BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tinggi negeri atau swasta. Menurut Fahmi (2009:1) Perpustakaan perguruan tinggi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Disusun Oleh : Mulyati

MANFAAT NOMOR PANGGIL DALAM KEGIATAN PERPUSTAKAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembaca, bukan untuk dijual (Sulistyo Basuki,1993:1.6). secara kontinu oleh pemakainya sebagai sumber informasi.

PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.2 Tujuan dan Fungsi Katalog Tujuan Katalog Semua perpustakaan mempunyai tujuan agar koleksi yang dimiliki

BAB II LANDASAN TEORI. dan studi. Selanjutnya pasal 8 dari Peraturan Presiden No. 20, 1961

BAB IV GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN IKIP PGRI SEMARANG. A. Sejarah Perpustakaan IKIP PGRI Semarang

BAB III LANDASAN TEORI. Kata perpustakaan berasal dari kata pustaka, yang berarti: kitab,bukubuku,

MENGGUNAKAN DDC. Oleh: Fiqru Mafar

DEWEY DECIMAL CLASSIFICATION. Apabila Kita pergi ke sebuah perpustakaan, kemudian kita mencari buku yang

BAB II PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. kitab primbon. Kemudian kata pustaka mendapat awalan per dan akhiran

Katalog dan Minat Baca

BAB II KAJIAN PUSTAKA. perpustakaan sebagai pusat informasi. Perpustakaan merupakan salah satu. sarana untuk temu kembali dalam penelusuran informasi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nia Hastari, 2015

Pengolahan Bahan Perpustakaan Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana Tahun 2015

BAB III TINGKAT KESESUAIAN DESKRIPSI BIBLIOGRAFI BAHAN MONOGRAF DENGAN AACR2 PADA PERPUSTAKAAN INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI TD PARDEDE MEDAN

PELATIHAN KLASIFIKASI BUKU DAN PEMBUATAN KARTU KATALOG BUKU BAGI PETUGAS PERPUSTAKAAN SEKOLAH TINGKAT SEKOLAH DASAR (SD) DI KOTA SINGARAJA.

KATALOGISASI. M Hadi Pranoto, SIP. BIMTEK Perpustakaan Sekolah 18 April 2018

untuk keperluan studi atau bacaan, studi ataupun rujukan.

KATALOGISASI. M Hadi Pranoto, SIP. BIMTEK Katalogisasi Desember 2017

BAGAN KLASIFIKASI DAFTAR TAJUK SUBYEK TESAURUS

BAB III PELAKSANAAN KULIAH KERJA PUSDOKINFO DI KANTOR BADAN ARSIP DAN PERPUSTAKAAN DAERAH KOTA SURAKARTA

Pokok-pokok Pikiran Mengenai Perpustakaan Tahun 2000an 1

Pengelolaan Perpustakaan

BAB I PENDAHULUAN A. KONDISI LEMBAGA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN TEORI. Perpustakaan sangat memerlukan katalog guna untuk menunjukkan

KLASIFIKASI BAHAN PUSTAKA PERPUSTAKAAN SEKOLAH

PEDOMAN PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN RSC

Pengelolaan Perpustakaan

KATALOGISASI DAN KLASIFIKASI

Morality Intellectuality Entrepreneurship

PENGADAAN BAHAN PUSTAKA PADA PERPUSTAKAAN FAKULTAS SYARIAH UIN IMAM BONJOL PADANG

KATALOGISASI : bagian dari kegiatan pengolahan bahan perpustakaan Sri Mulyani

Kompetensi Pustakawan Pengolahan. Qudussisara Perpustakaan UIN Ar-Raniry Banda Aceh

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Perpustakaan sekolah

TEMU KEMBALI BAHAN PUSTAKA DI PERPUSTAKAAN STKIP PGRI SUMBAR

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Daerah (BPAD)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

Perpustakaan sekolah SNI 7329:2009

Panduan Praktis Pengatalogan Dengan Program Aplikasi INLISLite versi 2.1.2

ANALISIS BIBLIOGRAFI NASIONAL INDONESIA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. yang disimpan di perpustakaan, dimulai dari perpustakaan tradisional yang

SISTEM PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA DI PERPUSTAKAN SEKOLAH ISLAM ATHIRAH MAKASSAR SKRIPSI. Oleh: QODRI FEBRIANDIKA NIM

PEMBUATAN INDEKS BERANOTASI JURNAL ILMIAH BIDANG HUMANIORA DI PERPUSTAKAAN KOPERTIS WILAYAH X

BAB II LANDASAN TEORI

INVENTARISASI BAHAN PUSTAKA DAN PEMBUATAN LAPORAN PENGEMBANGAN KOLEKSI. Oleh : Damayanty, S.Sos.

KLASIFIKASI BAHAN PUSTAKA

PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA KARYA CETAK DI KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN DAERAH (KAPD)

INVENTARISASI BAHAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1.8 Pengertian, Tujuan dan Tugas Pokok Perpustakaan

Tugas Tutorial Mata Kuliah: Pengolahan Terbitan Berseri RANGKUMAN MODUL 6 PUST2250 (BUKU MATERI PENGOLAHAN TERBITAN BERSERI) Dibuat Oleh:

BAB IV PEMBAHASAN. A. Tahapan Pengelolaan Bahan Pustaka di Badan Perpustakaan dan Arsip. Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

BAB II KAJIAN TEORI. A. Perpustakaan Sekolah. 1. Pengertian Perpustakaan Sekolah. Perpustakaan merupakan salah satu bagian penting terutama bagi

Berikut ini sekilas ilustrasi proses penelusuran sebuah informasi oleh pemakai unit informasi / perpustakaan.

DATABASE PERPUSTAKAAN

PEMBUATAN BIBLIOGRAFI BERANOTASI TERBITAN BANK INDONESIA KHUSUS KAJIAN EKONOMI REGIONAL TAHUN DI PERPUSTAKAAN KPW BI WILAYAH VIII

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR 39 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

Oleh Nia Hastari Doddy Rusmono Dini Suhardini

Perpustakaan sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN BAHAN PUSTAKA DI RAK PERPUSTAKAAN

LAPORAN OBSERVASI PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN NASIONAL RI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORITIS Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PETUNJUK TEKNIS INVENTARISASI KOLEKSI PERPUSTAKAAN

PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA PASCAGEMPA DI UPT PERPUSTAKAAN KOPERTIS WILAYAH X

PERKEMBANGAN KATALOG PERPUSTAKAAN SEBAGAI SARANA TEMU KEMBALI INFORASI. Nanik Arkiyah

MENGENAL BAHAN PUSTAKA DAN CARA MENGELOLANYA

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II SISTEM PENGATALOGAN BAHAN PUSTAKA. Menurut Sulistyo Basuki ( 1994 : 324 ) pengatologan adalah proses menyusun entri bagian katalog.

BAB III PELAKSANAAN KULIAH KERJA PUSDOKINFO. di Perpustakaan Umum Kabupaten Wonogiri pada 1 Februari 2016 sampai 24

DIR Instruksi Kerja Pengelolaan Sumber Pustaka dan Referensi: Instruksi dan Kebijakan Pengolahan Koleksi Perpustakaan

PROFIL KOLEKSI PERPUSTAKAAN IPB

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 047 TAHUN 2017

PROFIL PERPUSTAKAAN SMP NEGERI 1 KEDIRI

SISTEM TEMU KEMBALI KOLEKSI DI PERPUSTAKAAN PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA BARAT

ORGANISASI DAN ADMINISTRASI PERPUSTAKAAN SEKOLAH. Dra.ZURNI ZAHARA. Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara

BIBLIOGRAFI BERANOTASI SKRIPSI BERTAJUK ISLAM DI MINANGKABAU TAHUN KOLEKSI PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB IAIN IMAM BONJOL PADANG

PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA DI PERPUSTAKAAN SMAN 1 PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

MANFAAT PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA UPT PERPUSTAKAAN UNIMA UNTUK TEMU KEMBALI INFORMASI OLEH MAHASISWA FAKULTAS MIPA

Gubernur Jawa Barat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN PEMBAHASAN. Hampir disetiap perpustakaan pasti melakukan pengolahan bahan pustaka.

: Melakukan proses pengkatalogan buku. : Buku baru untuk diproses

KEGIATAN UTAMA DI PERPUSTAKAAN

Mengukur Kualitas Perpustakaan Sekolah Menggunakan :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGOLAHAN TERBITAN RESMI PEMERINTAH DI PERPUSTAKAAN DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB II KAJIAN PUSTAKA. perpustakaan nasional, perpustakaan umum, perpustakaan khusus, perpustakaan Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi dan informasi, hal ini dibutuhkan untuk. menciptakan sumber daya manusia yang profesional.

BAB III PELAKSANAAN MAGANG. Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Surakarta yang berada di JL. Tanggal : 25 Januari 2016 s/d 20 Maret 2016

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang ada di perguruan tinggi negeri atau swasta. Menurut Fahmi (2009:1) Perpustakaan perguruan tinggi merupakan sebuah sarana penunjang yang didirikan untuk mendukung kegiatan civitas akademika, di mana Perguruan Tinggi itu berada Menurut Kurniawan (2012) Perpustakaan perguruan tinggi merupakan perpustakaan yang berada pada lingkungan perguruan tinggi atau sekolah tinggi lainnya yang pada hakikatnya merupakan bagian integral dari suatu perguruan tinggi. Berdasarkan pernyataan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa perpustakaan perguruan tinggi merupakan sarana penunjang yang didirikan untuk mendukung kegiatan sivitas akademika dimana perguruan tinggi itu berada. 2.2 Koleksi Perpustakaan 2.2.1 Pengertian Pengolahan Bahan Pustaka Pengolahan bahan pustaka merupakan salah satu inti dari kegiatan di perpustakaan. Bahan pustaka yang masuk ke perpustakaan wajib diolah dengan baik agar proses temu kembali informasi nantinya akan berjalan efektif dan efisien.

Menurut Sutarno (2006:179) Pengolahan atau processing adalah pekerjaan yang diawali sejak koleksi diterima di perpustakaan sampai dengan penempatan di rak atau di tempat tertentu yang telah disediakan. Menurut Hardjoprakoso (1992: 47) pengolahan bahan pustaka dalam perpustakaan adalah proses mempersiapkan bahan pustaka untuk digunakan, segera setelah tibanya bahan pustaka dalam perpustakaan sampai tersusunya di rak atau di tempat lain, siap untuk dipakai. Adapun proses tersebut terdiri dari pemeriksaan bahan pustaka, inventaris, klasifikasi, katalogisasi, perlengkapan dan penyusunan. Berdasarkan kedua pendapat di atas dapat dipaparkan kembali bahwa pengolahan bahan perpustakaan adalah kegiatan memproses buku atau koleksi agar tersusun secara baik. 2.3 Koleksi Bahan Pustaka Menurut Sublianto (2010) Bahan bahan pustaka ada bermacam macam, hal ini bergantung dari mana kita meninjaunya.jenis bahan pustaka bsa ditinjau dari bentuk fisiknya dan dari isinya 1. Jenis bahan pustaka ditinjau dari bentuknya yaitu: 1. Bahan pustaka berupa buku Seperti buku tentang psikolog, buku bahasa indonesia, buku-buku tentang ilmu pengetahuan sosial, buku-buku tentang agama, buku-buku tentang ilmu pengetahuan alam.

2. Bahan pustaka bukan buku Bahan pustaka bukan buku seperti surat kabar, majalah, peta, globe, piringan hitam, dan lain lain. Bahan pustaka jenis ini dapat dibagi lagi menjadi dua jenis antara lain: 1. Bahan tertulis antara lain: surat kabar, majalah, brosur, laporan klipping 2. Bahan-bahan berupa alat-alat pengajaran antara lain: tipe, film proyektor, recorder, radio, dan lain lain. 2. Ditinjau dari isinya, bahan pustaka dapat dibagi kedalam 2 kelompok yaitu: 1. Bahan pustaka yang isinya fiksi, seperti : buku cerita anak-anak, cerpen, novel dan lain lain. 2. Bahan pustaka yang isinya non fiksi seperti: buku referensi, kamus, ensiklopedi, majalah, surat kabar. Menurut Trimo ( 1986:6) bahan pustaka terdiri dari buku, penerbit yang diterbitkan secara berseri dan skripsi, brosur, katalog-katalog dari penerbit, lembaga pendidikan, contoh-contoh test atau standard test, bahan-bahan audio visual seperti film, film strip, slides, gambar atau flat-pictures, pita suara, piringan hitam, bola dunia, peta, poster, dan lain lain. Berdasarkan pernyataan di atas maka dapat disimpulkan, bahwa bahan pustaka adalah bahan yang diterbitkan baik berupa cetak maupun non cetak berisikan informasi-informasi kemudian ditempatkan kedalam sebuah

perpustakaan untuk diolah secara sistematis dengan tujuan memberikan kemudahan pada pengguna (user) dalam menelusur informasi yang diinginkan. 2.4 Inventarisasi Inventarisasi adalah salah satu kegiatan mendaftarkan buku-buku (koleksi bahan pustaka) yang baru masuk pada perpustakaan tersebut, baik diproleh dari pembelian, hadiah, hibah, tukar-menukar atau pinjam meminjam, harus dicatat kedalam buku induk atau buku inventaris perpustakaan. Hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam menyusun laporan mengenai perkembangan koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan tersebut. Menurut Hardjoprakoso (1992:47) inventarisasi adalah pencatatan setiap bahan pustaka yang masuk secara kronologis. Dari buku, kita dapat mengetahui berapa buku yang telah masuk dalam jangka waktu tertentu, sumber dan harga setiap buku bila dibeli. Adapun bagian-bagian kolom atau lajur dari buku induk antara lain: 1. Tanggal Masuk 2. Nomor Induk 3. Pengarang 4. Judul 5. Penerbit 6. Tahun Terbit 7. Sumber 8. Harga

9. Keterangan Menurut Kartika (2011) Inventarisasi bahan pustaka adalah kegiatan mencatat penambahan bahan pustaka ke dalam buku induk secara baik dan teratur sehingga dapat diketahui ragam bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan beserta jumlahnya. Menurut Sumarji (1985) inventarisasi yaitu pekerjaan mendaftar setiap buku yang diterima perpustakaan agar data mengenai penerimaan ataupun pemilikan buku tertata secara teratur. Berdasarkan pernyataan di atas maka dapat disimpulkan bahwa inventarisasi adalah kegiatan pendaftaran atau pencatatan bahan pustaka kedalam buku besar (buku induk/inventaris) secara sistematis dengan memuat berbagai keterangan yang dapat mewakili dari pada bahan pustaka tersebut. 2.5 Klasifikasi Klasifikasi merupakan kegiatan dalam sistem pengolahan dalam perpustakaan, kegiatan ini yaitu mengelompokan buku yang sesuai dengan jenis bukunya yang bertujuan untuk mempermudah dalam pencarian buku. Klasifikasi atau pemilahan merupakan salah satu proses vital dalam manajemen perpustakaan yang ideal. Proses ini begitu penting dan merupakan kunci mendasar bagi proses-proses lainnya untuk bisa berjalan secara sistematis, dilihat dari arti istilah klasifikasi itu sendiri. Menurut Hardjoprakoso (1992 : 48) Klasifikasi adalah suatu sistem pengelompokan atau penggolongan buku buku menurut suatu aturan yang logis agar memudahkan para pemakai perpustakaan

menemukan buku yang dikehendaki. Aturan yang logis itu adalah menurut golongan (kelas) atau cabang ilmu pengetahuan. Menurut Sulistyo-Basuki (1991:395) Klasifikasi adalah proses pengelompokan artinya mengumpulkan benda/entitas yang sama serta memisahkan benda/entitas yang tidak sama. Menurut Hotaru (2011) Klasifikasi adalah pengelompokkan yang sistematis pada sejumlah objek, gagasan, buku atau benda-benda lain ke dalam kelas atau golongan tertentu. Klasifikasi merupakan pengelompokan yang sistematis dari pada sejumlah obyek, gagasan, buku atau benda-benda lain ke dalam kelas atau golongan tertentu berdasarkan ciri-ciri yang sama. Ada beberapa macam sistem klasifikasi yang digunakan oleh perpustakaan di dunia, seperti : Dewey Decimal Classification (DDC), Universal Decimal Classification (UDC), Library of Congress Classification (LCC), Colon Classification (CC), dll. Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Bali sistem yang di gunakan adalah sistem Deway Decimal Classification (DDC) karena di anggap lebih praktis. Klasifikasi Dewey Decimal Classification (DDC) merupakan bagan klasifikasi yang paling popular dan paling banyak digunakan di Indonesia. Bagan ini diciptakan oleh Melvil Deway (1851-1931). DDC merupakan bagan klasifikasi sistem hirarki yang menganut prinsip decimal dalam membagi cabang ilmu pengetahuan. DDC membagi semua ilmu pengetahuan ke dalam 10 kelas utama (Main Classes)yang diberi notasi berupa angka arab 000-900. Setiap kelas

utama dibagi secara decimal menjadi 10 sub kelas (devision). Kemudian sub kelas dibagi lagi secara decimal menjadi 10 seksi (section), dan seterusnya. Pembagian ke 10 (sepuluh) kelas utama itu adalah sebagai berikut: 000 Ilmu Komputer, Informasi Karya Umum (Computer Information and Generalities) 100 Filsafat dan Psikologi (Philosophy and related disciplines) 200 Agama (Religion) 300 Ilmu-Ilmu Sosial (Social Science) 400 Bahasa (Language) 500 Ilmu Murni (Pure Science) 600 Teknologi dan Ilmu Terapan (Thecnology Applied Science) 700 Kesenian, Hiburan dan Olahraga (The Arts) 800 Kesusastraan (Literature) 900 Sejarah (General Geography and History) Setiap kelas utama dibagi lagi secara desimal menjadi sepuluh sub kelas atau divisi (division) seperti berikut : 300 Ilmu-ilmu social (Social Science) 310 Statistik (Statistic) 320 Ilmu Politik (Plitical Science)

330 Ekonomi (Ekonomics) 340 Hukum (Law) 350 Administrasi Umum (Public Administration) 360 Masalah Sosial dan Pelayanan (Social Problem & Service) 370 Pendidikan (Education) 380 Perdagangan, Komunikasi, Transportasi (Commerce, Communication and Transportation) 390 Adat-istiadat, Etiket, Cerita Rakyat (Customs, Etiquette, Folklore) Kemudian setiap sub kelas atau divisi dibagi lagi menjadi sepuluh seksi (section) seperti berikut: Contoh : diambil dari sub kelas 370 Pendidikan 370 Pendidikan (Education) 371 Sekolah dan Kegiatannya, Pendidikan secara Umum (Schools and Their Activities; Generalities Education) 372 Pendidikan Dasar (Elementry Education) 373 Pendidikan Menengah (Secondary Education) 374 Pendidikan Dewasa (Adult Education) 375 Kurikulum (Curriculum) 376 Kosong (Unassigned)

377 Kosong (Unassigned) 378 Pendidikan Tinggi (Higher Education) 379 Isu Kebijakan Publik dalam Pendidikan (Publik Policy Issue in Education) Setiap seksi dibagi lagi secara desimal, apabila dikehendaki. Contoh: 371 Sekolah dan Aktivitsnya ; Pendidikan Umum (Schools and Their Activities; Generalities Education) 371.1 Pengajaran dan Pengajar dan Kegiatan yang Berhubungan (Teaching and Teacher Personal, Related Activities ) 371.2 Administrasi Sekolah ; Administrasi kegiatan akademika siswa (School Administration; Administration Of Student Academic Activities) 371.3 Metode Mengajar dan Belajar (Methods of Instructiom and Study) 371.4 Bimbingan dan Penyuluhan Siswa (Student Guidance and Counseling) 371.5 Disiplin Sekolah dan Kegiatan yang Berhubungan (School Disciplineand Related Activities) 371.6 Sarana Fisik: Manajemen bahan/ barang (Physical Plant : Material Management) 371.7 Kesejahteraan Siswa (Student Welfare) 371.8 Siswa (Student) 371.9 Pendidikan Khusus (Special Education)

Berdasarkan contoh-contoh di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa makin khusus suatu subjek, makin panjang notasinya karena banyak angka yang ditambah pada notasi dasarnya. akan tetapi, pembagiannya tetap berlangsung dari umum ke khusus. Berdasarkan pernyataan di atas maka dapat disimpulkan bahwa, klasifikasi adalah salah satu kegiatan penting dalam bidang pengolahan bahan pustaka, yaitu mengelompokkan atau menggolongkan bahan pustaka berdasarkan kelas-kelas (nomor) yang sama atau mirip dengan tujuan agar bahan pustaka tersebut dapat tersusun dengan rapi dan mudah untuk melakukan penelusuran, apabila sewaktuwaktu bahan pustaka tersebut diperlukan. 2.5 Katalogisasi Katalogisasi adalah kegiatan membuat deskripsi data bibliografis bahan pustaka menurut standar/peraturan tertentu. Menurut Sutarno (2005 : 104) katalogisasi adalah kegiatan membuat katalog setiap koleksi dengan memuat deskripsi atas fisik buku/ bahan pustaka secara lengkap mencangkup antara lain pengarang, judul, penerbit, tahun terbit, jumlah halaman, kolasi, ilustrasi dan lain lain. Menurut Darmono (2001:182) Katalogisasi adalah proses mengatalog koleksi bahan pustaka di perpustakaan, seperti buku, majalah, koran, kliping, brosur, dan laporan. Katalog dapat disajikan dalam bentuk kartu, buku, atau lembaran lepas maupun online. menurut Trimo (1997 : 19) Jenis-jenis kartu katalog antara lain: 1. Katalog Pengarang

2. Katalog Judul 3. Katalog Subjek Adapun unsur-unsur atau keterangan yang dicantumkan di dalam penulisan katalog agar dapat mewakili dari tiap buku-buku (koleksi bahan pustaka) antara lain: 1. Nama Pengarang secara lengkap 2. Judul bukunya secara lengkap 3. Edisi, jika ada 4. Tempat terbitan dan nama terbitnya 5. Tahun diterbitkan buku itu, 6. Jumlah halamannya, jika buku tersebut diterbitkan dalam bentuk jilid maka yang disebut adalah jumlah jilidnya. 7. Keterangan-keterangan lainnya, misalnya gambar, peta, tabel dll 8. Nomor kode buku tersebut yang menyatakan tempat buku itu pada raknya (dalam hal ini disebut pula Call Number buku tersebut) yang biasanya dicantumkan pada ujung kiri kartu katalognya. Terdapat berbagai macam bentuk kartu katalog yang dapat digunakan oleh pengguna didalam penelusuran informasi, adapun macam jenis bentuk kartu katalog, menurut Soejono Trimo (1997 : 19) Jenis-jenis kartu katalog antara lain: 1. Katalog Pengarang Ketentuan dalam pengetikan katalog pengarang yaitu jika katalog pengarang sebagai katalog utama maka pengetikannya sampai pada daerah

jejakan. Sedangkan jika katalog pengarang berisi tambahan maka pengetikannya tidak hanya sampai daerah jejakan, tetapi ada tambahan nama pengarang yang lain, diketik satu spasi di atas tajuk entri utama, dimulai pada huruf yang ketiga. Contoh Kartu Katalog Pengarang : 570 Bag b Bagod Sudjadi Biologi : sains dalam kehidupan / Bagod Sudjadi, Siti Laila ; Penyunting, Zuneldi.--Ed.2, cet. 2.--Surabaya : Yudhistira, 2007. X, 197 hlm.: ilus.; 23 cm. Bibliografi : hlm. 196-197 ISBN 979-676-570-5 1. Biologi I. Judul 2. Katalog judul Katalog judul sedikit berbeda dengan katalog utama atau katalog pengarang. Formatnya sama hanya saja di atas tajuk entri utama diisi satu spasi diketik judul buku. Contoh kartu katalog Biologi judul : sains dalam kehidupan 570 Bag b Bagod Sudjadi Biologi : sains dalam kehidupan/bagod Sudjadi, Siti Laila ; Penyunting, Zuneldi,-- Ed.2, cet.2.--surabaya : Yudhistira, 2007. X, 197 hlm.: ilus.; 23 cm. Bibliografi : hlm. 196-197

Berdasarkan pernyataan di atas maka, dapat disimpulkan bahwa katalogisasi adalah kegiatan mendaftarkan informasi informasi deskripsi bahan pustaka ( buku ) baik fisik ataupun nonfisik yang disusun secara sistematis dengan tujuan dapat mewakili dari suatu dokumen ( bahan pustaka ) tersebut.