TAHUN 2008 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

PERANAN KEPALA SEKOLAH DALAM MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN PANJATAN KABUPATEN KULON PROGO SKRIPSI

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2010 TENTANG NORMA, STANDAR, PROSEDUR, DAN KRITERIA DI BIDANG PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang sejahtera lahir dan batin. Semua itu diperoleh dengan menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

dipraktikkan di sekolah atau lembaga pendidikan dengan program studi mahasiswa. Pada program PPL tahun 2015 ini, penulis mendapatkan lokasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Ekonomi Akuntansi

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG BADAN AKREDITASI PROVINSI SEKOLAH/MADRASAH TINGKAT PROVINSI JAWA TENGAH

PENINGKATAN PENGELOLAAN SARANA PRASARANA PENDIDIKAN DI SMP NEGERI 10 PADANG

1) Identitas Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi (TIK) ialah mampu mengatasi berbagai persoalan yang berkaitan

Pendidikan Dasar Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. dari kelompok bermain (0-4 tahun) dan Taman Kanak-kanak (4-6 tahun).

BAB I PENDAHULUAN. dikemukakan oleh Mulyasa (2010) bahwa, pembangunan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Usaha kesehatan lingkungan merupakan salah satu dari enam usaha dasar

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur. SMA

STANDAR LABORATORIUM KOMPUTER SEKOLAH

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok bagi manusia. Tanpa

BAB III KAJIAN OBJEK PENELITIAN

A. ANALISIS SITUASI 1. Kondisi Fisik Sekolah No. Nama Ruang Jumlah

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 201

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Lisna Nurhalisma, 2013

SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN

BAB I PENDAHULUAN. Upaya pemerintah untuk menghadapi tantangan era globalisasi adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

IV. GAMBARAN UMUM. pembangunan negara yang Baldarun Toibatun Warrobbun Ghofur suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tantangan, perubahan dan tututan masyarakat 2. Pendidikan yang diyakini

FORMAT OBSERVASI KONDISI SEKOLAH*)

Transkripsi:

A. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN Sarana dan prasarana merupakan hal yang sangat vital dan hal yang sangat penting dalam menunjang kelancaran atau kemudahan dalam proses pembelajaran, dalam kaitannya dengan pendidikan yang membutuhkan sarana dan prasarana dan juga pemanfaatannya baik dari segi intensitas maupun kreatifitas dalam penggunaannya oleh guru maupun oleh siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mengajar baik yang bergerak maupun tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan efisien. 1 Dalam perkembangan dunia pendidikan saat ini setiap lembaga pendidikan baik formal maupun non formal berusaha untuk memberikan dan melengkapi fasilitas yang ada di lembagannya untuk memenuhi kebutuhan semua warga sekolah baik itu guru, staf-staf, peserta didik dan orang tua murid. Dalam upaya melengkapi fasilitas yang ada sebuah lembaga pendidikan dikatakan maju apabila ketersediaan sarana dan prasarananya memadai berkaitan dengan proses belajar peserta didik. Proses belajar mengajar dapat meningkat dengan didukung adanya sarana dan prasarana yang memadai. 1 Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana, Manajemen Pendidikan, (Aditya Mediabekerjasama dengan FIP dan UNY: Yogyakarta, 2008), Hlm: 273 1

Sarana pendidikan merupakan sarana penunjang bagi proses belajar mengajar. 2 Hal ini merupakan faktor yang harus diperhatikan oleh sebuah lembaga pendidikan karena mempengaruhi kelangsungan proses belajar mengajar di sekolah. Adanya sarana dan prasarana banyak membantu kelangsungan belajar mengajar di sekolah. Sarana dan prasarana sangat diperlukan untuk menunjang proses belajar mengajar, agar siswa lebih berminat dan mudah menerima penjelasan dari guru. Apabila sarana dan prasarana yang disediakan kurang, maka dapat mempengaruhi minat siswa untuk mengikuti proses belajar mengajar. Jika siswa memiliki minat dalam mengikuti proses belajar mengajar maka dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok di lembaga pendidikan, ini berarti berhasil tidaknya pencapaian tujuan pembelajaran tergantung pada proses belajar yang dialami siswa sebagai peserta didik. Dalam proses belajar mengajar Peserta didik juga harus mencapai kecakapan yang dinyatakan dengan prestasi belajar berdasarkan hasil tes. Prestasi yang dicapai individu merupakan gabungan dari faktor yang mempengaruhi proses belajar baik faktor dari dalam diri peserta didik (faktor internal) dan faktor dari luar diri peserta didik (faktor eksternal). Pada umumnya prestasi belajar adalah keinginan yang dicapai oleh individu, dalam hal ini peserta didik atas proses belajar yang telah dilakukannya. Prestasi belajar juga merupakan implementasi dari suatu keberhasilan siswa Hlm:272. 2 Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana, Manajemen Pendidikan, 2

setelah melakukan proses belajar. Di dalam proses pendidikan terutama pada sistem pembelajaran siswa diharapkan meningkatkan prestasi belajar yang baik dan bermutu, agar siswa menjadi lulusan yang berintelektual, kreatif serta menjadi calon-calon tenaga pendidik yang profesional maupun pribadi yang bertanggung jawab. 3 Salah satu yang mempengaruhi peningkatan prestasi belajar siswa adalah kelengkapan sarana dan prasarana di sekolah tersebut. Sarana merupakan peralatan dan perlengkapan yang secara langsung digunakan dan menunjang proses pendidikan khususnya proses belajar mengajar. Seperti : gedung, kelas, meja, kursi serta alat-alat dan media pengajaran. Adapun prasarana adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau pengajaran. Seperti : halaman, taman, kebun, jalan menuju sekolah. Tetapi apabila digunakan secara langsung seperti taman sekolah untuk pengajaran biologi, halaman sekolah untuk lapangan olahraga maka itu termasuk prasarana pendidikan. 4 Sarana prasarana sekolah harus memenuhi standar minimum dalam hal ini dapat dilihat dari PERMENDIKNAS No.24 tahun 2007 pasal 1 menyebutkan bahwa standar sarana prasarana untuk sekolah dasar/ madrasah ibtidaiyah (SD/MI), sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah (SMP/MTS), dan sekolah menenggah atas/ Madrasah Aliyah (SMA/MA) mencakup kriteria minimum sarana dan kriteria 3 Azwan, Syaifudi, Tes Prestasi (Fungsi Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar), (Yogyakarta: Pustaka Belajar.2009), hlm:2. 4 E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), hlm:49. 3

minimum prasarana. Untuk menjamin terwujudnya kegiatan pembelajaran yang aktif, efektif, kreatif, efisien dan menyenagkan diperlukan adanya sarana dan prasarana yang memadai. Kriteria minimum yang yang harus dimiliki oleh sekolah formal baik dari Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah (SMP/ MTs), dan Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah (SMA/MA) meliputi : ruang kelas, ruang perpustakaan, ruang laboratorium biologi, ruang laboratorium fisika, ruang laboratorium kimia, ruang laboratorium komputer, ruang laboratorium bahasa, ruang pimpinan, ruang guru, ruang tata usaha, tempat beribadah, ruang konseling, ruang UKS, ruang organisasi kesiswaan, jamban, gudang, ruang sikulasi dan tempat bermain/ berolahraga. Proses pendidikan memang memerlukan fasilitas atau peralatan, akan tetapi semua peralatan atau fasilitas harus diadakan sesuai dengan kebutuhan. Jika semua peralatan dan fasilitas sudah ada harus dimanfaatka dan dikelola secara baik dan benar. Kegiatan pegelolaan meliputi: perencanaan, pengadaan, pengawasan, penyimpanan, inventarisasi, dan penghapusan serta penataan. 5 Sarana dan prasarana yang baik dapat menciptakan suasana yang menyenagkan baik bagi guru maupun murid, sehingga prestasi belajar dapat meningkat dan lembaga pendidikan dapat pula meningkatkan mutu pembelajarannya, karena fasilitas sudah memadai untuk semua proses pembelajaran. 5 Ibrahim Bafadal, Seri Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan Berbasis Sekolah Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan Aplikasinya, (Jakarta : PT Bumi Aksara,2003). hlm:1. 4

Tetapi pada kenyataannya belum semua lembaga pendidikan memiliki sarana dan prasarana yang memadai untuk menunjang prestasi belajar siswanya serta meningkatkan mutu proses pembelajaran yang ada disekolah. Namun pemerintah selalu berupaya untuk selalu meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan dari semua jenjang pendidikan yang ada. Begitupula dari pihak sekolah selalu berupaya melengkapi sarana dan prasarana belajar yang ada agar peserta didik dapat meningkatkan prestasinya secara maksimal dengan adanya sarana dan prasarana yang memadai. Oleh karena itu agar sarana dan prasarana yang ada dapat memberikan kontribusi yang optimal dalam meningkatkan prestasi peserta didik, Sekolah harus dapat menyediaka dan melengkapi sarana prasarananya. Bila suatu sekolah kurang memperhatikan fasilitas atau sarana dan prasara pendidikan, maka siswa-siswanya kurang bersemangat untuk belajar dengan sungguh-sungguh. Hal ini mengakibatkan prestasi anak menjadi rendah. Kelengkapan sarana dan prasarana sebagai salah satu penunjang keberhasilan pendidikan, seringkali menjadi kendala dalam proses penyelenggaraan pendidikan di sekolah. SMP Islam Al-Azhar 29 merupakan salah satu lembaga pendidikan swasta yang didirikan pada bulan Mei 2012 oleh Yayasan Al-Himsya. Walaupun belum lama berdiri SMP Islam Al-Azhar 29 sudah dapat dikatakan baik dalam segi sarana dan prasarana yang dimiliki. Hal tersebut dapat dilihat melalui fasilitas yang terdapat dilingkungan sekolah. Mulai dari PSB (Pusat Sumber Belajar)/ Perpustakaan, 5

Laboratorium IPA, Laboratorium Komputer dan internet, AVA (Audio Visual Aids), Green House, Kolam Ikan, Kebun Sekolah, Gazebo, Lapangan futsal, lompat jauh dan sarana olahraga lainnya, Sarana Ekstrakurikuler, Sarana Musik, Kantin, UKS, Hall, Gallery room, Kolam renang, Ruang music, Ruang kelas, Toilet, Radio sekolah dan sarana prasarana lainya. Berkaitan dengan kelengkapan sarana dan prasarana pendidikan yang ada di SMP Islam Al-Azhar 29 apakah dari semua sarana dan prasarana pendidikan itu dapat menunjang prestasi belajar peserta didiknya atau tidak. Peneliti memilih SMP Al-Azhar 29 BSB Semarang sebagai objek penelitian karena selain sebagai sekolah yang yang bercirikan islam, sarana dan prasarana yang ada sudah dapat dikatakan baik dan memadai dalam menunjang proses belajar peserta didik. Namun ternyata beberapa siswa prestasi belajar mereka ada yang belum maksimal masih ada beberapa siswa yang nilainya masih dibawah rata-rata, sarana dan prasarana penunjang kegiatan ekstrakulikuler perlu di tambah agar semua kegiatan ekstrakulikuler dapat dijalankan dengan baik dan sebagian guru belum secara keseluruhan memanfaatkan sarana prasarana yang ada dalam proses belajar mengajar untuk itu diperlukan bantuan guru dalam membimbing dan membiasakan siswa belajar menggunakan sarana yang ada disekolah agar siswa dapat menerima pelajaran dengan sarana yang ada sehingga dapat mencapai prestasi yang baik (Hasil wawancara dengan guru mata pelajaran di SMP Al-Azhar 29 BSB Semarang, tanggal 26 November 2015). 6

Oleh karena itu keberadaan sarana dan prasarana akan mempengaruhi prestasi belajar peserta didik, karena apabila sarana dan prasarana tidak memadai maka proses belajar dan mengajar di kelas juga akan mengalami kendala. Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti bermaksud mengadakan penelitiaan tentang seberapa besar pengaruh kelengkapan sarana dan prasarana belajar yang ada di SMP Al-Azhar 29 BSB Semarang terhadap peningkatan prestasi peserta didik. Sedang judul yang penulis ajukan ialah Pengaruh Sarana Dan Prasarana Belajar Terhadap Peningkatan Prestasi Peserta Didik Di SMP 29 Al-Azhar BSB Semarang B. Rumusan masalah Berdasarkan Latar belakang diatas, dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh sarana belajar terhadap peningkatan prestasi peserta didik di SMP 29 Al-Azhar BSB Semarang? 2. Bagaimana pengaruh prasarana belajar terhadap peningkatan prestasi peserta didik di SMP 29 Al-Azhar BSB Semarang? 3. Bagaimana pengaruh sarana dan prasarana belajar secara bersama-sama terhadap peningkatan prestasi peserta didik di SMP 29 Al-Azhar BSB Semarang? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian yang hendak dicapai adalah untuk mengetahui: 7

1. Untuk mendiskripsikan dan menganalisis pengaruh sarana belajar terhadap peningkatan prestasi peserta didik di SMP 29 Al-Azhar BSB Semarang. 2. Untuk mendiskripsikan dan menganalisis pengaruh prasarana belajar terhadap peningkatan prestasi peserta didik di SMP 29 Al- Azhar BSB Semarang. 3. Untuk mendiskripsikan dan menganalisis pengaruh sarana dan prasarana belajar secara bersama-sama terhadap peningkatan prestasi peserta didik di SMP 29 Al-Azhar BSB Semarang. D. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat teoritis a. Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah pembendaharan karya ilmiah dalam rangka pengembangan keilmuan. b. Dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu manajemen pendidikan islam terutama dalam bidang manajemen sarana dan prasarana bagi penyusun khususnya dan dunia pendidikan islam pada umumnya. 2. Manfaat Praktis a. Sebagai informasi kepada para pengajar dan kepala sekolah bahwa dalam proses belajar mengajar diperlukan kelengkapan sarana dan prasarana belajar agar dapat meningkatkan prestasi peserta didik. 8

b. Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah agar dapat melengkapi sarana dan prasarana belajar yang ada guna meningkatkan prestasi peserta didik baik dibidang akademik dan non akademik. 9