Teori Komunikasi. Teori Komunikasi Antarpribadi. Shalaty Putri, M.Si. Modul ke: 03Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi

dokumen-dokumen yang mirip
Teori Komunikasi Antar Pribadi By: Nur Atnan, S.IP., M.Sc.

Interpersonal Skills Communications

Teori Komunikasi MODUL PERKULIAHAN. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Tentang Teori-Teori Dalam Konteks Komunikasi Antar Pribadi

Interpersonal Communication Skill

TEORI KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI

MODUL KOMUNIKASI ANTARBUDAYA ( 3 SKS ) Oleh : Ira Purwitasari

Teori Komunikasi. Pendekatan-pendekatan Keilmuan. Martina Shalaty Putri, M.Si. Modul ke: 01Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi

BAB IV ANALISIS DATA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Identity Achievement. (Kartono dan Gulo, 2003). Panuju dan Umami (2005) menjelaskan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang lainnya adalah hal yang tidak bisa terhindarkan karena setiap

Modul ke: Psikologi Sosial I SIKAP. Fakultas Psikologi. Intan Savitri,S.P., M.Si. Program Studi Psikologi

BAB II RERANGKA TEORITIS

PERAN SERTA INDIVIDU DAN KELOMPOK DALAM KOMUNIKASI ORGANISASI

PERILAKU DALAM BERORGANISASI

Integrated Marketing Communication I

Interpersonal Communication Skill

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH. Manusia merupakan mahluk sosial, yang berarti dalam menjalani

tempat. Teori Atribusi

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Psikologi Sosial 2. Teori-teori Psikologi Sosial. Setiawati Intan Savitri, S.P. M.Si. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

BAB II KAJIAN TEORI. seseorang karena konsep diri merupakan kerangka acuan (frame of reference) dalam

APLIKASI KOMUNIKASI NON-VERBAL DI DALAM KELAS

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki berbagai tujuan. Untuk mencapai tujuannya,

PSIKOLOGI KOMUNIKASI. Komunikasi Inter Personal. Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Public Relation

Karakteristik manusia komunikan. Rahmawati Z

TEORI KOMUNIKASI PERTEMUAN KETUJUH

ATRIBUSI. Diana Septi Purnama.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KOMUNIKASI INTRAPERSONAL PERSEPSI INTERPERSONAL DAN KONSEP DIRI

ELEMEN DALAM HUMAN RELATION

Pengantar Ilmu Komunikasi. Modul ke: 06FIKOM PERSEPSI. Fakultas. Reddy Anggara. S.Ikom., M.Ikom. Program Studi MARCOMM

Kontribusi Social Comparison Terhadap Body Image pada Wanita Dewasa Awal

DIRI PRIBADI. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi.

BAB II LANDASAN TEORI. Sebelum membeli suatu produk atau jasa, umumnya konsumen melakukan evaluasi untuk

SIAPAKAH SAYA INI? INGIN JADI APAKAH SAYA INI?

BAB II KAJIAN TEORI. yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi (Sugiyo, 2005). Komunikasi antar

Bab 2 Tinjauan Pustaka

Interpersonal Communication Skill

Tradisi SosioPsikologi

Modul ke: Psikologi Sosial I ATRIBUSI SOSIAL. Fakultas Psikologi. Intan Savitri,S.P., M.Si. Program Studi Psikologi

PROFIL NARAPIDANA BERDASARKAN HIERARKI KEBUTUHAN ABRAHAM MASLOW. Skripsi. Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Teori Psikologi Kepribadian Kontemporer

Integrated Marketing Communication I

ETIK UMB MANFAAT SOFT SKILL. Nabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc. Ekonomi. Manajamen. Modul ke: Fakultas. Program Studi.

Bab II. Kajian Pustaka. Teori identitas sosial dipelopori oleh Henri Tajfel pada tahun 1957 dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Komunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. tingkah laku yang menurut kata hati atau semaunya (Anshari, 1996: 605).

Definisi Manajemen Komunikasi (Michael Kaye, 1994)

BAB II LANDASAN TEORI

ILMU KOMUNIKASI Pengampu: Dr. Rulli Nasrullah, M.Si

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada penelitian ini, definisi yang akan dijelaskan secara lebih mendalam oleh

Bernadheta Damaris Mutiara Isya Riska Ardila P Ukhtiani Putri S

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. interpersonal sebagai kemampuan-kemampuan yang dimiliki seseorang dalam

BAB II LANDASAN TEORI

Modul ke: Etik UMB. Etiket Pergaulan - 1. Fakultas MKCU. Finy F. Basarah, M.Si. Program Studi MKCU.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Didalam melakukan sebuah penelitian, landasan teori diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

memperoleh pengetahuan dan keterampilan sehingga timbul adanya suatu

MANAJEMEN KONFLIK ANTARPRIBADI PASANGAN SUAMI ISTRI BEDA AGAMA

Interpersonal Communication Skill

BAB I PENDAHULUAN Konteks Penelitian. Dalam kehidupan sehari- hari kita tidak dapat terlepas untuk berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN. bergaul, bersosialisasi seperti masyarakat pada umumnya. Tidak ada salahnya

BAB I PENDAHULUAN. tergantung kepada anggota organisasinya. Apabila organisasi dapat mengelola

BAB II KAJIAN PUSTAKA. proses penyesuaian diri seseorang dalam konteks interaksi dengan lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Konseling merupakan salah satu aktivitas layanan yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak pernah lepas dari perilaku konsumsi untuk dapat memenuhi

PSIKOLOGI KOMUNIKASI KONSEP DIRI. Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Public Relation

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diri dan lingkungan sekitarnya. Cara pandang individu dalam memandang dirinya

Pengertian psikologi dan psikologi komunikasi_01. Rahmawati Z, M.I.Kom

Teori Belajar Behavioristik

persepsi Yoyoh hereyah Pik universitas mercubuana Desember 2011

HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA PUSTAKAWAN DAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN SMK NEGERI 2 PADANG

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti

Etika dan Filsafat. Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. konsumen, yaitu pada bagian sales product. Bagian ini terdiri dari beberapa divisi,

C. BERBAGAI TIPE PENELITIAN KUALITATIF

Pengantar Ilmu Komunikasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pemberian angket dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pre-test dan posttest.

commit to user 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Kepercayaan Diri a. Pengertian Kepercayaan diri adalah salah satu aspek kepribadian yang

Persepsi dan Pengambilan Keputusan Individual. Mohd. Kurniawan. Dp Bahan ajar 6

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah individu yang unik dan terus mengalami perkembangan di

PSIKOLOGI SDM MOTIVASI INDIVIDU. Drs. Agung Sigit Santoso, M.Si., Psi. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA.

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada konteks dan situasi. Untuk memahami makna dari

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pembeli yaitu ketika konsumen benar-benar membeli produk. Dimana. mengarah kepada keputusan pembelian.

BAB-3 PEMAHAMAN DIRI (SELF AWARENESS) 3-1 KECAKAPAN ANTAR PERSONAL Copyright 2012 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MT, MM.

PENDIDIKAN. Oleh : Suyantiningsih, M.Ed. Jur. KTP FIP

BAB II KERANGKA TEORITIS

Integrated Marketing Communication II

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan manusia. Dalam keluarga komunikasi orang tua dan anak itu. sangat penting bagi perkembangan kepribadian anak.

Interpersonal Communication Skill

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Struktur Pertukaran Sosial Antara Atasan dan Bawahan di PT. Sirkulasi Kompas Gramedia Yogyakarta. Edwin Djaja / Ninik Sri Rejeki

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era keterbukaan dan globalisasi yang sudah terjadi sekarang yang

1. Institusi : FISIP Jurusan Ilmu Komunikasi 2. Tahun Akademik : 2013/ Semester : II 4. Nama dan Kode Mata Kuliah : Teori Komunikasi

MEMBANGUN REPUTASI ISLAM MELALUI KETERAMPILAN INTERPERSONAL. Ani Yuningsih ** Abstrak

Teori Komunikasi. Teori dalam Komunikasi. Shalaty Putri, M.Si. Modul ke: 02Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi

BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. penelitian kualitatif yang berupa data-data yang bersifat deskriptif. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Guru berperan penting dalam proses pendidikan anak di sekolah, bagaimana

Transkripsi:

Modul ke: 03Fakultas Martina Fakultas Ilmu Komunikasi Teori Komunikasi Teori Komunikasi Antarpribadi Shalaty Putri, M.Si. Program Studi Advertising dan Marketing Communication

Komunikasi Antarpribadi

6 Karakteristik KAP, Judy C Pearson: KAP dimulai dengan diri pribadi (self) KAP bersifat transaksional. KAP mencakup aspek-aspek isi pesan dan hubungan antarpribadi. KAP mensyaratkan adanya kedekatan fisik antara pihak-pihak yang berkomunikasi KAP melibatkan pihak-pihak yang saling tergantung satu dengan lainnya dalam proses komunikasi KAP tidak dapat diubah maupun diulang.

Komunikasi antar pribadi Komunikasi intra pribadi

Individu dalam Komunikasi Antar Pribadi Setiap individu dalam tindakan komunikasi memiliki pemahaman dan makna pribadi terhadap setiap hubungan dimana dia terlibat didalamnya. Karena pemahaman ini bersifat sangat pribadi dan sangat bermakna bagi individu, maka pemahaman psikologis acapkali dianggap sebagai makna yang sesungguhnya dari suatu hubungan antar pribadi.

Aspek Psikologis Dalam komunikasi antarpribadi merupakan kegiatan yang melibatkan dua orang atau lebih yang memiliki tingkat kesamaan diri atau proses psikologis tertentu. Komunikasi akan semakin efektif bila tingkat kesamaan semakin besar. Kelanjutan dari proses komunikasi adalah adanya saling berbagi pemahaman. Saling berbagi pemahaman tidaklah berarti memiliki kesamaan pemahaman atau kesamaan diri, namun terdapat dua pemahaman individual yang berbeda yang mempunyai kesamaan karakteristik tertentu. Kesamaan karakteristik merupakan suatu persinggungan dari dua atau lebih pemahaman yang berbeda.

3 tataran dalam Komunikasi Persepsi Metapersepsi Metametapersepsi

Komunikasi antar pribadi adalah komunikasi antara dua orang atau lebih, karenanya lawan komunikasi kita juga akan memiliki tataran psikologis yang sama yang akan bersinggungan dengan tataran psikologis yang kita lakukan. Proses psikoloogis yang terjadi pada dua individu tidaklah sama persis, tetapi masingmasing pihak berusaha untuk menghasilkan adanya tingkat persinggungan tertentu yang overlap pada tiap tataran.

Memahami diri Pribadi dalam Komunikasi Pengalaman dalam kehidupan akan membentuk diri pribadi setiap manusia, tetapi setiap ornag juga harus menyadari apa yang sedang terjadi dan apa yang telah terjadi pada diri pribadinya. Kesadaran terhadap diri pribadi ini pada dasarnya adalah suatu proses persepsi yang ditujukan pada dirinya sendiri.

Kesadaran pribadi (Self Awareness) Self Awareness (kesadaran diri) adalah wawasan kedalam atau wawasan mengenai alasan-alasan dari tingkah laku sendiri, pemahaman diri sendiri. Self Awareness pada umumnya dimaknai sebagai kondisi tahu atau sadar pada diri sendiri dalam pengertian yang mempunyai obyek secara relatif tetapi membuka dan menerima penilaian dari kebenaran sifat individu.

Kesadaran pribadi (self awareness) memiliki beberapa elemen yang mengacu pada identitas spesifik dari individu (Fisher 1987:134). konsep diri, proses menghargai diri sendiri (self esteem), identitas diri kita yang berbeda beda (multiple selves).

Konsep Diri Adalah bagaimana kita memandang diri kita pribadi. Pada umumnya orang cenderng menggolong dirinya sendiri dalam tiga kategori, yaitu karakteristik pribadi, Karakteristik sosial dan peran sosial

Self Esteem Merupakan penilaian atau evaluasi akan diri sendiri. Self esteem tinggi akan menimbulkan percaya diri Self esteem rendah akan menimbulkan rendah diri

Multiple Selves Multiples selves dipahami sebagai seorang dengan berbagai aktivitas, kepentingan dan hubungan sosial. multiple selves dapat juga dipahami sebagai sebuah konsep cara diri memandang diri, dan cara diri kita ingin dilihat seperti apa. Dalam komunikasi antar pribadi misalnya, kita memiliki dua konsep diri. Pertama adalah persepsi mengenai diri kita, yang kedua adalah persepsi kita tentang persepsi orang lain terhadap kita. Cara lain untuk melihat multiple selves adalah melalui diri ideal kita. Sebagian dari konsep diri mencakup siapa diri kita sebanrnya, sedangkan sebagian yang lain mencakup kita ingin menjadi apa (semacam bentuk idealisasi diri).

Jendela Johari

Memahami Orang Lain dalam Komunikasi Dalam komunikasi antar pribadi setiap pastisipan perlu mengenali partisipan lainnya dalam rangka mencapai dua tujuan, yaitu mengurangi ketidakpastian (uncertainty reduction) dan perbandingan sosial (social comparison).

mengurangi ketidakpastian (uncertainty reduction) Teori ini mengarah pada proses dasar dari bagaimana kita meningkatkan pengetahuan tentang orang lain. Ketika kita menghadapi orang asing, kita mungkin mempunyai keinginan yang kuat untuk mengurangi ketidakpastian tentang orang tersebut. Berger memproses bahwa orang mempunyai waktu yang sulit dengan ketidakpastian, bahwa mereka ingin mampu memperkirakan tingkah laku, dan bahwa mereka termotivasi untuk mencari informasi tentang orang lain.

Implicit Personality Theory Menggunakan implicit personality berarti berusaha memahami individu tertentu dengan menempatkan ciri individu kedalam suatu kerangka pemahaman

Implicit Personality vs Stereotyping

Atribution Process proses intrapribadi yang menempatkan penyebab atau kendali atas suatu peristiwa kepada seorang atau sesuatu proses persepsi ini menempatkan locus of control kepada seseorang (disposisional) atau kepada konteks (situasional)

Response sets Proses ini mengandung lompatan penyimpulan dari perilaku orang lain kepada perilaku kita ketika menanggapinya. Menyadari bahwa kita tidak akan pernah mendapatkan cukup informasi mengenai orang lain secara utuh, maka response sets sebagai jalan pintas untuk melakukan penyimpulan.

Halo Efect merupakan persepsi generalisasi perilaku orang dalam situasi tertentu kepada situasi lain yang belum kita ketahui Persoalan yang muncul dari halo effect adalah bahwa kita mengabaikan situasi yang dapat mempengaruhi tindakan orang, kita melupakan kenyataan bahwa orang akan berperilaku dan menampilkan peran yang berbeda dalam situasi yang berbeda.

Leniency Effect response dimana kita membiarkan hubungan kita dengan orang mempengaruhi persepsi kita tentang orang tersebut. kita cenderung mengidealkan orang yang dekat dengan kita seperti sahabat atau teman dan toleran dalam menilainya.

Impression Management Erfing Goffman (1963) seorang sosiolog mengemukakan bagaimana setiap orang dalam kehidupan sehari-harinya terlibat dalam memerankan dirinya kepada orang lain. Tindakan ini bukanlah kepurapuraan/manipulative melainkan bagian yang wajar dalam interaksi sosial.

Dalam impression management sesungguhnya fokus kita bukan pada memanipulasi orang lain, tetapi lebih pada bagaimana perilaku responsive terhadap perilaku ornag lain. Jadi dengan menyadari bahwa setiap perilaku kita adalah respons terhadap perilaku orang lain, maka kita telah berinteraksi secara wajar dan mampu mengendalikan kesan terhadap orang lain

Rhetorica Sensitivity Menjadi rhetorical sensitivy berarti peka terhadap diri sendiri, peka terhadap situasi, dan terutama peka terhadap orang lain. Tindakan ini mencakup pemilihan perilaku komunikasi yang sesuai bagi kombinasi antara diri kita, orang lain dan situasi tertentu. rhetorical sensitivity merupakan proses adaptasi terhadap kemungkinan.

5 karakteristik rhetorical sensitivity Menerima kompleksitas pribadi, yaitu dapat memahami bahwa setiap individu merupakan kesatuan dari banyak diri (multiple selves) Menghindari sifat kaku dalam berkomunikasi dengan orang lain Menyeimbangkan kepentingan pribadi dengan kepentingan orang lain Menyadari kapan harus mengkomunikasikan sesuatu Menyadari bahwa suatu pesan dapat disampaikan dengan berbagai cara.

Memahami Hubungan Antarpribadi Pemahaman mengenai hubungan merupakan suatu aspek penting dari studi komunikais antar pribadi, karena hubungan berkembang dan berakhir melalui komunikasi.

Self Disclosure proses pengungkapan diri,merupakan proses mengungkapkan informasi pribadi kepada orang lain dan sebaliknya. Sidney Jourad (1971) menandai sehat atau tidaknya komunikasi antar pribadi dengan melihat keterbukaan mengenai diri kita kepada orang laiun yang juga bersedia mengungkapkan yang sebenarnyua tentang dirinya.

Meskipun self disclosure mendorong adanya keterbukaan, namun keterbukaan itu sendiri ada batasnya. Artinya kita perlu mempertimbangkan informasi apa saja yang bisa memberikan efek positif pada hubungan antarpribadi. Penelitian menunjukkan bahwa keterbukaan yang ekstrim akan memberikan efek negative pada hubungan. Shirley Gilbert mengatakan tingkat kepuasan dalam hubungan antar pribadimencapai titik tertitinggi pada tingkat disclosure sedang.

Social Penetration Penetrasi sosial merupakan proses bertahap, dimulai dari komunikasi basa-basi yang tidak akrab dan terus berlangsung hingga menyangkjut topic pembicaraan yang lebih akrab. Disini individu akan membiarkan orang lain untuk lebih mengenal diri secara bertahap. Dalam proses ini orang akan menggunakan (cost and rewards). Maksudnya apabila dalam suatu hubungan individu melihat adanya keuntungan atau kesenangan maka mereka secara bertahap akan bergerak ke tingkat hubungan yang lebih akrab.

Process View Steve Duck (1985) menganggap bahwa kualitas dan sifat hubungan dapat diperkirakan hanya dengan mengetahui atribut masing-masing sebagai individu dan kombinasi antara atributatribut tadi. Mengetahui atribut masing-masing hanyala salah satu aspek yang mempengaruhi hubungan. Untuk mengenali kualitas hubungan dapat melihatnya dari bagaimana masing-masing saling menanggapi.

Lebih jauh Duck mengemukakan bahw hubungan tidak selalu berkembang dalam bentuk linie dan berjalan mulus, dan bahwa orang tidak sellau aktif mencari informasi mengenai partnernya, biasanya informasi tersebut didapatkans ecara kebetulan dan bukan sengaja dicari. Bagi Duck tidak semua hubungan akrab, tidak semua hubungan berkembang, dan hubungan dapat stabil dan memuaskan.

Social Exchange Salah satu bagian yang menarik dari teori Thibaut dan Kelly adalah penjelasan mereka mengenai bagaimana orang mengevaluasi hubungan mereka apakah tetap tinggal atau meninggalkannya. Evaluasi ini didasarkan pada dua perbandingan : level perbandingan dan level perbandingan untuk alternatif.

Level perbandingan (Comparison Level) adalah standar yang mewakili perasaan orang mengenai apa yang mereka harus terima dalam hal penghargaaan dan pengorbanan dari sebuah hubungan. Level perbandingan bervariasi di antara individu-individu karena hal inni subjektif. Hal ini lebih banyak didasarkan pada pengalaman masa lalu stiap individu itu. Karena setiap individu memliki pengalaman yang berbeda dalam jenis hubungan yang sama, mereka membangun level hubungan yang berbeda. Level perbandingan untuk alternative (Comparison Level for Alternatives), didasarkan pada hubungan individu yang lebih memilih meninggalkan hubungan yang memuaskan dan tetap tinggal pada hubungan yang tidak memuaskan. Hal ini merujuk pada level terendah dari penghargaan dari suatu hubungan yang dapat diterima oleh seseorang saat dihadapkan pada penghargaan yang ada dari hubungan alternatif atau sendiri

Terima Kasih Martina Shalaty Putri Pane, M.Si.