BAB 2 LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboraturium Daya dan Alat Mesin Pertanian (Lab

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini memanfaatkan energi cahaya matahari untuk menggerakan

12/18/2015 ENERGI BARU TERBARUKAN ENERGI BARU TERBARUKAN ENERGI BARU TERBARUKAN

BAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY

STUDI TERHADAP UNJUK KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA 1,9 KW DI UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN

NASKAH PUBLIKASI DESAIN PENYIRAM TAMAN OTOMATIS TENAGA SURYA MENGACU PADA KELEMBABAN TANAH

BAB IV PERHITUNGAN DAN PENGUJIAN PANEL SURYA

MEMBUAT SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK GABUNGAN ANGIN DAN SURYA KAPASITAS 385 WATT. Mujiburrahman

APARTEMEN HEMAT ENERGI DAN MENCIPTAKAN INTERAKSI SOSIAL DI YOGYAKARTA DAFTAR ISI.

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari teknologi yang terus berkembang [1]. seperti halnya teknologi mobil

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik adalah energi yang mudah dikonversikan ke dalam bentuk

Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Secara Mandiri Untuk Rumah Tinggal

P R O P O S A L. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), LPG Generator System

NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN SEL SURYA UNTUK KONSUMEN RUMAH TANGGA DENGAN BEBAN DC SECARA PARALEL TERHADAP LISTRIK PLN

PERSIAPAN UAS SEMESTER 1 KURIKULUM 2013 KELAS 6 TEMA 4 1. Perhatikan gambar! 7. Perhatikan gambar!

pusat tata surya pusat peredaran sumber energi untuk kehidupan berkelanjutan menghangatkan bumi dan membentuk iklim

KAJIAN EKONOMIS ENERGI LISTRIK TENAGA SURYA DESA TERTINGGAL TERPENCIL

ANALISIS KARAKTERISTIK ELECTRICAL MODUL PHOTOVOLTAIC UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA SKALA LABORATORIUM

Politeknik Negeri Sriwijaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang Masalah

Muhamad Fahri Iskandar Teknik Mesin Dr. RR. Sri Poernomo Sari, ST., MT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH SUDUT KEMIRINGAN TERHADAP PERPINDAHAN KALOR PADA MODUL PHOTOVOLTAIC UNTUK MENINGKATKAN DAYA KELUARAN

DASAR TEORI. Kata kunci: grid connection, hybrid, sistem photovoltaic, gardu induk. I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian. menjadi bagian yang tak terpisahkan dari arsitektur. Ketergantungan bangunan

Analisis Performa Modul Solar Cell Dengan Penambahan Reflector Cermin Datar

I. PENDAHULUAN. pemanfaatan energi terbarukan menjadi meningkat. Hal ini juga di dukung oleh

LAPORAN PRAKTIKUM ENERGI PERTANIAN PENGUKURAN TEGANGAN DAN ARUS DC PADA SOLAR CELL

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar Arsitektur Hemat Energi

DAFTAR ISI. ABSTRAK... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL...

PENGUJIAN SISTEM SIRKULASI AIR UNTUK TANAMAN HIDROPONIK MENGGUNAKAN LISTRIK DARI PANEL SURYA

NASKAH PUBLIKASI DESAIN SISTEM PARALEL ENERGI LISTRIK ANTARA SEL SURYA DAN PLN UNTUK KEBUTUHAN PENERANGAN RUMAH TANGGA

Diajukan untuk memenuh salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro OLEH :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS KINERJA PHOTOVOLTAIC BERKEMAMPUAN 50 WATT DALAM BERBAGAI SUDUT PENEMPATAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Nusantara ini dibagi menjadi beberapa bagian kegiatan, yaitu :

12/18/2015 ENERGI BARU TERBARUKAN ENERGI BARU TERBARUKAN ENERGI BARU TERBARUKAN

PENGUJIAN SISTEM PENERANGAN JALAN UMUM DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER DAYA LISTRIK KOMBINASI DARI SOLAR PANEL DAN TURBIN SAVONIUS

BAB IV ANALISA DAN KOMBINASI SOLAR HOME SYSTEM DENGAN LISTRIK PLN

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pemikiran yang melandasi perancangan dari proyek Mixed-use Building

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. memiliki intensitas matahari yang tinggi pertahunnya. Potensi tersebut

PANEL SURYA dan APLIKASINYA

LAMPIRAN 1 PERAN ENERGI DALAM ARSITEKTUR

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. perkantoran, maupun industrisangat bergantung pada listrik. Listrik

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. kendaraan dan manusia akan direncanakan seperti pada gambar dibawah ini.

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH SERAPAN SINAR MATAHARI OLEH KACA FILM TERHADAP DAYA KELUARAN PLAT SEL SURYA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satunya upaya untuk mempertahankan kenyaman kondisi lingkungan, yaitu

Penyusun: Tim Laboratorium Energi

PERBANDINGAN KELUARAN PANEL SURYA DENGAN DAN TANPA SISTEM PENJEJAK

STUDI TERHADAP KONSERVASI ENERGI PADA GEDUNG SEWAKA DHARMA KOTA DENPASAR YANG MENERAPKAN KONSEP GREEN BUILDING

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Pemecahan masalah

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

Kata Kunci : Solar Cell, Modul Surya, Baterai Charger, Controller, Lampu LED, Lampu Penerangan Jalan Umum. 1. Pendahuluan. 2.

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Rooftop Solar PV System

ANALISIS EFISIENSI PHOTOVOLTAIC DITINJAU DARI VARIASI BAYANGAN PADA PANEL SURYA LAPORAN AKHIR. Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik Listrik

INTENSITAS CAHAYA MATAHARI TERHADAP DAYA KELUARAN PANEL SEL SURYA

PEMANFAATAN SEL SURYA DAN LAMPU LED UNTUK PERUMAHAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

TUGAS AKHIR PERANCANGAN RUMAH SAKIT PENDIDIKAN JATISAMPURNA, KOTA BEKASI

BAB VI HASIL PERANCANGAN

PENGAPLIKASIAN PANEL SURYA PADA MOBIL LISTRIK

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB V HASIL RANCANGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Latar Belakang dan Permasalahan!

BAB IV HASIL DAN ANALISIS Perancangan Sistem Pembangkit Listrik Sepeda Hybrid Berbasis Tenaga Pedal dan Tenaga Surya

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA

Sistem PLTS Off Grid Komunal

Teknologi Plasma. dalam Industri Manufaktur Semikonduktor dan Divais Elektronik. (Bagian II) Prof. Dr. Ir. Setijo Bismo, DEA.

BAB III PERANCANGAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) SEBAGAI CATU DAYA PADA BTS MAKROSEL TELKOMSEL

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KONSEP PENERAPAN SOLAR SEL DENGAN SISTEM OTOMATIS PADA SKALA RUMAH TANGGA DARI SUDUT PANDANG EKONOMI Sulfikar Sallu 1, Khodijah 2

Cut Nuraini/Institut Teknologi Medan/

BAB V PEMBAHASAN. Faktor-faktor dominan adalah faktor-faktor yang diduga berpengaruh

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan Bentuk Massa Bangunan Berdasar Analisa Angin, Matahari dan Beban

I. PENDAHULUAN. Pengembangan energi ini di beberapa negara sudah dilakukan sejak lama.

Pengembangan RS Harum

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. PT. BMW Indonesia ini adalah adanya kebutuhan perusahaan untuk memenuhi

REDESAIN RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wida Lidiawati, 2014

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

DAMPAK PENGGUNAAN DOUBLE SKIN FACADE TERHADAP PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK UNTUK PENERANGAN DI RUANG KULIAH FPTK BARU UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA:

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,

(Mehleri, 2010). Konfigurasi bidang lipat dengan rentang sudut optimal menghasilkan penerimaan radiasi yang lebih kecil daripada model dasar, karena

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

JOBSHEET SENSOR CAHAYA (SOLAR CELL)

KAWASAN WISATA BUNGA KOTA BANDUNG BAB VI HASIL PERANCANGAN


Transkripsi:

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Balai Rakyat Arti balai dari KBBI merupakan gedung. Balai rakyat merupakan gedung pertemuan untuk kegiatan warga (seperti rapat, pesta dsb). Berikut beberapa perbandingan balai rakyat: Tabel 1. Perbandingan Balai Rakyat Lain kegiatan ruang pasar minggu utan kayu serbaguna acara nikahan, hajatan pernikahan, hajatan melakukan olah raga dalam olah raga dalam gedung olah raga gedung seperti badminton, seperti badminton basket parkir hanya beberapa dan parkir yang cukup banyak parkir untuk tamu saja untuk tamu Sumber: olahan peneliti Dari perbandingan ke dua balai rakyat, ruang serbaguna di Palmerah yang dipakai hampir sama dengan balai rakyat lain, sedangkan pada kegiatan olah raga pada balai rakyat lain memiliki ruang yang berada dalam gedung bersamaan dengan ruang serbaguna dan pada balai rakyat Palmerah olah raganya pada area terbuka. Dan pada lapangan parkir pada balai rakyat Palmerah tempat parkir yang juga sebagai tempat duduk pada saat acara yang mana mobil-mobil harus diparkir diluar, sedangkan pada balai rakyat lain area parkir tetap sebagai area parkir karena ruangruang untuk kegiatan sudah disediakan. Jadi, nantinya pada balai rakyat Palmerah dibuat ruangan saat acara hajatan atau lainnya untuk para tamu undangan jadi satu gedung. Berikut beberapa data mengenai balai di luar negeri untuk mengetahui ruangan dan kegiatan apa saja yang dilakukan dibandingkan dengan balai rakyat di sini: 7

8 Melbourne Town Hall (Australia) - Adanya auditorium - Tempat pertunjukan - Pernikahan - Pameran - Ruang pertemuan Terdapat beberapa gambar denah Gambar 1. Denah Aula Utama Sumber: http://www.melbourne.vic.gov.au/ diakses pada 20 Oktober 2014 Gambar 2. Denah Ruang Perjamuan Sumber: http://www.melbourne.vic.gov.au/ diakses pada 20 Oktober 2014

9 Gambar 3. Denah Ruang Pertemuan Sumber: http://www.melbourne.vic.gov.au/ diakses pada 20 Oktober 2014 Gambar 4. Denah Ruang Persiapan Sumber: http://www.melbourne.vic.gov.au/ diakses pada 20 Oktober 2014

10 Dari data mengenai Town Hall Australia, ruang-ruang dalam gedung lebih banyak memfokuskan pada ruang yang luas untuk kegiatan yang penggunanya banyak. Dari data juga didapat ruang-ruang menggunakan bentangan lebar yang tidak ada kolom di tengah ruang yang bisa mengganggu pada saat kegiatan berlangsung. 2.2 Panel Surya Panel surya adalah alat yang terdiri dari sel surya yange mengubah cahaya menjadi listrik. Panel surya sering disebut juga photovoltaic yang bisa di artikan cahaya-listrik. Pemasangannya biasa diletakkan pada atap bangunan untuk mendapat cahaya maksimal dan diatur kemiringan. Dari buku Michael Boxwell (2012) Solar Electricity Handbook disebutkan penggunaan solar panel merupakan konsep yang menarik. Yang memakai matahari mengubahnya menjadi tenaga listrik. Perhitungannya solar pane ini kombinasi dari waktu dari pada sinar matahari yang didapat dan juga kuat sinar atau kecerahan pada matahari. Ini tergantung pada waktu dan tempat tinggal. Kombinasi waktu dan kuat intensitas cahaya matahari disebut solar irradiation atau radiasi matahari dan hasilnya bisa dinyatakan dalam watt per meter persegi (W/m 2 ) atau lebih sering dipakai dalam kilowatt jam per meter persegi sepanjang periode sehari (kwh/m 2 /hari). Dan diperhatikan juga radiasi matahari di lokasi yang mau dipasang solar panel, dikutip perkiraan sehari (sebagai contoh banyaknya kilowatt per jam per meter persegi per hari) bisa dikalikan fitur ini dengan watt dari solar panel untuk memberikan ide dari jumlah energi listrik dari solar panel yang disediakan.

11 Gambar 5. Cara Kerja Panel Surya Sumber: http://tenagasuryaku.com, diakses pada 11 Oktober 2014 2.3 Perangkat Kerja Panel Surya Berikut jenis panel surya yang bisa digunakan pada bangunan - Monocrystalline Gambar 6. Model panel surya tipe Monocrystalline Sumber : www.splar-facts-and-advice.com, diakses pada 16 Oktober 2014 Dibuat dari silikon padat, tidak berfungsi maksimal pada kondisi cahaya sedikit.

12 - Polycrystalline Gambar 7. Model panel surya tipe Polycrystalline Sumber : www.splar-facts-and-advice.com, diakses pada 16 Oktober 2014 Pemasangan yang besar atau luas untuk menghasilkan listrik yang sama dengan monocrystalline, untuk cayaha yang kurang tetap bisa menghasilkan listrik. - Thin Film Gambar 8. Model panel surya tipe Thin Film Sumber : www.infrastructurene.ws, diakses pada 16 Oktober 2014 Bentuk yang tipis, ringan, bisa menghasilkan listrik saat cahaya sedikit.

13 Berikut perbandingan dari ketiga jenis panel surya: Gambar 9. Tabel Perbandingan Jenis Panel Surya Sumber: http://www.solarpanelindonesia.com/ diakses pada 8 November 2014 Dari ketiga macam panel surya ini masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan, seperti untuk Monocrystalline jenis ini memiliki kekuragan pada bentuk panel yang memiliki area kosong sehingga pengisian listrik kurang maksimal, untuk Polycrystalline memiliki kelebihan dibanding Monocrystalline karena susunan panelnya rapat sehingga bisa mengisi listrik secara maksimal, untuk panel Thin Film memiliki kelebihan pada bentuk yang lentur yang bisa dipasang pada jendela yang mana panel ini yang berjenis transparan sehingga pemasangan pada jendela bisa memasukkan cahaya ke ruangan sedangkan kekurangannya listrik yang didapat kurang dibanding Monocrystalline dan Polycrystalline. Adapun perangkat lain untuk memaksimalkan energi listrik yang dihasilkan oleh panel surya seperti - Solar charge controler Alat ini yang berfungsi mengatur daya suplai listrik dari solar panel ke baterai dan beban yang berlebihan. Alat ini juga berfungsi melindungi baterai sehingga tidak kelebihan beban yang bisa menyebabkan baterai rusak

14 Gambar 10. Solar Charge Controller Sumber: http://www.diytrade.com/ diakses pada 8 November 2014 - Inverter Alat yang mengubah arus tegangan searah (DC direct current) menjadi tegangan bolak balik (AC alternating current) Gambar 11. Model Inverter Sumber: http://cleangreenenergyzone.com/ diakses pada 8 November 2014 - Baterai Alat yang berfungsi menyimpan arus listrik dari panel surya yang kemudian dipakai untuk keperluan listrik.

15 Gambar 12. Model baterai untuk Panel Surya Sumber : http://www.cleversolar.co.uk/ diakses pada 13 November 2014 2.4 Posisi Panel Surya Terhadap Pergerakan Matahari Untuk panel surya ini perlu diketahui pada pergerakan matahari. Diperhatikan rotasi bumi yang mempunyai poros miring. Poros miring ini yang menyebabkan arah sinar bisa berubah-ubah. Dan berikut gambar bumi mengitari matahari yang mana posisi bumi berotasi dengan poros yang miring. Gambar 13. Rotasi Bumi Terhadap Matahari Sumber : http://sitirisnayah.blogspot.com diakses pada 23 Oktober 2014

16 Pada gambar terdapat sudut 23.5 o dari garis tegak sumbu bumi. Ini lah yang menyebabkan cahaya tidak selalu tepat tegak lurus pada area utara maupun selatan. Ini yang menyebabkan posisi matahari kadang tidak berada ditempat yang sama pada bulan-bulan lain. Pergerakan matahari ini akan membantu dalam pemasangan panel surya. Pemasangan panel surya diatap akan dihadapkan ke arah barat dan timur dan juga dihadapkan ke arah utara selatan di saat siang yang mana posisi matahari di atas bangunan. 2.5 Studi Banding Bangunan Luar yang Memakai Panel Surya Dan berikut perbandingan bangunan yang memakai panel surya dari Singapura: Fish House (Singapura) Gambar 14. Potongan bangunan Fish House Sumber : http://www.archdaily.com/ diakses pada 10 November 2014

17 Gambar 15. Tampak Perspektif Bangunan Fish House Sumber : http://www.archdaily.com/ diakses pada 10 November 2014 Bangunan ini merupakan rumah tinggal pada atap dipasang panel surya yang berbentuk melengkung untuk sesuai dengan iklim di Singapura. Untuk bentuk atap yang melengkung dengan pemasangan panel surya ini selain menangkap cahaya matahari untuk mendapatkan listrik juga sebagai lambang ombak laut, dikarenakan letaknya di dekat laut. Zero Energy Building (Singapura) Gambar 16. Peletakan Panel Surya Pada Bangunan Zero Energy Sumber : http://www.solaripedia.com/ diakses pada 10 November 2014

18 Gambar 17. Bangunan Zero Energy Dengan Peletakan Panel di Atap Sumber : http://www.solaripedia.com/ diakses pada 10 November 2014 Bangunan zero energi ini yang berada pada Singapura dengan pemasangan atap mengggunakan panel surya sangat cocok dengan iklim di sana. Untuk peletakan panel surya yang berada di atap yang memungkinkan untuk mendapat cahaya maksimal yang orientasikan pada sisi barat timur. Dari kedua bangunan yang didapat perbedaan pada panel surya yang mana pada bangunan Fish House pemakaian panel surya lebih ke bentuk sebagai icon pada bangunana sehingga pemakaian panel surya kurang untuk segi mendapatkan listrik. sedangkan pada bangunan yang Zero energi pemasangan panel surya tepat pada atap bangunan yang menghadap ke sisi barat timur sehingga penagkapan sinar matahari maksimal dan menghasilkan listrik yang maksimal juga. Tabel 2. Perbandingan Bangunan Panel Surya di Singapura Segi Bangunan Fish house Bangunan Zero Energy kesimpulan Orientasi Bangunan menghadap ke arah laut, bangunan dengan posisi miring terhadap arah mata angin yang mana pada sisi barat di letakkan ruangan kamar tidur agar bisa melihat matahari terbenam. Untuk peletakan panel surya yang berbentuk melengkung diposisikan menghadap ke timur. Bangunan yang menghadap ke sisi barat timur yang juga peletakan panel surya di sisi barat timur untuk mendapatkan cahaya yang cukup untuk menghasilkan listrik yang bisa dipakai oleh bangunan. Pada kedua bangunan terdapat kesamaan yang mana peletakan panel surya menghadap ke arah barat. Dan terdapat kelemahan pada bangunan Fish House pada pemasangan panel yang

19 mengahadap ke arah timur, sehingga panel surya yang berkerja hanya saat siang saja. Untuk bangunan zero energy peletakan panel surya pada sisi timur barat sangat efisien untuk mendapatkan energi listrik yang bisa dipakai pada bangunan. Akses Untuk akses pencapaian dari satu ruang ke ruang lain cukup dekat bahkan bisa melewati ruang perantara yang berada di taman. Untuk akses terdapat ruangan untuk bekerja yang diberikan sekat untu para karyawan. Pada bangunan di Fish House untuk pencapaian dari ruangan satu ke ruangan lain bisa dengan melewati ruang perantara. Dan pada bangunan Zero energy untuk akses cukup untuk dilalui, dan dari ruangan satu ke ruangan lainnya bisa dilewati tanpa ada halangan. Zoning Untuk peletakan ruangruang disusun sesuai kegiatan yang sisi barat diberi bukaan sebagai view dan juga area service. Peletakan ruang-ruang kerja yang dekat dengan jendela yang memiliki banyak bukaan memungkinkan karyawan mendapat penghawaan alami sehingga tidak memakai AC sebagai Pada Fish House peletakan ruangruang disesuaikan dengan keperluan yang mana untuk view pada laut, dan peletakan taman sebagai

20 penghawaan buatan. area hijau. Pada banguanna Zero Energy peletakan ruangnya lebih ke pengguna sebagai karyawan untuk bekerja Fasade Fasade bangunan terdapat beberapa bangunan diberi bukaan selain untuk view bisa sebagai penghawaan untuk udara masuk Di fasade bangunan diberikan bukaan yang banyak sehingga udara banyak masuk ke bangunan Bangunan Fish House lebih mementingkan view dibanding penghawaan pada fasade yang dibuat terbuka dan pada bangunan Zero Energy bukaan pada fasade yang diambil penghawaan dan pencahyaan untuk para karyawan yang bekerja pada bangunan itu. Sumber : olahan peneliti 2.6 Hipotesis Penggunaan panel surya ini dipasang pada atap bangunan dikarenakan iklim di Indonesia posisi matahari berada di atas. Pemasangan panel surya pada bangunan untuk mensuplai sebagian kebutuhan listrik terutama pada malam hari. Pembahasan akan menguraikan juga peletakan dan perhitungan luasan atap bangunan untuk panel surya sehingga pemakaian listrik bisa disuplai. Gedung balai pertemuan nantinya akan dirancang ulang dengan ditambah fungsi utama sebagai tempat pertemuan, acara pernikahan dan tempat pengajian.