ABSTRACT. Keywords : Accreditation, KARS, APK 3.2, APK, APK 3.3 Bibliography : 19 ( ) ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan pembahasan, maka dapat

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat

TINJAUAN PELAKSANAAN STANDAR APK 3.2, APK DAN APK 3

Tinjauan Pelaksanaan Standar MKI 11 dan MKI 12 Dalam Rangka Persiapan Akreditasi Kars 2012 di Bagian Filing Rawat Inap RSUD Majenang Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Nilai skor APK 3.2, APK 3.2.1, APK 3.3. Kendala. Gambar 3.1. Kerangka konsep

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pengisian lembar resume dokter dalam pemenuhan standar akreditasi

TINJAUAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS BERDASARKAN ELEMEN PENILAIAN STANDAR JCI DI BANGSAL RAJAWALI 4B RSUP DR.KARIADI SEMARANG TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

TINJUAN PENGETAHUAN PERAWAT RAWAT INAP DALAM PENGISIAN FORMULIR RM.15 (RESUME KEPERAWATAN PASIEN KELUAR) DI RSUD TUGUREJO SEMARANGTAHUN 2014

QUANTITATIVE ANALYSIS OF THE MEDICAL RECORD DOCUMENT CASES OF STROKE HOSPITALIZATIONS FOURTH QUARTER OF 2012 IN THE HOSPITAL KRT SETJONEGORO WONOSOBO

KARS ACCREDITATION READINESS REVIEW SECTION OF COMMUNICATION AND INFORMATION MANAGEMENT (ICM) STANDARD ICM. 19 ICM. 19.1, ICM , ICM. 19.

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan

ANALISA KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP KASUS DEMAM THYPOID DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA PEKALONGAN PADA PERIODE TRIWULAN 1 TAHUN

JURNAL VISIKES - Vol. 10 / No. 1 / April 2011

HUBUNGAN PENGETAHUAN DOKTER DENGAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI POLIKLINIK NEUROLOGI RSUP DR. KARIADI SEMARANG OKTOBER 2008.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Rekam medis merupakan berkas yang berisikan informasi tentang

analisis kuantitatif kelengkapan dokumen rekam medis Pasien rawat inap kasus Cedera kepala ringan di rsud kabupaten karanganyar TaHun 2013

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KETIDAKLENGKAPAN FORMULIR INFORMED CONSENT DI RUMAH SAKIT UNGARAN TAHUN Efi Sriatmi*), dr.zaenal Sugiyanto,M.

PENGARUH PENERAPAN SEBELUM DAN SESUDAH ADANYA CLINICAL PATHWAY KASUS TYPHOID TRIWULAN I TAHUN 2016 DI RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

*) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro. **) Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

*) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro. **) Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

TINJAUAN KEBUTUHAN RAK FILE DOKUMEN REKAM MEDIS (DRM) RAWAT INAP DI RSUD DR. H. SOEWONDO KENDAL TAHUN 2016

Kata Kunci PENDAHULUAN

Tinjauan Kelengkapan Isi Rekam Medis Pada Formulir Resume Medis Kasus Bedah Di Rumah Sakit Haji Pondok Gede Jakarta Pada Tahun 2017

ANALISA KETIDAKLENGKAPAN DATA DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA KASUS GASTROENTERITISDI RSU SINAR KASIH PURWOKERTO PERIODE TRIWULAN IV TAHUN 2012

LAELA MIFTAHUL JANNAH

ABSTRACT. : Inpatient Medical Record Documents patients BPJS case SectioCaesaria, Review of Quantitative, Qualitative Review, Accuracy Code.

KEAKURATAN KODE DIAGNOSA UTAMA DOKUMEN REKAM MEDIS PADA KASUS PARTUS DENGAN SECTIO CESAREAN DI RUMAH SAKIT PANTI WILASA CITARUM TAHUN 2009

APK 1.1. Elemen penilaian APK 1.1.

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang

Halaman Pengesahan. Artikel Ilmiah

TINJAUAN HUBUNGAN ANTARA SPESIFISITAS DIAGNOSIS UTAMA DENGAN AKURASI KODE KASUS PENYAKIT BEDAH PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014

EVALUASI PENGELOLAAN FILING REKAM MEDIS RAWAT JALAN UNTUK PENCEGAHAN MISSFILE DI RSUD MAJENANG KABUPATEN CILACAP TAHUN 2016

KRITERIA PEMULANGAN DAN TINDAK LANJUT PASIEN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

EVALUASI KINERJA ASSEMBLING DALAM PENGENDALIAN KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI ASSEMBLING RSUD UNGARAN TAHUN Devi Ayu Kumalasari*),

QUANTITATIVE AND QUALITATIVE ANALYSIS OF THE IN-PATIENT MEDICAL RECORD DOCUMENTS FOR PATIENTS WITH HYPERTENSION AT THE PANTI WILASA DR

Tinjauan Implementasi Persetujuan Tindakan Kedokteran di BLUD Rumah Sakit Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin Periode Mei-Juni Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN. rawat jalan, dan gawat darurat. Setiap rumah sakit dalam memberikan. KARS Oleh karena itu, untuk menunjang tercapainya tujuan

DAFTAR DOKUMEN APK BERDASARKAN ELEMEN PENILAIAN

GAMBARAN PELAKSANAAN RUJUKAN LANJUT BERJENJANG PADA PASIEN BPJS DI PUSKESMAS NGESREP KOTA SEMARANG TAHUN 2015 ABSTRAK

Keywords: Quality assurance, qualitative and quantitative analysis, filling

TINJAUAN PELAKSANAAN PELEPASAN INFORMASI MEDIS UNTUK KEPERLUAN VISUM ET REPERTUM DARI ASPEK HUKUM KESEHATAN DI RSUD KABUPATEN BATANG TAHUN 2016

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

Analisis Faktor Penyebab Keterlambatan Penyerahan Klaim BPJS di RS Panti Nugroho

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, bahwa rumah. sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat

BAB 1 : PENDAHULUAN. Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), sistem INA CBG s (Indonesia Case Base

ABSTRAK TINJAUAN TATALAKSANA REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT KEPOLISIAN PUSAT RADEN SAID SUKANTO DI JAKARTA TAHUN 2010

FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DALAM BATAS WAKTU PELENGKAPAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA

ABSTRACT. Keywords: hospital's internal report. xvi

SKRIPSI PENGARUH AKREDITASI TERHADAP KELENGKAPAN PENGISIAN RESUME PASIEN RAWAT INAP DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIT I

TINJAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR PELEPASAN INFORMASI MEDIS UNTUK KEPERLUAN VISUM ET REPERTUM DARI ASPEK TEORI DI RST BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG

: Delay Repayment, Of Medical Record Documents, Assembling

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN REKAM MEDIS RAWAT INAP DENGAN MENGGUNAKAN DIAGRAM FISHBONE DI RUMAH SAKIT PERTAMINA JAYA TAHUN 2017

TINJUAN PENGETAHUAN DOKTER RAWAT INAP DALAM KELENGKAPAN PENGISIAN FORMULIR RM.11 (RESUME KELUAR) DI RSUD BREBES TAHUN 2015

STUDI TENTANG PELAKSANAAN SISTEM RUJUKAN KASUS DM (DIABETES MELLITUS) DI UPTD PUSKESMAS BOYOLALI I KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2014

PELAKSANAAN SISTEM PENYIMPANAN DOKUMEN REKAM MEDIS INAKTIF UNTUK PERSIAPAN NILAI GUNA RS BHAYANGKARA SEMARANG TAHUN 2016

Analisis Kelengkapan Pengisian Resume Medis Rawat Inap Periode April di Rumah Sakit Bhayangkara Banjarmasin Tahun 2011

Aditia Novitasari *), ArifKurniadi, M.Kom **)

BAB I PENDAHULUAN. ketepatgunaan perawatan pasien di rumah sakit. tingkat dasar pada tanggal 12 juli 2014 dan sudah dilakukan kunjungan

TINJAUAN FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI BALAI KESEHATAN PARU MASYARAKAT (BKPM) SEMARANG TAHUN 2015

Tinjauan Pengetahuan dan Sikap Dokter dalam Pengisian Resume Medis Rawat Inap RS Permata Bunda Purwodadi Tahun 2015

ANALISIS PELAKSANAAN RETENSI DAN PENYIMPANAN DOKUMEN REKAM MEDIS INAKTIF FILING RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANG TAHUN 2016

Retno Mukti*), Arif Kurniadi**) *) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro **) Dosen Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Peraturan Menteri Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan di rumah sakit. Rekam medis harus berisi informasi lengkap perihal

Nugrahaning Pundi Astanti

PERNYATAAN PERSETUJUAN

ASPEK HUKUM PELEPASAN INFORMASI MEDIS PASIEN SEHUBUNGAN DENGAN KLAIM ASURANSI BPJS DI RS BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG TAHUN 2014

BAB I : PENDAHULUAN. setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktek kedokteran wajib membuat

TINJAUAN TINGKAT KEJADIAN MISSFILE DAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBABNYA DI FILING RSUD SUNAN KALIJAGA KABUPATEN DEMAK TRIWULAN I TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi

TINJAUAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PENGEMBALIAN DRM PASIEN BPJS DARI BANGSAL RAWAT INAP KE ASSEMBLING DI RS. BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG

ANALISA PELAKSANAAN INDEKS PENYAKIT PADA BAGIAN KODING/INDEKSING DI RSI KENDAL TAHUN 2016

Program Studi DIII Rekam Medis & Informasi Kesehatan Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang 2013 ABSTRAK

FAKTOR FAKTOR KETERLAMBATAN PENGEKLAIMAN BPJS DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANG TAHUN 2015 ABSTRAK

PENGARUH AKREDITASI TERHADAP KELENGKAPAN PENGISIAN RESUME PASIEN RAWAT INAP DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIT I

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

TINJAUAN PELAKSANAAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL DISTRIBUSI REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BEKASI

Dalam upaya memperoleh data, penelitian ini menggunakan wawancara. sebagai salah satu metode untuk melakukan pengkajian data secara mendalam.

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN RESUME MEDIS PASIEN HYPERPLASIA OF PROSTATE

MANAJEMEN REKAM MEDIS DALAM STANDAR AKREDITASI VERSI 2012

FAKTOR KETERLAMBATAN PENYERAHAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP DARI BANGSAL KE ASSEMBLING DI RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG 2013

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN DAN PENGEMBALIAN REKAM MEDIS RAWAT INAP RUMAH SAKIT

analisis kuantitatif dokumen rekam medis rawat inap dengan diagnosis VERTIGO di rsi amal sehat PeriOde TriWulan iv Pada TaHun 2012

Tinjauan Pelaksanaan Prosedur Pengembalian DRM dari Assembling ke Filing di RS Panti Wilasa Citarum Semarang Tahun 2016

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 2 No 1 Januari 2015

Tinjauan Kelengkapan Diagnosis Visum Et Repertum Psikiatrik di Rumah Sakit Jiwa Daerah Sambang Lihum Tahun 2015

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Tri Purnama Sari. : Kendala Petugas Rekam Medis, Kode Penyakit, BPJS ABSTRACT

DESCRIPTIVE ANALYSIS INDICATORS GROSS DEATH RATE ( GDR ) AND NET DEATH RATE ( NDR ) IN RSUD TUGUREJO SEMARANG

TINJAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR PENYERAHAN DOKUMEN REKAM MEDIS DARI RAWAT INAP KE BAGIAN FILING DI RS PANTI WILASA DR.CIPTO SEMARANG TAHUN 2013

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PADA PASIEN TYPOID DI RSUD KOTA SEMARANG PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014

ANALISIS PENGISIAN FORMULIR RESUME MEDIS DIABETES MELLITUS PASIEN RAWAT INAP

BAB I PENDAHULUAN. medis. Sistem pelayanan rekam medis adalah suatu sistem yang. pengendalian terhadap pengisian dokumen rekam medis.

INTISARI TINGKAT KESIAPAN INSTALASI GAWAT DARURAT DALAM PELAKSANAAN SASARAN KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT BEDAH SINDUADI

EVALUASI KELENGKAPAN REKAM MEDIS BERDASARKAN STANDAR KARS 2012 DI RSU MUHAMMADIYAH PONOROGO

PERBANDINGAN KELENGKAPAN PENGISIAN REKAM MEDIS ANTARA DOKTER UMUM DAN DOKTER SPESIALIS JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

TINJAUAN PELAKSANAAN RETENSI DENGAN STANDAR AKREDITASI KARS MKI 12 DI FILING RSJD DR. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

REVIEW PREPAREDNESS OF ACCREDITATION KARS 2012 BASE ON STANDARDS OF APK 3.2, APK 3.2.1, AND APK 3.3 IN PERMATA BUNDA HOSPITAL PURWODADI Siti Margiana *), Eti Rimawati**) *) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro **) Fakultas Kesehatan Dian Nuswantoro ABSTRACT Background : Standard of APK 3.2, APK 3.2.1, and APK 3.3 focused on patients discharge and resume of outpatients. Of the 10 medical records document surgical case and non surgical cases, there were two resume of patient discharge that incomplete in the case of surgery and 2 resume that incomplete in the case of non-surgical. Of the 10 medical record documents in the case of surgical and non-surgical cases found 40% of incomplete resume. Outpatient resume was not run according to standard of APK. This study aimed to determine the readiness of accreditation KARS 2012 based on standard of APK 3.2, APK 3.2.1, and APK 3.3. Methods : This was descriptive research and case study approach. The collection of data through observation of the policy, the implementation of Standard Operating Procedures, and 98 resume of patient discharge, also interviews with APK team and 5 chief of nursing ward.the results showed that 17 policies and 17 Standard Operating Procedure that supports the standard, but there were posedur that not run by officers. Efforts accreditation KARS 2012, hospital set up manufacture of Standard Operating Procedures, policy making and socialization. The results of observation of resume APK 3.2 showed that a copy of resume that given to referral practitioner 0%, a copy of the resume that given to patients 0% and when the resume was completed and submitted to the medical records of patients 0%. Result : Result observation of resume APK 3.2.1 that resume of patient discharge contains diagnostic and therapeutic procedures that have been performed 67.3% and resume of patient discharge contain a state / status of patient 0%. Results observation of resume APK 3.3 showed that 0% were not achieve. In the APK standard 3.2 there were 3 elements that have not been reached. In 3.2.1 APK standards still exist two elements that have not been reached. In the APK standard 3.3 showed 5 elements were not achieved due to resume of outpatient care was not exercised. Standard APK 3.2 have percentage 44.4% (1 element was reached), the standard 3.2.1 APK have percentage 72.2% (second element were reached), and the standard of APK 3.3 have percentage 33.3% (nothing was achieved). Conclusion : Readiness accreditation KARS 2012 at standard of APK 3.2, APK 3.2.1 and APK 3.3 by completing the policy, monitoring and evaluation the implementation of Standard Operating Procedures and disseminate to physicians about the importance of completeness resume. Keywords : Accreditation, KARS, APK 3.2, 3.2.1 APK, APK 3.3 Bibliography : 19 (1997-2015) ABSTRAK Latar belakang : Standar APK 3.2, APK 3.2.1, dan APK 3.3 menitikberatkan pada resume pasien pulang dan resume pasien rawat jalan. Dari 10 dokumen rekam medis kasus bedah dan non bedah, terdapat 2 resume pasien pulang tidak lengkap pada kasus bedah dan 2 resume pada kasus non bedah. Dari 10 dokumen rekam medis pada kasus bedah dan kasus non bedah terdapat 40% resume pasien pulang tidak lengkap. Selain itu untuk resume pasien rawat jalan tidak dijalankan sesuai dengan salah satu standar APK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan akreditasi KARS 2012 berdasarkan standar APK 3.2, APK 3.2.1, dan APK 3.3.

Metode : Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data melalui metode observasi terhadap kebijakan, pelaksanaan Standar Operasional Prosedur, dan 98 lembar resume pasien pulang, serta wawancara kepada tim APK dan kepala bangsal keperawatan sejumlah 5 petugas.hasil penelitian menunjukkan terdapat 17 kebijakan dan 17 Standar Operasional Prosedur yang mendukung standar, namun masih terdapat posedur yang tidak dijalankan oleh petugas. Upaya akreditasi KARS 2012, rumah sakit menyiapkan pembuatan Standar Operasional Prosedur, pembuatan kebijakan dan sosialisasi. Hasil observasi lembar resume APK 3.2 yaitu salinan resume pasien pulang diberikan kepada praktisi perujuk 0%, salinan resume pasien pulang diberikan kepada pasien 0% dan kapan resume pasien pulang dilengkapi dan dimasukkan ke rekam medis pasien 0%. Hasil : Hasil observasi resume APK 3.2.1 yaitu resume pasien pulang berisi prosedure diagnostik dan terapetik yang telah dilakukan 67,3% dan resume pasien pulang berisi keadaan/ status pasien pada saat pulang 0%. Hasil observasi resume APK 3.3 yaitu 0% belum semuanya tercapai. Pada standar APK 3.2 masih ada 3 elemen yang belum tercapai. Pada standar APK 3.2.1 masih ada 2 elemen yang belum tercapai. Pada standar APK 3.3 ada 5 elemen tidak tercapai karena resume rawat jalan tidak dilaksanakan. Standar APK 3.2 prosentase 44,4% (1 elemen tercapai), standar APK 3.2.1 prosentase 72,2% (2 elemen tercapai), dan standar APK 3.3 prosentase 33,3% (tidak ada yang tercapai). Kesimpulan : Kesiapan akreditasi KARS 2012 pada standar APK 3.2, APK 3.2.1 dan APK 3.3 dengan cara melengkapi kebijakan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan Standar Operasional Prosedur serta sosialisasi kepada dokter terkait pentingnya kelengkapan resume. Kata kunci : Akreditasi, KARS, APK 3.2, APK 3.2.1, APK 3.3 Kepustakaan : 19 (1997-2015)

PENDAHULUAN Akreditasi rumah sakit adalah pengakuan terhadap rumah sakit yang diberikan oleh lembaga independen penyelenggaraan akreditasi yang ditetapkan oleh menteri, setelah dinilai bahwa rumah sakit yang belaku untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit secara berkesinambungan. [2] Penilaian pelayanan dalam meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit wajib melakukan akreditasi secara berkala minimal 3 tahun sekali, agar mutu dan kualitas pelayanan tetap terjaga dengan baik. Pada standar APK 3.2 berisi bahwa resume pasien pulang dibuat oleh DPJP (Dokter Penanggung Jawab Pelayanan) sebelum pasien pulang dari rumah sakit. Salinan resume pasien pulang ditempatkan dalam rekam medis dan sebuah salinan diberikan kepada pasien atau keluarganya, bila diatur dalam kebijakan rumah sakit atau kebiasaan umum sesuai peraturan perundang-undangan. Salinan resume pelayanan tersebut diberikan kepada praktisi kesehatan yang akan bertanggung jawab untuk pelayanan berkelanjutan bagi pasien atau tindak lanjutnya. [4] Pada standar APK 3.2.1 berisi bahwa resume pasien pulang lengkap. [4] Sedangkan pada standar APK 3.3 berisi bahwa rekam medis pasien rawat jalan yang mendapatkan pelayanan berkelanjutan berisi resume semua diagnosis yang penting, alergi terhadap obat, medikamentosa yang sedang diberikan dan riwayat prosedur pembedahan dan perawatan / hospitalisasi di rumah sakit. [4] Rumah Sakit Permata Bunda Purwodadi merupakan rumah sakit tipe C yang sedang mempersiapkan akreditasi KARS (Komisi Akreditasi Rumah Sakit) 2012 pada tahun 2016. Berbagai persiapan telah dilakukan termasuk dalam bagian Akses Ke Pelayanan Dan Kontinuitas Pelayanan yang terdapat di unit rekam medis, kelengkapan resume pasien pulang sangat berpengaruh terhadap mutu pelayanan dan elemen penilaian akreditasi pada standar APK 3.2, APK 3.2.1, dan APK 3.3. Menurut peneliti Ratna Puspitasari (tinjauan pengetahuan dokter rawat inap dalam kelengkapan pengisian formulir RM.11 resume) di RSUD BREBES TAHUN 2015 berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti jika tidak terlengkapi pengisiannya maka informasi tentang pasien tidak akurat, dan jika sewaktu-waktu dibutuhkan akan sulit untuk menilai keakuratan informasi tentang pasien. [6] Berdasarkan survei awal yang dilakukan peneliti terhadap kelengkapan dokumen rekam medis didapatkan 10 dokumen rekam medis kasus bedah dan non bedah. Dari 10 dokumen rekam medis tersebut terdapat 2 lembar resume pasien pulang tidak lengkap pada kasus bedah dan 2 lembar resume pasien pulang tidak lengkap pada kasus non bedah. Dari 10 dokumen rekam medis kasus bedah dan non bedah terdapat 40 % resume pasien pulang tidak lengkap.

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kesiapan akreditasi KARS 2012 berdasarkan standar APK 3.2, APK 3.2.1 dan APK 3.3. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif yaitu menjelaskan atau menggambarkan hasil penelitian sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Dengan pendekatan studi kasus yaitu memahami dan mendalami suatu kejadian yang dianggap sebagai suatu masalah. [14] Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah tim APK dan 5 kepala bangsal keperawatan, serta lembar resume pasien pulang dari dokumen rekam medis pasien rawat inap pada bulan januari-maret tahun 2016 sebesar 4002 lembar resume pasien pulang yang diperoleh dari total kunjungan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 98 lembar resume diambil berdasarkan rumus. HASIL 1. Kebijakan dan pelaksanaan SPO a. APK 3.2 Resume pasien pulang dibuat oleh DPJP sebelum pasien pulang sudah ada kebijakan dan item elemen penilaian tersebut tidak ada didalam SPO resume rawat inap, pelaksanaan pada kebijakan dan SPO belum sesuai. Resume berisi instruksi tindak lanjut sudah ada kebijakan dan item elemen penilaian tersebut sudah ada pada SPO resume rawat inap, pelaksanaan pada kebijakan dan SPO belum sesuai. Salinan resume pasien pulang diberikan kepada praktisi perujuk sudah ada kebijakan dan item elemen penilaian tersebut sudah ada pada SPO resume rawat inap, pelaksanaan pada kebijakan dan SPO belum sesuai. Salinan resume pasien pulang diberikan kepada pasien sudah ada kebijakan dan item elemen penilaian tersebut tidak ada pada SPO rawat inap, pelaksanaan kebijakan dan pelaksanaan belum sesuai. Kapan resume pasien pulang harus dilengkapi dan dimasukkan ke rekam medis pasien sudah ada kebijakan dan item elemen penilaian tersebut tidak ada didalam SPO, pelaksanaan kapan resume pasien pulang harus dilengkapi belum sesuai dengan kebijakan, kapan resume medis

dimasukkan ke rekam medis pasien sudah terlaksana dan SPO tidak terlaksana karena tidak ada didalam prosedure resume rawat inap. b. APK 3.2.1 Resume pasien pulang berisi alasan pasien dirawat, diagnosa dan penyakit penyertanya sudah ada kebijakan dan item elemen penilaian tersebut ada didalam SPO, pelaksanaan kebijakan dan SPO sudah sesuai. Resume pasien pulang berisi temuan fisik dan hal lain yang penting sudah ada kebijakan dan item elemen penilaian tersebut ada didalam SPO, pelaksanaan kebijakan dan SPO sudah sesuai. Resume pasien pulang berisi prosedure diagnostik dan terapetik yang dilakukan sudah ada kebijakan dan item elemen penilaian tersebut ada didalam SPO, pelaksanaan kebijakan dan SPO belum sesuai. Resume pasien pulang berisi medikamentosa termasuk obat waktu pulang sudah ada kebijakan dan item elemen penilaian tersebut ada didalam SPO, pelaksanaan kebijkan dan SPO belum sesuai. Resume pasien pulang berisi keadaan/status pasien pada saat pulang sudah ada kebijakan dan item elemen penilaian tersebut ada didalam prosedure SPO resume medis rawat inap, pelaksanaan kebijakan dan SPO belum sesuai. Resume pasien pulang berisi instruksi tindak lanjut/ kontrol sudah ada kebijakn dan item elemen penilaian tersebut ada didalam prosedure SPO resume medis rawat inap, pelaksanaan kebijakan dan SPO belum sesuai. c. APK 3.3 Rumah sakit mengidentifikasi pelayanan lanjutan pasien yang mana dalam resume pertama dilaksanakan sudah ada kebijakan dan pelaksanaan tidak sesuai. Bagaimana resume pelayanan dijaga dan siapa yang menjaga tidak ada kebijakan dan pelaksanaan tidak sesuai. Kebijakan menetapkan format dan isi dari resume pelayanan sudah ada kebijakan dan pelaksanaan tidak sesuai. Menentukan apa yang dimaksud dengan resume saat ini tidak ada kebijakan dan pelaksanaan tidak sesuai. Resume medis pasien berisi daftar secara lengkap, daftar resume sesuai kebijakan dan pelaksanaan tidak sesuai. Dari masing-masing elemen penilaian pada APK 3.3 tidak ada didalam prosedure resume medis rawat jalan. 2. Upaya yang dilakukan dalam pelaksanaan akreditasi KARS 2012 Upaya dalam kesiapan akreditasi yaitu pembuatan SPO (standar operasional prosedure), pembuatan kebijakan dan adanya sosialisasi tentang resume kepada dokter. Berdasarkan teori upaya dalam kesiapan akreditasi perlu ditingkatkan. 3. Nilai skor penilaian akreditasi KARS 2012 standar APK 3.2, APK 3.2.1, dan APK 3.3 a. Standar APK 3.2 1) Kebijakan

Observasi kebijakan pada resume pasien pulang dibuat oleh DPJP sebelum pasien pulang mendapatkan nilai skor 5, resume berisi instruksi untuk tindak lanjut mendapatkan skor 5, salinan resume pasien pulang didokumentasikan dalam rekam medis mendapatkan skor 10, salinan resume pasien pulang diberikan kepada praktisi perujuk mendapatkan skor 0, salinan resume pasien pulang diberikan kepada pasien mendapatkan skor 0, dan kapan resume pasien dilengkapi dan dimasukkan ke rekam medis pasien skor 0. 2) Wawancara 5 kepala bangsal keperawatan menjawab bahwa resume pasien pulang dibuat oleh DPJP sebelum pasien pulang, 3 kepala bangsal keperawatan menjawab bahwa resume berisi instruksi tindak lanjut, 5 kepala bangsal keperawatan menjawab bahwa salinan resume pasien pulang didokumentasikan dalam rekam medis, 5 kepala bangsal keperawatan menjawab bahwa salinan resume pasien pulang tidak diberikan kepada pasien, 1 kepala bangsal keperawatan menjawab bahwa salinan resume pasien pulang diberikan kepada praktisi perujuk. 3) Observasi Hasil observasi pada resume pasien pulang dibuat oleh DPJP sebelum pasien pulang yang sesuai yaitu 69,4%, resume berisi instruksi untuk tindak lanjut yang sesuai yaitu 43,9%, salinan resume pasien pulang didokumentasikan dalam rekam medis yang sesuai yaitu 100%, salinan resume pasien pulang diberikan kepada praktisi perujuk ynag sesuai yaitu 0%, salinan resume pasien pulang diberikan kepada pasien yang sesuai yaitu 0%, kapan resume pasien dilengkapi dan dimasukkan ke rekam medis pasien yang sesuai yaitu 0%. Elemen penilaian Resume pasien pulang dibuat oleh DPJP sebelum pasien pulang Resume berisi pula instruksi untuk tindak lanjut Salinan resume pasien pulang didokumentasikan dalam rekam medis Salinan resume pasien pulang diberikan kepada praktisi perujuk Salinan resume pasien pulang diberikan kepada pasien Tabel 4.1 rekapitulasi penentuan nilai skor standar APK 3.2 Kebija kan Wawan cara Obser vasi Ratarata Kesimpulan 5 10 5 66,6 Tercapai % 5 5 5 50% Tercapai 10 10 10 100% Tercapai penuh 0 0 0 0% Tidak tercapai 0 0 0 0% Tidak tercapai

Elemen penilaian Kebija kan Wawan cara Obser vasi Ratarata Kesimpulan 5 10 0 50% Tercapai Kapan resume pasien pulang dilengkapi dan dimasukkan ke rekam medis pasien Prosentase ketercapaian 44,4% Kesimpulan ketercapaian Tercapai Sebagian Hasil penentuan nilai skor dari 3 komponen diatas pada standar APK 3.2 mendapatkan ketercapaian sebesar 44,4% Tercapai Sebagian (TS), mendapatkan nilai skor 5. b. Standar APK 3.2.1 1) Kebijakan Observasi kebijakan resume pasien pulang berisi alasan pasien dirawat, diagnosis dan penyakit penyertanya mendapatkan skor 10, resume pasien pulang berisi temuan fisik dan hal lain yang penting mendapatkan skor 10, resume pasien pulang berisi prosedure diagnostik dan terapetik yang telah dilakukan mendapatkan skor 5, resume pasien pulang berisi medikamentosa termasuk obat waktu pulang mendapatkan skor 5, resume pasien pulang berisi keadaan/ status pasien pada saat pulang mendapatkan skor 0, resume pasien berisi instruksi tindak lanjut/ kontrol mendapatkan skor 5. 2) Wawancara 5 bangsal keperawatan menjawab bahwa resume pasien pulang berisi alasan pasien dirawat, diagnosis dan penyakit penyertanya, 4 kepala bangsal keperawatan menjawab bahwa resume pasien pulang berisi temuan fisik dan hal lain yang penting, 5 kepala bangsal keperawatan menjawab bahwa resume pasien pulang berisi prosedure diagnostik dan terapetik yang telah dilakukan, 4 kepala bangsal keperawatan menjawab bahwa resume pasien pulang berisi medikamentosa termasuk obat waktu pulang, 5 kepala bangsal keperawatn menjawab bahwa resume pasien pulang berisi keadaan/ status pasien pada saat pulang dan 3 kepala bangsal keperawatan menjawab bahwa resume pasien pulang berisi instruksi untuk tindak lanjut/ kontrol. 3) Observasi Hasil observasi lembar resume pasien pulang berisi alasan pasien dirawat, diagnosis dan penyakit penyertanya yang sesuai yaitu 82,7%, resume pasien pulang berisi temuan fisik dan hal lain yang penting yang sesuai yaitu 82,7%, resume pasien pulang berisi prosedure diagnostik dan terapetik yang telah dilakukan yang sesuai yaitu 67,3%, resume pasien pulang berisi medikamentosa termasuk obat waktu pulang yang sesuai yaitu 74,5%, resume pasien pulang berisi keadaan/ status pasien pada saat pulang yang sesuai

yaitu 0%, resume pasien berisi instruksi tindak lanjut/ kontrol yang sesuai yaitu 74,5%. Elemen penilaian Resume pasien pulang berisi alasan pasien dirawat, diagnosis dan penyakit penyertanya Resume pasien pulang berisi temuan fisik dan hal lain yang penting Resume pasien pulang berisi prosedure diagnostik dan terapetik yang telah dilakukan Resume pasien pulang berisi medikamentosa termasuk obat waktu pulang Resume pasien pulang berisi keadaan/ status pasien pada saat pulang Resume pasien berisi instruksi tindak Tabel 4.2 rekapitulasi penentuan nilai skor standar APK 3.2 Kebija kan Wawan cara Obser vasi Ratarata Kesimpulan 10 10 10 100% Tercapai penuh 10 10 10 100% Tercapai penuh 5 10 5 66,6 Tercapai % 5 10 5 66,6 % Tidak 0 10 0 33,3 % Tidak 5 10 5 66,6 Tercapai lanjut/ kontrol % Prosentase ketercapaian 72,2% Kesimpulan ketercapaian Tercapai Sebagian Hasil penentuan nilai skor dari 3 komponen pada APK 3.2.1 mendapatkan prosentase ketercapaian sebesar 72,2% Tercapai Sebagian (TS) mendapatkan nilai skor 5. c. Standar APK 3.3 1) Kebijakan Hasil observasi kebijakan dari 5 elemen penilaian pada APK 3.3 untuk masing-masing elemen mendapatkan skor 0. 2) Wawancara Hasil wawancara kepada tim APK pada masing-masing standar ada 4 elemen penilaian yang sudah sesuai dan 1 elemen penilaian yang tidak sesuai. 3) Observasi Hasil observasi pada masing-masing elemen penilaian pada APK 3.3 mendapatkan skor 0 dan prosentase 0%. Elemen penilaian Apakah rumah sakit mengidentifikasi pelayanan lanjutan pasien yang mana Tabel 4.3 rekapitulasi penentuan nilai skor standar APK 3.3 Kebija kan Wawan cara Obser vasi Rata -rata 0 10 0 33,3 % Kesimpulan Tercapai

dalam resume yang pertama dilaksankan Apakah rumah sakit sudah mengidentifikasi bagaimana resume pelayanan dijaga kelangsungannya dan siapa yang menjaga Apakah rumah sakit menetapkan format dan isi dari resume pelayanan Apakah rumah sakit sudah menetapkan apa yang dimaksud dengan resume saat ini Apakah resume pasien berisi daftar secara 0 10 0 33,3 % Tercapai 0 10 0 33,3 % Tercapai 0 10 0 33,3 Tercapai % 0 10 0 33,3 Tercapai lengkap resume sesuai kebijakan % Prosentase ketercapaian 33,3% Kesimpulan ketercapaian Tercapai Sebagian Hasil penentuan nilai skor dari 3 komponen pada standar APK 3.3 mendapatkan prosentase sebesar 33,3% Tercapai Sebagian (TS) mendapatkan nilai skor 5 4. Kendala dalam akreditasi KARS 2012 pada standar APK 3.3, APK 3.2.1 dan APK 3.3 yaitu pada salinan resume pasien pulang tidak diberikan kepada pasien dikarenakan menunggu acc dari pihak manajemen dan menunggu stempel dari tim pengendali. Kebijakan masih dalam bentuk file, resume rawat jalan tidak dijalankan karena yang digunakan surat rujukan. KESIMPULAN 1. Terdapat 15 kebijakan yang sesuai dengan elemen penilaian dan 2 kebijakan yang tidak ada, pelaksanaannya belum sepenuhnya dengan standar elemen penilaian. Terdapat 8 elemen penilaian yang ada didalam SPO rawat inap dan 8 elemen penilaian yang tidak ada didalam SPO, pelaksanaannya belum sepenuhnya sesuai dengan standar elemen penilaian. 2. Upaya dalam kesiapan akreditasi KARS 2012 pada standar APK 3.2, APK 3.2.1, dan APK 3.3 yaitu pembuatan prosedure, pembuatan kebijakan, dan sosialisasi kepada dokter, perawat, rekam medis dan tim APK. 3. Pada APK 3.2 mendapatkan skor 5 dengan prosentase sebesar 46,7% Tercapai Sebagian (TS), pada APK 3.2.1 mendapatkan skor 5 dengan prosentase sebesar 72,2% Tercapai Sebagian(TS) dan pada APK 3.3 mendapatkan skor 5 dengan prosentase sebesar 33,3% Tercapai Sebagian (TS). 4. Kendala dalam kesiapan akreditasi KARS 2012 yaitu salinan resume pasien pulang tidak diberikan kepada pasien, kebijakan masih dalam bentuk file, resume rawat jalan tidak digunakan, standar dari masing-masing elemen penilaian tidak dibuat SPO (Standar Prosedure Operasional), resume pasien pulang tidak semuanya bisa dibuat sebelum pasien pulang.

SARAN 1. khususnya pada SPO resume rawat jalan agar dapat dijalankan supaya memenuhi standar akreditasi. 2. Dilakukan evaluasi terhadap upaya atau kegiatan yang dilakukan dalam mendukung kesiapan akreditasi KARS 2012. 3. Dilakukan sosialisasi kepada dokter tentang pentingnnya kelengkapan isi resume pasien pulang, dan diberikan sanksi yang tegas kepada dokter yang tidak mengisi resume pasien pulang. 4. Dibuatkan SPO untuk masing-masing elemen penilaiannya. 5. Dilakukan sosialisasi kembali terhadap pelaksanaan dari setiap elemen pada masing-masing standar. 6. Dilakukan sosialisasi kepada semua tim APK agar dalam kesiapannya lebih baik lagi. DAFTAR PUSTAKA 1. Akreditasi Rumah Sakit. [Internet] [di akses 8 April 2016] tersedia pada http://www.slideshare.net/cheaploex/pmk-no-12-tahun-2012-tentang-akreditasi-rumah-s akit 2. Nasution, C. R. (2011). Standar Akreditasi Rumah Sakit. Jakarta : Kementrian Kesehatan RI 3. Ratna, Puspita. Karya Tulis Ilmiah. Tinjauan Pengetahuan Dokter Rawat Inap Dalam Kelengkapan Pengisian Formulir RM. 11 Resume Di RSUD Brebes Tahun 2015 4. Notoadmojo, Soekidjo. Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta : Rineka Cipta.2010