III. METODE PENELITIAN. menentukan tingkat hubungan antara variabel-variabel ini. belajar siswa kelas VIII Tahun Pembelajaran 2008/2009.

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN. Korelasional adalah suatu alat statistik, yang dapat digunakan untuk. menentukan tingkat hubungan antara variabel-variabel ini.

III. METODOLOGI PENELITIAN. korelasional, yaitu suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Sesuai dengan

III. METODE PENELITIAN. korelasional yaitu jenis penelitian yang menghubungkan satu variabel dengan

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Menurut

METODE PENELITIAN. akibat. Menurut Sumadi Suryabrata, (2003:82). Tujuan penelitian korelasi adalah

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional.

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Rajabasa Raya Kota Bandarlampung. Menurut Sugiyono (2012: 6) Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode korelasional. Menurut

III. METODE PENELITIAN. satu variabel dengan variabel lain dan apabila ada hubungan, berapa eratnya

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Kecamatan KotabumiUtara, Lampung Utara. Jenis penelitian ini adalah ex post facto., Penelitian ex post facto adalah suatu

III. METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2006:2). Metode penelitian yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode Eksperimental. Di dalam penelitian ini tes

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan penelitian di atas, maka metode yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. karena dalam penelitian ini membahas tentang faktor-faktot penyebab. Negeri 4 Sekampung Lampung Timur.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini ialah metode penelitian korelasi. Seperti yang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. metodologi penelitian mempunyai peranan yang sangat penting dalam pelitian

PENGARUH KEMAMPUAN MEMORI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012

III. METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif ini penulis ingin memaparkan data-data dan menganalisis data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. penelitian, analisis data, dan hipotesis statistik. Untuk lebih jelasnya pembahasan

III. METODE PENELITIAN. suatu metode penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi tertentu.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN X O

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. genap tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri 2 Labuhan Ratu Kota Bandar

(Luhut Panggabean, 1996: 31)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode korelasional yang bertujuan untuk. ekstrakurikuler terhadap budi pekerti siswa.

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENILITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

III. METODOLOGI PENELITIAN. Didalam penelitian ini menggunakan pendekatan Ex post Facto. Penelitian dengan Ex

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif asosiatif dengan

III. METODE PENELITIAN. langkah-langkah pengkajian dengan menggunakan metode penelitian agar

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Metode penelitian dapat digunakan sebagai pedoman dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Peternakan Negeri Lembang Cikole

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

III. METODOLOGI PENELITIAN. No. 1 Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung Tengah. agar kebenaran yang diungkapkan benar-benar di bentengi dengan bukti

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, sedangkan Metode yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Lampung yaitu di Fakultas Keguruan. Dan Ilmu Pendidikan tahun ajaran 2009/2010.

BAB III METODE PENELITIAN. Setyosari (2012:168) mengungkapkan bahwa: Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni quasi

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2013 di SMA N 1

III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Gedung Air kecamatan. Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian korelasi. Seperti yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian adalah ilmu pengetahuan yang membahas jalan atau cara mengemukakan

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang difokuskan pada kajian

BAB III METODE PENELITIAN Jenis dan Lokasi Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai alat pengumpulan data primer ( Hamidi, 2010: 140). sampel penelitian sudah pasti ada ( Darmawan, 2014: 68).

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dapat tercapai seperti yang diharapkan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November sampai Desember pada

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian ex post facto. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dapat tercapai seperti yang diharapkan.

Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam. suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen (experimental research)

BAB III METODE PENELITIAN. expost facto, karena bertujuan menggambarkan keadaan atau fenomena yang

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

28 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Penelitian Korelasi. Sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto (2006:270): Metode Penelitian Korelasional adalah suatu alat statistik, yang dapat digunakan untuk membandingkan hasil pengukuran dua variabel yang berbeda agar dapat menentukan tingkat hubungan antara variabel-variabel ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan positif yang kuat dan signifikan antara cara belajar siswa dan aktivitas belajar siswa dengan prestasi belajar siswa kelas VIII Tahun Pembelajaran 2008/2009. Hal ini sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto (2006:270). Tujuan penelitian korelasional adalah untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada, berapa eratnya hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan itu. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Suharsimi Arikunto, 2006:130). Pada penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah seluruh siswa kelas

29 VIII di SMP Negeri 3 Gadingrejo Tahun Pembelajaran 2008/2009 yang terdiri dari 5 kelas yang berjumlah 198 siswa. 2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Mengenai besarnya sampel penulis mengacu pada pendapat Suharsimi Arikunto (2006:134) yaitu: Untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah subyeknya besar, dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih. Berdasarkan pendapat tersebut di atas, maka pengambilan sampel menggunakan Teknik Proporsional Random Sampling yaitu pengambilan sampel dengan memperhatikan jumlah populasi dalam tiap-tiap kelas yang dilakukan secara acak (random) untuk menentukan jumlah sampel tiap-tiap kelas. Digunakan teknik ini karena pada tiap-tiap kelas berbeda-beda, sehingga dapat diperoleh sampel yang reperesentatif (dapat mewakili) dengan banyaknya subyek dalam tiap-tiap kelas. Adapun cara pengambilan sampelnya melalui undian, dengan menulis daftar anggota nama populasi per kelas sesuai dengan nomor urutnya pada kertas kecil yang digulung sesuai dengan jumlah populasi dan dimasukkan dalam kotak dan diundi, nama yang keluar diambil sebagai responden untuk sampel tiap-tiap kelas dan nama yang sudah keluar dimasukkan lagi ke dalam kotak sehingga setiap populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih lagi, kemudian dilakukan pengundian lagi untuk mendapatkan nama responden yang lain sampai

30 sampel terpenuhi. Begitu juga pengundian yang dilakukan untuk sampel cadangan, setiap kelas diambil dua siswa untuk sampel cadangan. Dalam penelitian ini sampel diambil sebesar 20% dari jumlah populasi 198 siswa, yaitu berjumlah 40 siswa dan sampel cadangannya berjumlah 10 siswa. Jadi total jumlah sampel yang diambil ada 50 siswa. Kemudian dari hasil sebaran sampel di atas dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini : Tabel 4. Jumlah Populasi dan Sampel Penelitian menurut Kelas No Kelas Populasi Sampel Cadangan Total yang Diambil 1 VIII A 40 8 2 10 2 VIII B 39 8 2 10 3 VIII C 39 8 2 10 4 VIII D 40 8 2 10 5 VIII E 40 8 2 10 Jumlah 198 40 10 50 Sumber : Data Hasil Perhitungan C. Variabel Penelitian 1. Variabel Bebas (X) Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah cara belajar siswa (X 1 ) dan aktivitas belajar siswa X 2 ). 2. Variabel Terikat (Y) Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS siswa kelas VIII di SMP Negeri 3 Gadingrejo Tahun Pembelajaran 2008/2009 yang selanjutnya disebut variabel (Y).

31 D. Definisi Operasional Variabel 1. Cara Belajar Siswa Cara belajar merupakan metode yang digunakan secara efektif dan efesien pada saat belajar, artinya kegiatan-kegiatan yang dilakukan siswa dalam situasi belajar, dan dilaksanakan secara teratur. Dari pengertian tersebut, maka indikator cara belajar adalah : (a). Pembuatan jadwal dan pelaksanaan, (b) Membaca buku pelajaran, (c) Membuat catatan, (d) Mengulangi bahan pelajaran, (e) Konsentrasi belajar Variabel cara belajar ini diukur dengan menggunakan skor yang diperoleh dari hasil kuesioner pilihan ganda. Jumlah pertanyaan untuk cara belajar sebanyak 23 soal. Dengan ketentuan bila memilih a memperoleh skor 2 sedangkan bila memilih b memperoleh skor 1. Sehingga skor tertinggi adalah 46 dan skor terendah adalah 23. Adapun untuk mengelompokkan cara belajar siswa menurut kategori sebagai berikut : 1. Cara belajar teratur 2. Cara belajar tidak teratur Rumus interval yang digunakan untuk menentukan kategori cara belajar ini sebagai berikut : I = NT NR (Soegyarto Mangkuatmojo, 1997 : 37) K Keterangan : I NT NR = Interval = Skor yang paling tinggi = Skor yang paling rendah

32 K = Jumlah alternatif jawaban Jadi : I = 46-23 2 I = 11,5 I = 12 Jadi, skor cara belajar adalah : 35-46 = Cara belajar teratur 23-34 = Cara belajar tidak teratur 2. Aktivitas Belajar Siswa Definisi operasional variabel aktivitas belajar siswa dalam penelitian ini adalah semua kegiatan yang dilakukan dengan sengaja dan terencana dalam proses belajar siswa di kelas. Adapun indikator aktivitas belajar siswa di kelas yaitu : (a) Memperhatikan penjelasan guru, (b) Mencatat atau membuat rangkuman pelajaran yang diberikan oleh guru, (c) Mengerjakan latihan soal-soal, (d) Menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru, (e) Membaca buku pelajaran, (f) Mendiskusikan materi pelajaran. Variabel aktivitas belajar ini diukur dengan menggunakan skor yang diperoleh dari hasil kuesioner pilihan ganda. Jumlah pertanyaan untuk aktivitas belajar sebanyak 27 soal. Sehingga skor tertinggi adalah 54 dan skor terendah adalah 27. Adapun untuk mengelompokkan aktivitas belajar siswa menurut kategori sebagai berikut :

33 a. Untuk siswa dengan kriteria aktif diberi skor 2 b. Untuk siswa dengan kriteria tidak aktif diberi skor 1 Rumus interval yang digunakan untuk menentukan kategori aktivitas belajar ini sebagai berikut : I = NT NR (Soegyarto Mangkuatmojo, 1997 : 37) K Keterangan : I NT NR K Jadi : = Interval = Skor yang paling tinggi = Skor yang paling rendah = Jumlah alternatif jawaban I = 54-27 2 I = 13,5 I = 14 Jadi, skor aktivitas belajar adalah : 41-54 = Aktivitas yang tinggi 27-40 = Aktivitas yang rendah 3. Prestasi Belajar Siswa Prestasi belajar IPS adalah hasil yang dicapai siswa dalam mata pelajaran IPS setelah siswa selesai mengikuti kegiatan belajar. Prestasi belajar yang dipakai dalam penelitian ini adalah nilai test yang dilakukan oleh peneliti yang berupa angka yang berkisar antara 0-100 yang dicapai siswa pada semester ganjil Tahun Pembelajaran 2008/2009.

34 E. Teknik Pengumpulan Data 1. Teknik Dokumentasi Teknik dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya (Suharsimi Arikunto, 2006:231). Teknik dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data yang tersedia, yaitu data tentang jumlah siswa dan prestasi belajar IPS, yaitu prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Gadingrejo Tahun Pembelajaran 2008/2009. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik dokumentasi untuk mengambil data berupa nilai siswa, nama-nama siswa, sejarah singkat sekolah, keadaan gedung sekolah, guru dan staf, denah sekolah dan peta sekolah. 2. Teknik Kuesioner Dalam bukunya Suharsimi (2006 : 225) berpendapat bahwa kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Jenis kuesioner yang akan digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner tertutup, artinya jawaban sudah disediakan sehingga responden tinggal memilih. Tujuan penggunaan metode ini adalah untuk mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah yang berkaitan dengan responden. Kuesioner ini dibuat oleh peneliti, sehingga perlu dilakukan uji coba terlebih dahulu untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrument. Setelah diketahui kevaliditan dan kereliabelan instrument baru dilakukan tes kuesioner. Dalam penelitian ini teknik kuesioner digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai cara belajar dan aktivitas belajar siswa kelas VIII di SMP Negeri 3 Gadingrejo.

35 3. Teknik Tes Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Suharsimi Arikunto, 2006:127). Instrument tes ini dapat digunakan untuk mengukur kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi. Tes prestasi ini diberikan setelah peserta telah mempelajari hal-hal sesuai dengan yang akan diteskan. Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes obyektif yang berjenis pilihan ganda. Tes prestasi ini dibuat oleh peneliti yaitu untuk mengetahui validitas, reabilitas, tingkat kesulitan, daya pembeda dan pola jawaban instrument yang akan diteskan maka perlu dilakukan uji coba instrument tes terlebih dahulu setelah diketahui kevaliditan, kereliabelan, tingkat kesukaran, daya pembeda dan pola jawaban instrument tes baru dilakukan tes. Sumber tes dari buku IPS terpadu Untuk SMP kelas VIII dan Lembar Kerja Siswa IPS terpadu untuk kelas VIII. Dalam penelitian ini tes digunakan untuk mengetahui prestasi siswa kelas VIII di SMP Negeri 3 Gadingrejo. F. Uji Persyaratan Instrumen 1. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrument yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi, sebaliknya instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah (Suharsimi Arikunto, 2006 :136). Untuk mengukur validitas suatu instrument digunakan rumus Korelasi Product Moment sebagai berikut :

36 rxy = N. XY ( X) ( Y) {N. X² - ( X)²} {N. Y² - ( Y)²} Keterangan : rxy N X Y = Koefisien Korelasi = Jumlah Responden = Jumlah Skor Item = Jumlah Skor Total (Suharsimi Arikunto,2006:162) Adapun kriteria pengujiannya adalah apabila rhitung > rtabel dengan taraf signifikansi 0,05 maka instrumen tersebut valid. Sebaliknya jika rhitung < rtabel maka instrumen tersebut tidak valid. (Suharsimi Arikunto, 2006:162). 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas digunakan untuk menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan. Dalam penelitian ini uji reliablitas menggunakan rumus Spearmen Brown sebagai berikut: r 11 = 2. rb 1 r b Keterangan: r i : Koefisien reliabel internal seluruh item r b : Korelasi product moment (Riduan, 2008:113). Keputusan diambil dengan membandingkan r 11 dengan r tabel Kaidah keputusan : Jika r 11 > r tabel berarti reliabel Jika r 11 < r tabel berarti tidak reliabel

37 3. Tingkat Kesukaran Bilangan yang menunjukkan sukar dan,mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran (dificulty index). Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,0. indeks kesukaran ini menunjukkan taraf kesukaran soal. Soal dengan indeks kesukaran 0,0 menunjukkan bahwa soal itu terlalu sukar, sebaliknya indeks 1,0 menunjukkan bahwa soalnya terlalu mudah. Dalam penelitian ini untuk mengukur tingkat kesukaran suatu soal menggunakan rumus sebagai berikut : p B JS Keterangan : P = Indeks Kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes Dengan kriteria sebagai berikut : Jika soal dengan P 1,00 sampai 0,30 adalah soal sukar Jika soal dengan P 0,30 sampai 0,70 adalah soal sedang Jika soal dengan P 0,70 sampai 1,00 adalah mudah 4. Daya Pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah).

38 5. Pola Jawaban Pola jawaban tes adalah distribusi peserta tes dalam menentukan pilihan jawaban pada soal pilihan ganda. Pola jawaban diperoleh dengan menghitung banyaknya testee (peserta tes) yang memilih pilihan jawaban a, b, c, dan d atau tidak memilih (blangko). Dari jawaban terlihat apakah pengecoh (distractor) berfungsi sebagai pengecoh yang baik atau tidak. Pengecoh yang tidak terpilih sama sekali oleh peserta tes berarti pengecoh tersebut jelek, terlalu menyolok menyesatkan. Sebaliknya sebuah pengecoh dapat berfungsi dengan baik apabila mempunyai daya tarik yang besar bagi peserta tes yang kurang memahami konsep atau kurang menguasai bahan. Suatu distractor atau pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik, jika paling sedikit dipilih oleh 5% peserta tes. G. Teknik Analisis Data 1. Uji Linieritas Linieritas artinya asumsi adanya hubungan dalam bentuk garis lurus antara variabel. Uji linieritas data ini digunakan untuk menguji apakah pola hubungan antara dua variable atau lebih yang sedang di ujikan ini memiliki pola hubungan linier atau tidak. Jika tidak memiliki hubungan linier maka hasil penelitian dengan menggunakan analisis korelasi dan korelasi ganda akan tidak berguna. Data tersebut linier, jika data yang diperoleh yakni 0,000 < 0,05. Jika nilai signifikan linierity pada kolom anova tabel lebih kecil dari 0,05 maka data tersebut linier.

39 2. Pengujian Hipotesis Untuk memberikan jawaban atas hipotesis, digunakan perhitungan secara manual dan SPSS (Statistical Product and Service Solution) menggunakan rumus Korelasi Product Moment dengan rumus sabagai berikut : n.( XY) ( X) ( Y) rxy= {n. X² - ( X)²} {n. X² - ( Y)²} Keterangan : r xy = Koefisien korelasi Xy X = Variabel bebas Y = Variabel terikat ( X) 2 = Jumlah dari nilai X yang telah dikuadratkan ( Y) 2 = Jumlah dari skor Y yang telah dikuadratkan X 2 = Jumlah kuadrat dari nilai X Y 2 = Jumlah kuadrat dari nilai Y XY = Jumlah hasil perkalian X dan Y n = Jumlah sample yang diteliti (Riduwan, 2008 :110) Kriteria Uji Hipotesis 1. Ada hubungan antara X dan Y jika koefisien korelasi tidak sama dengan 0 (nol) atau (r x1y 0), dan tidak ada hubungan antara X dan Y jika koefisien korelasi (r) sama dengan 0(nol) atau r X1Y = 0). 2. Jika nilai korelasi (r) positif maka hubungan antara X dan Y bernilai positif atau (r X1y > 0), dan jika nilai koefisien korelasi negatif maka hubungan antara X dan Y bernilai negative atau (r X1y < 0). 3. Untuk mengetahui kategori keeratan atau kekuatan hubungan X dan Y dapat diketahui setelah nilai r yang diperoleh dikonsultasikan pada tabel 4 interpretasi koefisien korelasi nilai r.

40 4. Terdapat hubungan yang signifikan pada taraf yang signifikansi 5% bila r hitung sama atau lebih dari pada r tabel ( r hitung r tabel). Tabel 5. Interpretasi Koefisien Korelasi nilai r No Besar Nilai r Interpretasi keeratan hubungan 1 Antara 0,80-1,000 Sangat kuat 2 Antara 0,60-0,799 Kuat 3 Antara 0,40-0,599 Cukup Kuat 4 Antara 0,20-0,399 Rendah 5 Antara 0,000-0,199 Sangat rendah Riduwan, 2008 : 136 Analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis cara belajar dan aktivitas belajar siswa pada penelitian ini menggunakan korelasi ganda rx 1 x 2 y dengan rumus sebagai berikut: rx 1. x 2. y = 2 2 r yx1 r yx 2ryx ryx2rx1 x2 1 2 1 2 r x1 x2 Keterangan: rx 1 x 2 y = Korelasi antara variable X 1 dengan X 2 secara bersama-sama dengan variabel y rx 1 y = Korelasi Product moment antara x 1 dengan y rx 2 y = Korelasi Product moment antara x 2 dengan y rx 1 x 2 y = Korelasi Product moment antara x 1 dengan x 2 ( Riduwan, 2008:190)