BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada PT. Winiharto, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Sistem pengendalian internal pada PT. Winiharto secara umum telah dilaksanakan dengan baik. Namun khusus bagian aktifitas pengendalian di PT. Winiharto khususnya pada piutang masih terdapat kelemahan yaitu pemberian piutang yang terlalu mudah kepada customer yaitu hanya dengan mengunakan purchase order yang dapat menyebabkan nilai piutang membengkak yang diakibatkan customer yang tidak membayar tepat waktu maupun tidak membayar piutang karena kabur maupun karena masalah finansial. 2. Tindak lanjut audit kinerja pada PT. Winiharto sudah berjalan dengan baik dimana tindak lanjut tersebut sangat terkait pada efisiensi, efektifitas, dan ekonomis. Pada PT. Winiharto sendiri efisiensi digunakan untuk menilai sebaik apakah pemakaian sumber daya suatu organisasi yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, sedangkan efektivitas digunakan untuk menilai seberapa baik kebijakan-kebijakan organisasi tersebut untuk mencapai tujuan. Efisiensi dan efektivitas merupakan dua hal yang saling berkaitan erat satu dengan lainnya, bisa saja suatu kebijakan organisasi itu sangat efisien akan tetapi tidak efektif begitupun 92
sebaliknya. Ekonomis maksudnya memperoleh kualitas dan kuantitas sumber daya fisik dan manusia yang layak pada waktu yang layak dan biaya yang rendah. 3. Tingkat efektifitas pembayaran piutang pada PT. Winiharto sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari persentase efektifitas pembayaran piutang selama tahun 2011, 2012 dan 2013 yaitu 91.16%, 92.24% dan 92.72%. Sementara dari kuesioner efektifitas penagihan piutang yang dibagikan, dari nilai maksimum 350, diperoleh nilai sebesar 298 atau 85.14% dan menunjukkan bahwa efektifitas pembayaran telah efektif dilakukan. 4. Sistem pengendalian internal piutang usaha dan tindak lanjut audit oprasional secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap efektifitas pembayaran piutang pada PT. Winiharto. Hal ini ditunjukkan dengan nilai F hitung > F tabel dimana nilai F hitung = 12.184 sementara F tabel = 3.29 dengan nilai sig. < nilai probabilitas yaitu 0.000 (sig.) < 0.05 (probabilitas) sehingga dengan demikian H0 ditolak dan Ha diterima. Sementara untuk koefisien korelasi dan koefisien determinasi didapatkan hasil bahwa: a. Koefisien korelasi menunjukan adanya hubungan antara variable independen yaitu sistem pengendalian internal dan tindak lanjut audit kinerja dengan variable dependen efektivitas pembayaran piutang. Hal ini terlihat dari angka korelasi positif sebesar 0,657 yang berarti hubungan antar variabel kuat dan berpengaruh. 93
b. Angka koefisien determinasi sebesar 39,7% menunjukan besaran kontribusi sistem pengendalian internal dan tindak lanjut audit kinerja terhadap efektivitas pembayaran piutang, sedangkan sisanya 60,3% disebabkan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penulis. B. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas, tidak banyak saran penulis berikan atas penelitian yang dilakukan karena secara keseluruhan sistem pengendalian internal dan tindak lanjut audit kinerja sudah cukup baik, namun untuk dijadikan pertimbangan penulis ingin menyarankan : 1. Untuk lebih ketat dan menseleksi kepada customer yang ingin melakukan pembayaran secara kredit maupun piutang dengan melampirkan surat pendukung lainnya seperti NPWP, alamat dan melihat rekam jejak customer sehingga untuk pemberian piutang bisa lebih terkendali. 2. Melihat kepada masih banyaknya kekurangan dan keterbatasan dalam penelitian ini maka penulis memberikan saran kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian terhadap faktor-faktor lain yang belum bisa penulis teliti. `` 94
DAFTAR PUSTAKA Agoes, Sukrisno dan Jan, Hoesada. Bunga Rampai Auditing, Salemba Empat, Jakarta, 2009. Auditing Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan Publik, Edisi ke 4, Buku 1, Salemba Empat, Jakarta, 2012. Auditing (Pemeriksaan Akuntan) Oleh Kantor Akuntan Publik, Jilid I, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, 2004 Akmal. Pemeriksaan Intern (Internal Audit), PT. Indeks, Gramedia, Jakarta, 2006 Arrens, dkk. Auditing, PT. Indeks, Jakarta, 2003 Baridwan, Zaki. Intermediate Accounting, BPFE Yogyakarta, Edisi Kedelapan, Cetakan Kedua, Yogyakarta, 2008 Bastian, Indra. Akuntansi Sektor Publik Suatu Pengantar. Erlangga, Jakarta, 2006 Blog asosiasi audit internal http://blog.auditor-internal.com/ diakses tanggal 14 Januari 2014 pukul 06.30 WIB Divianto. Peranan Audit Operasional Terhadap Efektivitas Pelayanan Kesehatan Rawat Inap Rumah Sakit. Jurnal Ekonomi dan Informasi Akuntansi(JENIUS) Vol.2 No.2 Mei 2012 Donald E. Kieso, Jerry J. Weygandt, Terry D. Warfield. Akuntansi Intermediate, Edisi 12, Erlangga, Jakarta, 2008 Elder, Randal J., Beasley, Mark S., Aren S., Alvin A. Jasa Audit dan Assurance Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia), terjemahan oleh Amir Abadi Yusuf, Buku I, Salemba Empat, Jakarta, 2013 Guntoro. Peranan Tindak Lanjut Audit Kinerja Atas Pengelolaan Keuangan Daerah (Studi Kasus Pada Inspektorat Kota Tangerang Selatan), FE Universitas Pamulang, 2013 Hery. Auditing (Pemeriksaan Akuntansi I), CAPS, Yogyakarta, 2013 Kelana, Fitriana. Evaluasi Audit Operasional Piutang Usaha Untuk Melihat Efektifitas Penerimaan Piutang Tak Tertagih, FE Universitas Pamulang, 2009 Mulyadi. Auditing, Salemba Empat, Jakarta, 2002 Rai, I Gusti Agung. Audit Kinerja Pada Sektor Publik, Salemba Empat, Jakarta, 2008 Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif, Alfabeta, Bandung, 2005 95
. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods), Alfabeta, Bandung, 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung, 2012 Tugima. Hiro. Standar Profesional Audit Internal. Yogyakarta, 2008 Tunggal, Amin Widjaja. Audit Operasional (suatu pengantar), Jakarta, 2000 Universitas Pamulang. Pedoman Penulisan Proposal Penelitian dan Skripsi Program Studi Akuntansi, FE Universitas Pamulang, Tangerang Selatan, 2013 96