PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Loan Subarno*) ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Loan Subarno*) ABSTRAK

KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP HASIL PUKULAN SPIKE DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Oleh : Taryono, S.Pd.

terbentuknya perkumpulan-perkumpulan PENDAHULUAN bola atletik dari usia pemula/ dini sampai Atletik merupakan induk dari

PENGARUH PERMAINAN FUTSAL TERHADAP MOTOR ABILITY SISWA DI SDIT BANI SALEH 6 KOTA BEKASI. Oleh : Memet Muhamad, Drs., MPd.

METODE KESELURUHAN DAN METODE SAINTIFIK TERHADAP TEKNIK DASAR SERVIS ATAS

PERBANDINGAN ANTARA LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN GERAKAN BENCH PRESS DAN PUSH UP TERHADAP HASIL TEMBAKAN FREE THROW DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN PELAKSANAAN TES DALAM PENDIDIKAN JASMANI DI SMP NEGERI 1 CISARUA KABUPATEN BANDUNG BARAT.

HUBUNGAN LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN PANJANG LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVICE ATAS PERMAINAN BOLA VOLI. Awang Roni Effendi

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode adalah salah satu cara yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan.

KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS PUNGGUNG TERHADAP HASIL SPIKE PADA PERMAINAN BOLA VOLI

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Penjaskesrek.

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN PASSING BAWAH BERPASANGAN DENGAN PASSING BAWAH KE DINDING TERHADAP KETERAMPILAN PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ARTIKEL SKRIPSI. Disusun Oleh : NINGGAR MAYA TANJUNG NPM:

GENTA MULIA ISSN: Volume VIII No. 2, Juli 2017 Page : 68 77

PENGARUH LATIHAN PANTULAN KEDINDING TERHADAP KETERAMPILAN PASSING ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA SMA NEGERI 1 SURULANGUN RAWAS

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian diperlukan langkah-langkah yang direncanakan dan

KONTRIBUSI POWER OTOT LENGAN, POWER OTOT TUNGKAI DAN PANJANG LENTANG LENGAN TERHADAP HASIL LEMPAR LEMBING

Hubungan Daya Ledak Otot Tungkai dengan Akurasi Smash Bola Voli Pada Tim Voli Putra SMK Negeri 5 Pekanbaru Tahun 2013

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mencapai suatu tujuan. Menurut Surakhmad (1998: 121) menjelaskan bahwa:

KONTRIBUSI PANJANG RENTANG LENGAN, POWER OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR ANTARA METODE BAGIAN DAN PENUGASAN TERHADAP KEMAMPUAN MENENDANG DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA PADA SISWA SDN IT ALAMY SUBANG

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DAN TINGGI BADAN DENGAN KETEPATAN SMASH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI WA NIA HARIADI SAID EDY DHARMA P.

gawang agar terhindar dari PENDAHULUAN kemasukan bola. Oleh karena itu teknik Permainan Bola Tangan di Indonesia pada masa sekarang ini belum

Bab IV. Penelitian ini dilakukan pada pemain bola voli putra UNG yang berjumlah 12

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengukuran diperoleh data servis pre-test dan post-test.hasilnya

KONTRIBUSI ANTARA POWER OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP KEMAMPUAN MELEMPAR BOLA (THROW-IN) PADA KLUB SEPAKBOLA PERSAS SABANG TAHUN 2011

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Jurusan PENJASKESREK OLEH :

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Rusli Lutan (2007:199) menjelaskan mengenai metode korelasional

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah atlet PPLP Panahan Jawa Barat sebanyak 12 orang atlet.

Oleh : AHMAD KHAIDOR ARIFIN NPM Dibimbing oleh : 1. Drs. Slamet Junaidi, M.Pd. 2. Ruruh Andayani B., M.Pd

HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT LENGAN DAN OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL SPIKE SEMI PADA CABANG OLAHRAGA BOLA VOLI

SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK. Oleh : ARDITYA PRADANA

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

PERBANDINGAN LATIHAN SPEED PLAY DAN LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP KECEPATAN LARI SPRINT 100 METER DI SMAN 4 TAMBUN SELATAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Penjaskesrek FKIP UNP Kediri.

OLEH DILLA FARID W. T

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI. Universitas Nusantara PGRI Kediri. Disusun Oleh : NIM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

KONTRIBUSI POWER LENGAN DAN TUNGKAI TERHADAP HASIL PUKULAN SMASH PENUH CABANG BULUTANGKIS PADA MAHASISWA PENJASKESREK FKIP UNSYIAH ANGKATAN 2010

SKRIPSI. Oleh : KOKO FEBRIANTORO NPM

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN SMASH BOLA VOLI PADA KLUB PJVC PUNGE JUROENG TAHUN

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN. Populasi penelitian merupakan sebuah kumpulan individu atau objek

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN SERVICE ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. internasional dan membangkitkan rasa kebangaan nasional. Pendidikan

KONTRIBUSI KECERDASAN KINESTETIK, MOTOR ABILITY DAN MOTIVASI DENGAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLA BASKET. Aldiansyah Akbar*)

HUBUNGAN ANTARA VERTICAL JUMP DENGAN KETEPATAN SHOOTING DALAM PERMAINAN BOLA BASKET PADA SISWA KELAS VIII SMP 2 TROWULAN KABUPATEN MOJOKERTO SKRIPSI

EFFECT OF WRIST COORDINATION AND MUSCLE POWER ARM BELOW SHOULDER OF THE PASSING ABILITY MEN S VOLLEYBALL TEAM SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. dan berkembang di Indonesia.Permainan bolavoli dikenal di Indonesia sejak

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS ATLET BOLAVOLI KUANSING KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

(Studi Deskriptif pada UKM Bolavoli Universitas Siliwangi Tasikmalaya. oleh; Nuryadin; 1 H. Agus Mulyadi, M.Pd.; 2 H. Gumilar Mulya, M.Pd.

PENERAPAN IPTEKS HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN FLEXIBILITY OTOT PUNGGUNG TERHADAP KEMAMPUAN SERVICE DALAM PERMAINAN BOLA VOLI.

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT DENGAN SERVIS ATAS BOLA VOLI MAHASISWA PUTRA PENJASKES IKIP-PGRI PONTIANAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Pengolahan data dan Analisis Data

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Jadwal Tes dan Pengukuran Terhadap Variabel-varibel Penelitian. No. Variabel Penelitian Hari/Tanggal Waktu Tempat

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II STKIP-PGRI PONTIANAK

KONTRIBUSI KECERDASAN KINESTETIK, MOTOR ABILITY DAN MOTIVASI DENGAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLA BASKET PADA KLUB COOPER BANDA ACEH. Aldiansyah Akbar 1

PERBEDAAN PENGARUH MEDIA GAMBAR DENGAN MEDIA VIDEO TERHADAP HASIL KETEPATAN FLICK ATLET PUTERA SEKOLAH HOKI INDONESIA BANGKIT

KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT TUNGKAI, KEKUATAN OTOT LENGAN, TINGGI LONCATAN, DAN KECEPATAN REAKSI TERHADAP PUKULAN JUMPING SMASH ATLET PB TULUNGAGUNG

S K R I P S I Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Penjaskesrek.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI, KELENTUKAN PINGGUL DAN KESEIMBANGAN TERHADAP DAYA LEDAK TENDANGAN JODAN MAWASHI GERI.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di sekolah MTs Negeri I Telaga Biru. Waktu pelaksanaan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ilmiah yang digunakan sebagai metodologi penelitian harus tepat

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

KONTRIBUSI POWER OTOT LENGAN, POWER OTOT TUNGKAI DAN KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN JUMPING SERVICE DALAM PERMAINAN BOLA VOLI

ARTIKEL SKRIPSI PALVAN TRI ANGGARA JAYA NPM: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

KONTRIBUSI POWER OTOT LENGAN DAN FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN TERHADAP HASIL SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI

PENGARUH KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KETEPATAN SERVICE ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA SMP PGRI 1 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI

S K R I P S I. Oleh : HARIS KURNIAWAN

PENGARUH PERBEDAAN LATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH BOLA VOLI. Slamet Riyadi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan FKIP UNS Surakarta

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA. Jurnal. Oleh. Chandra Sasongko

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuan. Dalam

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tentunya disesuaikan dengan permasalahan yang telah dirumuskan pada penelitian

ARTIKEL PENELITIAN OLEH : AGUS KAMBALI NPM :

BAB III METODE PENELITIAN

Riska Bhakti Utomo ABSTRAK

TAHUN AJARAN 2015/1016 SKRIPSI. Diajukan Kepada Universitas Nusantara PGRI Kediri untuk memenuhi salah

HUBUNGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI DAN MOTIVASI DENGAN KETERAMPILAN GERAK DASAR SEPAKBOLA. Jurnal. Oleh YUDHA PURNAMA PUTRA

JURNAL SKRIPSI OLEH : INTAN LARASATI NPM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP KEMAMPUAN JUMP SERVICE DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA PUTRA KELAS X AKUNTANSI SMK NEG.

HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN SAMPING (CECHUITUI) PADA ATLET WUSHU KATEGORI SANSHOU FIK UNP

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Rusli Lutan (2007:199) menjelaskan mengenai metode korelasional

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANILISIS DATA

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Dalam setiap melakukan penelitian diperlukan suatu metode. Penggunaan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengenai deskripsi data penelitian, persyaratan uji analisis, dan uji hipotesis

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Indra Irawan 1) Iis Marwan 2)

KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN TERHADAP PUKULAN LOB ATLET BULUTANGKIS PB. MERAH PUTIH KOTA PADANG

III. METODOLOGI PENELITIAN. metode deskriptif korelasional, dengan tujuan ingin mengetahui ada

Transkripsi:

PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI Loan Subarno*) ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui pengaruh latihan kekuatan otot tungkai terhadap akurasi servis dalam permainan bola voli, ingin mengetahui pengaruh latihan kekuatan otot lengan terhadap akurasi servis dalam permainan bola voli, dan ingin mengetahui pengaruh latihan kekuatan otot tungkai dan kekuatan otot lengan secara bersama-sama terhadap akurasi servis dalam permainan bola voli. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Adapun sumber data atau populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX SMP Mustika Kabupaten Bekasi. Berdasarkan pada tinjauan teoritis yang menjelaskan bahwa faktor komponen fisik dalam hal ini kekuatan, kecepatan, kelincahan, kelentukan, daya tahan, serta power dapat memberikan pengaruh terhadap pencapaian prestasi olahraga. Khususnya pada cabang olahraga bola voli, keberhasilan dari servis yang dilakukan sangat dipengaruhi oleh keadaan fisik. Salah satu indikasi keadaan fisik atlet yang sangat mempengaruhi terhadap penampilan saat melakukan servis adalah kekuatan otot tungkai dan kekuatan otot lengan. Secara teoretis dapat dikatakan bahwa keadaan fisik atlet berbanding lurus dengan prestasi yang dicapainya, artinya semakin baik atlet memiliki keadaan fisiknya, maka prestasi yang didapat akan tinggi dan mudah dicapai. Selanjutnya setelah dilakukan pengolahan dan analisis terhadap data dengan pendekatan statistik deskriptif menunjukkan bahwa kekuatan otot tungkai dan kekuatan otot lengan memiliki hubungan yang positif terhadap akurasi servis dalam permainan bola voli. Hal ini ditunjukkan dengan hasil penghitungan melalui koefisien korelasi, uji signifikansi koefisien korelasi, serta uji determinasi korelasional yang menunjukkan adanya nilai positif pada beberapa variabel yaitu kekuatan otot tungkai terhadap akurasi servis, kekuatan otot lengan terhadap akurasi servis, serta

kekuatan otot tungkai dan kekuatan otot lengan yang secara bersama-sama memiliki kontribusi terhadap prestasi akurasi servis dalam permainan bola voli.

LATAR BELAKANG Permainan bola voli merupakan permainan olahraga beregu yang membutuhkan kerjasama tim dalam sebuah regu. Selain membutuhkan keterlibatan kerjasama antar individu dalam sebuah tim, olahraga bola voli juga merupakan cabang olahraga yang memiliki unsur gerak yang kompleks. Kompleksitas tersebut diindikasikan dengan terlibatnya beberapa unsur penguasaan keterampilan di antaranya penguasaan keterampilan teknik, keterampilan taktik, keterampilan fisik, serta mental. Berkenaan dengan hal ini Kosasih (1993:123), menjelaskan bahwa : Bola voli merupakan permainan beregu, tetapi meskipun demikian kemampuan perorangan yang tinggi akan mempermudah untuk menggalang suatu kerjasama yang memberikan hasil akhir yang bermutu dan baik. Penjelasan tersebut mengindikasikan bahwa, ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi tercapainya prestasi dalam olahraga, dintaranya adalah keterampilan teknik. Keterampilan teknik dasar itu sendiri adalah suatu gerakan yang sangat sederhana, mudah dilakukan dan yang mendasari gerak yang selanjutnya, serta sebagai faktor penunjang untuk dapat bermain bola voli dengan baik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa teknik dasar yang baik merupakan modal yang utama dalam menentukan permainan bola voli dengan kualitas permainan yang baik. Dalam hal ini Kosasih (1993:135), mengatakan bahwa : Dalam mempertinggi prestasi bola voli, teknik ini erat hubungannya dengan kemampuan gerak, kondisi fisik, taktik dan mental. Teknik dasar bola voli harus betul-betul; dikuasai terlebih dahulu guna dapat mengembangkan mutu prestasi bola voli. Lebih lanjut Bachtiar dkk. (2003), menjelaskan bahwa : Yang dimaksud dengan teknik dasar adalah proses melahirkan kegiatan jasmani yang ditampilkan dalam bentuk gerakan untuk mencapai sesuatu secara efesiaen dan efektif. Dari batasan tersebut dapat disebutkan bahwa beberapa macam teknik dasar dalam bermain bola voli di antaranya adalah servis, pasing (bawah dan atas), spike, dan block. Terlepas dari beberapa macam teknik dasar tersebut, yang menjadi pengamatan penulis pada penelitian ini adalah terfokus pada keterampilan teknik dasar servis. Dalam pencapaian sebuah prestasi yang tinggi dibutuhkan peranan dari beberapa faktor diantaranya faktor eksternal dan internal. Indikator yang dapat diamati dari faktor eksternal adalah dengan keterlibatan yang menyeluruh dari semua aspek dari mulai manajemen organisasi, kepengurusan, serta sarana dan prasarana olahraga. Sedangkan beberapa faktor internal yang dapat

diamati diantaranya adalah peranan seorang atlet, pelatih, serta proses pelatihan itu sendiri. Berkaitan dengan hal tersebut Harsono (1988:100), menyatakan bahwa : Untuk mencapai prestasi maksimal harus ada empat aspek yang perlu diperhatikan dan dilatih secara seksama oleh atlet yaitu (a) latihan fisik, (b) latihan teknik, (c) latihan taktik, dan (d) latihan mental. Terlepas dari beberapa macam teknik dasar tersebut di atas, yang menjadi pengamatan penulis pada penelitian ini adalah terfokus pada keterampilan teknik dasar servis. Secara pengamatan teknik, servis dalam permainan bola voli memiliki beberapa jenis, salah satunya adalah servis bagian bawah dan servis atas. Servis bawah dipandang sebagai teknik dasar servis yang paling mudah, oleh sebab itu teknik servis ini sering dilakukan oleh para pemain yang tergolong pemain pemula atau kelompok kelas belajar. Keberhasilan suatu permainan bola voli yang baik pada tingkat kelompok belajar pendidikan jasmani salah satunya didapat melalui proses pembelajaran dengan berbagai perangkat di dalamnya. Salah satu perangkat pembelajaran, di dalamnya terdapat metode atau bentuk-bentuk latihan untuk meningkatkan kemampuan fisik tubuh. Dalam pengembangannya terdapat beberapa macam bagian dari komponen fisik yang mendukung terhadap keberhasilan dalam penampilan keterampilan teknik pada cabang olahraga. Yang menjadi pengamatan penulis secara analisis gerak, dalam dalam melakukan servis terlibat beberapa gerakan tubuh diantaranya otot bagian lengan serta otot bagian tungkai. Secara fungsi fisiologis, untuk mendapatkan hasil pukulan serrvis yang baik dibutuhkan kondisi fisik yang baik pula, salah satunya adalah kekuatan otot tungkai dan otot lengan. Berkenaan dengan hal ini Harsono (2001:24), menjelaskan bahwa : Kekuatan adalah kemampuan otot untuk membangkitkan tegangan/force terhadap suatu tahanan. Berdasarkan pada pemahaman tersebut, penulis merasa tertarik untuk menerapkan pola pembelajaran atau pola latihan khususnya pada teknik servis pada cabang olahraga bola voli dengan mengambil tingkat pengaruh pada kekuatan otot tungkai dan kekuatan otot lengan. Berdasarkan pada pemahaman tersebut di atas, maka penulis bermaksud mengadakan penelitian lebih jauh pada sebuah judul penelitian Pengaruh Kekuatan Otot Tungkai dan Kekuatan Otot Lengan Terhadap Akurasi Servis Dalam Permainan Bola Voli di SMP Mustika.

TUJUAN PENELITIAN Dalam penelitian ini penulis memiliki tujuan penelitian di antranya adalah sebagai berikut : 1. Ingin mengetahui pengaruh latihan kekuatan otot tungkai terhadap akurasi servis dalam permainan bola voli. 2. Ingin mengetahui pengaruh latihan kekuatan otot lengan terhadap akurasi servis dalam permainan bola voli. 3. Ingin mengetahui pengaruh latihan kekuatan otot tungkai dan kekuatan otot lengan secara bersama-sama terhadap akurasi servis dalam permainan bola voli. METODE PENELITIAN Metode penelitian deskriptif adalah salah satu metode yang dapat memecahkan serta menyelidiki masalah yang diteliti dan dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya terjadi pada saat sekarang dengan maksud untuk mendapatkan gambaran umum yang lebih jelas, sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antara fenomena yang diteliti. Mengenai metode penelitian ini Sudjana (189:64), menjelaskan bahwa : Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskriptifkan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang. INSTRUMEN PENELITIAN Untuk menghasilkan data dalam penelitian ini, dapat digunakan alat pengumpul data atau yang disebut instrumen penelitian. Data tersebut didapat dari hasil pengukuran dan pengetesan melalui alat pengumpulan data. Adapun beberapa alat pengumpul data/ instrumen penelitian ini di antaranya : 1. Untuk mengukur kekuatan otot tungkai penulis menggunakan alat ukur vertical power jump, bersumber pada Nurhasan (2000:145), dengan tingkat validitas 0.98 dan reliabilitas sebesar 0.97. 2. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur kekuatan otot lengan, penulis menggunakan tes two hand medice ball put, bersumber pada Nurhasan (2000:144) dengan tingkat validitas 0.77 dan reliabilitas 0.81.

3. Alat ukur untuk mengukur keterampilan servis adalah tes keterampilan servis dalam permainan bola voli dengan tingkat validitas sebesar 0.79 dan tingkat reliabilitas sebesar 0.87. HASIL PENELITIAN Setelah dilakukan penghitungan dan pengukuran data dari beberapa variabel tersebut di atas, maka di dapat nilai yang menunjukkan nilai rata-rata dan simpangan baku untuk setiap variabel. Adapun nilai rata-rata dan simpangan baku untuk setiap variabel dapat dilihat dalam tabel berikut ini : Tabel 4.1 Hasil Penghitungan Nilai Rata-Rata dan Simpangan Baku Masing-Masing Variabel Penelitian Variabel Penelitian Nilai Rata-rata Simpangan Baku Kekuatan Otot Tungkai (X1) 50.00 9.98 Kekuatan Otot Lengan (X2) 50.00 9.96 Akurasi Servis dalam Permainan Bola Voli (Y) 50.00 10.00 Sebelum melangkah pada penghitungan nilai-nilai korelasional beberapa variabel terlebih dahulu penulis menghitung data yang di dapat dengan pengujian homogenitas dan penghitungan normalitas liliefors, dikarenakan jumlah sampel sedikit yaitu dibawah 100 orang. Hal ini dilakukan

untuk mencari nilai kenormalan distribusi yang nantinya akan berguna sebagai ketentuan dalam pengujian statistik. Dimana apabila distribusi mempunyai nilai yang normal, maka pengujiannya dilakukan dengan pengujian statistik parametrik, sebaliknya apabila nilai yang didapat menunjukan distribusi yang tidak normal, maka pengujian statistik dilakukan dengan pengujian non parametrik. Adapun hasil penghitungan uji homogenitas dan normalitas dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.2 Hasil Penghitungan Homogenitas Masing-Masing Variabel Penelitian Variabel Nilai F-Hitung Nilai F-Tabel Kesimpulan Kekuatan Otot Tungkai Terhadap Akurasi Servis 1.00 3.18 Homogen Kekuatan Otot Lengan Terhadap Akurasi Servis 1.01 3.18 Homogen Kriteria pengujian homogenitas tersebut di atas adalah tolak hipotesis Ho jika, F-hitung > F-tabel dengan dk untuk pembilang dan penyebut (n-1), dan (α = 0.05) dalam hal lain tolak Ho. Berdasarkan kepada hasil pengolahan dan analisis data variabel penelitian, maka diketahui nilai F-

hitung untuk kekuatan otot tungkai sebesar (1.00), dan kekuatan otot lengan sebesar (1.01). Nilai tersebut menunjukkan tingkat homogen, hal ini dikarenakan nilai tersebut berada di bawah nilai F- tabel dengan dk = (n-1, n-1) pada taraf nyata α = 0.05 (nilai F-tabel = 3.18) dengan demikian hasil pengujian kesamaan dua variansi tersebut menunjukkan distribusi data yang homogen. Tabel 4.3 Hasil Penghitungan Normalitas Data Distribusi Masing-Masing Variabel Penelitian Variable Nilai L-Hitung Nilai L-Tabel Kesimpulan Kekuatan Otot Tungkai (X1) 0.1246 0.2580 Normal Kekuatan Otot Lengan (X2) 0.2443 0.2580 Normal Akurasi Servis (Y) 0.1517 0.2580 Normal Dari hasil penghitungan uji normalitas distribusi data pada tabel 4.3 di atas, dapat disimpulkan bahwa ketiga variabel mempunyai distribusi yang normal, hal ini berdasarkan pada

pengujian normalitas dimana untuk kekuatan otot tungkai nilai Lo didapat (0.1246), untuk kekuatan otot lengan nilai Lo didapat (0.2446), serta untuk akurasi servis dalam permainan bola voli nilai Lo didapat (0.1517). Semua nilai (Lo) tersebut menunjukkan nilai yang lebih kecil dari L-tabel (0.2580) dalam taraf derajat kepercayaan (α = 0.05 ) dengan sampel (n = 10), sehingga analisis teknik korelasi yang dipergunakan adalah dengan pendekatan statistik parametrik. Selanjutnya langkah penghitungan berikutnya adalah mengukur dan menghitung data distribusi untuk nilai koefesien korelasi sederhana dan uji signifikansi koefesien korelasi. Adapun hasil nilai penghitungannya dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.4 Hasil Penghitungan Koefisien Korelasi Antara Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat Korelasi Koefisien Korelasi (r) r 2 X 1 terhadap Y (ry.1) 0.78 0.61 X 2 terhadap Y (ry.2) 0.64 0.41 Pada penghitungan distribusi di atas, menunjukkan, bahwa korelasi antara variabel kekuatan otot tungkai dengan akurasi servis memiliki hubungan dengan nilai korelasi sebesar (0.78), Sedangkan untuk korelasi antara variabel kekuatan otot lengan dengan akurasi servis memiliki hubungan dengan nilai korelasi sebesar (0.64).

Kemudian untuk mengetahui keberartian dari korelasi tersebut, selanjutnya dilakukan penghitungan signifikansi koefisien korelasi. Hasil penghitungannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.5 Hasil Penghitungan Nilai Signifikansi Koefisien Korelasi Antara Variabel Bebas terhadap Variabel Terikat Korelasi Nilai t-hitung Nilai t-tabel Kesimpulan X 1 terhadap Y (ry.1) 3.53 2.23 Signifikan X 2 terhadap Y (ry.2) 2.36 2.23 Signifikan Dari penghitungan distribusi di atas, didapat nilai untuk t yang menunjukkan nilai signifikansi koefisien korelasi antara variabel kekuatan otot tungkai dengan akurasi servis sebesar (3.53), dan variabel kekuatan otot lengan dengan akurasi servis sebesar (2.36). Selanjutnya kriteria pengujiannya adalah jika t tabel t hitung t tabel, maka Ho diterima atau korelasinya tidak signifikan. Dikarenakan nilai t-tabel yang didapat dengan taraf signifikansi/ nyata (α = 0.05) dihasilkan (2.23), maka pengujian tersebut di atas menunjukkan pengujian yang signifikan terhadap data distribusi. Setelah dilakukan penghitungan untuk nilai distribusi korelasi sederhana antara variabel bebas dengan variabel terikat, selanjutnya dilakukan penghitungan untuk mencari nilai koefisien korelasi ganda (multipel korelasi) serta signifikansi koefisien korelasi ganda antara beberapa variabel. Adapun hasil penghitungannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.6 Hasil Penghitungan Nilai Koefisien Korelasi Ganda Beberapa Variabel Korelasi Koefisien Korelasi (r) r 2 X 1 Y X 2 Y X 1 X 2 0.78 0.61 0.64 0.41 0,61 0,37 R y12 0.81 Dari penghitungan tabel 4. 6 di atas, didapatkan hasil penghitungan untuk nilai koefisien korelasi ganda beberapa variabel yaitu r x1y, r x2y, r x1x2 masing-masing sebesar (0.78), (0.64), dan (0.61). sedangkan nilai untuk koefisien korelasi ganda (R y.12 ) didapat skor sebesar 0.81. Kemudian untuk mengetahui keberartian nilai korelasi ganda tersebut, selanjutnya dilakukan penghitungan signifikansi koefisien korelasi secara ganda. Adapun hasil penghitungannya dapat dilihat pada table di bawah ini : Tabel 4.7 Hasil Penghitungan Nilai Signifikansi Koefisien Korelasi Ganda Korelasi Nilai F-hitung Nilai F-tabel Kesimpulan X 1 X 2 terhadap Y (ry.12) 6.68 3.18 Signifikan

Data tersebut di atas menunjukkan nilai signifikansi koefisien korelasi ganda sebesar (6.68). Kriteria pengujiannya adalah jika F hitung F table, maka Ho diterima dan hal lainnya ditolak. Berdasarkan nilai tersebut melebihi dari nilai F-tabel dalam taraf nyata (ά = 0.05) dengan dk = n- k-1, yaitu sebesar (6.68), oleh sebab itu kesimpulan penghitungan tersebut menunjukkan nilai yang signifikan. Selanjutnya untuk mengetahui serta mengukur persentasi/ kontribusi dari beberapa variabel bebas terhadap variabel terikat yaitu kontribusi kekuatan otot tungkai dan kekuatan otot lengan terhadap akurasi servis dalam permainan bola voli, maka dihitung persentasi hubungan masing-masing variabel. Adapun hasilnya sebagai berikut : Tabel 4.8 Hasil Penghitungan Nilai Koefisien Korelasi Determinasi Antara Variable Bebas Dengan Variabel Terikat Korelasi D X 1 terhadap Y (ry.1) 61% X 2 terhadap Y (ry.2) 41% Penghitungan tabel 4. 8 di atas, menunjukkan nilai kontribusi yang dihasilkan yaitu dari faktor kekuatan otot tungkai terhadap akurasi servis sebesar (61%), dan faktor kekuatan otot lengan terhadap akurasi servis sebesar (41%),.

SIMPULAN Selanjutnya beberapa jawaban yang ada, penulis rumuskan dalam bab kesimpulan sebagai akhir dari penelitian yang telah dilakukan. Adapun beberapa kesimpulan penelitian tersebut diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Kekuatan otot tungkai memiliki pengaruh yang signifikan terhadap akurasi servis dalam permainan bola voli. 2. Kekuatan otot lengan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap akurasi servis dalam permainan bola voli. 3. Kekuatan otot tungkai dan kekuatan otot lengan secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap akurasi servis dalam permainan bola voli. DAFTAR PUSTAKA Arikunto Suharsimi. (1996). Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta. Barrow (1971). A Practical Approach Measurement in Physical Education. United State of Amerika. Beutellsthal (1986). Belajar Bermain Volley. Bandung : CV. Pioner Jaya. Harsono. (1988). Coaching : Aspek-aspek Psikologis Dalam Coaching. Jakarta : CV Tambak Kusuma. Harsono. (2000). Perencanaan Program Latihan. FPOK UPI : Bandung. Harsono. (2001). Latihan Kondisi Fisik. FPOK UPI : Bandung. Irsyad. Machfud (2000), Bola Voli. Depdikbud. Kleinman (1982). Pembinaan Teknik, Taktik, dan Kondisi dalam Bola Voli. Jakarta : PT. Gramedia. Kosasih (1985). Olahraga Teknik dan Program Latihan. Jakarta : Pressindo. Lutan (1988). Teori Belajar Keterampilan Motorik. Jakarta : Dirjen Pendidikan Tinggi (P2LPTK). Ma mun. Subroto (2001). Pendekatan Keterampilan Taktis dalam Pembelajaran Bola Voli. Jakarta : Direktorat Jenderal Olahraga.

Nasution (1987). Metode Penelitian. UGM Yogyakarta. Nurhasan. (2000). Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. FPOK UPI : Bandung. Nurhasan. (1999). Hand Out Statistika. FPOK UPI : Bandung. Schmidt (1985). Motor Behavior Programming, Control, and Acquisition. Berlin. Sudjana. (1996). Metoda Statistika. Bandung : Tarsito. Surachmad (1985). Pengantar Penelitian ILmiah Dasar dan Teknik Penelitian. Bandung : Tarsito. *) Loan Subarno, S.Pd ; Dosen Penjaskesrek FKIP UNISMA Bekasi