BAB I PENDAHULUAN. Tengah, Lampung Timur, dan Lampung Selatan, maka dibuat peta lahan. daya alam dan manusia serta memperluas lapangan pekerjaan dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III KEGIATAN KERJA PRAKTIK. Persiapan

BAB III KEGIATAN KERJA PRAKTIK. a. Surat permohonan kerja praktik dari Fakultas Teknik Universitas. lampung kepada CV.

Pelaksanakan survai dan pengolahan data adalah untuk memperoleh data dan informasi tentang kondisi awal kawasan perencanaan.

PENGEMBANGAN POTENSI WISATA ALAM KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksploratif. Menurut Moh. Pabundu Tika

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. TINJAUAN UMUM

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan

BAB III BAHAN DAN METODE

METODOLOGI. Tabel 1. Jenis, Sumber, dan Kegunaan data No Jenis Data Sumber Data Kegunaan

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu. Keterangan Jl. KH. Rd. Abdullah Bin Nuh. Jl. H. Soleh Iskandar

III METODOLOGI. Gambar 2. Peta lokasi penelitian.

Rencana Struktur Tata Ruang Kawasan Perkotaan Metropolitan. Skala peta = 1: Jangka waktu perencanaan = 20 tahun

Studi Kelayakan Pengembangan Wisata Kolong Eks Tambang Kabupaten Belitung TA LATAR BELAKANG

Sistem Informasi Geografis (SIG) Geographic Information System (SIG)

KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang a. Perencanaan dan Persiapan

III. METODOLOGI. Gambar 2. Peta Lokasi Magang (Sumber: metroterkini.com dan PT. RAPP)

BAB 1 PENDAHULUAN. Jakarta dan sebagai pusat pemerintahan, perdagangan dan pusat bisnis di Ibukota

B A P P E D A D A N P E N A N A M A N M O D A L P E M E R I N T A H K A B U P A T E N J E M B R A N A. 1.1 Latar Belakang

WALIKOTA TASIKMALAYA,

BAB I PENDAHULUAN. dalam data spasial (persil) maupun data tekstualnya. memiliki sebagian data digital (database) pertanahan namun kwalitasnya

KEBUTUHAN HIDUP LAYAK PNS DI KABUPATEN KEBUMEN

URUSAN WAJIB PENANAMAN MODAL

Pertemuan 3. PSDA! Indradi Wijatmiko

BAB III. Metode Perancangan. sarana atau tempat untuk refreshing. Hal ini tidak terlepas dari metode

BEST PRACTICES IMPLEMENTASI KEBIJAKAN SATU PETA DALAM PENYEDIAAN DATA SPASIAL INVENTARISASI GRK

Gambar 3. Peta Orientasi Lokasi Studi

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2.1. TUJUAN PENATAAN RUANG WILAYAH KOTA BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN. disajikan secara deskriptif. Selain itu, beberapa website

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR PETA...

[ TEKNIK PERENCANAAN TATA GUNA LAHAN]

Bab II Bab III Bab IV Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Kabupaten Sijunjung Perumusan Tujuan Dasar Perumusan Tujuan....

[ TEKNIK PERENCANAAN TATA GUNA LAHAN]

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG TINGKAT KETELITIAN PETA RENCANA TATA RUANG BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Perkembangan Penanaman Modal dan Sektor-sektor I Nyoman Karyawan 63

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II KETENTUAN UMUM

BAB 3. PENDEKATAN DAN METODOLOGI

INSPEKTORAT KOTA. 1. Penyelenggaraan perencanaan program pengawasan; 2. Penyelenggaraan perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan;

BAB III METODOLOGI. Persiapan. Pengamatan Pendahuluan. Identifikasi Masalah. Alternatif Pendekatan Masalah. Pengumpulan Data Data Primer Data Sekunder

Titiek Suparwati Kepala Pusat Pemetaan Tata Ruang dan Atlas Badan Informasi Geospasial. Disampaikan dalam Workshop Nasional Akselerasi RZWP3K

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.10/Menhut-II/2010 TENTANG MEKANISME DAN TATA CARA AUDIT KAWASAN HUTAN

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

METODE PENELITIAN. deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional dan kesejahteraan masyarakat. Tantangan masa depan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

KEBIJAKAN SATU PETA DAN KONTRIBUSINYA DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN IKLIM

IPB International Convention Center, Bogor, September 2011

BAB III METODE PERANCANGAN. perancangan. Alur tersebut meliputi penjabaran dari latar belakang atau ide

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber daya alam yang dapat di manfaatkan dalam

Langkah Strategis. Kawi Boedisetio

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Mata Kuliah: PRAKTIK PENATAGUNAAN TANAH. Kode C 14326

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. BAB I. Pendahuluan 1

Pemahaman atas pentingnya Manual Penyusunan RP4D Kabupaten menjadi pengantar dari Buku II - Manual Penyusunan RP4D, untuk memberikan pemahaman awal

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini penulis akan menyimpulkan dari berbagai uraian yang telah

KATA PENGANTAR. Meureudu, 28 Mei 2013 Bupati Pidie Jaya AIYUB ABBAS

Gambar 2. Peta Lokasi Penelitian Desa Mulo, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta (Sumber: Triple A: Special Province of Yogyakarta)

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Aplikasi GIS PDP3D G.I.S P.D.P.3.D PT. Lexion Indonesia

TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT TAHUN 2017

PENTINGNYA PENINGKATAN INVESTASI TERHADAP PERCEPATAN PEMBANGUNAN EKONOMI SUMATERA UTARA

4.1. PENGUMPULAN DATA

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian dengan judul Dampak Pembangunan Jalan Arteri

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KETENTUAN TEKNIS MUATAN RENCANA DETAIL PEMBANGUNAN DPP, KSPP DAN KPPP

3.2 Alat. 3.3 Batasan Studi

DAFTAR ISI. WebSIGIT - Web Sistem Informasi Geografis Infrastruktur Terpadu

BAB I PENDAHULUAN. Undang Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok

BAB III METODE PERANCANGAN. di Kota Malang dibutuhkan suatu metode yang merupakan penjelas tentang

BAB III METODE PERANCANGAN

Mendukung terciptanya kesempatan berusaha dan kesempatan kerja. Meningkatnya jumlah minat investor untuk melakukan investasi di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN.

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

FORMAT SURAT KEPUTUSAN MENTERI, KEPUTUSAN GUBERNUR, DAN KEPUTUSAN BUPATI/WALIKOTA TENTANG PENETAPAN PELAKSANAAN PENINJAUAN KEMBALI

KEGIATAN PEMETAAN DAN PERENCANAAN TEKNIS PENGEMBANGAN POTENSI SUMBER DAYA MINERAL, BATUBARA DAN PANAS BUMI DI PROVINSI BANTEN (83.

GAMBARAN UMUM PROPINSI KALIMANTAN TIMUR. 119º00 Bujur Timur serta diantara 4º24 Lintang Utara dan 2º25 Lintang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG BENDUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

IDENTIFIKASI POTENSI DAN PEMETAAN SUMBERDAYA PULAU-PULAU KECIL

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah di saluran Ramanuju Hilir, Kecamatan Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung.

1) BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Lahan merupakan salah satu faktor yang penting bagi kehidupan manusia. Lahan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka menggali potensi lahan daerah kabupaten wilayah Lampung Tengah, Lampung Timur, dan Lampung Selatan, maka dibuat peta lahan investasi pada daerah tersebut. Dengan adanya pembuatan peta lahan investasi pada daerah tersebut, diharapkan setiap daerah akan mengalami perkembangan ekonomi daerah yang optimal, serta pendayagunaan sumber daya alam dan manusia serta memperluas lapangan pekerjaan dan memperluas kegiatan ekonomi didalam berbagai bidang. Lampung sebagai daerah yang basis ekonominya pertanian masih sangat mengandalkan lahan sebagai sumber daya utama. Namun demikian ketersediaan lahan saja tidak otomatis menggerakkan ekonomi. Karena itu, perlu investor untuk menanamkan modalnya. Investor perlu diundang dan diyakinkan bahwa ada peluang ekonomi yang menjanjikan keuntungan. Itulah sebabnya pemerintah daerah perlu mengumpulkan berbagai hal yang dapat menarik investor untuk menanamkan modalnya. Dalam rangka mewujudkan visi untuk menjadikan Lampung yang unggul dan berdaya saing, maka perlu upaya promosi investasi. Promosi ini diharapkan dapat memberikan informasi sehingga menarik investor untuk menanamkan modalnya.

2 Untuk terus memacu pertumbuhan ekonomi agar lebih tinggi dipelukan lebih banyak investasi. Pertumbuhan ekonomi itu sendiri akan mendorong peningkatan investasi, karenanya, perlu dipacu dengan mengundang lebih banyak penanam modal. Hal ini sangat memungkinkan karena memang masih banyak potensi dan peluang usaha yang dapat di kembangkan. Itulah sebabnya, Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Lampung dalam rangka meningkatkan penanaman modal di Lampung akan menyusun Peta Penyediaan Lahan Investasi. Untuk Tahun Anggaran 2012 dilaksanakan untuk Kabupaten Lampung Timur, Kabupaten Lampung Selatan, dan Kabupaten Lampung Tengah. Namun dalam kerja praktik ini dibatasi hanya pembuatan peta lahan investasi disetiap masingmasing daerah yang telah ditentukan. 1.2. Tujuan 1.2.1. Maksud dan Tujuan Praktik Kerja Adapun Maksud dan Tujuan Praktik Kerja ini adalah: a. Menerapkan ilmu pengetahuan yang didapat di perkuliahan dan memperoleh pengalaman di lapangan. b. Memahami kaitan antara pengetahuan secara teoristis dengan keadaan yang sesungguhnya di lapangan dan meningkatkan kerja sama tim. c. Membentuk jiwa disiplin dan bertanggung jawab dalam melaksanakan dan menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan.

3 d. Membekali Mahasiswa/ i dengan pengalaman untuk memasuki dunia kerja yang sebenarnya. e. Sebagai salah satu syarat akademik untuk menyelesaikan Program Studi Diploma 3 Teknik Survey dan Pemetaan, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Lampung. 1.2.2. Tujuan Pekerjaan a. Menyusun informasi visual tentang potensi lahan investasi yang tersedia di Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Timur dan Lampung Selatan dalam bentuk peta dua dimensi. b. Menyusun gambaran detail potensi investasi dengan ketersediaan infrastruktur penunjang khususnya di Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Timur, dan Lampung Selatan. c. Menyusun dokumentasi pendukung promosi investasi di Provinsi Lampung, khususnya di Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Timur dan Lampung Selatan.

4 1.3. Sasaran Adapun hasil yang diharapkan dari Pembuatan Peta Penyediaan Lahan Investasi ini adalah sebagai berikut: a. Tersusunnya informasi visual tentang potensi lahan investasi yang tersedia di Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Timur dan Lampung Selatan dalam bentuk peta dua dimensi. b. Tersusunnya gambaran detail potensi investasi dengan ketersediaan infrastruktur penunjang khususnya di Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Timur dan Lampung Selatan. c. Tersusunnya dokumentasi pendukung promosi investasi di Provinsi Lampung, khususnya di Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Timur dan Lampung Selatan. 1.4. Batasan Masalah 1.4.1. Batasan Lokasi Kajian Kerja Praktik Lokasi kajian kegiatan ini adalah tiga kabupaten di Provinsi Lampung, yaitu : a. Kabupaten Lampung Tengah b. Kabupaten Lampung Timur c. Kabupaten Lampung Selatan

5 Lampung Tengah Lampung Timur Lampung Selatan Gambar 1.1 Lokasi Kajian Kerja Praktik 1.4.2. Batasan Lingkup Kerja Praktik Mencakup kegiatan antara lain : 1. Inventarisasi daya dukung infrastruktur (Jaringan pipa gas, jaringan transmisi tegangan tinggi, jaringan jalan, terminal, bandara, pelabuhan) 2. Inventarisasi potensi sumberdaya alam (litologi, perikanan) 3. Inventarisasi lahan investasi wilayah Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Timur dan Kabupaten Lampung Selatan di berbagai kawasan, yaitu : 1. Kawasan Industri 2. Kawasan Pertambangan 3. Kawasan Pariwisata 4. Kawasan Perikanan 4. Produk akhir peta lahan investasi ini merupakan hasil dari beberapa overlay layer.

6 1.5. Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan Penyusunan peta penyediaan lahan investasi di Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Timur dan Lampung Selatan menggunakan pendekatan terpadu sebagaimana tertera pada diagram alir di bawah ini : ORIENTASI AWAL SITUASI WILAYAH TATA RUANG WILAYAH IKLIM dan POTENSI INVESTASI Pengumpulan data primer Pengumpulan data sekunder Analisis Potensi (Analisis Spasial) Aspek Strategis Wilayah Aspek Ekonomi Aspek Lingkungan Spasial Lahan Investasi Analisis Lahan Investasi - Ketersediaan Lahan dan Infrastuktur - Potensi Lahan Secara Fisik PETA LAHAN INVESTASI Diagram 1.1. Diagram Alir Pekerjaan Dalam kegiatan kerja praktik ini hanya dibatasi pada analisis potensi sampai pembuatan peta lahan investasi yang tergambar pada diagram 1.1 dengan garis putus-putus. Untuk lebih rinci akan dijelaskan pada tahap pelaksanaan.

7 Secara aspek strategis wilayah akan mempertimbangkan aspek yang sesuai dengan tata ruang dan estimasi dampak dengan mempelajari dan menentukan kebutuhan investasi dan kelayakan proyek investasi. Aspek yang akan dipertimbangkan adalah : a. Inventarisasi data teknis (Topografi, Tematik, Tanah, Hidrologi, Geologi, Meteorologi, DLL) b. Utilitas, Sarana dan Prasarana c. Ketersediaan lahan d. Analisis Spasial e. Kesesuaian dengan RTRW

8 1.6. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Pelaksanaan Kerja Paktik ini dijadwalkan selama 3 bulan. (lihat tabel 1.1) No Item Pekerjaan Bulan I Bulan II Bulan III Catatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Persiapan a. Administrasi b. Situasi Wilayah c. Tata Ruang Wilayah 2 Pengadaan Data a. Data Primer b. Data Sekunder 3 Pengolahan Data a. Editing Data Spasial b. Editing Data Atribut c. Penggabungan Data Spasial dan Data Atribut 4 Overlay Tema 5 Analisis Spasial 6 Pembuatan Layout (Kartografi Digital) 7 Pelaporan Laporan Akhir Tabel 1.1. Jadwal Pelaksanaan Kerja Praktik