PRAKTIKUM KENDALI ELEKTRONIS SISTEM TENAGA LISTRIK (TEE 309P)

dokumen-dokumen yang mirip
PRAKTIKUM KONVERTER AC DC THYRISTOR

PRAKTIKUM KONVERTER DC-AC INVERTER

PRAKTIKUM KONVERTER AC-AC TRIAC

PRAKTIKUM KONVERTER DC-DC CHOPPER

PRAKTIKUM MESIN LISTRIK : MOTOR ARUS SEARAH (DC)

PRAKTIKUM MESIN LISTRIK : GENERATOR ASINKRON/INDUKSI

PRAKTIKUM MESIN LISTRIK : TRANSFOMATOR

PRAKTIKUM MESIN LISTRIK : GENERATOR ARUS SEARAH (DC)

PRAKTIKUM MESIN LISTRIK : GENERATOR SINKRON

NAMA :M. FAISAL FARUQI NIM : TUGAS:ELEKTRONIKA DAYA -BUCK CONVERTER

UNIT I MOTOR ARUS SEARAH MEDAN TERPISAH. I-1. JUDUL PERCOBAAN : Pengujian Berbeban Motor Searah Medan Terpisah a. N = N (Ia) Pada U = k If = k

Analisa dan Pemodelan PWM AC-AC Konverter Satu Fasa Simetri

PENYEARAH SATU FASA TERKENDALI

Nama Praktikan :... NIM :... Program Studi :... Kelas :... Dosen Pengampu :...

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PRAKTIKAN : NIM.. PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

REGULATOR AC 1 FASA. Gambar 1. Skema Regulator AC 1 fasa gelombang penuh dengan SCR

BAB I SEMIKONDUKTOR DAYA

BAHAN PERKULIAHAN. Disusun Oleh : Istanto W. Djatmiko

PRAKTIKUM MESIN LISTRIK DASAR (TEE 200P)

PENDIDIKAN PROFESI GURU PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

KONVERTER AC-DC (PENYEARAH)

TRAINER FEEDBACK THYRISTOR AND MOTOR CONTROL

PENYEARAH SATU FASA TERKENDALI

Materi 3: ELEKTRONIKA DAYA (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

BAB I SEMIKONDUKTOR DAYA

TUGAS DAN EVALUASI. 2. Tuliska macam macam thyristor dan jelaskan dengan gambar cara kerjanya!

PENYEARAH TIGA FASA. JURUSAN : TEKNIK ELEKTRO NOMOR : XI PROGRAM STUDI :DIV WAKTU : 2 x 50 MENIT MATA KULIAH /KODE : ELEKTRONIKA DAYA 1/ TEI051

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN ANALISIS

RANCANG BANGUN PENYEARAH AC TO DC RESONANSI SERI DENGAN ISOLASI TERHADAP FREKUENSI TINGGI

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

Praktikum Elektronika Daya. Laboratorium Konversi Energi Listrik 2017

Perancangan dan Analisis Back to Back Thyristor Untuk Regulasi Tegangan AC Satu Fasa

DC-DC Step-Up Converter Rasio Tinggi Kombinasi Charge Pump dan Boost Converter untuk Catu Daya Motor Induksi pada Mobil Listrik

Elektronika Daya ALMTDRS 2014

BAB I 1. BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah rectifier, converter, inverter, tanur busur listrik, motor-motor listrik,

Rancang Bangun Modul DC DC Converter Dengan Pengendali PI

Penyusun: Isdawimah,ST.,MT dan Ismujianto,ST.,MT Prodi D-IV Teknik Otomasi Listrik Industri

Mekatronika Modul 6 Penyearah Gelombang menggunakan SCR

PERBAIKAN FAKTOR KERJA PADA PENYEARAH SCR PWM (PULSEWIDTH MODULATION) TIGA FASA MENGGUNAKAN METODE PEMADAMAN AKTIF

Modul Laboratorium Sistem Kendali. Penyusun: Isdawimah,ST.,MT dan Ismujianto,ST.,MT

Gambar 3. (a) Diagram fasor arus (b) Diagram fasor tegangan

Desain dan Simulasi Konverter Buck Sebagai Pengontrol Tegangan AC Satu Tingkat dengan Perbaikan Faktor Daya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

DAYA ELEKTRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC)

MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA

BAB IV PENYEARAH TERKENDALI (KONVERTER)

A. KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN

Nama Praktikan :... NIM :... Program Studi :... Kelas :... Dosen Pengampu :...

BAB II PENYEARAH DAYA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dan penulisan laporan tugas akhir dilakukan di Laboratorium

RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK.

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKTRONIKA DASAR

Rancang Bangun Inverter Tiga Phasa Back to Back Converter Pada Sistem Konversi Energi Angin

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA. Pada bab ini akan dibahas hasil pengujian dan analisa dari system buck chopper

BAB III RANCANGAN SMPS JENIS PUSH PULL. Pada bab ini dijelaskan tentang perancangan power supply switching push pull

TESIS PENGURANGAN HARMONISA PADA KONVERTER 12 PULSA TIGA FASA MENGGUNAKAN DIAGONAL RECURRENT NEURAL NETWORK (DRNN)

Pengkonversi DC-DC (Pemotong) Mengubah masukan DC tidak teratur ke keluaran DC terkendali dengan level tegangan yang diinginkan.

BAB VI PEMANGKAS (CHOPPER)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pembangkit Harmonisa Beban Listrik Rumah Tangga. Secara umum jenis beban non linear fasa-tunggal untuk peralatan rumah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari

MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA

MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA

Rancang Bangun Charger Baterai dengan Buckboost Konverter

MAKALAH DC CHOPPER. Disusun oleh : Brian Ivan Baskara Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Elektronika Daya II

DAFTAR GAMBAR. Magnet Eksternal µt Gambar Grafik Respon Daya Output Buck Converter dengan Gangguan Medan

BAB I PENDAHULUAN. Membuat pedoman praktikum untuk mata kuliah Elektronika Daya (EE741).

pada CCM R adalah: Vd (DCM) cosα 3

MODUL FISIKA. TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK (AC) DISUSUN OLEH : NENIH, S.Pd SMA ISLAM PB. SOEDIRMAN

Arus Bolak Balik. Arus Bolak Balik. Agus Suroso Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung

Rancang Bangun Rangkaian AC to DC Full Converter Tiga Fasa dengan Harmonisa Rendah

4.2 Sistem Pengendali Elektronika Daya

MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA LABORATORIUM KONVERSI ENERGI LISTRIK

Desain dan Implementasi Soft Switching Boost Konverter Dengan Simple Auxillary Resonant Switch (SARC)

Sumber AC dan Fasor. V max. time. Sumber tegangan sinusoidal adalah: V( t) V(t)

Rancang Bangun AC - DC Half Wave Rectifier 3 Fasa dengan THD minimum dan Faktor Daya Mendekati Satu menggunakan Kontrol Switching PI Fuzzy

MODUL 1: DIODA DAYA PERCOBAAN 1 PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG SATU FASA. Dioda dilambangkan seperti pada gambar di bawah ini :

MODUL 1 GENERATOR DC

BAB I PENDAHULUAN. Inverter adalah alat yang banyak digunakan dalam aplikasi elektronis. Alat ini

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 1 PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG

Daya Rangkaian AC [2]

Mekatronika Modul 5 Triode AC (TRIAC)

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Dalam system tenaga listrik, daya merupakan jumlah energy listrik yang

TUJUAN ALAT DAN BAHAN

Mekatronika Modul 8 Praktikum Komponen Elektronika

BAB II DASAR TEORI. arus dan tegangan yang sama tetapi mempunyai perbedaan sudut antara fasanya.

RANCANG BANGUN MODUL BOOST CHOPPER VOLT DC 200 WATT BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 16 ABSTRAK

Politeknik Gunakarya Indonesia

1 BAB I PENDAHULUAN. bidang ilmu kelistrikan yang menggabungkan ilmu elektronika dengan ilmu ketenaga-listrikan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. induk agar keandalan sistem daya terpenuhi untuk pengoperasian alat-alat.

BAB V II PENGATUR TEGANGAN BOLAK-BALIK (AC REGULATOR)

meningkatkan faktor daya masukan. Teknik komutasi

KENDALI MOTOR DC. 3. Mahasiswa memahami pengontrolan arah putar dan kecepatan motor DC menggunakan

PENDEKATAN BARU UNTUK SINTESIS KONVERTER DAYA

PERANCANGAN ZERO VOLTAGE SWITCHING BUCK CONVERTER DENGAN BEBAN RESISTIF BERVARIASI DAN SEBAGAI CATU DAYA UNTUK MOTOR ARUS SEARAH

UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY MENGGUNAKAN DOUBLE SWITCH SEBAGAI PENYEARAH DAN PERBAIKAN FAKTOR DAYA

Transkripsi:

PANDUAN PRAKTIKUM PRAKTIKUM KENDALI ELEKTRONIS SISTEM TENAGA LISTRIK (TEE 309P) LABORATORIUM TEKNIK TENAGA LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

TATA TERTIB/KETENTUAN PRAKTIKUM KETENTUAN DAN TATA TERTIB : Praktikan dibagi ke dalam kelompok-kelompok masingmasing 3 mahasiswa. Pembagian dilaksanakan pada praktikum yang pertama. Tiap kelompok akan menjalani 1 unit praktikum tiap pekannya. Praktikum akan dibagi ke dalam 2 tahapan : a. Pre-Tes (sesuai bab praktikumnya) : 30 menit b. Pelaksanaan Praktikum (Pengambilan Data) : 150 menit Praktikan harus sudah hadir di tempat 10 menit sebelum praktikum dimulai, jika terlambat lebih dari 10 menit tidak diperbolehkan mengikuti pretest. Apabila terlambat lebih dari 10 menit maka praktikan diharap mengganti jadwal praktikum di hari yang lain. Kemudian jika terlambat lebih dari 15 menit maka tidak diperkenankan inhal/mengganti praktikum pada hari lain. Dalam pelaksanaan praktikum, praktikan harus benarbenar aktif, serius, dan memperhatikan petunjuk-petunjuk asisten demi keamanan dan keselamatan bersama. Laporan Praktikum harus diselesaikan dan dikumpulkan paling lambat 1 (satu) minggu setelah pelaksanaan praktikum. Keterlambatan pengumpulan laporan akan dikenai sanksi yang melekat padanya. Inhal hanya diizinkan untuk praktikan yang berhalangan hadir dengan alasan yang jelas dan dengan Surat Izin yang ditunjukkan kepada Kepala Laboratorium Teknik Tenaga Listrik. Inhal dilaksanakan pada hari selanjutnya sesuai

kesepakatan dengan asisten dan dengan seijin Laboran. Perlu diperhatikan bahwa, inhal hanya diberikan 1 kali kesempatan dan batas maksimum inhal adalah 2 kali dengan konsekuensi yang melekat di dalamnya. Diwajibkan memakai sepatu dan kemeja (pemakaian kaos berkerah hanya disarankan), apabila memakai kaos oblog tak berkerah dan/atau memakai sandal dan/atau sepatu sandal, serta disarankan tidak memakai jaket. Apabila praktikan menggunakan/memakai salah satunya, praktikan akan diminta menggantinya. PENILAIAN : PRESENSI PRAKTIKUM PRE-TEST LAPORAN RESPONSI TOTAL : 10 poin : 10 poin : 15 poin : 35 poin : 40 poin : 100 poin +

DAFTAR UNIT PERCOBAAN UNIT 1. PENYEARAH TERKENDALI MENGGUNAKAN THYRISTOR (SCR) PERCOBAAN UNIT 2. KONVERTER AC-AC TERKENDALI MENGGUNAKAN TRIAC PERCOBAAN UNIT 3. INVERTER 3 FASE PERCOBAAN UNIT 4. SIMULASI KONVERTER DC-DC (CHOPPER) PENYUSUNAN LAPORAN PRAKTIKUM LEMBAR PENGAMATAN

1. UNIT 1. PENYEARAH TERKENDALI MENGGUNAKAN THYRISTOR (SCR) 1.1. Maksud dan Tujuan Maksud: a. Mengetahui kinerja pengoperasian penyearah terkendali b. Mengetahui beberapa nilai: nilai time-averaged (linear), nilai penyearahan (rectification value), nilai RMS (root-mean-square value), ripple dan factor bentuk Tujuan: a. Menunjukkan dan mendeskripsikan time profile dari tegangan DC, arus DC dan profil tegangan yang disearahkan untuk beberapa variasi beban dan sudut penyulutan b. Menentukan karakteristik pengendalian pada penyearah terkendali c. Menentujan factor bentuk dan ripple 1.2. Prinsip Teoritis Penyearah Terkendali Penyearah terkendali yang paling sederhana adalah menggunakan Silicon Controlled Rectifier (SCR) atau lebih dikenal dengan istilah Thyristor. SCR merupakan salah satu komponen power electronic yang sudah umum digunakan sebagai saklar (switch). Pada dasarnya prinsip kerja mirip dengan transistor

untuk daya yang rendah, perbedaannya adalah SCR ini dapat digunakan pada tegangan dan arus besar (daya besar). Secara struktur penyusunnya dan lambing yang biasa digunakan dapat dilihat pada Gambar 1.1. Gambar 1.1. Struktur dan Lambang SCR. SCR ini memiliki karakteristik terhadap tegangan dan arus seperti yang tersaji pada Gambar 1.2. Pada gambar tersebut tampak terlihat bahwa tegangan yang dapat dilewatkan oleh SCR sangat dipengaruhi oleh besarnya arus gate yang mencerminkan sudut penyulutan (gate angle atau firing angle).

Gambar 1.2. Kurva Karakteristik i-v SCR. Penyearah terkendali yang menggunakan SCR secara umum dapat dirangkaian seperti pada Gambar 1.3. Sehingga hasil penyearahan akan sepertihalnya penyearahan menggunakan diode, tetapi pada rangkaian ini dapat diatur/dikendalikan seperti yang disajikan pada Gambar 1.4. yang tampak terpotong, bagian terpotong itulah yang merupakan bagian dari pengendalian penyearahan ini.

Gambar 1.3. Rangkaian Sederhana Penyearah Terkendali Setengah Gelombang dengan 1 SCR. Gambar 1.4. Bentuk Gelombang Hasil Penyearahan Terkendali. (atas) Bentuk Gelombang yang terpotong akibat firing angle. (bawah) Bentuk Gelombang Firing Angle.

Pada praktikum ini akan dijalankan beberapa variasi pembebanan dari penyearahan terkendali ini, yaitu: - Beban Resistor murni - Beban Resistor dan Induktor dipasang seri (beban linier) - Beban Resistor dan Induktor dipasang seri (beban linier) ditambah dengan diode free-wheeling - Beban Non-linier, dalam praktikum ini digunakan motor DC - Beban Non-linier, dalam praktikum ini digunakan motor DC, ditambah dengan diode free-wheeling Di dalam menghitung tegangan dan arus pada rangkaian penyearah terkendali ini berlaku beberapa formula, yaitu: i. Penyearah terkendali dengan beban Resistor murni Untuk nilai rerata arus DC: i = sinω t ;. id max i V = max max R dan ω. t = α... π 1 π I = α ω t dav π αi sin. dωt max 2 I dav α = I = dav 0 i i max π max π 1+ cos 2 α

Untuk nilai RMS arus DC: 1 π I = α ω t drms π αi 2. 2 sin 2 max dωt I drms α = i max 2 1 sin 2α π α + π 2 I = drms 0 i max 2 Nilai Rerata untuk tegangan DC: V dav α V = dav 0 v max 1+ cosα = = π 2 V v max π dav 0 Untuk nilai RMS tegangan DC: 1+ cosα 2 V drms α = v max 2 1 sin 2α π α + π 2 V = drms 0 v max 2 Untuk nilai karakteristik transfer rerata tegangan DC: V V davα dav 0 = 1 2 ( 1+ cosα ) ii. Penyearah terkendali dengan Beban Resistor dan Induktor dipasang seri (beban linier) Persamaan arus yang mengalir:

i d = i max sin ( ω. t ϕ) sin( α ϕ) e R ωl ( ω. t α ) i max v R = ; L max 2 + ω 2 ωl ϕ = arctan R Nilai rerata Arus DC: I davα = 1 2π i α + θ α max sin ( ω. t ϕ) sin( α ϕ) e ( ω. t α ) ω R L v max 1 = cos R 2π [ cosα ( α θ )] I + dav α v 1 2π max I dav 0 = R Nilai RMS arus DC: ( 1 cosθ ) I drmsα = 1 2π i max sin ( ω. t ϕ) sin( α ϕ) e ( ω. t α ) ω R L 1 θ 1 = + ϕ imax 2π 2 4cosϕ [ sin( 2α + ϕ) sin( 2α + θ )] I 2 drms α [ sinϕ sin( )] 1 θ 1 = i + ϕ max π ϕ θ 0 2 2 4cos I 2 drms 0 iii. Penyearah terkendali dengan Beban Resistor dan Induktor dipasang seri (beban linier) ditambah dengan diode free-wheeling Arus yang melewati Thyristor: i T = i max sin ( ω. t ϕ) sin ( α ϕ) 1 sinϕ e R 2π ωl e ( π + α ) ω R L e ( ω. t α ) ω R L

Arus yang mengalur Diode: i F = i max sinϕ sin 1 ( α ϕ) e R 2π ωl e Nilai rerata Arus DC secra teori: R L ( π α ) ω e R L ( ω. t π ) ω I dav α 1 = π ω. 2π + αi d t T 2π +α π i F dω. t i max R v = ; 2 + max ω 2 ( L) ωl ϕ = arctan R iv. Penyearah terkendali dengan Beban Non-linier, dalam praktikum ini digunakan motor DC Pada dasarnya sama dengan kondisi Penyearah terkendali dengan Beban Resistor dan Induktor dipasang seri (beban linier) v. Penyearah terkendali dengan Beban Non-linier, dalam praktikum ini digunakan motor DC, ditambah dengan diode free-wheeling vi. Pada dasarnya sama dengan kondisi Penyearah terkendali dengan Beban Resistor dan Induktor dipasang seri (beban linier) ditambah dengan diode free-wheeling Selain formula di atas, terdapat formula yang dapat digunakan diberbagai kondisi pembebanan, yaitu: formula untuk karakteristik transfer, factor bentuk dan ripple, seperti berikut:

- Untuk karakteristik transfer V V davα dav 0 = 1 2 ( 1+ cosα ) - Faktor bentuk F i = I I drms dav - Ripple wi = F 2 1 i 1.3. Peralatan Praktikum Pada praktikum ini akan digunakan beberapa peralatan yang berupa modul, antara lain: - Trafo AC 220V/90V/45V - Power Supply 220 VAC - Modul Thyristor/SCR - Unit Kontrol - Beban Resistif dan induktif - Voltmeter dan Amperemeter - Osciloskop

1.4. Skema Rangkaian Praktikum 1.5. Langkah Praktikum Di dalam melaksanakan praktikum unit ini ada beberapa langkah yang harus dilaksanakan, antara lain: 1. Baca dahulu modul dan bahan materi yang diperlukan 2. Buatlah simulasi rangkaian yang mewakili unit praktikum ini (boleh menggunakan Matlab, Multisim, dan PowerSIM), hasil simulasi dicetak dan disampaikan sebelum praktikum dimulai 3. Jalankan simulasi yang telah dibuat dirumah 4. Cek kelengkapan peralatan dan alat ukur

5. Rangkailah sesuai yang ada di skema rangkaian 6. Setelah selesai merangkai, harap menghubungi asisten untuk pengecekan 7. Perhatikan lembar pengamatan, lihat apa saja data yang dibutuhkan 8. Jalankan sesuai permintaan lembar pengamatan, dan catatlah data yang dibutuhkan dengan mengubah-ubah sudut penyulutan (gate) pada thyristor untuk beberapa macam beban 9. Pengamatan yang dilakukan terdiri atas: a. Besar dan bentuk gelombang tegangan input atau primer trafo b. Besar dan bentuk gelombang tegangan sekonder trafo c. Besar dan bentuk gelombang tegangan output penyearah terkendali d. Besar arus input dan arus output penyearah terkendali 10. Buatlah kesimpulan sementara, kemudian fotokopi lembar pengamatan (asli untuk praktikan dan fotokopi untuk asisten) 1.6. Pertanyaan 1. Apa yang terjadi jika ripple tidak segera ditanggulangi? 2. Apa guna diode free-wheeling? Jelaskan prinsip kerjanya? 3. Apa kegunaan thyristor secara umum? 4. Sebutkan keuntungan dan kelemahan thyristor?

2. UNIT 2. KONVERTER AC-AC TERKENDALI MENGGUNAKAN TRIAC 2.1. Maksud dan Tujuan Maksud: a. Mengetahui kinerja pengoperasian konverter AC-AC terkendali menggunakan triac b. Mengetahui pengaruh pembebanan terhadap kinerja operasi Triac Tujuan: a. Menunjukkan dan mendeskripsikan time profile dari tegangan beban, arus beban dan bentuk gelombang tegangan untuk beberapa variasi beban dan sudut penyulutan b. Menentukan karakteristik pengendalian pada konverter AC-AC 2.2. Prinsip Teoritis Konverter AC-AC Pada dasarnya prinsip kerja konverter AC-AC menggunakan triac yang merupakan jenis semikonduktor yang masih dalam satu famili dengan SCR. Untuk konstruksi penyusunnya, Triac dapat berupa komponen tersendiri atau dapat disusun menggunakan 2 buah thyristor/scr yang dipasang anti-paralel. Seperti yang tersaji pada Gambar 2.1. berikut.

Gambar 2.1. Rangkaian dasar Konverter AC-AC. (a) menggunakan 2 buah thyristor yang dipasang anti-paralel. (b) menggunakan sebuah triac. Gambar 2.2. Bentuk Gelombang Tegangan dan Arus pada Triac.

Gelombang tegangan dan arus pada posisi output konverter adalah seperti yang tersaji pada Gambar 2.2. Pada dasarnya prinsip kerja triac sama dengan thyristor, tapi pada triac dapat melewatkan dua sisi, sisi positif dan sisi negatif. Triac pada praktikum ini akan dibebani dengan: - Beban resisitif murni - Beban reisitif dan induktif dipasang seri - Bebab resistif dan induktif non linier Di dalam menghitung tegangan dan arus pada rangkaian konverter terkendali ini berlaku beberapa formula, yaitu: - Beban resisitif murni ; Atau, Tegangan rms dirumuskan dengan :

α sin(2α ) α, rms = Vm 1 + 2 π 2π V ( 0 α π ) Karakteristik Pengendalian : Vα η = = Vo 2α sin 2α 1 2π - Beban reisitif dan induktif ; Atau berlaku: Vα, rms = Vm 2 θ sinθ cos(2α + θ ) π Dimana θ = sudut hantar (dilihat dari gambar pengamatan pada osiloskop)

2.3. Peralatan Praktikum Pada praktikum ini akan digunakan beberapa peralatan yang berupa modul, antara lain: - Trafo AC 220V/90V/45V - Power Supply 220 VAC - Modul Triac - Unit Kontrol - Beban Resistif dan induktif - Voltmeter dan Amperemeter - Osciloskop 2.4. Skema Rangkaian Praktikum

2.5. Langkah Praktikum Di dalam melaksanakan praktikum unit ini ada beberapa langkah yang harus dilaksanakan, antara lain: 1. Baca dahulu modul dan bahan materi yang diperlukan 2. Buatlah simulasi rangkaian yang mewakili unit praktikum ini (boleh menggunakan Matlab, Multisim, dan PowerSIM), hasil simulasi dicetak dan disampaikan sebelum praktikum dimulai 3. Jalankan simulasi yang telah dibuat dirumah 4. Cek kelengkapan peralatan dan alat ukur 5. Rangkailah sesuai yang ada di skema rangkaian 6. Setelah selesai merangkai, harap menghubungi asisten untuk pengecekan 7. Perhatikan lembar pengamatan, lihat apa saja data yang dibutuhkan

8. Jalankan sesuai permintaan lembar pengamatan, dan catatlah data yang dibutuhkan dengan mengubah-ubah sudut penyulutan (gate) pada triac untuk beberapa macam beban 9. Pengamatan yang dilakukan terdiri atas: a. Besar dan bentuk gelombang tegangan input atau primer trafo b. Besar dan bentuk gelombang tegangan sekunder trafo c. Besar dan bentuk gelombang tegangan output konverter terkendali d. Besar arus input dan arus output konverter terkendali 10. Buatlah kesimpulan sementara, kemudian fotokopi lembar pengamatan (asli untuk praktikan dan fotokopi untuk asisten) 2.6. Pertanyaan 1. Apa pengaruh ripple pada unjuk kerja triac? 2. Apa yang terjadi ketika rangkaian konverter AC-AC menggunakan triac dipasang diode free-wheeling? 3. Sebutkan kegunaan triac? 4. Jelaskan kelemahan dan kelebihan triac? 5. Sebut dan jelaskan teknologi semikonduktor yang Anda ketahui?

3. UNIT 3. INVERTER 3 FASE 3.1. Maksud dan Tujuan Maksud: a. Mengetahui kinerja pengoperasian inverter tiga fase b. Mengetahui metode pengendalian motor AC 3 fase menggunakan inverter Tujuan: c. Menunjukkan dan mendeskripsikan time profile dari tegangan beban, arus beban dan bentuk gelombang tegangan untuk beberapa variasi frekuensi output d. Menentukan karakteristik pengendalian pada inverter 3 fase 3.2. Prinsip Teoritis Inverter 3 Fase Pada dasarnya inverter merupakan rangkaian yang digunakan untuk mengubah tegangan-arus DC menjadi tegangan-arus AC dan dapat dikendalikan. Prinsip kerjanya menggunakan teknologi switching untuk mendapatkan bentuk gelombang sinusoidal dalam tegangan-arus AC. Teknologi switching yang biasa digunakan umumnya adalah semikonduktor power electronic, seperti: thyristor, mosfet, dan IGBT.

Inverter ini dapat berupa konverter 1 fase dan konverter 3 fase, dapat disesuaikan sesuai kebutuhan. (a) (b) Gambar 3.1. Topologi Rangkaian Switching. (a) Inverter 1 fase. (b) Inverter 3 fase. Adapaun proses kerja switching dari inverter 3 fase dapat disajikan dalam Tabel 3.1. berikut.

Tabel 3.1. Proses Switching pada Inverter 3 Fase Pada dasarnya inverter akan menghasilkan bentuk gelombang seperti pada Gambar 3.2. berikut. Gambar 3.2. Gelombang Tegangan Outpur Inverter. Pada praktikum ini akan diberikan pengalaman dalam hal metode baru dalam pengendalian motor. Salah satu langkah metode tersbut adalah memvariabelkan frekuensi. Frekuensi variabel yang diperlukan dalam pengendalian kecepatan motor AC 3 fase dapat diperoleh dari inverter 3

fase ini. Dan untuk menghindari Kejenuhan magnetis memperoleh keadaan fluks yang konstan, maka Tegangan yang masuk ke motor juga harus divariasi. Oleh karena itu Suatu inverter yang menyuplai beban motor 3 fase harus mampu menyediakan suplai yang tegangan dan frekuensinya variabel. Pengendalian tegangan ini dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu : 1. Mengatur tegangan input yang masuk ke inverter Dapat dilakukan dengan : Pemasangan autotrafo pada input penyearah Menggunakan penyearah terkendali (phase coltrolled rectifier) Menggunakan DC Chopper 2. Mengendalikan tegangan keluaran inverter yang inputnya konstan. Pengendalian pada inverter (PWM) Pemasangan autotrafo pada output inverter Tegangan DC input inverter biasanya diperoleh dari penyearah suplai AC 50 Hz, 220 V fase fase dengan penyearah. Penyearah dan inverter dihubungkan dengan suatu elemen penyimpan energi yang disebut DC link. Dalam hal ini DC link berupa rangkaian LC, dimana L akan

memperhalus arus DC keluaran penyearah sedangkan C akan menjaga tegangan agar tetap konstan. Hal ini diperlukan untuk inverter yang menggunakan prinsip PWM (Pulse Width Modulation). 3.3. Peralatan Praktikum - Motor Control Kit Feedback PE485 series - Wattmeter - Voltmeter dan Amperemeter - Osciloskop - Motor induksi 3 fase 3.4. Skema Rangkaian Praktikum

3.5. Langkah Praktikum Di dalam melaksanakan praktikum unit ini ada beberapa langkah yang harus dilaksanakan, antara lain: 1. Baca dahulu modul dan bahan materi yang diperlukan 2. Buatlah simulasi rangkaian yang mewakili unit praktikum ini (boleh menggunakan Matlab, Multisim, dan PowerSIM), hasil simulasi dicetak dan disampaikan sebelum praktikum dimulai 3. Jalankan simulasi yang telah dibuat dirumah 4. Cek kelengkapan peralatan dan alat ukur 5. Rangkailah sesuai yang ada di skema rangkaian 6. Setelah selesai merangkai, harap menghubungi asisten untuk pengecekan 7. Perhatikan lembar pengamatan, lihat apa saja data yang dibutuhkan 8. Jalankan sesuai permintaan lembar pengamatan, dan catatlah data yang dibutuhkan 9. Pengamatan yang dilakukan terdiri atas: a. Besar dan bentuk gelombang tegangan output inverter terkendali b. Besar arus input dan arus output inverter terkendali 10. Buatlah kesimpulan sementara, kemudian fotokopi lembar pengamatan (asli untuk praktikan dan fotokopi untuk asisten)

3.6. Pertanyaan 1. Apa pengaruh frekuensi output inverter terhadap daya yang dibutuhkan oleh motor induksi? 2. Sebutkan kegunaan inverter di dunia ketenagalistrikan? 3. Susunlah sebuah rangkaian inverter 3 fase yang menggunakan IGBT yang menggunakan PWM sebagai control-gate-nya!

4. UNIT 4. KONVERTER DC-DC (CHOPPER) 4.1. Maksud dan Tujuan Maksud: a. Mengetahui kinerja pengoperasian chopper b. Mengetahui metode pengendalian motor DC menggunakan chopper Tujuan: a. Menunjukkan dan mendeskripsikan time profile dari tegangan beban, arus beban dan bentuk gelombang output chopper b. Menentukan karakteristik pengendalian pada chopper 4.2. Prinsip Teoritis Chopper Dalam pengendalian kecepatan motor dc, chopper sering digunakan saat tegangan sumber yang tersedia merupakan sumber dc, atau sumber ac yang telah disearahkan. Pengendalian kecepatan dilakukan dengan mengubah-ubah nilai tegangan jangkar, dengan cara memotong tegangan input. Pemotongan dilakukan dengan pengaturan on-off saklar dalam frekuensi dan duty cycle tertentu. Dalam hal ini, yang digunakan sebagai saklar dapat berupa transistor, MOSFET, maupun IGBT.

Gambar 4.1. Diagram kerja chopper sederhana Gambar 4.2. Prinsip pemotongan tegangan pada chopper Skema di atas merupakan gambaran dari prinsip kerja chopper. Chopper on pada t on dan off saat t off. Frekuensi gelombang keluaran adalah f 1 t on t off 1 T dan duty cycle dinyatakan dengan d t on T

Tegangan keluaran pada jangkar motor nilainya sama dengan perbedaan tegangan sumber dengan jatuh tegangan pada saklar. Dengan mengasumsikan bahwa saklar yang digunakan adalah ideal dengan jatuh tegangan sama dengan nol, nilai V dc adalah V dc t on T V s dv s, (2-13) dengan V s adalah sumber tegangan dc. Dari persamaan di atas, diketahui bahwa dengan mengubah duty cycle dapat mengendalikan nilai tegangan keluaran dc yang dihasilkan. Pengendalian duty cycle biasanya digunakan dengan cara mengubah waktu on saklar. Semakin lama waktu on saklar, maka tegangan yang dihasilkan pun akan menjadi lebih tinggi. Pada praktikum ini tidak akan dilaksanakan berupa alat, tetapi menggunakan simulasi. Simulasi ini dapat berbasis Matlab, MultiSIM, dan PowerSIM, namun guna menjaga keseragaman maka digunakan simulasi berbasis PowerSIM. 4.3. Peralatan Praktikum - Komputer dengan PowerSIM

4.4. Skema Rangkaian Praktikum 4.5. Langkah Praktikum Di dalam melaksanakan praktikum unit ini ada beberapa langkah yang harus dilaksanakan, antara lain: 1. Baca dahulu modul dan bahan materi yang diperlukan

2. Buatlah simulasi rangkaian yang mewakili unit praktikum ini (boleh menggunakan Matlab, Multisim, dan PowerSIM), hasil simulasi dicetak dan disampaikan sebelum praktikum dimulai 3. Jalankan simulasi yang telah dibuat dirumah 4. Rangkailah sesuai yang ada di skema rangkaian 5. Setelah selesai merangkai, harap menghubungi asisten untuk pengecekan 6. Perhatikan lembar pengamatan, lihat apa saja data yang dibutuhkan 7. Jalankan sesuai permintaan lembar pengamatan, dan catatlah data yang dibutuhkan 8. Pengamatan yang dilakukan terdiri atas: a. Besar dan bentuk gelombang tegangan output chopper terkendali b. Besar arus input dan arus output chopper 9. Buatlah kesimpulan sementara, kemudian fotokopi lembar pengamatan (asli untuk praktikan dan fotokopi untuk asisten) 4.6. Pertanyaan 1. Apa pengaruh frekuensi switching (Ton/Toff) terhadap nilai tegangan RMS output? 2. Apa pengaruh besar nilai induktansi pada rangkaian chopper? 3. Sebutkan kegunaan chopper di dunia industri? 4. Jelaskan prinsip kerja chopper tipe buck boost chopper dan cuk converter!

PENYUSUNAN LAPORAN PRAKTIKUM

I. KERANGKA LAPORAN PRAKTIKUM 1. Bagian Awal Laporan Praktikum Judul praktikum disesuaikan dengan judul unit praktikum yang dilaksanakan dan dibuat laporannya. Pada bagian ini terdiri atas: - Cover Sampul Praktikum-harus berlogo UGM - Judul unit praktikum - Nama dan NIM praktikan - Tanggal praktikum dan sesi praktikum Pada bagian ini diperbolehkan dalam bentuk cetak/printing 2. Pendahuluan Pendahuluan ini terdiri atas: - Dasar teori Tulislah dasar teori seperlunya yang sangat menunjang penulisan pada bagian pembahasan. Bagian ini dapat menyadur dari buku maupun sumber referensi lainnya yang nantinya ditulis pada bagian Daftar Pustaka - Skema Praktikum Gambarlah rangkaian yang digunakan pada praktikum yang dijalankan, baik rangkaian sederhana, rangkaian ekuivalen, dan rangkaian lengkap.

Pada bagian Pendahuluan ini harus berupa tulisan tangan dan tidak diperkenankan menggunakan metode cetak/printing. 3. Pembahasan Pada bagian ini terdiri atas: - Grafik hasil pengamatan Hasil pengamatan yang diperoleh selama praktikum divisualisasikan/digambarkan ke dalam suatu grafik (jumlah dan komposisi grafik terserah praktikan) - Pembahasan hasil pengamatan Bagian ini merupakan bagian batang tubuh dari laporan praktikum. Pada bagian ini harus menjelaskan apa saja yang terjadi dan penyebab terjadinya kejadian yang muncul selama praktikum. Serta menjelaskan hasil praktikum yang telah dilaksanakan. Penjelasan dan pembahasan pada bagian ini harus sejelas-jelasnya namun jangan terlalu banyak. Pada bagian ini harus ditulis dengan tangan dan tidak diperbolehkan menggunakan metode cetak/printing. 4. Kesimpulan Pada bagian ini menyajikan kesimpulan dari hasil pembahasan yang disajikan pada bagian sebelumnya. Kesimpulan bukan merupakan ringkasan pembahasan, sehingga simpulkan secara tepat apa yang dibahas. Bagian ini juga harus ditulis tangan dan tidak diperkenankan menggunakan metode cetak/printing.

5. Jawaban Pertanyaan Pada bagian ini merupakan bagian jawaban atas pertanyaan yang diberikan kepada praktikan yang diambil dari panduan praktikum untuk setiap unitnya. Bagian ini harus mutlak ada dan harus berupa tulisan tangan (tidak diperkenankan berupa hasil cetak/printing termasuk fotokopi) 6. Daftar Pustaka Merupakan bagian dari laporan praktikum yang menyajikan sumber referensi yang digunakan praktikan untuk menyusun bagian pendahuluan dan pembahasan. Bagian ini harus mutlak ada dan harus berupa tulisan tangan (tidak diperkenankan berupa hasil cetak/printing termasuk fotokopi) 7. Lampiran Laporan Sementara (Hasil Pengamatan) Hasil pengamatan/laporan sementara dilampirkan sebagai bukti praktikan telah melaksanakan praktikum sesuai unit yang dilaksanakan. Apabila bagian ini tidak ada maka laporan praktikum dinyatakan ditolak. Kerangka laporan ini bersifat mutlak dan harus ada pada setiap laporan praktikum. Apabila salah satu poin di atas tidak terdapat di dalam laporan praktikum maka laporan praktikum akan tetap diterima tetapi akan mengalami pengurangan nilai laporan.

II. KETENTUAN DAN TATA TERTIB LAPORAN PRAKTIKUM 1. Batas pengumpulan laporan praktikum adalah 1 (minggu) tanpa ada toleransi, apabila melanggar akan dikenakan sanksi yang berlaku. 2. Laporan praktikum adalah hasil karya individu yang dapat/bisa merupakan hasil diskusi bersama (tapi bukan hasil karya bersama), apabila terdapat laporan praktikum yang mem-fotokopi, menyalin, menyadur, meng-plagiat akan dikenakan sanksi. 3. Apabila hendak menggunakan laporan praktikum praktikan lain sebagai referensi harus mencantumkan laporan praktikum referensi. Apabila tidak mencantumkan namun diketahui terdapat kemiripan atau kesamaan dengan laporan praktikum praktikan lain, maka akan dicap sebagai plagiat (lihat poin ke-2 di atas). 4. Laporan praktikum harus menggunakan kertas HVS-A4 dan menggunakan tinta hitam, apabila tidak sesuai maka diminta untuk menyesuaikan. 5. Sanksi yang berlaku: a. Apabila terlambat mengumpulkan laporan; i. Kurang dari 1 jam : pengurangan nilai pada bagian kedisiplinan

ii. Lebih dari 1 jam : pengurangan nilai total laporan pada unit bersangkutan iii. Lebih dari 1 hari : pengurangan nilai total laporan mencapai 50% dari poin yang diperoleh iv. Hingga akhir masa praktikum belum mengumpulkan maka nilai praktikum tidak akan dikeluarkan hingga melengkapi kekurangan yang ada b. Apabila mem-fotokopi, menyalin, mem-plagiat laporan praktikum praktikan lain, maka: i. Membagi nilai maksimal yang diperoleh dengan jumlah laporan yang sama (isi dan tulisannya) ii. Pengurangan nilai total laporan praktikum iii. Pemberian nilai 0 (nol) pada nilai total laporan praktikum iv. Pembatalan nilai harian untuk unit yang bersangkutan

III. CONTOH COVER PRAKTIKUM

LEMBAR PENGAMATAN

Laporan Sementara UNIT 1. PENYEARAH TERKENDALI MENGGUNAKAN THYRISTOR (SCR) 1. Data Hasil Pengamatan: Sudut Penyulutan 0 30 60 120 Pembebanan R R+L M R R+L M R R+L M R R+L M Satuan Tegangan (V) Arus (I) Kecepatan (n) R Bentuk Gelombang Tegangan Output R+L M

2. Kesimpulan Sementara.................. Tanggal: Nama Praktikan: NIM Asisten: 1... ( ) 1.. 2... ( ) 2.. 3... ( )

Laporan Sementara UNIT 2. KONVERTER AC-AC TERKENDALI MENGGUNAKAN TRIAC 1. Data Hasil Pengamatan: Sudut Penyulutan 0 30 60 120 Pembebanan R R+L M R R+L M R R+L M R R+L M Satuan Tegangan (V) Arus (I) Kecepatan (n) R Bentuk Gelombang Tegangan Output R+L M

2. Kesimpulan Sementara.................. Tanggal: Nama Praktikan: NIM Asisten: 1... ( ) 1.. 2... ( ) 2.. 3... ( )

Laporan Sementara UNIT 3. INVERTER 3 FASE 1. Data Pengamatan No Frekuensi (Hz) Tegangan (V) Arus (A) Daya (Watt) Bentuk Gelombang 1 0 2 5 3 10 4 15 5 20 6 25 7 30 8 35 9 40 10 45 11 50

2. Kesimpulan Sementara.................. Tanggal: Nama Praktikan: NIM Asisten: 1... ( ) 1.. 2... ( ) 2.. 3... ( )

Laporan Sementara UNIT 4. SIMULASI KONVERTER DC-DC (CHOPPER) 1. Data Pengamatan Tegangan Input : V Bentuk Gelombang Input: No Induktansi (mh) Kapasintansi (uf) Frekuensi (Hz) Tegangan Output (V) Bentuk Gelombang Output 1 1 1 5000 2 1 10 5000 3 1 100 5000 4 1 1000 5000

No Induktansi (mh) Kapasintansi (uf) Frekuensi (Hz) Tegangan Output (V) Bentuk Gelombang Output 5 1 10000 5000 6 1 100 5000 7 10 100 5000 8 100 100 5000 9 1000 100 5000 10 10000 100 5000 11 1 100 50 12 1 100 100 13 1 100 500 14 1 100 1000 15 1 100 5000

2. Kesimpulan Sementara.................. Tanggal: Nama Praktikan: NIM Asisten: 1... ( ) 1.. 2... ( ) 2.. 3... ( )