BAB 1 PENDAHULUAN. pembentukan sumber daya manusia, yang ditekankan pada aspek jasmani dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mutu pendidikan di Indonesia. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting dalam upaya meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat berperan dalam menghasilkan warga Negara yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk paling banyak

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Faris Fauzi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan pembangunan dalam dunia pendidikan. Pembangunan dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi diiringi dengan produk yang dihasilkannya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Angga Triadi Efendi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan pembelajaran baik secara formal

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang. berkualitas, dengan begitu perkembangan yang ada dapat dikuasai,

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan

BAB I PENDAHULUAN. No. 20, Tahun 2003, Pasal 3 menyebutkan, Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. UU RI No. 20 Tahun 2003 SISDIKNAS Bab II Pasal 3 yaitu :Pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pendidikan khususnya, pelajaran akuntansi sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi jembatan untuk mengarungi abad millenium ini.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat diera

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang berupaya melakukan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab. I, pasal 1:

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan, bidang sosial dan lain sebagainya, sehingga memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian.

I. PENDAHULUAN. lembaga pendidikan di negara kita. Tujuan pendidikan nasional sebagaimana. mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan

Judul BAB I PENDAHULUAN

1. PENDAHULUAN. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal yang merupakan salah satu jalan

BAB I PENDAHULUAN. Peranan pendidikan di negara Indonesia menitikberatkan pada peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan tujuan pendidikan secara umum. peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional pada hakekatnya adalah membangun manusia

EVALUASI IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TUNE UP SEPEDA MOTOR PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Suatu bangsa bisa dikatakan telah maju apabila seluruh warga negaranya

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus berlangsung secara berkelanjutan. Dari sinilah kemudian muncul istilah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Asyarullah Saefudin, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting di dalam peningkatan kualitas sumber

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dalam suatu Bangsa dan Negara. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek utama suksesnya program

BAB I PENDAHULUAN. teknologi, budaya serta nilai-nilai yang positif yang ada dari satu generasi ke

2015 ANALISIS HASIL BELAJAR MERENCANAKAN MENU KESEMPATAN KHUSUS SEBAGAI KESIAPAN MENGOLAH MAKANAN UNTUK PESTA PERNIKAHAN PADA SISWA DI SMKN 3 CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan termasuk dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Kepribadiannya berlandaskan dengan nilai-nilai baik di dalam masyarakat maupun

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diperolehnya seorang warga negara dapat mengabdikan diri

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah faktor utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pratiwi Tristiyani, 2014 Pendapat peserta didik tentang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus dilaksanakan sebaik mungkin, sehingga akan diperoleh hasil

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, Indonesia dapat sejajar dengan bangsa-bangsa yang sudah maju.

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. warga negara yang demokrasi sehingga bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah , 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan wadah untuk menghasilkan generasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang memiliki peran dalam

2015 PERBEDAAN MINAT SISWA SMK NEGERI 13 DAN SMK FARMASI BUMI SILIWANGI KOTA BANDUNG DALAM AMATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha pokok dalam peningkatan kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

siswa, berlangsungnya kegiatan belajar mengajar, serta pengelolaan atau manajemen sekolah. Di dalam faktor kurikulum yang mempengaruhi prestasi

BAB I PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan interaksi yang dinamis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. setiap anak dalam periode tertentu. Prestasi belajar yang dicapai oleh siswa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat pembangunan nasional adalah membangun manusia Indonesia

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan berperan sangat penting dalam kelangsungan hidup suatu

BAB I PENDAHULUAN. mundurnya suatu bangsa. Serta membantu perkembangan dan kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan manusia karena merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang mempunyai tantangan besar dibidang pembangunan mengingat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan

STUDI PENCAPAIAN KOMPETENSI MEMBUBUT RATA DAN BERTINGKAT UNTUK MAHASISWA JPTM UPI YANG BERASAL DARI SMA DAN SMK

BAB I PENDAHULUAN. pribadi manusia secara normative. Pendidikan tidak hanya diperoleh di lembagalembaga

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas menentukan masa depan bangsa. Sekolah. sekolah itu sendiri sesuai dengan kerangka pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi yang penting dalam pembangunan karena. sasarannya adalah peningkatan kulitas Sumber Daya Manusia (SDM).

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, maka dari itu tidaklah heran jika pendidikan saat ini adalah sebuah

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Prasyaratan Guna Mencapai Drajat Sarjana S-1. Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah dasar bagi kemajuan suatu bangsa. Pendidikan merupakan pembinaan yang pada hakekatnya merupakan usaha dalam proses pembentukan sumber daya manusia, yang ditekankan pada aspek jasmani dan rohani. Dalam undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SIKDIKNAS, No 20, Tahun 2003 Bab II, Pasal 3) menyatakan bahwa : Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan bagian dari jenis pendidikan nasional. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SISDIKNAS) No. 2 Tahun 2003 menerangkan bahwa Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu. SMK mempersiapkan peserta didik untuk menjadi tenaga kerja profesional tingkat menengah sesuai dengan bidang kejuruannya. SMK Negeri 6 Bandung merupakan lembaga pendidikan kejuruan yang memiliki beberapa kompetensi keahlian, salah satunya adalah kompetensi keahlian teknik pemesinan. Kompetensi keahlian ini merupakan program keahlian Saeful Imam, 2012 Kontribusi Prestasi Belajar Gambar Teknik dan Prestasi Belajar Teknik Pengukuran Terhadap Prestasi Belajar Tekbnik Permesinan pada Kompetensi Keahlian Teknik Permesinan di SMK Negeri 6 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu

2 yang mempersiapkan lulusannya untuk mampu mengoperasikan mesin-mesin produksi. Dengan kata lain, kompetensi lulusan dari kompetensi keahlian ini adalah lulusan yang mampu mengoperasikan mesin-mesin produksi untuk menghasilkan sebuah produk. Untuk mencapai lulusan yang memiliki kemampuan tersebut. Tentunya harus ditunjang dengan beberapa mata pelajaran produktif. Mata pelajaran Gambar Teknik dan mata pelajaran Teknik Pengukuran keduanya merupakan mata pelajaran prasyarat untuk mempelajari mata pelajaran produktif lainnya seperti mata pelajaran Teknik Pemesinan. Hal ini sesuai dengan diagram pencapaian kompetensi, dimana urutan pencapaian yang diajarkan kepada peserta didik sesuai dengan jalur pencapaian kompetensi yang mana mata pelajaran pemesinan harus telah mempelajari mata pelajaran gambar teknik dan teknik pengukuran terlebih dahulu. Dengan demikian, sebelum mengikuti tingkat selanjutnya pada mata pelajaran teknik pemesinan, maka harus menguasai dahulu kompetensi kejuruan yang lain yaitu mata pelajaran gambar teknik dan mata pelajaran teknik pengukuran. Kemampuan praktik mengunakan mesin-mesin produksi merupakan salah satu bentuk pencapaian kegiatan belajar dalam aspek psikomotor, yang dapat dijadikan sebagai salah satu indikator keberhasilan dalam pencapaian pemelajaran berbasis kompetensi. Disamping itu, penguasaan aspek psikomotor tidak dapat lepas dari penguasaan aspek lainnya yaitu aspek kognitif yang tentunya dalam hal ini berkaitan dengan aspek kognitif berupa kompetensi gambar teknik dan kompetensi teknik pengukuran. Adanya keterkaitan antara aspek psikomotor

3 dengan aspek kognitif, hal ini sesuai dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2010:183) yang menyatakan bahwa Pengukuran ranah psikomotor dilakukan terhadap hasil-hasil belajar berupa penampilan. Namun demikian biasanya pengukuran ranah ini disatukan atau dimulai dengan pengukuran ranah kognitif sekaligus. Kasus ini dialami pada saat penulis melaksanakan program latihan profesi (PLP), seorang peserta didik yang akan melakukan praktik pemesinan dimana peserta didik tersebut diberikan lembar kerja (Job sheet) dalam bentuk gambar dengan informasi yang ada dalam gambar kerja seperti toleransi, simbol-simbol dalam gambar kerja, dan menunjukan beberapa jenis ukuran yang telah ditentukan. Oleh karena itu, penguasaan gambar teknik dan teknik pengukuran tidak dapat dipisahkan dari kemampuan praktikum pemesinan. Kasus lain juga dapat ditemukan ketika seseorang yang akan melamar pekerjaan pada suatu perusahaan, sementara salah satu bentuk tes yang diberikan berupa kemampuan dalam membaca gambar teknik dan teknik pengukuran, sehingga menuntut seseorang tersebut untuk memiliki tingkat penguasaan yang tinggi akan Gambar Teknik dan Teknik Pengukuran. Hal ini memberikan gambaran bahwa selain memiliki kemampuan dalam praktik pemesinan, seseorang juga dituntut untuk memiliki penguasaan Gambar Teknik dan Teknik Pemesinan. Pada kenyataannya, dalam proses pembelajaran di SMK Negeri 6 Bandung peserta didik kurang memperhatikan hubungan ketiga pelajaran tersebut, sehingga hasil belajar yang diperoleh peserta didik belum sesuai dengan yang

4 diharapkan. Sebagian gambaran, hasil belajar Gambar Teknik, hasil belajar Teknik Pengukuran dan hasil belajar Teknik Pemesinan. Berikut penulis sajikan tabel hasil belajar peserta didik kelas X TPM1 di SMK Negeri 6 Bandung. Tabel 1.1 Hasil Belajar Mata Pelajaran Gambar Teknik Tahun Ajaran 2010/2011. NILAI PREDIKAT KELAS NILAI GAMBAR X TPM 1 TEKNIK (%) 90 x < 100 A 0 0 80 x 89 B 12 34,3 70 x < 79 C 19 54,28 x < 70 D 4 11,42 JUMLAH 35 100 (Sumber : Dokumen Hasil Belajar Gambar Teknik SMKN 6 Bandung) Berdasarkan data hasil belajar di atas, menunjukan bahwa hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran gambar teknik dengan predikat A sejumlah 0 siswa, yang mendapat nilai dengan predikat B sejumlah 12 siswa setara 34,3%, yang mendapat nilai dengan predikat C sebanyak 19 siswa atau sebesar 54,28%, dan yang mendapatkan nilai dengan predikat D sejumlah 4 siswa setara dengan 11,42%. Bedasarkan data hasil belajar tersebut, ternyata masih belum ada siswa yang mencapai nilai A. Keadaan tersebut menggambarkan peserta didik mengalami masalah dalam hal prestasi belajar Gambar Teknik ini dan suatu masalah untuk mencapai standar kompetensi berikutnya. Adapun data hasil belajar teknik pengukuran yang merupakan gambaran tingkat pencapain dalam prestasi belajar Teknik Pengukuran dapat dilihat pada tabel berikut.

5 Tabel 1.2 Hasil Belajar Mata Pelajaran Teknik Pengukuran Tahun Ajaran 2010/2011. NILAI PREDIKAT KELAS X TPM 1 NILAI TEKNIK PENGUKURAN (%) 90 x< 100 A 0 0 80 x< 89 B 16 70 x < 79 C 12 x< 70 D 7 45.72 34,28 20 JUMLAH 35 100 (Sumber : Dokumen Hasil Belajar Teknik Pengukuran SMKN 6 Bandung) Berdasarkan hasil belajar di atas, menunjukan bahwa hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran teknik pengukuran dengan predikat A sejumlah 0 siswa, yang mendapat nilai dengan predikat B sejumlah 16 siswa setara 45,72 %, yang mendapat nilai dengan predikat C sebanyak 12 siswa atau sebesar 34,28 %, dan yang mendapatkan nilai dengan predikat D sejumlah 7 siswa setara dengan 20 %. Bedasarkan data hasil belajar tersebut, ternyata masih ada 7 siswa yang belum memenuhi KKM dari jumlah 35 siswa, dan ternyata masih belum ada siswa yang mencapai nilai A. Keadaan tersebut menggambarkan peserta didik mengalami masalah dalam hal prestasi belajar Teknik Pengukuran ini, dan suatu masalah untuk mencapai standar kompetensi berikutnya. Adapun hasil belajar praktikum yang merupakan gambaran tingkat pencapain dalam prestasi belajar Teknik Permesinan dapat dilihat pada tabel berikut:

6 Tabel 1.3 Hasil Belajar Mata Pelajaran Teknik Pemesinan Tahun Ajaran 2010/2011. NILAI PREDIKAT KELAS X TPM 1 NILAI PRAKTIKUM PERMESINAN (%) 90 x< 100 A 0 0 80 x< 89 B 13 70 x< 79 C 17 x< 70 D 5 JUMLAH 35 100 37,15 48,57 14,28 (Sumber : Dokumen Hasil Belajar Teknik Permesinan SMKN 6 Bandung ) Berdasarkan hasil belajar di atas, menunjukan bahwa hasil belajar peserta didik dengan predikat A sejumlah 0 siswa, yang mendapat nilai dengan predikat B sejumlah 13 siswa setara 37,15%, yang mendapat nilai dengan predikat C sebanyak 17 siswa atau sebesar 48,57%, dan yang mendapatkan nilai dengan predikat D sejumlah 5 siswa setara dengan 14,28 %. Bedasarkan data hasil belajar tersebut, ternyata masih ada 5 siswa, dari jumlah 35 siswa dan masih belum ada siswa yang mencapai nilai A. Keadaan tersebut menggambarkan peserta didik mengalami masalah dalam hal prestasi belajar Teknik Pemesinan, ini dikarenakan siswa mengalami kesulitan dalam prestasi belajar mata pelajaran penunjang seperti mata pelajaran Gambar Teknik dan mata pelajaran Teknik Pengukuran yang masih rendah prestasi belajar pada kedua mata pelajaran tersebut, dan suatu masalah untuk mencapai standar kompetensi berikutnya. Tingkat pencapaian prestasi belajar peserta didik yang rendah ini dipengaruhi oleh banyak faktor seperti faktor intern dan ekstern, seperti faktor kemampuan awal peserta didik, minat dan motivasi dalam belajar, sarana dan

7 prasarana penunjang praktik, fasilitas belajar yang digunakan, cara guru mengajar, dan sebagainya. Data dari guru mata pelajaran teknik pemesinan, prestasi belajar peserta didik yang masih rendah. Salah satu hal yang menjadi faktor dominan yang menyebabkan rendahnya hasil belajar tersebut adalah kemampuan kognitif peserta didik yang kurang. Dalam hal ini terkait dengan prestasi belajar pada mata pelajaran Gambar Teknik dan mata pelajaran Teknik Pengukuran terhadap prestasi belajar mata pelajaran Teknik Pemesinan, berdasarkan diagram pencapaian kompetensi, ternyata memiliki keterkaitan yang sangat erat. Oleh karena itu, Gambar Teknik dan Teknik Pengukuran merupakan prasyarat untuk melanjutkan pembelajaran pada mata pelajaran Teknik Pemesinan. Didasari atas hal tersebut dan ternyata memiliki keterkaitan. Dengan posisi keterkaitan antara ketiga mata pelajaran tersebut. Diperkirakan bahwa prestasi belajar yang diperoleh peserta didik mata pelajaran Gambar Teknik dan Teknik Pengukuran akan memiliki kontribusi terhadap prestasi belajar mata Pelajaran Teknik permesinan, berdasarkan latar belakang masalah maka penulis tertarik untuk meneliti seberapa besar kontribusi prestasi belajar Gambar Teknik dan prestasi belajar Teknik Pengukuran terhadap prestasi belajar Teknik Pemesinan, dengan judul penelitian yaitu: Kontribusi Prestasi Belajar Gambar Teknik dan Prestasi Belajar Teknik Pengukuran Terhadap Prestasi Belajar Teknik Pemesinan Pada Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan di SMK Negeri 6 Bandung

8 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, untuk mempermudah dalam pengenalan masalahnya maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Peserta didik cendrung kurang siap dalam mengikuti pembelajaran mata pelajaran Gambar Teknik dan Teknik Pengukuran. 2. Kurangnya perhatian peserta didik dalam mengikuti pembelajaran Gambar Teknik dan Teknik Pengukuran, sehingga mempengarui kemampuan mereka dalam membaca gambar dan mengukur. 3. Kurang mendukungnya fasilitas untuk proses pembelajaran, sehingga proses pembelajaran menjadi kurang maksimal. 4. Guru kurang memberikan motivasi kepada peserta didik bahwa peranan gambar teknik dan teknik pengukuran sangat penting bagi teknik pemesinan dimana gambit teknik dan teknik pemesinan sebagai alat komunikasi dan kemampuan dasar bagi seorang operator. C. Rumusan Masalah Perumusan masalah dalam penelitian dimaksudkan agar penulisannya lebih terarah dan memfokuskan pada permasalahan yang hendak dikaji, hal tersebut sesuai dengan pernyataan sebagai berikut :

9 Bagaimana Kontribusi Prestasi Belajar Gambar Teknik dan Prestasi Belajar Teknik Pengukuran Terhadap Prestasi Belajar Teknik Pemesinan Pada Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan di SMK Negeri 6 Bandung. D. Pembatasan Masalah Mengingat begitu luasnya permasalahan dalam penelitian ini, maka perlu diadakan pembatasan masalah. Terkait dengan itu, maka pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Tingkat prestasi belajar Gambar Teknik dibatasi pada standar kompetensi membaca gambar teknik. 2. Tingkat prestasi belajar Teknik Pengukuran dibatasi pada satandar kompetensi menggunakan alat ukur. 3. Tingkat prestasi belajar Teknik Pemesinan dibatasi pada standar kompetensi melakukan pekerjaan mesin bubut sederhana yang meliputi bubut rata bertingkat, bubut chamfer, dan bubut ulir dalam ranah psikomotor level respon terbimbing. E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah untuk menyajikan hasil yang ingin dicapai setelah penelitian selesai di lakukan. Karena itu, tujuan penelitian ini harus konsisten dengan rumusan masalah dan mencerminkan juga proses penelitiannya. Sesuai dengan permasalahan dalam penelitian ini, maka tujuan penelitiannya adalah :

10 1. Memperoleh gambaran nyata mengenai bagaimana kontribusi prestasi belajar Gambar Teknik dan prestasi belajar Teknik Pengukuran terhadap prestasi belajar Teknik Pemesinan pada kompetensi keahlian Teknik Pemesinan di SMK Negeri 6 Bandung. 2. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi prestasi belejar Gambar Teknik terhadap prestasi belejar Teknik Pemesinan. 3. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi prestasi belejar Teknik Pengukuran terhadap prestasi belejar Teknik Pemesinan F. Kegunaan Penelitian Penelitian ini selain memiliki tujuan yang telah dipaparkan di atas, juga memiliki beberapa kegunaan yang diharapkan dapat berguna bagi semua pihak, diantaranya : 1. Sebagai bahan masukan bagi guru Sekolah Menengah Kejuruan pada umumnya, dan bagi guru SMK Negeri 6 Bandung pada khususnya agar lebih memperhatikan materi mata pelajaran yang akan diberikan pada peserta didik. 2. Memberikan masukan yang bermanfaat bagi pihak sekolah dalam meningkatkan kualitas lulusannya di bidang pemesinan, khususnya bagi peserta didik yang ingin bekerja di industri. 3. Memberikan gambaran kepada peserta didik tentang pentingnya penguasaan mata pelajaran penunjang, dalam hal ini penguasaan membaca gambar teknik dan pengukuran agar disaat praktik pemesinan tidak banyak waktu yang terbuang karena tidak mampu membaca gambar dan mengukur benda kerja.

11 4. Dari hasil penelitian akan memberikan gambaran kepada penulis mengenai besarnya kontribusi prestasi belajar Gambar Teknik dan prestasi belajar Teknik Pengukuran terhadap prestasi belajar Teknik Pemesinan. G. Definisi Istilah Agar tidak terjadi salah pengertian dan pemahaman serta untuk menyamakan persepsi mengenai arti dari judul penelitian ini, maka perlu dijelaskan dari istilah-istilah yang terdapat dalam judul penelitian sebagai berikut: 1. Kontribusi adalah sumbangan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002:592). Maksudnya adalah sumbangan variabel X terhadap variabel Y. Dalam penelitian ini yaitu sumbangan kompetensi gambar teknik dan kompetensi teknik pengukuran terhadap prestasi belajar teknik pemesinan. 2. Prestasi belajar adalah hasil belajar individu, yang merupakan perubahan intelektual dari dalam diri individu yang dimanifestasikan ke dalam pola aspek kognitif, afektif dan psikomotor yang dilihat dari hasil belajar itu sendiri (Nurdin, A., 1984: 41). 3. Gambar Teknik adalah kemampuan/kesanggupan peserta didik dalam memahami dan mengartikan simbol-simbol gambar yang terdapat dalam lembar kerja (job sheet), dalam penelitian ini adalah kemampuan dalam menentukan ukuran, mengartikan tanda pengerjaan, dan membedakan fungsi toleransi. Penelitian dilakukan pada kompetensi membaca gambar teknik. 4. Teknik Pengukuran adalah kemampuan/kesanggupan melakukan dalam memahami cara dan macam-macam pengukuran, dalam penelitian ini adalah

12 kompetensi mengukur dengan alat ukur mekanik presisi dalam menentukan ukuran, dan melakukan pengukuran. 5. Teknik pemesinan adalah proses perlakuan benda kerja dengan membuang bagian tidak diperlukan berupa tatal dengan menggunakan pisau sebagai alat penyayatnya yang terpasang pada mesin. H. Sistematika Penulisan Bab I Pendahuluan. Membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, definisi istilah dan operasional,, dan sistematika penulisan. Bab II Landasan Teori. Bab ini akan membahas teori-teori yang berhubungan dengan penelitian, anggapan dasar dan hipotesis. Bab III Metodologi Penelitian. Bab ini akan membahas metode penelitian, variabel dan paradigma penelitian, data dan sumber data, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan teknik analisis data. Bab IV Pembahasan Hasil Penelitian. Bab ini membahas tentang deskripsi data, analisis data, dan pembahasan hasil penelitian. Bab V Kesimpulan dan Saran. Bab ini merupakan bab penutup yang berisikan kesimpulan akhir penelitian dan juga saran-saran.